• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran penyaji tentang garap kendang khususnya garap Patalon dalam penyajiannya akan jauh lebih baik jika disajikan dengan dua gaya contohnya gaya Surakarta dan gaya yang ada di pedesaan seperti gaya

Mokaton, hal tersebut menjadikan seorang pengendang memiliki vokabuler garap dan wiledan sekaran kendang yang sangat beragam. Saran dari penulis bagi teman-teman yang akan menempuh ujian pengrawit, sebelumnya harus ada persiapan yang cukup matang sebelum memilih dan menentukan materi yang akan dikaji dan disajikan, karena hal ini akan berpengaruh pada cara penyikapan terhadap gendhing-gendhing yang memiliki garap khusus.

Ketekunan dan pantang menyerah dalam mencari referensi dan ketepatan mencari narasumber sangat membantu dalam menggarap materi yang akan disajikan dan diteliti. Selain itu diperlukannya teman-teman dalam memilih gendhing alangkah baiknya jika gending yang dipilih adalah gending-gending yang jarang sekali disajikan kerena selain menambah pengetahuan tentang gending-gending tradisi juga diharapkan kawan-kawan dapat melestarikan kembali harta yang telah terpendam dari leluhur yang berupa karya terdahulu.

80 Press.

Martopangrawit. 1972. Titilaras Kendangan. Surakarta : Konservatori Karawitan.

Mlayawidada. 1976. Gending-Gending Jawa Gaya Surakarta jilid I,II,III. Surakarta: ASKI Surakarta.

Prajapangrawit, R.Ng. 1990. Serat Sujarah Utawi Riwayating Gamélan:

Wedhapradangga (Serat Saking Gotek). STSI Surakarta dan The Ford Foundation.

Supanggah, Rahayu. 2007. Bothèkan Karawitan II: Garap. Surakarta: ISI Press.

Walidi, Sn/tt, Titilaras Gendhing-Gendhing Wayang Purwa. Akademi Seni Karawitan Indonesia.

Najawirangka al Atmotjendono, 1960. Serat Tuntunan Pedalangan, Tjaking

Pakeliran Lampahan Irawan Rabi jilid I bab II, Tjabang bagian bahasa, Djawatan kebudayaan, Departemen P.P dan K Jogjakarta.

Ingan Puasari. 2015. Gending Patalon Dalam Wayang Kulit Purwa Gaya

Surakarta Studi Kasus Gending Cucurbawuk, Skripsi S1 Institut Seni Indonesia Surakarta.

Rawan J, Bambang Sosodoro. 2009. “Mungguh Dalam Garap Karawitan

Gaya Surakarta: Subjektifitas Pengrawit Dalam

Menginterpretasi Sebuah Teks Musikal” Laporan

81

20180324. t.th. Lobong–Kinanthi-Puspanjana-Céngkok Pépé-Ayak Mijil

Larasati, Ngudi raras solo.

WD-510. t.th. Gêndhing Lobong-Pareanom-Kanda Manyura, Condhong

Raos.

KGD-003. 2003. Gendhing Lobong,Raras Riris Irama, Pimp. Sunarto Cipta Suwarsa: Kusuma Record.

9183. 2001. Gendhing Lobong, Condong Raos, Pimp. KI Narto Sabdo: Fajar Record.

2001. ACD-288. t.th. Gendhing Lobong, Sekar Arum, Pimp. Ir. Soelarmo Adhibaratha: Lokananta.

82

penabuh ricikan kendang yang mumpuni, aktif dalam mengikuti kegiatan klênèngan di Kasunanan, Mangkunegaran dan Pujangga Laras.

Sri Eko Widodo (34 Tahun). Seniman dan Pengajar jurusan Karawitan ISI Surakarta. Kedung Tungkul, RT. 06 RW. 07, Mojosongo, Jebres,

Surakarta.

Suraji (59 tahun). Seniman dan Dosen pengajar jurusan Karawitan ISI Surakarta. Benowo, RT. 06 RW. 08, Ngringo, jaten Karanganyar.

Suwita Radya (62 Tahun). Seniman dan Pengajar jurusan Karawitan ISI Surakarta. Seraten, Trunuh, Klaten Selatan, Klaten.

Suyadi Tedjapangrawit (73 tahun), Empu karawitan gaya Surakarta,

Perumahan Griya Fajar Purbayan, Kec. Baki, Kabupaten Sukoharjo.

83

sulukan yang diiringi ricikan gendèr barung,

dhodhogan, keprak, gong, kenong untuk menimbulkan suasana sereng, tegang, marah, dan tergesa-gesa.

Ageng / gedhé secara harfiah berarti besar dan dalam karawitan Jawa digunakan untuk menyebut gending yang berukuran panjang dan salah satu jenis tembang

Alus secara harfiah berarti halus, dalam karawitan Jawa

dimaknai lembut tidak meledak-ledak.

Ayak-ayakan salah satu komposisi musikal karawitan Jawa.

Antal berarti pelan atau jarang , dalam karawitan Jawa dimaknai terdapat jeda dalam menabuh.

Andegan sajian gending atau lagu vokal berhenti sejenak. B

Balungan pada umumnya dimaknai sebagai kerangka gending.

Bedhaya nama tari istana yang ditarikan oleh sembilan atau tujuh penari wanita

Bedhayan untuk menyebut vokal yang dilantunkan secara bersama-sama dalam sajian tari bedhaya-srimpi dan digunakan pula untuk menyebut vokal yang menyerupainya.

Buka istilah dalam musik gamelan Jawa untuk menyebut

bagian awal memulai sajian gending atau suatu komposisi musikal.

C

Cakepan istilah yang digunakan untuk menyebut teks atau syair vokal dalam karawitan Jawa.

Céngkok pola dasar permainan instrumen dan lagu vokal.

Céngkok dapat pula berarti gaya. Dalam karawitan dimaknai satu gongan. Satu céngkok sama artinya dengan satu gongan.

D

Dados/dadi suatu istilah dalam karawian jawa gaya surakarta untuk menyebut gending yang beralih ke gending lain dengan bentuk yang sama

G

Gamelan gamelan dalam pemahaman benda material sebagai sarana penyajian gending.

Garap Suatu upaya kreatif untuk melakukan pengolahan suatu bahan atau materi yang berbentuk gending yang berpola tertentu dengan menggunakan

berbagai pendekatan sehingga menghasilkan

bentuk atau rupa/ gending secara nyata yang mempunyai kesan dan suasana tertentu sehingga dapat dinikmati.

Gender nama salah satu instrumen gamelan Jawa yang terdiri dari rangkaian bilah-bilah perunggu yang direntangkan di atas rancakan (rak) dengan nada-nada dua setengah oktaf.

Gending istilah untuk menyebut komposisi musikal dalam

musik gamelan Jawa.

Gerongan lagu nyanyian bersama yang dilakukan oleh

penggerongatau vokal putra dalam sajian klenengan

Gong salah satu instrumen gamelan Jawa yang berbentuk

bulat dengan ukuran yang paling besar diantara instrumen gamelan yang berbentuk pencon.

Gumyak istilah untuk menyebut suasana ramai dalam

sajian komposisi karawitan.

Gobyok suatu penyebutan dalam sajian karawitan

yang berkaitan dengan irama dan laya

I

Inggah Balungangending atau gending lain yang merupakan lanjutan dari gending tertentu.

Irama Perbandingan antara jumlah pukulan ricikan saron penerus dengan ricikan balungan. Contohnya, ricikan balungan satu kali sabetan berarti empat kali

sabetan saron penerus. Atau bisa juga disebut pelebaran dan penyempitan gatra.

Irama dadi tingkatan irama didalam satu sabetan balungan berisi

sabetanempat saron penerus.

Irama tanggung tingkatan irama didalam satu sabetan balungan derisi dua sabetan saron penerus.

Irama wiled tingkatan irama didalam satu sabetan balungan derisi delapan sabetan saron penerus

Jumbuh berarti sesuai, dalam istilah karawitan berarti selaras dengan rasa dan suasana yang sedang terjadi.

K

Kalajéngaken Suatu gending yang beralih ke gending lain (kecuali

merong) yang tidak sama bentuknya. Misalnya dari

ladrangke ketawang.

Kempul jenis instrumen musik gamelan Jawa yang berbentuk bulat berpencu dengan beraneka ukuran mulai dari yang berdiameter 40 sampai 60 cm. Dibunyikan dengan cara digantung di gayor.

Kendhang salah satu instrumen gamelan yang mempunyai peran sebagai pengatur irama dan tempo.

Kosek salah satu penyebutan yang berkaitan dengan pola pada kendangan, yang menjadi ciri dari sajian karawitan pakeliran.

L

Laras 1. sesuatu yang bersifat “enak atau nikmat untuk didengar atau dihayati;

2. nada, yaitu suara yang telah ditentukan jumlah frekwensinya (penunggul, gulu, dhadha, pélog,

limo, nem, dan barang).;

Laya dalam istilah karawitan berarti tempo; bagian dari

permainan irama M

Mandeg memberhentikan penyajian gending pada bagian

seleh tertentu untuk memberi kesempatan sindhen menyajikan solo vokal. Setelah sajian solo vokal selesai dilanjutkan sajian gending lagi.

Matut pola sekaran pada kendang yang sifatnya tidak baku namun memiliki kaidah-kaidah tertentu dalam mengaplikasikanya.

Merong Suatu bagian dari balungangending (kerangaka gending) yang merupakan rangkaian perantara antara bagian buka dengan bagian balungangending yang sudah dalam bentuk jadi. Atau bisa diartikan sebagai bagian lain dari suatu gending atau

balungangending yang masih merupakan satu kesatuan tapi mempunyai sistem garap yang berbeda. Nama salah satu bagian komposisi musikal

karawitan Jawa yang besar kecilnya ditentukan oleh jumlah dan jarak penempatan kethuk.

Minggah beralih ke bagian yang lain

Mungguh sesuai dengan karakter/sifat gending. N

Ngelik sebuah bagian gending yang tidak harus dilalui, tetapi pada umumnya merupakan suatu kebiasaan untuk dilalui. Selain itu ada gending-gending yang

ngeliknya merupakan bagian yang wajib, misalnya gending-gending alit ciptaan Mangkunegara IV. Pada bentuk ladrang dan ketawang, bagian ngelik

merupakan bagian yang digunakan untuk

menghidangkan vokal dan pada umumnya terdiri atas melodi-melodi yang bernada tinggi atau kecil (Jawa=cilik).

P

Pathet situasi musikal pada wilayah rasa seleh tertentu.

Prenés Lincah dan bernuansa meledek

Pamijen sesuatu yang khusus/ irreguler R

Rambahan indikator yang menunjukan panjang atau batas ujung akhir permainan suatu rangkaian notasi

balungangending.

Rame suasana dalam sajian karawitan yang menggambar

kegembiraan S

Sèlèh nada akhir dari suatu gendingyang memberikan kesan selesai

Sesegan bagian inggahgending yang selalu dimainkan dalam irama tanggung dan dalam gaya tabuhan keras.

Slendro Salah satu tonika/ laras dalam gamelan Jawa yang terdiri dari lima nada yaitu 1, 2, 3, 5, dan 6.

Sindhénan lagu vokal tunggal yang dilantunkan oleh sindhèn.

Srimpèn untuk menyebut vokal yang dilantunkan secara bersama-sama dalam sajian tari srimpi.

Suwuk istilah untuk berhenti sebuah sajian gending.

Sigrak suasana yang terdapat pada sajian karawitan, yang menggambarkan ketegasan.

Tafsir keterangan, interpretasi, pendapat, atau penjelasan agar maksudnya lebih mudah dipahami/upaya untuk menjelaskan arti sesuatu yang kurang jelas. U

Umpak bagian dari balungangending yang menghubungkan antara merong dan ngelik.

W

Wiledan variasi-variasi yang terdapat dalam céngkok yang lebih berfungsi sebagai hiasan lagu.

88

Buka :3 .356 5323 21y1 2321 32yt eetgy

_ 22.. 2321 32yt eety 33.. 3356 3532 .12y

33.. 3356 3532 .12y > 22.. 2321 32yt eetgy _ >.3.2 .3.2 .3.1 .2.gy Ngelik :

! ! . . # @ ! 6

! @ @ @ z@x!c6 z6x!x@c#, z!x@c! 6

Mang- ka kan- thi- ning tu- mu- wuh

3 5 3 2 . 1 2 y

. . ! z@x xj!c6 jz3x5x c3 2 . . jz3c5 3 . jz1x2x c1 y

Sa- la- mi mung a- was e- ling

! ! . . # @ ! 6

! @ @ @ z@x!c6 z6x!x@c#, z!x@c! 6

e- ling lu- ki- ta- ning a- lam

3 5 3 2 . 1 2 y

. . ! z@x xj!c6 jz3x5x c3 2 . . jz3c5 3 . jz1x2x c1 y

Da- di wur- ya - ning du- ma- di

2 2 . . 2 3 2 1

. . . . 2 2 jz2c3 2 . . 3 3 . z3x x xjx5xk3c21

Su- pa- di nir ing sang- sa- ya

3 2 y t e e t y

. . 3 z2x xxj.c3zj1x2x cy zjtce . . 1 z2xx xj.c3 z1x x xj.cy jz1c2

89

. . . . . . . . . j.6 j6k.! z!x x xx cj@ j kz!c6 3 j.kz2c3 2

Jru de-mung- i nge-la e- la

. 3 . 1 . 2 . y . @ . 1 . 3 . n2

. j.3 j3j j kz3c2 z1x x xjjk2jc3kzj3c5zj2kx.c3jz1kx2c1y . j.6 j6k.! z!xxxcj@j j j kz!c6 3 j.kz2c32 Ka- wi- led lang- lang-an la- lu leng leng ka- li- gan ka-lung-lun

. 3 . 1 . 2 . y . 3 . 2 . 3 . n1

. j.3 j3j jkkz3c2 z1x x xjjk2jc3k zj3c5 zj2kx.c3 jz1kx2c1 jz6xkx.x5c3 j.y jkzycj1 j jkzj1c2 2 j.3 zj5xk.c6 jz3xk5c21 Ka-la-ngen la- ngen-ing bra- ta nga- rang- mi- rong mi- rong ra-ngu ra-ngu

ku- kus gan-tung gan-tung je-bug a-rum

. 2 . 1 . 2 . 3 . 1 . 2 . 1 . gy

. j.2 j2kz2c3 1 j.! jz@xk.c6 z jx5xk3c! z!x x x xj.xkx6x!cj@6 j3kz2c3 2 . j.kz1c2kz3cj21 y Ka rung-rung-an ma- ngi- ri- ya ri- ya-ning tyas lir ti-nu-tus Wa-yang-an- e kang si- na- wang su- ma-pa-la

90

. . . 1 . . . y . . . 1 . . . y

. . . @ . . . ! . . . 3 . . . n2

z#c@ @ zk@jx#jkx@c! jz6x!xxj!x@xc# z!x@x6x5x3c! z!xj.xk6x!jx@xk!c6 zjkl3xkj5xj3c2 2

Pus- pa kres- na ing as- ta- na

De- lang- gung lo- ro pa- ran- nya

Mi- nar- da ing pa- ke- dhu- ngan

. . . 3 . . . 1 . . . 2 . . . y

. . zj2kx1c3z3x x x x.x x xjx2xk.c1jz3xjxkxl5kxj3c21 . . jz1kxyc2z2x x x jx.kx1x2c3 kz1xj2c1y

Ka- la- bang si- nan- dhung- mu- rub

Jang- krik gu- nung wong ang- rang- kung

Pa- ting- gi ti- lar dhe- dhu- kuh

. . . @ . . . ! . . . 3 . . . n2

z#c@ @ jkz@xjx#xkj@c!jz6x!x x xj!x@c#z!x@x6x5x3c!z!x x xj.kx6x!jx@kx!c6 jzkkjl3jxk5jx3c2 2

ka- re- nan ma- rang sih- i- pun

ka- di- ta nyim- pang sir ing- sun

ba- ya ka- su- sah- an wu- yung

. . . 3 . . . 1 . . . 2 . . . y

. . zj@kx!c#z#x x x x.x x jx@kx.c!zj#kxjl%kxj#c@! . . jz!kx6c@z@x x x jx.kx!x@c# kz!jx@c!6

Sa- tri- ya an- del- ing yu- da

Kra- ma- ne pu- las- ing wa- yang

Wa- lu- lang ri- ne- ka jan- ma

. . . 3 . . . 2 . . . 3 . . . 1

jz6xjkl!xkj6c53 kz#jx@c!zj6x!x x jx!x@x c#jzkl!kjx@x6jxk3jx5c3z2x x jx.kx1x2c3 zj3xjkl5kxj3c2 1

su- ra- sa- ning tyas wu- lang- un

sa- ta– wa- na kang ke- kun- cung

ku- kus gan- tung je- bug a- rum

. . . 2 . . . 1 . . . 2 . . . 1

. . . .

. . . 3 . . . 2 . . . 1 . . . gy

. j.6 j6k.!z@x x x cj#kz@c!jz6jxjk!jlkx@x!c6kz3jx5c32 j.5 jz6kx!c@jz6kxl!kx6c5zj3x5jc6kz2c53 kz1jx2c1y Wi- la- tungbun-tal so- rot- an ang-gung ka –ting-al wong a- gung 9 http://w w w .gam elanbvg.com /gendhing/gerongan.htm l

91

j66k.j6k!5k3j5jk!5k6j3k56 k!j@k653md6 ! z!c@ 6 z3x2x1xyx1x2x3x5c6z3x5x3x2x.c1 1

Dhuh ku-lup pu- tra ning - sun

. . . @ # @ ! n6

. . jz!xk6c@@ j.zk#c%# zk!jx@c!6

Si- re- ku- wus wanci j66k.j6k!5k3j5jk!5k6j3k56 k!j@k653md 6 ! z!c@ 6 z3x2x1xyx1x2x3x5c6z3x5x3x2x.c1 1

Pi - sah lan je- neng ing wang

. . . @ # @ ! n6

. . jz!xk6c@ @ j.zk#c%# zk!jx@c! 6

Ywa ku- li- neng har-di

. . 6 5 3 5 6 ! # % # @ . ! @ n6

. . 6j.zk6c!z5x x cj33 zj6c! z!xj6c@! . . jz!kx6c@@ j.zk#c%# zk!jx@c!6

Be-cik si- ra- neng pra-ja su- wi- tengnar- pa- ti

3 5 6 ! 6 5 3 2 5 6 5 3 2 1 2 gy

. . j#zk#c@jz!x@xxcj#kz@c!kzj6jx!kx@jx!c6kz3jx5c32 . . jz6kx!kx6c5jz3x5xjc6kz2c5 3 kz1jx2c1y

a-mun-ta we- kas- ing wang Ywa pe- gat te- te- ki

92 . . 6 z6x An- dhe . 5 . 3 . 5 . n6 x x.x x x.x x x.x x x5x x x.x x x.x x xj3x5x x3x x x x x x.x x x.x x x.x x x.x x c5 z5x x xj.c6 6 ba- bo . 5 . 3 . 5 . n6 . . . z5xxx x xj.c3 z3x x x x x xxxxxx.x x xxx.x x xxx.x x xxx.xx x c5 z5x x xxxj.c6 z6x

te- ja wi- yat

was- tra a- di

. 3 . 2 . 5 . n3

Xx x.x x xxx.x xx x.x x xxx.x x xxc3 z3xxxj.c5 z2xxxxxx x x x x x.x x xx.x x xxxx.x x xx.x xxc1 z1x xxj2c3 z3x

kang wis- ma sa

pa- kar- yan wong

. 1 . 2 . 1 . gy

Xx x.x x xxx.x x xxx.x x xxx.xx x c1 z1xx jx2c3 z2x x x x x xxxxx.x x xxx.x x xxx.x x xxc1 . . y z1x

lin pang- go- nan

nu- san- ta- ra

. 3 . 2 . 5 . n3

Xx x2x x xx.x x xxx.x x xxx.x x Xxx xx.x xxx.x x xxx.x x xxx.x x x xxxxx x x.x xx x.x x xx.x x xxxxxc1 z1x x xx2x x c3 3

ba- bo

. 5 . 2 . 5 . n3

. . . 3 . z2x x x x x x x.x x.x x x x.x xxx.x x xxxx xxc5 z5x xc6 3

Sreng- ing kar- sa

Sun ka- ling- lin

. 5 . 2 . 5 . n3

. . . 3 . z2xxxxx x x x x x x.x xx.x xxx.x x x.x x c5 z5x xxxc6 z3x

Tan ni- ngal- i

Le- la- na sa

. 1 . 2 . 1 . gy

Xx x.x x xxx.x Xxx x.x x xx.x x x x.x xc1 z1xxx2c3 2 . . . 6 6

a- mring an- dhe

93

am- ring ka- leng- leng

Gerongan Ketawang Sri Kacaryan12

. . . . # # zj#c@ z!x x x x x.x x c@ zk!jx@c63 . zj3x5x c3 2

Mang- ka den ta- be- ri ku- lup

. . . . 3 z2xxxxx.xxc1 zj1c2 z1xxxxx.xxc2 y z1xxxxjx.c2 z2xxjx1c3 3

A- ngo- lah lan- tip - ing a- ti

. . . 3 . z6x x x x x.x x c! . z!x x x x x.x x x6x x xj!c@ z!x

Ri- na we- ngi

x@x x x6x x x!x x x@x x x x x.c# jz!x@xc6 z3x x x x x.x x xj.x2x jx3x5x c6 . jz3x5x c3 2

den a- ne- dya

. . 3 z2x x x x x.x x c1 zj1c2 1 . . 3 z5xxxxxj.c6 jz3x5xc3 2

Pan- dak pan- duk- ing du- ma- di

. . 3 z2x x x x x.x x c1 jz1c2 z1x x x x x.x x c2 y z1x x x x xj.c2 zj2x1x c3 3

Mbeng- kas ka- ha- da- ning dri- ya

. . 3 z1x x x x xj2c3 z3x x jx.c5 2 . . zj3c5 3 . zj1x2x c1 y

Su- pa- dya da- di u- ta- mi

94

. j.@ j@! 6 j.! # zj@jxk!c@ z@xx

Da- ha-na du- pa wus ko- bar

Xj.x6xxxx x x jx!x#x x x x xxxxj@x6x x x x xxxcj3# j#jzk@c# j@6 jzk!cj65 3

sang yo - gi nu- li mur-wa-ni

. j.6 j52 1 j.y jz1xkj.c2 zj2xkj1c3 3

Se- dha-kep ha- mun- tu cip- ta

j.5 3 j.5 3 j.6 zj5c6 zjk2xj3c2 1

min- ta we- we- nga- ning wi- dhi

. . j2zk2c1 y j.3 zj3xk.c2 zj2kx1c2 2

Tu-mi- ngal cah- ya a- di

j.2 6 zj@c! 6 j.5 3 zj2c6 z6x

lu- ma- di wah- yu tu- mu- run

xj.x6xxxxjx!x#xxxxj@x6xxxc3 j3zkj3c5 j2kj.6 jzk!cj65 3

am-bu- ka wê- nga-ning tyas

. j.6 j6jzk5c3 z5xxxxxjc62 1 zj2c1 y

a- pa kang ci- nip- ta da- di

j.6 zj!x#x x x cj@6 j32 j2y j12 j3jzk2c1 g2

wus gu- me- lar- am- ba-bar kang-kan-dha-mul-ya

95

A. Identitas Diri

1. Nama Muhamad Chairudin

2. Tempat/Tgl. Lahir Pacitan / 21 September 1997

3. Alamat Rumah RT 04 RW 08, Dusun Sinung, Desa Belah ,

Kec. Donorojo, Kab. Pacitan.

4. Telpon 085640491186

5. Alamat e-mail 27chairudin@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

No Nama Sekolah Alamat Sekolah Th. Lulus

1. SDN Belah II RT 05 RW 08, Dusun Sinung,

Desa Belah , Kec. Donorojo, Kab. Pacitan.

2009

2. SMP Negeri 1 Donorojo

JL. Taruna, No. 17 Donorojo, Desa Donorojo , Kec. Donorojo, Kab. Pacitan

2012

3. SMK PGRI Donorojo JL. Belah-Kalak. Desa Belah ,

Kec. Donorojo, Kab. Pacitan.

96

No Nama Penyaji Nama Ricikan Keterangan

1

Wulandari Dwi Prihatiningsih Sinden Semester VIII

2

Muhamad Chairudin Kendang Semester VIII

3

Frendy Sandofa Hatmoko Aji Gender Semester VIII

4

Wahyu Widhayana Rebab Semester VIII

No Nama Pendukung Nama Ricikan Keterangan

1

Rohsit sulisyo bonang barung Semester VIII

2

Suharno Bonang penerus Semester VIII

3

Guntur saputro Slenthem Semester VIII

4

Agus setyanto Demung I Semester VIII

5

Rudi punto prabowo Demung II Semester VIII

6

Ferdyan trisangga Saron I Semester VIII

7

Prabowo putro pamungkas Saron II Semester VI

8

Citranggada azari wicaksana Saron III Semester VIII

9

Reza pangestu Saron IV Semester VIII

10

Brian fibrianto Saron penerus Semester VIII

11

Rinto Kethuk Semester VIII

12

Satio wibowo Kenong Semester VIII

13

Yusuf sofyan Gong Semester VIII

14

Gandhang gesy wahyuntara Gambang Semester VIII

15

Muindra lestari Suling Semester VIII

16

Harun ismail Siter Semester VIII

17

Bayu adi prasedtya Gender penerus Semester VIII

18

Vidiana Swarawati I Semester VIII

19

Anis kusumaningrum Swarawati II Semester VIII

20

Riski ainanda utami Swarawati III Semester VIII

21

Leny nur ekasari Swarawati IV Semester VIII

23

Dhyky ndaru gumilang Wiraswara I Semester VIII

24

Prasetyo Wiraswara II Semester VIII

25

Cahya fajar prasetyo Wiraswara III Semester VIII

Dokumen terkait