• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI , DAN SARAN

C. SARAN

Dari beberapa hasil penelitian yang dicapai dalam penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Perlu pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar secara optimal agar siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih banyak dan pembelajaran yang lebih bermakna, serta konsep materi penanganan limbah lebih aplikatif.

2. Guru perlu memberi contoh-contoh nyata dalam membuat proyek yang berkaitan dengan penanganan limbah untuk memaksimalkan potensi siswa. 3. Pembagian kelompok hendaklah seimbang antara siswa yang aktif dan

siswa yang kurang aktif agar kerja kelompok dapat lebih hidup.

4. Penanganan limbah dengan membuat proyek (PjBL) perlu terus dikembangkan karena dapat memberi bekal, ketrampilan dan pengalaman yang mewujudkan kreativitas peserta didik dalam memecahkan masalah lingkungan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai life skill dan juga membuka peluang kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Rini Astuti, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Afidah I.N., Santosa S, Indrowati M. (2012). Pengaruh Penerapan Metode

Socratic Circles Disertai Media Gambar Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 4 No. 3. UPI. Bandung.

Alghfri A.S and Ismail H.N. (2014). The Effects of Integrating Creative and

Critical Thinking on Schools Students’ Thinking. International Journal of Social Science and Humanity. Vol 4, no.6.

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara Aswan, Z. (2000). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Bell, S. (2010). Project Based Learning for 21st Century: Skills for the future.

The Clearing House, 83, pp 39–43

Bogner. FX. (2002). The influence of a residential outdoor education programme

to pupil’s environmental perception. European Journal of Psychology of

Education. Vol.XVII, n’1, 19 – 34.

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Buck University of Education. (2012). Project Based Learning for the 21st

Century. http://www.bie.org/about/what_is_pbl diakses 10 September

2014.

Budiarti, M.R, Rintayati P, Daryanto P. (2014). Peningkatan Pemahaman Konsep

Sumber Energi Melalui Metode Pembelajaran Outdoor Study. Penelitian

Tindakan Kelas. PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Budiman I, Tjiang PC, Rusdiana D. (2008). Model Pembelajaran Latihan Inkuiri

Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Energi Rumah Tangga dan Ketrampilan Berpikir kreatif Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan

IPA Vol. II No. 2. UPI. Bandung.

Meyers, C. (1986). Teaching Students to Think Critically, San Francisco, CA: Jossey-Bass Inc. Publishers.

Capraro, RM & Slough SW. (2010). Project-Based Learning (An Integrated

Science, Technology, Engineering, and Mathemathics Approach).

Rini Astuti, 2015

Darmasetiawan, M. (2004). Sampah dan Sistem Pengelolaannya. Penerbit Ekamitra Engineering.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta. Depdiknas Dyah, L. (2012). Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan Dengan

Pendekatan Proyek Sebagai Upaya Menumbuhkembangkan Nilai-Nilai Karakter : Studi Eksperimen Kuasi terhadap Peserta didik Kelas V pada SDN 3 Cipatat di Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2011/2012

Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Diunduh dari http://repository.upi. edu/tesisview.php?no_tesis=1960

Torrance, E.P. (1966). Torrance tests of creative thinking, Bensenville, I11: Scholastic Testing Service, Inc,.

Torrance, E.P. (1974). Norms-Technical Manual: Torrance Tests of Creative

Thinking, Lexington, MA: Ginn & Company.

Fatmawati, B & Rustaman, N. (2011). The ability design project for improvement

creative thingking skills through project based Learning. Dalam

Proceedings 5th Internationan Seminar on Science Education

“Strengthening Science Education through Continuing Teacher

professional Development” 12 November 2011, Bandung: School of Post

Graduate UPI.

Ferdianto, A. (2013). Penerapan Metode Outdoor Study Dengan Memanfaatkan

Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Tempel.

Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Fitri. (2008). Psikologi Kepribadian. [Online]. Tersedia:

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/.

Hake, R.R. (1999). Analyzing change/gain scores. [ �� �]

Tersedia:http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. Hamalik, O. (2001). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta. Bumi Aksara.

Husamah. (2013). Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Iskandar, M.S., (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung.

Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta. AV Publisher.

131

Rini Astuti, 2015

Ibrahim, M. (2010). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Tersedia online di http://www. kriteria sumber belajar. Diunduh 4 Agustus 2015.

Guilford, J.P,. (1967). The nature of human intelligence, New York: McGrawHill.

Jamaludin, D. (2015). Pengaruh Oroject Based Learning Terhadap Berpikir

Kritis, Berpikir Kreatif dan Sikap Ilmiah Pada Materi Tumbuhan Biji.

Tesis. Program Studi Pendidikan Biologi. SPS. Universitas Pendidian Indonesia. Bandung.

Karunia. I.D. & Jasmadi. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK Kelas XI. Penerbit PT Galaxy Puspa Mega Jakarta.

Khanifah S, Pukan KK, & Sukaesih S. (2011). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah

Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Unnes

Journal of Biology Education. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Kusnadi & Yanti K. L. (2011). Implementation of PjBL Model to Improve

Student’s Learning Outcome and Motivation Of Junior High School on The Diversity of Life Concept. Dalam Proceedings 5th Internationan Seminar on Science Education “Strengthening Science Education through

Continuing Teacher professional Development” 12 November 2011,

Bandung: School of Post Graduate UPI

Maspupah M, Surtikanti H. K, Saefudin. (2007). Efektivitas Pembelajaran

Dengan Menggunakan Pembelajaran Nilai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar, Sikap, dan Minat Pada Konsep Ekologi. Jurnal Penelitian

Pendidikan IPA Vol. 1 No. 3. UPI. Bandung.

McGregor, D. (2007). Developing Thingking; Developing Learning A Guide to

Thinking Skill in Education. Enggland. Mc Graw Hill.

Meltzer, D. E. (2002). “The Relationship between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible "Hidden Variable" in Diagnostic Pretest Scores”. American Journal of Physics. 70, (12), 1259- 1268.

Munandar, U. (2002). Anak-anak Berbakat : Pembinaan dan Pendidikannya. Jakarta. Rineka Cipta.

Munandar, U. (2005). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak (Petunjuk

Orang Tua). Jakarta. Rineka Cipta.

Munandar, U. (2012). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta. Rineka Cipta.

Rini Astuti, 2015

Murbangun, N. (2013). Pengembangan perkuliahan kimia lingkungan berbasis

masalah bervisi green chemistry untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan

Indonesia.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta

Paisley, K., Furman, N, Sibthorp, J and Gookin, J. (2008). Student Learning in

Outdoor Education : A Case Study From the National Outdoor Leadership School. Journal of Experiential Education. Vol 40. No.3.

Paul, R and Elder, L ,. (2006). Critical thinking: the nature of critical and

creative thought. Journal of Developmental Education, vol. 30, no. 2, 34-

35.

Permendiknas. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Priest, S. (1986). Redefining outdoor education: A matter of many relationships. Journal of Environmental Education, 17(3), 13-15.

Project-Based a Learning. (2012). Diunduh 11 Mei 2015, dari

http://edutechwiki.unige.ch/en/Project-based_learning.

Pujiastuti, P. (2009). Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Dalam Pembelajaran

IPA di Sekolah Dasar. Makalah PPM. PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta.

Pullaila, A., Redjeki, S., & Rusdiana, D. (2007). Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Ketrampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA Pada Materi Suhu dan Kalor. Jurnal

Penelitian Pendidikan IPA Vol. 1 No. 3. UPI. Bandung.

Rahayuningsih, S.U. (2008). Psikologi Umum 2. Tersedia online di

http://sikap.com. Diakses 10 Desember 20014.

Rais, M. (2010). Model Project Based-Learning Sebagai Upaya Meningkatkan

Prestasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 43(3).

hlm.246-252.

Ramirez, R.P and Ganaden,. MS. (2006). Creative Activities and Students’ Higher

Order Thinking Skill. Education Quarterly. Vol 66 (1), 22-23. UP. Collage

of Education.

The George Lucas Educational Foundation. (2005). Instructional Module Project

Based Learning. http://www.edutopia.org/modules/PBL/whatpbl.php

131

Rini Astuti, 2015

Schumacher, S. (1997). Research in Education. Addison Wesley Longman. New York San Francisco.

Setiasih, A. (2010). Model Pembelajaran Proyek Berbasis Lingkungan

Perkembangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah: Studi Kuasi Eksperimen pada Anak TK di Kota Cimahi. (Disertasi,

Universitas Pendidikan Indonesia). Diunduh dari http://repository.upi. edu/disertasiview.php?no_disertasi=216

Sjaichu, A. (2008). Teknologi Ramah Lingkungan. Bandung. Penerbit Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam.

Moestikahadi, S. (2001). Pencemaran Udara. Bandung. Penerbit ITB Bandung. Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suherman, A. (2011). Pengembangan Model Pembelajaran Outdoor Education

Pendidikan Jasmani Berbasis Kompetensi Di Sekolah Dasar. Jurnal

Penelitian PendidikanVol 12 No. 2. UPI. Bandung.

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.

Sumastri. (2007). Pencemaran Lingkungan. Bandung. Penerbit Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung.

Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung. Yayasan Bhakti Winaya.

Susanti. (2012). Pengaruh pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran

berbasis praktikum terhadap kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa SMA kelas XI pada materi nutrisi. Tesis. Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung.

Susanto, P. (2010). Bahan Ajar untuk Pendidikan Profesi Guru [bahan ajar pdf]. Diakses dari Scribd. Online http://www.scribd.com/doc/69251068/4/bab- ii-hakikat-pembelajaran-biologi.

Susilawati, E. (2007). Daur Ulang Limbah Organik. Bandung. Penerbit Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung.

Rini Astuti, 2015

Syamsudduha, St. (2012). Penggunaan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber

Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Lentera Pendidikan

Vol. 15. No. 18. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alaudin Makasar. Syamsuri, I,. dkk. (2003). Biologi SMU Kelas 1. Penerbit Erlangga.

Vera, A. (2012). Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study). Jogjakarta: DIVA Press.

Wena, M. (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan

Rini Astuti, 2015

172

LAMPIRAN 13. PENGUASAAN MATERI PENANGANAN LIMBAH NAMA :

KELAS :

Petunjuk : Pilih salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Hal yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencegah pencemaran di lingkungan sekolah secara administratif yaitu dengan ....

a. Membuat alat pembakar sampah

b. Membuat saluran drainase yang permanen c. Membeli alat pengolah limbah

d. Melakukan penyuluhan kebersihan e. Membuat tata tertib/peraturan

2. Penanggulangan pencemaran lingkungan secara edukatif di sekolah dapat dilakukan dengan cara ....

a. Melakukan kegiatan bakti sosial b. Mengadakan karya wisata

c. Menggalang dana

d. Menggalakkan kegiatan 4R

e. Membuat mading kegiatan sekolah

3. Pada waktu mengobservasi lingkungan, Lisa menemukan limbah kayu sisa kursi. Menurut penggolongan mudah/susahnya diuraikan, kayu tersebut termasuk jenis apa? a. Limbah organik

b. Limbah aorganik

c. Campuran organik dan anoganik d. Limbah unbiodegradable

e. Limbah tidak bermanfaat

4. Setiap berbelanja ke pasar untuk kegiatan praktek tata boga, Sari selalu membawa tas belanja dari rumah. Tindakan Sari ini patut ditiru karena menerapkan prinsip ....

a. Reuse

b. Replace

c. Reduce

d. Recycle

e. Repair

5. Anita selalu mengumpulkan kain sisa praktek membuat baju dan dimanfaatkan untuk kain pembersih lantai (lap pel). Tindakan Anita tersebut menerapkan prinsip ....

Rini Astuti, 2015

6. Penggunaan sapu tangan sekarang ini sudah semakin jarang. Hal tersebut karena orang lebih senang menggunakan tisu sebagai pengganti sapu tangan. Tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip ....

a. Recycle

b. Repair

c. Reduce

d. Replace

e. Reuse

7. Botol – botol kemasan air minum yang didapatkan akan dimanfaatkan dengan cara reuse, maka kegiatan yang dilakukan berupa ....

a. Menjual ke pemulung b. Ditimbun ditanah

c. Dibuat pupuk

d. Dibakar

e. Dibuat untuk tempat pot bunga

8. Hal yang tidak perlu diperhatikan dalam membuat trash fashion adalah .... a. Aman digunakan bagi kesehatan

b. Cepat dikumpulkan c. Mempunyai nilai seni

d. Tidak mengubah menjadi limbah baru

e. Menarik

9. Kelemahan busana kreasi dari limbah plastik adalah .... a. Tidak dapat disetrika

b. Nyaman dipakai dibadan

c. Mudah dicuci

d. Mudah disimpan

e. Tahan lama

10.Di lingkungan sekolah banyak dijumpai kerajinan yang berasal dari limbah kertas yang dijadikan hiasan dinding, dengan cara kertas dijadikan bubur kertas terlebih dahulu. Tindakan tersebut termasuk contoh kegiatan ....

a. Recycle b. Reuse c. Replace d. Repair e. Reduksi

Rini Astuti, 2015

LAMPIRAN 8: Hasil Observasi Lingkungan Sekolah

1. Sebagian siswa masih menunjukkan sikap kurang peduli terhadap lingkungan, di beberapa tempat ditemukan sampah yang berserakan.

2. Sebagian siswa yang lainnya sudah menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan, ditunjukkan dengan sudah melakukan pengolahan limbah/sampah menjadi berbagai macam kerajinan dan hiasan yang bernilai ekonomis dan berdayaguna untuk lingkungan. Berikut ini berbagai hasil kerajinan dari bahan limbah yang ada di lingkungan sekolah.

Rini Astuti, 2015

157

Rini Astuti, 2015

Rini Astuti, 2015

Rini Astuti, 2015

LAMPIRAN 10. 162

KISI-KISI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

Berpikir kreatif

Indikator berpikir kreatif No Soal

Soal Kunci Jawaban Skor maksimal

Berpikir lancar (fluency)

Mampu menganalisis permasalahan lingkungan yang ada di sekolah.

Mampu menjelaskan penyebab perubahan lingkungan yang terjadi di sekolah.

Mampu mengidentifikasi limbah berdasarkan jenisnya dan memberikan jawaban lebih dari satu untuk cara pengolahannya

1

2

3

Berdasarkan hasil observasi lingkungan, menurut kalian apakah terjadi perubahan lingkungan? Jika ada, berikan contohnya. Jika tidak ada, berikan contohnya.

Apa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan yang dapat mengakibatkan pencemaran di lingkungan sekolah!

Identifikasi limbah berdasarkan jenisnya dan cara

pengolahannya. Data hasil identifikasi dimasukkan ke dalam tabel yang telah disediakan.

Terjadi perubahan

lingkungan, contohnya suhu terasa makin panas, banyak sampah berserakan, tanaman kurang subur, dll.

Kepedulian terhadap lingkungan yang masih rendah, ketrampilan pengolahan limbah yang masih kurang, sarana dan prasarana dari sekolah dan pemerintah kurang

mendukung, dll. Contoh organik : sisa

makanan, daun, kulit pisang, tisu, kotoran hewan,

bangkai,rumput, dll. Contoh anorganik : plastik, kertas, karet, sedotan, stereoform,

5 : bila menjawab benar, dan memberikan 5 contoh dengan benar. 3 : bila maenjawab benar, dan memberikan contoh kurang dari 5

0 : bila menjawab salah. 5 : bila menjelaskan 5 faktor dengan rinci. 3 : bila menjelaskan faktor penyebab dengan kurang rinci.

0 : bila menjawab tidak rinci

10 : bila menjawab 20 contoh limbah yang ditemukan dengan benar berdasarkan jenis dan cara penanganannya. 5 : bila menjawab 10 contoh limbah yang

Rini Astuti, 2015

0 : bila menjawab contoh limbah tidak tepat, baik jenis maupun

penanganannya. Berpikir

luwes (flexibility)

Mampu menganalisis hasil observasi lingkungan.

Mampu memprediksi jika limbah tidak dikelola dengan baik

4

5

Berdasarkan hasil observasi lingkungan, apakah menurut kalian sudah ada tindakan penanganan limbah di sekolah? Berikan alasan nya.

Mengapa masih banyak sampah yang berserakan?

Kemungkinan – kemungkinan apa saja yang dapat terjadi jika sampah/limbah di lingkungan sekolah tidak dikelola dengan baik?

Sudah ada tindakan penanganan limbah di sekolah, contohnya sudah banyak contoh hasil 3R yang dipajang di halaman sekolah untuk hiasan maupun untuk tempat pembibitan tanaman hias, namun masih banyak ditemukan kurangnya kepedulian siswa terhadap lingungan, contohnya masih banyak sampah yang

berserakan, dan tanaman hias yang kurang terawat.

Sampah tersebut akan menjadi sarang nyamuk, banyak lalat, disukai tikus, dan hewan-hewan lainya. Binatang-binatang tersebut dapat menjadi perantara berbagai macam penyakit, menimbulkan bau,

pengganggu konsentrasi

5 : bila menjawab dengan benar dan memberi alasan yang tepat.

3 : bila menjawab kurang tepat

0 : bila menjawab tidak tepat

5 : bila menjawab 5 kemungkinan dengan penjelasan yang tepat 3 : bila menjawab kurang dari 5 dengan penjelasan yang tepat

0 : bila menjawab dengan tidak tepat.

Rini Astuti, 2015

belajar, menyumbat saluran air, dll.

Berpikir orisinal (originality)

Mampu melahirkan ide/gagasan baru yang belum terpikirkan oleh orang lain dalam pengolahan limbah

6 Berdasarkan hasil observasi lingkungan, dari berbagai macam contoh penanganan limbah yang sudah dilakukan tentunya masih banyak peluang/kemungkinan untuk membuat sesuatu yang berbeda dan belum terpikirkan oleh orang lain untuk melakukan penanganan limbah tersebut. Berikan 5contoh gagasan tersebut.

Memberikan 5 contoh gagasan yang belum pernah ada/ belum terpikirkan oleh orang lain.

5 : bila memberikan 5 contoh gagasan baru. 3 : bila memberikan contoh gagasan kurang dari 5

0 : bila memberi contoh gagasan yang tidak baru.

Berpikir memperinci

(elaboration

Mampu mengembangkan gagasan/ide dalam

pengolahan limbah dengan membuat sebuat rancangan proyek

10 Berdasarkan hasil observasi, dari limbah yang ditemukan dapat dibuat menjadi trash

fashion/busan darai limbah.

Buatlah rancangan proyek daur ulang trash fashion untuk mengatasi permasahan

lingkungan yang berkaitan dengan pengolahan limbah.

Memperinci rancangan proyek trash fashion dengan susunan :

a. Judul Proyek b. Latar belakang c. Alat dan bahan d. Cara membuat e. kelebihan dan

kekurangan f. kendala-kendala

20 : bila membuar rancangan proyek secara rinci.

10 : bila membuat rancangan proyek tetapi kurang rinci

5 : bila membuat

rancangan proyek tetapi tidak rinci

0 : bila tidak membuat rancangan proyek Berpikir menilai (evaluation Mampu menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan pengolahan limbah.

8 Di lingkungan sekolah masih ditemukan banyak sampah yang berserakan.menurut kalian apa yang menyebabkan hal

Kepedulian terhadap lingkungan yang masih kurang. Sekolah harus

membuat peraturan/tata tertib

5 : bila menjawab dengan tepat beserta alasanya. 3. bila menjawab dengan tepat, tetapi alasan

Rini Astuti, 2015

9

7

Permasalahan penanganan limbah sudah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah pencemaran lingkungan. Berikan contoh yang sudah dilakukan pemerintah .

Sebagai seorang pelajar, tindakan nyata apa yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan di sekolah, di rumah dan di lingkungan tempat kalian tinggal?

pelanggaran lingkungan, melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung kebersihan lingkungan, dll. Pemerintah mengadakan kegiatan peduli kebersihan sungai (Prokasih), langit biru, lomba adipura, kalpataru, dll.

Ikut berperan aktif dalam kegiatan penanganan limbah baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal, menjadi agen perubah lingkungan, dll.

5 : bila bisa memberikan 5 contoh kegiatan yang sudah dilakukan oleh pemerintah

3 : bila memberikan contoh kurang dari 5 1 : bila memberikan contoh tidak tepat/tidak menjawab.

5 : bila memberikan 5 contoh tindakan yang sesuai

3 : bila memberikan contoh kurang dari 5 0 : bila tidak

menjawab/menjawab tidak tepat

Rini Astuti, 2015

LAMPIRAN 11. SOAL KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF 166

NAMA :

kELAS :

Petunjuk :

1. Baca dengan teliti pertanyaan di dalam LKS. 2. Setiap siswa mengerjakan LKS masing-masing.

3. Pilih salah satu hasil rancangan dalam tiap kelompok untuk dijadikan proyek yang akan dibuat. 4. Lakukan observasi lingkungan sekolah untuk menjawab LKS.

5. Dalam mengobservasi lingkungan secara kelompok.

6. Waktu mengobservasi lingkungan 20 menit, kemudian kembali lagi ke dalam kelas.

LEMBAR KERJA SISWA

1. Berdasarkan hasil observasi lingkungan, menurut kalian apakah terjadi perubahan lingkungan? Jika ada, berikan contohnya. Jika tidak ada, berikan contohnya.

... ... ... ... ... 2. Apa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan yang dapat mengakibatkan pencemaran di lingkungan

Rini Astuti, 2015

... ... ... 3. Identifikasi limbah berdasarkan jenisnya dan cara pengolahannya. Data hasil identifikasi dimasukkan ke dalam tabel yang telah

disediakan.

Lokasi Jenis Limbah Pengolahan limbah

Rini Astuti, 2015

4. Berdasarkan hasil observasi lingkungan, apakah menurut kalian sudah ada tindakan penanganan limbah di sekolah? Berikan alasan nya. Mengapa masih banyak sampah yang berserakan?

... ... ... ... ... 5. Kemungkinan – kemungkinan apa saja yang dapat terjadi jika sampah/limbah di lingkungan sekolah tidak dikelola dengan baik?

... ... ... ... ... 6. Berdasarkan hasil observasi lingkungan, dari berbagai macam contoh penanganan limbah yang sudah dilakukan tentunya masih

banyak peluang/kemungkinan untuk membuat sesuatu yang berbeda dan belum terpikirkan oleh orang lain untuk melakukan penanganan limbah tersebut. Berikan 5contoh gagasan tersebut.

... ... ... ... ...

7. Sebagai seorang pelajar, tindakan nyata apa yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan di sekolah, di rumah dan di lingkungan tempat kalian tinggal?

... ...

Rini Astuti, 2015

... 8. Di lingkungan sekolah masih ditemukan banyak sampah yang berserakan.menurut kalian apa yang menyebabkan hal tersebut? Apa

yang seharusnya dilakukan sekolah untuk mengatasi hal tersebut?

... ... ... ... ... 9. Permasalahan penanganan limbah sudah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah pencemaran lingkungan. Berikan contoh yang

sudah dilakukan pemerintah .

... ... ... ... ... 10. Buatlah rancangan proyek daur ulang untuk mengatasi permasahan lingkungan yang berkaitan dengan pengolahan limbah. a. Judul Proyek

b. Latar belakang c. Alat dan bahan d. Cara membuat

e. Kelebihan dan kekurangan f. Kendala-kendala

LAMPIRAN 12. KISI-KISI TES PENGUASAAN MATERI PENGOLAHAN LIMBAH 170 KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NO . SO AL SOAL RANAH KOGNI TIF RANAH AFEKTIF RANAH PSIKO MOTOR KUNCI DIMENSI 4.26. Melakukan usaha

penanganan limbah untuk mengurangi pencemaran lingkungan di bidang pariwisata Menjelaskan penanggulangan pencemaran secara administratif

1 Hal yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencegah pencemaran di lingkungan sekolah secara administratif yaitu dengan ....

a. Membuat alat pembakar sampah

b. Membuat saluran drainase yang permanen c. Membeli alat pengolah limbah

d. Melakukan penyuluhan kebersihan e. Membuat tata tertib/peraturan

C2 E KONSEP

TUAL

Menjelaskan penanggulangan secara edukatif

2 Penanggulangan pencemaran lingkungan secara edukatif di sekolah dapat dilakukan dengan cara .... a. Melakukan kegiatan bakti sosial

b. Mengadakan karya wisata c. Menggalang dana

d. Menggalakkan kegiatan 4R

e. Membuat mading kegiatan sekolah

C2 D KONSEP

TUAL

Menjelaskan jenis limbah

3 Pada waktu mengobservasi lingkungan, Lisa menemukan limbah kayu sisa kursi. Menurut penggolongan mudah/susahnya diuraikan, kayu tersebut termasuk jenis apa?

a. Limbah organik b. Limbah aorganik

c. Campuran organik dan anoganik d. Limbah unbiodegradable

e. Limbah tidak bermanfaat

C3 A KONSEP

TUAL

Penerapan reuse, replace, deduce, dan recycle

4 Setiap berbelanja ke pasar untuk kegiatan praktek tata boga, Sari selalu membawa tas belanja dari rumah. Tindakan Sari ini patut ditiru karena menerapkan prinsip .... a. Reuse b. Replace c. Reduce d. Recycle e. Repair C2 C KONSEP TUAL

6 7 8 9 10 a. Recycle b. Repair c. Reduce d. Replace e. Reuse

Penggunaan sapu tangan sekarang ini sudah semakin jarang. Hal tersebut karena orang lebih senang menggunakan tisu sebagai pengganti sapu tangan. Tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip ....

a. Recycle b. Repair c. Reduce d. Replace e. Reuse

Botol – botol kemasan air minum yang didapatkan akan dimanfaatkan dengan cara reuse, maka kegiatan yang dilakukan berupa ....

a. Menjual ke pemulung b. Ditimbun ditanah c. Dibuat pupuk d. Dibakar

e. Dibuat untuk tempat pot bunga

Hal yang tidak perlu diperhatikan dalam membuat trash

fashion adalah ....

a. Aman digunakan bagi kesehatan b. Cepat dikumpulkan

c. Mempunyai nilai seni

d. Tidak mengubah menjadi limbah baru e. Menarik

Kelemahan busana kreasi dari limbah plastik adalah .... a. Tidak dapat disetrika

b. Nyaman dipakai dibadan c. Mudah dicuci

d. Mudah disimpan e. Tahan lama

Dokumen terkait