• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen Pengalaman marah orang Kristiani (Halaman 84-128)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini :

1. Pada penelitian selanjutnya dapat mengikutsertakan partisipan pria serta umat Kristen pada denominasi yang berbeda.

2. Dalam penelitian ini ekspresi marah orang Kristiani adalah ekspresi verbal. Oleh karena itu dapat diteliti lebih lanjut mengenai kemungkinan kesamaan atau keberagaman ekspresi emosi pada orang Kristiani lainnya dan alasan pemilihan ekspresi tersebut.

3. Salah satu penyebab kemarahan orang Kristiani adalah penumpukan emosi jengkel dan kesal akibat kejadian yang tidak menyenangkan bagi mereka. Dalam penelitian berikutnya mungkin dapat diteliti mengapa mereka tidak langsung mengungkapkan emosi tersebut, apakah hal ini juga berhubungan dengan ajaran untuk mengasihi.

4. Penelitian ini berfokus pada aturan Kristiani untuk mengasihi dan menjauh dari emosi marah. Pada penelitian selanjutnya mungkin dapat diteliti adanya pengaruh sosial atau lingkungan yang mungkin dapat mempengaruhi pengalaman marah orang Kristiani.

5. Kemarahan yang melampiaskan emosi menimbulkan penyesalan. Penelitian berikut mungkin dapat menggali lebih dalam apa yang dialami oleh seorang Kristiani ketika mereka mengalami penyesalan.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, P. P., Ford, D. E., Meoni, L. A., Wang, N. Y., & Klag, M. J. (2002). Anger in young men and subsequent premature cardiovascular disease.

Archive Internal Medicine, 162, 1-6. Diambil dari

http://archinte.jamanetwork.com

Chaplin, J. P. (1989). Dictionary of Psychology. New York: Dell Publishing Co. Inc.

Craighead, W.E., & Weiner, I. B. (2010). The Corsini Encyclopedia of

Psychology 4th ed. (Vol. 1, A-C). New York: Wiley.

Cresswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing

Among Five Approaches 2nd ed. USA: Sage Publications, Inc.

Deffenbacher, J.L., Oetting, E. R., Lynch, R. S., & Morris, C. D. (1996). The expression of anger and its consequences. Behavior Research Theories, 34(7), 575-590.

de Rivera, Joseph. (2006). Conceptual Encounter: The Experience of Anger. Dalam Fischer, C. T. (Ed.), Qualitative Research Methods for

Psychologists: Introduction through Empirical Studies (pp. 213-245). San

Diego, CA, US: Elsevier Academic Press.

Eatough, V., & Smith, J. A. (2006). „I was like a wild wild animal‟: Understanding feelings of anger using interpretative phenomenological analysis. British Journal of Psychology, 97, 483-498.

Eatough, V., Smith, J. A., & Shaw, R. (2008). Women, Anger, and Aggression : An Interpretative Phenomenological Analysis. Journal of Interpersonal

Violence, 23(12), 1767-1799. Doi: 10.1177/0886260508314932

Ekman, P. (2003). Membaca Emosi Orang. Jogjakarta: Think.

Emmons, R. A. (2005). Emotion and Religion. Dalam Paloutzian, R. F. (Ed.),

Handbook of the Psychology of Religion and Spirituality (pp. 235-252).

New York: The Guilford Press.

Fredrickson, B. L. (2003). The Value of Positive Emotions. American Scientist, 91, 330-335.

Funkenstein, D.H., King, S.H., & Drolette, M. (1954). The direction of anger during a laboratory stress-inducing situation. Psychosomatic Medicine,

16(5), 404-413. Diambil dari

http://www.psychosomaticmedicine.org/content/16/5/404.full.pdf

Geyer, A. L., & Baumeister, R. F. (2005). Religion, Morality, and Self-Control: Values, Virtues, and Vices. Dalam Paloutzian, R. F. (Ed.), Handbook of

the Psychology of Religion and Spirituality (pp. 412-432). New York: The

Guilford Press.

Heider, F. (1958). The Psychology of Interpersonal Relations. Diambil dari http://books.google.co.id/books?id=Zh6TDmayL0AC&pg=PA218&hl=id &source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q&f=false

Jack, D. C. (2001). Understanding women‟s anger: a description of relational patterns. Health Care for Woman International, 22, 385-400. Diambil dari http://faculty.wwu.edu/djack/publications/Understanding_Women‟s_Ange r.pdf

Jang, S. J., & Johnson, B.R. (2004). Explaining religious effects on distress among african americans.Journal for the Scientific Study of Religion, 43(2), 239-260. DOI: 10.1111/j.1468-5906.2004.00230.x

Jang, S. J., & Johnson, B.R. (2005). Gender, religiosity, and reactions to strain among african americans. The Sociological Quarterly, 46(2), 323-357. Diambil dari http://www.jstor.org/stable/4120993

Kassinove, H., Sukhodolsky, D.G., Tsytsarev S.V., & Solovyova, S. (1997). Self- Reported Anger Episodes in Russia and America. Journal of Social

Behavior and Personality, 12(2), 301-324.

Lara, D. R., Pinto, O., Akiskal, K., & Akiskal, H. S. (2006). Toward an integrative model of the spectrum of mood, behavioral and personality disorders based on fear and anger traits: I. Clinical implications. Journal of Affective

Disorders, 94(1-3), 67-87. Diambil dari

http://dx.doi.org/10.1016/j.jad.2006.02.025

Meffert, S. M., Metzler, T. J., Henn-Haase, C., McCaslin, S., Inslicht, S., Chemtob, C., . . . Marmar, C. R. (2008). A prospective study of trait anger and PTSD symptoms in police. Journal of Traumatic Stress, 21(4), 410- 416. DOI: 10.1002/jts.20350

Moustakas, C. (1994). Phenomenological Research Methods. California: Sage Publications, Inc.

Nelson, J. M. (2009). Psychology, Religion, and Spirituality. New York: Springer. Oman, D. & Thoresen, C. E. (2005). Do Religion and Spirituality Influence Health? Dalam Paloutzian, R. F. (Ed.), Handbook of the Psychology of

Religion and Spirituality (pp. 435-459). New York: The Guilford Press.

Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSP3.

Schieman, S. (1999). Age and anger. Journal of Health and Social Behavior, 40(3), 273-289.

Smith, J.A. (2009). Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Spielberger, C.D., & Sydeman, S.J. (1994). State-Trait Anxiety Inventory and State-Trait Anger Expression Inventory. In M. E. Maruish (Ed.), The use of psychological testing for treatment planning and outcome assessment (pp.292-321). Hillsdale, NJ: Erlbaum. Diambil dari http://dionysus.psych.wisc.edu/lit/articles/SpielbergerC1994a.pdf

Stimmel, D. T., Link, J., Daugherty, D., & Raffled, P. M. (2009). Anger and shame as predictors of psychopathology. Psychology Journal, 6(2), 78-86. Diambil dari www.psychologicalpublishing.com

Thomas, S.P. (2002). Age differences in anger frequency, intensity, and expression. Journal of the American Psychiatric Nurses Association, 8(2), 44-50. Doi: 10.1067/mpn.2002.124412

van Daalen-Smith, C. (2008). Living as a chameleon: girls, anger, and mental health. The Journal of School Nursing, 24(3), 116-123. Doi: 10.1177/1059840543214321

VandenBos, G. R. (2007). APA Dictionary og Psychology. Washington DC: American Psychological Association.

Waller, G., Babbs, M., Milligan, R., Meyer, C., Ohanian, V., & Leung, N. (2003). Anger and core beliefs in the eating disorders. International Journal of

Eating Disorders, 34(1), 118-124. DOI: 10.1002/eat.10163

Williams, J. E., Paton, C. C., Siegler, I. C., Eigenbrodt, M. L., Nieto, F. J., & Tyroler, H.A. (2000). Anger proneness predicts coronary heart disease risk: prospective analysis from the atherosclerosis risk in communities (ARIC) study. Doi: 10.1161/01.CIR.101.17.2034

1. La nek di kantor tu,,nek di kantor seringe tu,,hal yang menjengkelkan tu apa ya,,apa ya yang bikin marah ya nek di kantor tu ya,,paling kalo menghadapi orang-orang sing rada nggak dong,,rada nggak dongan tu kadang geregetan,,marah si sebenernya nggak cuman geregetan aja,,gemes gitu lo,,geregetan tau ya gemes tu lo,,gemes rasane,,hiiiihhh,,kayak gini we nggak ngerti,,banyak sih,,nek di kantor tu ya hal-hal kayak gitu,,

Jengkel kepada orang yang sulit mengerti pekerjaan

Jengkel

2. Misalnya,,apa ya,,misalnya,, aduh nek di kantor tu aku jarang marah,,wong kadang bosku wee bilang,,accounting,,kan kalo accounting kan identik dengan harusnya galak to,,aku tu nggak,,

Merasa diri bukan accounting pada umumnya

Bukan accounting pada umumnya

3. bosku tu seringe ngomong,, mbok diseneni to,,maya,,rak po po ora,,nyenenine piye bu,,aku bingung,,trus yo wis seneni wae unek2ke,,misale ngasih invoice keliru trus bikin kita akhirnya kacau,,kita jadi nagih ke orang lain lagi jadi nggak untung malah jadi rugi gitu lo,,misalnya mereka ngecas 50 aku ngecasnya ke customerku 100,gitu kan untung to,,nah pertama ne udah segitu ee gak tau ada kekeliruan,,pernah ada kejadian jadinya tu ee biaya ne tu berapa gitu lo,,besar,,trus akhirnya kan aku mo ngecas ke customerku lagi kan nggak enak dikira nggak profesional, bosku tu marah sebenere,,waktu itu marah,loh piye to?naananana,,seneni wae may,,seneni,,seneni piye bu,,aku bingung,,akhirnya bosku yang tak suruh marah,,dah ibu aja deh yang marahin sama accountingnya sana,,wah accountingku ki jan jan,,kadang tu kayak gitu,,katane,,

Bingung bagaimana harus memarahi seseorang di kantor

Bingung bagaimana harus marah

4. yaa,,banyak sing bilang si katane nek accounting di pasific tu gak galak gitu loo,,katane yoo sukanya jadi tempat tertindas,,padahal tu hoo,,customer tu,,nek orang lain nagih aku tu galak lo,,aku tu

Merasa hanya bos yang berhak untuk memarahi

Bos yang berhak untuk marah

tu lo,,ada customer ee bukan costumer,,vendor ku tu nagih tu,malah galak,,kan haruse customer is king kann,,kita tu nek di perusahaan tu customer tu adalah raja jadi yo sepiye-piye ne yo wis kita sing ee yang dimintai kerjaan tu yang istilahe tu hati-hati ngomong,,nek ini nggak,,orang vendorku tu mereka yang butuh kita,butuh aku,,tapi malah aku yang dimarahi,tu pernah,piye to mbak,uda jatuh tempo misale 2 bulan mundur gitu kan,,bukannya kenapa-kenapa si aku kadang mundur ya nunggu pembayaran gitu kan,,ya padahal tu,,dimarahin gitu lo,aku tu sampe aku laporan tok tapi paling,,loh piye to,,aku cerita sama bosku,,pak itu lo pak,,accountingnya misalnya ini arjuna itu marah katane nggak,,nggak apa kalo minta dokumen aja cepet,,tapi kalo minta kerjaan aja cepet,,cepet dikerjain tapi nek giliran bayar katane lama-lama,,sopo sik ngomong,,mbak ini gitu,,ooo laaa,,tak bilangke marketinge sisan kae,,wong kita,,mereka yang butuh kita malah kita yang dimarahin,,lah kenapa ee may kok gak dibayar-bayar,,laa baru sehari ookk,apa telat jatuh temponya baru sehari ookk,,ya gapapa,,kita kan lumrah,,kecuali sampe sebulan dua minggu gitu loo,,satu kan memang,,hari bayarnya tu ada gitu loo,,tunggu hari bayarnya besok,,hari apa gitu lo,,misalnya setiap hari jumat gitu kan,,jumat bayar,,tunggu besok hari jumat mbak,,nek hari senin selasa ki gak bakalan keluar uang,tunggu sekalian hari jumat,,lo piye to,,gini,,gini,,gini,,piye to malah nganu,,paling ya kayak gitu itu,,bosku yang sering tak suruh marah,,bingung tu lo mesti marah kayak apa,,

5. Bingung karena nek menurutku,,mungkin gini ya,,kalo,, mungkin karena aku,, karena aku gak peduli berati ya,karena aku gak peduli jadi aku bingung mau marah kayak apa gitu,,kalo,mungkin kalo aku

Masalah yang tidak penting untuk P1 membuatnya bingung untuk bereaksi marah

Masalah tidak penting untuk P1

gini,,gini,gini,,karena mungkin aku gak peduli itu,,

6. lah biarin nek misale mau marah,seandainya memang harus dimarahin tu ben orang lain yang marah,orang lain la yang marahin,,aku ndak ikut-ikut,,ya aku ndak ngerti bahasane,,ya gitu lah,,

Apabila seseorang melakukan kesalahan biar orang lain saja yang memarahi, karena P1 tidak ingin terlibat dalam hal yang bukan masalah baginya

Tidak mau terlibat dalam masalah orang lain

7. misale kalo aku cerita kemaren kan salah harga sebenere tu yang bener tu seratus gitu kan,,tapi ternyata dia ngasihnya lebih,, harusnya aku marah,tapi nek menurutku,kenapa aku gak marah gitu ya,,aku bingung marahnya gimana gitu ya soale nek buat aku ndak fatal jadi ya uda lah,,kalo buat aku,,

Masalah tidak terlalu berarti untuk P1 sehingga ia bingung bagaimana harus marah

Masalah tidak terlalu berarti

8. tapi kalo buat bosku apa buat marketing yang lain mungkin fatal,,gitu mungkin yaa,,

Tapi apabila masalah itu berarti bagi orang tertentu, biar dia saja yang marah

Tidak mau marah pada hal yang tidak berarti baginya

9. Ya itu tu karena aku males marah,,nek sebenernya aku tu males marah kalo gak bener-bener sing apa ya,,sing aku peduli gitu lo,,

Malas untuk marah pada sesuatu yang tidak penting

Masalah tidak penting 10. kalo kayak sama papahku kenapa aku bisa marah karena aku

sayang dan aku tau itu gak bagus,,

Marah kepada ayah karena P1 sayang dan ingin yang terbaik untuk ayahnya

Sayang dan ingin yang terbaik untuk ayah 11. tapi kalo sama orang lain mungkin aku ndak sayang,,itu pa ya

jawabannya mungkin,,jadi aku gak marah,,

Tidak marah karena tidak sayang

Tidak sayang 12. ya walaupun itu mungkin perusahaan dan istilahe nanti kalo aku

gak marah mungkin nanti pekerjaanku jelek mungkin yaa,,tapi karena kansnya,mungkin apa ya nilainya gak sebesar aku sama papahku,,jadi ya ..ya wes ndak usah dimarahin ndak pa pa kalo sama ini,,kalo sama sing itu ndak dimarahin ya ga pa pa,,

Walau hal tertentu mungkin akan merugikan dirinya, P1 tidak marah karena tidak ada alasan yang berarti untuk membuatnya marah

Tidak ada alasan yang berarti

marah 14. jadi aku tu santai gitu lo,,sebenernya tu santai,sebenernya kalo ke

papahku pun,,kalo papah ku tu,,santai sebenernya tu,, ya ngerokok, misale ya,, ngerokok eee apa diniatin niat,,

P1 tidak langsung marah kepada ayahnya ketika ia merokok, tapi awalnya ia menasehati ayah dengan santai

Menasehati dengan santai

15. kalo dulu tu,,sekarang tu lumayan berkurang,,kalo dulu tu cepet banget lah,,berapa jam,sehari tu sampe banyak lah,banyak batang,,nek sekarang,lumayan habis makan tok,tapi itu ee sebenernya si ya lumayan kan,,uda ada kemajuan kan,,tapi itu masih agak kadang yang bikin aku geregetan,,kalo memang niat ya wess niat gitu lo stop stop,,nol gitu lo,,

Geregetan ketika ayah merokok sehabis makan, karena P1 ingin ayahnya berhenti merokok sama sekali

Geregetan ketika ayah merokok dan tidak bisa benar-benar lepas dari rokok

16. jangan sampe ada yang siji,,nanti nek uda satu,,pasti nanti pengen lagi, pengen lagi,,itu maksudku kenapa akhire aku kalo sama papahku marah

Keinginan ayah untuk merokok lagi dan lagi membuat P1 marah

Perbuatan terus menerus

17. tapi kalo sama perusahaan tu ya itu karena aku sebenernya santai sama papahku tu,,ya wiss lah,,ee walalupun kadang nanti jadinya marah tapi ya wes lah satu ya udah,,ya udah gitu lo,,tapi asal jangan sing,,jangan sing apa ya,,bingung jadinya aku,,jangan sampe yang terus-terus gitu,,jangan sing terus-terusan,,di kantor pun ya gitu,,sekali ya udah,,ya udah,,ya aku gak marah,,tapi mungkin entah kapan kalo salah-salah terus

Kesalahan yang terus menerus yang membuat P1 akhirnya menjadi marah

Kesalahan terus menerus

18. Yang pernah bikin marah tu ini kali ya,,kalo di rumah misalnya,ini di rumah dulu kali ya,,nek di rumah tu kadang kan ee,,di tempat,,aku kan tinggal sama papah ku tok,,berdua,mamahku udah gak ada,,terus adek2ku uda gak di rumah,,istilahnya udah,,udah menikah gitu lo,,nah aku tinggal aku sama papahku,nah,,

P1 bertanggung jawab untuk merawat ayah

Tanggung jawab untuk merawat ayah

gimana gitu tu nggak, ya biasa-biasa aja,,kristen biasa,,nah itu dan papahku tu masih suka ngerokok

yaitu untuk tidak merokok 20. yang bikin paling bikin suka aku marah tu ya itu kalo papahku

ngerokok gitu lo,

Marah ketika ayahnya merokok

Marah karena ayah merokok

21. padahal tu aku kan kalo setiap hari kan gak di rumah,setiap hari berangkat pagi jam 9 setengah 9 tu berangkat trus nanti pulang sore sampe malem kalo malem gak ada ngapa-ngapain ya di rumah kalo lagi acara apa ya aku pergi,,la nek di rumah itu kadang papahku tu ngerokok tu nek habis makan tu lo,,ndak tau nek siang-siang tu ngerokok apa nggak

P1 curiga bila ayahnya merokok setelah makan siang ketika ia tidak ada di rumah

Rasa tidak percaya kepada ayah

22. tapi si sering uda tak uda di apa kayak di nasehatin gitu lo lita,,sering kayak gitu terus eee apa namane uda sering dinasehatin

P1 sering menasehati ayahnya untuk tidak merokok

Menasehati ayah 23. terus ya nek bilang sih iyaa apa sehari cuma meh 2 apa 3 tok gitu

mau mengurangi,,bagus sih bagus gitu

P1 cukup puas karena ayahnya mau mengurangi rokok

Ayah menuruti nasehat P1

24. tapi kalo udah ceklek-ceklek,gitu koreknya ceklek-ceklek,,aku langsung,,ya sebenernya sih bukan langsung gimana-gimana cuman,,aku ya memang nadaku tu kadang suka agak tinggi,,ee,,gitu lo ya,,tinggi setiap orang kan beda-beda,buat aku sih itu uda tinggi gitu,,mulai deh wes mulai,,mulai deh ee ngerokok,,aku kayak gitu kan,

P1 mulai terpancing emosinya sehingga nada bicaranya naik saat ayahnya menyalakan korek api untuk merokok

Menaikkan nada bicara

25. terus nanti kalo udah papahku cuman bilang Cuma satu baru satu dari tadi uda nggak,dari tadi gak ngerokok barusan ini,,masa? Kan aku ndak liat,,aku,,aku marah tu kayak gitu,,masa kan aku ndak liat daritadi kan aku kerja

Menyatakan rasa tidak percaya kepada ayah yang mengatakan baru merokok 1x

Menyatakan rasa tidak percaya

26. nek meh ndak,,nek meh mengurangi yaa wes nggak usah sama sekali,,aku suka kayak gitu,,ya itu,,itu sama kadang tu nek di rumah tu,,yang bikin suka kesel tu mungkin,,ee,,kalo pas apa ya,,paling itu

P1 kesal karena ayahnya tidak mau berhenti merokok tapi hanya mengurangi merokok

Tidak mau berhenti merokok sama sekali

27. dan aku tu pengen karena buat aku tu itu tu penting gitu lo,,papahku,,aku tu pengen papahku,,menurut catatan kesehatan tu udah gak boleh ngerokok gitu lo

Penting bagi P1 agar ayahnya berhenti merokok karena ada larangan dari dokter

Larangan dokter

28. makane aku harus ngasih tau soale apa adikku juga pernah bilang ya pokoke rajin-rajin lah ngasih tau papah,,ngasih tau papah,,ya walaupun dengan segala apa lah,,dengan segala,,pokoknya jangan bosen,,jangan bosen ngasih tau gitu kan

P1 merasa sulit untuk

menasehati ayahnya sehingga adiknya pun memberikan dukungan untuk terus menasehati ayahnya

Dukungan untuk menasehati ayah

29. kadang ya kalo pas lagi alus ya aku ngasih taunya alus,,sambil nonton tv,,pi nggak usah ngerokok gini,gini,,gini,,gini,,mumpung masih ada aku,,aku kadang ampee kayak gitu,,mumpung masih ada aku,,kalo gak ada aku sapa sik meh nyereweti,,yoo,,yooo,,kadang tuh papahku,,yo yoo,,cerewet gitu,,looh,,ya kan sapa lagi yang nyereweti gitu kan,,kalo gak yang lain gak bisa nyerewetin,wong nggak liat,,aku bilang gitu kan,,nek aku liat stiap hari berapa jam berapa jam,, nek ngerokok gitu kan

P1 kadang-kadang bisa menasehati ayahnya dengan halus

Menasehati ayah

30. ya itu paling marah ku tu kayak gitu kalo papah,,kalo di rumah gara-gara rokok itu,,waduuhhh,,

Di rumah, P1 marah karena ayahnya merokok

Ayah merokok 31. pokoknya kadang aku sampe,,dan itu waktu itu perasaanku tu

kadang kalo pas lagi inget kalo udah habis ngomong gitu,,aku menyesal dalam hati,,ya mungkin,,gak tau ya mungkin,,menyesalnya tu gini,,harusnya aku yaa ngasih tau cuman jangan sing gak usah sing nada tinggi gitu loo,,nadane yaa biasa-biasa aja

Setelah menasehati ayah dengan nada tinggi P1 merasa menyesal karena harusnya ia bisa menasehati dengan nada biasa

Menyesal karena marah

32. walaupun kadang tu kayak orang,kayak orang, kayak ngomong ke orang sing ndak denger gitu lo lita,,kadang tu kayak ngomong,,gak denger,,kita udah ngomong panjang lebar nada halus nada tinggi,kayak gak,,kayak gak masuk,gak tau tu denger apa nggak,gitu

Jengkel karena nasehatnya tidak pernah didengarkan oleh ayahnya

Jengkel karena nasehat diabaikan

33. naa,,nek udah,nek udah kejadian misalnya,,kaee ngerokok lagi,,wis,,wis laahhh,,kadang tu aku sampe celetuk tu aku pernah ngomong kayak gini ee ngerokok terus waee,,terus noo,,jadi bikin aku ndak,, ndak betah gitu lo,, bikin aku gak betah gitu lo,,aku tu pernah kayak gitu lita,,nii aku jujur tapi gak usah di share kemana- mana yaa

P1 tidak betah di rumah karena ayahnya merokok

Tidak betah di rumah

34. trus ya itu,,bikin kayak gitu tu lo,nanti kalo udah kayak gitu,,ya dalam hati si kadang masii,,bukan kadang,, seringe tu apa ee aduuhh kok gak bisa mengendalikan diri gitu loo balik lagi kok aku gak bisa mengendalikan diri ya padahal tu ya bisa seandainya ngasih tau nasehatin gitu tu bisa dengan yaa dengan halus apa gimana gitu lo

Menyesal karena tidak bisa mengendalikan diri saat menasehati ayah padahal P1 merasa bisa menasehati dengan halus

Menyesal karena tidak bisa mengendalikan diri

Dalam dokumen Pengalaman marah orang Kristiani (Halaman 84-128)

Dokumen terkait