• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Penulis menyarankan kepada pembaca untuk tidak hanya berhenti membaca penelitian ini saja mengenai penerapan asas praduga tak

121

bersalah, agar dapat menambah wawasan pembaca terhadap penerapan asas praduga tak bersalah (presumption of innocence).

2. Perlunya pemahaman yang mendalam dari aparat atau anggota kepolisian mengenai pentingnya asas akusator dan hak asasi seorang tersangka dalam sistem peradilan pidana.

3. Perlu diadakan evaluasi dan pengawasan yang lebih dari Propam terhadap disiplin dan kinerja anggota kepolisian agar penyimpangan terhadap hak asasi tersangka tidak sering terjadi.

4. Perlu adanya SOP dari kepolisian yang mengatur proses pemeriksaan terhadap tersangka agar pemeriksan melakukan tugasnya tanpa melakukan tindakan kekerasan.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku :

Abdulkadir, Muhammad. 2004.Hukum dan Penelitian Hukum. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Abdurrahman, Muslim.2009. Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum.UMM Press. Malang.

Abdurrahman. 1979.Aneka Masalah Hukum dalam Pembangunan di Indonesia.Alumni. Bandung.

Ali, Zainuddin. 2014. “Metode Penelitian Hukum. Sinar Grafika. Jakarta.

Asyhadie, Zaeni dan Arief Rahman. 2018.Pengantar Ilmu Hukum. Rajawali Pers. Depok.

Bakhri, Syaiful. 2014.Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia.Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Baro, Rachmad.2016. Penelitian Hukum Non-Doktrinal Trend Penggunaan Metode Dan Tekhnik Penelitian Sosial Di Bidang Hukum. Yogyakarta.

Emzir.2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data.PT Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Hamzah, Andi. 2008.Hukum Acara Pidana Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta.

Harahap, M. Yahya. 2006. “Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHAP Penyidikan Dan Penuntutan”. Sinar Grafika. Jakarta.

Hatta, Moh. 2009.Beberapa Masalah Penegakan Hukum Pidana Umum & Pidana Khusus,.Yogyakarta.Liberty Yogyakarta.

Husin, Kadri dan Budi Rizki Husin. 2016. Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta.

123

Moleong, Lexy J. 2010. “Metodelogi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Jakarta.

Muladi.2009.Hak Asasi Manusia : Hakekat, Konsep, dan Implikasi dalam Perspektif Hukum dan Masyarakat. Refika Aditama. Bandung. Reskodiputro, Marjono. 1994. Hak Asasi Manusia dalam Sistem Peradilan

Pidana. Pusat Pelayana Keadilan dan Pengabdian Hukum, Lembaga Kriminologi U.I. Jakarta.

Rukmini, Mien .2003. Perlindungan HAM Melalui Asas Praduga Tidak Bersalah dan Asas Persamaan Kedudukan Dalam Hukum Pada Sistem Peradilan Pidana Indonesia.. PT. Alumni. Bandung.

Sapardjaja,Komariah E. 1987. Konsep Dasar Hak Asasi Manusia. Terjemahan: Hasanuddin. Alumni. Bandung.

Seno Adji, Oemar. 1981. Hukum Acara Pidana dalam Prospektif . Erlangga. Jakarta.

Soekanto, Soerjono.1986. Pengantar Penelitian Hukum. UII Press.Jakarta.

Tahir, Heri.2010. Proses Hukum yang Adil dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia.LaksBang Pressindo. Yogyakarta.

Wignjosoebroto, Soetandyo. 2006.Hukum Paradigma, Metode dan Masalah, RajawaliPress. Jakarta.

B. Peraturan Perundang-Undangan :

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana UU NO 8 Tahun 1981 Penjelasan umum KUHAP Pasal 117 ayat (1)

Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan KehakimanPasal 8 ayat (1)

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Ketentuan Pasal 18 ayat (1)

Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 1 butir (1) dan Pasal 2

Perkap No. 14 Tahun 2011 Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

C. Al-Qur’an

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Surat Assyura ayat 42.

D. Jurnal/Artikel/Skripsi

Agustian, Tomi. 2009. Formalisasi Hukum Islam Kedalam Tata hukum Indonesia”, dalam Ali Imran(ed.), Pertanggungjawaban Hukum. Walisongo Press. Semarang.

Ardian, Mufty. 2019.”Implementasi Hak Tersangka Dalam Penyidikan Kepolisian Berdasarkan Asas Akusato”, Tesis. Universitas Lampung.

Mirwan.2016.”Penerapan Asas Aqusatoir Dalam Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia” Tesis. Universitas Airlangga.

Nurhasan. 2017. Keberadaan Asas Praduga Tak Bersalah pada Proses Peradilan Pidana : Kajian”, Jurnal Ilmiah. Universitas Batanghari Jambi.Vol.17 No.3.

Ramadhanti, Devi. 2018.“Pelaksanaan Asas Praduga Tak Bersalah dalam Penyidikan Pelaku Tindak Pidana Terorisme”. Skripsi. Universitas Lampung.

Santosa, Budi. 2017. “Sistem Pemeriksaan Secara Akusator Dalam

Pembuktian Perkara Pidana Ditinjau Dari Hukum Islam”. Skripsi. UIN Raden Intan, Lampung.

Sigiro, Tioneni . 2018. “Pelaksanaan Asas Akusator Oleh Polri Dalam Penyidikan Tindak Pidana Di Polres Dairi” Universitas Sumatera Utara,.Medan.

Tri Wahyudi, Slamet.2012.Problematika Penerapan Pidana Mati Dalam Konteks Penegakan Hukum Di Indonesia.Jurnal Hukum dan Peradilan.Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta.Volume 1, Nomor 2 Juli 2012, hlm.217-218.

125

Yulianto, Nanda Dika.2014. “Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Asas Akusatur Dalam Hukum Acara Pidana Indonesia”.Skripsi. Universitas Kanjuruhan. Malang.

E. Internet :

https://m.hukumonline.com, diakses pada 20 Januari 2020.

http://www.damang.web.id/2011/12/hakhak-tersangka-terdakwa-secara-umum.html. tanggal 16 Juni 2015.

http://www.damang.web.id/2011/12/hak-hak-tersangka-terdakwa-secara-umum.html,diakses pada 22 Desember 2019, pukul 13.48. http://hukumonline.com - Problematika Penetapan dan Penangkapan

GLOSARIUM

BAP : Berita Acara pemeriksaan

Detasemen : Merupakan satuan atau unit dalam militer atau polisi yangdilepaskan dari unit yang lebih besar untuk fungsi tertentu atautugas tertentu baik

secara permanen maupun sementara. Dikmas Lantas : Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas

GPS/GIS :Global Positioning System/Geographic Information System

Juklap Kapolri : Petunjuk lapangan

Kamra Lalu Lintas : Keamanan Rakyat Lalu Lintas

Kamseltibcarlantas : Keamanan, Keselamatan, dan Kelancaran Lalu Lintas)

Kamtibmas : Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat KEPP : Kode Etik Profesi Polri

Komdak : Komando daerah kepolisian

Komwil : Komunikasi Wilayah

LBH : Lembaga Bantuan Hukum

127

P21 : Merupakan kode formulir yang digunakan dalam proses penanganan dan penyelesaian perkara

tindak pidana sebagai pemberitahuan bahwa hasil penyidikan sudah lengkap

Pangab : Panglima Angkatan Bersenjata

PJR : Patroli Jalan Raya

Polwil : Kepolisian Wilayah

Polwiltabes : Kepolisian Wilayah Kota Besar Sat Binmas : Satuan Pembinaan Masyarakat Sat Intelkam : Satuan Intelejen dan Keamanan Sat Lantas : Satuan Lalu Lintas

Sat Res Narkoba : Satuan Reserse Narkoba Sat Reskrim : Satuan Reserse Kriminal Sat Sabhara : Satuan Samapta Bhayangkara Si Propam : Seksi Profesi dan Pengamanan SKCK : Surat Keterangan Catatan Kepolisian SPKT : Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu

TKP : Tempat Kejadian Perkara

VVIP/VIP : Very Very Important Person / Very Important Person.

LAMPIRAN

129

Lampiran 2: Daftar Riwayat Hidup Penulis

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Oktavia Wulandari

Tempat/ Tanggal Lahir : Kendal, 8 Oktober 1996

Alamat : Dsn. Krajan Tengah Rt 03 Rw 02, Desa Meteseh,Boja.

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri 4 Meteseh Lulus Tahun 2008 2. SMP Negeri 1 Singorojo Lulus Tahun 2011 3. SMA Negeri 1 Limbangan Lulus Tahun 2014 4. UIN Walisongo Semarang Jurusan Ilmu Hukum 2015– sekarang Pengalaman Organisasi :

1. Bendahara Ikatan Remaja Krajan Tengah Tahun 2019-2020 2. Anggota Forum Silaturahmi Masjid Al-Mutaqqin

Motto Hidup : “Natas, nitis, netes”

(Dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan bersatu dengan Tuhan kita kembali) Media Komunikasi : 1. Emai : oktaviawulandari54@gmail.com 2. No HP : 081215619141 Semarang, 12 Maret 2020 Oktavia Wulandari

Lampiran 3: Hasil Wawancara Dengan Pihak Kepolisian Di Polres Kendal

1. Wawancara Dengan Bripka Deddy Nurada Pamungkas, SH., MH. Selaku Penyidik Pembantu Di Unit III Sat Reskrim Polres Kendal

2. Hasil Wawancara dengan IPDA Danang Christian, SH., Selaku Kepala Unit III Di Sat Reskrim Polres Kendal.

137

3. Hasil Wawancara dengan Bripka Eko Supriyanto, Selaku Bamin SiPropam Polres Kendal

139

Lampiran 4 : Hasil Wawancara Dengan Tersangka Dan mantan Tersangka 1. Hasil Wawancara dengan Narasumber Saudara DP alias

141

143

147

ii

Dokumen terkait