BAB VI PENUTUP
6.2 Saran
Adapun yang menjadi saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil wawancara dan observasi penulis dilapangan yaitu:
1. Pembenahan penyaluran Program Raskin kedepannya dapat dilakukan melalui pembenahan oleh pihak BPS agar dapat melaksanakan pendataan warga miskin setiap tahunnya, jika setiap tahunnya tidak ada pendataan, maka data yaang dikeluarkan oleh BPS mengenai penerima Raskin bisa berubah menjadi data yang tidak sesuai dengan kriteria, karena ada warga dengan kondisi ekonomi yang cukup mapan tapi masih mendapatkan Raskin, dan ada pula warga dengan kondisi ekonomi yang kurang baik tetapi sama sekali tidak mendapatkan Raskin, jika hal ini terus terjadi,
maka lama-kelamaan akan terjadi kecemburuan sosial antara masyarakat yang tidak menerima raskin dengan masyarakat yang menerima Raskin. 2. Instansi terkait dalam pelaksanaan Program Raskin perlu meningkatkan
koordinasi agar program Raskin dapat berjalan lancar dan tidak ada lagi perbedaan pendapat antar instansi yang berdampak langsung kepada masyarakat penerima Raskin.
3. Perlu adanya kebijakan dan sanksi yang tegas kepada Pemerintah Daerah selaku pendukung pelaksanaan Raskin di wilayahnya, agar bisa merealisasikan dana dari APBD untuk keperluan biaya angkut dan transportasi dari titik distribusi ke setiap RTS-PM, jika hal ini dapat terjadi tentu akan mengurangi beban RTS-PM dalam mengurangi biaya transportasi.
4. Perlu adanya kegiatan sosialisasi, pengawasan maupun evaluasi dari pihak Kecamatan yang dilakukan ke Desa secara langsung, karena pengawasan dan evaluasi yang selama ini hanya dilakukan melalui berita acara dianggap kurang efektif untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan ataupun kekurangan apa yang terkadi dilapangan dalam pendistribusian Raskin kepada RTS-PM.
5. Aparatur Desa Lau Gumba baiknya melaksanakan program Raskin sesuai dengan aturan dari pemerintah dan aturan yang terdapat di buku pedoman umum, karena kebijakan-kebijakan pribadi yang diambil secara sepihak oleh aparatur dalam pengimplementasian program Raskin dapat merugikan masyarakat, selain itu aparatur juga perlu menciptakan transparansi mengenai harga Raskin dan biaya transportasi yang
seharusnya dibayar oleh masyarakat untuk menghindari adanya kecurigaan oleh pihak lain.
6. Untuk setiap aparatur diharapkan agar lebih bertanggung-jawab kepada tugasnya, sangat baik sekali bila aparatur tidak mengaharapakan balas jasa dan memunculkan persepsi bahwa dalam menjalankan tugas ini mereka tidak digaji, hal ini dapat diwujudkan dalam pelaksanaan pembuatan dan penyerahan laporan realisasi penjualan Raskin kepada pihak Kecamatan setiap satu bulan sekali, sesuai dengan realisasi penjualan Raskin kepada RTS-PM setipa bulannya.
7. Saran-saran yang muncul dari masyarakat mengenai Implementasi Program Raskin di Desa Lau Gumba ini yaitu, masyarakat mengharapakan agar Program Raskin terus berjalan kedepannya, dan mereka terus menjadi sasaran dalam program ini, hal ini menunjukkan bahwa RTS-PM sudah mencapai tingkat ketergantungan terhadap program ini, selain itu pemerintah baik Dinas Sosial maupun Bulog sangat diharapkan untuk dapat memperbaiki kuaitas Raskin yang dibagikan kepada RTS-PM, meskipun selama ini Raskin yang didistribusikan adalah Raskin yang masih layak konsumsi, tetapi sering sekali masyarakat mendapat Raskin yang berkualitas kurang bagus, baik dari warna nya, keadaan nya maupun aroma dari Raskin yang sudah berbau. Selain itu masyarakat juga berharap agar harga Raskin bisa lebih diturunkan dari harga jual saat ini, karena harga Raskin yang harus mereka bayar dianggap memiliki selisih yang besar dengan harga yang dianjurkan oleh pemerintah, mereka juga berharap akan adanya penambahan kuota Raskin setiap bulannya, mereka
berharap Raskin dapat didistribusikan sebanyak 30 kilogram setiap bulannya kepada setiap RTS-PM, karena jatah 15 kilogram tidak sanggup memenuhi kebutuhan akan pangan selama 1 bulan, sehingga mereka harus menambah pengeluaran dengan membeli beras yang harga nya semakin lama semakain mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Danin, Sudarma. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia
Dunn, William N. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. Gajah Mada : Gava Media
Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis. Yogyakarta : Gave Media
Maria, Yohana S.M.H Evaluasi Pelaksanaan Program Beras Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.Medan : Universitas Sumatera Utara
Moleong L.J, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Singarimbun, Masri & Effendi Sofian. 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES
Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik : Konsep, Teori & Aplikasi. Jakarta : Pustaka Pelajar
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Kencana Prenada Media Group
Tangkilisan, Hesel Nogi. 2003. Kebijakan Publik Yang Membumi. Yogyakarta : YPAPI
Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta : Pressindo Media
Sumber Perundang-Undangan
Republik Indonesia. 2008. Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pebijakan Pangan. Sekretariat Kabinet RI. Jakarta
Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat. 2014. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tentang Pedoman Umum Raskin 2014. Jakarta
Sumber Internet
Berita Satu. Jumlah Penduduk Miskin Indonesia,
(http://www.beritasatu.com/nasional/193810-bps-maret-2014-jumlah-
penduduk-miskin-indonesia-capai-28-juta.html, diakses pada Rabu, 15 Oktober 2014 pada pukul 17.10)
tnp2k. Raskin-Beras Bersubsidi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, (http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/beras-bersubsidi-bagi- masyarakat-berpenghasilan-rendah-raskin/, diakses pada minggu 19 Oktober 2014 pada pukul 10:46)
Badan Urusan Logistik. Sekilas Raskin,
(http://www.bulog.co.id/sekilas_raskin.php, diakses pada Minggu 19 Oktober 2014 pada pukul 10:56)
tnp2k. Data RTS Penerima Raskin, (http://www.tnp2k.go.id/id/artikel/data-rts penerima-raskin-2014-tekirim-pedoman-umum-raskin-2014-diterbitkan/, diakses pada Sabtu 25 Oktober 2014 pada pukul 14.15)