• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Adapun saran pada penelitian selanjutnya yaitu perlunya pengembangan penelitian lebih men dalam tentang penelitian penyakit Tinea

unguium dengan metode yang berbeda dan perlu adanya penelitian pengetahuan

kepada masyarakat tentang penyebab utama infeksi kuku berwarna kuning Tinea

unguium pada pemulung TPA Antang Kota Makassar dan adanya penelitian

73

KEPUSTAKAAN

Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Ensiklopedia Hadist; Shahih al-Bukhari 1, Ter. Masyar dan Muhammad Suhadi, Jakarta: Almahira, Cet I, 2011.

Annaissie, EJ. Clinical Mycology 2. Elsevier Churchiill Livingstone, 2009.

Anwar, R. Beberapa jamur yang diisolasi dari kulit penderita jamur. Medan : Artikel Ilmiah Bagian Mikrobiologi Fakultas kedokteran UISU, 2005.

Atef S. Shehata.Single-Step PCR Using (GACA)4 Primer: Utility for Rapid Identification of Dermatophyte Species and Strains. Journal of clinical microbiology, Aug. 2008, p. 2641–2645 Vol. 46, No. 8

Balover, S.R. White. From Genes to Cells. John Wiley & Sona. New York, 1997. Berg MJ, Tymoczki JL and stryer L. Biochemistry. Sixth Edition. San Fransisco:

WH Freeman, 2007.

Campbel NA, Reece JB, and Mitchell LG. Biologi Edisi ke 5. Penerjemah: Lestari R, Editor: Safitri. Jakarta: Erlangga, 2002.

Departemen Parasitologi FKUI. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi 4 : FKUI, Jakarta, 2008.

Espy MJ, Uhl JR, Sloan LM et al. Real-time PCR in clinical microbiology: applications for routine laboratory testing. Clin Microbiol Rev 2006; 19:165– 256. Erratum in: Clin Microbiol Rev 2006; 19:595.

Fatchiyah, Arumingtyas, E. L, Widyarti, S., Rahayu, S. Biologi Molekuler, Prinsip

Dasar Analisis. Erlangga: Jakarta, 2011.

G. Kaufman, B. A. Horwitz, R. Hadar, Y Uluman, and I Berdicevsky. “Green

flourescent protein (GFP) as a vital marker of the dermatophyta Tricophyton

mentagrophytes, “Microbiology, vol. 150, no. 8 pp 2785-2790, 2004.

Gandahusada, S., Ilahude D.H., dan Pribadi, W. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000.

Gandjar, Indrawati. Mikologi: Dasar dan Terapan edisi revisi. Jakarta :Yayasan Obor Indonesia, 2014.

Graser, Y., De Hoog, S., Summerbell, R.C., Dermatophytes: recognizing species of clonal fungi. Med. Mycol. Vol.44, 199-209,2006.

Gutzmer R, Mommert S, Kuttler U, Werfwel TH. Rapid identification and differentiaton of fungal DNA in dermatological specimens by LightCycler PCR. J Med Microbiol 2004; 53:1207-14.

74

Handajani, . Mikologi. Bandung: Penerbit Alumni. 2006

Irawan B. Genetika Molekuler. Surabaya: Airlangga University Press, 2008. Istanti, Annie. Biologi Sel. Malang: jurusan Biologi FMIPA UM, 1999.

Jawetz., E., Melnick, J dan Adelberg, E. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan,

Edisi 16. Penerbit Jakarta: EGC Lange. 1991.

Kano R, HiraiA, Muramatsu M et al. Dirrect detection of dermatophytes in skin samples based on suqeences of the chiten synthase 1 (CHSI) gene. J. Vet Med Sci 2003: 65:267-70.

Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemah-Nya. Mujamma’ Al malik Fadhli

Thiba’at Al Mush-haf Asy-Syarif Madinah Munawwarah P.O. Box 6262

Kerajaan Arab Saudia, 2011.

Khusnul, dkk. Isolasi dan Identifikasi Jamur Dermatophyta Pada Sela-sela Jari Kaki Petugas Kebersihan di Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. Program Studi D-III Analis Kesehatan Stikes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya Volume 18 Nomor 1 Februari 2018.

Lee, S.V. Bahaman, A. R. Modifed Gel Preparation For Distinct DNA Fragment Analys In Agarose Gel Electrophoresis. Tropical Biomedicine, 27 No. 2 (2010): 351-354.

Madani, F. Infeksi jamur kulit dalam harahap, M (ed), Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Penerbit Hipokrates, 2000.

Muladno. Seputar Teknologi Rekayasa Genetika. Pustaka Wirausaha Muda. Bogor: Indonesia, 2002.

Murray, R. Medical Microbiology Seventh Edication, Elevier Saunders. 2013. Muthiadin, Cut. Genetika. Makassar: Alauddin University Press, 2014.

Nei,M. Molecular Evolutionary Genetics. New York: Columbia University Press, 1987.

Newton, C.R. and A. Graham. PCR. BIO Scientific Publishers Limited, Oxfard, 1994.

Noer, A.S and M. Gustiananda. PCR Tanpa Isolasi DNA dari Sel Epitel Rongga

Mulut. JMS. Vol. 2 (1): 35-45, 2007.

Odds FC. Candida dan candidosis. 2nd ed London: Bulhere Tindal, 1998. Perdoski. Dermatofitosis Superfisialis. Jakarta: Balai penerbit FK UI, 2001.

Rebecca Rashid Achterman1 and Theodore C.White. Dermatophyte Virulence Factors: Identifying and Analyzing Genes ThatMay Contribute to Chronic or Acute Skin Infections. Hindawi Publishing Corporation International Journal of Microbiology, 2012.

75

Richardson, M., dan Edwart, M. Model System for Study of Dermatophyte and Non-dermatophyte Invasion of Human Keratine. Departement of Bacteriology dan

Immunology. Vol 14: 669 (2009).

Riyanto, A. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2009.

Roque, H. D., R. Vieira, S. Rato, and M. Luz-Martins. Specific primers for rapid detection of Microsporum audouinii by PCR in clinical samples. J. Clin. Microbiol. 44:4336–4341 (2006).

Ruhyadin, U. Identifikasi Jamur Trichophyton Rubrum Penyebab Tinea Pedis Pada

Pedagang Ikan di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya. STIKes

Muhammadiyah Ciamis, 2016.

Russell, P.J. Fundamentals Of Genetics. New York : Harper Collins Collage Publishers, 1994.

S. A. Yazdanparast and R.C. Barteon, “Arthroconidia production in Trichophyton rubrum and a new ex vivo model of onychomycosis,”. Journal of Medical

Microbiology, vol. 55.no. 11, pp. 1577-1581, 2006.

Sarna, dkk. 2001. Buku Ajar Genetika. Jakarta: Undiksha Singaraja, 2001.

Sastroasmoro, S. dan Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Klinis. Jakarta: Sagung Seto. Edisi ke-3, 2008.

Setianingsih I, dkk. Prevalensi, Agen Penyebab, dan Analisis Faktor Risiko Infeksi

Tinea unguium pada Peternak Babi di Kecamatan Tanah Siang, Provinsi

Kalimantan Tengah. Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang Vol. 5, No. 3, Juni 2015 H: 155-161.

Siddik, MB dkk. Perbandingan efektivitas antifungi ekstrak metanol kulit batang kasturi dengan ketokonazal 2% terhadap Candida albicans.

Siregar. Penyakit Jamur Kulit, Jakarta: EGC Lia Astika Sari, 2005..

Soekandar, TM. Angka Kejadian dan Pola Jamur Penyebab Tinea Pedis di Asrama Brimob Semarang: Ilmu Kesehatan Kulit FK UNDIP, 2004.

Sri Rahayu. 2003. Pemeriksaan Jamur Trichophyton Mentagrophytes Pada

Sela-Sela Jari Kaki Pemulung Sampah Di Sekitar Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya. STIKes Bakti Tunas

Husada, Tasikmalaya.

Sudarmadji, S. Teknik Analisa Biokimiawi Edisi Pertama. Yogyakarta: Liberty, 1996.

Summerbell RC, Cooper E, Bunn U et al. Onychomycosis: a critical study of techniques and criteria for confirming the etiologic significance of nondermatophytes. Med Mycol 2005; 43:39–59.

76

Summerbell, R,. The Tricophyton mentagrphytes complex: biological species and mating type prevalences of North American isolate, and a review of the wordwide distribution anda host associations of species and mating types. Stund Mycol. Vol. 47, 75-86, 2002.

Suprihatin SD. Candida dan kandidiasis manusia. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1982.

Suprihatin SD. Penyelidikan tentang infeksi Candida albicans pada bayi dan wanita di djakarta Indonesia, Tesis Doktor, Universitas Indonesia, Indonesia, 1965. Sutanto, dkk. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi keempat. Jakarta: Balai

FKUI, 2008.

Sutisna, dkk. Isolasi dan identifikasi Mikrofungi Dermatophyta Pada Penderita

Tinea Unguium. Cirebon: Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung

Jati, 2005.

Tafsir Ibnu Katsir, Lubaabut Tafsir Min Ibnu Katsir Jilid-8. Bogor: Pustaka Iman Asy-Syafi’i, 2005.

Wibowo, M. S. Elektroforesis. Bandung: Institut Teknologi Bandung, 2010.

Widiyono. Penyakit Tropis: Epidemiologi Penularan,Pencegahan dan Pemberantasannya pada kuku. Jakarta:Penerbit Erlangga, 2005.

77

LAMPIRAN- LAMPIRAN

\

Isolasi Candida albicans dan

Trichosporon asahii

pada media

Sabaround Dextrose Agar (SDA)

Inkubasi pada suhu ruang

selama 6 hari

Pengamatan Pertumbuhan Jamur

(Pewarnaan gram)

Ekstraksi DNA

Identifikasi Molekuler dengan

teknik PCR

Sekeunsing

78 Identifikasi Molekuler Sampel kerokan kuku (isolat murni) Ekstraksi DNA PCR Amplifikasi PCR Primer ITS 1 dan

ITS 4 Pembuatan gel

Agarose

Elektroforesis Sekuensing DNA

Analisis urutan nekleotida Nama spesies

BLAST menggunakan Software NCBI

79

1. Pengambilan sampel 4. Pewarnaa gram

2. Penanaman sampel pada media 5. Eksraksi DNA

3. Penanaman isolat murni dimedia miring 6. PCR

80

85

93

94

95 RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Sahrawati Lahir di Selayar, pada tanggal 11 Desember 1997 yang merupakan anak ke-1 dari 4 bersaudara dari pasangan Syarifuddin dan Salmawati.

Adapun jenjang pendidikan yang telah dilalui di antaranya pendidikan Sekolah Dasar di SD Inpres

Teladan Merpati pada tahun 2003 hingga lulus 2009. Pada tahun 2009 melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 BANTAENG hingga lulus pada tahun 2012. Tahun 2012 melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 2 BANTAENG hingga lulus pada tahun 2015. Tahun 2015 hingga dengan penulisan Skripsi ini, penulis masih terdaftar sebagai mahasiswi Program S1 Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Dokumen terkait