• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini:

1. Bagi guru

a. Berdasarkan hasil penelitian model pembelajaran Collaborative Problem Solving mampu meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa, sehingga pembelajaran tersebut dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika yang dapat diterapkan oleh guru.

b. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk mendesain bahan ajar berupa LKI dan LKK yang lebih menarik dan konstruktif, dengan upaya tersebut diharapkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika tinggi sehingga kemampuan matematis siswa dapat berkembang.

c. Diperlukan manajemen waktu seefektif mungkin agar setiap tahapan dalam pembelajaran Collaborative Problem Solving dapat dilaksanakan secara maksimal.

2. Bagi Sekolah

a. Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak sekolah diharapkan mulai menganjurkan guru-guru untuk menerapkan model-model pembelajaran yang lebih inovatif agar proses pembelajaran lebih bermakna dan berbagai kemampuan matematis siswa dapat ditingkatkan sehingga kualitas pendidikan matematika di sekolah tersebut juga dapat meningkat.

b. Sekolah sebaiknya mengadakan pelatihan bagi guru-guru mengenai model-model pembelajaran terkini yang lebih konstruktif dan inovatif untuk memperkaya pengetahuan mereka mengenai hal tersebut.

3. Bagi Peneliti

a. Hasil analisis terhadap 37,93% siswa kelas eksperimen yang memperoleh nilai dibawah rata-rata gabungan (<53,29) menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang melibatkan ekspresi matematis. Sehingga pada penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat menerapkan pembelajaran Collaborative Problem Solving dengan lebih optimal dan menyajikan permasalahan-permasalahan yang lebih variatif terutama permasalahan yang melibatkan ekspresi matematis.

b. Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk melalukan tes awal mengenai kecenderungan gaya belajar dari masing-masing siswa untuk mengetahui indikator representasi mana yang paling signifikan dapat dikembangkan oleh model pembelajaran Collaborative Problem Solving.

73 Remaja Rosdakarya, Cet. 1, 2011.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Ariyanti, Devi, dkk., “Kemampuan Representasi Matematis Menurut Tingkat Kemampuan Siswa pada Materi Segi Empat di SMP”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 2 No.1, Portal Garuda, 2013. Tersedia Online: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/812/pdf. Diakses pada 20 April 2014

Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi Untuk Satuan Dasar dan Menengah, Jakarta: BSNP, 2006, Tersedia online: http://matematika.upi.edu/wp-content/uploads/2013/02/Buku-Standar-Isi-SMP.pdf. Diakses pada 1 Oktober 2013

Barron, Brigid, “Achieving Coordination in Collaborative Problem-Solving Groups”, The Journal of the Learning Science, Vol. 9 No. 4, tt. p.: Lawrence Erlbaum Associates, 2000.

Casalini, Maria Clara, et al., “A Process Model for Collaborative Problem Solving in Virtual Communities of Practice”, dalam Camarinha Matos, L., Afsarmanesh, H., Ollus, M. (eds), IFTP International Federation of Information Processing, Vol. 224, Network-Centric Collaboration and Supporting Fireworks, Boston: Springer, . Tersedia online: https://iist.unu.edu/sites/iist.unu.edu/files/biblio/tj-pub-34.pdf. Diakses pada 20 Agustus 2013

Creswell, John W., Educational Research Planning, Conducting, And Evaluating Quantitative And Qualitative Research, Boston: Pearson Education, Inc., Fourth Edition, 2012.

Dillenbourg, P., “What Do You Mean by ‘Collaborative Learning’?”, dalam P. Dillenbourg (ed), Collaborative-learning: Cognitive and Computational Approaches, Oxford: Elsevier, 1999.

Effendi, Leo Adhar, “Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Siswa”, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 12 No. 2, Portal Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2011. Tersedia Online: (http://jurnal.upi.edu/file/Leo_Adhar.pdf). Diakses pada 31 Juli 2013

Gagatsis, Athanasios and Iliada Elia, “The Effects Of Different Modes Of Representation On Mathematical Problem Solving”, Proceedings of the 28th

Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education, Nicosia: Department of Education, University of Cyprus, 2004. Goldin, Gerald A., “Representation in Mathematical Learning and Problem

Solving”, dalam Lyn D. English (ed), Handbook of International Research in Mathematics Education, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2002.

Gunawan, Adi W., Genius Learning Strategy, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet. Ke-IV, 2007.

Hatfield, et al., Mathematics Method For Elementary and Middle School Teachers Sixth Edition, Hoboken: John Wiley and Sons Inc., 2008.

Ho, Wenyi, “An Exploration of Peer Collaboration and Group Problem Solving Process in A College Problem-Based Learning Classroom”, Dissertation The Pennsylvania State University, 2008.

Hudiono, Bambang, “Peran Pembelajaran Diskursus Multi Representasi Terhadap Pengembangan Kemampuan Matematik dan Daya Representasi pada Siswa SLTP”, Disertasi pada Sekolah Pascasarjana UPI, Bandung: 2005. Tersedia Online: d_mat_019847_bambang_hudiono_chapter5(1).pdf. Diakses pada 20 April 2014

Hwang, Wu-Yuin, et. al., Multiple Representation Skills and Creativity Effects on Mathematical Problem Solving using a Multimedia Whiteboard System, Educational Technology & Society, Vol. 10 No. 2, International Forum of Educational Technology & Society (IFETS), 2007.

Kalathil, Radha R., and Mirian Gamoran Sherin, “Role of Student’s Representations in the Mathematics Classroom”, dalam B. Fishman dan S. O’Connor-Divelbiss (ed), Proceeding of Fourth International Conference of learning Science, Mahwah: NJ Erlbaum, 2000.

Kartini, “Peranan Representasi Dalam Pembelajaran Matematika”, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika, 5 Desember. Yogyakarta: FMIPA UNY, 2009. Komarudin, “Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model

Collaborative Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA”, Skripsi pada sarjana UPI, Bandung: 2010. Tidak dipublikasikan.

Laal, Marjan and Mozhgan Laal, “Collaborative learning: what is it?”, Proccedia-Sosial and Behavioral Sciences 31, Oxford: Elsevier, 2012.

Nelson, Laurie Miller, “Collaborative Problem Solving”, dalam Reigeluth (ed), Instructional-Design Theories and Models A New Paradigm of Instructional Theory, New York: Lawrence Erlbaum Associates, Inc., 1999.

Ningsih, Suwarsih Hadi, “Pengaruh Pendekatan Kontekstual Strategi REACT Terhadap Kemampuan Representasi Matematik”, Skripsi pada sarjana UIN Jakarta, Jakarta: 2013. Tidak dipublikasikan.

Pape, Stephen J., and Mourat A. Tchoshanov, “The Role of Representation(s) in Developing Mathematical Understanding”, Theory into Practice, Vol. 40, No. 2, London: Taylor & Francis, Ltd., 2001. Tersedia online: http://www.jstor.org/stable/1477273. Diakses pada 19 Agustus 2013

Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. 12, 2004.

Ronis, Diane, Pengajaran Matematika Sesuai Cara Kerja Otak, Terj. Herlina, Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media, 2009.

S., Erman, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Bandung: JICA UPI, 2003. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, 2010.

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2002.

Surapranata, Sumarna, Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil tes Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Umar, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, Jakarta:

Bumi Aksara, cet. ke-1, 1995.

Wackerly, et al., Mathematical Statistics with Applications, Belmont: Thomson Learning, Inc., 2008.

Walle, John A. Van De, Matematika Sekolah Dasar dan Menengah, Jakarta: Erlangga, Edisi ke-6, 2007.

Widjajanti, Djamilah Bondan, “Strategi Pembelajaran Kolaboratif Berbasis Masalah”, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Yogyakarta: FMIPA UNY, 2008. Tersedia online: http://eprints.uny.ac.id/10501/1/P13-Djamilah.pdf. Diakses pada 30 Desember 2013

Windle, Rod and Suzanne Warren, Collaborative Problem Solving and Dispute Resolution in Special education, Hood River: Oregon Department of Education, 2001.

Yazid, Ahmad, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Kooperatif dengan Strategi TTW (Think-Talk-Write) Pada Materi Volume Bangun Ruang Sisi Datar”, Journal of Primary Educational, Vol. 1 No. 1, Semarang: Prodi Pendidikan Dasar, 2012. Tersedia online: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe. Diakses pada 9 Desember 2013

INSTRUMEN TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA TAHAP PRAPENELITIAN

Materi “Himpunan”

1. Tuliskan 2 contoh kumpulan yang merupakan himpunan dan berikan alasannya ! 2. Dari 48 orang siswa, 24 orang senang membaca, 21 orang senang menyanyi,

sementara 9 orang tidak menyukai keduanya. Jika siswa yang menyukai keduanya dimisalkan berjumlah x siswa.

a) Buatlah diagram venn untuk menggambarkan situasi tersebut.

b) Buatlah persamaan matematis untuk dapat menentukan nilai x berdasarkan situasi di atas, kemudian tentukan nilai x-nya.

KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA TAHAP PRAPENELITIAN

1. Contoh kumpulan yang merupakan himpunan: - Kumpulan hewan berkaki dua

Alasan :Karena kumpulan tersebut terdefinisi dengan jelas serta memiliki karakteristik yang jelas dan sama yaitu hewan berkaki dua.

- Kumpulan dokter anak

Alasan : Karena kumpulan tersebut terdefinisi dengan jelas serta memiliki karakteristik yang jelas dan sama yaitu kumpulan orang-orang yang berprofesi sebagai dokter anak.

- Kumpulan bunga berwarna merah

Alasan : Karena kumpulan tersebut terdefinisi dengan jelas serta memiliki karakteristik yang jelas dan sama yaitu kumpulan bunga-bunga yang memiliki warna sama yaitu merah.

- Dan lain-lain. 2. Diketahui : Misal:

Ditanyakan : a) Buat diagram venn berdasarkan situasi tersebut. b) Buat model matematikanya dan tentukan nilai .

Jawab : a) Diagram Venn : S 24-x x 21-x A B 9

Maka nilai :

HASIL TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA TAHAP PRAPENELITIAN

No Nama No Butir Jumlah

Skor 1 2a 2b 1 A 3 4 4 11 2 B 1 3 1 5 3 C 1 0 1 2 4 D 1 0 0 1 5 E 1 1 0 2 6 F 1 0 1 2 7 G 3 4 1 8 8 H 2 3 3 8 9 I 1 0 0 1 10 J 1 0 0 1 11 K 4 1 1 6 12 L 1 0 0 1 13 M 2 0 0 2 14 N 1 0 0 1 15 O 1 3 0 4 16 P 2 1 0 3 17 Q 4 3 3 10 18 R 4 1 0 5 19 S 3 3 1 7 20 T 1 3 3 7 21 U 1 2 3 6 22 V 2 1 1 4 23 W 3 3 1 7 24 X 3 4 1 8 25 Y 2 1 1 4 26 Z 3 1 1 5 27 AA 4 1 0 5 28 AB 0 0 0 0 Jumlah 56 43 27 126 Skor Ideal 112 112 112 336 Persentase Skor 50% 38,39% 24,11% 37,5% Keterangan Indikator Visual Teks Tertulis Ekspresi Matematis Keseluruhan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : MTsN Tangerang II Pamulang Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 2 (Genap) Pokok Bahasan : Garis dan Sudut

Alokasi Waktu : 16 x 40 Menit (8 x pertemuan)

Materi : Garis dan Sudut

A. Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya B. Kompetensi Dasar :

5.1Menyajikan konsep garis, segmen garis, dan sinar garis dalam permasalahan sehari-hari

5.2Menyatakan kedudukan dua garis

5.3Menjelaskan konsep sudut dan menentukan ukuran sudut dalam derajat berdasarkan gambar yang disajikan

5.4Menentukan jenis-jenis sudut dari suatu gambar yang disajikan 5.5Menyatakan hubungan antarsudut

5.6Menyatakan sifat-sifat sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong garis lain

5.7Menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan konsep garis dan sudut

C. Indikator :

5.1.1 Menggambar garis, segmen garis, dan sinar garis

5.1.2 Menjelaskan perbedaan garis, segmen garis, dan sinar garis

5.2.1 Menyatakan kedudukan dua garis berdasarkan gambar yang disajikan

5.3.1 Menjelaskan pengertian sudut dengan menyebutkan unsur-unsur pembentuknya 5.3.2 Memberi nama sudut dari suatu gambar yang disajikan

5.3.3 Menentukan ukuran sudut dalam derajat dari gambar yang disajikan 5.4.1 Menyatakan jenis-jenis sudut berdasarkan besar sudutnya

5.5.3 Menentukan besar sudut yang saling bertolak belakang dari suatu gambar

5.5.4 Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan konsep hubungan antarsudut yang melibatkan ekspresi matematis

5.6.1 Menentukan sifat-sifat sudut sehadap, sudut dalam berseberangan dan luar berseberangan.

5.7.1 Menentukan sifat-sifat sudut dalam sepihak dan luar sepihak

5.7.2 Menyelesaikan permasalahan yang melibatkan persamaan matematis dengan menggunakan konsep garis dan sudut

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat: a. Menggambar garis, segmen garis dan sinar garis.

b. Menjelaskan perbedaan, garis, segmen garis, dan sinar garis dengan mengunakan kata-kata sendiri.

c. Menyatakan kedudukan dua garis berdasarkan gambar yang disajikan.

d. Menjelaskan pengertian sudut dengan menyebutkan unsur-unsur pembentuknya. e. Memberi nama sudut dari suatu gambar yang disajikan.

f. Menentukan ukuran sudut dalam derajat dari gambar yang disajikan.

g. Menyatakan jenis-jenis sudut berdasarkan besar sudutnya dari gambar yang disajikan. h. Memberikan contoh gambar sudut-sudut yang saling berpenyiku (berkomplemen). i. Memberikan contoh gambar sudut-sudut yang saling berpelurus (bersuplemen). j. Menentukan besar sudut yang saling bertolak belakang dari dari suatu gambar.

k. Membuat ekspresi matematis dari suatu permasalahan yang disajikan dan menyelesaikan permasalahan tersebut terkait konsep hubungan antarsudut.

l. Menentukan sifat-sifat sudut sehadap, sudut dalam berseberangan dan luar berseberangan.

m. Menentukan sifat-sifat sudut dalam sepihak dan luar sepihak.

n. Menyelesaikan permasalahan yang melibatkan persamaan matematis dengan menggunakan konsep garis dan sudut.

E. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Collaborative Problem Solving

Langkah

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu I. Pendahuluan - Motivasi:

Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan berbagai aplikasi materi “Garis dan Sudut” dalam kehidupan sehari-hari.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu menjelaskan perbedaan garis, segmen garis dan sinar garis, serta menggambarkannya.

5 menit

II.Kegiatan Inti

Eksplorasi  Fase 1

Adanya permasalahan

- Guru menyajikan permasalahan dengan memberikan lembar kerja individu 1 mengenai “Garis, segmen garis, dan sinar garis” kepada masing-masing siswa untuk mengekplorasi pengetahuan awal siswa. Ilustrasi permasalahan pada lembar kerja individu 1 disajikan sebuah denah jalan yang menuntut siswa untuk mengidentifikasi ilustrasi tersebut sehingga mereka mampu membedakan antara garis, segmen garis, dan sinar garis.

5 menit  Fase 2 Membuat rancangan penyelesaian secara individu

- Masing-masing siswa secara individu mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan materi ajar untuk dapat memperoleh solusi dari permasalahan tersebut.

Selain itu setiap siswa juga mendaftar hal-hal yang belum dimengerti untuk nanti ditanyakan kepada anggota lainnya dalam kelompok.

20 menit

Elaborasi  Fase 3

Penyelesaian kelompok

- Setelah waktu penyelesaian tugas individu habis, kemudian guru menginformasikan pembagian kelompok diskusi yaitu masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.

- Setiap kelompok diberi bahan diskusi berupa Lembar Kerja Kelompok 1 untuk diselesaikan secara bersama-sama. Lembar Kerja Kelompok berisi permasalahan individu dan beberapa permasalahan tambahan untuk memperdalam pemahaman siswa mengenai materi yang sedang

informasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara bersama-sama dengan dasar pengetahuan yang dimiliki oleh setiap siswa dari permasalahan individu.

- Antar siswa dalam tiap-tiap kelompok saling berkolaborasi untuk mencapai kesepakatan mengenai solusi akhir kelompoknya dari permasalahan yang diberikan.

- Guru memberikan informasi tambahan yang diperlukan berkaitan dengan materi ajar jika diminta oleh siswa. Terjadi kolaborasi antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

Konfirmasi  Fase 4

Transfer hasil kerja

- Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain memberikan tanggapan. Terjadi kolaborasi antar kelompok untuk mencapai solusi optimal dari permasalahan.

- Guru membimbing jalannya diskusi dan memberikan penjelasan tambahan kepada siswa jika diperlukan. Guru dan siswa berkolaborasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

15 menit

III. Penutup - Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan didiskusikan.

- Memberi penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya tentang “Kedudukan Garis”.

5 menit

Pertemuan 2 Langkah

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu I. Pendahuluan - Motivasi:

Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan berbagai aplikasi dari konsep garis-garis yang saling sejajar, saling berpotongan, dan saling berimpit dalam kehidupan sehari-hari.

- Apersepsi:

Mengingatkan kembali mengenai materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengenai konsep garis.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu menyatakan kedudukan dua garis.

Eksplorasi  Fase 1

Adanya permasalahan

- Guru menyajikan permasalahan dengan memberikan lembar kerja individu 2 mengenai “Kedudukan dua garis” kepada masing-masing siswa untuk mengekplorasi pengetahuan awal siswa.

Pada lembar kerja individu 2 terdapat 2 ilustrasi permasalahan.

Ilustrasi masalah 1: disajikan sebuah denah jalan yang menuntut siswa untuk mengidentifikasi kedudukan garis yang saling sejajar dan saling berpotongan.

Ilustrasi masalah 2: diberikan sebuah gambar jam dimana semua jarum jam berada tepat di posisi yang sama. Ini menuntut siswa untuk mengidentifikasi mengenai garis yang saling berimpit.

5 menit  Fase 2 Membuat rancangan penyelesaian secara individu

- Masing-masing siswa secara individu mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan materi ajar untuk dapat memperoleh solusi dari permasalahan tersebut.

Selain itu setiap siswa juga mendaftar hal-hal yang belum dimengerti untuk nanti ditanyakan kepada anggota lainnya dalam kelompok.

20 menit

Elaborasi  Fase 3

Penyelesaian kelompok

- Setelah waktu penyelesaian tugas individu habis, kemudian guru menginformasikan pembagian kelompok diskusi yaitu masing-masing kelompok terdiri dari 3-6 orang.

- Setiap kelompok diberi bahan diskusi berupa Lembar Kerja Kelompok 2 untuk diselesaikan secara bersama-sama. Lembar Kerja Kelompok berisi permasalahan individu dan beberapa permasalahan tambahan untuk memperdalam pemahaman siswa mengenai materi yang sedang dipelajari.

- Didalam kelompok, setiap siswa saling bertukar informasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara bersama-sama dengan dasar pengetahuan yang dimiliki oleh setiap siswa dari permasalahan individu.

- Antar siswa dalam tiap-tiap kelompok saling

permasalahan yang diberikan.

- Guru memberikan informasi tambahan yang diperlukan berkaitan dengan materi ajar jika diminta oleh siswa. Terjadi kolaborasi antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

Konfirmasi  Fase 4

Transfer hasil kerja

- Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain memberikan tanggapan. Terjadi kolaborasi antar kelompok untuk mencapai solusi optimal dari permasalahan.

- Guru membimbing jalannya diskusi dan memberikan penjelasan tambahan kepada siswa jika diperlukan. Guru dan siswa berkolaborasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

15 menit

III. Penutup - Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan didiskusikan.

- Memberi penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya tentang “Konsep Sudut”.

5 menit

Pertemuan 3 Langkah

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu I. Pendahuluan - Motivasi:

Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan berbagai aplikasi dari konsep sudut dalam kehidupan sehari-hari.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu menjelaskan pengertian sudut dengan menyebutkan unsur pembentuknya, memberi nama sudut dan mengukur besar sudut dari suatu gambar.

5 menit

II.Kegiatan Inti

Eksplorasi  Fase 1

Adanya permasalahan

- Guru menyajikan permasalahan dengan memberikan lembar kerja individu 3 mengenai konsep “Sudut” kepada masing-masing siswa untuk mengekplorasi pengetahuan awal siswa.

untuk memahami konsep sudut dengan mengidentifikasi unsur-unsurnya, member nama sudut, dan mengukur besar sudutnya.

 Fase 2 Membuat rancangan penyelesaian secara individu

- Masing-masing siswa secara individu mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan materi ajar untuk dapat memperoleh solusi dari permasalahan tersebut.

Selain itu setiap siswa juga mendaftar hal-hal yang belum dimengerti untuk nanti ditanyakan kepada anggota lainnya dalam kelompok.

20 menit

Elaborasi  Fase 3

Penyelesaian kelompok

- Setelah waktu penyelesaian tugas individu habis, kemudian guru menginformasikan pembagian kelompok diskusi yaitu masing-masing kelompok terdiri dari 3-6 orang.

- Setiap kelompok diberi bahan diskusi berupa Lembar Kerja Kelompok 3 untuk diselesaikan secara bersama-sama. Lembar Kerja Kelompok berisi permasalahan individu dan beberapa permasalahan tambahan untuk memperdalam pemahaman siswa mengenai materi yang sedang dipelajari.

- Didalam kelompok, setiap siswa saling bertukar informasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara bersama-sama dengan dasar pengetahuan yang dimiliki oleh setiap siswa dari permasalahan individu.

- Antar siswa dalam tiap-tiap kelompok saling berkolaborasi untuk mencapai kesepakatan mengenai solusi akhir kelompoknya dari permasalahan yang diberikan.

- Guru memberikan informasi tambahan yang diperlukan berkaitan dengan materi ajar jika diminta oleh siswa. Terjadi kolaborasi antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

30 menit

Konfirmasi  Fase 4

Transfer hasil kerja

- Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain memberikan tanggapan. Terjadi kolaborasi antar kelompok untuk mencapai solusi optimal dari permasalahan.

diperlukan. Guru dan siswa berkolaborasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

III. Penutup - Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan didiskusikan.

- Memberi penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya tentang “Jenis-jenis Sudut”.

5 menit

Pertemuan 4 Langkah

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu I. Pendahuluan - Apersepsi:

Mengingatkan kembali mengenai materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengenai konsep sudut.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu menyatakan jenis-jenis sudut berdasarkan besar sudutnya.

5 menit

II.Kegiatan Inti

Eksplorasi  Fase 1

Adanya permasalahan

- Guru menyajikan permasalahan dengan memberikan lembar kerja individu 4 mengenai “Jenis-jenis sudut” kepada masing-masing siswa untuk mengekplorasi pengetahuan awal siswa.

Pada lembar kerja individu 4 diberikan ilustrasi berupa gambar-gambar sudut dengan besar sudut yang berbeda-beda. Ilustrasi tersebut menuntut siswa untuk mengindentifikasi jenis sudut berdasarkan besar sudutnya.

5 menit  Fase 2 Membuat rancangan penyelesaian secara individu

- Masing-masing siswa secara individu mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan materi ajar untuk dapat memperoleh solusi dari permasalahan tersebut.

Selain itu setiap siswa juga mendaftar hal-hal yang belum dimengerti untuk nanti ditanyakan kepada anggota lainnya dalam kelompok.

Penyelesaian kelompok

kemudian guru menginformasikan pembagian kelompok diskusi yaitu masing-masing kelompok terdiri dari 3-6 orang.

- Setiap kelompok diberi bahan diskusi berupa Lembar Kerja Kelompok 4 untuk diselesaikan secara bersama-sama. Lembar Kerja Kelompok berisi permasalahan individu dan beberapa permasalahan tambahan untuk memperdalam pemahaman siswa mengenai materi yang sedang dipelajari.

- Didalam kelompok, setiap siswa saling bertukar informasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara bersama-sama dengan dasar pengetahuan yang dimiliki oleh setiap siswa dari permasalahan individu.

- Antar siswa dalam tiap-tiap kelompok saling berkolaborasi untuk mencapai kesepakatan mengenai solusi akhir kelompoknya dari permasalahan yang diberikan.

- Guru memberikan informasi tambahan yang diperlukan berkaitan dengan materi ajar jika diminta oleh siswa. Terjadi kolaborasi antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

Konfirmasi  Fase 4

Transfer hasil kerja

- Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain memberikan tanggapan. Terjadi kolaborasi antar kelompok untuk mencapai solusi optimal dari permasalahan.

- Guru membimbing jalannya diskusi dan memberikan penjelasan tambahan kepada siswa jika diperlukan. Guru dan siswa berkolaborasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

15 menit

III. Penutup - Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan didiskusikan.

- Memberi penugasan kepada siswa untuk

Dokumen terkait