• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Mengingat pentingnya implementasi strategi active learning yang merupakan salah satu cara untuk mengaktifkan potensi siswa dalam belajar. Dalam hal ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut diantaranya:

1. Strategi pembelajaran PAI yang telah diterapkan di SMA Madania Bogor lebih dikembangkan dan ditingkatkan lagi dengan memperhatikan perbedaan karakteristik siswa, sehingga terjadi kesesuaian antara kemampuan yang dimiliki dengan tujuan pembelajaran PAI yang akan dicapai siswa. Selain itu pemilihan metode dan media pembelajaran yang digunakan menjadi penentu untuk memperjelas bahan pembelajaran yang dipelajari.

2. Profesionalitas guru PAI perlu ditingkatkan lagi melalui berbagai training yang diselenggarakan di sekolah ataupun di luar sekolah agar pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh guru PAI terus bertambah dan berkembang mengikuti majunya dunia pendidikan. Sehingga dalam proses pembelajaran PAI guru mampu mengaktualisasikan situasi pembelajaran agar lebih efektif dan efesien.

93

Akbar, Sa’dun, Instrumen Perangkat Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Bonwell, Charles C., Active Learning: Creating Excitement in the Classroom, Active Learning Workshop, 2000, dalam www. Active-learning-site.com. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, Ed. 3, 2007.

Dokumentasi Profil Sekolah Madania Bogor.

Echols, John M. dan Shadly, Hassan, an English-Indonesia Dictionary, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Elrizal, M. Arrifa, Wawancara, Bogor, 20 Mei 2014.

Fadillah Wardhana, M. Rizka, Wawancara, Bogor, 21 Mei 2014. Furqon, Muchamad, Wawancara, Bogor, 20 Mei 2014.

Hariyanto dan Warsono, Pembelajaran Aktif, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Hartoyo Putra, Bahy Helmi, Wawancara, Bogor, 20 Mei 2014.

Isjoni, dkk., Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Mahmood, Muhammad Asim, dkk, Strategies for Active Learning: an Alternative to Passive Learning, Academic Research International, Vol. 1, 2011.

Majid, Abdul dan Andayani, Dian, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Mulyadi, Farizal, Wawancara, Bogor, 21 Mei 2014.

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.

Nabilla Rufaida, Zata Yumni, “Strategi Pembelajaran PAI di Kelas XI SMA Semesta Bilingual Boarding School”, Skripsi Pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2013. tidak dipublikasikan.

Petress, Ken, What is Meant by Active Learning, Scholarly Journal of Education, Vol. 128, 2008.

Qomariyah, Siti, “Penerapan Model Pembelajaran Active Learning dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PAI di SMAN 3 Malang”, Skripsi pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: 2009. tidak dipublikasikan. Rahman, Muhammad dan Amri, Sofan, Strategi dan Desain Pengembangan

Sistem Pembelajaran, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013.

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas, Jakarta: Kencana, 2009.

Rizqa, Rahmat, Wawancara, Bogor, 21 Mei 2014.

Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007. Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana,

2008.

Sholihah, Dwi Nur, “Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa di SDN Cepogo Boyolali”, Skripsi pada IAIN Walisongo Semarang: 2009. tidak dipublikasikan.

Silberman, Mel, Active Learning 101 Cara Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Yappendis, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.

Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006.

Usman, Basyirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Yamin, Martinis, Strategi Metode dalam Model Pembelajaran, Jakarta: GP Press Group, 2013.

96

LAMPIRAN

---

Jabatan : Hari/tanggal : Tempat : Waktu :

A. Pedoman Wawancara

1. Untuk Koordinator Guru PAI

a. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

b. Apa saja tugas-tugas islamic education coordinator?

c. Bagaimana implementasi strategi active learning yang mengacu pada struktur dasar dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

d. Metode active learning apa saja yang digunakan dalam pembelajaran PAI? e. Bagaimana tanggapan bapak dengan pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI?

f. Bagaimana kondisi siswa di SMA Madania pada saat berlangsungnya pembelajaran PAI dalam strategi active learning?

g. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam melaksanakan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

h. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan di SMA Madania pada saat melaksanakan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

i. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

j. Bagaimana cara bapak dalam mengatasi hambatan-hambatan pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

SMA Madania?

2) Bagaimana pencapaian tujuan pembelajaran PAI di SMA Madania? 3) Bagaimanakah cara untuk menyeimbangkan materi yang disampaikan

dengan jumlah pelajaran PAI di SMA Madania?

4) Bagaimanakah upaya bapak/ibu guru untuk melengkapi media pembelajaran terkait dengan pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

b. Implementasi Metode pada strategi active learning dalam pembelajaran PAI:

1) Bagaimana pelaksanaan metode active learning dalam pembelajaran PAI meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup di SMA Madania?

2) Metode active learning apa yang digunakan di SMA Madania dalam pembelajaran PAI?

3) Bagaimana kondisi siswa yang bapak/ibu ajar pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

c. Faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI:

1) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania? 2) Bagaimana cara bapak/ibu guru dalam mengatasi hambatan-hambatan

pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

1) Bagaimanakah tanggapan anda mengenai cara belajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran PAI dikelas?

2) Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan guru dalam mengajar PAI dikelas?

b. Metode apa yang digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran PAI dikelas?

c. Bagaimana pelaksanaan metode tersebut di dalam kelas? d. Kesulitan apa saja yang anda hadapi dalam belajar PAI? e. Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

f. Bagaimana cara guru membantu anda saat mengalami kesulitan dalam belajar?

g. Bagaimana tindak lanjut yang dilakukan guru ketika jam pembelajaran PAI telah selesai dikelas?

B. Pedoman Observasi

Pelaksanaan strategi active learning meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup dalam pembelajaran PAI di SMA Madania

C. Pedoman Dokumentasi

1. Sejarah berdiri SMA Madania

2. Keadaan Letak dan Geografis SMA Madania 3. Visi, Misi, dan Struktur Organisasi

4. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan 5. Keadaan Sarana dan Prasarana.

6. Program tahunan, Semester, Silabus dan RPP

STRATEGI ACTIVE LEARNING Nama Guru : Tahun Pelajaran : Materi : Kelas/Semester : Hari/ Tanggal : Waktu :

Berilah tanda check list (√) pada kolom yang telah tersedia!

NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK KOMENTAR

I Kegiatan Awal (Pendahuluan) 1. Mengkondisikan persiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran. 2. Melakukan pengecekan kehadiran

siswa

3. Melakukan apersepsi

4. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi)

5. Menjelaskan tujuan pembelajaran 6. Menyampaikan cakupan materi II Kegiatan Inti Pembelajaran

Eksplorasi

1. Mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi yang dipelajari. 2. Belajar dengan beragam pendekatan,

metode, dan sumber.

3. Interaksi antara peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.

4. Terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

5. Melakukan percobaan, misalnya di laboratorium, studio dan lapangan. Elaborasi

1. Membaca dan menulis hal beragam melalui tugas yang bermakna.

masalah, dan bertindak dengan tanpa rasa takut.

4. Berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. 5. Pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif.

6. Membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik secara individual maupun kelompok.

7. Melakukan pameran, turnamen, festival produk yang dihasilkan. 8. Melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

1. Memperoleh umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilannya.

2. Memperoleh konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.

3. Melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan. 4. Memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar dari guru. III Kegiatan Penutup

1. Bersama-sama siswa merangkum dan menyimpulkan.

2. Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama : Abdulloh, S.Ag.

Jabatan : Koordinator Guru PAI Hari/tanggal : Rabu/ 21 Mei 2014 Tempat : Gedung Australia Waktu : 16.30-17.00 WIB

a. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Kurikulum yang digunakan secara formal itu adalah kurikulum yang dipakai oleh diknas, tetapi untuk tahun ini kelas X menggunakan kurikulum 2013. Selain itu, memang ada kurikulum yang dibuat sendiri, biasanya teman-teman Guru PAI mengatakan kurikulum itu menyebutnya dengan al-Qur’an. Sebenarnya tentang akhlak yang di kurikulum khusus Madania yang kedua itu, lebih ke behaviour bagaimana membentuk karakter.

b. Apa saja tugas-tugas islamic education coordinator?

Jawab: Tentu secara administratif, saya bertugas untuk; (1) memastikan bahwa teman-teman agama membuat perangkat-perangkat pembelajaran, (2) memastikan mereka menyelesaikan, mengerjakan tugasnya sesuai apa yang ditugaskan kepada mereka, (3) hal-hal yang memang harus meningkatkan SDM mereka dengan coaching dan (4) saya menjembatani juga menejemen dengan teman-teman agama atau sebaliknya saya menjadi jembatan bagi teman-teman agama dengan menejemen.

c. Bagaimana implementasi strategi active learning yang mengacu pada struktur dasar dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Jadi, memang Madania pertama kali dibangun di tahun 2008 itu yang full day ini, mengedepankan metode active learning berusaha semaksimal

apa yang mereka amati. Guru itu adalah sebagai fasilitator dan terakhir harusnya sebagai yang mengarahkan pembelajaran itu.

d. Metode active learning apa saja yang digunakan dalam pembelajaran PAI? Jawab: Banyak ya, mungkin di RPP bisa dilihat. Pada intinya menurut saya, dikelompokkan kedalam tiga ada yang mempresentasikan, mensimulasikan, dan yang terakhir itu lebih ke bagaimana mereka berdiskusi ragamnya banyak active learning itu.

e. Bagaimana tanggapan bapak dengan pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Tanggapan saya positif, artinya saya berharap ke depan itu active learning menjadi dasarnya, sehingga nanti mencari alternatif-alternatif lain pembelajaran bagaimana siswa yang aktif jadi tidak lagi nanti guru yang menjadi aktif tetapi siswa yang aktif. Seperti contoh, nanti ke depan anak-anak ini kan masih jarang menggunakan fasilitas internet kemudian mereka bikin blog itu belum ada. Saya ke depan ingin anak-anak itu harus ada membikin blog sehingga anak-anak bukan hanya dengan text book tapi juga dengan dunia dia yang sudah memang generasi Z dengan gadget mereka. Dengan blog ini diharapkan anak-anak bisa membuat suatu komunitas-komunitas baru di luar sana selain mereka disini.

f. Bagaimana kondisi siswa di SMA Madania pada saat berlangsungnya pembelajaran PAI dalam strategi active learning?

Jawab: Kalau saya yang dulu pernah ngajar justru ini memancing curiosity anak, keingintahuan anak itu lebih banyak disini kemudian, ada hal-hal baru kita terkadang terkaget-kaget dengan penemuan mereka dengan pertanyaan-pertanyaan mereka. Hal itu, memancing guru juga untuk terus belajar dengan active learning. Jadi, dengan active learning bukan hanya memaksa siswa tapi juga memaksa gurunya untuk terus memperbaiki diri, menambah wawasan

learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Faktor yang mempengaruhi sebenarnya yang pertama adalah persiapan guru ketika guru tidak siap maka pembelajaran active learning itu tidak akan berjalan. Jadi perencanaan itu penting bagi guru kemudian merangsang bagaimana menejemennya nanti itu penting. Tapi intinya satu kalau guru tidak punya rencana, tidak siap. Maka active learning itu akan menghambat, tidak akan terjadi dan terwujud. Jadi, memang untuk active learning butuh perencanaan yang matang harus direncanakan pembelajarannya itu dari awal. Maka di Madania ada meeting LSW (RPP), membuat instrumen itu penting untuk membantu guru mempersiapkan, merencanakan bagaimana KBM itu berjalan nanti dan kerjanya pun sesuai dengan harapan kalau tidak siap maka KBM tidak berjalan dengan normal. h. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan di SMA Madania pada saat

melaksanakan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Semua yang ada di Madania kita gunakan bahkan di luar madania. Contoh, kemarin kita tentang jenazah, kita benar-benar meminjam keranda dari masjid itu, dari luar kita sewa di sini. Sumber daya yang ada di Madania kita gunakan, umpamanya ada dapur nanti kegiatan tentang makanan halal dan haram digunakan mereka masak menyembelih sendiri. Mereka menyembelih ayam, memasak bagaimana memasaknya, mencucinya dari yang menyembelihnya itu juga menggunakan sarana yang ada di Madania dan luar Madania. Kemudian ketika umpamanya tentang salat qashar atau shalat di dalam kendaraan, kita juga benar-benar menggunakan kendaraan sekolah bagaimana salat dalam kendaraan. Saya meminta kepada teman-teman kalau bisa dipraktikkan sebaiknya dipraktikkan atau disimulasikan. Karena dengan hal ini anak bisa menangkap secara riil apa pembelajaran yang sedang berlangsung itu, apa maknanya juga bisa langsung ketangkap. Jadi kalau bisa disimulasikan kenapa tidak. Zakat juga disimulasikan kita beli berasnya,

berjamaah kemudian kita wakaf benar-benar satu anak ada yang 1 meter, ada yang 5 meter kemarin ada 26 rol sumbangan untuk diwakafkan semua di masjid raya telaga kahuripan sehingga apa yang bisa kita lakukan dengan praktik kita praktikkan sehingga riil anak-anak dalam belajar.

i. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Faktor penghambat dari diri guru sendiri, satu yaitu kesiapan. Pendukungnya banyak di Madania ini, sekolah men-support. Ada kegiatan narasumber kita panggilkan narasumber, ada kegiatan apa, kita datangkan media itu, baik media itu berupa keranda, kemudian memandikan mayat kita panggil narasumber yang biasa memandikan mayat. Kalau pendukung banyak tetapi kalau penghalang sebenarnya dari gurunya itu siap tidak mengajar, kalau tidak siap, ya tidak akan berjalan.

j. Bagaimana cara bapak dalam mengatasi hambatan-hambatan pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: (1) ada coaching itu penting, (2) banyaknya training-training itu agar guru siap dalam hal ini HRD, dan (3) adanya meeting-meeting seperti meeting lesson plan dalam rangka menyiapkan guru dalam mengajar.

Bogor, 17 Juni 2014

Interviewee Interviewer

Nama : Muchamad Furqon, S.Ag. Jabatan : Guru PAI Kelas X

Hari/tanggal : Selasa/ 20 Mei 2014 Tempat : Gedung Australia Waktu : 13.00-13.30 WIB

a. Cara memilih strategi active learning dalam pembelajaran PAI: 1) Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di

SMA Madania?

Jawab: Kurikulum yang diterapkan di Madania, khusus untuk pembelajaran PAI itu masih mengacu pada 2 model kurikulum. Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013. Adapun yang menggunakan kurikulum 2013 sementara ini, karena ini tahun pertama itu hanya dilakukan di kelas IV SD, VII SMP, dan X SMA. Sisanya itu, masih menggunakan kurikulum KTSP.

2) Bagaimana pencapaian tujuan pembelajaran PAI di SMA Madania? Jawab: Setiap rencana pasti harus ada goalnya, harus ada tujuannya dan tujuan pembelajaran PAI di Madania seperti halnya di sekolah-sekolah lain secara umum, bahwa mengharapkan anak-anak itu memiliki kesadaran berketuhanan. Dimana pun mereka berada, kesadaran berketuhanan itu selalu menyertainya dan itu bisa dilihat atau dibuktikan dari prilaku keseharian mereka, semangat beribadah mereka, gaya bersosialisasi mereka dan semuanya itu harus mencerminkan nilai-nilai keislaman itu yang tentu dimiliki, yang ditujukan untuk pembelajaran PAI di Madania dan saya yakin tujuan itu pun sama dengan sekolah-sekolah lain.

kurikulumnya sudah produk dari departemen terkait di negara ini tapi, kita masih diberikan kebebasan untuk memilih materi mana yang akan kita dahulukan dan materi mana yang akan kita akhirkan dan terkadang ini sudah menjadi budaya di Madania. Kalau ada materi-materi tertentu, yang terkait dengan hari-hari besar Islam itu, nanti harus disesuaikan. Misalnya ada materi tentang puasa Ramadhan, maka materi itu akan disampaikan menjelang bulan Ramadhan tidak disampaikannya setelah Idul Fitri, dengan harapan menjelang bulan Ramadhan mereka mendapatkan materi itu, sehingga ketika mempraktikkan puasa Ramadhan mereka sudah punya ilmunya, itu satu contoh. Terus ada lagi misalkan zakat. Materi zakat itu kita sampaikan di bulan Ramadhan. Jadi, menyesuaikan antara materi dengan waktu yang berkaitan dengan materi tersebut. Kalau misalkan materi tentang Haji itu disampaikannya pada bulan Haji. Jadi tidak berurutan seperti yang sudah di plot oleh Departemen terkait dalam hal ini Departemen Diknas. Tapi seluruh komponen dari isi kurikulum itu, disampaikan dalam satu tahun ajaran, hanya penyampaiannya saja yang kita sesuaikan dengan waktu-waktu yang ada.

4) Bagaimanakah upaya bapak/ibu guru untuk melengkapi media pembelajaran terkait dengan pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Media pembelajaran hanya sebuah komponen untuk memudahkan siswa agar dapat memahami materi yang diajarkan dan biasanya yang saya lakukan untuk menyampaikan slide-slide power point untuk presentasi dengan tampilan-tampilan. Menurut pribadi, secara tampilan menarik dan juga secara isi cukup sesuai dengan tujuan pembelajaran. Terus pernah juga media-media lain yang kita munculkan misalkan kemarin waktu di wakaf kita juga tampilkan

informasi kira-kira harga per meter karpet masjid berapa? lalu anak-anak kita tawarkan anda mau berwakaf berapa meter? kalau semeternya harga 50 misalkan ingin 2 meter berarti anda harus mengeluarkan uang 100 ribu dan alhamdulillah itu berjalan kemarin dari materi sampai ke praktiknya. Itu media-media yang pernah dan sering muncul dalam pembelajaran. Memang terus terang kalau saya pribadi, saya lebih seringnya kalau media itu lebih kepada memperlihatkan artikel atau slide-slide power point yang didalamnya terkadang ada materi tertulis ada juga video-video terkait.

b. Implementasi Metode pada strategi active learning dalam pembelajaran PAI:

1) Bagaimana pelaksanaan metode active learning dalam pembelajaran PAI meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup di SMA Madania?

Jawab: Pernah ada seorang pimpinan mengatakan anda jangan pernah mengajar kalau anda belum membuat RPP. RRP dijadikan sebagai tolak ukur kesiapan seorang guru ketika akan mengajar. Idealnya adalah apa yang tertuang dalam lembar RPP itulah yang nantinya akan disampaikan pada siswa didiknya. Tapi, pada kenyataanya terkadang skenario-skenario yang sudah dibuat sedemikian rupa, oleh guru yang bersangkutan terkadang tidak tersampaikan semua dan itu biasanya dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu. Misalnya, ketika seseorang ingin menerapkan suatu metode pembelajaran active learning, dia sudah desain sedemikian rupa, referensi active learning juga sudah dia pelajari segala macam. Tapi, ketika melihat kondisi siswanya saat itu, sebelumnya mungkin ada pelajaran olahraga atau ada pelajaran yang lain sehingga secara fisik mereka lemah, cape dan sebagainya.

kondisi lainnya juga bisa berpengaruh kepada jumlah siswa. Ada kalanya pada jumlah tertentu, metode itu bisa diterapkan dan jumlah yang lain terkadang metode tersebut tidak bisa diterapkan. Sementara kita pahami bahwa setiap kelas itu kan terdiri dari macam-macam jumlah siswa dan kemampuan mereka, sehingga kerap kali metode yang ini cocok di kelas A, metode ini tidak cocok di kelas B, sehingga harus dimunculkan metode yang cocok lainnya seorang guru dituntut tentang hal itu. Sedangkan kalau yang tertulis di RPP itu memang menurut saya sangat idealis sekali, misalnya dalam pendahuluan diawali dengan membuka pertemuan dengan mengucap salam, doa bersama, kemudian juga mengaitkan materi yang akan disampaikan dengan materi sebelumnya, kemudian sang guru juga kadang menyodorkan beberapa bahan ajar, artikel-artikel terkait dengan materi yang akan diajarkan. Hingga pada akhirnya sang guru menanyakan tentang pemahaman siswa, sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan itu, biasanya terjadi diawal-awal pertemuan dalam hal ini pendahuluan. Setelah itu, tergali semua masuk kepada tahap kedua yaitu inti, disini kegiatan inti menjadi aktifitas utama yang akan dilakukan oleh semua orang yang ada dalam lingkaran pembelajaran itu, yaitu guru dan siswa. Dalam kegiatan inti tujuannya siswa untuk memahami materi, kegiatannya di desain sedemikian rupa sehingga anak bisa mengikuti secara maksimal dan materi yang diajarkan pun dapat tercapai dengan baik. Kegiatan-kegiatan inti ini, banyak modelnya ada kalanya sang guru itu memancing siswa untuk mau berkomentar tentang topik yang sedang diajarkan, kemudian dari situ berlanjut kepada ranah diskusi, sehingga setiap peserta didik punya hak untuk berpendapat, menyanggah

Dokumen terkait