• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Untuk mengetahui interaksi antara pemberian isolat mikroorganisme dan lokasi pengambilan tanah terhadap pertumbuhan tanaman lebih lanjut maka perlu dilakukan pengukuran produktivitas tanaman kacang hijau.

Tanaman Dahlia pinnata. Jurnal Sains dan Seni POMITS. 2(2): 69-73

Badan Intelejen Negara (BIN). 2012. Prediksi dan Tantangan

Sektor Pertanian Indonesia Tahun 2013.

<http://www.bin.go.id/wawasan/detil/155/3/29/10/2012/prediksi-dan-tantangan-sektor-pertanian-indonesia-tahun-2013>. [1 Juni 2014].

Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Luas Panen, Produktivitas, Produksi Tanaman Kacang Hijau Seluruh Provinsi di Indonesia. <http://www.bps.go.id>. [9 Maret 2014].

Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi).

2013. Varietas Unggul Kacang Hijau.

<http://balitkabi.litbang.deptan. go.id/varietas-unggul/vu-kacang-hijau.html>. [15 Maret 2014].

Espiritu, B. M. 2011. Use of compost with microbial inoculation in container media for mungbean (Vigna radiata L. Wilckzek) and pechay (Brassica napus L.). J. ISSAAS 17: 160-168.

Gardner, F. P et al. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: UI-Press.

Gemayel, Evan Louis. 2008. Studi Pengaruh Pemberian Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) terhadap Beberapa Varietas Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) pada media Sub-Optimum. Skripsi. Medan : Program Studi Pemuliaan Tanaman, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Hamastuti, Hita dkk.,2012. Peran Mikroorganisme Azotobacter Chroococcum, Pseudomonas Fluorescens, dan Aspergillus Niger

pada Pembuatan Kompos Limbah Sludge Industri Pengolahan Susu. Jurnal Teknik POMITS 1: 1-5.

Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.

Hartanti, Ima. 2008. Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati Mikoriza dan Rock Phosphate Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Jurnal Bioteknologi. 1: 1-14.

Hasanudin, dan Gonggo, B.M. 2004. Pemanfaatan mikrobia pelarut fosfat dan mikoriza untuk perbaikan fosfor tersedia, serapan fosfor tanah (ultisol) dan hasil jagung (pada ultisol). Jurnal Ilmu – Ilmu Pertanian Indonesia 6: 8-13.

Hasnah dan Susanna. 2010. Aplikasi Pupuk Hayati dan Kandang untuk Pengendalian Lalat Bibit pada Tanaman Kedelai (Application of Biofertilizer and Manure to Control Bean Fly in Soybean. Jurnal Floratek 5: 103-112.

Hatmanti, Ariani. 2000. Pengenalan Bacillus sp. Jurnal Oseana. 25(1): 31-41

Hermansyah et al. 2009. Karakteristik Agroekologi Garut Pulau Madura. JurnalAgrovigor 2(2): 59-66.

Khairani, Liza. 2008. Respon Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau pada beberapa Komposisi Lumpur Kering Limbah Domestik sebagai Media Tanam. Skripsi. Medan: Departemen Budidya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Lakitan, B. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Klorofil, dan Laju Respirasi Tanaman

setelah pemberian Asam Giberelat. Jurnal Bioteknologi 5 (1): 1-9.

Mohamad, Risnawaty. 2014. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Caisim (Brassica Rapa L.) Akibat Pemberian Pupuk Kotoran Sapi Olahan Biogas di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Sikripsi. Universitas Negeri Gorontalo.

Morton, F., Smith, R.E., Poehlman, J.M. 1982. The Mungbean. Puerto Rico: Special Publication of the College of Agricultural Science, Department of Agronomy and Soils Mayaguez.

Munir, Misbach. 2013. Potensi Pupuk Hijau Organik sebagai Unsur Kestabilan Kesuburan Tanah. Jurnal Agroekologi. 1:1-17 Muraleedharan, H., Seshadri, S., dan Perumal, K. 2010. Biofertilizer (Phosphobacteria). Chennai: Shri AMM Murugappa Chettiar Research Centre Taramani.

Nugrahani, Oktia. 2012. Pengaruh Berbagai Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Sendok dengan Budidaya secara Ramah Lingkungan. Jurnal Agric 24(1) :29-34. Nurhayati. 2012. Infektivitas Mikoriza pada Berbagai Jenis Tanaman Inang dan Beberapa Jenis Sumber Inokulum (Mycorrizhal Infektiveness in Types of Host Plants and Source of Inoculum). Jurnal Floratek 7: 25-31.

Nurhayati, Hesti. 2006. Isolasi dan Seleksi Bakteri Penambat Nitrogen Non Simbiotik dari Lahan Kering Masam. Skripsi. Malang: Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN).

Nurhidayati, T., d an Hidayati, T. 2 008. Potensi Rhizobium dan Mikoriza Arbuskula dalam Efisiensi Penyerapan Nutrien sebagai

Upaya Peningkatan Produktivitas Kacang Hijau (Vigna radiata) Pada Lahan Pesisir. Penelitian Dosen Muda (LITMUD). Jakarta: Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.

Nurmalasari, Dwi Putri. 2012.Analisis Resiko Usaha Penanaman Komoditas Palawija Pada Lahan Sawah Di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Skripsi. Makassar: Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi pertanian, Fakultas pertanian Universitas Hasanuddin.

Putri, Asri Insiana. 2008. Pengaruh Media Organik terhadap Indeks Mutu Bibit Cendana. Jurnal Pemuliaan Tanman Hutan. 21(1): 1-8

Pemerintah Kabupaten Gresik, 2014. Geografis Kabupaten Gresik. <http://gresikkab.go.id/profil/geografi>. [28 Maret 2014].

Pemerintah Kabupaten Tuban, 2014. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Tuban. <http://tubankab.go.id/site/geografi/letak-luas-wilayah/>. [28 Maret 2014].

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 2010. Buku Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Timur. Badan Lingkungan Hidup, Surabaya.

Purwantari, N.D..2008. Penambatan Nitrogen secara Biologis: Perspektif dan Keterbatasannya. Jurnal Wartazoa 18(1):9-17 Purwono dan R, Hartono. 2005. Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pusat Data Lingkungan Hidup (Pusdaling). 2014. Struktur Geologi Jawa Timur. <http://pusdaling.jatimprov.go.id/>. [15 Maret 2014].

Pusat Data Lingkungan Hidup (Pusdaling). 2014. RPJMD

md.html/>. [20 Maret 2014].

Radjit, Budhi Santoso dan Prasetiaswati, Nila. 2012. Prospek Kacang Hijau pada Musim Kemarau di Jawa Tengah. Buletin Palawija No. 24: 57-68. Balai penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang.

Ramadhani, Elsa. 2009. Respon Pertumbuhan dan Produksi

Glycine max L. Merril terhadap Perbedaan Waktu Tanam dan Inokulasi Rhizobium. Skripsi. Medan: Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Rosniawaty, Santi dkk. 2005. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao sebagai Kompos pada Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao l.) Kultivar Upper Amazone Hybrid. Laporan Penelitian Dosen DIPA PNBP. Bandung: Universitas Padjajaran.

Roughley, R. J. 2008. Some Factors Influencing the Growth and Survival of Root Nodule Bacteria in Peat Culture. Journal of Applied Microbiology. Vol 31(2): 259-265.

Ruhnayat, Agus. 2007. Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P, K untuk Pertumbuhan Tanaman Panili (Vanilla planifolia

Andrews). Bul. Littro. Vol XVII No.1, 49-59.

Rukmana, R. 1997. Kacang Hijau Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.

Sasli, Iwan dan Ruliansyah, Agus. 2012. Pemanfaatan Mikoriza Arbuskula Spesifik Lokasi untuk Efisiensi Pemupukan pada Tanaman Jagung di Lahan Gambut Tropis. Jurnal Agrovigor 5(2):65-74.

Simanungkalit, R.D.M.. 2001. Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Kimia : Suatu Pendekatan Terpadu. Buletin AgroBio 4(2): 56-61.

Simanungkalit, R.D.M. dan Didi Ardi Suriadikarta. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bogor: Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Sitompul, S. M . dan Guritno, B. 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Smith, J., dan Collins, H. P. 2007. Management of Organisms and Their Processes in Soils. Soil Microbiology and Biochemistry Third Edition. In: Paul, E. A . (Eds). Burlington: Elsevier.

Supriyadi, Slamet. 2009. Status Unsur-unsur Basa (Ca2+, Mg2+, dan Na+) di Lahan Kering Madura. Jurnal Agrovigor 2(1): 35-41.

Suwarno. 2011. Sifat Fisika Tanah.

<http://epetani.deptan.go.id/blog/sifat-fisika-tanah-1644>. [15 Juli 2014].

Warnadi dan Nugraheni, Irma Lusi. 2012. Penyerapan Tenaga Kerja pada Usaha Tani Padi Sawah di Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping, Sleman D.I.Yogyakarta. SPATIAL Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi 10(1): 1-14. Widawati, Sri dan Sulasih. 2006. Augmentasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Potensial sebagai Pemacu Pertumbuhan Caysin (Brasica caventis Oed.) di Tanah Marginal.Jurnal Biodiversitas 7(1): 10-14.

Wijaya, Erna Wahyu. 2006. Pengaruh Beberapa Komposisi Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan Vegetatif Dendobium sp.

Institut Pertanian Bogor.

Vessey, J. Kevin. 2003. Plant Growth Promoting Rhizobacteria as Biofertilizers.Journal of Plant and soil 255: 571-586.

Peremajaan Isolat Bakteri Analisis Sifat Fisika dan Kimia Tanah Pembuatan Pupuk Hayati Pelarut Fosfat Pembuatan Pupuk Hayati Peremajaan Propagul Mikoriza Pengamatan

HASIL: Data Parameter Ukur Pertumbuhan Tanaman Sampel Tanah untuk Media Tanam Pembuatan Pupuk Hayati Penambat Nitrogen Sterilisasi Media Tanam Penanaman Pemeliharaa 57

a. Sterilisasi Media Tanam Media

Dicampur dengan perbandingan 1 : 1 Ditambahkan Formalin 15% secara merata Ditutup menggunakan karung goni selama 3 hari

Dikering-anginkan hingga formalin menguap seluruhnya

b. Peremajaan Isolat Bakteri

Dilakukan sub kultur isolat bakteri pada medium NA Diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam

c. Pembuatan Pupuk Hayati

dilarutkan ke dalam larutan molase dan akuades (1:6) dicampurkan ke dalam media pembawa

dipelihara seperti proses composting selama 2 minggu hingga terjadi perubahan fisis pada bahan pembawa Tanah dan Kompos

HASIL: Media Tanam Steril

Isolat Bakteri

HASIL : Kultur isolat kerja

Kultur Isolat Kerja

ditambahkan pada media tanam steril

diletakkan benih tanaman jagung sebagai tanaman inang ditutup menggunakan media tanam steril hingga benih jagung tidak terlihat

dilakukan pemeliharaan tanaman selama 2 m inggu dilakukan stressing dan topping pada tanaman inang pemanenan

e. Penanaman

direndam selama 2 jam dan diseleksi

diletakkan biji di atas media tanam dan pupuk hayati dilakukan penjarangan dengan memilih satu tanaman tiap polibag

penyiraman dilakukan sehari cukup sekali yaitu pagi hari dilakukan pengukuran parameter pertumbuhan setelah panen

Isolat Mikoriza asal Desa Condro

HASIL: Propagul Mikoriza

Biji kacang hijau

HASIL: Data Parameter Ukur Pertumbuhan

Lampiran 2. Data Pengamatan Parameter Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau Perlakuan P Parameter Pengamatan Ld (cm2) (cm) T (cm) D (cm) Pa Bk. Bintil Akar (gr) Bk. Total (gr) N0L1 Kontrol 1 6,435 21,3 2 24,6 0,0001 0,3188 2 9,526 21,8 2 24,2 0,0147 0,3654 3 1,75 15,8 1,5 28,4 0,0024 0,166 Rata-rata 5,90 19,63 1,83 25,73 0,006 0,289 N1L1 1 10,6 19 2 36 0,029 0,6916 2 5,93 15,5 2 18,5 0,0158 0,4487 3 11,37 23,6 2 32,5 0,008 0,4682 Rata-rata 9,30 19,37 2 29 0,018 0,554 N2L1 1 12,23 26 2 25,5 0,0117 0,4257 2 8,36 23,5 2 35,2 0,0239 0,5009 3 9,001 28,2 2 34,4 0,0239 0,6639 Rata-rata 9,86 25,9 2 31,7 0,02 0,55 N3L1 1 14,7 29,8 3 30,8 0,0128 1,435 2 8,962 26,7 2 23,8 0,0208 0,655 3 3,422 14,4 2 23,4 0 0,2419 Rata-rata 9,03 23,63 2,33 26 0,011 0,789 N4L1 1 21,4 32,6 3 19,9 0,0516 1,0079 2 17,07 29,5 2 38,4 0,032 0,6013 3 24,26 30,2 2 30,2 0,0337 0,8106 Rata-rata 20,91 30,77 2,33 29,5 0,039 0,846 N0L2 (Kontrol) 1 10,65 22,6 3 26,2 0 0,5769 2 8,185 20,8 2 31,3 0 0,5528 3 9,759 21,5 2,5 27,5 0 0,4306 Rata-rata 9,53 29,07 2,5 28,33 0 0,52

N1L2 2 19,27 26,1 3 31,7 0,0301 1,0421 3 21,79 33,6 2 36,1 0,0138 1,0655 Rata-rata 18,41 31,63 2,33 33,63 0,015 1,051 N2L2 1 21,05 33,2 2 42,4 0 0,8826 2 16,33 27,4 3 32,3 0 1,2459 3 24,71 34,3 3 49,4 0,0045 1,2306 Rata-rata 20,70 27,13 2,67 41,37 0,002 1,121 N3L2 1 11,59 25,6 2 23,8 0 0,8464 2 19,89 30,9 2 28,1 0 1,0323 3 11,49 24,9 2 46,1 0 0,7849 Rata-rata 14,32 33,03 2 32,67 0 0,888 N4L2 1 18,92 34,5 3 49 0,0302 1,011 2 13,94 31,1 2 28,2 0 1,0352 3 28,19 33,5 3 27,6 0,0418 1,3698 Rata-rata 20,35 33,93 2,67 34,93 0,024 1,163 N0L3 (Kontrol) 1 27,3 35,3 4 27,1 0 1,8629 2 20,37 29,1 3 28,3 0 1,1818 3 35,3 37,4 4 26,1 0 2,4783 Rata-rata 27,66 33,93 3,67 27,17 0 1,841 N1L3 1 20,94 34,2 3 29,3 0 1,7162 2 13,28 29,5 2 20,2 0,0008 0,881 3 13,18 27,9 2 39,7 0,0063 0,7645 Rata-rata 15,80 30,53 2,33 29,73 0,002 1,123 N2L3 1 28,21 32,3 3 35 0 1,6272 2 18,06 35,3 3 39,9 0 1,3008 3 14,68 33,9 2 35,2 0 0,9756 Rata-rata 20,32 33,83 2,67 36,7 0 1,301 N3L3 1 27,53 34,6 4 14 0 1,5354 2 25,22 33,3 3 25,1 0 1,4608 3 16,37 35,6 3 43,4 0 0,9966

Rata-rata 23,04 34,5 3,33 27,5 0 1,331 N4L3 1 13,04 39,6 3 16 0,0004 0,9349 2 19,17 31,4 3 33,3 0,0085 1,1729 3 22,24 33,3 2 43,6 0,0032 1,4854 Rata-rata 18,15 34,77 2,67 30,97 0,004 1,202 Keterangan : P : Pengulangan Ld : Luas Daun T : Tinggi Tanaman D : Diameter Batang Pa : Panjang Akar Bk : Bintl Akar

masing Lokasi

Kacang Hijau

a. Two-way ANOVA: Luas daun versus Kombinasi pupuk; Lokasi Source DF SS MS F P Kombinasi pupuk 4 183,20 45,799 1,88 0,139 Lokasi 2 753,14 376,571 15,48 0,000 Interaction 8 733,78 91,722 3,77 0,004 Error 30 729,72 24,324 Total 44 2399,84 S = 4,932 R-Sq = 69,59% R-Sq(adj) = 55,40%

General Linear Model: Luas daun versus Kombinasi pupuk; Lokasi

Grouping Information Using Tukey Method and 95,0% Confidence

Kombinasi

pupuk N Mean Grouping 4 9 19,8 A

2 9 17,0 A 3 9 15,5 A 1 9 14,5 A 0 9 14,4 A

Means that do not share a letter are significantly different.

Grouping Information Using Tukey Method and 95,0% Confidence

Lokasi N Mean Grouping Gresik 15 21,0 A

Tuban 15 16,7 A Bangkalan 15 11,0 B

Means that do not share a letter are significantly different.

Grouping Information Using Tukey Method and 95,0% Confidence

Kombinasi

pupuk Lokasi N Mean Grouping 0 Gresik 3 27,7 A 3 Gresik 3 23,0 A B 4 Bangkalan 3 20,9 A B 2 Tuban 3 20,7 A B C 4 Tuban 3 20,3 A B C 2 Gresik 3 20,3 A B C 1 Tuban 3 18,4 A B C 4 Gresik 3 18,2 A B C 1 Gresik 3 15,8 A B C 3 Tuban 3 14,3 A B C 2 Bangkalan 3 9,9 B C 0 Tuban 3 9,5 B C 1 Bangkalan 3 9,3 B C 3 Bangkalan 3 9,0 B C 0 Bangkalan 3 5,9 C

Means that do not share a letter are significantly different.

b. Two-way ANOVA: Tinggi tanaman versus Kombinasi pupuk; Lokasi

Source DF SS MS F P Kombinasi pupuk 4 353,29 88,322 6,70 0,001 Lokasi 2 699,25 349,625 26,52 0,000 Interaction 8 190,86 23,857 1,81 0,114 Error 30 395,49 13,183 Total 44 1638,88 S = 3,631 R-Sq = 75,87% R-Sq(adj) = 64,61%

c. Two-way ANOVA: Diameter batang versus Kombinasi pupuk; Lokasi

Source DF SS MS F P Kombinasi pupuk 4 1,0222 0,25556 1,05 0,400 Lokasi 2 5,2778 2,63889 10,80 0,000 Interaction 8 4,1111 0,51389 2,10 0,067 Error 30 7,3333 0,24444 Total 44 17,7444

d. Two-way ANOVA: Panjang akar versus Kombinasi pupuk; Lokasi Source DF SS MS F P Kombinasi pupuk 4 472,43 118,108 1,59 0,204 Lokasi 2 259,93 129,964 1,75 0,192 Interaction 8 48,48 6,060 0,08 1,000 Error 30 2233,68 74,456 Total 44 3014,52 S = 8,629 R-Sq = 25,90% R-Sq(adj) = 0,00%

e. Two-way ANOVA: Berat Kering Bintil Akar versus Kombinasi pupuk; Lokasi

Source DF SS MS F P Kombinasi pupuk 4 0,0023975 0,0005994 7,62 0,000 Lokasi 2 0,0023126 0,0011563 14,70 0,000 Interaction 8 0,0009834 0,0001229 1,56 0,178 Error 30 0,0023600 0,0000787 Total 44 0,0080535 S = 0,008869 R-Sq = 70,70% R-Sq(adj) = 57,02%

f. Two-way ANOVA: Berat Kering Total versus Kombinasi pupuk; Lokasi

Source DF SS MS F P Kombinasi pupuk 4 0,20394 0,05099 0,50 0,738 Lokasi 2 4,27698 2,13849 20,87 0,000 Interaction 8 2,15830 0,26979 2,63 0,026 Error 30 3,07405 0,10247 Total 44 9,71327 S = 0,3201 R-Sq = 68,35% R-Sq(adj) = 53,58%

General Linear Model: Berat kering total versus Kombinasi pupuk; Lokasi

Grouping Information Using Tukey Method and 95,0% Confidence

Kombinasi

pupuk N Mean Grouping 4 9 1,1 A

3 9 1,0 A 2 9 1,0 A 1 9 0,9 A 0 9 0,9 A

Means that do not share a letter are significantly different.

Grouping Information Using Tukey Method and 95,0% Confidence

Lokasi N Mean Grouping Gresik 15 1,4 A

Tuban 15 0,9 B Bangkalan 15 0,6 C

Means that do not share a letter are significantly different.

Grouping Information Using Tukey Method and 95,0% Confidence

Kombinasi

pupuk Lokasi N Mean Grouping 0 Gresik 3 1,8 A 3 Gresik 3 1,3 A B 2 Gresik 3 1,3 A B 4 Gresik 3 1,2 A B C 4 Tuban 3 1,2 A B C 1 Gresik 3 1,1 A B C 2 Tuban 3 1,1 A B C 1 Tuban 3 1,1 A B C 3 Tuban 3 0,9 A B C 4 Bangkalan 3 0,8 B C

2 Bangkalan 3 0,5 B C 0 Tuban 3 0,5 B C 0 Bangkalan 3 0,3 C

Means that do not share a letter are significantly different.

Lampiran 5. Gambar Media Pembawa Isolat Mikroorganisme

No. Gambar Keterangan

1. Gambar media pembawa (serbuk kayu) setelah ditambahkan isolat Azotobacter. 2. Gambar media pembawa (pupuk kandang) setelah ditambahkan isolat Bacillus. 3. Tanaman jagung sebagai tanaman inang pertumbuhan mikoriza.

tanaman jagung yang sudah dicacah.

Lampiran 6. Gambar Tanaman Kacang Hijau pada Tiap Perlakuan

No. Perlakuan Gambar

1. N0L1

2. N1L1

3. N2L1

6. N0L2

7. N1L2

8. N2L2

10. N4L2

11. N0L3

12. N1L3

13. N2L3

Penulis dilahirkan di Trenggalek Jawa Timur, pada tanggal 05 April 1990. Penulis merupakan anak tunggal dari Bapak Sujoko dan Ibu Marsini. Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Bambe 1 pada tahun 1994 dan lulus pada tahun 1996, kemudian dilanjutkan di Sekolah Dasar Negeri 1 Bambe dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Driyorejo (Gresik) dan lulus pada tahun 2005. Tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Krian (Sidoarjo) dan lulus pada tahun 2008. Penulis diterima di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif sebagai pengurus HIMA BITS (Himpunan Mahasiswa Biologi ITS) sebagai staf Departemen KESMA (Kesejahteraan Mahasiswa) periode 2010/2011 sebagai Bendahara Umum. Berikut merupakan alamat e-mail dari penulis: anytalia50@gmail.com.

Dokumen terkait