• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dilihat dari kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya Pemerintah memberikan solusi bagi para nelayan yang merasakan

menggunakan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan (pukat cantrang), pemerintah dapat memberikan bantuan jenis alat tangkap ikan yang diperbolehkan menurut Permen KP No 2 Tahun 2015.

2. Sebaiknya nelayan dapat berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan peluang baru. Sehingga, nelayan tidak bergantung kepada penghasilan dari hasil tangkap ikan nelayan. Dengan begitu nelayan dapat kehidupan yang layak.

3. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat menambah objek pembahasan pada penilitian ini, agar penelitiannya dapat berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabetha,2010.

Arif, Satria.Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015.

Arif, M. Nur Rianto. Teori Makroekomi Islam: Konsep, Teori dan Analisis. Bandung: Alfabeta, 2010.

Badjuri, Abdulkahar dan Yuwono, Teguh. Kebijakan Publik: Konsep dan Strategi. Semarang: Universitas Diponegoro, 2010.

BN. Marbun. Kamus Manajemen, Jakarta: Rajagrafindo, 2003.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahan, Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Dunn, William N. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003.

Huda, Nurul. Kebijakan Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoritis dan Sejarah. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012.

Jamal, Badrul. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan (Study Desa Klampis Kabupaten Bangkalan), jurnal Universitas Brawijaya, Malang, 2015.

Mubyarto. Nelayan dan Kemiskinan, Jakarta: Rajawali, 1984. Mulyadi S. Ekonomi Kelautan, Jakarta: Grafindo Persada, 1998.

Nasution, Mustafa Edwin. Pengenalan Ekslusif: Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana, 2006.

Ruslam Ahmadi. Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014. Simanjutak, Payaman J. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta: LPFE-UI,

2004.

Sujarno. Analisis FAktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di kabupaten Langkat, Tesis sarjana S2 Program Studi Magister Ekonomi Pambungan Universitas Sumatera Utara, Medan, 2010.

Sudarmo, Indriyo Gito. Pengantar Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2009.

Sumarsono, Sonny. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.

Tohar. Membuka Usaha Kecil, Yogyakarta: KANISIUS, 2002.

Jumlah Pendapatan Nelayan Sebelum dan Sesudah Adanya Permen Kp No 2 Tahun 2015

No Nama Nelayan Pendapatan Sebelum

Peraturan (Rupiah) Pendapatan Sesudah Peraturan (Rupiah) 1 Diko 3.5000.000 2.500.000 2 Edi 2.000.000 1.000.000 3 Fajar 3.000.000 2.000.000 4 Aan 2.500.000 1.500.000 5 Hadi 3.500.000 2.500.000 6 Bayu 2.500.000 1.500.000 7 Zainal 2.000.000 1.000.000 8 Haris 1.800.000 1.000.000 9 Purwanto 3.000.000 2.000.000 10 Gunawan 2.000.000 1.500.000 11 Sahin 2.700.000 2.000.000 12 Aji 3.000.000 2.000.000 13 Jauhhari 3.000.000 2.000.000 14 Aman 3.5000.000 2.500.000 15 Ansor 2.000.000 1.000.000 16 Junet 2.5000.000 1.500.000 17 Nasrun 3.000.000 2.000.000 18 Deska 2.000.000 1.000.000 19 Dodi 1.800.000 1.000.000 20 Manto 2.500.000 1.500.000 21 Mahda 3.000.000 2.500.000 22 Kamal 3.500.000 2.000.000 23 Toguan 2.000.000 1.000.000 24 Soleh 2.100.000 1.000.000 25 Sulaiman 2.700.000 1.500.000

26 Purnama 3.000.000 2.000.000 26 Taat 2.500.000 1.000.000 26 Aulia 3.000.000 2.000.000 29 Manda 2.000.000 1.500.000 30 Ilham 3.000.000 2.400.000 31 Seno 2.000.000 1.000.000 32 Daitin 3.500.000 2.500.000 33 Khoir 3.000.000 2.000.000 34 Zayadi 2.5000.000 1.000.000 35 Samsul 3.000.000 2.400.000 36 Junet 2.500.000 1.5000.00 37 Mardi 3.000.000 2.000.000 38 Santoso 2.500.000 1.000.000 39 Mulkan 3.000.000 2.000.000 40 Hotang 2.700.000 1.500.000 41 Adil 3.500.000 2.500.000 42 Bahniar 2.000.000 1.000.000 43 Eko 1.800.000 1.000.000 44 Afrizal 3.000.000 2.500.000 45 Dayat 3.000.000 2.500.000 46 Umar 2.000.000 1.000.000 47 Nazar 3.000.000 2.000.000 48 Donat 3.500.000 2.500.000 49 Sehatman 2.500.000 1.000.000 50 Kemal 3.000.000 2.000.000 51 Pai 2.500.000 2.000.000 52 Sukri 2.000.000 1.500.000 53 Gopal 3.000.000 2.000.000

54 Arif 2.000.000 1.500.000

55 Aam 3.000.000 2.000.000

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pendapatansebel um pendapatans esudah N 55 55 Normal Parameters a,,b Mean 2736363.64 1778181.82 Std. Deviation 568090.902 635869.457 Most Extreme Differences Absolute .170 .180 Positive .170 .180 Negative -.170 -.164 Kolmogorov-Smirnov Z 1.264 1.338

Asymp. Sig. (2-tailed) .082 .056

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 pendapatansebelum &

pendapatansesudah

55 .801 .000

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Pendapatansebelum 2736363.64 55 568090.902 76601.362

Hasil Uji t

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 pendap atanseb elum - pendap atanses udah 958181 .818 384751.43 9 51879.873 854168.93 4 1062194. 702 18.469 54 .000

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Tia Lestari

2. Nim : 51143102

3. Tpt/Tgl Lahir : Tanjungbalai, 15 Juni 1996

4. Pekerjaan : Mahasiswi

5. Jenis Kelamin : Perempuan

6. Status : Belum Menikah

7. Agama : Islam

8. Kebangsaan : Indonesia

9. Alamat : Jl. H. Adam Malik km 7, Kota Tanjungbalai

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 2003-2008 : SDN 135911 Tanjungbalai 2. Tahun 2008-2011 : SMPN 5 Tanjungbalai 3. Tahun 2011-2014 : SMAN 1 Tanjungbalai

III. RIWAYAT ORGANISASI

1. Marcing Band SMA Negeri 1 Tanjungbalai : Tahun 2013

PERATURAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

INDONESIA

NOMOR 2/PERMEN-KP/2015

TENTANG

LARANGAN PENGGUNAAN ALAT PENANGKAPAN IKAN

PUKAT HELA (TRAWLS)

DAN PUKAT TARIK (SEINE NETS) DI WILAYAH

PENGELOLAAN PERIKANAN

NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa penggunaan alat penangkapan ikan Pukat

Hela

(trawls) dan Pukat Tarik (seine nets) di Wilayah

Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

telah mengakibatkan menurunnya sumber daya ikan

dan mengancam kelestarian lingkungan sumber daya

penggunaan alat penangkapan ikan Pukat Hela

(trawls) dan Pukat Tarik (seine nets);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang

Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat

Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) di Wilayah

Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45

Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5073);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara

sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan

Presiden Nomor 13 tahun 2014 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 25);

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara

serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I

Kementerian …

2

Kementerian Negara sebagaimana telah diubah,

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun

2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 273);

5. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang

Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 339);

6. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang

Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri

Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan

dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat

Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43),

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 42/PERMENKP/2014

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 1466);

KEP.06/MEN/2010 tentang Alat Penangkapan Ikan di

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik

Indonesia;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : LARANGAN PENGGUNAAN ALAT

PENANGKAPAN IKAN

PUKAT HELA (TRAWLS) DAN PUKAT TARIK (SEINE NETS)

DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Alat Penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau

benda-benda

lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan.

2. Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi.

3. Korporasi adalah kumpulan orang perseorangan dan/atau

kekayaan yang

terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan

hukum.

4. Surat Izin Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat SIPI,

adalah izin

tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk

melakukan

penangkapan ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Surat Izin

Usaha Perikanan.

Pasal 2 …

3

Pasal 2

Setiap orang dilarang menggunakan alat penangkapan ikan pukat

hela (trawls) dan

alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) di seluruh

Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia.

Pasal 3

(1) Alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal

2 terdiri dari:

b. pukat hela pertengahan (midwater trawls);

c. pukat hela kembar berpapan (otter twin trawls); dan

d. pukat dorong.

(2) Pukat hela dasar (bottom trawls) sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a,

terdiri dari:

a. pukat hela dasar berpalang (beam trawls);

b. pukat hela dasar berpapan (otter trawls);

c. pukat hela dasar dua kapal (pair trawls);

d. nephrops trawls; dan

e. pukat hela dasar udang (shrimp trawls), berupa pukat udang.

(3) Pukat hela pertengahan (midwater trawls), sebagaimana

dimaksud pada ayat (1)

huruf b, terdiri dari:

a. pukat hela pertengahan berpapan (otter trawls), berupa pukat

ikan;

b. pukat hela pertengahan dua kapal (pair trawls); dan

c. pukat hela pertengahan udang (shrimp trawls).

(1) Alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal 2 terdiri dari:

a. pukat tarik pantai (beach seines); dan

b. pukat tarik berkapal (boat or vessel seines).

(2) Pukat tarik berkapal (boat or vessel seines) sebagaimana dimaksud

pada ayat (1)

huruf b terdiri dari:

a. dogol (danish seines);

b. scottish seines;

c. pair seines;

d. payang;

e. cantrang; dan

f. lampara dasar.

Pasal 5 …

4

Pasal 5

Pengkodean dan gambar alat penangkapan ikan pukat hela

(trawls) dan alat

penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2

sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan

dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 6

SIPI dengan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan alat

penangkapan ikan

pukat tarik (seine nets) yang telah diterbitkan sebelum

berlakunya Peraturan

Menteri ini, masih tetap berlaku sampai dengan habis masa

berlakunya.

Pasal 7

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, ketentuan

mengenai penggunaan

alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan alat penangkapan

ikan pukat tarik

(seine nets) sebagaimana diatur dalam Pasal 23, Pasal 24 dan

Lampiran Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011

tentang Jalur

Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan

Alat Bantu

Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara

Republik Indonesia

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43),

sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor

42/PERMEN-KP/2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 1466)

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 8

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Menteri

ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 8 Januari 2015 3 November

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

SUSI PUDJIASTUTI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 9 Januari 20153 November 201426 Juni 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H. LAOLY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR

31

LAMPIRAN:

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2/PERMEN-KP/2015

TENTANG LARANGAN PENGGUNAAN ALAT

PENANGKAPAN IKAN PUKAT HELA (TRAWLS) DAN

PUKAT TARIK (SEINE NETS) DI WILAYAH

PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA

ALAT PENANGKAPAN IKAN PUKAT HELA (TRAWLS) DAN

PUKAT TARIK (SEINE NETS)

DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

A. Jenis alat penangkapan ikan pukat hela, 03.0.0:

1. Pukat hela dasar (Bottom Trawls), TB, 03.1.0:

a. Pukat hela dasar berpalang (Beam trawls), TBB, 03.1.1

Gambar 1. Pukat hela dasar berpalang

b. Pukat hela dasar berpapan (Otter trawls), OTB, 03.1.2

Gambar 2. Pukat hela dasar berpapan (Otter trawls)

c. Pukat hela dasar dua kapal (pair trawls), PTB, 03.1.3

Gambar 3. Pukat hela dasar dua kapal (pair trawls)

d. Nephros …

2

d. Nephrops trawl (Nephrops trawl), TBN, 03.1.4

Gambar 4. Nephrops trawl (Nephrops trawls)

e. Pukat hela dasar udang (Shrimp trawls), TBS, 03.1.5

Gambar 5. Pukat udang

2. Pukat hela pertengahan (Midwater trawls), TM, 03.2.0:

a. Pukat hela pertengahan berpapan (Otter trawls), OTM, 03.2.1

Pukat ikan, OTM-PI, 03.2.1.1

Gambar 6. Pukat ikan

b. Pukat …

3

b. Pukat hela pertengahan dua kapal (Pair trawls), PTM, 03.2.2

Gambar 7. Pukat hela pertengahan dua kapal (Pair trawls)

c. Pukat hela pertengahan udang (Shrimp trawls), TMS 03.2.3

Gambar 8. Pukat hela pertengahan udang (Shrimp trawls)

3. Pukat hela kembar berpapan (Otter twin trawls), OTT, 03.3.0

Gambar 9. Pukat hela kembar berpapan (Otter twin trawls)

4. Pukat dorong, TX-PD, 03.9.0.1

Gambar 10. Pukat dorong

B. Jenis …

B. Jenis alat penangkapan ikan Pukat Tarik (Seine Nets), 02.0.0:

1. Pukat tarik pantai (Beach seines), SB, 02.1.0

Gambar 11. Pukat tarik pantai

2. Pukat tarik berkapal (boat or vessel seines), SV, 02.2.0:

a. Dogol (Danish seines), SDN, 02.2.1

Gambar 12. Dogol (Danish seines)

b. Scottish seines, SSC 02.2.2

Gambar 13. Scottish seines

c. Pair …

5

c. Pair Seines, SPR, 02.2.3

Gambar 14. Pair seines

d. Payang, SV-PYG, 02.2.0.1

Gambar 15. Payang

e. Cantrang, SV-CTG, 02.2.0.2

Gambar 16. Cantrang

f. Lampara …

6

f. Lampara dasar: SV-LDS, 02.2.0.3

Gambar 17. Lampara Dasar

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

Dokumen terkait