• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Untuk pelayanan dasar bidang pendidikan dengan melihat jumlah sekolah dan hasil wawancara dengan Kepala dinas pendidikan.

sekolah sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. olehnya itu dapat disimpulkan bahwa dengan jumlah sarana atau sekolah yang saat ini sudah mencukupi menjadi salah satu faktor pendukung bagi pemerintah daerah Kabupaten Luwu. Khususnya penempatan lokasi Penelitian yaitu Kecamatan Lamasi Timur Provinsi Sulawesi Selatan dalam memberikan pelayanan kepada anak didik.

c. Anggaran (Dana)

Untuk bidang pendidikan anggaran yang tersedia selalu ditingkatkan tiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, dengan berdasar itu dapat dikatakan bahwa masalah anggaran yang mendapat perhatian yang baik dari pemerintah daerah setempat. Terutama penyediaan perekrutan tenaga didik yang handal menjadikan ini sebagai faktor pendukung dalam rangka pelaksanaan pelayanan dasar pendidikan di

Kabupaten Luwu, khususnya penempatan lokasi Penelitian yaitu Kecamatan Lamasi Timur.

d. Partisipasi masyarakat dan dukungan Pemerintah Daerah

Untuk bidang pendidikan tingkat partisipasi masyarakat dapat dilihat dari tingkat APK dan APM. Untuk siswa siswi menengah mencapai persentase 20-40%, yang menunjukkan bahwa partisipasi Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka cukup baik.

B. Saran-Saran

1. Pelayanan dasar adalah hal dasar atau yang mutlak harus segera dipenuhi dalam rangka upaya pemuasan terhadap masyarakat. pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan tentunya merupakan pelayanan yang penting bukan hanya untuk Kabupaten Luwu, khususnya penempatan lokasi

Penelitian yaitu Kecamatan Lamasi Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Tetapi bagi seluruh daerah dalam rangka meningkatkan kesejahtraan dan IPM bagi suatu daerah, olehnya itu pemerintah daerah khususnya, Pemerintah daerah Kabupaten Luwu. Diharapkan untuk lebih aktif dalam meningkatkan pelayanan kepada seluruh masyarakat, sehingga konsep kesejahteraan rakyat dapat segera terpenuhi.

2. Langkah-langkah konkrit yang hendaknya dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Luwu. Dalam pemberian pelayanan baik itu pelayanan pendidikan ialah dengan jalan perbaikan fasilitas, ataupun penambahan sarana prasarana, penyediaan sumber daya manusia yang handal tentu saja dengan menyaring tenaga-tenaga yang berkualitas, penyediaan anggaran dalam menopang seluruh kegiatan pelayanan secara umum. jika semuanya itu dapat tercapai, paling tidak akan merubah hasil pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik.

3. Masyarakat diharapkan ikut berperan aktif dalam upaya pembangunan daerah secara umum dan secara khusus. Bagaimana menempatkan posisi dalam proses pelayanan, tentunya dengan jalan selalu mendukung program-program pemerintah daerah Kabupaten Luwu dan Daerah sekitarnya yang bersifat positif dan ikut berpartisipasi di dalamnya. Sehingga terjalin satu

persatuan hubungan yang harmonis yang nantinya akan melahirkan satu titik keseimbangan yang akan berdampak kepada kemajuan daerah.

Abidin, Said Zainal .2004. Kebijakan Publik. Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Pancur Alwi, Hasan.2001. Kebijakan Bahasa Daerah. Jakarta: Pusat Bahasa

Chan dan Sam. 2010. Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah Cetakan ke-5. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dunn. 2000.Konsepotonomidaerah. http://dunn.wordpress.com/2000/09/12/ Konsep-otonomi-daerah. Html Media o«/zne/(Diakses pada tanggal 26 Februari 2017). Ellis. 1990. "Bahasa Daerah, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Asing dalam Percepatan

Realisasi Pendidikan Berkelanjutan bagi Anak Indonesia " Dalam seminar internasional Bahasa dan pendidikan Anak Bangsa. Jakarta: Pusat Bahasa. Fisman, Joshua Arthur. 1996.BahasadanKuasa:

http://josman.wordpress.com/1996/09/12/ Bahasa-dan-Kuasa. Html. Media (Diakses pada tanggal 27 Februari 2017).

Hasbullah, 2006. Kebijakan Otonomi Daerah dan Implementasi Terhadap pelayanan . PT. Bina Aksara. Jakarta.

Hanida, Putri Rozidateno.2009. "Penguatan Peran Masyarakat Dalam Proses Perumusan Kebijakan Publik."

http://ozidateno. wordpress. com/2009/01/2 7/penguatan-peran-masyarakat-dalamproses-perumusan-kebijakan-publik/ (Diakses pada tanggal 23 Desember ).

Irianto, Yoyon Bahtiar. 2011. Kebijakan Pembaharuan Pendidikan. PT. Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.

Keraf, Gorys.1997. Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-flores: Nusa Indah

Kepmenpan. Nomor 6.1 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan,

Moeliano, Afllon. 1 98 1 . Pengembangan dan Perahinaan Bahasa. Jakarta; Jambatan

Moenir, H.A.S. 1998. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Muhammad, Feriyal Akbar. 2010. Analisis Pelaksanaan Pelayanan Dasar

Bidang Kesehatan dan Pendidikan di Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat. Skripsi diterbitkan. Makassar: Universitas Hasanuddin (UNE1AS),

Nazir, Muhammad 998.SPSS Versi 10: Mengolah Data statistika secara

Profesional Jakarta: Elex Media Komputindo.

Prasaja, Setya Amrih. 2001. Proses Pembelajaran Bahasa Daerah di Ramping Bahasa Indonesia

http://prasaja.wordpress.com/200l/05/07/Proses Pembelajaran- Bahasa- Daerah di Samping -Bahasa -Indonesia. Html. Media Online (Diakses pada tanggal 29 Desember).

Peraturan Perundang-Undangan RI Nomor 12 tahun 20DS Tentang Otonomi Daerah. Jakarta; Mendiknas.

Rahmaniar, 2011. Implementasi Kebijakan Kurikulum Muatan Lokal (Studi Kasus di SLTP NEG, 2 PARE-PARE:RSBI)". Skripsi diterbitkan. Makassar: Universitas

Ratminto & Winarsrh A,s, 2006. Manajemen Pelayanan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sofa, Pakde, 2Q08;>Kajian Ilmu Kebijakan dan Pengertian Kebijakan". http://massofa.wordpress.com.2017/02/13/kajian-ilmu-kebijakan-danpengertian-kebijakan/(Diakses pada tanggal 23 Februari 2017 Sutopo. 2009. Pelayanan Prima. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta

Sunaryo. 2000. Bahasa Sastra Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung : Diponegoro

Sugiyono.2010. MetodePenelitianPendidikan, PendekatanKuantitatif, Kualitatifdan R &D. Bandung :Alfabeta.

Syarifuddin, Ateng. 1991. Titik Berat Otonomi Daerah Pada Daerah Tingkat II dan Perkembangannya. Mandar Maju, Bandung,

Tilaar.H.A.R.2004.Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Penyusun Kamus Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesi. Jakarta:

Depdikbud dan Balai Pustaka

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 & 24 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan & Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. 2010. Jakarta: CV Novindo Pustaka Mandiri. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Bumi Karsa.

Undang-undang RI Nomor. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

Umiarso. Dkk,2010. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Daerah. Jogjakarta: IRCiSod.

Widjaja, A.W.2002. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. PT. Raja Grafmdo Persada. Jakarta.

Wilkipedia," Pengertian Pendidikan.". http: // ms. wikipedia.org/wiki/2009/10/26/ pengertian-pendidikan(Diakses pada tanggal 26 Februari 2017)

http://bloggerbekasi.com/2010/02/26/terancamnya - bahasa - daerah. Html online. (Diakses pada tanggal 27 Desember)

Dokumen terkait