• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh gaya mengajar terhadap hasil belajar keterampilan teknik dasar tenis siswa FIKS

2. Terdapat interaksi antara gaya mengajar dan kebugaran jasmani terhadap hasil belajar keterampilan teknik dasar tenis.

3. Terdapat pengaruh gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar keterampilan teknik dasar tenis pada kelompok siswa yang memiliki kebugaran jasmani tinggi.

4. Terdapat pengaruh gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar keterampilan teknik dasar tenis pada kelompok siswa yang memiliki kebugaran jasmani rendah.

B. Implikasi

Implikasi yang dibahas meliputi: 1) implikasi penelitian berdampak secara teoritis; 2) Implikasi hasil penelitian terhadap penerapan praktis

1. Implikasi penelitian berdampak secara teoritis.

a. Gaya mengajar komando selama ini sering dan banyak digunakan oleh para pelatih atau guru pendidikan jasmani, tetapi berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya mengajar resiprokal memberikan kontribusi yang lebih baik, dengan demikian gaya mengajar resiprokal yang dalam pelaksanaan pembelajarannya memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa dibandingkan gaya mengajar komando,

Ferdinand Leon Aryan, 2013

Pengaruh Gaya Mengajar Dan Kebugaran Jasmani Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Teknik merupakan suatu alterntif strategi pembelajaran yang dapat dipertimbangkan untuk digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar. b. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, salah satu faktor yang memberikan sumbangsih terhadap pencapaian hasil belajar yang tinggi yaitu penerapan invetigasi ilmiah lebih lanjut yang akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap pencapaian hasil belajar dan juga pembinaan prestasi cabang olahraga, karena itu berbagai penelitian tentang belajar teknik, metode, dan strategi pembelajaran suatu cabang olahraga akan membantu guru atau pelatih dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

c. Dalam proses belajar mengajar, guru atau pelatih diharuskan untuk membuat suatu program kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, sehinggga potensi siswa yang telah dimiliki, misalnya kebugaran awal siswa dapat benar-benar direalisasikan kedalam bentuk aktivitas sisa yang efektif dan lebih produktif, untuk itu guru atau pelatih harus mampu memilih dan menerapkan strategi pebelajaran yang tepat guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Implikasi hasil penelitian terhadap penerapan praktis.

a. Praktik hendaknya dilaksanakan dalam kondisi yang menguntungkan antara lain dengan memperhatikan kesiapan siswa dalam menjalankan aktivitas, hal ini akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar menjadi efektif.

b. Demonstrasi pendahuluan yang ditampilkan oleh guru atau pelatih dapat membantu proses penggabungan suatu gerakan, guru atau pelatih mampu memberikan demonstrasi gerak yang baik adalah suatu hal yang teramat penting.

c. Guru atau pelatih harus mampu menyikapi perubahan prilaku yang terjadi sebagai bahan perencanaan program pengajaran selanjutnya.

Ferdinand Leon Aryan, 2013

Pengaruh Gaya Mengajar Dan Kebugaran Jasmani Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Teknik d. Perlu adanya penilaian secara berkelanjutan atau berkala, yaitu sebelum,

selama, dan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung. Oleh karena kesalahan motorik yang tidak segera diperbaiki akan terekam dalam ingatan, sehingga sulit untuk diperbaiki.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah membuktikan bahwa penggunaan gaya mengajar resiprokal memberikan pengaruh yang lebih baik daripada gaya mengajar komando baik kebugaran tinggi maupun rendah terhadap hasil peningkatan keterampilan teknik dasar tenis, maka disarankan untuk lebih banyak menggunakan gaya mengajar resiprokal didalam kegiatan belajar mengajar. Kebiasaan guru atau pelatih yang mewajibkan anak didiknya melakukan gerakan-gerrakan yang dikendalikan secara ketat dan diatur sepenuhnya oleh guru atau pelatih seperti halnya dalam gaya mengajar komando.

Disarankan kepada peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan variasi-variasi, diantaranya :pemanfaatan populasi yang berbeda dari segi jenis kelamin, tingkatan, usia, serta penggunaan gaya mengajar yang berbeda selian gaya mengajar Resiprokal dan komando.

Ferdinand Leon Aryan, 2013

--- (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka , Depdikbud

Anneahira (2012). Olahraga dan Kesegaran Jasmani, Jakarta: PT Rajawali Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek.

Cetakan ke XII, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ary, D. et al. (1985), Metodologi Penelitian Pendidikan, terjemahan Ary Furchan, Surabaya: Usaha Nasional.

Abdulkadir, A. (1992), Asas dan landasan Pendidikan Jasmani, Jakarta: Depdikbud, P2LPTK.

Bigot, L.C.T. et al. (1950) Leerboek der psychologie, Netherland: Wolters

Bompa. (2001). Theory and Methodology of Training : A Key to Athletic Performance. Dubuque, Iowa: Kendall Hunt Publishing Company.

Bornemann, R, et al.(2000), Tennis Course, Volume 1: “Techniques and Tactics”. English Language Edition, Hauppauge, New York: Barron’s Educational Series, Inc.

Christensen, L.B. (1994), Experimental Methodology, Newton, Massachusets: Allyn and Bacon.

Crespo, M. and Miley, D. (1998) ITF School Tennis Initiative Yracher’s Manual,

Roehampton, London: International Tennis Federation.

Grissom, J.B. (2005). “Physical and Academic Achievment”. Journal of Exercise Physiology. 8, (1), 11-25.

Gay, L.R., (1981), Educational Research; Competencies for Analysis and Application, 2nd Edition, Colombus, Ohio: Charles E. Merril Publishing Company.

Good, T.L., Brophy and Jere, E. (1990), Educational Psychology A Realistic Approach, New York & London : Longman.

Griwijoyo, S. (2004). Ilmu Faal Olahraga, Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga. Edisi ke 1. Bandung FPOK. UPI. Bandung.

Olahraga. Edisi ke 2. Bandung FPOK. UPI. Bandung.

Griwijoyo, S. (2006). Ilmu Faal Olahraga, Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga. Edisi ke 3. Bandung FPOK. UPI. Bandung.

Griwijoyo, S. (2007). Ilmu Faal Olahraga, Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga. Edisi ke 4. Bandung FPOK. UPI. Bandung.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: C.V. Tombak Kusuma.

Hohm, J. and Klavora, P. (2000), Tennis: Technique and Tactics, Play To Win The Czech Way, Toronto, Canada : Sport Book Publisher.

Hyland and Drew, A. (1990),Philosopy of Sport, 1st Edition, USA: Paragon House.

Hyllegard, R. et al. (1996), Interpreting Research in Sports and Exercise Science, St. Louise,Missouri: Mosby-Year Book Inc.

Jim, B. (1996). Tennis Step To Success. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Joyce, B. and Weil, M. (1996). Models of Teaching. Massachusetts: Allyn and

Bacon.

Juliantine, T. et al. (2011). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.

Kartono. (1995). Psikologi Umum. Bandung.Mandar Maju

Kerlinger. and Fred. (1990),Asas-Asas Penelitian Behavioral, Edisi Bahasa Indonesia, Bulaksumur, Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Kiram, Y. (1991). Tingkat Belajar Motorik dan Implikasinya Terhadap Proses Belajar Mengajar Motorik Olahraga. Padang: FPOK-IKIP Padang.

Kiram, Y. (1992). Belajar Motorik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Lutan, R. (1988), Belajar Keterampilan Motorik; Pengantar, Teori, dan Metode, Jakarta: Depdikbud, P2LPTK

Lutan, R. (2001a), Pendidikan kebugaran Jasmani. Orientasi Pembinaan di Sepanjang Hayat, Jakarta: Dirjen Olahraga.

Magill, R.A. ( 1995), Motor Learning; concepts and application, Iowa: Wm.C.Brown Publisher.

Mahendra, A. dan Ma’mun, A. (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung: C.V. Andira.

Metzler, and Michael W., (2000), Instructional Models For Physical Education, Allyn and Bacon, A. Pearson Educational Company.

Mosston and Ashworth. (1994). Teaching Physical Education : Arcata Graphic Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta:

Depdiknas.

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI. Pangrazi, P.R., and Dauer, P.V., (1992), Dynamic Physical education for

elementary School Children, 7th Edition, Allyn and Bacon.

Pankhurst, A. (1990), Tennis : Advans Skills, Training Programmes, Technique, Ward Lock Limited.

Priyo, N. (2010), Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jember:Garuda. Purn, R. (1980), Buku Petunjuk Peraturan dan Teori Sekolah tenis FIKS.

Bandung: FIKS

Rich, S. (1991), Step by Step Tennis, New York: Gallery Books.

Roetert, P. and Ellenbecker, T.S. (1998), Complete Conditioning For Tennis , Champaign, Illinois: Human Kinetics.

Safrit. and Margaret, J. (1994), Introduction to Measurement in Physical Education and Exercise Science, St. Louise, Missouri: Mosby College Publishing Co.

Santoso, S. (2002), Petunjuk Teknik Model Perkembangan Motorik. Jakarta. Saputra, Y.M. (2002). Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Saripudin. (2002). Kemampuan Gerak dan Program Pembelajaran Penjas. Jurnal IPTEK Olahraga.

Kinetics Publishers.

Schuyler and Steve. (1993), Winning tennis: Complete Guide for Coaches and Advanced Players, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc

Seba, L. (1997). Belajar Keterampilan Motorik. Bandung : KONI Jawa Barat. Sengkey. (1991). Pengaruh Gaya Mengajar dan Umpan Balik Terhadap

Keterampilan Menembak dalam Permainan Bola Basket. Tesis Magister pada PPS IKIP Jakarta:tidak diterbitkan.

Siedentop and Daryl. (1990), Introduction to Physical Education, Fitness, and Sport, Ohio: Mayfield Publishing Company.

Singgih, G. (1992), Psikologi Olahraga, Jakarta : Gunung Mulia.

Slameto. (1991), Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana. (2002), Metoda Statistika, Edisi ke 6, Bandung: Tarsito.

Sugiyanto dan Sudjarwo. (1993), Perkembangan dan Belajar Gerak, Malang : Garuda Prima

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. (1996). Pedagogi Olahraga. Bandung : FPOK IKIP Bandung. Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani.

Bandung: CV. Bintang Warli Artika.

Suherman, A. (2011). Realitas Kurikulum Pendidikan jasmani: Upaya Menuju Kurikulum Berbasis Penelitian. Bandung: Rizqi Press.

Supandi dan Seba, L. (1991), “ Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan “ Diktat, Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, B. (2009). Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Tinning, R. (1987), Improving Teaching in Physical Education, Deakin University, Australia: Brown Prior Anderson Pty. Ltd.

Verducci, and Frank, M. (1989). Measurment Concept in Physical Education. St Louis: The C.V. Mosby Company.

Vockell, E.L. and Asher, J.W. (1995),Educational Research, 2nd Edition, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Widiastuti, dan Muktiani, (2010. Peningkatan Motivasi dan Keterampilan. Yogyakarta: UNY

Wiguna, M. (2002). Pembelajaran Tenis Untuk Pemula dan Menengah. Bandung: Gunung Mulia.

Dokumen terkait