• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut perbandingan kandungan metabolit sekunder antara daun yang diambil secara langsung dari tanaman dengan hasil kultur jaringan dari daun alpukat (Persea Americana Mill.).

77

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al Karim.

Adha, Andi Citra. “Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea Americana Mill.) Terhadap Aktivitas Diuretik Tikus Putih Jantan

Sprague-Dawley”. Skripsi. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian

Bogor, 2009.

Anderson, J.E, dkk. ”A Blind Comparison of Simple Bench-top Bioassays and

Human Tumour Cell Cytotoxicities as Antitumor Prescreens”. Phytochem

Analysis 2, no.1 (1991): h. 107-111.

Anggraeni, dkk. “Kandungan Metabolit Sekunder dalam kalus Mengkudu (Morinda

citrifolia)”. Skripsi. Jakarta: Fakultas Pendidikan Matematika dan dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Pendidikan Indonesia, 2007.

Arianti, Agustin Maulina. “Pengaruh Berbagai Konsentrasi PEG (Polyethylena

Glycol) 6000 terhadap Kualitas dan Kuantitas Kalus serta Uji Kualitatif Metabolit Sekunder Vernodalin pada Kalus Daun Afrika (Vernonia amygdalina)”. Skripsi. Malang: Fakultas Sains dan teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim, 2015.

Asdar, dkk. “Identifikasi Metabolit Sekunder dari Ekstrak Aseton Biji Alpukat (Persea americana Mill) dan Uji Toksisitas terhadap Artemia salina Leach”.

Al-Kimia 5, no. 1 (2013): h. 24-35.

Asthary, dkk. “Isolasi dan Uji Toksisitas Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak

n-Heksana Daun Tumbuhan Polyalthia rumphii (B) Merr. (Annonaceae)”. Karya Tulis Ilmiah. Riau: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau, 2016.

Astuti, Ninik Puji. “Kandungan Reserpin Kultur Kalus Pule Pandak (Rauvolfia

verticillata (Lour.) Bailon) setelah Dielistasi dengan Cendawan Pythiumsp”.

Skripsi. Surakarta: Fakultas Matematika dan dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Sebelas Maret, 2007.

Atun, Sri. “Metode Isolasi dan Identifikasi Struktur Senyawa Bahan Alam”.

Konservasi Cagar Budaya Borobudur 8, no. 2 (2014): h. 53-61.

Azizah, Ike Shofiatul. “Respon Kalus Kedelai (Glycine max L. Merr) pada Media B5

dengan Penambahan PEG (Polyethylena Glycol) 6000 sebagai Simulasi

Cekaman Kekeringan”. Skripsi. Malang: Fakultas Sains dan teknologi UIN

Maulana Malik Ibrahim, 2010.

Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga, 2010.

Cahyadi, Robby. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica Charantia L.) Terhadap Larva Artemia Salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Skripsi. Semarang: Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro, 2009.

Chadijah, Sitti. Pemisahan Kimia. Makassar: Alauddin Press, 2014.

Dewi, dkk. “Isolasi dan Ide Entifikasi Senyawa Antioksin dan Golongan Flavonoid dari Ekstrak Etil Asetat Daun Pranajiwa A (Euchresta horsfieldii Lesch Benn.)”. Applied Ch Chemistry, no. 1, (2017): h. 1-6.

Haeria. Kimia Produk Alami. Makassar: Alauddin University Press, 2014.

Hamka. “Tafsir Al Azhar Juzu XXI”. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1988.

Hamzah, Nursalam. Analisis Kimia Metode Spektroskopi. Makassar: Alauddin University Press, 2013.

Hanani, Endang. Analisis Fitokimia. Jakarta: Buku kedokteran EGC, 2014. Harbone. Metode Fitokimia. Bandung: Institut Pertanian Bogor, 1987.

Hendaryono Daisy P. Sriyanti dan Ari Wijayani. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Ilyas, Asriany. Kimia Organik Bahan Alam. Makassar: Alauddin University Press, 2013.

Intias, Sekar. “Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi 2,4 D dan BAP terhadap

Pertumbuhan Kalus Purwocen (Pimpinella pruatjan) secara In-Vitro”.

Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, 2012. Katsir, Ibnu. Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2009.

Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Surabaya: Halim Publishing dan Distributing, 2013.

Khotimah, Khusnul. “Skrining Fitokimia dan Identifikasi Metabolit Sekunder Senyawa Karpain pada Ekstrak Metanol Daun Carica pubescens Lenne dan

K. Koch dengan LC/MS (Liquid Chromatograph-tandem Mass

Spectrometry)”. Skripsi. Malang: Fakultas Sains dan teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim, 2016.

Kristianto, Aries. “Pengaruh Ekstrak Kasar Tanin dari Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) pada Pengolahan Air”. Skripsi. Jember: Fakultas Matematika dan dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Jember, 2013. Kurniawan, Reiza Farandika. Dahsyat Alpukat Mengobati dan Mencegah semua

Penyakit. Jakarta: Healthy Books, 2014.

Lenny, Sovia. “ Senyawa Terpenoida dan Steroida”. Karya Ilmiah. Medan: Fakultas

Matematika dan dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Sumatra Utara, 2006.

Lestari, Puji. “Isolasi dan Identifikasi Komponen Kimia Ekstrak Etanol Buah Merah

(Pandanus conoideus Lam.)”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Matematika dan dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Sebelas Maret, 2011.

Mahendra dan Evi Rahmawati. Atasi Stroke dengan Tanaman Obat. Jakarta: Penebar Swadaya, 2005.

Mangan, Yellia. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2009.

Mardiyaningsih, Ana dan Nurismiyati. “Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanolik Daun Alpukat (Persea americana Mill.) pada Sel Kanker Leher Rahim Hela”.

Traditional Medicine 19, no. 1 (2014): h. 24-28.

Maryati, dkk. “Telaah Kandungan Kimia Daun Alpukat (Persea americana Mill.)”.

Skripsi. Bandung: Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung, 2007.

Mien, Dumanauw Jovie, dkk. “Penetapan Kadar Saponin Pada Ekstrak Daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata Prain varietas S. Laurentii) Secara

Gravimetri”. Ilmu dan Teknologi Kesehatan 2, no. 2 (2015): h. 65-69.

Nur, Firda Amaliah. “Uji Kandungan Senyawa Isoflavon Kalus Kedelai (Glycine

max (L) Merr) pada Media B5 dengan Penambahan PEG (Polyethylene Glycol) 6000”. Skripsi. Malang: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim, 2010.

Nuraini, dkk. “Identifikasi dan Karakterisasi Senyawa Bioaktif Antikanker dari Ekstrak Etanol Kulit Batang Kayu Bitti (Vitex cofassus)”. Al-Kimia 5, no.1 (2015): h. 15-27.

Owalabi, dkk. Bioactivity of the phytoconstituents of the leaves of Persea americana. Medicinal Plants Research 4, no. 12 (2010): h. 1130-1135.

Panjaitan, Ridho Bertomi. “Uji Toksisitas Akut Ekstrak Kulit Batang Pulasari (Alyxiae Cortex) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST)”.

Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Unversitas Sanata Dharma, 2011. Prasetyorini, dkk. Toksisitas Beberapa Ekstrak Rimpang Cabang Temulawak

(Curcumaxanthorrhiza Roxb.) pada Larva Udang (Artemiasalina Leach.). Fitofarmaka 1, no.2 (2011): h. 14-21.

Pratama, Rahadian. “Potensi Antioksidan dan Toksisitas Ekstrak Daun Sansevieria

cylindrica”. Skripsi. Depok: Fakultas Matematika dan dan Ilmu Pengetahuan

alam Universitas Indonesia, 2010.

Prihandana, Rama dan Roy Hendroko. Enegi Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya. 2008.

Prayitno, Haris. “Pengaruh Fraksi n-Heksan Daun Alpukat terhadap Gambaran

Ureum dan Kreatinin pada Tikus”. Skripsi. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, 2010.

Priyanto. Toksikologi. Jakarta: Lenskonfi, 2009.

Putri, Luthpi Widya, dkk. “Uji Efek Antihiperglekimia Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Alpukat dan Biji Alpukat (Persea Americana Mill) Terhadap Mencit

Jantan (Mus Musculus) Swiss Webster yang Diinduksi Aloksan”. Unisba 1,

no.1 (2015): 210-217.

Puzi, Wina Sonya, dkk. “Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Daun

Tumbuhan Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & pav)”. Unisba 1, no.1 (2015): h. 53-61.

Rolliana, Ercila Rizky dan Suhardjono. “Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Dan Kamboja (Plumeria alba L.) terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brina Shrimp Lethality Test (BST)”. Karya Tulis Ilmiah. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, 2010.

Rumiyati. Uji Toksisitas Komponen Bioaktif Hasil Partisi Ekstrak Daun Alpukat Persea Americana Mill. Terhadap Artemia Salina leach. Sebagai Kandidat Antianker”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Matematika dan dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Sebelas Maret, 2012.

Saifudin, Azis. Senyawa Alam Metabolit Sekunder. Yogyakarta: Deepublish, 2014. Sari, Mayang. “Identifikasi Protein Menggunakan Fourier Transform Infrared

(FTIR)”. Skripsi. Bogor: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011.

Sepadan, Akbar. “Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea amercana Mill.) terhadap Larva Udang Artemia Salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Skripsi. Jakarta: Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan, 2014.

Setyowati dan Muhammad. “Kandungan Kimia dan Uji Aktivitas Toksik Menggunakan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) dari Estrak Daun

Kersen (Muntingia calabura)”. Kimia dan Pendidikan Kimia 2, no. 2 (2016):

h. 41-47.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an.. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Shofiyullah, Muhammad. “Identifikasi Senyawa Aktif dan Uji Potensi Antimalaria Ekstrak Etanol 80% Batang Widur (Calotropis gidantea) pada Hewan Coba yang Terinfeksi Plasmodium berghei”. Skripsi. Malang: Fakultas Sains dan Teknologi Universtas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2015.

Siregar, Chairani. “Penggunaan 2,4 D untuk Inisiasi Kalus Jaringan Nucellus

Mangifera Odorata Griff. Melalui Budidaya Jaringan”. Jurnal 2, no. 2 (2006): h. 69-70.

Sukadana. “Aktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid dari Kulit Akar Awar-Awar

(Ficus septicaBurn F)”. Kimia 4, no. 1 (2010): 63-70.

Sunardjono, Hendro. Berkebun 21 jenis tanaman buah. Jakarta: Penebar swadaya, 2008.

Supriyatna, dkk. Prinsip Obat Herbal. Yogyakarta: Deepublish, 2014.

Tamsuri, Anas dan Rofik Windarti. “Pengaruh Daun Alpukat terhadap Hipertensi”.

AKP 1, no. 6 (2012): h. 7-13.

Wahidah, Baiq Farhatul. Pengenalan Kultur Jaringan. Makassar: Alauddin University Press, 2012.

Wibowo, dkk. Artemia untuk Pakan Ikan dan Udang. Jakarta: Penebar Swadaya, 2013.

Woo dan Jeongseon.“Dietary Flavonoid Intake and Risk of Stomach and Colorectal Cancer”. World J Gastroenterol 19, no. 7 (2013): h. 1011-1019.

Yuhendri, dkk. “Isolasi dan Uji Toksisitas Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak n-Heksana Kulit Batang Tumbuhan Polyalthia pulchra var. Angustifolia King

(Annonaceae)”. Karya Tulis Ilmiah. Riau: Fakultas Matematika dan Ilmu

Yuliana, dkk. “Isolasi Senyawa Bioaktif Antibakteri pada Ekstrak Etanol Teripang Pasir (Holothuri scabra) di Kepulauan Selayar”. Al-kimia 5, no. 1 (2017): h.71-80.

Yuliarti, Nurheti. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. Yogyakarta: Andi offset, 2010.

77

LAMPIRAN 1: Diagram Alir Penelitian

Sterilisasi alat dan eksplan daun alpukat

Pembuatan stok ZPT dan media induksi kalus Inokulasi Eksplan Kalus Serbuk sampel Residu Filtrat

Pelarut Ekstrak kental

Identifikasi (uji fitokimia, FTIR dan GCMS)

Hasil

77

LAMPIRAN 2: Bagan Kerja Penelitian

A. Kultur Jaringan Eksplan Daun Alpukat (Persea americana Mill.) 1. Sterilisasi Alat

Botol media, botol kultur, Erlenmeyer cawan petri, pinset dan skalpel

Dicuci dengan detergen cair

Dibilas dengan air mengalir

Disemprot dengan alkohol 70%

Dibungkus dengan kertas (cawan petri, skalpel dan pinset)

Dimasukkan kedalam autoklaf selama 20 menit pada suhu 121°C

Disimpan alat-alat yang steril didalam ruang steril

- Dimasukkan kedalam laminar air flow

- Direndam dengan klorox 3,5% yang telah ditambah tween 20 sebanyak 3 tetes selama 15 menit

- Dibilas dengan aquades steril sebanyak 3 kali selama 5 menit

- Dimasukkan kedalam larutan aquades yang ditambah betadin sebanyak 4 tetes

- Ditiriskan pada cawan petri yang berisi tissu

2. Sterilisasi Daun

Eksplan daun alpukat

- Dibersihkan dengan detergen - Dibilas dengan air mengalir

- Direndam dengan ditten selama 20 menit - Dibilas kembali dengan air mengalir - Disemprot dengan alkohol 70% Eksplan steril

(Sterilisasi tahap I)

Eksplan steril (Sterilisasi tahap II)

B. Penanaman Eksplan dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Kalus Alpukat (Persea americana Mill.)

9,2 g kalus alpukat kering

- Dimaserasi menggunakan pelarut n-heksana sampai diperoleh filtrat yang tidak berwarna

- Disaring

Ekstrak Residu

- Dievaporasi Ekstrak pekat

Flavonoid dan steroid Eksplan daun alpukat

- Dipotong ± 1 cm

- Ditanam dalam media MS dengan penambahan ZPT 2,4 D 0,5 ppm dan BAP 2 ppm

Kalus

- Di panen

- Dikeringkan pada suhu ruang dan digerus sampai membentuk serbuk halus

- Uji fitokimia (+flavonoid, alkaloid,steroid dan saponin) - Identifikasi dengan IR - Identifikasi dengan GCMS

-C. Uji Toksisitas dengan Metode BSLT

Telur Artemia salina Leach.

- Ditetaskan pada kondisi tertentu selama 48 jam

Larva Artemia salina Leach.

Uji letal larva Artemia salina Leach.

77

LAMPIRAN 3: Pembuatan Reagen 1. Larutan Pereaksi Dragendorff

Bahan:

Larutan I: 0,6 g Bi(NH3)25H2O dalam 2 mL HCL pekatdan 10 mL H2O LarutanII: 6 g KI dalam 10 mL

Cara pembuatan:

Larutan I dibuat dengan 0,6 g Bi(NH3)25H2O yang dilarutkan kedalam 2 mL HCl pekat dan 10 mL H2O aquades dan Larutan II dibuat dengan 6 g KI yang dilarutkan kedalam 10 mL aquades. Kedua larutan tersebut dicampurkan dengan 7 mL HCl pekatdalam 15 mL H2O.

2. Larutan Pereaksi Wagner

Bahan: Iodin 2,5 g, KI 2 g dan aquades Cara pembuatan:

10 mL aquades dipipet kemudian ditambahkan 2,5 g iodin dan 2 g KI. Selanjutnya dilarutkan dan diencerkan dengan aquades menjadi 200 mL dalam labu takar.

3. Larutan Pereaksi Meyer

Bahan:

Larutan I: HgCl2 1,358 dalam aquades 60 mL Larutan II: KI dalam aquades 10 mL

Cara pembuatan:

Larutan I dibuat dengan HgCl2 1,358 yang dilarutkan dengan aquades 60 mL dan Larutan II dibuat dengan KI yang dilarutkan dengan aquades 10 mL. Larutan I dituangkan kedalam larutan II, diencerkan dengan aquades sampai tanda batas pada labu takar 100 mL.

4. Larutan Pereaksi Libermann-Burchard

Bahan: Asam sulfat pekat 5 mL, Anhidrat asetat 5 mL, Etanol absolut 50 mL Cara pembuatan:

Asam sulfat pekat 5 mL dan anhidrat asetat 5 mL, dicampurkan kedalam etanol absolut 50 mL, kemudian didinginkan dalam lemari pendingin. Penggunaan reagen ini digunakan langsung setelah pembuatan.

77

LAMPIRAN 4: Komposisi Stok Media Murashige Skoog (MS)

No. Unsur-unsur Hara Gram/Liter Volume yang

dipipet 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 NH4NO3 KNO3 MgSO4.7H2O KH2PO4 KI H3BO3 MnSO4.4H2O ZnSO4.7H2O Na2MoO4.2H2O CuSO4.5H2O CoCl2.6H2O 33 38 7,4 3,4 0,0166 0,124 0,446 0,172 0,005 0,0005 0,0005 STOK A 50 ml/l 1 CaCl2.2H2O 8,8 STOK B 50 ml/l 1 2 Na2EDTA FeSO4 0,748 0,556 STOK C 50 ml/l

1 Myo inositol 2 STOK D 50 ml/l

1 2 3 4 Nicotinic acid Glisin Thiamin Pyridoxin 0,02 0,008 0,004 0,002 STOK D 50 ml/l Gula Agar-agar 30 g/l 7 g/l 65

77

LAMPIRAN 5: Dokumentasi Penelitian 1. Kultur Jaringan Eksplan Daun Alpukat

Daun alpukat Penanaman eksplan Kalus alpukat daun alpukat

Kalus kering Pemanenan kalus

2. Ekstraksi

Maserasi dengan pelarut Maserat Proses evaporasi n-heksana

Ekstrak kental n-heksana

3. Identifikasi

a. Identifikasi Fitokimia

Wagner Mayer Dragendorff H2SO4 FeCl3 5%

NaOH Lieberman-burchard FeCl3 1% Aquades panas

c. Identifikasi menggunakan GC-MS

2. Spektrum Massa Senyawa Kampasterol

4. Uji Toksisitas

Penetasan telur udang Artemia salina Pengujian selama 24 jam Leach selama 2 x 24 jam

77

LAMPIRAN 6: Perhitungan Persen (%) Kadar Air Kalus dari Daun Alpukat

%Kadar Air = berat awal−berat akhir

berat akhir x 100%

=

99,56−9,27 99,56 x 100% =90,68% 71

77

LAMPIRAN 7: Perhitungan Konsentrasi Larutan Uji Toksisitas A. Pembuatan larutan stok 1000 ppm dari ekstrak biji alpukat:

𝑝𝑝𝑚 = 𝑚𝑔 𝐿 Larutan stok 100 ppm

=

𝑚𝑔 𝐿 dalam 50 mL pelarutnya 200µ𝐿/250µ𝐿𝑥1 𝑚𝑔 800µ𝐿 = 0,8𝑚𝑔 800µ𝐿= 0,001 mg/µ L =1 mg/mL B. Pembuatan larutan ekstrak 500 ppm

V1.M1 = V2.M2

100 µL x 1000 ppm = 200 µL x M2

𝑀2= 100.000 ppm.µL

200 µL

M2= 500 ppm

Jadi, konsentrasi larutan ekstrak selanjutnya dibuat dari pengenceran larutan stok 500 ppm.

C. Pembuatan larutan ekstrak 250 ppm

V1.M1 = V2.M2

100 µL x 500 ppm = 200 µL x M2

𝑀2 = 50.000 ppm.µL

200 µL

M2= 250 ppm

Jadi, konsentrasi larutan ekstrak ketiga dibuat dari pengenceran larutan 250 ppm.

D. Pembuatan larutan ekstrak 125 ppm V1.M1 = V2.M2 100 µL x 250 ppm = 200 µL x M2 𝑀2= 25.000 ppm.µL 200 µL M2= 125 ppm

Jadi, konsentrasi larutan ekstrak selanjutnya yaitu konsentrasi ke empat dibuat dari pengenceran larutan 125 ppm

E. Pembuatan larutan ekstrak 62,50 ppm

V1.M1 = V2.M2

100 µL x 125 ppm = 200 µL x M2

𝑀2 = 12500 ppm .µL

200 µL

M2= 62,50 ppm

Jadi, konsentrasi larutan ekstrak ke lima dibuat dari pengenceran larutan 62,50 ppm

F. Pembuatan larutan ekstrak 31,25 ppm

V1.M1 = V2.M2

100 µL x 62,5 ppm = 200 µL x M2

𝑀2= 6.250 ppm.µL

200 µL

M2= 31,5 ppm

Jadi, konsentrasi larutan ekstrak ke lima dibuat dari pengenceran larutan 31,25 ppm.

G. Pembuatan larutan ekstrak 15,625 ppm V1.M1 = V2.M2 100 µL x 31,25 ppm = 200 µL x M2 M2 = 3.125 ppm.µL 200 µL M2= 15,625 ppm

Jadi, konsentrasi larutan ekstrak ke lima dibuat dari pengenceran larutan 15,625 ppm.

H. Pembuatan larutan ekstrak 7,8125 ppm

V1.M1 = V2.M2

100 µL x 15,625 ppm = 200 µL x M2

M2 = 1.5625 ppm.µL

200 µL

M2= 7,8125 ppm

Jadi, konsentrasi larutan ekstrak ke lima dibuat dari pengenceran larutan 7,8125 ppm.

77

LAMPIRAN 8: Tabel Probit untuk Uji Toksisitas

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 - 2,67 2,95 3,12 3,25 3,36 3,45 3,52 3,59 3,66 10 3,72 3,77 3,82 3,87 3,92 3,96 4,01 4,05 4,08 4,12 20 4,16 4,19 4,23 4,26 4,29 4,33 4,36 4,39 4,42 4,45 30 4,48 4,50 4,53 4,56 4,59 4,61 4,64 4,67 4,69 4,72 40 4,75 4,77 4,80 4,82 4,85 4,87 4,90 4,92 4,95 4,97 50 5,00 5,03 5,05 5,08 5,10 5,13 5,15 5,18 5,20 5,23 60 5,25 5,28 5,31 5,33 5,36 5,39 541 5,44 5,47 5,50 70 5,52 5,55 5,58 5,61 5,64 5,67 5,71 5,74 5,77 5,81 80 5,84 5,88 5,92 5,95 5,99 6,04 6,08 6,13 618 6,23 90 6,28 6,34 6,41 6,48 6,55 6,64 6,75 6,88 7,05 7,33 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 99 7,33 7,37 7,46 7,51 7,58 7,65 7,75 7,88 8,09 75

77

LAMPIRAN 9: Tabel Uji Toksisitas Larva

Blok 1 2 3

Awal Hidup Mati Awal Hidup Mati Awal Hidup Mati

A 11 - 11 12 - 12 12 - 12 B 14 7 7 8 2 6 7 3 4 C 8 3 5 11 6 5 8 4 4 D 9 5 4 14 7 7 10 5 5 E 11 8 3 11 5 6 38 9 7 F 8 5 3 9 7 2 12 7 5 G 10 8 2 10 6 4 8 6 2 76

77

LAMPIRAN 10: Perhitungan LC50 Ekstrak n-Heksana Kalus Alpukat (Persea americana Mill.) Metode Grafik Probit Log-Konsentrasi

No. Konsentrasi (ppm) Log Konsentrasi % Mortalitas Probit 1 500 2,69 96,1% 8,09 2 250 2,39 92,5% 5,218 3 125 2,09 86,9% 5,046 4 62,5 1,79 76,9% 4,958 5 31,25 1,49 72% 4,802 6 15,625 1,19 52% 4,598 7 7,8125 0,89 46,4% 4,435 Jadi nilai LC50: y = ax + b dimana y = 5 5 = 0,394x + 0,304 x = 5−0,304 0,394 x = 4,696 0,394 x = 11,9 anti log 11,9 = 7,94

Jadi nilai LC50 dari ekstrak n-heksana kalus alpukat adalah 7,94 ppm.

y = 0,394x - 0,304 R² = 0,585 0 1 2 3 4 0 2 4 6 8 10 K on sen tr as i Probit

Nilai Toksisitas Ekstrak

konsentrasi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Andi Arnitariani Andi Riswan lahir di Bulukumba, pada tanggal 20 Juni 1995 biasa dipanggil Nita, anak kedua dari empat bersaudara hasil buah kasih dari pasangan Andi Riswan, S.AP dan Sufiani Gaffar. Penulis memulai menuntut pendidikan formal dimulai dari sekolah dasar di SD Negeri 186 Mattirowalie dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Bulukumba dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 12 Bulukumba. Pada tahun 2013, kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kejenjang SI pada jurusan KIMIA Fakultas Sains dan teknologi kelas Kimia A.

Dokumen terkait