• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan.

Bertitik tolak dari tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui pengaruh bentuk latihan envelope run dan boomerang run terhadap peningkatan kemampuan kelincahan pemain sepak bola, maka berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, serta pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan envelope run terhadap peningkatan kemampuan kelincahan pada pemain sepak bola.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan boomerang run terhadap peningkatan kemampuan kelincahan pada pemain sepak bola.

3. Peningkatan kelincahan pemain sepak bola melalui latihan envelope run lebih baik dan signifikan dibandingkan dengan peningkatan kelincahan melalui latihan boomerang run.

B. Saran.

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pembina, pelatih, dan pemain sepak bola pada khususnya serta pembaca pada umumnya, dalam proses pelatihan sepak bola terutama untuk meningkatkan kemampuan kelincahan, maka sebaiknya diberikan latihan-latihan fisik yang tepat dan dilatih secara sistematis dan berulang-ulang sesuai dengan prinsip-prinsip latihan. Dari hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan rekomendasi bagi para pelatih, pembina maupun pemain sepak bola bahwa betuk latihan envelope run dan latihan

boomerang run tersebut dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan

57

Ajisaka Mahendra, 2015

PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

latihan tersebut hendaknya harus disesuaikan dengan kondisi dari sarana dan prasarana yang tersedia. Namun peneliti menganjurkan untuk menggunakan latihan envelope run, dengan latihan envelope run tersebut dapat memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan kelincahan pada pemain sepak bola tanpa mengabaikan aspek latihan lainnya seperti; aspek teknik, taktik dan mental serta fungsional antropometrik.

2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang pengaruh suatu latihan terhadap perkembangan kemampuan fisik, penulis menganjurkan untuk mencobakan bentuk atau metode latihan fisik lainnya yang sesuai dengan tuntutan cabang olahraga dan kondisi pelatihannya. 3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, perlu kiranya untuk

meneliti lebih lanjut mengenai kemampuan kelincahan dengan bentuk latihan fisik lainnya dalam cabang olahraga sepak bola, atau mungkin dengan sampel yang lebih representative serta didasari kajian teori yang lebih mendalam, sehingga hasilnya akan memberikan gambaran lebih nyata terhadap kemampuan kelincahan pada pemain sepak bola.

4. Dalam setiap proses penerapan latihan harus memperhatikan setiap metode latihan, pola latihan, prinsip-prinsip latihan, dan norma-norma latihan dengan tepat untuk mendapatkan hasil latihan yang baik dan merupakan kunci penting untuk mendapatkan peak performance pemain.

5. Untuk penelitian lebih lanjut disarankan agar pengembangan keilmuan dalam metode kepelatihan yang lebih efektif dan efisien maka dalam penelitian ini dapat dikembangkan melalui kajian lain atau penerapan pada kelompok lain seperti gender, kelompok usia, jenjang olahraga (pada jenjang pembinaan atau jenjang professional).

Ajisaka Mahendra, 2015

PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adhegora. (2011). Metode Drill Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://adhegora.blogspot.com/2012/04/metode-drill-menurut-paraahli.html. [Diakses 14 Februari 2015]

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bompa, T. O. (1999). Periodization: Theory and Methodology of Training. Kendall/Hunt Publishing Company, Dubugue, Lowa.

Giriwijoyo, Y.S. Santosa. (1992). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK IKIP Bandung.

Hermansyah. (2012). Pengertian Metode. [Online]. Tersedia: http://hermansyah bong280211.blogspot.com/2012/03/tulisan-2-softskill-organisasi-metode .html. [Diakses 14 Februari 2015]

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma.

Hidayat, Imam. (1999). Biomekanika. Bandung: FPOK IKIP Bandung.

Ibrahim dan Sudjana. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Definisi Metode. [Online]. Tersedia : http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=metode&varbidang=all &vardialek=all&varragam=all&varkelas=all&submit=tabel. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia [Diakses 14 Februari 2015]

Kumar Raj. (2013). The Effect Of 6 Week Plyometrik Trainning Program On

Agility Of Collegiate Soccer Players. International Journal Of Behaviour

Social And Movement Scieces (ISSN:2277-7547). (Diakses 16 Mei 2015). Lutan Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori Dan Metode.

Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Luxbacher, J. A. (2008). Sepak Bola. Bandung: Raja Grafindo

59

Ajisaka Mahendra, 2015

PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Matjan, Bastinus N. dkk (2007). Kesehatan Olahraga. Bandung. FPOK UPI Bandung.

Matjan, Bastinus N. (2008). Olahraga dan Cedera. Bandung. FPOK UPI Bandung.

Milanovic. Z (2013), “Effects of a 12 Week SAQ Training Programme on Agility

with and without the Ball among Young Soccer Players.” Journal

Medicine and Science in Sport and Exercise. Tersedia : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24149731 (diakses 16 Mei 2015) Mustafa. (2002), Hubungan Antara Daya Ledak Dan Koordinasi Dengan

Keterampilan Menembak. Jakarta: Jurnal Olahraga.

Nurhasan. (1999). Tes dan Pengukuran: Jurusan Pendidikan Kepeatihan Olahraga – FPOK UPI Bandung.

Poerwadarminta, W. J. S. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Sajoto. (1990). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Jakarta: Dahara Prize.

Setiawan, Iwan. (1992). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB dan FPOK IKIP Bandung.

Sucipto (2000). Sepak Bola. Jakarta: Depdikbud. Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Soekarman. (1989). Dasar-dasar Olahraga untuk Pembina, Pelatih dan Atlet. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (1989). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Metodologi Ilmiah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Syafruddin. (2010). Pembebanan Latihan Dalam Pembinaan Prestasi Olahraga.

(online). Tersedia : (http://profsyafruddin.blogspot.com/). [Diakses 18

Juni 2015]

Zafar, Dikdik. (2006). Latihan Kondisi Fisik, Klinik Kepelatihan Pelatih Fisik

60

Ajisaka Mahendra, 2015

PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Zafar, Dikdik. (2011). Manfaat Pelatihan Harness Dalam Meningkatkan

Kemampuan Aerobik dan Anaerobik.

[omlina].Tersedia:http//dizas424starperformance.blogspot.com/). [Diakses 7 Maret 2015]

Dokumen terkait