• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

c. Sarana Pendidikan : Madrasah, Pesantren, Sekolah

Umum, dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).

d. Sarana Kesejahteraan : Cahaya 1000 Desa (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro, Rumah Sehat bagi Korban Bencana, Pengadaan Air bersih Sanitasi, Irigasi, Jalan Poros Desa.

e. Konservasi Lingkungan : Pertanian Berkelanjutan,

Pemanfaatan Lahan Pekarangan, Pengelolaan Lahan Kritis dan Pinggiran Jalan Desa untuk Hutan Rakyat.

e) Program FORMULA (Food, Religion, Medic, Livelihood Aid) Tanggap Bencana Nasional

Formula cara tepat menangani bencana nasional yang meliputi formulasi penting mulai dari tahap tanggap darurat, penanganan pengungsi, program kebersihan pasca bencana, program pemulihan infrastruktur kesejahteraan dan ekonomi keluarga pasca bencana.

B. Latar Belakang Desa Pamoyanan

1. Sejarah Desa Pamoyanan

Desa Pamoyanan adalah desa terpencil di daerah Cianjur Selatan. Waktu tempuh hingga 5 jam dari kota Cianjur. Desa pamoyanan merupakan desa pemekaran yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Desa Cikangkareng, maka untuk lebih efektif dan maksimal dalam menjalankan roda pemerintahan maka atas dasar itulah para tokoh masyarakat berinisiatif untuk memekarkan Desa menjadi dua yaitu Desa Asal (Desa Cikangkareng) dan Desa Pemekaran (Desa Pamoyanan).

Selama berdirinya Desa Pamoyanan sudah ada beberapa kepala desa. Adapun nama-nama kepala desa tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Data Nama Kepala Desa

No Nama Kepala Desa Masa Jabatan Keterangan

1 Abduloh 1978-1983 2 Unggih Subandi 1984-1985 3 Udan Supardan 1985-1993 4 Sumarna 1994-1997 5 Dadan Gumelar 1998-2004 6 Sulaeman 2004-2009

7 Herman Sugandi 2010-sekarang

2. Visi dan Misi

a) Visi Desa Pamoyanan, yaitu :

“Mewujudkan Desa Pamoyanan Termaju Melalui Pendekatan Pembangunan Pertanian, Peternakan, Perdagangan dan Industri”

b) Misi Desa Pamoyanan, yaitu:

a. Memberdayakan SDM petani, peternak dan pedagang. b. Membentuk kelompok tani dan pedagang yang maju.

c. Mewujudkan kualitas SDM masyarakat dan perempuan yang unggul dan berakhlak mulia dijiwai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

d. Mewujudkan perekonomian desa yang tangguh yang bertumpu pada potensi sumber daya desa secara berkelanjutan.

3. Sarana Prasarana Desa

a. Balai desa : 1 Unit Kondisi : Cukup

b. PAUD : 5 Unit Kondisi : Kurang

c. SD/TK/MI : 11 Unit Kondisi : Baik

d. SMP/MTs : 3 Unit Kondisi :Cukup

e. SMA/MA : 2 Unit Kondisi : Baik

f. Jalan Provinsi : 6,4 KM Kondisi : Baik

g. Jalan Kabupaten : 3,7 KM Kondisi : Rusak

h. Jalan Kecamatan : 12 KM Kondisi : Baik

i. Jalan Desa : 15 KM Kondisi : Rusak

j. Lapangan Sepak Bola : 1 Unit Kondisi : Rusak

k. Lapangan Voly : 5 Unit Kondisi : Sedang

l. Mesjid/DKM : 22 Unit Kondisi : Sedang

4. Struktur Pemerintahan Desa Pamoyanan Kepala Desa Herman Sugandi Sekretaris Desa Burhan S Kaur Pembanguna n Cecep FS Kaur Pemerintahan Suharlan, SH Kaur Trantib Sugni Kaur Keuangan Saeman Somantri Kaur Kesra Bakur Kurniadi Kaur Umum Yunus Royani Kepala Dusun V Uhidin Kepala Dusun IV Kurnia Kepala Dusun III Sopian Kepala Dusun II Supriatna Kepala Dusun I E. Mustopa

5. Kondisi Umum Desa

a) Data Demografi

1) Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

a. Keluarga Pra Sejahtera = 28 Jiwa

b. Keluarga Sejahtera 1 = 429 Jiwa

c. Keluarga Sejahtera 2 = 626 Jiwa

d. Keluarga Sejahtera 3 = 521 Jiwa

2) Tingkat Pendidikan

a. Belum Sekolah = 187 Orang

b. Tamat SD = 411 Orang c. SLTP = 1319 Orang d. SLTA = 819 Orang e. Diploma = 282 Orang f. S1/PT = 198 Orang g. S2 = 53 Orang

3) Mata Pencaharian Penduduk

a. Pegawai Negeri Sipil = 304 Orang

b. Wiraswasta = 322 Orang

c. Pensiunan = 78 Orang

e. Buruh Tani = 219 Orang

f. Peternak = 739 Orang

g. Pedagang = 192 Orang

h. Buruh/Karyawan Swasta = 31 Orang

4) Jumlah Penduduk

a. Laki-laki = 3.136 Jiwa

b. Perempuan = 3.143 Jiwa

c. Jumlah = 6.279 Jiwa

d. Jumlah Kepala Keluarga (KK) = 1.961 Jiwa

5) Data jumlah penduduk berdasarkan Dusun

Tabel 3. Jumlah Penduduk No Nama Kedusunan Jumlah KK

1 Pamoyanan 338 2 Bojongpicung 481 3 Pasirhuni 406 4 Sinagar 489 5 Mekarasih 202 JUMLAH 1.916 6) Agama

b) Geografi

1) Letak dan Luas Wilayah

Desa Pamoyanan merupakan salah satu desa dari empat belas desa yang berada di Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, memiliki luas wilayah sekitar 815,115 Ha. Daerah ini terdapat bukit-bukit terjal dan sangat rawan longsor.

Keadaan bentang lahan yang berupa daratan sebagian besar dikuasai oleh perkebunan. Secara administratif Desa Pamoyanan terbagi menjadi 5 kedusun yaitu: Dusun Pamoyanan, Dusun Bojongpicung, Dusun Pasirhuni, Dusun Sinagar, dan Dusun Mekarasih. Dari 5 kedusunan tersebut terbagi 12 Rukun Warga (RW) dan 49 Rukun Tetangga (RT).

Di salah satu desa pamoyanan terdapat dusun yang tertinggal yaitu dusun mekarasih yang terletak di puncak bukit. Dusun Mekar Asih merupakan sebuah dusun yang dikelilingi tebing-tebing yang curam, tingkat ketinggian tebing mencapai 100 meter, jenis lahan disini adalah persawahan dan hutan masyarakat. Adapun kesuburan tanah cukup tinggi. Ketersediaan air diperoleh dari air sungai dan irigasi (rembesan dari tebing).

Gambaran Dusun Mekarasih

Dusun mekarasih terdiri dari 3 Rumah Tangga (RT), yaitu kampung Lolongokan, Cihonje, dan Cibenteng. Ketiga kampung ini sangat sulit dijangkau

karena jalan yang terjal dan mendaki. Jalan menuju ke dusun mekarasih berupa jalan setapak dan bebatuan.

Kampung ini sangat terpencil, bahkan jika dilihat dari kantor Desa Pamoyanan tidak terlihat tanda-tanda kehidupan berada diatas bukit itu. Hanya air terjun curug deyut dengan ketinggian 59 meter dan terlihat disela-sela hamparan hijau pepohonan yang sangat rindang. Tetapi setelah kita mendaki selama 30 menit ke atas, melewati jalan setapak dengan kiri jurang dan sebelah kanan bukit terjal, ternyata ada peradaban manusia dengan 202 Kepala Keluarga (KK) dan 317 jiwa yang menghuni 3 RT disana.

Data Penduduk Dusun Mekarasih

Terdiri dari 317 jiwa yang terbagi dalam 202 kepala keluarga, dibawah 3 RT dan 1 RW. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

a. RT 01 sebanyak 142 jiwa b. RT 02 sebanyak 92 jiwa c. RT 03 sebanyak 83 jiwa

Jarak Pemerintahan Dusun Mekarasih

a. Jarak Dusun Mekar Asih dengan Kecamatan sejauh 8 KM b. Jarak Dusun Mekar Asih dengan Kabupaten sejauh 100 KM.

2) Lokasi Perbatasan

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Cimaskara b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Cikangkareng c. Sebelah Barat berbatasan dengan Girijaya

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kalapa Nunggal

c) Potensi Wilayah

Tabel 4. Potensi Wilayah

Sektor Potensi Kebutuhan

Pertanian Tinggi Pupuk, bibit, saluran

air

Perkebunan Sedang Bibit, pupuk

Peternakan Tinggi Bibit, penyaluran hasil

Perikanan Sedang Tempat, bibit

Pendidikan Kurang Sarana Pendidikan

Kesehatan Kurang Sarana Kesehatan

Keagamaan Cukup Uztad, buku-buku

keagamaan Kelembagaan

Masyarakat

Kurang Kelompok tani,

ibu-ibu PKK

d) Infrastruktur dan Komunikasi

Tabel 5. Infrastruktur dan Komunikasi

Infrastruktur Uraian

Akses Jalan Lebar jalan 2,5 meter, jalan dalam

kondisi berbatu (belum diaspal)

Akses Komunikasi Sudah masuk alat komunikasi

(HP) dengan sinyal paling kuat yaitu Telkomsel, XL dan Indosat

Akses Listrik PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga

Surya)

Kantor polisi sejauh 30 km Puskesmas sejauh 7 km Bank sejauh 30 km

e) Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan

Tabel 6. Jumlah Pendapatan

No Pelapisan Berdasarkan Pendapatan Persentase Jumlah Sampling (%) 1 < Rp.600.000,00 20 2 Rp. 600.000,00 80

f) Program Yang Pernah Ada

Tabel 7. Data Program yang Ada N o Nama Program Waktu Pelaksana Penerima Manfaat Dampak Keberlanj utan Saran 1 PNPM (Jalan)

3 bulan Warga Akses

transportasi masih Baik 2 Gapoktan Masih terlaksana Warga Kebutuhan pertanian tersedia Masih Baik

3 BLT Tiap bulan Warga

miskin Membantu warga kurang mampu - Cukup 4 Tunjangan Gempa 2010 Warga terimbas Membantu korban gempa - Cukup 5 Bantuan Air Bersih 2006 Warga Tersedianya air bersih - Kurang

6 Raskin Tiap bulan Warga Membantu

ketersediaan beras warga miskin

Masih Baik

7 Jamkesmas Bila sakit Warga

miskin Meringankan biaya pengobatan warga miskin Masih Baik

g) Potensi Peternakan

Tabel 8. Data Potensi Peternakan

1 Data Ternak a. Sapi

b. Kerbau c. Domba d. Ikan e. Unggas 2 Ketersediaan pakan alami a. Rumput b. Daun-daunan c. Dll 3 Ketersediaan pakan alternative

a. Jenis Pakan Alternatif b. Jumlah Ketersediaan

c. Lokasi dan Jarak memperoleh

d. Kebiasaan menggunakan pakan alternatif

4 Kultur

berternak masyarakat

a. Jumlah peternak tradisional b. Jumlah peternak professional c. Pengetahuan beternak 5 Kondisi

keamanan

a. Rasio pencurian

b. Rasio dimakan binatang buas

h) Potensi SDM

Tabel 9. Data Potensi SDM

1 Profil

potenis relawan dan SDM

a. Orang-orang yang dipercaya dan dianggap paling jujur oleh masyarakat

b. Figur-figur relawan, ikhlas dan memiliki kepedulian serta empati tinggi terhadap perbaikan masyarakat miskin

c. Pemuda dan perempuan yang aktif, memiliki komitmen ke masyarakat tertinggal

informal masyarakat

e. Berpotensi keahlian (bisnis, pendidikan, kesehatan dll)

57

A. Proses Pelaksanaan dan Manfaat Program Cahaya 1000 Desa

Program Cahaya 1000 Desa yang dilaksanakan oleh Lembaga Al-Azhar di Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan merupakan sebuah program yang dilaksanakan untuk merespon kondisi masyarakat pedesaan yang ada di Indonesia secara umum, khususnya desa-desa yang dikategorikan sebagai desa terisolir. Tujuan pelaksanaan program ini adalah meningkatkan kualitas atau daya saing masyarakat dalam berbagai bidang, yaitu berdaya dalam ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

Bapak Rahmatullah Siddik, selaku Manajer Program Al-Azhar Peduli Ummat menjelaskan bahwa beberapa program yang dilaksanakan oleh Al-Azhar Peduli Ummat konsen di bidang pemberdayaan masyarakat, berikut petikan wawancara dengan Rahmatullah Siddik:

“Terdapat banyak program dalam Lembaga Al- Azhar, seperti Rumah Gemilang Indonesia, Zakat PRIDE (Poverty Reduction with Integrated Development & Empowerment), My HEART (Health, Education, Appreciation, Religion & Talent Support), INFRALINK (Instruktur & Konservasi Lingkungan), dan FORMULA (Food, Religion, Medic, Livelihood Aid) Tanggap Bencana Nasional). Dari program-program tersebut, program yang konsen di bidang pemberdayaan masyarakat adalah program INFRALINK, Rumah Gemilang Indonesia, dan zakat PRIDE. Program Cahaya 1000 Desa yang termasuk ke dalam program INFRALINK”.1

1

Wawancara pribadi dengan Bapak Rahmatullah selaku Manager Program Al-Azhar Peduli Ummat, tanggal 30 Agustus 2013, pukul 13.00 di Rumah Gemilang Indonesia

Program Cahaya 1000 Desa merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat di bawah kontrol INFRALINK Al-Azhar Peduli Ummat. Secara garis besar program ini bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat dengan cara subsidi listrik. Alasan adanya pemenuhan kebutuhan melalui listrik adalah karena listrik dianggap sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh masyarakat saat ini. Selain itu, sebagian besar aktivitas masyarakat bergantung pada ketersediaan listrik. Hal inilah yang melatarbelakangi Yayasan Al- Azhar membuat program yang bergerak pada pengadaan listrik bagi desa-desa terisolir.

Bapak Rahmatullah Siddik menambahkan, Program 1000 Desa sangat bermanfaat bagi masyarakat pedesaan yang belum mendapat akses listrik secara luas dan terbuka, salah satunya seperti yang terjadi di Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Al-Azhar, Dusun Mekarasih merupakan sebuah desa yang tergolong kelompok desa tertinggal yang membutuhkan program pemberdayaan agar masyarakat desa tersebut menjadi lebih berdaya. Salah satu bentuk usaha yang dilakukan adalah dengan pengadaan listrik yang tujuan agar masyarakat desa tersebut bisa memanfaatkan listrik dengan maksimal untuk kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Program ini memanfaatkan aliran irigasi sebagai alat pembangkit listrik. Hal ini karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Akan tetapi, menurut data pelanggan PLN di Indonesia sampai bulan April tahun 2009, pengguna listrik PLN sebanyak 39.122.455 orang dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak

220.000.000 jiwa, berarti dari data tersebut terdapat 181 Juta lebih yang belum menikmati aliran listrik PLN.

Fenomena ini sangat disayangkan, mengingat potensi aliran sungai di Indonesia sangat banyak. Menurut dari data Kementerian PU (Pekerja Umum) tercatat sebanyak 7.219 batang sungai. Kurang dari 0,5% dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Kondisi ini sangat memperihatinkan terlebih daerah-daerah tersebut yang belum teraliri listrik umumnya dihuni oleh masyarakat miskin dan daerah terpencil yang rawan akidah dan rawan pendidikan.

Atas dasar pemikiran tersebut, Al-Azhar Peduli Ummat bekerjasama dengan Metro TV meluncurkan program Cahaya 1000 Desa, sebuah program inspiratif pembangunan melalui sarana pembangkit listrik guna membantu penduduk di daerah miskin yang belum menikmati aliran listrik.

Sarana yang dibangun merupakan sarana pembangkit listrik tenaga Mikro Hidro (PLTMH), suatu teknologi terapan dengan konsep turbin dan kumparan dinamo elektromagnetik sederhana dengan kapasitas output sebesar 1200 watt/ PLTMH. Program yang telah dijalankan di daerah Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan Provinsi Jawa Barat dan daerah Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

Secara umum, kegiatan yang dilakukan oleh lembaga Al-Azhar Peduli Ummat dilaksanakan di wilayah Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan yang merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui program Cahaya 1000

Desa. Dusun Mekarasih merupakan wilayah terpencil di desa Pamoyanan dan terletak di atas bukit, bahkan jika dilihat dari kantor Desa Pamoyanan tidak terlihat tanda-tanda kehidupan, hanya di dusun tersebut terdapat air terjun Curug Deyut dengan ketinggian 59 meter dan yang terlihat hanya hamparan hijau pepohonan yang sangat rindang.

Secara konseptual, pelaksanaan program Cahaya 1000 Desa diharapkan mampu memberikan dampak positif yang lebih besar karena mekanisme kerja program tersebut melibatkan masyarakat secara langsung, mulai dari tahap persiapan, tahap Assesment, tahap perencanaan program, tahap formulasi rencana aksi, tahap pelaksanaan program atau kegiatan, tahap evaluasi, sampai tahap terminasi.2 Pada penelitian ini, peneliti akan menjelaskan beberapa tahapan menurut Isbandi Rukminto Adi dalam pelaksanaan program Cahaya 1000 Desa, yakni:

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan adalah awal dari suatu kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pada tahap ini, peneliti mengetahui persiapan apa saja yang dilakukan untuk membuat suatu program. Persiapan yang dilakukan antara lain:

2

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan dan Intervensi Komunitas, (Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), h.251-258.

a. Pembentukan Petugas

Petugas berfungsi untuk menyamakan persepsi antara tim agen perubahan (change agent) mengenai pendekatan yang akan digunakan dalam melakukan pengembangan masyarakat. Penelitian yang dilakukan pada program Cahaya 1000 Desa, jabatan petugas dinamakan koordinator lapangan dari relawan Al-Azhar Peduli Ummat. Sedangkan manager program yang bertugas sebagai fasilitator sekaligus menjadi pendamping untuk agen perubahan dalam pembuatan program yang akan dilakukan.

Pembuatan program diperoleh dari hasil perencanaan program dan identifikasi penilaian lapangan. Perencanaan program diperoleh dari manajer program, identifikasi lapangan diperoleh dari koordinator lapangan. Berdasarkan kedua aspek tersebut diperoleh perencanaan program yang tepat untuk dilakukan di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan.

Manajer program memberikan pengarahan kepada koordinator lapangan beserta tim yang akan melakukan pembuatan program cahaya 1000 desa setelah mendapatkan hasil identifikasi dari lapangan dan mendapatkan permasalahan yang ada di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan.

b. Penyiapan Lapangan

Lapangan yang menjadi daerah sasaran dilakukan dengan studi kelayakan. Adapun tahap persiapan yang dilakukan oleh pihak lembaga Al-Azhar Peduli Ummat adalah melakukan seleksi wilayah atau lokasi yang akan menjalankan

program tersebut. Seleksi wilayah dilakukan melalui survey. Kegiatan survei pertama kali dilakukan pada awal tahun 2011.

Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati oleh lembaga Al-Azhar Peduli Ummat, aparat Desa Pamoyanan dan masyarakat Dusun Mekarasih. Penetapan kriteria sangat penting agar pemilihan lokasi dilakukan dengan sebaik mungkin dan bertujuan agar program yang akan dilaksanakan sesuai dengan harapan.

Oleh karena itu, Survei sekaligus pertemuan yang dilakukan Al-Azhar Peduli Ummat didampingi oleh kadus, DKM, tokoh masyarakat, RT dan RW setempat, dan sebagian warga setempat. Pertemuan tersebut sekaligus ingin mensosialisasikan tentang program yang akan dilaksanakan. Proses sosialisasi sangat penting untuk menentukan minat dan ketertarikan masyarakat untuk berpartisipasi. Karena melalui sosialisasi juga akan membantu dan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan kegiatan program. kegiatan tersebut dilakukan di rumah Bapak Kusmadi.

Pada awalnya masyarakat tidak yakin dengan sosialisasi program yang pihak Al-Azhar Peduli Ummat sampaikan. Mereka tidak yakin Dusun Mekarasih atau yang biasa dikenal sebagai curug Deyut yang dikenal angker oleh warga itu dapat menghasilkan tenaga listrik. Namun dengan keterangan dari tim dan pemaparan contoh program yang telah dilaksanakan di lokasi lain, tim Al-Azhar Peduli ummat dapat meyakinkan mereka dan menggerakan warga untuk bergotong royong membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Dengan

keyakinan oleh tim Al-Azhar Peduli Ummat warga Dusun Mekarasih mau untuk melakukan gotong royong agar mendapatkan hasil yang optimal.3

Hasil dari pengamatan peneliti, pihak Al-Azhar telah memberikan 1 unit fasilitas PLTMH dan koperasi Cahaya harapan. Pengolahan program Cahaya 1000 Desa yang dibangun oleh pihak Al-Azhar dan diserahterima untuk dikelolah oleh warga Dusun Mekarasih pada tanggal 23 November 2011.

Program Cahaya 1000 Desa merupakan program yang bertujuan untuk membangkit listrik dengan menggunakan aliran air yang memiliki debit aliran yang mencukupi dengan kapasitas yang minim dan dikelola dengan sangat sederhana dan masih membutuhkan penguatan dari lembaga baik secara teknis, financial maupun organisasi. Peneliti meninjau lokasi rumah turbin alat untuk mengoperasionalkan listrik yang ada di Dusun Mekarasih berada di tengah-tengah hutan. Tempat rumah turbin tersebut sangat dekat dengan air terjun. Penempatan yang dibangun sengaja dilakukan agar listrik yang diterima masyarakat dapat berfungsi dengan baik.

“waktu pertama kali yang dilakukan yaitu mencari tempat yang letaknya di pelosok dan yang bertugas adalah tim relawan dari wilayah Cianjur sendiri. Pada saat survei tempat, tim yang bertugas bertemu dengan para warga”4 2. Tahap Assesment

Pada tahap ini, pihak lembaga yang bertugas di lapangan melakukan mencari informasi atau mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan oleh

3

Laporan Hasil evaluasi Al-Azhar Peduli Ummat 4

Wawancara pribadi dengan Bapak Rosihan Selaku relawan Al-Azhar, tanggal 13 November 2013” , pukul 15.00 WIB di tempat Rumah Bapak Rosihan

klien dan juga sumber daya klien agar program yang direncanakan dapat membawa perubahan bagi masyarakat. Dalam tahapan ini masyarakat sudah terlibat secara aktif agar masyarakat merasakan permasalahan yang mereka angkat benar-benar permasalahan yang keluar dari pandangan mereka sendiri. Dalam proses penelitian ini dapat pula menggunakan teknik SWOT, yakni Strength

(kekuatan) Weekness (kelemahan)Opportunities (peluang) Threat (ancaman).

Dalam tahapan pengkajian yang dilakukan oleh Al-Azhar Peduli Ummat pada program Cahaya 1000 Desa di Dusun Mekarasih, yaitu:

Kegiatan Kajian Kebutuhan

Kajian kebutuhan dilakukan sejak pertama dengan cara survey tahap awal dan terus dilakukan oleh pihak lembaga Al-Azhar Peduli Ummat agar mendapatkan gambaran tentang kondisi wilayah yang menjadi kegiatan program Cahaya 1000 Desa. Kegiatan kajian kebutuhan ini dilakukan dengan metode PRA (Participatory Rapid Appraisal) atau penilaian Desa secara partisipatif.

PRA merupakan metode penilaian keadaan secara partisipatif yang dilakukan pada tahapan awal perencanaan kegiatan. Melalui PRA dilakukan dengan kegiatan-kegiatan seperti pemetaan wilayah, analisis keadaan untuk membandingkan keadaan masa lalu, sekarang, dan di masa depan dengan cara mengidentifikasi masalah-masalah yang masyarakat merasakan sehingga mendapatkan alternatif-alternatif pemecahan masalah atau solusi.

Materi kajian kebutuhan dapat dilihat dari berbagai aspek internal dan eksternal yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan program cahaya 1000 desa. Aspek internal yang dikaji meliputi kekuatan dan kelemahan yang dinilai dapat memperkuat dan memperlemah pelaksanaan program, sedangkan aspek eksternal yang dikaji meliputi peluang dan ancaman yang dapat menambah dan menghambat keberhasilan program. Hasil kajian tersebut sering disebut dengan komponen SWOT.

Identifikasi komponen SWOT dalam program cahaya 1000 desa, yaitu:

Tabel 10. Data SWOT

NO Komponen SWOT Program Cahaya 1000 desa di Dusun Cibenteng Desa Pamoyangan

1 Kekuatan a. Keberadaan infrastruktur Rumah

Turbin

b. Keberadaan lembaga Al-Azhar Peduli Ummat

c. Adanya kesiapan masyarakat d. Adanya koperasi “Sinar Harapan”

2 Kelemahan a. Kurangnya standar pengolahan

dalam alat Turbin b. Lahan yang terjal

c. Terbatasnya alat pendukung seperti air ketika musim panas atau kemarau

3 Peluang a. Adanya dukungan pemerintah

4 Ancaman b. Ketika musim panas atau kemarau

tidak ada air untuk menghidupkan listrik

Kajian kebutuhan ini terkait dengan identifikasi komponen SWOT, kajian kebutuhan ini terus dilakukan sampai kebutuhan yang nyata terkait dengan program Cahaya 1000 Desa untuk menuju perubahan kehidupan yang lebih baik.

Dalam kajian kebutuhan ini dilakukan sebagai untuk mengkaji kebutuhan dan keinginan masyarakat sesuai dengan karakteristik lingkungan dan kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) di Dusun Mekarasih. Kajian kebutuhan ini dilakukan untuk menentukan pelatihan cara pembuatan program Cahaya 1000 Desa sebagai penguatan kapasitas masyarakat menjadi agen perubahan kepada masyarakat luas. Selain pelatihan yang dibutuhkan, lembaga juga memberikan fasilitas dan koperasi guna mensukseskan kegiatan program Cahaya 1000 Desa.

Dengan metode PRA yang digunakan oleh Al-Azhar Peduli Ummat bertujuan untuk mengetahui proses pemberdayaan dalam kerangka untuk menemui adanya persoalan, potensi serta karakteristik masyarakat di lingkungan Dusun Mekarasih melalui langkah-langkah yang sistematik dan komprehensif. Dengan adanya SWOT yaitu adanya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan ada dari pihak internal atau pun eksternal.

Dalam tahapan assesment ini dilakukan mengidentifikasi komponen analisis SWOT yang bertujuan agar kita bisa mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman jika suatu saat ada masalah atau pun bantuan yang akan diberikan.5

3. Tahap Perencanaan Program

Menurut Venugopal (1957) perencanaan adalah suatu prosedur kerja bersama-sama masyarakat dalam upaya untuk merumuskan masalah (keadaan-keadaan yang belum memuaskan) dan upaya pemecahan yang mungkin dapat dilakukan demi tercapainya tujuan dan penerima manfaat yang ingin dicapai.6 Sedangkan pengertian program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam tahap perencanaan program melibatkan masyarakat secara partisipatif untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ke dalam sederetan rencana kegiatan yang dapat mereka lakukan untuk mencapai

Dokumen terkait