• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan dari hasil penelitian, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara hendaknya dapat terus meningkatkan pengetahuan kewirausahaan mahasiswa melalui mata kuliah kewirausahaan, tidak hanya teori tetapi juga memperbanyak praktek kewirausahaan secara nyata yang dapat meningkatkan minat berwirausaha pada mahasiswa sehingga mahasiswa tidak hanya memiliki bekal pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang mendukung.

2. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara hendaknya dapat mengadakan berbagai seminar, pelatihan, maupun forum kewirausahaan yang dapat memberikan informasi maupun wadah bagi para mahasiswa yang memiliki keinginan menjadi seorang wirausaha.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang dengan lebih komprehensif, melalui penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat berwirausaha sehingga penelitian ini bisa semakin baik dan bermanfaat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengetahuan Kewirausahaan

Seperti telah dikemukakan, bahwa kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi.Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan, yaitu kemampuan merumuskan tujuan hidup kemampuan memotivasi diri, kemampuan berinisiatif, kemampuan membentuk modal, kemampuan mengatur waktu, dan kemampuan membiasakan diri untuk belajar dari pengalaman.Oleh karena itu objek studi kewirausahaan adalah kemampuan, sifat-sifat, nilai-nilai, dan kepribadian seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku (Suryana, 2013:4).

MenurutZimmerer dalam Dewanti (2008:3), berpendapat bahwa kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang dipasar. Kewirausahaan merupakan hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang dipasar. Kewirausahaan menuntut adanya sikap disiplin dan sistematis dalam penerapan inovasi dan kreativitas untuk memecahkan persoalan hidup serta mencapai kehidupan yang lebih baik (Yulianingsih, 2013:133).

Wirausahawan (Entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.Jiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2008:16).Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan- kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya– sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses (Soetadi, 2010:4).Sedangkan menurut Mudjiarto (2006:2) wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya – upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumberdaya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

Pengetahuan memiliki peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan manusia.Secara umum, pengetahuan didefinisikan sebagai segala sesuatau yang diketahui atau berkenaan dengan segala sesuatu.Pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan keterampilan yang berguna bagi kehidupan.Sedangkan pengetahuan kewirausahaan didefinisikan sebagai tingkat pengetahuan hasil belajar setelah mengikut proses pendidikan kewirausahaan yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan usaha (Nursito, 2013:152).

Pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor pemicu minat berwirausaha. Seseorang yang telah memeroleh pelatihan, mata kuliah, seminar, kursus kewirausahaan akan tertarik untuk berwirausaha. Ada tiga (3) faktor yang

memengaruhi seseorang tertarik dan menekuni dunia kewirausahaan (triggeringevent) yaitu faktor personal, faktor environment dan faktor sociological(Saiman, 2009:13).

Menurut Drucker dalam Riani (2005:18) dasar pengetahuan kewirausahaan inovasi, artinya carabaru memanfaatkan sumberdaya untuk menciptakan kekayaan.Kewirausahaan yang sering dikenal dengan sebutan entrepeneurship berasal dari bahasa Perancis yang diterjemahkan secara harfiah adalah perantara. Secara lebih luas kewirausahaan didefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memiliki resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi (Sutanto, 2002:11).

Menurut Suryana (2010:4) terdapat beberapa bentuk pengetahuan tentang kewirausahaan yang harus dimiliki wirausaha, yaitu:

a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan pengetahuan akan lingkungan usaha disekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan kewirausahaan.

b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. c. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Kewirausahaan atau dulu juga disebut kewiraswastaan merupakan suatu profesi yang timbul, karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja

yang diberikan dalam praktek.Oleh karena itu, seorang wirausaha, melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi sehingga menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan profit yang merupakan balas jasa atas kesediaannya mengambil resiko.

Kreativitas dan inovasi merupakan kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk diolah sebaik mungkin agar dapat meningkatkan taraf hidp.Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga dapat meningkatkan taraf hidup Anda dimasa depan (Hendro, 2011:30)

Menurut Zimmerer dalam Suryana (2013:23) mengemukakan delapan karakteristik kewirausahaan sebagai berikut:

1. Rasa tanggung jawab (desair for responsibility), yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu berkomitmen dan wawas diri.

2. Memilih resiko yang moderat (preference for moderate risk), yaitu lebih memilih resiko yang moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.

3. Percaya diri terhadap kemampuan sendiri (confidence in their ability to success), yaitu memiliki kepercayaan diri atas kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh kesuksesan.

4. Menghendaki umpan balik segera (desair for immediate feedback), yaitu selalu menghendaki adanya umpan balik dengan segera, ingin cepat berhasil. 5. Semangat dan kerja keras (high level of energ), yaitu memiliki semangat dan

kerja keras untuk mewujudkan keinginanya demi masa depan yang lebih baik. 6. Berorientasi kedepan (future orientation ), yaitu berorientasi masa depan dan

memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.

7. Memiliki ketrampilan berorganisasi (skill at organizing), yaitu memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

8. Menghargai prestasi (value of achievement over money), yaitu lebih menghargai prestasi daripada uang.

2.1.2 Lingkungan Eksternal

Lingkungan berarti merupakan suatu kondisi baik fisik maupun nonfisik yang memiliki peranan penting yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang dalam tingkah laku, perkembangan, dan pertumbuhan individu.Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor dari luar individu yang mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan (Mahanani, 2014:34).

Menurut Suryana (2013:137)Pengamatan lingkungan adalah proses dimana semua sektor kritis lingkungan diamati, dievaluasi, dan diuji untuk menentukan pengaruh perubahan lingkungan terhadap perusahaan. Faktor yang berasal dari

lingkungan di antaranya adalah model peran, peluang, aktivitas, selain itu dipengaruhi juga oleh pesaing, sumber daya, dan kebijakan pemerintah.

Menurut Wulandari (2009:146) Lingkungan eksternal perusahaan berpengaruh positif terhadap orientasi wirausaha. Semakin tinggi kemampuan mengelola lingkungan eksternal maka semakin tinggi orietnasi wirausaha, sebaliknya semakin rendah kemampuan mengelola lingkungan eksternal maka semakin rendah pula orientasi wirausaha.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat (Lupiyoadi,2007:12).Sedangkan menurut penelitian koranti(2013:2) bahwa tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang melibatkan berbagai faktor internal, faktor eksternal dan faktor kontekstual.Faktor eksternal berasal dari luar diri pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar seperti lingkungan keluarga, lingkungan dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain.

Menurut Dewanti (2008:11) menyatakan bahwa kewirausahaan dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan dan sosiologi. Faktor lingkungan yang berpengaruh adalah peluang, yaitu situasi yang menguntungkan, model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sebagai sumber ide, sumber daya alam dan manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah.

Lingkungan eksternal pada umumnya, dipandang sebagai hal yang tidak dapat dikendalikan oleh wirasuahawan.Akan tetapi, dalam pembuatan rencana pemasaran wirasusahawan hendaknya menyadari perubahan pada bidang-bidang seperti, perekonomian, kebudayaan, teknologi, permintaan, persoalan hukum, persaingan, dan bahan mentah (Sutanto, 2002:79).

Dalam penelitian ini penulis ingin mengklasifikasikan faktor lingkungan eksternal yang terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.Keluarga merupakan lingkungan sosial terdekat dari wirausaha.Lebih luas lagi adalah dari lingkungan masyarakat wirausaha itu sendiri (Lupiyoadi,2007:12).

Menurut Tirtarahardja (2005:170) Lingkungan keluarga sungguh-sungguh merupakan pusat pendidikan yang penting dan menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah mencari cara, membantu para ibu dalam tiap keluarga agar dapat mendidik anak-anaknya dengan optimal. Keluarga merupakan pengelompokan primeryang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah.Kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan orang–seorang (Pendidikan individual) maupun pendidikan sosial.

Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga baik dikawasan tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Kehidupan masyarakat akan memberikan pengaruh besar dalam pembentukan perilaku dan pola hidup seseorang. Misalkan seseorang yang hidup di lingkungan industri maka dia akan

cenderung tertarik untuk mengikuti kehidupan masyarakat sekitar, karena dia secara tidak sadar memperoleh pendidikan dari lingkungan sehingga akan tumbuh minat untuk berwirausaha(Suryaman, 2006:19).

2.1.3 Minat Berwirausaha

Menurut Tarmudji (2006:87) menyatakan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta/menyuruh.Lebihlanjut Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarikpada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

Menurut Kasmir (2008:38) minat atau bakat ada dan dapat di timbulkan dalam diri seseorang.Artinya, ketertarikan pada suatu bidang sudah tertanam dalam dirinya. Minat juga dapat tumbuh setelah dipelajari dari berbagai cara. Namun, seseorang yang memiliki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan lebih mudah dan lebih cepat beradaptasi dalam mengembangkan usahanya.

Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akanbermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

Minat adalah sumbermotivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah (Mulyana, 2014:3).

Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan individu melalui ide-ide yang dimiliki untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, percaya diri, kreatif, dan inovatif serta mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan (Fu‟adi, 2009:93). Minat berwirausaha merupakan keinginan, ketertarikan, serta kesediaan individu untuk bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa takut dengan resiko yang akan terjadi (Yuliyaningsih, 2013:134).

Steinhoff dalam Suryana (2010:55) menyatakan bahwa ada tujuh alasan mengapa seseorang berminat terhadap kegiatan kewirausahaan, yakni:

1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi. 2. Ingin memiliki karier yang memuaskan.

3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiri/tidak diatur oleh orang lain. 4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis.

5. Ingin menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas. 6. Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam jangka panjang.

7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan.Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya (Suryana, 2013:2). 2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian (Tahun Penelitia) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 1 Koranti, Komsi (2013) Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Minat Berwirausaha Independen: Faktor Eksternal, Faktor Internal Dependen: Minat Berwirausaha Analisis Regresi Linier Berganda 1. Faktor eksternal:

lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar mahasiswa terbukti berpengaruhsignifikan terhadap minatberwirausaha 2. Faktor internal :

kepribadian dan motivasi mahasiswajuga terbukti berpengaruh signifikanterhadap minat berwirausaha 2 Nursito, Sarwono, dan Nugroho, Arif Julianto Sri, (2013) Analisis Pengaruh Interaksi Pengetahuan Kewirausahaan Dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan Independen: Pendidikan dan Pengetahuan Kewirausahaan Efikasi Diri Dependen: Intensi Kewirausahaan Analisis Regresi Linier Berganda 1. Pendidikan kewirausahaan diterima dan membentuk pengetahuan

kewirausahaan mahasiswa berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap intense kewirausahaan mahasiswa.

2. Faktor internal dalam diri mahasiswa, yaitu efikasi diri berpengaruh positif secara signifikan terhadap intense kewirausahaan

(Lanjutan) Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian (Tahun Penelitian) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 3 Yuliyaningsih Ika Pina, Susilaningsih, dan Jaryanto (2013) Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan Dan Persepsi Peluang Kerja Di Bidang Akuntansi Dengan Minat Berwirausaha Independen: Pengetahuan Kewirausahaa, Persepsi Peluang Kerja Di Bidang Akuntansi Dependen: Minat Berwirausaha Analisis Regresi Linier Berganda 1. Terdapat hubungan positif dansignifikan antara pengetahuankewirausaha an dengan minatberwirausaha. 2. Terdapat hubungannegatif dan tidak signifikan antarapersepsi peluang kerja di bidang akuntansidengan minat berwirausaha. 3. Terdapathubungan positif dan signifikan antarapengetahuan kewirausahaan dengan minatberwirausaha serta terdapat hubungannegatif dan signifikan antara persepsipeluang kerja di bidang akuntansi dengan minat berwirausaha 4 Lestari, Retno Budi dan Wijaya, Trisnadi (2012) Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI Independen: Pendidikan Kewirausahaan Dependen: Minat Berwirausaha Analisis Regresi Linier Berganda 1.Pendidikan kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha

2.Minat berwirausaha mahasiswa juga diperkuat oleh faktor demografis seperti gender,

pengalaman kerja, dan pekerjaan orang tua.

(Lanjutan) Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian (Tahun Penelitian) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 5 Wulandari, Anna (2009) Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal Terhadap Orientasi Wirausaha Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Perusahaan Independen: Lingkungan Eksternal, Lingkungan Internal Dependen: Orientasi Wirausaha, Kinerja Perusahaan Analisis Jalur 1. Lingkungan eksternal memiliki pengaruhpositif terhadap orientasi wirausahadimana setiap peningkatan lingkunganeksternal. 2. Lingkungan internal memiliki pengaruh positif terhadap orientasi wirausaha dimana setiap peningkatan lingkungan internal. 3. Orientasi wirausaha memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Kuncoro (2003:44) kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survey literature. Pada penelitian ini kerangka konseptual yang dijelaskan adalah variabel pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

Pengetahuan tentang kewirausahaan yang cukup diharapkan mampu mengubah pola pikir, tidak hanya menjadi pencari kerja namun juga dapat menjadikan seseorang sebagai pencipta lapangan pekerjaan, pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor pemicu minat berwirausaha (Yuliyaningsih, 2013:134).

Selain itu tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi juga oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri wirausahawan, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga, lingkungan dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain (Stewart, 1998:14).

Hal ini juga diungkapkan oleh para ahli yang lain bahwa faktor munculnya minat berwirausaha berasal dari faktor internal atau faktor dari dalam diri sendiri dan faktor ekternal atau faktor dari luar diri. Faktor pendidikan dan pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor ekternal yang mempengaruhi munculnya minat berwirausaha (Zimmerer, 2002:12).

Untuk memulai menjadi seorang wirausaha, maka seseorang haruslah memiliki minat untuk berwirausaha.Minat tidak timbul dengan sendirinya, namun

dipengaruhi oleh berbagai hal seperti pengetahuan kewirausahaan maupun lingkungan eksternal. Jika pengetahuan kewirausahaan bertambah, maka wawasan wirausahanya akan semakin bertambah yang berpengaruh terhadap minatberwirausaha. Dan juga seperti yang diungkapkan di atas, bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi minat seseorang berwirausaha adalah lingkungan keluarga, dunia usaha, sosial ekonomi dan lain-lain.Pada umumnya, jika seseorang sering melihat kebiasaan dalam keluarga yang berwirausaha, bisa menyebabkan rasa ingin mencoba untuk berwirausaha menjadi besar, apalagi didukung dengan suasana sosial ekonomi yang kondusif yang membuat minat untuk melakukan wirausaha jadi meningkat.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka kerangka konseptual untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Zimmerer(2002), Yulianingsih (2013) dan Stewart(1998) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Lingkungan Eksternal (X2) Minat Berwirausaha (Y)

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, hipotesis penelitian ini adalah:

Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Banyaknya masyarakat yang semakin sulit untuk menemukan lapangan pekerjaan pada masa kini menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Indonesia.Jumlah persaingan para pencari kerja yang banyak tidak sebanding dengan ketatnya dalam seleksi pekerjaan yang terbatas.Bahkan orang-orang yang bergelar sarjanapun sekarang ini bukan menjadi jaminan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuanmereka. Dampaknya adalah banyak para pelamar kerja yang mendapat suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan pendidikan mereka, mendapatkan pekerjaan yang tidak layak, atau bahkan akan menjadi pengangguran yang tentunya sangat ditakuti oleh para pencari kerja.

Salah satu solusi mengatasi pengangguran adalah dengan kewirausahaan.Pada awalnya kewirausahaan dipandang sebagai kemampuan yang dilahirkan dari pengalaman langsung dilapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan di ajarkan.Sekarang, kewirausahaan bukan hanya mengenai urusan lapangan dan bakat bawaan, tetapi juga merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan.Mereka yang berhasil menjadi wirausahawan adalah orang – orang yang

mengenal potensi (traits) dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasikan usaha dalam mewujudkan cita – cita. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausahawan yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang akan ditekuni (Suryana, 2013:2).

Seorang wirausaha adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidak pastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumberdaya yang diperlukan untuk menciptakannya (Zimmerer, 2002:3).Kewirausahaan (entrepreneurship)bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap waktu, melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada, guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir(Hendro, 2011:5).

Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha (Lestari, 2012:13).Mata kuliah Kewirausahaan merupakan salah satu pembelajaran kewirausahaan kepada mahasiswa agar mahasiswa berminat untuk menekuni bidang kewirausahaan.Hal tersebut dilakukan karena adanya anggapan bahwa pengetahuan

kewirausahaan berhubungan dengan minat berwirausaha.Semakin meningkat pengetahuan kewirausahaan seseorang maka semakin meningkat minatnya untuk berwirausaha (Yulianingsih, 2013:134).

Menurut Lupiyoadi (2007:12) faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.Begitu juga dengan penelitian Mulyana (2014:3) menggunakan faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

Minat merupakan faktor pendorong yang menjadikan seseorang lebih giat bekerja dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang tersedia.Hal ini sejalan dengan pendapat (Walgito, 2003:148). Minat berwirausaha akan menjadikan seseorang lebih giat mencari dan memanfaatkan peluang usaha dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Minat tidak cukup dibawa sejak lahir tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Yuliyaningsih, 2013: 134).

Dari pra survey yang peneliti lakukan, terlihat cukup banyak mahasiswa program studi ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara khususnya angkatan 2014 yang berminat untuk berwirausaha. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa

program studi ekstensi berkeinginan terjun ke dunia usaha, diantaranya adalah karena telah mengikuti matakuliah kewirausahaan sehingga mereka sudah mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang kewirausahaan.Selain itu, lingkungan eksternal juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk berwirausaha seperti lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

Dari uraiandiatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul sebagai

berikut “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap

Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah, dalam penelitian ini adalah:

Apakah Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

Untuk menganalisis Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal terhadap MinatBerwirausaha pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan: a. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi sehubungan dengan pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa manajemen ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

b. Bagi Peneliti

Dapat menjadi tambahan wawasan dalam hal kewirausahaan dan semakin mengetahui berbagai macam hal yang melatar belakangi keinginan berwirausaha.

c. Bagi pihak lain

Dokumen terkait