• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. PENUTUP

B. Saran

1. Keadilan dalam berbisnis harus ditunjukkan dengan cara tidak menzalimi satu sama lain, dan tidak ada yang dizalimi. Seorang pebisnis harus bisa menghargai keberadaan pebisnis lain, dan tidak berupaya menyingkitrkannya dan berusaha menguasai pasar. Tidak berupaya mendapatkan keuntungan yang banyak dengan cara-cara yang zalim. 2. Berpegang teguh pada nilai-nilai yang terdapat pada al-Qur‟ān dan hadis adalah cara

melakukan bisnis secara profesional. Nilai-nilai tersebut menjadi suautu landasan yang dapat mengarahkan untuk tetap dalam koridor yang adil dan benar. Landasan atau aturan-aturan inilah yang menjadi suatu aturan dan batasan yang Islami dalam melakukan suatu bisnis.

3. Selalu berusaha mengontrol diri dalam berbisnis sehingga tidak menyalahi koridor-koridor yang ada. Karena berbisnis bukan hanya untuk sendiri, tetapi untuk khalayak banyak. Dan berbisnis juga tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan yang banyak, tapi keberkahan didalamnyapun juga perlu kita dapatkan

4. Banyak sekali kekurangan dalam skripsi ini, sekiranya para pembaca berminat untuk melengkapi kekurangan skripsi ini dan ada yang bisa meneliti fakta sosial masyarakat berkaitan dengan kasus iḥtikār ini.

53

DAFTAR PUSTAKA

A.J. Wensick, al- Mu’jam al-Mufaḥras, Leiden: E.J.Brill, 1936.

Abdullah, Ma„ruf, Wirausaha Berbisnis Syari„ah, Banjarmasin: Antasari Press, 2011. Abdurrahman, dan Sumarna, Elan, Metode Kritik Hadis, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Al-Albani, Nasirudin terj. Hotib, Ahmad dan Faṭurrahman, Sunan Al-Dārimî, Jakarta : Pustaka Azzam, 2007.

Alma, Buchori, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, Bandung: CV. Alfabeta, 2003.

Abdullah, Ma‟ruf, Wirausaha Berbasis Syari‟ah, Banjarmasin : Anmtasari Press,

2011.

Amiruddin, terj. Faṭul Bāri (penjelasan kitab ahih Al-Bukhari), Jakarta: Pustaka Azzam, 2010.

Al-Asqalanî, Ibn Hajar, Tahdzib al-Tahdzib, Beirut: Dar al-Kutb al-„Ilmiyah, 1980. Aziz, Abdul, Etika Bisnis Perspektif Islam, Bandung: Alfabeta, 2013.

Badru, Faisal, dkk, “Etika Bisnis Dalam Islam” Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Al-Bukhari, Abu „Abdullah Muhammad bin Ismā‟il bin Ibrāhim, Al-Jāmi’ al-Bukhāri

(Ṣaḥîḥ al-Bukhāri), Bairut: Dār al-Fikr.

Bustamin, dan Salam, Isa H.A, Metodologi Kritik Hadis, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.

Chamid, Nur, Jejak Sejarah Pemikiran Ekono Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Departemen pendidikan nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ketiga pusat bahasa, Jakarta: Balai Pustaka, 2006.

Deptartemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Djakfar, Muhammad, Agama, Etika, Dan Ekonomi, Malang: UIN Malang Press, 2007.

Fachrurazi, .Terj Na iruddin Al-Albani Abû ‘Isā Muhammad ibn ‘Isā ibn Saurah ibn

Musa ibn al-Dlahhak Al-Tirmîdzî, Jakarta: Pustaka Azzam, 2006

Al-Farmawî, „Abdul hay, al-Biydah fi al-Tafsir al-Maudu’I Dirasah Manhajiyah

Maudu’iyyah. Terj. Anwar, Rosehan dan Jalil, Maman Abdul , Metode Tafsir Maudhû„i, Bandung, Pustaka Setia, 2002

Fatah, Adib Bisri dan Munawwir A, Kamus Indonesia-Arab Arab-Indonesia Al-Bisri, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997

Fatah, Adib Bisri dan Munawwir A., Kamus Indonesia-Arab Arab-Indonesia Al-Bisri, Surabaya: Pustaka Progressif, 1999.

Hafidhiuddin, Didin, dkk, Peran nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Jakarta: Robbani Press, 1995

Hamzah, Amir dkk, , terj.Ringkasan Nail Al-Auṭār, Jakarta: Pustaka Azzam, 2006. Hanbal, Imam Ahmad Ibn, Musnad Ahmad Ibn Hanbal, Saudi Arabia: Baitul Ifkar,

1998

Hotib, Ahmad, dan Faṭurrahman. , terj Naṣiruddin al-Albani, Sunan Al-Darîmî,

‘Abdullah Ibn ‘Abdurrahman Ibn al-Fadl Ibn Bahram Ibn ‘Abdul amad

55

Karim, Adiwarman .A, Ekonomi Mikro Islami Edisi Ketiga, Jakarta: PT. RajaGrafindo persada, 2007.

Karim, Adiwarman, ekonomi Mikro Islam cetakan kedua, Jakarta: IIIT Indonesia, 2003.

Kartajaya, Hermawan Kartajaya dan Sula, Muhammad Syakir, Syari„ah Marketing, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2008.

Lubis, Ibrahim, Ekonomi Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1995) h. 338 Masyhuri, Ekonomi Mikro, Malang: UIN Malang Press, 2007.

Al-Mizzi, Jamaluddin Abî Al-Hajjāj Yûsuf, Tahdzib al-Kamāl fi Asma al-Rijāl, Beirut: Dār al-fikr, 1994,

Muharam, Hilman, Tesis:Etika Bisnis Perspektif hadis, UIN Jakarta:2005.

Mushaf, Al-Qur’ān al-Kārîm dan Terjemahannya, Bandung: MQS Publiṣing, 1987. Al-Naisābûrî, Al-Imām Abî Husain Musllim bin Al-Hjjāj Al-Qussyairî, Ṣahih

Muslîm, Al-Qahiroh: Maktabah Al-Sakafa Al-Dinaya, 2009.

Al-Qazwini, Imam Abî „Abdillah Muhammad ibn Zayd, Sunan Ibn Mājah,

Al-Qahiroh: Dār Ibn Haitham, 2005.

Saefudin, Imam, Sistem, Prinsip Dan Tujuan Ekonomi Islam, ( Bandung : CV. Pustaka Setia, 1999 ) h. h. 229.

Si Mbah “Undang-Undang Pasal 33 ayat 2 dan 3” diakses tanggal 12 desember 2014,

dari http://www.si-pedia.com/2014/03/bunyi-pasal-33-uud-1945-1-5-dan-pembahasannya.html

Al-Sijistani, Sulaiman ibn Al-„Asy‟ath ibn Syaddad ibn „Amr ibn „Amir, Sunan Abû

dāud, Al-Qahirah: Dār al-hadits, 2010.

Sudharta, “Hukuman seorang pelaku Monopoli”, di akses tanggal 4 desember 2014 dari http://business-law.binus.ac.id/2013/01/20/catatan-seputar-hukum-persaingan-usaha/

Suparta, ahirin, dkk, terj.Syarh Bulûgh Al-Marām (‘Abdullah Ibn ‘Abdurrahman Al

-Bassām), Jakarta: Pustaka Azzam, 2006.

Suprayitno, Eko, Ekonomi Mikro Perspektif Islam, ( Malang: UIN-Malang Press, 2008 ) h. 206.

Syahatah, Husain, dkk, Transaksi dan Etika Bisnis Islam, Jakarta: Visi Insani Publiṣing, 2005.

Al-Syaukāni, Muhammad Ibn „Ali Ibn Muhammad, Nail Al-Auṭār, Beirut: Dar Ehia al-Touraṭ al-„Arabi, 1999.

Taṣlim, Anṣari, terj. Al-Mughnî (Ibnu Qudamah), Jakarta: Pustaka Azzam, 2008. Utomo, Setiawan Budi, “Monopoli Perspektif Hadis” Diakses Tanggal 11 Desember

2014 dari http://www.dakwatuna.com/2009/10/19/4342/batasan-tingkat-keuntungan-dalam-syariah-dan-kebijakan-pricing-pemerintah/

Vandiamtara, Sury, skripsi: Monopoli PT. Jamsostek (Persero) Pada Asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja Ditinjau Dari Konsep Islam Mengenai Takaful Al-IjtimaI (2012) h. 37. Buku Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Anti Monopoli, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Wikipedia, “monopoli dalam pasar”, diakses pada tanggal 27 0ktober 2014 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli

Yani, ahmad dan Widjaja, Gunawan, Seri Hukum Bisnis Anti Monopoli, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Yunus, Mahmud, kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1989.

Zakariya A, Maulana Muhammad, Aujazul Masalik Ila Malik, Beirut : Dār al-Fikr, 1974.

57

Lampiran

Takhrij Hadis tentang Larangan melakukan Monopoli (Iḥtikār). Dimana ada salah satu hadis yang di telusuri hadisnya menggunakan metode takhrij1. Dan penulis memilih hadis tentang larangan melakukan monopoli pasar ini untuk di telusuri sanadnya sebagaimana dibawah ini.

Penulis akan meneliti sanad hadis diatas, Metode yang digunakan adalah takhrij hadis melalui kata/lafal (fi’îl) pada matan hadis.2 Dimana yang menjadi rujukan utama dalam penelitian sanadnya adalah kamus hadis al-Mujam al-Mufaḥras A.J Wensick.

Perhatian ulama terhadap sanad dipicu oleh ditemukannya hadis palsu yang diciptakan oleh orang-orang zindik dan orang yang mempunyai kepentingan khusus, baik karena kepentingan politis, bisnis, maupun karena kefanatikan paham, aliran, dan madhhab.3

Takhrij ini maksudnya adalah tentang sah tidaknya suatu periwhayatan dan berkaitan dengan keadaan para rawi dan kadar kepercayaannya terhadap mereka4

1

Takhrij adalah tentang sah tidaknya suatu periwhayatan dan berkaitan dengan keadaan para rawi dan kadar kepercayaannya terhadap mereka. Hal yang pertama yang mengharuskan adanya penelitian sanad hadis adalah, pada zaman Nabi Muhammad Saw tidak seluruh hadis tertulis; yang kedua adalah, sesudah zaman Nabi Muhammad Saw terjadi pemalsuan hadis; dan yang ketiga adalah penghimpunan hadis secara resmi dan massal terjadi setelah berkembangnya pemalsuan-pemalsuan hadis.

„Abdurrahman, Elan SUmārna, Metode Kritik Hadis, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011 ) h. 92.

2 Bustamin, Dasar-Dasar Ilmu Haadis, ( Ciputat : Uṣul Press, 2009 ) h. 184.

3 Bustamin, M. „Isā H, A. Salam, Metodologi Kritik Hadis, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004 ) h. 7.

Hal yang pertama yang mengharuskan adanya penelitian sanad hadis adalah pada zaman Nabi Muḥammad Saw tidak seluruh hadis tertulis; yang kedua adalah sesudah zaman Nabi Muḥammad Saw terjadi pemalsuan hadis; dan yang ketiga adalah penghimpunan hadis secara resmi dan massal terjadi setelah berkembangnya pemalsuan-pemalsuan hadis. 5

Berikut hadis tentang larangan iḥtikār sesuai dengan penulusuran dari kamus hadis al-Mu„jam al-Mufaḥras:

Dari al-Mu„jam al-Mufaḥras kata

ُُرِكَتْحَي

6

.

Ada dalam kitab Hadis:

Muslim : Bab Musāqah nomor 129 dan 130.

Abû Dāud : Bab Buyû„ nomor 40

Ibnu Mājah : Bab Tijārah nomor 6

Tirmîẓî : Bab Buyû„ nomor 40

Dārimî : Bab Buyû„ nomor 13

Aḥmad Ibn Ḥanbal : Bab ke 2 halaman 453 danb 454, Bab ke 6 halaman 400.

4 „Abdurrahman, Elan SUmārna, Metode Kritik Hadis, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011 ) h. 92.

59

1. Riwayat Imam Muslim

اَنَ ثَدَح

ُ

ُُدْبَع

ُ

ُِهَللا

ُ

ُُنْب

ُ

َُةَمَلْسَم

ُ

ُِنْب

ُ

ُ بَنْعَ ق

ُ

اَنَ ثَدَح

ُ

ُُناَمْيَلُس

ُ

يِنْعَ ي

ُ

َُنْبا

ُ

ُ ل ََِب

ُ

ُْنَع

ُ

ىَيْحَي

ُ

َُوُهَو

ُ

ُُنْبا

ُ

ُ ديِعَس

ُ

َُلاَق

ُ

َُناَك

ُ

ُُديِعَس

ُ

ُُنْب

ُ

ُِبَيَسُمْلا

ُ

ُُثِدَحُي

ُ

َُنَأ

ُ

اًرَمْعَم

ُ

َُلاَق

ُ

َُلاَق

ُ

ُُلوُسَر

ُ

ُِهَللا

ُ

ىَلَص

ُ

ُُهَللا

ُ

ُِهْيَلَع

ُ

َُمَلَسَو

ُ

ُْنَم

ُ

َُرَكَتْحا

ُ

َُوُهَ ف

ُ

ٌُئِطاَخ

ُ

َُليِقَف

ُ

ُ ديِعَسِل

ُ

َُكَنِإَف

ُ

ُُرِكَتْحَت

ُ

َُلاَق

ُ

ٌُديِعَس

ُ

َُنِإ

ُ

اًرَمْعَم

ُ

يِذَلا

ُ

َُناَك

ُ

ُُثِدَحُي

ُ

اَذَه

ُ

َُثيِدَحْلا

ُ

َُناَك

ُ

ُُرِكَتْحَي

7

Telah menceritakan kepada kami „Abdullāh Ibn Maslamah Ibn Qanab telah menceritakan kepada kami Sulaimān yaitu Ibnu Bilāl dari Yaḥyā yaitu Ibnu Sa„îd-

dia berkata, Sa„îd Ibn Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, Rasulullah

ṣallallahu „alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menimbun barang, maka dia

berdosa."

Imam Muslim, nama lengkapnya adalah Abû al- Ḥusain Muslim Ibn al-Ḥajjāj Ibn Muslim al- Qusyairî an-Naisabûrî. Lahir tahun 204 H kemudian wafat tahun 261 H di naisabûr. Beliau pernah belajar di Baghdād, Hijāz, „Irāq, Syām, Mesîr dan lain-lain.8

Guru-gurunya diantaranya Imām Bukhārî, Yaḥyā ibn Yaḥyā, Aḥmad ibn Ḥanbal, Sa„îd Ibn „Amrû Al-„Asy„ats, „Abdullāh Ibn Maslamah, dan lain-lain.

Murid-muridnya yaitu Abû Ḥātim Al-Rāzi, Mûsā ibn Hārûn, Aḥmad ibn Salamah, dan lain-lain.

‘Abdullāh Ibn Maslamah Ibn al-Qanabi al-Haratsî9. Wafat tahun 221 H,

Abû „Abdurrahman al-Madanî dan tinggal di Baṣrāh.

Pendapat Ulama: Menurut Ibnu Hājar mengatakan beliau seorang yang Tsiqah Ahli Ibadah.

7 Al-Imām Abî Ḥusain Musllim bin Al-Ḥajjāj Al-Qussyairi Al-Na‟Isā bûri, Ṣahîh Muslîm, ( Al-Qahiroh: Maktabah Al-Sakafa Al-Dinaya, 2009) h. 417.

8Ibn Hājar al-Asqalānî, Tahẓib al-Tahẓib jilid 10, ( Beirut: Dar al-Kutb al-„Ilmiyah,

1980) h. 114.

9 Jamaluddin Abî Al-Ḥajjāj Yûsuf Al-Mîzzi, Tahẓib al-Kamāl fi Asma al-Rijāl jilid 16, ( Beirut: Dār al-fikr, 1994) h. 136.

Guru-gurunya: Sulaimān Ibn Bilāl, Malik Ibn Anas, „Abdul „Azîz Ibn Muslim, dan lain-lain.

Murid-muridnya: Bukhārî, Muslim, Abû Dāud, dan lain-lain.

Sulaimān Ibn Bilāl al-Qurasyi at-Taimî10. Kunîahnya Abû Muḥammad, wafat tahun 172 H,.

Pendapat Ulama: Menurut Ibnu Hājar beliau adalah seorang yang Tsiqah.

Guru-gurunya: Yaḥyā Ibn Sa‟îd Al-Qais al-Anṣari, Yazîd Ibn Khuṣaifah, Yûnus Ibn Yazîd al-Aila, dan lain-lain.

Murid-muridnya: „Abdullāh Ibn Maslamah, Ziād Ibn Yûnus,

„Abdullāh Ibn al-Mubārak, dan lain-lain.

Ya yā Ibn Saîd Ibn Qais Ibn ‘Amrû Ibn Sa l Ibn Tsa’labah ibn Al -Harits Ibn Zaid Ibn Tsa’labah Ibn Ghanm Ibn Malik Ibn An-Najar.11 Wafat tahun 144 H,.

Pendapat Ulama: Menurut Ibnu Hājar beliau seorang yang. Menurut

An-Nasā‟I beliau seorangyang Tsiqah Tsabat.

Guru-gurunya: Sa‟îd Ibn Qais, Iṣāq Ibn „Abdullāh Ibn Abî alhah, Anas Ibn Malik, dan lain-lain.

Murid-muridnya: Sulaimān Ibn Bilāl, Sufyān Ibn „Uyainah, Sufyān ats-Tsaurî, dan lain-lain

10Tahẓib al-Kamal jilid 11. h. 372. 11Tahẓib al-Kamal jilid 31. h. 346.

61

Sa’îd Ibn Al-Musayyab Ibn Hazan Ibn Abî Wahab Ibn ‘Amrû Ibn A’id Ibn ‘Imran Ibn Makhzum al-Quvrasyi.12 Wafat tahun 93 H.

Pendapat Ulama: Menurut Aẓ-Zahabî beliau seorang Tsiqah Hujjah, Ahli Fiqih.

Guru-gurunya: Ma‟mar Ibn „Abdullāh Ibn Nafi„, Anas Ibn Malik, Jabîr Ibn „Abdullāh, dan lain-lain

Murid-muridnya: Muḥammad Ibn „Amrû Ibn „Aṭa‟, Muḥammad Ibn

Ibrāhîm, Zaid Ibn Aslām, dan lain-lain. ,

Ma’mar Ibn ‘Abdullāh Ibn Nafi Ibn Mamar Nadolah Ibn ‘Auf Ibn ‘Abid Ibn ‘Awij Ibn ‘Adi Ibn Kaab Ibn Lu’î Ibn Ghālib13. Beliau adalah seorang Sahabat. Beliau mendapatkan hadis Nabi selain Nabi langsung juga mendapatkan dari „Umār Ibn al-Khaṭāb.

Murid-muridnya: Sa„îd Ibn al-Musayyab, Bisyrî Ibn Sa‟îd, „Abdurrahman Ibn Jubair al-Miṣrî, dan lainnya.

َُمَحُمُ ْنَعَُن ََْجَعُِنْبُِدَمَحُمُْنَعَُليِعَمْسِإُُنْبُُمِتاَحُاَنَ ثَدَحُ يِثَعْشَْْاُو رْمَعُُنْبُُديِعَسُاَنَ ثَدَح

ُِنْبُوِرْمَعُِنْبُِد

ىَلَصُِهَللاُ ِلوُسَرُْنَعُِهَللاُِدْبَعُِنْبُِرَمْعَمُْنَعُ ِبَيَسُمْلاُِنْبُِديِعَسُْنَعُ ءاَطَع

ُ

ُ ََِإُُرِكَتْحَيُ َََُلاَقَُمَلَسَوُِهْيَلَعُُهَللا

َُعُُنْبُُدِلاَخُاَنَرَ بْخَأُ نْوَعُِنْبُوِرْمَعُْنَعُاَنِباَحْصَأُُضْعَ بُيِنَثَدَحُوُمِلْسُمُ َلاَقُُميِهاَرْ بِإُ َلاَقٌُئِطاَخ

ُْنَعُِهَللاُِدْب

َُسُْنَعُو رْمَعُِنْبُِدَمَحُمُْنَعُىَيْحَيُِنْبُوِرْمَع

ُ بْعَكُِنْبُِيِدَعُيِنَبُِدَحَأُ رَمْعَمُيِبَأُِنْبُِرَمْعَمُْنَعُِبَيَسُمْلاُِنْبُِديِع

ىَيْحَيُْنَعُ ل ََِبُِنْبَُناَمْيَلُسُ ِثيِدَحُِلْثِمِبَُرَكَذَفَُمَلَسَوُِهْيَلَعُُهَللاُىَلَصُِهَللاُُلوُسَرَُلاَقَُلاَق

14

ُ

12Tahẓib al-Kamal jilid 11. h. 66. 13Tahẓib al-Kamal Jilid 28. h. 314

14 Al-Imam Abî Ḥusain Musllim bin Al-Hjjaj Al-Qussyairi Al-Na‟Isā bûri, Ṣahîh Muslîm, ( Al-Qahiroh: Maktabah Al-Sakafa Al-Dinaya, 2009) h. 417

Telah menceritakan kepada kami Sa„îd Ibn „Amrû Al Asy„ats telah menceritakan kepada kami Hātim Ibn Ismā'îl dari Muḥammad Ibn „Ajlān dari Muḥammad Ibn „Amrû Ibn „Aṭa‟ dari Sa„îd Ibn Al-Musayyab dari Ma„mar Ibn „Abdullāh dari Rasulullah ṣallallahu „alaihi wasalam, beliau bersabda: "Tidaklah orang yang menimbun barang, melainkan ia berdosa karenanya." Ibrāhîm berkata; Muslim berkata; dan telah menceritakan kepadaku sebagian sahabat kami dari „Amrû Ibn „Aun telah mengabarkan kepada kami Khālid Ibn „Abdullāh dari „Amrû Ibn Yaḥyā dari Muḥammad Ibn „Amrû dari Sa‟îd Ibn Al-Musayyab dari Ma„mar Ibn Abû Ma„mar salah seorang Bani „Adî Ibn Ka„ab, dia berkata: Rasulullah ṣallallahu

„alaihi wasallam bersabda. Kemudian dia menyebutkan hadits seperti hadits

Sulaimān Ibn Bilāl, dari Yaḥyā.

Imam Muslim.

Sa’îd Ibn ‘Amrû Al-‘ASyats, Sa’îd Ibn ‘Amrû Ibn Sa al Ibn I āq Ibn Mu ammad Ibn Al-Asy’ats Ibn Qais al-Kindi al-‘Asy’atsi Abû ‘Utsman al-Kufî.15 Wafat tahun 230 H.

Pendapat Ulama: Menurut Abû Zur„ah belia dan Yaḥyā Ibn Ma„în beliau Tsiqah.

Guru-gurunya: Hātim Ibn Ismā‟îl al-Madani, Abî Usamah Hammād

Ibn Usamah, „Abdurrahim Ibn Sulaimān, dan lain-lain.

Murid-muridnya: Imam Muslim, Aḥmad Ibn Ismā„îl Ibn „Umār, Muḥammad Ibn al-Ḥasan al-Anmaṭi.

Hātim Ibn Ismaîl Ibn al-Madani16. Wafat tahun 187 H.

Pandangan Ulama: menurut Al- ahabî beliau adalah seorang yang Tsiqah, Menurut Muḥammad Ibn Sa‟dî beliau Tsiqah Ma’mun.

Guru-gurunya: Muḥammad Ibn „Ajlan, Naṣr Ibn Katsir, Hisyām Ibn

„Urwah, dan lain-lain.

15Tahẓib al-Kamal jilid 1. h. 21. 16Tahẓib al-Kamal jilid 5. h. 187.

63

Murid-muridnya: Khālid Ibn Khadasy, Jandal Ibn Walaq, Sa‟îd Ibn „Amrû, dan lain-lain.

Mu ammad Ibn ‘Ajlan al-Qursyi17. Wafat tahun 148 H.

Pendapat Ulama: Menurut Ibnu Hājar beliau adalah orang yang

Ṣadûk, menurut Aḥmad Ibn Ḥanbal beliau orang yang tsiqah, dan Yaḥyā Ibn Ma„în mengatakan juga beliau Tsiqah.

Guru-gurunya: Zaid Ibn Aslam, Sa‟îd Ibn Ibrāhîm, Muḥammad Ibn „Amrû, Ibn „Aṭa‟, dan lain lain.

Murid-muridnya: Bisyr Ibn Manṣur, Hātim Ibn Isma„îl, Sa„îd Ibn Abî Ayûb, dan lain-lain.

Mu ammad Ibn ‘Amrû Ibn ‘A a’ Ibn ‘Abbas Ibn ‘Alqamah Ibn ‘Abdullāh Ibn Abî Qais Ibn ‘Abdi Ibn Na r Ibn Malik Ibn Hisl Ibn ‘Amir Ibn Lu’yi al-Qurosyi al-‘Amri 18.

Pendapat Ulama: Menurut Ibnu Ḥājar beliau adalah seorang yang Tsiqah, Abû Hātim , Abû Zur„ah dan an-Nasā‟I mengatakan bahwa beliau Tsiqah.

Guru-gurunya: Rabî„ah Ibn Ka„ab al-Aslam, Sa„îd Ibn Musayyab,

Sulaimān Ibn Yassar, dan lain-lain.

Murid-muridnya: Muḥammad Ibn Ishāq Ibn Yassar, Muḥammad Ibn

„Ajlān, „Amrû Ibn Yaḥyā, dan lain-lain.

Sa’îd Ibn Al Musayyab Ibn Hazan Ibn Abî Wahab Ibn ‘Amrû

17Tahẓib al-Kamal Jilid 26. h. 101. 18Tahẓib Al-Kamal jilid 26. h. 210.

Ma’mar Ibn ‘Abdullāh Ibn Nafi Ibn Mamar Nadlolah 2. Riwayat Sunan Abû Dāud

ُْنَعُ ءاَطَعُِنْبُوِرْمَعُِنْبُِدَمَحُمُْنَعُىَيْحَيُِنْبُوِرْمَعُْنَعٌُدِلاَخُاَنَرَ بْخَأَُةَيِقَبُُنْبُُبْهَوُاَنَ ثَدَح

يِعَس

ُ ِبِيَسُمْلاُِنْبُِد

َُلَسَوُِهْيَلَعُُهَللاُىَلَصُِهَللاُ ُلوُسَرُ َلاَقُ َلاَقُ بْعَكُِنْبُِيِدَعُيِنَبُِدَحَأُ رَمْعَمُيِبَأُِنْبُِرَمْعَمُْنَع

ُ ََِإُُرِكَتْحَيُ َََُم

َُقُُرِكَتْحَيَُناَكٌُرَمْعَمَوُ َلاَقُُرِكَتْحَتُ َكَنِإَفُ ديِعَسِلُُتْلُقَ فٌُئِطاَخ

ُاَمُ َلاَقُُةَرْكُحْلاُاَمَُدَمْحَأُُتْلَأَسَوُدُواَدُوُبَأُ َلا

َُقو سلاُُضِرَتْعَ يُْنَمُُرِكَتْحُمْلاُ يِعاَزْوَْْاَُلاَقُدُواَدُوُبَأَُلاَقُِساَنلاُُشْيَعُِهيِف

19

ُ

Telah menceritakan kepada kami Wahb Ibn Baqiyah, telah mengabarkan kepada

kami Khālid dari „Amr Ibn Yaḥyā, dari Muḥammad Ibn „Amr Ibn„ Aṭā` dari Sa„îd

Ibn Al Musayyab dari Ma„mar Ibn Abû Ma„mar salah satu Bani „Adi Ibn Ka„ab, ia berkata; Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seseorang menimbun barang, kecuali tela berbuat salah." Kemudian aku katakan kepada Sa„îd: sesungguhnya engkau menimbun. Ia berkata: dan Ma„mar pernah menimbun. Abû Dāud berkata; dan aku bertanya kepada Aḥmad: apakah hukrah itu? Ia berkata: sesuatu yang padanya terdapat kehidupan manusia. Abû Dāud berkata Al Auza„i berkata: muhtakir adalah orang yang datang ke pasar untuk membeli apa yang dibutuhkan orang-orang dan menyimpannya.

Abû Dāud nama lengkapnya Sulaimān ibn Al-„Asy„ats ibn Syaddad ibn „Amr

ibn „Amir as-Sijistani, penyusun kitab Sunan. Lahir di Sijistan tahun 202 H,

dan wafat tahun 275 H. kota-kota yang pernah beliau jelajahi untuk mencari

ilmu adalah Hijāz Syām Mesir, „Irāq, Jazirah, dan Khurasan. Menurut

Al-Hākim Ibn „Abdullāh dia adalahseorang imam ahli hadis. 20

Guru-gurunya diantaranya Imam Aḥmad ibn Ḥanbal, Wahb ibn Baqîyah, Sulayman ibn Harb, Al-Qa‟nab, „Abdullāh ibn Musalamah, dan yang lain-lain.

Murid-muridnya diantaranya al-Tirmîẓî, Al-Nasai, Abû Bakar ibn

Abû Dāud, Abû „Awanah, dan lain-lain. 21

19 Sulaimān ibn Al-„Asy‟ats ibn Syaddad ibn „Amr ibn „Amir as-Sijistani, Sunan Abû daud h. 1496.

20Tahẓib al-Kamal jilid 8. h. 5. 21Tahẓib at-Tahẓib jilid 4 h. 153.

65

Wahab Ibn Baqiyah Ibn ‘Utsman Ibn Ssbûr Ibn ‘Ubaid Ibn Adam Ibn Zîad Al-Was î22. Kuniyahnya Abû Muḥammad Al-Ma‟rûf, Wafat tahun 239 H.

Pendapat Ulama: Menurut Ibnu Hājar al-„Asqalani Tsiqah, ada dalam Ats-Tsiqat Ibnu Hibban.

Guru-gurunya: Khālid Ibn „Abdullāh al-Wasṭî, ja‟far Ibn Sulaimān Adh- Dhuba‟i, Yazîd Ibn Zurai‟I, dan lain-lain.

Murid-muridnya: Abû Dāud, Muslim, Aḥmad Ibn Muḥammad Ibn Anas.

Khalid Ibn ‘Abdullāh Ibn ‘Abdurahman Ibn Yazîd a - ahhani.23 Wafat tahun 179 H,

Pendapat Ulama: Menurut Ibnu Hājar beliau adalah seoorang yang Tsiqah Tsabat

Guru-gurunya: Sulaimān At-Taimî, „Abdullāh Ibn „Aun, „Amrû Ibn

YaḥyāIbn „Umārah, dan lain-lain.

Murid-muridnya: Qutaibah Ibn Sa‟îd, Wahab Ibn Baqîyah, Yaḥyā Ibn Yaḥyā an-NaisAbûri, dan lain-lain.

‘Amrû Ibn Ya Ibn ‘Umārah Ibn Abî asan Andhari Mazini al-Madani24, wafat tahun 140 H.

Pendapat Ulama: Menuurut Ibnu Hājar Al-„Asqalani beliau seorang yang Tsiqah

22Tahẓb Al-Kamal Jilid 31. h. 115. 23Tahẓib al-Kamal Jilid 8 h. 99. 24Tahẓib al-Kamal jilid 22 h. 295.

Guru-gurunya: „Alqamah Ibn Waqqaṣ al-Laitsi, Muḥammad Ibn

„„AmrûIbn „Aṭa‟, Muḥammad Ibn Yhya Ibn Hibban, dan lain-lain.

Murid-muridnya: Ibrāhîm Ibn ahman, Hammād Ibn Zaid, Khalid Ibn „„Abdullāh, dan lain-lain.

Mu ammad Ibn ‘Amrû Ibn ‘A a’ Ibn ‘Abbas Ibn ‘Alqamah

Sa’îd Ibn Al Musayyab Ibn Hazan Ibn Abî Wahab Ibn ‘‘Amrû

Ma’mar Ibn ‘‘AbdullāhIbn Nafi’ Ibn Ma’mar Nadlolah 3. Riwayat sunan Ibnu Mājah

ُِنْبُِدَمَحُمُْنَعَُقَحْسِإُِنْبُِدَمَحُمُْنَعَُنوُراَهُُنْبُُديِزَيُاَنَ ثَدَحَُةَبْيَشُيِبَأُُنْبُِرْكَبُوُبَأُاَنَ ثَدَح

ُُِإ

ُِديِعَسُْنَعَُميِهاَرْ ب

َُلَسَوُِهْيَلَعُُهَللاُىَلَصُِهَللاُ ُلوُسَرُ َلاَقُ َلاَقَُةَلْضَنُِنْبُِهَللاُِدْبَعُِنْبُِرَمْعَمُ ْنَعُ ِبَيَسُمْلاُِنْب

ُ ََِإُ ُرِكَتْحَيُ َََُم

ٌُئِطاَخ

25

ُ

Telah menceritakan kepada kami Abû Bakr Ibn Abû Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Yazîd Ibn Harun dari Muḥammad Ibn Ishāq dari Muḥammad Ibn Ibrāhîm dari Sa‟îd Ibnul Musayyab dari Ma'mar Ibn „Abdullāh Ibn Nadllah ia berkata, "Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada yang menimbun kecuali orang yang salah."

Ibnu Mājah nama lengkapnya adalah Abû „Abdullāh Muḥammad ibn Yazîd Al-Qazwini. Lahir di kota Qazwin tahun 209 H dan wafat tahun 273 H. beliau pernah belajar di Iraq, Hijaz, Mesir, dan nlain lain.

Guru-gurunya diantaranya yaitu Abû Bakar ibn Abî Syaibah, Muḥammad ibn „Abdullāh ibnNumayr, Hisyam ibn „Ammar, dan lain-lain.

Murid-muridnya yaitu Sulayman ibn Yazîd Al-Qazwini, Ishāq ibn Muḥammad, Abû Al-Ḥasan Al-Qaṭṭan, dan lain-lain. 26

25 Imam Abî „Abdillah Muhammad ibn Zayd Al-Qazwini, Sunan Ibn Mājah Jilid 3, (Al-Qahiroh: Dār Ibn Haitsam:2005 ) h. 2154.

67

Abû Bakr Ibn Abî Syaibah, ‘Abdullāh Ibn Mu ammad Ibn Ibrāhîm Ibn Ibn ‘Utsman Ibn Khawasiti al-‘Absi27. Wafat tahun 235 H.

Pendapat Ulama: Menurut Abû Ḥātim beliau seorang yang Tsiqah,

Abû Hātim dan Ibn Khiras juga mengatakan bahwa beliau Tsiqah.

Guru-gurunya: Yaḥyā Ibn Yaman, Yazîd Ibn Harun, Abî Bakr Ibn „Ayyas, dan lain-lain.

Murid-muridnya: Bukhārî, Muslim, Abû Dāud, Ibnu Mājah, dan lain-lain.

Yazîd Ibn Harun Ibn Zaẓî28, wafat tahun 206 H.

Menurut Ibnu Hājar beliau seorang yang Tsiqah dan ahli Ibadah, menurutal-„Ajlli beliau seorang yang tsiqah.

Guru-gurunya: Muḥammad Ibn Ishāq Ibn Yasar, Ibrāhîm Ibn Sa‟ad Az-Zuhrî, al-Aswad Ibn Syaiban dan lain-lain.

Murid-muridnya: Ishāq Ibn Manṣur, Abû Bakar Ibn Abî Syaiban, Aḥmad Ibn Ḥanbal, dan lain-lain.

Dokumen terkait