• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

1) Organisasi Kepemudaan Karang Taruna Kurbamiharja di Kelurahan Leuwigajah melaksanakan program kerja ataupun kegiatan di masyarakat merupakan upaya pembinaan bagi generasi muda. Pelaksanaan kegiatan yang melibatkan anggota agar berpartisipasi langsung dalam susunan acara maupun kepanitian. Program yang dilaksanakan merupakan gagasani ataupun ide dari para anggota dan pengurus. Upaya karang taruna dalam menampung gagasan anggota dan melaksanakannya sebagai program kegiatan merupakan salah satu fungsi ataupun peran organisasi kepemudaan dalam mewadahi dan membina potensi generasi muda agar memiliki pribadi yang partisipatif di masyarakat.

2) Metode yang digunakan oleh Organisasi Kepemudaan Karang Taruna Kurbamiharja adalah metode punishment and reward. Metode ini bertujuan untuk memotivasi mereka dalam menjalankan tugasnya. Secara teori, penerapan metode punishment and reward secara konsekuen dapat membawa pengaruh positif antara lain, mekanisme dan sistem kerja di suatu organisasi menjadi lebih baik karena adanya tolok ukur kinerja yang jelas, kinerja individu dalam suatu organisasi semakin meningkat karena adanya sistem pengawasan obyektif dan tepat sasaran, adanya kepastian indikator kinerja yang menjadi sasaran kuantitatif maupun kualitatif tingkat pencapaian kinerja individu organisasi.

3) Tuntutan Organisasi Kepemudaan Karang Taruna Kurbamiharja ialah meningkatkan konsolidasi dan mekanisme organisasi agar lebih terarah. Karang Taruna dituntut untuk lebih baik dalam koordinasi anggota dan pengurus, meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan karang taruna. Selain itu ruang lingkup penataan manajemen proses organisasi harus sesuai dengan

112

Gilang Komara Nugraha, 2013

Peranan Organisasi Kepemudaan Dalam Pembinaan Pribadi Yang Partisipatif Di Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebutuhan saat ini dalam roda organisasi karang taruna sehingga kegiatan yang dilaksanakan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat. 4) Kendala yang dihadapi Organisasi Kepemudaan Karang Taruna Kurbamiharja

dalam membina partisipatif generasi muda adalah kesibukan masing-masing anggota seperti sekolah dan bekerja terlebih lagi para pengurus karang taruna, kurang intensifnya pembinaan khusus yang berkaitan dengan pembinaan pribadi yang partisipatif yang diadakan oleh pemerintahan setempat maupun karang taruna itu sendiri, keterbatasan fasilitas yang mendukung kegiatan karang taruna. Selain itu dukungan moril maupun materil dari berbagai pihak seperti dari pemerintah dan warga sekitar juga mempengaruhi keberhasilan dalam upaya pembinaan generasi muda.

5) Upaya Organisasi Kepemudaan Karang Taruna Kurbamiharja untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam membina generasi muda adalah memberika motivasi instrinsik kepada para pemuda untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan serta untuk menciptakan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Pengurus bekerja sama dengan pemerintahan setempat untuk mengajukan proposal pengadaan fasilitas karang taruna seperti ruang tempat berkumpul, alat penunjang kegiatan, serta mengadakan komunikasi dan koordinasi dengan warga masyarakat untuk meningkatkan dukungan dari warga masyarakat. 6) Partisipasi pemuda dalam berbagai kegiatan di masyarakat mengalami

peningkatan setelah mengikuti proses pembinaan Organisasi Kepemudaan Karang Taruna Kurbamharja. Hal ini berdasarkan keberhasilan program kegiatan karang taruna dimasyarakat yang mana susunan kepanitiaan melibatkan anggota sehingga menumbuhkan partisipasi dan tanggung jawab atas tugas yang diembannya. Walaupun partisipasi pemuda sudah baik, namun masih perlu ditingkatkan karena belum semua anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan. Karang taruna sudah menjalankan fungsinya sebagai organisasi yang membina dan mewadahi partisipasi generasi muda baik itu berupa penyampaian gagasan maupun berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan karang taruna di masyarakat

113

Gilang Komara Nugraha, 2013

Peranan Organisasi Kepemudaan Dalam Pembinaan Pribadi Yang Partisipatif Di Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

1) Hendaknya upaya yang dilakukan Karang Taruna Kurbamiharja terutama pengurus karang taruna lebih mengarahkan para pemuda untuk bisa lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan karang taruna baik itu saat rapat, mengemukakan gagasan atau pendapat mengenai program kegiatan yang akan diadakan, maupun saat pelaksanaan program kegiatan berlangsung. Pengurus Karang taruna hendaknya lebih meningkatkan komuniksi dan koordinasi antara pengurus, anggota, pemerintahan dan warga masyarakat agar setiap program kerja dapat tersosialisasikan secara menyeluruh dan program kerja dapat terlaksana dengan baik di masyarakat.

2) Metode yang digunakan hendaknya dapat menumbuhkan semangat anggota untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan di karang taruna. Metode punishment and reward hendaknya lebih menarik seperti pemberian bonus kepada anggota yang aktif, dan hukuman bagi anggota yang tidak aktif hendaknya bersifat membangun dan memotivasi sehingga dapat mengugah para pemuda untuk berpartisipasi dalam kegiatan karang taruna.

3) Pengurus karang taruna dituntut agar lebih profesional dalam menjalankan roda organiasasi. Pengurus hendaknya meningkatkan dan memperbaiki penataan manajemen organisasi agar lebih baik, menumbuhkan dan mengembangkan kader-kader professional, penguasaan teknologi, peningkatan dan pengembangan program kegiatan. Selain itu pengurus hendaknya lebih meningkatkan alat-alat yang digunakan untuk menunjang keberhasilan dari program kerja, karena partisipasi aktif pemuda dalam setiap program kerja dipengaruhi oleh rangsangan dari lingkungan, teman individu, dan keluarga.

4) Ditemukannya beberapa kendala yang muncul dalam menjalankan program kerja karang taruna, seperti kurangnya fasilitas karang taruna serta

114

Gilang Komara Nugraha, 2013

Peranan Organisasi Kepemudaan Dalam Pembinaan Pribadi Yang Partisipatif Di Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesibukan masing-masing anggota. Oleh karena itu, pengurus karang taruna hendaknya melakukan pendekatan kepada pemerintah setempat agar memperoleh dukungan baik moril maupun materil. Selain itu pengurus hendaknya lebih ekstra memberikan motivasi yang membangun kepada anggota serta melakukan komunikasi dan koordinasi agar anggota dapat membagi waktu antara organisasi dan rutinitas sehari-hari.

5) Ada beberapa upaya yang hendaknya dilakukan karang taruna untuk mengatasi kendala yang dihadapi diantaranya bekerja sama dengan pemerintah mengajukan proposal pengadaan peralatan penunjang kegiatan karang taruna agar dapat menarik minat anggota dalam berpartisipasi disetiap kegiatan. Selain itu meningkatkan hubungan yang baik antara pengurus, anggota, pemerintahan dan warga masyarakat dapat menciptakan suasana yang kondusif sehingga proses pembinaan generasi muda agar memiliki pribadi yang partisipatif di masyarakat dapat berjalan secara optimal.

6) Partisipasi anggota sudah cukup baik setelah pembinaan karang taruna melalui berbagai kegiatan di masyarakat walaupun masih perlu ditingkatkan karena belum semua anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan di masyarakat. Anggota karang taruna hendaknya lebih meningkatkan partisipasi maupun kontribusi dalam setiap kegiatan serta menciptakan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Selain itu anggota karang taruna hendaknya lebih pandai dalam membagi waktu antara kesibukan pribadi dan kepentingan organisasi sehingga kegiatan dalam berorganisasi dapat berjalan optimal.

Gilang Komara Nugraha, 2013

Peranan Organisasi Kepemudaan Dalam Pembinaan Pribadi Yang Partisipatif Di Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Buku

Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ahmadi, Abu, (2007), Psikologi Sosial, Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, (2005), Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.

Danial, Endang, (2009), Metode Penulisan Karya Ilmiah, Bandung : Laboraturium Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia

Departemen Sosial Republik Indonesia, (2005), Pedoman Dasar Karang Taruna, Jakarta : Departemen Sosial Republik Indonesia.

Derajat, Zakiah, (1971), Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia, Jakarta : Bulan Bintang. Hardjito, Dydiet, (2001), Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian, Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Indrawijaya, Adam Ibrahim, (2010), Teori Perilaku dan Budaya Organisasi, Bandung : PT Refika Aditama.

Kartono, Kartini, (1992), Patologi Sosial 2. Jakarta : Rajawali Press.

Kartono, Kartini, (1996), Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: CV. Mandar Maju. Kartono, Kartini, (2010), Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Koentjaraningrat, (1990) Pengantar Ilmu Sosiologi, Jakarta : Rineka Cipta.

Komala Nurmalina dan Saifullah, (2008), Memahami Pendidikan Kewarganegaraan, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Makmun, Abin Syamsuddin, (1996), Analisi Posisi Pendidikan, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Moleong, Lexy J, (2011), Metodologi Penelitian Kalitatif, Bandung : Rosda. Nazir, Moh., (1988), Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Gilang Komara Nugraha, 2013

Peranan Organisasi Kepemudaan Dalam Pembinaan Pribadi Yang Partisipatif Di Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Natawidjaja, Rochman, (1979), Psikologi Pendidikan. Jakarta : Arief Jaya.

Ndraha, Taliziduhu (1990), Pengembangan Masyarakat:Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas, Jakarta : Rineka Cipta.

Rifa’I, Sulastri SM, (1984), Psikologi Perkembangan Remaja dari Segi Kehidupan Sosial, Jakarta : Bina Aksara.

Sastropoetro, Santoso, (1988), Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional, Bandung : Alumni.

Siagian, Sondang, (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara.

Simandjuntak, B., (1990), Membina dan Mengembangkan Generasi Muda, Bandung : Tarsito. Singgih, D Gunarsa Y dan Gunarsa Singgih, (2001) Psikologi Remaja, Jakarta : PT BPK Gunung

Mulya.

Soekanto, Soerjono, (2004), Sosiologi Suatu Pengantar,Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. Sumarto, Hetifah, (2003), Partisipasi, Inovasi, dan Good Governance, Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia.

Sutarto, (2006), Dasar-Dasar Organisasi, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Suryabrata, Sumadi, (1982), Psikologi Kepribadian, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Wursanto, (2005), Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, Yogyakarta : CV Andi.

Yusuf, Syamsu, (2007), Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Dokumen

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2005 Tentang Pedoman Karang Taruna

Gilang Komara Nugraha, 2013

Peranan Organisasi Kepemudaan Dalam Pembinaan Pribadi Yang Partisipatif Di Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

..., (2008), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2005 Tentang Pedoman Karang Taruna

Internet

Ichsan, 2009, Tujuan, Tugas, dan Fungsi Karang Taruna, diakses 18 Juni 2013, tunas63.wordpress.com/

Sodiq, 2013, Tugas Kegiatan Karang Taruna, diakses 10 Juni 2013, http://karangtarunarw016.blogspot.com/

Wita, 2008, Dinamika Kebudayaan Masyarakat, diakses 2 Juli 2013, http://infosos.wordpress.com/

Darsana, 2008, Perkembangan Psikologi Remaja, diakses 2 Juli 2013, http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/

Ichsan, 2009, Tujuan, Tugas, dan Fungsi Karang Taruna, diakses 18 Juni 2013, tunas63.wordpress.com/

Firman, 2008, Tugas-tugas Perkembangan Remaja, diakses 10 Juni 2013, http://apadefinisinya.blogspot.com

Dokumen terkait