BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
C. Saran
1. Bagi subjek
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa stres kerja karyawan PT. Freeport Indonesia rendah. Walaupun begitu, karyawan PT. Freeport Indonesia diharapkan untuk dapat mempertahankan rendahnya stres kerjanya sehingga karyawan akan tetap produktif dan dapat bekerja secara maksimal. Selain itu dengan hasil penelitian yang menunjukkan tingginya persepsi risiko kecelakaan kerja pada karyawan PT. Freeport Indonesia, diharapkan karyawan tetap selalu waspada terhadap risiko kecelakaan kerja yang dapat dialami sewaktu-waktu dan selalu memperhatikan serta mematuhi prosedur keselamatan kerja demi menghindari kecelakaan kerja yang dapat merugikan diri sendiri. 2. Bagi perusahaan
PT. Freeport Indonesia diharapkan untuk tetap selalu memperhatikan keselamatan dan kesehatan, baik secara fisik
73
maupun psikologis, dari karyawannya agar produktifitas tetap terjaga. Selain itu juga PT. Freeport diharapkan untuk mempertahankan ketatnya peraturan keselamatan kerja yang ada dan juga mempertahankan pelatihan-pelatihan keselamatan kerja supaya karyawan selalu waspada akan risiko kecelakaan kerja yang sewaktu-waktu dapat karyawan hadapi.
3. Bagi penelitian selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk terlibat secara langsung dalam penyebaran skala sehingga lebih tahu mengenai keadaan subjek.
b. Penelitian selanjutnya juga diharap untuk lebih teliti dalam pembuatan skala untuk menghindari terjadinya
74
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Dwi Rizqi. (2013). Perbedaan Tingkat Stres Antara Karyawan Produksi
dan Karyawan Non-Produksi PT. Bara Jaya Energy Site Bantunuas.
Diunduh pada 10 Mei 2016. dari ejurnal.untag-smd.ac.id Anoraga, Panji. (2009). Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.
Clarke, Sharon, Cooper, Cary L. (2004). Managing Risk of Workplace Stress.
London: Routledge.
Cooper, C., Cartwright, S., Donald, I., Taylor, P. (1999). The Experience of Work- Related Stress Across Occupations.Journal of Organizational Behavior and Human Decision Process, 77(2), 85-129.
Darmawi, Herman. (2014). Manajemen Risiko. Jakarta : Bumi Aksara.
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Freeport Indonesia. (2004).
Program Observasi MASTER. Papua : PT. Freeport Indonesia.
Dessler, Gary. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia edisi kesepuluh jilid 2. Jakarta : Indeks.
Diaz, Yenny Farinas, Resnick, Marc L. (2000) . A Model to Predict Employee Compliance with Employee Coporate's Safety Regulations Factoring Risk Perception. Proceedings of the Human Factors and Ergonomics Society Annual Meeting July 2000, 44: 323-326.
Divisi K3. (2014). Program Pelatihan K3L. Papua: PT. Freeport Indonesia.
Flin. R, Mears. K, O'Connor, P., Bryden, R., Measuring Safety Climate: Identifying The Common Features. (2009). Journal of Safety Science 34 177-192.
Glendon, A. Ian, Clarke, Sharon G., McKenna, Eugene. F. (2006). Human Safety and Risk Management Second Edition. Boca Raton : Taylor & Francis.
75
Gunawan, Muhammad Ali. (2015). Statistik Penelitian Bidnag Pendidikan, Psikologi, dan Sosial. Yogyakarta: Parama Publishing.
Halsam, S. Alexander. (2004). Psychology in Organization (2nd Ed.). London, Thousand Oaks, New Delhi : Sage Publications.
Hazard Magazines. (2003) . Drop dead. Diunduh pada 11 Mei 2016 dari hazard.org.
Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi ke 5). Jakarta: Erlangga.
King, Laura A. (2013). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif.
Bandung:Salemba Humanika.
Kompier, Michiel A.J, Cooper, L. Cary, Geurts, Sabine A.E. (2000). A Multiple Case Study Approach to Work Stress Prevention in Europe. European Journal of work and Organizational Psychology 9 (3), 371-400.
Landy, Frank J., Conte Jeffrey M. (2010). Work in the 21st Century third edition.
United States of America: Blackwell Publishing Ltd.
National Safety Council. (2014). Risk Perception : Theories, Strategies, dan Next Steps. New Zealand: The Campbell Institute.
PT. Freeport Indonesia. (2013). Tentang kami . Diunduh pada 10 Mei 2015. dari PTFI.com.
Purwanto. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
R., Jeffrey., Kenan, E., Rothbard, N.P. (2005). Work and Family Stress and Well- Being : An Examination of Person-Environment Fit in the Work and Family Domains. Journal of Managerial Psychology. 20(2). 178-187.
Ramli, Soehatman. (2011). Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif
K3 OHS Risk Management. Dian Rakyat.
Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
76
Riggio, Ronald E. (2008). Introduction to Industrial/Organizational Psychology (5th Ed.). Upper Saddle River, New Jersey : Pearson Prentince Hall.
Robbins, Stephen P. (1996). Organizational Behavior : Concepts, Controversies, Applications. United States of America: Prentice Hall.
Satu Papua. (2013). Kematian 28 Buruh Tambang PT Freeport di Papua, Buruh Indonesia Harus Bersolidaritas. Papua. Diunduh pada 12 Juni 2015. dari Satu Papua.
Schlutz, Duane, Schultz, Sydney Ellen. (2010). Psychology and Work Today10th Edition, an Indtroduction to Industrial and Organization Psychology. United States of America: Pearson Education.
Sjoberg, Lennart. (1998). Worry and Risk Perception. Risk Analysis. Vol. 18 No. 1
Sjoberg, Lennart, Moen, Bjorg-Elin, Rundmo, Torbjorn. (2004). Explanation Risk Perception: An Evaluation of the Psychometric Paradigm in Risk Perception Research. Norway : Rotunde Publikasjoner.
Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Tempo. Co. (2013). Longsor, Pemerintah Diminta Awasi Freeport. diunduh pada 12 Juni 2015. dari Tempo. co.
Tribunnews. com. (2015). Meski Berpenghasilan Tinggi, 12 Warga Jepang Bunuh Diri Akibat Stres. Diunduh pada 11 Mei 2016. Dari Tribbunnews. com.
Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi. Waluyo, M.M, Dr. Ir. Minto. (2013). Psikologi Industri. Jakarta Barat : Akademia. Wijono, Sutarto. (2010). Psikologi Industri dan Organisasi : Dalam Suatu Bidang
77
Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Wolff, Jonatan. (2006). Risk, Fear, Blame, Shame, and the Regulation of Public Safety. Journal of Economic and Philosophy. 22(3). 409-427.
Wong, Shit-Ching, Zainal, Arifin, Omar, Fatimah, Mahmud, Malisia Maria. (2010). Understanding Stress, Job Satisfaction, Psychical Well-Being of Managers . Jurnal Psikologi vol. 37, no. 2. 129-139.
Sumber lain :
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995. Komunikasi pribadi pada 16 Februari 2016.
78
78
Lampiran 2
Blue Print Skala Stres Kerja
Definisi Operasional : Respon penyesuaian individu terhadap lingkungan kerjanya yang dianggap mengancam sehingga menyebabkan penyimpangan-penyimpangan psikologis, fisiologis, dan perilaku dari individu tersebut.
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Gejala Psikologis 1. Kecemasan Saya merasa cemas tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan ketika mendapat banyak pekerjaan.
38 Saya tetap merasa tenang ketika menghadapi banyak pekerjaan.
28
2. Frustasi Saya seringkali merasa frustasi
dengan jumlah tugas yang diberikan kepada saya.
1 Saya merasa tetap tenang dengan
jumlah tugas yang diberikan kepada saya.
21
3. Kehilangan
konsentrasi
Saya mudah kehilangan konsentrasi bekerja ketika saya sedang menghadapi banyak masalah.
41 Saya tetap fokus dengan pekerjaan
meskipun sedang mengalami banyak masalah.
79
4. Kebosanan Saya merasa bosan dengan rutinitas
pekerjaan saya sehari-hari.
39 Saya merasa senang dengan
rutinitas pekerjaan saya sehari- hari.
2
5. Ketegangan Saya merasa tegang ketika
menghadapi tantangan baru.
13 Saya tetap tenang ketika
menghadapi tantangan baru.
26
6. Ketidakpuasan Saya merasa tidak puas dengan
jumlah pekerjaan yang diberikan kepada saya.
14 Saya merasa puas dengan jumlah
pekerjaan yang diberikan kepada saya.
33
7. Sensitif Saya sering merasa tersinggung
dengan perbuatan atau perkataan rekan kerja saya.
20 Saya dapat menerima segala
perbuatan atau perkataan rekan kerja saya.
80
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Gejala Fisiologis 1. Gangguan tidur Saya mengalami kesulitan tidur di
malam hari ketika sedang ada
masalah pekerjaan yang
mengganggu pikiran saya.
25 Saya tetap dapat tidur dengan
nyenyak di malam hari meskipun sedang ada masalah pekerjaan yang mengganggu pikiran saya.
35
Saya merasa kurang tidur sehingga saya sering merasa lelah ketika bekerja.
36 Saya merasa waktu tidur saya sudah
cukup sehingga tubuh tetap fit ketika bekerja.
7
2. Kelelahan secara fisik
Saya sering merasa lelah karena jam kerja yang diberikan.
10 Saya menikmati pekerjaan saya
dengan jam kerja yang diberikan.
19
Saya sering merasa lelah karena pekerjaan yang terlalu banyak.
4 Saya tetap merasa segar meskipun
pekerjaan terlalu banyak.
23
3. Gangguan
pernapasan
Suhu udara di tempat kerja seringkali membuat saya sesak nafas.
29 Pernafasan saya tetap lancar dalam
keadaan suhu udara di tempat kerja saya.
81
4. Sakit punggung
bagian bawah
Posisi duduk saya ketika bekerja sering membuat saya sakit punggung.
24 Saya merasa nyaman saat bekerja
karena psisi duduk saya yang sudah benar saat bekerja.
16
5. Ketegangan otot Otot tubuh saya sering merasa
tegang ketika bangun dari tidur setelah melakukan banyak pekerjaan.
27 Saya tetap dapat bangun dari tidur
tanpa otot yang tegang meskipun telah melakukan banyak pekerjaan.
82
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Gejala Perilaku 1. Menghindari
pekerjaan
Saya cenderung menghindari pekerjaan yang penuh dengan tantangan karena takut tidak bisa menyelesaikannya.
37 Saya cenderung merasa senang
dengan pekerjaan yang penuh tantangan karena yakin dapat menyelesaikannya.
18
Saya cenderung menghindari pekerjaan yang harus dikerjakan bersama dengan rekan kerja yang tidak saya sukai.
6 Saya tetap profesional dalam
mengerjakan tugas yang diberikan meskipun harus dikerjakan bersama rekan kerja yang tidak saya sukai.
30
2. Absen dari
pekerjaan
Saya memilih untuk absen dari pekerjaan ketika ada masalah dengan pekerjaan.
11 Saya akan tetap masuk kerja
meskipun saya sedang menghadapi masalah pekerjaan.
42
3. Menunda
pekerjaan
Saya seringkali menunda untuk mengerjakan tugas yang tenggat waktunya masih lama.
32 Saya langsung menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan meskipun tenggat waktunya masih lama.
83
4. Menurunnya
produktivitas
Masalah saya dengan rekan kerja
mempengaruhi turunnya
produktivitas kerja saya.
34 Produktivitas kerja saya akan tetap baik meskipun sedang mengalami masalah dengan rekan kerja saya.
8
Performasi kerja saya cenderung menurun ketika harus beradaptasi dengan tempat kerja yang baru.
22 Saya tetap dapat bekerja dengan baik
ketika saya harus beradaptasi dengan tempat kerja baru.
15
Produktivitas saya akan menurun saat saya mendapatkan kritik dari atasan.
5 Produktivitas saya akan cenderung
naik saat mendapatkan kritik dari atasan.
84
Lampiran 2
Blue print Skala Persepsi Resiko Kecelakaan Kerja
Definisi Operasional : Proses mengatur dan mengartikan informasi mengenai suatu resiko yang dihadapi karyawan di tempat kerja yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja serta konsekuensi yang harus dihadapi setelahnya.
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Kognitif Pengetahuan karyawan
akan resiko kecelakaan
kerja di tempat
kerjanya
Saya bekerja di lingkungan yang berpotensi kecelakaan kerja.
15 Lingkungan tempat saya bekerja
tidak berpotensi kecelakaan kerja.
2
Saya bekerja di tempat yang memiliki suhu yang kurang mendukung saya untuk bekerja.
5 Saya bekerja di tempat yang
memiliki suhu yang mendukung saya untuk bekerja.
17
Kemugkinan saya terkena longsor saat di lokasi kerja sangat besar.
32 Saya pikir lokasi kerja saya aman dari longsor.
6
Saya tahu kecelakaan kerja apa saja yang akan terjadi di tempat kerja.
10 Saya kurang memiliki informasi
mengenai kecelakaan kerja apa 34
85 saja yang akan terjadi di tempat
kerja. Saya bekerja di tempat yang
membutuhkan kewaspadaan yang tinggi akan kecelakaan kerja.
22 Tempat kerja saya tidak
membutuhkan kewaspadaan yang tinggi akan kecelakaan kerja.
13
Saya tahu kondisi cuaca di tempat kerja berbahaya bagi keselamatan kerja saya.
31 Bagi saya kondisi cuaca tempat
kerja tidak membahayakan keselamatan kerja saya.
21
Saya selalu ingat untuk mengenakan peralatan keselamatan kerja.
24 Saya pernah lupa untuk
mengenakan peralatan keselamatan kerja.
86
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Afektif 1. Kecemasan/ perasaan tidak nyaman yang muncul ketika berada di tempat kerja
Saya merasa cemas dengan lingkungan kerja saya karena memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi.
3 Saya cenderung tetap tenang dengan
lingkungan kerja meskipun
memiliki resiko kecelakaan kerja tinggi.
26
Saya seringkali merasa cemas ketika muncul kabut di tempat kerja karena dapat mengganggu jarak pandang saat bekerja.
30 Saya cenderung tetap tenang ketika
muncul kabut di tempat kerja meskipun dapat mengganggu jarak pandang saat bekerja.
12
Saya merasa cemas ketika atasan meminta saya untuk bekerja di daerah yang memiliki titik rawan longsor.
8 Saya merasa tetap tenang meskipun
atasan meminta saya untuk bekerja di daerah yang memiliki titik rawan longsor.
39
Saya merasa cemas karena lingkungan kerja saya memiliki
curah hujan yang tinggi
dibandingkan tempat lain.
7 Saya merasa cukup senang
meskipun lingkungan kerja saya memiliki curah hujan yang tinggi dibandingkan tempat lain.
87 Saya merasa kurang nyaman
bekerja dengan suhu yang cukup dingin di tempat kerja.
20 Saya tetap merasa nyaman dalam
bekerja meskipun suhu di tempat kerja cukup dingin.
29 2. Ketakutan/perasaan tertekan yang muncul ketika berada di tempat kerja
Saya merasa takut akan terjadi tanah longsor ketika hujan turun disaat saya sedang bekerja.
36 Saya cenderung tetap berani
bekerja meskipun hujan yang turun dapat mengakibatkan tanah longsor.
1
Saya seringkali merasa tertekan ketika mengetahui rekan kerja saya mengalami kecelakaan kerja.
14 Saya menganggap kecelakaan kerja
yang dialami rekan kerja saya adalah hal yang biasa.
88
Aspek Indikator Favorable Unfavorable
Konatif Perilaku keselamatan
kerja karyawan dalam menghadapi adanya
resiko kecelakaan
kerja
Saya mengenakan pelindung kepala saat bekerja untuk dapat
melindungi kepala dari
kecelakaan kerja.
41 Mengenakan pelindung kepala
saat bekerja adalah hal yang kurang penting.
35
Saya selalu melakukan tindakan yang membuat saya terhindar dari kecelakaan kerja.
18 Saya pernah melakukan tindakan
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
23
Saya menghindari bekerja dalam kondisi mengantuk.
25 Saya tetap bekerja meskipun
dalam kondisi mengantuk.
9 Saya selalu bekerja dengan
memperhatikan prosedur keselamatan kerja.
4 Saya pernah bekerja dengan
tidak memperhatikan prosedur keselamatan kerja.
33
Saya seringkali mengingatkan perilaku rekan kerja saya ketika berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja.
11 Saya cenderung kurang peduli
dengan rekan kerja ketika berperilaku yang beresiko kecelakaan kerja yang tinggi.
89 Mengenakan alat keselamatan
kerja membuat diri saya aman dari kecelaka rja.an ke
42 Tidak mengenakan alat
keselamatan kerja tetap membuat diri saya aman dari kecelakaan kerja.
37
Saya menjadi pribadi yang lebih berhati-hati karena kecelakaan kerja yang pernah terjadi di tempat kerja.
19 Kecelakaan kerja yang pernah
terjadi tidak mengubah saya menjadi lebih berhati-hati dari sebelumnya saat bekerja.
28
Lampiran 3 Skala Try Out
SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGI
Disusun oleh : Tamara Evelyne Primartuti
119114117
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2015
Lembar Penjelasan dan Pernyataan Kesediaan
Yth. Bapak/ibu Di tempat
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah. Saya membutuhkan sejumlah data yang dapat saya peroleh dengan adanya kesediaan bapak/ibu untuk mengisi kuesioner ini.
Informasi yang bapak/ibu berikan akan menjadi infromasi yang berharga apabila bapak/ibu memberikan jawaban yang jujur, spontan, dan apa adanya. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam pengisian kuesioner ini. bapak/ibu diharapkan untuk menjawab dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri bapak/ibu. Saya juga dapat menjamin kerahasiaan jawaban dari bapak/ibu.
Jika bapak/ibu bersedia untuk mengisi angket ini, saya harapkan bapak/ibu mmberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan bahwa bapak/ibu bersedia mengisi angket ini. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Saya telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisian angket ini, dan saya bersedia untuk mengisi angket ini.
Tanda tangan,
Petunjuk pengisian :
Berikut terdapat pernyataan-pernyataan yang berisi gambaran mengenai pandangan Anda ketika menghadapi pekerjaan. Anda diharapkan untuk membaca dan memahammi masing-masing pernyataan dengan baik. Anda diminta unuk mengemukakan apakah pernyataan-prnyataan tersebut sesuai dengan kondisi diri Anda saat ini, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Contoh :
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya selalu memeriksa keadaan
kendaraan saya sebelum
mengendarainya.
X
Pada contoh diatas, terdapat pernyataan “Saya selalu memeriksa keadaan kendaraan saya sebelum mengendarainya.” Apabila pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi Anda saat ini, maka anda dapat memberi tanda silang (X) pada kolom S (Setuju).
Apabila anda ingin mengganti jawaban yang sudah Anda isi dengan jawaban lain, silahkan memberikan dua garis (=) pada tanda silang (X) yang sudah
Anda tulis, lalu berikan tanda silang (X) pada jawaban yang lebih sesuai dengan kondisi Anda.
Contoh :
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya selalu memeriksa keadaan
kendaraan saya sebelum
mengendarainya.
X
Setiap orang memiliki jawaban yan berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap salah. Karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri Anda. Terdapat dua skala yang akan dibagi menjadi dua bagian dalam kuesioner ini.
Jika Anda sudah jelas dengan petunjuk pengisian, silahkan melanjutkan ke halaman selanjutnya dan mulai mengisi pernyataan-pernyataan dengan jawaban yang sesuai dengan diri Anda. Terima kasih dan selamat mengerjakan !
Skala A.
Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda !
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya seringkali merasa frustasi dengan jumlah tugas yang diberikan kepada saya.
2. Saya merasa senang dengan rutinitas
pekerjaan saya sehari-hari.
3. Saya tetap fokus dengan pekerjaan
meskipun sedang mengalami banyak masalah.
4. Saya sering merasa lelah karena
pekerjaan yang terlalu banyak.
5. Produktivitas saya akan menurun saat
saya mendapatkan kritik dari atasan.
6. Saya cenderung menghindari
pekerjaan yang harus dikerjakan bersama dengan rekan kerja yang tidak saya sukai.
7. Saya merasa waktu tidur saya sudah
cukup sehingga tubuh tetap fit ketika bekerja.
No. Pernyataan STS TS S SS
8. Produktivitas kerja saya akan tetap
baik meskipun sedang mengalami masalah dengan rekan kerja saya.
9. Saya dapat menerima segala perbuatan
atau perkataan rekan kerja saya. 10. Saya sering merasa lelah karena jam
kerja yang diberikan.
11. Saya memilih untuk absen dari pekerjaan ketika ada masalah dengan pekerjaan.
12. Pernafasan saya tetap lancar dalam keadaan suhu udara di tempat kerja saya.
13. Saya merasa tegang ketika
menghadapi tantangan baru.
14. Saya merasa tidak puas dengan jumlah pekerjaan yang diberikan kepada saya. 15. Saya tetap dapat bekerja dengan baik
ketika saya harus beradaptasi dengan tempat kerja baru.
16. Saya merasa nyaman saat bekerja karena posisi duduk saya yang sudah benar saat bekerja.
No. Pernyataan STS TS S SS
17. Saya langsung menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan meskipun tenggat waktunya masih lama.
18. Saya cenderung merasa senang dengan pekerjaan yang penuh tantangan karena yakin dapat menyelesaikannya. 19. Saya menikmati pekerjaan saya
dengan jam kerja yang diberikan. 20. Saya sering merasa tersinggung
dengan perbuatan atau perkataan rekan kerja saya.
21. Saya merasa tetap tenang dengan jumlah tugas yang diberikan kepada saya.
22. Performasi kerja saya cenderung menurun ketika harus beradaptasi dengan tempat kerja yang baru.
23. Saya tetap merasa segar meskipun pekerjaan terlalu banyak.
24. Posisi duduk saya ketika bekerja sering membuat saya sakit punggung.
No. Pernyataan STS TS S SS 25. Saya mengalami kesulitan tidur di
malam hari ketika sedang ada masalah pekerjaan yang mengganggu pikiran saya.
26. Saya tetap tenang ketika menghadapi tantangan baru
27. Otot tubuh saya sering merasa tegang ketika bangun dari tidur setelah melakukan banyak pekerjaan.
28. Saya tetap merasa tenang ketika menghadapi banyak pekerjaan.
29. Suhu udara di tempat kerja seringkali membuat saya sesak nafas.
30. Saya tetap profesional dalam mengerjakan tugas yang diberikan meskipun harus dikerjakan bersama rekan kerja yang tidak saya sukai. 31. Produktivitas saya akan cenderung
naik saat mendapatkan kritik dari atasan.
32. Saya seringkali menunda untuk mengerjakan tugas yang tenggat waktunya masih lama.
No. Pernyataan STS TS S SS 33. Saya merasa puas dengan jumlah
pekerjaan yang diberikan kepada saya. 34. Masalah saya dengan rekan kerja
mempengaruhi turunnya produktivitas kerja saya.
35. Saya tetap dapat tidur dengan nyenyak di malam hari meskipun sedang ada masalah pekerjaan yang mengganggu pikiran saya.
36. Saya merasa kurang tidur sehingga saya sering merasa lelah ketika bekerja.
37. Saya cenderung menghindari
pekerjaan yang penuh dengan tantangan karena takut tidak bisa menyelesaikannya.
38. Saya merasa bosan dengan rutinitas pekerjaan saya sehari-hari.
39. Saya merasa bosan dengan rutinitas pekerjaan saya sehari-hari.
40. Saya tetap dapat bangun dari tidur tanpa otot yang tegang meskipun telah melakukan banyak pekerjaan.
No. Pernyataan STS TS S SS 41. Saya mudah kehilangan konsentrasi
bekerja ketika saya sedang
menghadapi banyak masalah.
42. Saya akan tetap masuk kerja meskipun saya sedang menghadapi masalah pekerjaan.
Skala B.
Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda !
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya cenderung tetap berani bekerja meskipun hujan yang turun dapat mengakibatkan tanah longsor.
2. Lingkungan tempat saya bekerja tidak
berpotensi kecelakaan kerja.
3. Saya merasa cemas dengan
lingkungan kerja saya karena memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi.
4. Saya selalu bekerja dengan
memperhatikan prosedur keselamatan kerja.
5. Saya bekerja di tempat yang memiliki
suhu yang kurang mendukung saya untuk bekerja.
6. Saya pikir lokasi kerja saya aman dari
longsor.
7. Saya merasa cemas karena lingkungan
kerja saya memiliki curah hujan yang tinggi dibandingkan tempat lain.
No. Pernyataan STS TS S SS
8. Saya merasa cemas ketika atasan
meminta saya untuk bekerja di daerah yang memiliki titik rawan longsor.
9. Saya tetap bekerja meskipun dalam
kondisi mengantuk.
10. Saya tahu kecelakaan kerja apa saja yang akan terjadi di tempat kerja. 11. Saya seringkali perilaku rekan kerja
saya ketika berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja.
12. Saya cenderung tetap tenang ketika muncul kabut di tempat kerja meskipun dapat mengganggu jarak pandang saat bekerja.
13. Tempat kerja saya tidak
membutuhkan kewaspadaan yang tinggi akan kecelakaan kerja.