• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Saran

(1) Perlu adanya analisis detail terhadap potensi sumber daya ikan unggulan di

pantai selatan Provinsi Jawa Barat.

(2) Perlu pengembangan yang lebih spesifik terhadap alat tangkap pilihan,

sehingga menjadi unit penangkapan yang berdayaguna dan berhasil guna.

(3) Pola pengembangan perikanan tangkap di pantai selatan Provinsi Jawa Barat

yang telah dihasilkan disarankan untuk menjadi rujukan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

(4) Model BANGKAKAP dapat diimplementasikan di daerah lainnya di

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto L. 2006. Agenda Makro Revitalisasi Perikanan yang Berkelanjutan. Inovasi, Vol 6/XVII. Jepang,. pp: 23-29.

Atmaja, S.B. dan Haluan, J. 2003. Perubahan Hasil Tangkapan Lestari Ikan Pelagis

di Laut Jawa dan Sekitarnya. Bulletin PSP, Vol. XII No.2. Departemen

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. hal: 31-40.

Ayodhyoa, A.U. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 97

hal.

Aziz, KA. 1989. Pendugaan Stok Populasi Ikan Tropis. Pusat Antar Universitas

Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 251 hal.

Bland, S.J.R. 1986. The Use of Surplus Production Models In Assesing the State of

Indonesia Fish Stocks an Example of A Whole System Model Approach to the Problems of Multi-Species, Multi-Gear Fisheries. Procceding of Seminar. Universitas Diponegoro. Semarang. p: 17 - 26

[BRKP] Badan Riset Kelautan dan Perikanan. 2002. Pengkajian Stok Ikan di

Perairan Indonesia. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 78 hal.

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 2005. Jawa Barat dalam Angka.

Bandung: BPS Provinsi Jawa Barat. 351 hal.

Charles A. 2001. Sustainable Fisheries System. Oxford: Blackwell Science.

London. 370 p.

Departemen Kelautan dan Perikanan. 2006. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.16/Men/2006 tentang Pelabuhan Perikanan. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 12 hal.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2002. Statistik Perikanan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2001. Bandung: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 88 hal.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2003. Statistik Perikanan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2002. Bandung: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 88 hal.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2004. Statistik Perikanan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2003. Bandung: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 88 hal.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2005. Statistik Perikanan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2004. Bandung: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 88 hal.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2006. Statistik Perikanan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005. Bandung: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 88 hal.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2003. Laporan Tahunan.

Bandung: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 64 hal.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2005. Profil Perikanan Jawa

Barat. Bandung: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 34 hal.

Direktorat Jenderal Perikanan. 1994. Petunjuk Teknis Pengelolaan Pelabuhan

Perikanan. Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. 85 hal.

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2004. Pedoman Pengenalan Sumberdaya

Perikanan Laut, Bagian I (Jenis-jenis Ikan Ekonomis Penting). Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. 104 hal.

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2004. Pencapaian Pembangunan Perikanan

Tangkap Tahun 2001-2003. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 135 hal.

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2006. Program Pengembangan Pelabuhan

Perikanan Tahun 2006. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 56 hal.

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2006. Statistik Perikanan Tangkap

Indonesia Tahun 2004. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 128 hal

[FAO] Food and Agriculture Organization, United Nation Organization. 1995. Code

of Conduct For Responsible Fisheries. Rome. 41 p.

Fauzi A dan Anna S. 2002. Evaluasi Status Keberlanjutan Pembangunan Perikanan: Aplikasi Pendekatan RAFISH (Studi Kasus Perairan Pesisir DKI Jakarta). Jurnal Pesisir dan Lautan Indonesia 4: 36-49.

Fauzi A dan Anna S. 2005. Pendekatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan untuk

Analisis Kebijakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 343 hal.

Fauzi A dan Buchary E. 2002. A Socio-economic Pespective of environmental

degradation at Kepulauan Seribu National Marine Park, Indonesia. J Coastal

Management 30: 167-181.

Gulland, J.A. 1983. Fish Stock Assestmant: A Manual of Basic Methods. Wiley &

Sons. Rome. 223 pp.

Haluan J dan Nurani T. 1998. Penerapan Metode Skoring dalam Penelitian Teknologi Penangkapan Ikan yang Sesuai untuk Dikembangkan di Suatu

Wilayah Perairan. Bulletin Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan Vol. II, No. 1. Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor: Hal 3- 16.

Haluan J., Nurani T., Wisudo S.H., Wiyono E.S., dan Mustaruddin. 2004.

Manajemen Operasi. Teori dan Praktek pada Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 236 hal.

Hanafiah, A.M dan A.M Saefudin. 1983. Tata Niaga Hasil Perikanan. UI Press.

Jakarta. 228 hal.

Handoko, T. H. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta. 260 hal.

Hermawan, M., Sondita, M.F.A., Fauzi, A dan Monintja, D.R. 2006. Status

Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil. Bulletin PSP, Vol. XV No.2.

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. hal: 1-19.

Huseini, M. 1999. Mencermati Misteri Globalisasi: Menata Ulang Strategi

Pemasaran Internasional Indonesia Melalui Pendekatan Resource-Based. Pidato Upacara Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Jakarta. 55 hal.

Kadariah. 1986. Evaluasi Proyek: Analisa Ekonomis. Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 184 hal.

Kesteven GL. 1973. Manual of Fisheries Science: Part I An Introduction to Fisheries

Science. FAO Fisheries Technical Paper 18: 231.

Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan. 1997. Potensi Sumber Daya

Ikan dan Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan (JTB) di Perairan Indonesia Tahun 1997. Jakarta: Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan. 33 hal.

Kuntoro, M dan Listiarini, T. 1983 Analisa Keputusan, Pendekatan Sistem Dalam

Manajemen Usaha dan Proyek. Baskara. Bandung. 271 hal.

Lee SM, Moore LJ, Taylor BW. 1985. Management Science. Edisi ke-2. Boston:

Allyn and Bocan, Icn. 247 p.

Lembaran Negara Republik Indonesia. 2004. Nomor 118 : Undang-Undang Republik Indonesia No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Jakarta. 56 hal.

Monintja D.R. 2001. Pelatihan Untuk Pelatih Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu.

Prosiding Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan; Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 156 hal.

Monintja D.R. 2003. Strategi Pengembangan Sumber Daya Perikanan Tangkap

Berbasis Ekonomi Kerakyatan. Seminar Nasional Strategi Pengembangan

Sumber Daya Perikanan dan Kelautan Berbasis Kerakyatan. Riau. 12 hal.

Muslich, M. 1993. Metode Kuantitatif. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Nikijuluw, V.P.H. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. P3R dan Pustaka Ceidesindo. Jakarta. 254 hal.

Nurani, T.W. 2002. Aspek Teknis dan Ekonomi Pemanfaatan Lobster di

Pangandaran Jawa Barat. Bulletin PSP, Vol. XI No.2. Jurusan Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. hal: 29-46

Pauly D. 1983. Some Simple Methods fos Assesment of Tropical Fish Stock. FAO

Fish. Tech. Pap. Rome. 134 p.

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. 1993. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 15 Tahun 1984 tentang Penyelenggaraan Pelelangan Ikan. Bandung. 15 hal.

Purwaka, T. dan M. Sunoto. 1999. Coastal and Marine Resources in Indonesia.

Legal and Institutional Aspect. PRIAP-ICLARM, Working Paper No.2, Manila, Philipines. 103 p.

[PUSRIPT-BRKP] Pusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan dan

Perikanan. 2003. Prosiding Pengkajian Stok Ikan Laut di Perairan Indonesia.

Jakarta: PURISPT-BRKP, Departemen Kelautan dan Perikanan. 155 hal.

Singarimbun, M dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survei. PT Pustaka

LP3ES. Jakarta. 336 hal.

Subiyanto, I. 1995. Metodologi Penelitian. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta. hal: 139-162.

Suharyanto. 1998. Selektivitas Jaring Insang Hanyut terhadap Ikan Tongkol di

Perairan Lepas Pantai Pelabuhanratu, Jawa Barat. Thesis (tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana IPB. Bogor. 109 hal.

Sutisna DH, Monintja DR, Baskoro MS, dan Wisudo SH. 2006. Analisis Teknologi

Penangkapan Ikan Pilihan di Pantai Selatan Provinsi Jawa Barat. Bulletin

Depertemen Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) : 10 hal.

Widodo J. 2003. Pengkajian Stok Sumber Daya Ikan Laut Indonesia tahun 2002. In:

Widodo J., Wiadnyana N.N. & Nugroho D. (Eds). Prosiding Forum

Pengkajian Stok Ikan Laut 2003. Jakarta, 23-24 Juli 2003. PUSRIPT-BRKP, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. pp: 1-12.

Wiyono, E.S. 2006. Mengapa Sebagian Besar Perikanan Dunia Overfishing ? Suatu

Telaah Manajemen Perikanan Konvensional. Inovasi, Vol 6/XVII. Jepang,. pp:

33-36.

Zulkarnain dan Darmawan. 1997. Penggunaan Model Schaefer dan Model Fox untuk Pendugaan Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus sp) di Perairan Eretan Wetan, Indramayu. Bulletin PSP, Vol. VI No.3. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. hal: 31-40

Lampiran 1. Perhitungan potensi dan tingkat pemanfaatan lobster di perairan selatan Jawa Barat

Dokumen terkait