BAB V PENUTUP
B. Saran
Sebaiknya untuk mendapatkan jumlah biomassa kering digunanakan alat pengering beku atau freeze dried karena alat ini dapat menghasilkan jumlah biomassa kering lebih banyak.
43
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran.
Abdullah. “Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6”. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2004. Ahalya, N, T.V, et al. “Biosorption of Heavy Metals”. Research Journal of Chemistry
and Environment. Vol 7, No. 4 (2003). H: 71-78.
Adi S, Erwan & Nanah Dyah S. “Pengurangan Konsentrasi Ion Pb Dalam Limbah Air
Electroplating Dengan Proses Biosorpsi Dan Pengadukan”. Jurnal Teknik Kimia, Vol. 5, No. 1 2010. H: 373-379.
Ali, Alimuddin. Mikrobiologi Dasar Jilid 2. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2006.
Alluri, Hima Karnika, Dkk. Biosorption: An Eco-Friendly Alternative For Heavy Metal Removal. African Journal Of Biotechnology. Vol. 6, 2007.
Andrianto, Kiki. Efek Antibakteri Polifenol Biji Kakao Pada Streptococcus mutans. Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, 2012.
Anggit WM, Aurelia. Analisis Krom (Iii) Dengan Metode Kopresipitasi Menggunakan Nikel Dibutilditiokarbamat Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, 2013
Arisandy K.L. dkk. “Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Gambaran Histologi
pada Jaringan Avicennia marina (forsk.) Vierh di Perairan Pantai Jawa Timur”,
Jurnal Penelitian Perikanan 1(1) (2012). ISSN : 2337-621X.
Azmiyawati, Choiril. Kajian Kinetika Adsorpsi Mg(Ii) Pada Silika Gel Termodifikasi Gugus Sulfonat. Jksa, Vol.Vii, No.1, Agustus 2006
Badjoeri, Muhammad dan Hafidh Zarkasyi. Isolasi Dan Seleksi Bakteri Bioremoval Logam Berat Merkuri. Prosiding Seminar Nasional Limnologi V. 2010.
Darmono. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI-Press, 1995. Das, Nilanjana dan R. P. Vimala Karthika. Biosorpsi Logam Berat. India Jurnal
Teknologi Vol 7, 2008.
Dwiyana, Zaraswati dan Johannes, Eva. “Uji Efektivitas Ekstrak Alga Merah Eucheuma
cottoniisebagai Antibakteri terhadap Bakteri Patogen”. Fakultas MIPA (2013). Ginting, Ferdinand Delesev. Pengujian Alat Pendingin Dua Adsorber Dengan
Menggunakan Methanol 1000 ml Sebagai Refrigan. Skripsi FT UI, 2008. Hafizah, Indria, dkk. “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Rumput Laut
(Eucheuma sp) pada berbagai Tingkat Konsentrasi terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus”. FK UHO (2015).
Haroen, ER. “Pengaruh Stimulus Penguyahan dan Pengecapan Terhadap Kecepatan
44
Herman, Danny Zulkifli. Tinjauan Terhadap Tailing Mengandung Unsur Pencemar. Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Dan Kadmium (Cd) Dari Sisa Pengolahan Bijih Logam. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 1, 2006.
Hughes, Martin N. and Robert K. Poole. Metal Speciation And Microbial Growth-The Hard (and Soft) Facts. Journal of General Microbiology, 1991.
Husain, Dirayah R. dan Irna Haemi Muchtar. Bakteri Pengkompleks Logam Pb Dan Cd Dari Limbah Cair PT. Kawasan Industri Makassar. Marina Chimica Acta, Vol. 6 No.1, 2005. ISSN 1411-2132.
Ichsan, B. Zanuar. Efek Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Secara In Vitro. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.
Kementerian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Penerbit CV Media Fitrah Rabbani. 2010.
Kohar, Indrajati dkk. Studi Kandungan Logam Pb Dalam Tanaman Kangkung Umur 3 Dan 6 Minggu Yang Ditanam Di Media Yang Mengandung Pb. Makara, Sains, Vol. 9, No. 2, 2005.
Kurniasari, Laeli. Pemanfaatan Mikroorganisme Dan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Baku Biosorben Logam Berat. Momentum, Vol. 6, No. 2, 2010.
Kusuma, I Dewa Gede Dwi Prabhasastra, dkk. “Isoterm Adsorpsi Cu2+ Oleh Biomassa
Rumput Laut Eucheuma Spinosum”, E-Jurnal kimia Visvitalitas UNV Pendidikan Genesha , Vol. 2, No. 1 (2014). H: 1-10.
Mitra, Nath Gyanendra. Regulation Of By Plants A Biochemical And Molecular Approach. India. Springer New Delhi, 2015.
Mogi, Karen Tizia dkk. Bakteri Resisten Merkuri (Hg) Pada Plak Gigi Pasien Dengan Tumpatan Amalgam Di Puskesmas Bahu. 2012.
Palar, Heryando Drs. “Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat”, PT. Asdi
Mahasatya, Jakarta: 2004.
Schlag M, dkk. “Role Of Staphylococcal Wall Teichoic Acis In Targeting The Major Autolysin”. Journal Mol Microbial. Vol. 4, No. 74. ISSN. 864-73, 2010. Shihab, M. Quraish. Tafsir Almisbah Volume 2. Jakarta: Lentera Hati, 2002. Shihab, M. Quraish. Tafsir Almisbah Volume 10. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Siswati, Nana Dyah. Biosorpsi Logam Berat Plumbum (Pb) Menggunakan Biomassa Phanerochaete Chrisosporium. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.1 No. 2, 2012.
Sudarmaji, dkk. “Teknologi Logam Berat B3 dan Dampaknya Terhadap Kesehatan”,
Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol. 2, No. 2 (2006). H: 129-142.
Suhendrayatna. Bioremoval Logam Berat Dengan Menggunakan Mikroorganisme: Suatu Kajian Kepustakaan. Institute for Science and Technology Studies (ISTECS)-Chapter Japan, 2001.
45
Sumbu J, Kakalanga, dkk. “Screening Of Agricultural Waste For Ni (II) Adsorption:
Kinetics, Equilibrium and Thermodynamic Studies”. Journal of The Physical
Sciences. Vol. 7, 2012.
Suriya, J, dkk. “Biosorption Of Heavy Metals By Biomass Of Enterobacter Cloace
Isolated From Metal-Poluted Soils”. International Journal Of ChemTech Research. Vol. 5, No. 3. ISSN. 0974-4290, 2013.
Tangahu, Bieby Voijant, dkk. “Biosorption Of Lead (Pb) By Bacillus Subtillis Isolated
From Scirpus Grossus”. Department Of Environmental Engineering, Institut Teknologi Sepuluh November. ISSBN 978-602-95595-6-9, 2013.
Toy, Torar. “ Uji Daya Hambat Ekstrak Rumput Laut Gracilaria sp Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus” e-Gigi Vol. 3 No.1
Wulandari, Y, dkk. “Adsorpsi Logam Timbal Dalam Larutan Menggunakan Kulit
Ketela Rambat (Ipomoea batatasL) ”. Prosiding SNST, FT Universitas Wahid Hasyim Semarang. ISBN. 978-602-99334-3-7, 2014.
Yuliana, Neti. “Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat Isolat T5 Yang Berasal
Dari Tempoyak” Jurnal Teknologi Industri Dan Hasil Pertanian. Vol. 13 No.
46 Lampiran 1. Skema Penelitian
Isolat Bakteri Streptococcus mutans
Kultur Bakteri
Waktu Fermentasi Optimum Bakteri S. Mutans
Kultur Bakteri
Penentuan Berat Optimum
Penentuan pH Optimum Penentuan Waktu Kontak Optimum Penentuan Konsentrasi Optimum Di remajakan
Produksi pada waktu fermentasi optimum
47
Lampiran 2. Penentuan Waktu Fermentasi Optimum
- Ditimbang sebanyak 0.8 gram - Dilarutkan dalam 100 ml akuades
- Disterilkan dalam autoclave pada suhu 121°C selama 15 menit
- Bakteri Streptococcus mutans ditumbuhkan kedalam media NB yang telah dibuat
- Dihomogenkan dalam shaker waterbath selama 52 jam dengan melakukan sampling setiap 4 jam sekali
- Diukur OD menggunakan spektofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 660 nm
NB
Media NB
48
Lampiran 3. Persiapan Biomassa
- Ditimbang sebanyak 0.8 gram - Dilarutkan dalam 100 ml akuades
- Disterilkan dalam autoclave pada suhu 121°C selama 15 menit
- Bakteri Streptococcus mutans ditumbuhkan kedalam media NB - Dihomogenkan dalam shaker waterbath selama waktu fermentasi
optimum, 36 jam
- Dipisahkan supernatant dan filtratnya dalam sentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 15 menit
- Diambil supernatant dan dikeringkan pada suhu 70oC NB
Media NB
Biomassa Kering Streptococcus
49
Lampiran 4. Penentuan Berat Optimum
- Ditimbang 0.1, 0.15, 0.2, 0.25 dan 0.3 gram kemudian masukkan kedalam 5 Erlenmeyer
- Ditambahkan 100 mL larutan Pb 10 ppm pada masing-masing Erlenmeyer
- Diatur pH larutan menjadi 4
- Dihomogenkan dalam shakerwaterbath selama 120 menit
- Dipisahkan filtrat dan residu dalam sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 4000 rpm
- Dianalisis kandungan Pb dalam filtrat menggunakan spektrofotometri serapan atom
-Biomassa Kering Streptococcus mutans
50
Lampiran 5. Penentuan pH Optimum
- Ditimbang bobot biomassa optimum, 0.3 gram kemudian masukkan kedalam 5 Erlenmeyer
- Ditambahkan 100 mL larutan Pb 10 ppm pada masing-masing Erlenmeyer
- Diatur pH larutan menjadi 3, 4, 5, 6, dan 7
- Dihomogenkan dalam shakerwaterbath selama 120 menit
- Dipisahkan filtrat dan residu dalam sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 4000 rpm
- Dianalisis kandungan Pb dalam filtrat menggunakan spektrofotometri serapan atom
-Biomassa Kering Streptococcus mutans
51
Lampiran 6. Penentuan Waktu Kontak Optimum
- Ditimbang 0.3 gram kemudian masukkan kedalam 5 Erlenmeyer - Ditambahkan 100 mL larutan Pb 10 ppm pada masing-masing
Erlenmeyer
- Diatur pH larutan menjadi pH optimum, 4
- Dihomogenkan dalam shakerwaterbath selama 30, 60, 90, 120 dan 150 menit
- Dipisahkan filtrat dan residu dalam sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 4000 rpm
- Dianalisis kandungan Pb dalam filtrat menggunakan spektrofotometri serapan atom
-Biomassa Kering Streptococcus mutans
52
Lampiran 7. Penentuan Konsentrasi optimum
- Ditimbang 0.3 gram kemudian masukkan kedalam 5 Erlenmeyer - Ditambahkan 100 mL larutan Pb 10, 20, 30, 40 dan 50 ppm pada
kelima Erlenmeyer
- Diatur pH larutan menjadi pH optimum, 4
- Dihomogenkan dalam shakerwaterbath selama waktu kontak optimum, 90 menit
- Dipisahkan filtrat dan residu dalam sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 4000 rpm
- Dianalisis kandungan Pb dalam filtrat menggunakan spektrofotometri serapan atom
-Biomassa Kering Streptococcus mutans
53
Lampiran 8. Data Perhitungan A. Data standarisasi larutan
1. Berat biomassa a. Standar
b. Sampel
c. Data hasil pengamatan pengaruh berat biomassa
No Larutan Konsentrasi larutan (ppm) Absorbansi
1 Blanko 0 0 2 Standar 1 2 0.0344 3 Standar 2 4 0.0758 4 Standar 3 6 0.106 5 Standar 4 8 0.1346 6 Standar 5 10 0.1593
No Larutan Konsentrasi larutan (ppm) Absorbansi
1 Sampel 1 10 0 2 Sampel 2 10 0.0344 3 Sampel 3 10 0.0758 4 Sampel 4 10 0.106 5 Sampel 5 10 0.1346 No Konsentrasi (x) Absorbansi (y) x 2 y2 x.y 1 2 0.0344 4 0.00118 0.0688 2 4 0.0758 16 0.00575 0.3032 3 6 0.106 36 0.01124 0.636 4 8 0.1346 64 0.01812 1.0768 5 10 0.1593 100 0.02538 1.593 N=5 Σ= 30 Σ= 0.5101 Σ= 220 Σ= 0.06166 Σ= 3.6778
54
d. Grafik
2. pH
a. Standar
b. Sampel
No Larutan Konsentrasi larutan (ppm) Absorbansi
1 Blanko 0 0.006 2 Standar 1 2 0.0391 3 Standar 2 4 0.0835 4 Standar 3 6 0.1204 5 Standar 4 8 0.1566 6 Standar 5 10 0.1904
No Larutan Konsentrasi larutan (ppm) Absorbansi
1 Sampel 1 10 0.0716 2 Sampel 2 10 0.0706 3 Sampel 3 10 0.0738 4 Sampel 4 10 0.0658 5 Sampel 5 10 0.0347 y = 0.007x + 0.003 R² = 0.994 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0 2 4 6 8 10 12 A b sor b an si Konsentrasi (ppm)
55
c. Data hasil pengamatan pengaruh pH
No Konsentrasi (x) Absorbansi (y) x2 y2 x.y
1 2 0.0391 4 0.00153 0.0782 2 4 0.0835 16 0.00697 0.334 3 6 0.1204 36 0.0145 0.7224 4 8 0.1566 64 0.02452 1.2528 5 10 0.1904 100 0.03625 1.904 N=5 Σ=30 Σ=0.59 Σ=220 Σ=0.08377 Σ=4.2914 d. Grafik 3. Waktu kontak a. Standar
No Larutan Konsentrasi larutan (ppm) Absorbansi
1 Blanko 0 0 2 Standar 1 2 0.0344 3 Standar 2 4 0.0758 4 Standar 3 6 0.106 5 Standar 4 8 0.1346 6 Standar 5 10 0.1593 y = 0.0187x + 0.0058 R² = 0.998 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0 2 4 6 8 10 12 A b sor b an si Konsentrasi (ppm)
56
b. Sampel
c. Data hasil pengamatan pengarh waktu kontak
No Konsentrasi (x) Absorbansi (y) x 2 y2 x.y 1 2 0.0344 4 0.00118 0.0688 2 4 0.0758 16 0.00575 0.3032 3 6 0.106 36 0.01124 0.636 4 8 0.1346 64 0.01812 1.0768 5 10 0.1593 100 0.02538 1.593 N=5 Σ=30 Σ=0.5101 Σ=220 Σ=0.06166 Σ=3.6778 No Larutan Konsentrasi larutan (ppm) Absorbansi
1 Sampel 1 10 0.12
2 Sampel 2 10 0.1214
3 Sampel 3 10 0.1188
4 Sampel 4 10 0.1196
57
d. Grafik
4. Konsentrasi a. Standar
b. Sampel
No Larutan Konsentrasi larutan (ppm) Absorbansi
1 Blanko 0 0 2 Standar 1 2 0.0806 3 Standar 2 4 0.1489 4 Standar 3 6 0.2123 5 Standar 4 8 0.2815 6 Standar 5 10 0.3403
No Larutan Konsentrasi larutan (ppm) Absorbansi
1 Sampel 1 10 0.0712 2 Sampel 2 10 0.1419 3 Sampel 3 10 0.1798 4 Sampel 4 10 0.2738 5 Sampel 5 10 0.3442 y = 0.009x + 0.015 R² = 0.992 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0 2 4 6 8 10 12 A b sor b an si Konsetrasi (ppm)
58
c. Data hasil pengamatan pengaruh konsentrasi
No Konsentrasi (x) Absorbansi (y) x 2 y2 x.y 1 10 0.0806 100 0.0065 0.806 2 20 0.1489 400 0.02217 2.978 3 30 0.2123 900 0.04507 6.369 4 40 0.2815 1600 0.07924 11.26 5 50 0.3403 2500 0.1158 17.015 N=5 Σ=150 Σ=1.0636 Σ=5500 Σ=0.26879 Σ=38.428 d. Grafik y = 0.006x + 0.017 R² = 0.997 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0 10 20 30 40 50 60 ab sor b an si konsentrasi (ppm)
59
B. Contoh Analisa Data 1. Persamaan garis linear
𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥 𝑏 =𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦𝑛 ∑ 𝑥2− (∑ 𝑥)2 𝑏 =5 x 1,7346 − 30 x 0,2395 5 x 220 − (30)2 𝑏 =8,673 − 7,185 1100 − 900 𝑏 =1,488 200 𝑏 = 0,0074 𝑎 = 𝑦𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎− 𝑏𝑥𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎 = 0,0479 − 0,0074 x 6 𝑎 = 0,0479 − 0,0446 𝑎 = 0,0033
Jadi, persamaan linear yang diperoleh adalah:
𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
𝑦 = 0,0033 + 0,0074𝑥 Keterangan:
y= absorbansi sampel
60 𝑅2 = 𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦 √((𝑛 ∑𝑥2) − (∑𝑥)2)((𝑛∑𝑦2) − (∑𝑦)2) = 5 x 1,7346 − 30 x 0,2395 √((5 x 220) − (30)2)((5 x 0,0137) − (0,2395)2) =8,673 − 7,185 √22,2 =1,4881,489 𝑅2 = 0,9993
2. Konsentrasi timbal terukur pada berat biomassa S.mutans a) 0.1 g 𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥 𝑥 =𝑦 − 𝑎𝑏 = 0,0716 − 0,0030,007 =0,06860,007 = 9.8
61
3. Perhitungan Konsentrasi logam teradsorpsi a. Pengaruh bobot biosorben
Konsentrasi yang teradsorpsi untuk tiap parameter dihitung dengan: 1) Konsentrasi teradsorpsi = Konsentrasi awal – Konsenrasi akhir
Cadsorpsi = Cawal - Cakhir
Banyaknya ion logam yang teradsorpsi (mg/g) biosorben, ditentkan dengan persamaan:
2) qe = (𝐶𝑜−𝐶𝑒) 𝑉 𝑊𝑎
dimana : qe = jumlah ion logam teradsorpsi (mg/g) C𝑜 = konsentrasi ion logam sebelum adsorpsi
(mg/L)
C𝑒 = konsentrasi ion logam setelah adsorpsi (mg/L) 𝑉 = volume larutan ion logam (L)
𝑊𝑎 = jumlah biosorben (g)
b. Konsentrasi teradsorpsi pada sampel berat biomassa S.mutans 1) 0.1 g Cadsorpsi = 𝐶𝑎𝑤𝑎𝑙− 𝐶𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 10𝑚𝑔𝐿 − 9,8𝑚𝑔𝐿 = 0.2 𝑚𝑔/𝐿 𝑞𝑒 = (𝐶𝑂 − 𝐶𝑒)𝑉 Wa =(10𝑚𝑔𝐿 − 9,8𝑚𝑔𝐿 ) 0,1 𝐿 0,1 g
62
=0,2 𝑚𝑔𝐿 X 0,1 𝐿 0,1 g
=0,02 𝑚𝑔0,1 g
63
Lampiran 9. Gambar Penelitian
Proses penimbangan media NA Proses penimbangan media NB
Bakteri Streptococcus mutans yang di tumbuhkan dalam
media NA
Bakteri Streptococcus mutans yang di tumbuhkan dalam
64
Proses pengadukan dalam shakerwaterbath
Bakteri yang telah di homogenkan dalam shakerwaterbath
65
Proses pemisahan filtrat dan residu dalam sentrifuge
Bakteri yang telah di sentrifuge dan biomassa basah sebelum dilakukan
66
Biomassa basah sebelum dilakukan pemanasan
Biomassa kering/mati
67
68
Pemisahan filtrat dan residu sebelum analisis logam Pb
Penentuan berat biomassa optimum
Penentuan waktu kontak optimum Penentuan pH optimum
69
70
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Muh. Tri Wirawan. Lahir pada hari kamis tanggal 18 November 1993 di Maros, Sulawesi Selatan. Anak ketiga dari 4 bersaudara dari pasangan Abd. Rasyid dan Wiwik Widayanti. Penulis memulai jenjang pendidikan formalnya pada usia 6 tahun disalah satu taman kanak-kanak (TK) yang berada pada Kota Maros. Kemudian pada usia ke tujuh tahun penulis melanjutkan pendidikannya di SDN. 3 Maros. Setahun kemudian, penulis pindah ke salah satu sekolah dasar di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat yaitu di SD. Inpres Mora Utama hingga menyelesaikan pendidikan dasarnya pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan di SMPN. 2 Budong-Budong/SMPN. 1 Karossa sampai tahun 2009. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMAN. 1 Mamuju dan selesai pada tahun 2012. Di tahun yang sama, 2012, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan memasuki Perguruan Tinggi Negeri, yaitu di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dengan mengambil prodi Sains Kimia di Fakultas Sains dan Teknologi dan menyelesaikan penelitian dan tugas akhir skripsi dengan judul “BIOSORPSI ION LOGAM TIMBAL (Pb) MENGGUNAKAN BAKTERI Streptococcus mutans”. Tepat pada