• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan, peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi studi ilmiah tentang Identitas Nasional, Nasionalisme (Nationalism) dan Patriotisme (Constructive Patriotism) pada penduduk Kota Medan.

1. Saran Metodologis

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penyusunan sendiri skala Identitas Nasional, Nasionalisme (Nationalism) dan Patriotisme (Constructive Patriotism) dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang ada di Indonesia.

b. Mengingat bahwa pada penelitian ini Identitas Nasional, Nasionalisme (Nationalism) dan Patriotisme (Constructive Patriotism)dikaitkan dengan aspek demografis; jenis kelamin, usia, suku bangsa, agama, pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan, sehingga diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan pengukuran yang dikaitkan dengan aspek lainnya, seperti kepribadian, proses sosialisasi dan struktur sosial.

c. Dalam proses pengambilan sampel penelitian, diharapkan penelitian selanjutnya dapat mencari cara agar hal randomisasi penelitian dapat terpenuhi.

d. Mengingat penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode lain untuk memperkaya kajian Identitas Nasional, Nasionalisme (Nationalism) dan Patriotisme (Constructive Patriotism)di Indonesia.

2. Saran Praktis

a. Bagi Pemerintah dan Tenaga Pengajar

Menurut praktik umum internasional, Identitas Nasional harus diletakkan dalam kajian dan kurikulum pendidikan nasional untuk membantu proses individu dalam mengasosiasikan dirinya dengan negara dan mendukung pembangunan nasional (Ching, 2007). Hal tersebut tersebut telah dilakukan oleh beberapa negara seperti Perancis untuk memperkuat Identitas Nasional yang ditargetkan pada kelompok siswa dan migran. Di Amerika Serikat, hal tersebut sudah lama dilakukan dan sukses membuat warga Amerika merasa luar biasa bangga dengan negara mereka. Di Korea, didikan tentang kebanggaan nasional mereka telah dilakukan pada hari pertama mereka pergi ke sekolah. Identitas Nasional merupakan dimensi penting dari kesadaran nasional dan ikatan penting untuk menjamin kelangsungan hidup dan pembangunan suatu bangsa. Untuk itu, hal serupa diharapkan dapat diaplikasikan pula di Indonesia.

b. Bagi Masyarakat atau Individu

a) Untuk penduduk Kota Medan yang mayoritas telah memiliki Identitas Nasional, Nasionalisme (Nationalism) dan Patriotisme (Constructive Patriotism) yang tinggi, diharapkan dapat terus meningkatkan dan mempertahankan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya Identitas Nasional tersebut.

b) Dalam kehidupan bermasyarakat, diharapkan individu dapat mengaplikasikan nilai-nilai Identitas Nasional tanpa melupakan aspek-aspek multikulturalisme dan menjadikan aspek-aspek-aspek-aspek tersebut sebagai salah satu bagian dari Identitas Nasional

DAFTAR PUSTAKA

Abu-Laban, Y. & Gabriel, C. (2002). Selling Diversity: Immigration, Multiculturalism, Employment Equity, and Globalization. Toronto: University of Toronto Press.

Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2010). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bar-tal, D. (1997). The Monopolization of Patriotism. Dalam Patriotism in the Lives of Individuals and Nations, eds. D. Bar-Tal & E. Staub, 246-70. Chicago: Nelson-Hall.

Berry, J. W. (1992). Acculturation and adaptation in a newsociety. International Migration, 30, 69–85.

Berry, J. W. (2000). Socio-psychological costs and benefits of multiculturalism: A viewfrom Canada. Dalam J. W. Dacyl, C. Westin (Eds.), Governance and cultural diversity. Stockholm: UNESCO & CIEFO, Stockholm University. Blank, T., & Schmidt, P. (2003). National identity in a united Germany: Nationalism or patriotism? An empirical test with representative data. Political Psychology, 24, 289–311.

Blank, T., Schmidt, P., & Westle, B. (2001). “Patriotism” – A Contradiction, A Possibility, or An Empirical Strategy?. Grenole: ECPR.

Bostock, W. W., & Smith, G. W. (2001). On Measuring National Identity. Hobart: Sosial Science Paper Publisher.

BPS. (2000). Kota Medan Dalam Angka 2010. Medan: BPS.

BPS. (2010). Hasil Sensus Penduduk 2010: Data Agregat per Kecamatan Kota

Medan. Medan: BPS.

BPS. (2012). Kota Medan Dalam Angka 2012. Medan: BPS. BPS. (2012). Statistik Daerah Kota Medan 2012. Medan: BPS.

Burke, P. J., & Stets, J. E. (2000). Identity Theory and Social Identity Theory. New York: Washington State University.

Bush, N. (2008). Multicultural Nations: Isuues of Race and National Identity in Britain and Canada. Toronto: Ryerson University.

Chang, W. (2001). Konflik Etnis dan Religius?. (http://groups.yahoo.com, diakses 8 Mei 2012 pukul 03.00).

Crocker, J., & Luhtanen, R. (1990). Collective self-esteem and ingroup bias. Journal of Personality and Social Psychology, 58, 60-67.

Davidov, E. (2009). Measurement Equivalence of Nationalism and Constructive Patriotism in the ISSP: 34 Countries in a Comparative Perspective. Political Analysis, 17, 64-82.

Deaux, K. (1993). Reconstructing Social Identity. Personality and Social Psychology Bulletin, 19, 4-12.

Druckman, D. (1994). Nationalism, Patriotism, and Group Loyalty: A Social Psychological Perspective. Merson International Studies Review, 38, 43-68.

Ellemers, N., Kortekaas, P., & Ouwerkerk, J. W. (1999). Self-categorization, commitment to the group, and group self esteem as related but distinct aspects of social identity. European Journal of Social Psychology, 29, 371- 389.

Faisal, S. (1999). Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gibson, S. (2003). Social Psychological Studies of National Identity: A Literature Review. Lancaster: Lancaster University.

Hadi, S. (2002). Metodologi Research. Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset. Hadi, S. (2002). Metodologi Research. Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Hadiluwih, S. (2005). Konflik Etnis di Indonesia: Satu Kajian Kes di Bandaraya Medan. Medan: USU Press.

Harjanto, N. T. (2001). Antara Kebangsaan dan Kewarganegaraan. dalam Indra J. Piliang, Edy Prasetyono, Hadi Soesastro, Merumuskan Kembali Kebangsaan Indonesia, Jakarta: Centre for Strategic and International Studies.

Hasan, M. I. (2003) Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hjerm, M. (2001). Education, Xenophobia, and Nationalism: A Comparative Analysis. Journal of Ethnic and Migration Studies. 27, 37-60.

Hogg, M., & Abrams, D. (1988). Social Identification: A Social Psychology of Intergroup Relations and Group Processes.London: Routledge.

Hurlock, E. B. (1993). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.

Informasi Umum. (a.n.). 16 April 2012. Diakses dari http://www.pemkomedan.go.id/selayang_informasi.php.

Johnson, D. P. (1990). Security versus Autonomy Motivation. Journal for the Theory of Social Behaviour, 20, 111-130.

Kelman, H. C. (2001). The Role of National Identity in Conflict Resolution: Experiences from Israeli-Palestinian Problem-Solving Workshops. Social identity, intergroup conflict, and conflict reduction, 187-212.

Kerlinger. (2000). Asas – Asas Penelitian Behavioral, Edisi 3, Cetakan 7. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Kohn, H. (1968). Nationalism. International Enciclopedia of the Social Science, 11, 63-70.

Kusen, A. (2010). Indonesia: Identitas dan Multikulturalisme. Jakarta.

Kymlicka, W. (2003). Being Canadian. Government and Opposition: An Interactional Journal of Comparative Politics, 38, 357-385.

Levey, G. B. (2008). Political Theory and Australian Multiculturalism. NY: Berghahn Books.

Marcia, J. E. (1993). The Relational Roots of Identity. Discussion on Ego identity, 101-120.

Martin, J. & Nakayama, T. (2010). Intercultural Communication in Contexts. New York: The MC Graw-Hill Companies Inc.

Michener, A., & Delamater, J. (1999). Social Psychology. Fourth Edition. USA: Harcourt Brace College Publishers.

Mubarok. (2012). Negara Majemuk, Konflik, dan Internalisasi Nilai Kebangsaan. (http://sosbud.kompasiana.com, diakses 31 Oktober pukul 09.24).

Müller-Peters, A. (1998). The Significance of National Pride and National Identity to the Attitude Toward the Single European Currency: A Europe-Wide Comparison. Journal of Economic Psychology, 19, 701-719.

Myers, D. G. (1996). Social Psycology. New York: The MC Graw-Hill Companies Inc.

Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human Development: Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Pelly, U. (1983). Urban Migration and Adaptation in Indonesia. Michigan: Ann Arbor.

Punch, K. F. (1998). Introduction to Social Research: Quantitative and Qualitative Approaches. London: Sage Pub.

Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Raijman, R., Davidov, E., Schmidt, P., & Lavine, H. (2008). What Does A Nation Owe Non-Citizens? National Attachments, Perception of Threat and Attitudes toward Granting Citizenship Rights in Comparative Perspective. International Journal of Comparative Sociology, 49, 195-220.

Rice, F. P., & Dolgin, K. D., (2008). The Adolescent: Development, Relationship, and Culture. Pennsylvania: Allyn and bacon.

Reid, A. (2004). Social Identity-Specific Collectivism (SISCOL) and Group Behavior. Self and Identity, 3, 310–320.

Robinson, A. L. (2009). National versus Ethnic Identity in Africa: State, Group, and Individual Level Correlates of National Identification. Berkeley: University of California.

Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga.

Schatz, R. T., Staub, E., & Lavine, Howard. (1999). On the Varieties of National Attachment: Blind Versus Constructive Patriotism. Political Psychology, 20, 151-174.

Schneider, G. & Wiesehomeier, N. (2010). Diversity, Conflict and Growth: Theory and Evidence. Diversity, 2, 1097-1117.

Shaw, E. (2006). Indonesian Religions. Encyclopedia of Philosophy, Theology and Religion (PHILTAR). Lancaster: St. Martin College.

Silaen, J. (2013). Parmalim di Kota Medan (1963-2006). Medan: USU. Smith, A. D. (1991). National Identity. London: Penguin.

Sparringa, D. T. (2003). Multikulturalisme dalam MultiPerspektif Di Indonesia, dalam Hidup Berbangsa & Etika Multikulturalisme. Surabaya: Forum Rektor.

Stryker, S., & Statham, A. (1985). Symbolic Interaction and Role Theory. Handbook of Social Psychology, 311-378.

Surbakti, R. (1999). Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo.

Tajfel, H. (1978). Social categorization, social identity and social comparison. Dalam H. Tajfel (Ed.), Differentiation between social groups: Studies in the social psychology of intergroup relations. London: Academic Press. Tajfel, H., & Turner, J. C. (1986). The social identity theory of intergroup

behavior. Dalam S. Worchel & W. Austin (Eds.), Psychology of intergroup relations (pp. 7–24). Chicago: Nelson Hall.

Tajfel, H., & Turner, J. C. (1979). An integrative theory of social confict. Dalam W. Austin, & S. Worchel (Eds), The social psychology of intergroup relations. California: Brooks/Cole.

Tajfel, H. & Turner, J. C. (1986). The Social Identity Theory of Intergroup Behavior. Dalam S. Worchel & W. G. Austin, eds. Psychology of Intergroup Relations. Chicago, IL: Nelson-Hall.

Turner, J. C., Hogg, M., Oakes, P. J., Reicher, S. D., & Wetherell, M. (1987). Rediscovering the Social Group. Oxford: Blackwell.

Verkuyten, M., & Yildiz, A. A. (2007). National (dis)identification and ethnic and religious identity: A study among Turkish–Dutch Muslims. Personality and Social Psychology Bulletin, 33, 1448–1462.

Wibowo, J., Rachmaningsih, T., Nurdjannah, S., & Herdianto, E. (2010). Katalog Metadata SP 2010 dan Pendukungnya, Jakarta: BPS.

Wibisono, K. (2006). Identitas Nasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Wulansari, C. D. (2009). Sosiologi dan Konsep Teori. Jakarta: PT Refika Aditama.

Yagcioglu, D. (1996). Psychological Explanation of Conflicts Between Ethnocultural Minorities and Majorities: An Overview. Windows to Conflict Analysis and Resolution: Framing Our Field. Virginia: George Mason University.

Young, I. M. (1990). Justice and the Politics of Differnce, New Jersey: Pricenton University Press.

Dokumen terkait