• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.3. Saran

Peneliti menyadari banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi kekurangan dan keterbatasan tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti

membagi saran menjadi dua, yaitu saran teoritis dan saran praktis. Saran tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang hendak meneliti variabel terikat yang sama.

5.3.1. Saran Teoritis

1. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, pada penelitian selanjutnya disarankan meneliti lebih lanjut mengenai altruisme dengan menambah variabel yang memiliki hubungan dengan altruisme, seperti faktor kepribadian, religiusitas.

2. Disarankan juga agar tidak menggunakan item terlalu banyak, hal ini untuk mengurangi kelelahan dan kejenuhan responden saat mengisi kuestioner penelitian.

3. Diharapkan mengadakan penelitian dengan sampel yang lebih banyak lagi, sehingga dapat diperoleh jawaban yang lebih bervariasi tentang perilaku altruisme.

2.1.5 Saran Praktis

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang positif bagi perkembangan ilmu psikologi remaja.

2. Setiap orang tua memiliki cara dan pola asuh yang berbeda, namun sebaiknya mampu memilih pola asuh yang tepat dan yang terpenting adalah orang tua dapat mendidik dan mengasuh anak-anak sehingga mereka dapat menumbuhkan rasa percaya diri, kemandirian, serta mengembangkannya. Sehingga anak mampu menghadapi situasi dan kondisi yang serba tak terduga dikemudian hari.

3. Bagi remaja disarankan untuk belajar membiasakan diri untuk bersikap saling tolong menolong dalam hal kebaikan, karena sangat berguna demi terciptanya hubungan sosial yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Afifah. (2011). Studi validitas konstruk general aptitude test battery (gatb) dengan metode CFA. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Antara. (2010). Siswa SMA galang bantuan untuk wasior. Diunduh tanggal 2 februari dari http://www.merdeka.com/pernik/siswa-sma-galang-bantuan-untuk-wasior.html

Azwar, S. (2010). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.

Baron, Robert A., Donn Byrne. (2005). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga

Batson, C. Daniel. (1991). Empathy-induced altruistic motivation. Department of Psychology University of Kansas.

Bee, H.L. (2010). The developing child. Boston: Pearson Education.

Brown, T. A. (2006). Confirmatory factor analysis for applied research, New York, NY ;London, New York, NY ; London : Guilford Press.

Caprara, G, V., Alessandri, G,. & Eisenberg, N. (2011). Prosociality: The contribution of traits, value, and self-afficacy belief. Journal of Personality and Social Psychology. 1-15. Doi: 10.1037/a0025626

Carlo, G., Meginley, M., Hayes, R., Batenhorst, C., & Wilkinson, J. (2007). Parenting styles or practice? Parenting, sympaty, and prosocial behavior among adolescents. The Journal of Genetic Psychology, 168(2), 147-176. Chaplin J.P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT Raja Grapindo

Persada.

Darling, N. (1999). Parenting style and its correlates. University of Illinois; Eric Digest EDO-PS-99-3.

Dayakisni, T. ( 1988). Perbedaan intensi prososial siswa-siswi ditinjau dari pola asuh orang tua, Jurnal Psikologi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Grusec, J. E., & Goodnow, J. J. (1994). Impact of parental discipline methods on the child’sinternalization of values: A reconceptualization of current points of view. Journal of Developmental Psychology.

Gusti dan Margaretha. (2010). Perilaku sosial ditinjau dari empati dan kematangan emosi. Volume (I). Universitas Muria Kudus.

Hastings, Zahn-Waxler, Robinson, Usher & Bridge, (2000). The development of concern for others in children with behavior problems. Development Psychology.36 (5): 531-546

Hurlock, E. B. (1978). Child Development. Perkembangan anak. Meitasari Tjandrasa (terj). Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B . (1980). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (1990). Adolescent development. McGraw-Hill Kogakusha LTD. Tokyo.

Hurlock E. B. (2000). Adolescent development. McGraw-Hill Kogakusha LTD. Tokyo

Joreskog, K.G. & Sorbom. (1988). D. LISREL 8: A guide to the program and application SPSS inc. 2nd. Edition.

Katkovsky, Walter & Gorlow, Leon. (1976). The psychology of adjusment; current concepts and application. McGraw-Hill Book Company, New York.

Krueger, Hicks & McGue. (2001). Altruism and antisocial behavior:independent

tendencies, unique personality correlates, Distinct Etiologies.

Psychological Science12:397-402.

Kuwado, F. J. (2012). Jasad korban tabrakan pick up vs motor dibiarkan 3 jam.

Diunduh tanggal 13 september 2014 dari

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/02/21331021/artikel-detail-komentar-mobile.html.

Myers, D. G. (2003). Social psychology 8th edition. New York: Mc Graw Hill Nashori, H. F. (2008). Psikologi sosial islam, Jakarta: PT Refika Aditama.

Pertiwi, Dewi dkk. (2013). Kematangan emosi dan psikosomatis pada mahasiswa tingkat akhir. Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta.

Pradini, A. (2014). Pengaruh kepribadian dan resiliensi terhadap kepuasan hidup perempuan korban KDRT. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Puspitasari, E. Sartini N. (2002). Penerimaan diri pada lanjut usia ditinjau dari kematangan emosi. Yogyakarta: Universias Gajah Mada.

Rachmawati, F. (2013). Hubungan kematangan emosi dengan konformitas pada remaja. Skripsi. Jakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Radio Australia. (2013). Saksi pemerkosaan India: 'Tidak ada yang menolong kami sampai satu jam. Diunduh tanggal 12 september 2014 dari

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-01-05/saksi- pemerkosaan-india-tidak-ada-yang-menolong-kami-sampai-satu-jam/1070046

Riberio, (2009). Parental authority questionnaire. Journal of Personality Assessmant, 1991, 57 (1), 110-119.

Robinson, C., Mandleco, B., Olsen, SF, &Hart, CH. (1995). Authoritative, authoritarian, and permisive parenting practice: Development of A New Measure. Psychological Report, 77, 819-830.

Rushton, J. P., Chrisjohn, R. D., & Fekken, G. C. (1981). The altruistic personality and the self-report altruism scale. Personality and Individual Differences, 2(4), 293-302.doi:10.1016/0191-8869(81)90084-2.

Santrock, J. W. (2007). Life-span development. Perkembangan anak. Milla Rachmawati & Anna Kuswati (terj). Jakarta: Erlangga.

Sarlito, W. S. (2002). Psikologi sosial: Individu dan teori-teori psikologi sosial. Jakarta: Balai Pustaka.

Sarlito, W. S., & Eko, A. M. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Sears, D. O., Freedman, J, L., & Peplau, L. A. (1994). Psikologi sosial. Michael Adryanto (terj). Jakarta: Erlangga.

Suara Merdeka. (2013). Trio MIA dapat penghargaan. Diunduh tanggal 13

september 2014 dari

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/05/24/2257 25/Trio-MIA-Dapat-Penghargaan.

Staub, E. (1978). The psychology of good and evil: Why children. adults and group help and harm others. Cambridge: University Press.

belas. Tri wibowo B.S (terj). Jakarta: Erlangga.

Walgito, B. (2004). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi.

Zonacoppaser. (2011). Seorang anak tertabrak, 18 orang lewat tak ada yang menolong. Diunduh pada tanggal 13 september 2014 dari http://forum.viva.co.id/aneh-dan-lucu/214731-seorang-anak-tertabrak-18-orang-lewat-tak-ada-yang-menolong-nya.html.

Saya, Safira Ainun Zahra mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh Kemtangan Emosi Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Altruisme”. Penelitian ini sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Silahkan anda mengisi kuesioner ini dengan mengikuti petunjuk yang diberikan. TIDAK ADA JAWABAN YANG SALAH dalam kuesioner ini. Pilihlah jawaban sesuai dengan keadaan anda saat ini. Data diri dan semua jawaban anda akan sangat bermanfaat bagi penelitian dan dijamin KERAHASIAANNYA. Atas perhatian dan partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.

HormatPeneliti,

SafiraAinun Zahra

PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPASI

Dengan ini saya secara sukarela menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. (WAJIB DIISI)

Inisial :

Jenis Kelamin : P / L (Lingkari)

SKALA A PETUNJUK

Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Saudar/i diminta untuk mengemukakan apakah peryataan-pernyataan tersebut sesuai dengan

SS : Sangat sesuai S : Sesuai TS : Tidak sesuai STS : Sangat tidak sesuai Contoh

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya sukamenolongteman yang sedang kesusahan

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya bersedia menolong seseorang mendorong mobilnya yang mogok

2 Saya memberikan petunjuk kepada seseorang yang tidak saya kenal

3 Saya membuat perubahan untuk orang yang tidak saya kenal 4 Saya memberikan uang untuk amal

5 Saya akan memberikan uang untuk seseorang yang membutuhkannya (atau yang meminta kepada saya)

6 Saya menyumbangkan barang atau pakaian untuk sebuah amal

7 Saya melakukan kerja suka rela untuk sebuah amal 8 Saya memdonorkan darah saya

9 Saya menolong membawakan sesuatu milik orang yang tidak saya kenal (buku, parcel, dll)

10 Saya menunda elevator dan memencet tombol untuk membuka pintu untuk orang yang tidak saya kenal

11 Saya mengijinkan seseorang kedepan saya dalam sebuah antrian (loket, supermarket)

12 Saya memberikan tumpangan di mobil saya kepada seseorang yang tidak saya kenal

13 Saya memjelaskan kesalahan pramuniaga (di sebuah bank, supermarket) yang melakukan pengurangan pembayaran untuk saya pada barang/item yang saya ambil

memiliki tujuan yang baik

16 Saya menolong teman sekelas yang tidak terlalu saya kenal baik mengerjakan tugasnya ketika pengetahuan saya lebih baik dari pada yang lain

17 Sebelum diminta, saya dengan sukarela ikut menjaga binatang peliharaan atau anak seorang tetangga tanpa upah 18 Saya menawarkan diri untuk membantu seseorang yang

cacat atau orang tua yang tidak saya kenal menyebrang jalan 19 Saya menawarkan tempat duduk saya di bus atau kereta

kepada orang yang tidak saya kenal yang sedang berdiri 20 Saya menolong orang yang cacat memindahkan perabotan

rumahnya

SKALA B

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya meminta bantuan teman dalam memecahkan masalah yang saya hadapi

2 Saya dapat menyelesaikan tugas saya sendiri

3 Saya meminta teman saya untuk mengerjakan tugas saya 4 Saya selalu membuat catatan kegiatan harian saya sendiri 5 Saya mengandalkan pendapat sendiri dalam mengambil

keputusan meskipun itu masalah besar

6 Saya memerlukan bantuan orang lain untuk mengambil keputusan

7 Saat saya dihadapka dengan dua pilihan, maka saya dapat memastikan pilihan saya sendiri

8 Saya menyukai diri saya apa adanya

9 Terkadang saya merasa bodoh diantara teman-teman saya 10 Saya bangga dengan kemampuan yang saya miliki

11 Kadang saya merasa iri dengan teman yang lebih beruntung dari saya

12 Saya tidak malu untuk memulai pembicaraan dengan seseorang yang baru saya kenal

13 Saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri di lingkungan baru

14 Saya aktif dalam kegiatan di lingkungan saya 15 Berada di tengah banyak orang membuat saya gugup

18 Saya peka apabila ada perubahan suasana hati teman saya 19 Saya acuh pada masalah teman saya

20 Saya mengetahui apa yang dirasakan sahabat saya meskipun dia tidak cerita

21 Ketika marah saya lebih suka diam

22 saya mudah marah ketika teman saya menyinggung perasaan saya

23 saya berusaha tidak marah ketika teman saya menyinggung saya

24 Saya memaki dan mengumpat jika sedang marah

SKALA C

No Pernyataan SS S TS STS

1 Orang tua saya merasa, bahwa anak-anak memiliki cara mereka sendiri didalam keluarga

2 Menurut orang tua, saya harus setuju dengan pendapat mereka, karena hal tersebut demi kebaikan saya sendiri 3 Setiap kali orang tua menyuruh saya melakukan sesuatu, ia

mengharapkan saya melakukannya segera mungkin tanpa bertanya

4 Meskipun kebijakan keluarga telah ditetapkan, orang tua membahas alasan kebikajan tersebut dengan anak-anak. 5 Orang tua saya memberikan penjelasan setiap kali saya

merasa aturan dan batasan dalam keluarga tidak masuk akal 6 Orang tua membebaskan saya untuk berfikir dan berbuat

sesuai dengan apa yang ingin saya lakukan, bahkan jika hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan 7 Orang tua tidak mengijinkan saya untuk bertanya pada setiap

keputusan yang mereka buat

8 Orang tua saya mengarahkan kegiatan dan keputusan anak-anak dalam keluarga melalui pemahaman dan kedisiplinan 9 Orang tua saya merasa bahwa paksaan harus lebih digunakan

agar anak-anak bersikap sesuai dengan apa yang orang tua inginkan

10 Orang tua saya tidak merasa saya perlu mematuhi peraturan dan mengatur perilaku saya

11 Saya mengetahui apa yang orang tua saya harapkan dari saya, tapi ketika saya merasa bahwa harapan tersebut tidak masuk akal, saya bebas untuk mendiskusikan harapan-harapan itu dengan orang tua

12 Orang tua saya menganggap bahwa orang tua yang bijaksana harus mengajari anak-anak mereka sejak kecil tentang siapakah pemimpin dalam keluarga

15 Orang tua saya secara konsisten memberikan arahan dan bimbingan dengan rasional dan objektif

16 Orang tua saya akan marah jika saya mencoba untuk tidak setuju dengannya

17 Orang tua saya merasa bahwa tidak seharusnya orang tua membatasi kegatan, keputusan, dan keinginan anak-anak mereka

18 Orang tua memberi tahu perilaku apa yang mereka harapkan dari saya, dan jika saya tidak memenuhi harapan mereka, mereka akan menghukum saya

19 Orang tua saya memperbolehkan saya untuk memutuskan suatu hal sendiri tanpa banyak arahan dari mereka

20 Orang tua mempertimbangkan pendapat dari anak-anaknya ketika membuat keputusan keluarga, tapi meraka tidak akan memutuskan sesuatu hanya karena anak-anak menginginkannya

21 Orang tua jarang memberikan contoh kepada saya tentang cara berprilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari 22 Orang tua memiliki aturan tentang perilaku anak-anaknya

dirumah, tetapi mereka bersedia menyesuaikan aturan tersebut dengan kebutuhan masing-masing anak dalam keluarga

23 Orang tua memberi arahan untuk perilaku dan kegiatan saya dan mereka mengharapkan saya mengikuti arahannya, tetapi mereka selalu bersedia mendengarkan keinginan saya dan mendiskusikan arahan itu dengan saya

24 Orang tua mengizinkan saya untuk memutuskan sendiri apa yang akan saya lakukan

25 Orang tua saya bersikap memaksa dan ketat dalam membuat kesepakatan dengan anak-anaknya ketika tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan

26 Orang tua saya sering mengatakan kepada saya apa yang mereka inginkan dari saya mereka mengharapkan agar saya dapat mewujudkan keinginan tersebut

27 Orang tua saya memberikan arahan yang jelas untuk perilaku dan kegiatan saya, tetapi mereka juga memahami ketika saya tidak setuju dengannya

28 Orang tua saya tidak mengarahkan perilaku, kegiatan, dan keinginan anak-anaknya

29 Orang tua bersikeras bahwa saya harus sesuai dengan harapan-harapannya

30 Jika orang tua saya membuat suatu keputusan di dalam keluarga yang menyakiti saya, mereka bersedia membicarakan keputusan itu dengan saya dan mengakui jika mereka melakukan kesalahan

Dokumen terkait