BAB VI PENUTUP
B. Saran
1. Uji efektifitas ekstrak daun sirih (Piper betle) terhadap mortalitas walang sangit ini akan lebih baik jika dilakukan langsung pada habitat walang sangit yaitu sawah dengan berbagai stadia yang berbeda dapat menunjukan secara lebih baik pengaruh dari ekstrak daun sirih (Piper betle) terhadap mortalitas walang sangit
2. Uji efektifitas ekstrak daun sirih (Piper betle) terhadap mortalitas walang sangit ini, sebaiknya tidak menggunakan dari satu ekstrak tumbuhan saja. Sebaiknya menggunakan dua ekstrak dari tanaman yang berpotensi sebagai insentisida alami, karena penggunaan ekstrak campuran dari dua
bahan akan memiliki senyawa kimia yang lebih dibandingan dengan menggunakan satu ekstrak saja. Penggunaan dua ekstrak bisa dari tumbuhan dengan jenis yang berbeda atau dengan jenis tumbuhan yang sama namun berbeda spesies.
3. Uji efektifitas ekstrak daun sirih (Piper betle) terhadap mortalitas walang sangit ini, sebaiknya menggunakan sirih merah karena memiliki kandungan yang lebih banyak dibandingkan pada sirih hijau.
Daftar Pustaka
Ajad, A. 2015, Toksisitas Ekstrak Daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap mortalitas ulat grayak (Spodofera litira F.) dalam http:www.academia.edu/6193761/toksisitas-ekstrak-daun-sirsak(annona-muricata)terhadap-mortalitas-ulat-grayak(Spodoftera-litura-F) Diakses pada tangga 11 Maret 2016.
Anonim, 2014, Cara mengkonversi Mililiter (mL) Menjadi Gram (g) dalam id.m.wikihow/Mengkonversi-mililiter-(ml)-menjadi-gram(g) diakses 12 April 2016
April H. Wardhana, S. Muharsini, S.S Santosa, L.S.R. Arambewela, S.P.W Kumarasinghe, 2010, Studi In Vitro Efek Larvasidal Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper betle L) Sri Lanka dan Bogor terhadap Larva Chrysomya bezziana, Laporan penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta.
Asthuti, Mika, M.M., Ketut, Sumiartha, Wayan, S., Gusti N.A., Susantan W, Putu S., 2012 Efektifitas Minyak Atsiri Tanaman Cengkeh (Syzgium aromacticum (L.) Meer & Perry), Pala (Myristica fragrans Houtt), dan Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Mortalitas Ulat Bulu Gempinis dari Famili Ilymantridae, Jurnal, Fakultas Pertanian Universitas Udayana Vol 1 No 1
Cania, B dan Setyaningrum, Endah. 2013, Uji Efektifitas Larvasida Ekstrak Daun Legundi (Vitex trifolia) Terhadap Mortalitas Larva Aedes Aegypti, Jurnal, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Vol 2 No 4
Dadang dan D. Prijono, 2008. Insektisida Nabati, Prinsip, Pemanfaatan, dan Pengembangannya. Jurnal. Departemen Proteksi Tanaman. IPB : Bogor www.litbang.pertanian.go.id diunduh 12 Meret 2016
Depkes RI, 1980. Materi Medikal Indonesia, Jilid IV. Departeman Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2012 , Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) dalam Pengendalian Vektor, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Djojosumarto, P., 2008, Teknik Aplikasi Pestisida pertanian, Kanisius: Yogyakarta
Fauziah, Mulisah, 2007, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Penebar Swadaya, Depok
Girsang, Warlinson, 2009, Dampak Negatif Penggunaan Insektisida dalam http://usitani.wordpress.com/2009/02/26/dampak-negatif-penggunaan-insektisida/ diakses 25 Agustus 2016
Hadi, Mochammad, 2008, Pembuatan Kertas Anti Rayap Ramah lingkungan Dengan Memanfaatkan Ekstrak Daun Kirinyuh (Eupatorium odoratum), Jurnal, Universitas diponegoro, Semarang Vol 6. No.2 Hal 12-18
Herawati, Ratna. 2010, Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Sebagai Insektisida Nabati Untuk Membasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti L. , Skripsi, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.
Kartoharjono, A., D. Kertoseputro, T. Suryana., 2009, Hama Padi Potensial dan Pengendaliannya, Balai Besar Penelitian Padi. www.litbang.pertanian.go.id diunduh 12 Meret 2016
Kalshoven, L.G. E. 1981. The Pest Of crops in Indonesia, P.T. Ichtiar Baru, Jakarta
Matnawy, H, 1989, Perlindungan Tanaman, Kanisius, yogyakarta
Mulyantama, Anang, 2013, Kajian Ekstrak Daun sirih (Piper betle) Terhadap Mortalitas Kumbang Bubuk Beras (Sitophilus oryzae), Laporan Penelitian, Universitas Halmahera. Maluku Utara.
Nur, Rahmawati, 2010, Uji Efektifitas Ekstrak Daun Sirsak ( Annona muricata L ) sebagai Pestisida Nabati Terhadap Pengendalian Hama Tanaman Sawi ( Brassicaa jencea L), Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
Pracaya, 2008, Hama dan Penyakit Tanaman, Penebar Swadaya, Depok
Purnomo, Sigit, 2013, Populaso Walang Sangit di Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak Provinsi Riau Pada Tanaman Padi Masa Tanam Musim Penghujan, Skripsi. Univesitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Riau
Rahmawati, R., 2012, Cepat dan Tepat Berantas Hama dan Penyakit Tanaman, Pustakan Baru Press, Yogyakarta
Subiyakto, Sudarmo., 1991, Pestisida, Kanisius, Yogyakarta
Srisadono A. 2008, Skrinning Awal Ekstrak Etanol Daun sirih hijau (Piper betle Linn) Sebagai Anti Kanker Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BLT). Artikel Karya Tulis Ilmiah. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Syaiful, Asikin, dan M. Thamrin, Pengendalian Hama Walang Sangit (Leptocorisa oratorius F) di Tingkat Petani Lahan Lebak Kalimantan Selatan, Artikel, Kalimantan Selatan
Tampubolon, O.T., 1981, Tumbuhan Obat, Bhatara Karya Aksara, Jakarta Wardani, Sari, R., Mifbakhuddin, K., Yokorinanti, 2010. Pengaruh Konsentrasi
Ektrak Daun Tembelekan (Lantana camara) Terhadap Kematian Larva Aedes Aegypti, Jurnal, Fakultas Kesehatan Universitas Semarang Vol 6 No 2
Syahroni,Y.Y, Djoko Prijono, 2013. Aktivitas Insektisida Ekstrak Piper Aduncum L. (Piperaceae) dan Sapindus Rarak DC. (Sapindaceae) serta Campurannya Terhadap Larva Crocidolomia Pavonana (F.) (Lepidoptera: Crambidae), Jurnal, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Vol.10 No.1
Yanie, E., Shinta, E., Anggi, K., dan Muhammad, I., 2013, Pembuatan Pestisida Organik Menggunakan Metode Ekstraksi dari Sampah Daun Pepaya dan Umbi Bawang Putih, Jurnal Teknik Lingkungan, Universitas Andalas, Sumatera Barat. Vol.10 (1)
Yunita, A.E., H.H. Suprapti, J.W Hidayat. 2009, Pengaruh Ekstrak Daun Teklan (Eupatorium riparium) terhadap Mortalitas dan Perkembangan Larva Aedes Aegypti, Jurnal, Universitas diponegoro, Semarang Vol. 11, No. 1
Lampiran 1 : Hasil Observasi
Tabel 1 : Tingkat Mortalitas Walang Sangit dalam 48 Jam
No Jam Pengulangan
Tingkat Mortalitas Walang Sangit Kontrol (P0) Konsentrasi 25% (P1) Konsentrasi 50% (P2) Konsentrasi 75% (P3) H M % H M % H M % H M % 1 0 I 5 0 0 5 0 0 5 0 0 5 0 0 II 5 0 0 5 0 0 5 0 0 5 0 0 III 5 0 0 5 0 0 5 0 0 5 0 0 2 4 I 5 0 0 5 0 0 5 0 0 5 0 0 II 5 0 0 5 0 0 4 1 20 5 0 0 III 5 0 0 5 0 0 5 0 0 4 1 20 3 8 I 5 0 0 5 0 0 5 0 0 5 0 0 II 5 0 0 5 0 0 4 1 20 5 0 0 III 5 0 0 5 0 0 5 0 0 4 1 20
II 5 0 0 5 0 0 4 1 20 5 0 0 III 5 0 0 5 0 0 5 0 0 3 2 40 5 16 I 5 0 0 5 0 0 5 0 0 5 0 0 II 5 0 0 5 0 0 4 1 20 5 0 0 III 5 0 0 5 0 0 5 0 0 3 2 40 6 20 I 5 0 0 5 0 0 5 0 0 5 0 0 II 5 0 0 5 0 0 4 1 20 5 0 0 III 5 0 0 5 0 0 5 0 0 3 2 40 7 24 I 5 0 0 3 2 40 5 0 0 3 2 40 II 5 0 0 5 0 0 3 2 40 3 2 40 III 5 0 0 5 0 0 5 0 0 3 2 40 8 28 I 5 0 0 3 2 40 4 1 20 3 2 40 II 5 0 0 4 1 20 3 2 40 3 2 40 III 5 0 0 4 1 20 4 1 20 2 3 60 9 32 I 5 0 0 3 2 40 4 1 20 3 2 40 II 5 0 0 4 1 20 3 2 40 2 2 40 III 5 0 0 3 2 20 4 1 20 1 4 80
II 4 1 20 4 1 20 3 2 40 2 3 60 III 4 1 20 3 2 40 4 1 20 1 4 80 11 40 I 4 1 20 3 2 40 4 1 20 3 2 40 II 4 1 20 2 3 60 2 3 60 2 3 60 III 3 2 40 3 2 40 3 2 40 1 4 80 12 44 I 4 1 20 3 2 40 4 1 20 3 2 40 II 4 1 20 2 3 60 1 4 80 2 3 60 III 3 2 40 3 2 40 2 3 60 1 4 80 13 48 I 4 1 20 3 2 40 4 1 20 3 2 40 II 4 1 20 2 3 60 1 4 80 2 3 60 III 3 2 40 3 2 40 2 3 60 1 4 80 Keterangan :
H : Walang Sangit Hidup M : Walang Sangit Mati
Tabel 2 : Persentase Mortalitas Walang Sangit setiap Pengulangan
No Jam
Tingkat Mortalitas Walang Sangit Kontrol (P0) Konsentrasi 25% (P1) Konsentrasi 50% (P2) Konsentrasi 75% (P3) I II III I II III I II III I II III
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 20 3 8 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 20 4 12 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 40 5 16 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 40 6 20 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 40 7 24 0 0 0 40 0 0 0 40 0 40 40 40 8 28 0 0 0 40 20 20 20 40 20 20 20 60 9 32 0 0 0 40 20 20 20 40 20 20 20 80 10 36 20 20 40 40 20 20 20 40 20 20 60 80 11 40 20 20 40 40 20 60 20 60 20 20 60 80 12 44 20 20 40 40 20 60 20 80 60 20 60 80 13 48 20 20 40 40 20 60 20 80 60 20 60 80
Lampiran 2 : Perhitungan Statistika 1. Normalitas
Kontrol (P0)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Mortalitas
N 11
Normal Parametersa Mean 4.24
Std. Deviation 9.557 Most Extreme Differences Absolute .490 Positive .490 Negative -.329 Kolmogorov-Smirnov Z 1.624
Asymp. Sig. (2-tailed) .010
a. Test distribution is Normal.
Perlakuan 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Mortalitas
N 11
Normal Parametersa Mean 11.52
Std. Deviation 14.014 Most Extreme Differences Absolute .340 Positive .340 Negative -.224 Kolmogorov-Smirnov Z 1.127
Asymp. Sig. (2-tailed) .158
Perlakuan 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Mortalitas
N 11
Normal Parametersa Mean 11.52
Std. Deviation 14.014 Most Extreme Differences Absolute .340 Positive .340 Negative -.224 Kolmogorov-Smirnov Z 1.127
Asymp. Sig. (2-tailed) .158
a. Test distribution is Normal.
Perlakuan 3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Mortalitas
N 11
Normal Parametersa Mean 13.94
Std. Deviation 10.522 Most Extreme Differences Absolute .301 Positive .301 Negative -.250 Kolmogorov-Smirnov Z .997
Asymp. Sig. (2-tailed) .273
2. Anova Single Factor SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
Column 1 11 46,67 4,242727 91,32808 Column 2 11 126,67 11,51545 196,3782 Column 3 11 166,69 15,15364 160,804 Column 4 11 313,33 28,48455 551,916 ANOVA Source of
Variation SS df MS F P-value F crit
Between Groups 3405,890945 3 1135,297 4,539253 0,007873 2,838745 Within Groups 10004,26282 40 250,1066
3. Uji Beda Nyata dengan SPPS 16.0 : LCD
Multiple Comparisons
MortalitasWalangSangit LSD
(I) Perlakuan (J) Perlakuan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol konsentrasi 25% -7.273 6.743 .287 -20.90 6.36 Konsentrasi 50% -10.911 6.743 .114 -24.54 2.72 Konsentrasi 75% -24.242* 6.743 .001 -37.87 -10.61 konsentrasi 25% Kontrol 7.273 6.743 .287 -6.36 20.90 Konsentrasi 50% -3.638 6.743 .593 -17.27 9.99 Konsentrasi 75% -16.969* 6.743 .016 -30.60 -3.34 Konsentrasi 50% Kontrol 10.911 6.743 .114 -2.72 24.54 konsentrasi 25% 3.638 6.743 .593 -9.99 17.27 Konsentrasi 75% -13.331 6.743 .055 -26.96 .30 Konsentrasi 75% Kontrol 24.242* 6.743 .001 10.61 37.87 konsentrasi 25% 16.969* 6.743 .016 3.34 30.60 Konsentrasi 50% 13.331 6.743 .055 -.30 26.96
Lampiran 3 : Dokumentasi Penelitian Gambar 1: Denah penelitian
P3 P2 P2 P1 K1 P2 K2 P3 P1 K3 P1 P3 Keterangan : : Kontrol
: Perlakuan 1 (25 mL ekstrak daun sirih + 75 mL air) : Perlakuan 2 (50 mL ekstrak daun sirih + 50 mL air) : Perlakuan 3 (75 mL ekstrak daun sirih + 25 mL air)
(a) (b)
Gambar 3: (a) Proses pemblenderan ; (b) daun sirih yang akan diblender
(c)
Gambar 4 : (a) Penuangan ekstrak 100% dalam gelas ukur ; (b) Ekstrak daun sirih 25 ml ; (c) ekstrak daun sirih 25 ml + 75 ml air
(a) (b)
(c)
Gambar 6 : (a) walang sangit sebelum aplikasi ; (b) sesudah aplikasi (c) walang sangit pada kontrol ; (d) walang sangit yang hidup (e) walang sangit yang mati
SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Semester : X / 1
Kompetensi Inti :
KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, reponsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, seni, budaya, dan humanior dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI. 4 : Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR MATERI
POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT BAHAN 1. Ruang Lingkup Biologi, Kerja Ilmiah, dan Keselamatan Kerja
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup Ruang lingkup biologi : Pengertian, cabang, dan manfaat biologi Kerja ilmiah (sikap dan metode ilmiah) Keselamatan kerja Mengamati :
Mengamati tentang fenomena yang terjadi saat ini berkaitan dengan ilmu biologi, seperti kesehatan, lingkungan, makanan, dan lain-lain yang ada kaitannya dengan ilmu biologi
Menanya :
Apakah fenomena yang terjadi tersebut ada hubungannya dengan biologi?
Apakah pengertian biologi?
Apa yang akan dipelajari
Tugas :
Laporan tertulis tentang cabang-cabang ilmu bilogi dan manfaatnya berdasarkan studi pustaka Laporan tertulis hasil pengamatan tentang penerapan metode ilmiah dalam penelitian Observasi : 1 minggu x 3 JP Viewer dan laptop / komputer Laporatoriu m biologi dan sarananya (peralatan yang akan digunakan selama satu tahun ajaran) Buku 2.1 Berprilaku ilmiah : teliti,
tekun, jujur sesuai data dan fakta, displin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaab di dalam kelas / laboratorium maupun di luar kelas / laboratorium
dalam biologi?
Bagaimana mempelajari biologi?
Apakah itu kerja ilmiah?
Bagaimana menjaga
keselamatan saat melakukan penelitian?
Mengumpulkan data
(Eksperimen atau eksplorasi) :
Melakukan pengamatan dari berbagai fenomena yang berkaitan dengan ilmu biologi
Melakukan studi pustaka tentang cabang ilmu bilogi dan manfaatnya
Membuat laporan
Mengamati kerja seorang
Sikap ilmiah saat melakukan penelitian,
melaporkan secara lisan, dan saat berdiskusi dengan menggunakan lembat pengamatan Portofolio : Kompetensi dari pembuatan laporan terdiri dari format, isi laporan,
kesesuaian isi, dan aspek komunikatif dan berbahasa panduan kerja laboratoriu m dalam satu tahun (LKS) Berbagai gambar dan video tentang fenomena ilmu biologi dan keselamatan kerja Artikel ilmiah tentang 3.1 Memahami tentang ruang
lingkup biologi (permasalahan pada berbagai objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari
peneliti biologi dan
mendiskusikan tentang kerja peneliti menggunakan metode ilmiah
Melakukan percobaan dengan menentukan permasalahan, membuat hipotesis, dan merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan.
Mengolah data pengamatan dan menampilkannya dalam bentuk tabel dan grafik
Mendiskusikan tentang keselamatan kerja di
laboratorium dan menyepakati keselamatan kerja didalam laboratorium Tes : Tertulis mengerjakan soal tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah (Sikap dan metode ilmiah), dan keselamatan kerja cabang-cabang ilmu biologi dan manfaatnya Laporan ilmiah tentang bagaimana ilmuwan bekerja Contoh laporan tertulis Lembar tata tertib keselamatan kerja di laboratoriu 4.1 Menyajikan data tentang
objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
Mengasosiasi :
Mendiskusikan hasil studi pustaka tentang cabang-cabang ilmu biologi dan manfaatnya untuk memperbaiki
pemahaman mengenai ruang lingkup biologi
Mendiskusikan hasil pengamatan tentang kerja ilmiah (Metode ilmiah dan sikap ilmiah) untuk
memperbaiki pemahaman mengenai ruang lingkup biologi Menjelaskan tentang keselamatan kerja di laboratorium untuk memperkuat pemahaman m Lembar kesepakatan yang ditandatang ani bersama oleh setiap siswa untuk keselamatan kerja
Mengkomunikasikan:
Mengkomunikasikan secara lisan tentang cabang-cabang ilmu biologi berdasarkan studi pustaka yang dilakukan
Mengkomunikasikan hasil penelitian secara lisan tentang kerja ilmiah (sikap ilimiah dan metode ilmiah)
Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : X / I
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, reponsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia/
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humanior dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup
2.1 Berprilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, displin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaab di dalam kelas / laboratorium maupun di luar kelas / laboratorium
3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
C. Indikator
1.1.1 Mengagumi ruang lingkup, objek dan permasalahan biologi 2.1.1 Berperilaku ilmiah dalam melakukan penelitian baik didalam
kelas maupun diluar kelas 2.1.2 Bekerjasama dalam kelompok 2.1.3 Menghargai pendapat orang lain
3.1.1 Mengidetifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan cabang-cabang dan manfaat ilmu biologi
3.1.2 Menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah dalam suatu penelitian
4.1.1 Membuat rancangan penelitain tentang objek biologi berdasarkan metode ilmiah
4.1.2 Melalukan penelitian sederhana terkait objek biologi dan menyajikan dalam bentuk laporan tertulis
D. Tujuan
1.1.1.1 Siswa dapat menyadari ruang lingkup biologi, objek dan permasalahan biologi yang ada di lingkungan sekitar
2.1.1.1 Melalui observasi lingkungan dan video / gambar siswa dapat menjadi lebih proaktif
2.1.2.1 Melalui penelitian sederhana siswa dapat bekerjasama dalam kelompok
2.1.3.1 Melalui diskusi kelompok dan presentasi siswa dapat menghargai pendapat orang lain
3.1.1.1 Melalui studi pustaka siswa dapat mengidentifikasi tentang cabang-cabang ilmu biologi dan manfaatnya
3.1.2.1 Setelah mengamati video siswa mampu menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah dalam suatu penelitian
4.1.1.1 Siswa dapat membuat rancangan penelitian tentang objek biologi berdasarkan metode ilmiah
4.1.2.1 Setelah melakukan penelitian sederhana siswa dapat membuat laporan tertulis
E. Materi Pembelajaran
Bab : Ruang Lingkup Biologi Sub Bab :
- Cabang dan manfaat ilmu biologi - Kerja ilmiah
F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Diskusi, ceramah, observasi, dan eksperimen
G. Media dan Sumber Belajar
Media : Gambar / foto, video, laptop, viewer, dan LKS
Sumber : Buku Biologi SMA kelas X, artikel ilmiah, dan lingkungan sekitar
H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
Tahap (Alokasi
Waktu) Kagiatan Pembelajaran Proses Saintifik Pendahuluan
(10 Menit)
a. Apersepsi
Salam pembuka dan menanyakan kesiapan siswa : - Guru mengucapkan salam dan
menanyakan kesiapan siswa mengikut pembelajaran
- Mengajukan pertanyaan tentang pengertian ilmu biologi, misalnya:
Apa itu biologi? Apa saja yang dapat kita pelajari
b. Motivasi
c. Orientasi
d. Mengorganis asi
dalam biologi? Apa manfaat mempelajari biologi?
- Menayangkan beberapa gambar tentang fenomena kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan ilmu biologi.
- Mengajukan pertanyaan mengenai gambar yang ditampilkan, misalnya : Dari gambar ini apa yang kalian lihat?
Dari gambar-gambar tersebut apa memiliki kesamaan?
- Menjelaskan secara singkat mengenai materi yang akan dibahas
- Menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran
- Membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa Kegiatan Inti
(30 menit)
- Siswa mengamati video yang ditampilkan oleh guru tentang fenomena ilmu biologi
- Guru membagikan artikel
ilmiah tentang cabang-cabang ilmu biologi dan manfaatnya
- Guru membagikan LKS terkait artikel ilmiah tentang cabang-cabang ilmu biologi dan manfaatnya
- Siswa diminta untuk mencari tentang cabang ilmu biologi dan manfaatnya.
- Mengajukan pertanyaan tentang cabang dan manfaat ilmu biologi
- Siswa berdiskusi tentang cabang dan manfaat ilmu biologi berdasarkan artikel
- Siswa mengerjakan LKS didampingi oleh guru
- Siswa melakukan presentasi di depan kelas
Guru mengklarifikasi jika ada yang belum tepat dan memberikan penguatan tentang jawaban siswa Menanya Mengumpulkan informasi Mengasosiasikan / menalar Mengkomunikasi kan Tahap Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada siswa terutama untuk
(5 Menit)
a. Merangkum
b. Evaluasi
c. Refleksi
d. Tindak lanjut
kelompok yang melakukan presentasi
Guru membimbing siswa untuk merangkum butir-butir
pembelajaran
- Guru mengajukan pertanyaan tentang cabang ilmu biologi dan manfaatnya, seperti : Apa ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan? Apa manfaatnya?
- Guru dan siswa membahas beberapa soal bersama-sama.
Siswa diminta mengungkapkan apa manfaat yang telah diperoleh setelah mengikuti pelajaran
- Siswa diminta untuk mempelajari tentang metode ilmiah dan merangkum mengenai metode ilmiah
- Siswa diminta untuk menemukan sebuah permasalah di lingkungan sekitar
Pertemuan 2 Tahap (Alokasi
Waktu)
Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik
Pendahuluan (15 menit)
a. Apersepsi
b. Motivasi
c. Orientasi
- Guru mengucapkan salam dan mengecek kesiapan siswa - Mengingatkan tentang tugas
rangkuman yang diberikan
- Mengajukan pertanyaan tentang metode ilmiah, misalnya :
Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah? Apa saja langkah-langkah dalam metode ilmiah?
- Menayanakan video tentang proses penelitian (terfokus tentang metode peneliatian yang digunakan oleh peneliti) - Mengajukan pertanyaan
tentang apa saja langkah-langkah dalam penelitian dalam video tersebut?
- Menjelaskan secara singkat mengenai langkah-langkah dalam metode ilmiah
d. Mengorgan isasi
akan dipelajari dan tujuan pembelajaran
Membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa
Kegiatan Inti (60 Menit)
- Siswa melakukan observasi di lingkungan sekitar sekolah - Guru membagikan LKS
- Mengajukan pertanyaan mengenai apa yang didapat saat observasi di lingkungan sekita
- Guru menjelaskan tentang langkah dalam metode ilmiah - Siswa membaca dan mengkaji
sumber terkait metode ilmiah
- Siswa dibantu oleh guru membuat rancangan penelitian sederhana mengenai penelitian yang akan dilakukan
Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
Guru mengklarifikasi jika ada yang belum tepat dan memberikan penguatan tentang jawaban siswa
Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi Mengasosiasikan / menalar mengkomunikasi kan
Penutup (15 Menit) a. Merangkum b. Evaluasi c. Refleksi d. Tindak lanjut
Guru memberikan penghargaan kepada siswa terutama untuk kelompok yang melakukan presentasi
Guru membimbing siswa untuk merangkum butir-butir pembelajaran
- Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang metode ilmiah, seperti:
Sebutkan variabel bebas dan terikat terkait pada judul
berikut : “Uji Efektivitas Daun
Sirih (Piper betle) sebagai Insektisida Organik Terhadap Mortalitas Walang sangit - Guru dan siswa bersama
membahas soal tersebut
Siswa diminta mengungkapkan apa manfaat yang telah diperoleh setelah mengikuti pelajaran
Guru memberikan tugas kepada siswa, berupa :
- Melakukan eksperimen / percobaan terkait desain penelitian yang sudah dibuat
bentuk laporan tertulis / fortofolio
- Hasil penelitian akan di bahas pada pertemua selanjutnya.
I. Penilaian
Jenis Penilaian : Tes (pilihan ganda, essay, dan LKS) dan non tes (Portofolio)
Instrumen : LKS, soal, kunci jawaban, kisi-kisi soal, rubrik penilaian,dan pedoman skoring (terlampir)
LKS
(Lembar Kerja Siswa)
Judul : Cabang dan Manfaat Ilmu Biologi
Tujuan :
- Melalui studi pustaka siswa mampu menjelaskan cabang ilmu biologi dan manfaatya
Cara kerja :
1. Bacalah artikel di bawah ini !
Uji Efektifitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L) sebagai Pestisida Nabati terhadap Pengendalian Hama Tanaman Sawi
(Brassica juncea L )
Dalam pembudidayaan tanaman sawi, salah satu kendala utama yang menjadi penghambat produksi baik secara kualitas maupun kuantitas, adalah adanya serangan organisme pengganggu tanaman, terutama hama ulat. Serangan organisme pengganggu tanaman dapat diatasi dengan melakukan pencegahan sebelum terjadi serangan atau dengan pembasmian setelah terjadi serangan hama.
Pada umumya, petani melakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida sintetik (kimia) dengan asumsi bahwa pestisida sintetik lebih efektif untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Padahal jika dikaji lebih dalam penggunaan pestisida kimia mempunyai dapat negatif bagi kehidupan baik tanaman, hewan, maupun manusia. Hal ini karena pestisida sintetik dapat menimbulkan residu dan mengakibatkan pencemaran tanah, air, dan udara.
Tanaman sirsak (Annona muricata L) merupakan salah satu jenis tanaman buah yang banyak tumbuh di indonesia dan dikenal dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Senyawa aktif utama daun sirsak adalah acimin, bulatacin, dan squamosin yang termasuk golongan senyawa acetogenin, yang bersifat sitoksik sehingga menyebabkan kematian sel. Pembuatan pestisida nabati dari daun sirsak ini dibuat dengan cara ekstraksi. Daun sirsak terlebih dahulu dikeringkan kemudian diencerkan dengan air dengan perbandingan yang sudah ditentukan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa pada dosis ekstrak daun sirsak sebesar 100 gram/100 ml efektif sebagai pestisida nabati dengan tingkat kematian ulat sawi paling banyak, yaitu sebanyak 18 ekor.
(Sumber : karya ilmiah etd.eprints.ums.ac.id/8514 )
2. Dari artikel di atas, jawablah pertanyaan berikut :
a. Dari artikel di atas, termasuk dalam cabang ilmu biologi apakah itu? Mengapa?
c. Serangga apakah yang menjadi hama dalam penelitian yang dilakukan tersebut?
Kunci Jawaban LKS a. Botani dan toksikologi.
Botani merupakan ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, dimana dalam artikel tersebut menyebutkan mengenai tumbuhan yang berpotensi untuk biopestisida
Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang racun, dimana dalam