• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

Peranan luas panen merupakan faktor yang paling besar mempengaruhi ketersediaan beras hal ini dapat ditingkatkan lagi dengan pola ektensifikasi, intensifikasi dan panca usahatani.

Harga beras merupakan faktor yang paling penting dan pemerintah harus menyesuaikan harga, agar petani terus semangat meningkatkan produksi dan produktivitas.

Sangat memungkinkan untuk dilakukan penelitian lanjutan permintaan atau total konsumsi beras di Sumatera Utara agar dapat sebagai perbandingan.

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1990. Budi Daya Tanaman Padi. Kanisius, Yogyakarta.

Agus. F. 2004. Konvensi dan Hilangnya Multi Fungsi Lahan Sawah, Balai Penelitian Tanah, Bogor, dalam Tabloid Sinar Tani, 29 Januari 2204. Akbar, Arief RM. 2002. Model Simulasi Penyediaan Kebutuhan Beras Nasional.

Makalah Pengantar Falsafah Sains. LPB. Bogor.

Anwar. A, 1993. dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Lahan Non Pertanian di Sektor Wilayah Pedesaan, Juyrnal Perencanaan Wilayah dan Kota No. 10, Institut Teknologi Bandung.

Ariani Mewa, dkk. 2001. Bagaimana Dampak Krisis Ekonomi Terhadap Ketahanan Pangan Golongan Miskin. Buletein Agro ekonomi Volume 1 nomor 2.

Arifin, B. 2006. Analisis Ekonomi Disparitas Harga Gabah dan Harga Beras. Kompas 13 Februari 2006. Kolom Head line. Jakarta.

Badan Ketahanan Pangan / Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, 2005. Draft Rancangan Kebijakan dan Program Peningkatan Kebijakan Ketahanan Pangan tahun 2005. Medan

Eachern Mc William A. 2001. Ekonomi Mikro Pendekatan Konterporer Edisi Pertama Salemba Empat. Jakarta

Gujarati Damodar. 1978. Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga. Jakarta Hadi, Nasrul, 2004. Mengganti Padi Dengan Kelapa Sawit. Jambi : Dinas

Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Joesron,Tati Suhartati dan Fathorrozi, M. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Dilengkapi Beberapa Bentuk Fungsi Produksi. Penebit Salemba Empat. Jakarta.

Khudori, 2006. Ekonomi Politik Beras. Kompas Kamis 5 januari 2006 Kolom Opini. Jakarta.

Kompas, 11 Januari 2006. Beras Kenaikan Harga Dipicu naiknya Biaya produksi. Kolom Bisnis dan Keuangan. Jakarta.

Kompas, 22 Januari 2007. Harga OP Tidak berubah. Kolom Sumetera Bagian Utara. Jakarta.

Kompas, 9 April 2007. 10 Juta Ton Beras Berpotensi Hilang . Konversi Lahan Irigasi Mencapai 3. 099 Juta Ton. Kolom Bisnis dan Keuangan. Jakarta. Lubis, A.Efendi.,2005. Perencanaan Koorporasi Peningkatan Ketahanan Pangan

di Propinsi Sumatera Utara. Prosiding seminar Sehari Strategi Penguatan Ketahanan Pangan, tanggal 4 Juli 2005, Medan.

Noor, Muhammad, 1996. Padi Lahan Marjinal. Penerbit Swadaya. Jakarta. Nuryanti, Sri. 2005. Analisa Keseimbangan Sistem Penawaean Dan Permintaan

Beras Di Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi Volume 23 no 1.

Pusat Pengembangan Ketersediaan Pangan, 2007. Analisis Permintaan Dan Produksi Beras di indonesia, 2001-2004.Info Ketersediaan Pangan Web Provinsi.

Rusmarilin, H. dan Asmin P., 2005. Diversifikasi Pangan Sebagai Salah Satu Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan. Prosiding Seminar Sehari Strategi Penguatan Ketahanan Pangan, tanggal 4 juli 2005. Medan.

Saragih, B.2001. Pembangunan Pertanian 2001-2004 Departemen Pertanian. Jakarta.

Sembiring, H dan Moehar Daniel. 2003 (a). Prospek Pengembangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah Di Sumatera Utara Tahun 2009. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Spesifik Lokasi Mendukung Ketahanan Pangan dan Agribisnis Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani dalam Era Globalisasi. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta.

Sembiring, H dan Moehar Daniel. 2003 (b). Kontribusi PTT Dan Prediksi Perpadian Sumut Lima Tahun Mendatang. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Spesifik Lokasi Mendukung Ketahanan Pangan dan Agribisnis Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani dalam Era Globalisasi. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta. Sihombing, L., 2005. Food Security : Analisis Ketersediaan dan Akses ( Studi

Kasus Propinsi Sumatera Utara ). Prosiding Seminar Sehari Strategi Penguatan Ketahanan Pangan, tanggal 4 juli 2005. Medan.

Silitonga, C. 1996. Perkembangan Ekonomi nasional 1969-1995. PERHEPI. Jakarta.

Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasi Edisi Revisi, Jakarta : Rajawali.

Sugema, I. 2005. Krisis Kebijakan Beras. Kompas Jumat 20 Januari 2006. Kolom Opini. Jakarta.

Sugeng, 2001. Bercocok Tanaman Padi. Aneka Ilmu. Semarang.

Sukirno Sadono. 2006 Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi ketiga. PT Raja Grafindo Persada Jakarta

Sumarno. 2006. Pentingnya Setiap Provinsi Berswasembada Beras. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Harian Sinar Tani Edisi 1-7 Maret no 3139.

Suparmoko Maria R dan Suparmoko M. 1998. Ekonomika Untuk Manajer (teori dan soal-jawab) Penerbit BPFE- Jogyakarta

Suparyono dan Agus Setyono, 1993. Padi, Penebar Swadaya. Jakarta. Suparmoko, Maria R dan M, Suparmoko. 1998. Ekonomika Untuk Manajer

(Teori dan Soal –Jawab) edisi Pertama BPFE- Yogyakarta.

Susanto. U, 2004. Retrospek Dan Prospek Peranan Pemuliaan Tanaman Padi Dalam Dinamika Perkembangan Zaman. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Suryana, A dan Hermanto. 2003. Kebijakan Ekonomi Perberasan Nasional. Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta.

Swastika, DKS. 1999. Penerapan Model Dinamis Dalam Sistem Penawaran dan Permintaan Beras di Indonesia Informatika Pertanian Volume 8 (Desember 1999)

Todaro, P., 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Erlangga. Jakarta.

Waspada, 1 Desember 2005. Hasil Pertanian Tapsel di Atas Standar Nasional. Kolom Bisnis dan Teknologi. Medan.

Waspada, 2 Desember 2005. Sumut Impor Beras 14.000 ton. Kolom Bisnis dan Teknologi. Medan.

Waspada, 28 januari 2006. Kita Memang Harus Tolak Beras Impor. Tajuk Rencana. Kolom Opini. Medan

Waspada, 2 Februari 2007.25 Daerah Minta Jatah Raskin 2007. Kolom Bisnis dan Teknologi.

Lampiran 1. Penggunaan Produksi Gabah Kering Giling yang Akan Diolah Menjadi Bibit, Pakan Ternak, Bahan Baku Industrl Bukan Makanan, Susut, Limbah Produksi Beras dan Ketersediaan Beras Tahun 1987-2006 Tahun Produksi Gabah Kering Giling (ton) Bibit/benih Pakan ternak Bahan baku industri bukan makanan Susut/tercecer Limbah

produksi beras Kertersediaan beras 0,90% 0,44% 0,56% 5,40% 29,50% 63,20% 1987 2458088 22122, 79 10815, 59 13765, 29 132736, 75 725135, 96 1553511, 62 1988 2482938 22346, 44 10924, 93 13904, 45 134078, 65 732466, 71 1569216, 82 1989 2540874 22867, 87 11179, 85 14228, 89 137207, 20 749557, 83 1605832, 37 1990 2617754 23559, 79 11518, 12 14659, 42 141358, 72 772237, 43 1654420, 53 1991 2730393 24573, 54 12013, 73 15290, 20 147441, 22 805465, 94 1725608, 38 1992 2895194 26056, 75 12738, 85 16213, 09 156340, 48 854082, 23 1829762, 61 1993 2918152 26263, 37 12839, 87 16341, 65 157580, 21 860854, 84 1844272, 06 1994 3079960 27719, 64 13551, 82 17247, 78 166317, 84 908588, 20 1946534, 72 1995 3134533 28210, 80 13791, 95 17553, 38 169264, 78 924687, 24 1981024, 86 1996 3136760 28230, 84 13801, 74 17565, 86 169385, 04 925344, 20 1982432, 32 1997 3212208 28909, 87 14133, 72 17988, 36 173459, 23 947601, 36 2030115, 46 1998 3321049 29889, 44 14612, 62 18597, 87 179336, 65 979709, 46 2098902, 97 1999 3451430 31062, 87 15186, 29 19328, 01 186377, 22 1018171, 85 2181303, 76 2000 3514253 31628, 28 15462, 71 19679, 82 189769, 66 1036704, 64 2221007, 90 2001 3291515 29623, 64 14482, 67 18432, 48 177741, 81 970996, 93 2080237, 48 2002 3153305 28379, 75 13874, 54 17658, 51 170278, 47 930224, 98 1992888, 76 2003 3403075 30627, 68 14973, 53 19057, 22 183766, 05 1003907, 13 2150743, 40 2004 3418782 30769, 04 15042, 64 19145, 18 184614, 23 1008540, 69 2160670, 22 2005 3447393 31026, 54 15168, 53 19305, 40 186159, 22 1016980, 94 2178752, 38 2006 2988843 26899, 59 13150, 91 16737, 52 161397, 52 881708, 69 1888948, 78 61196499 550768, 50 269264,60 342700, 40 3304611, 00 18052967, 50 38676187, 37 x 3059824,95 27538, 42 13463, 23 17135, 02 165230, 55 902648, 36 1933809, 37

Lampiran 2. Hasil Regresi OLS Ketersediaan

Beras di Sumatera Utara, Setelah Di Lag Dependent Variable: LY

Method: Least Squares Date: 07/18/07 Time: 13:29 Sample(adjusted): 1988 2006

Included observations: 19 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.830903 0.755685 -1.099537 0.2901

LX1 0.978985 0.054826 17.85634 0.0000

LX2 0.041455 0.018270 2.269042 0.0396

LX3 -0.007912 0.018381 -0.430408 0.6735

LY(t-1) 0.107998 0.073666 1.466053 0.1647

R-squared 0.993025 Mean dependent var 14.47993 Adjusted R-squared 0.991032 S.D. dependent var 0.107746 S.E. of regression 0.010203 Akaike info criterion -6.111282 Sum squared resid 0.001457 Schwarz criterion -5.862745

Log likelihood 63.05718 F-statistic 498.3012

Durbin-Watson stat 1.913659 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas Ketersediaan Beras di Sumatera Utara

0 1 2 3 4 5 6 7 -0.01 0.00 0.01 0.02 Series: Residuals Sample 1988 2006 Observations 19 Mean -1.58E-15 Median 0.000112 Maximum 0.023918 Minimum -0.013682 Std. Dev. 0.008998 Skewness 0.726882 Kurtosis 3.998023 Jarque-Bera 2.461673 Probability 0.292048

Gambar 2. Histogram and stats uji normalitas Ketersediaan Beras di Sumatera Utara

Lampiran 4. Hasil Uji Linieritas Ketersediaan Beras di Sumatera Utara

Ramsey RESET Test:

F-statistic 26.65627 Probability 0.000116

Log likelihood ratio 20.42803 Probability 0.000006

Test Equation:

Dependent Variable: LY Method: Least Squares Date: 07/10/07 Time: 18:30 Sample: 1987 2006

Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 190.1497 36.12244 5.264032 0.0001

LX1 -38.66466 7.632578 -5.065741 0.0001

LX2 -3.155640 0.623638 -5.060054 0.0001

LX3 0.370765 0.080120 4.627602 0.0003

FITTED^2 1.848929 0.358113 5.162971 0.0001

R-squared 0.981117 Mean dependent var 14.46874 Adjusted R-squared 0.976081 S.D. dependent var 0.116210 S.E. of regression 0.017973 Akaike info criterion -4.987622 Sum squared resid 0.004845 Schwarz criterion -4.738689

Log likelihood 54.87622 F-statistic 194.8401

Durbin-Watson stat 1.762461 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 5. Hasil Uji Multikolinearitas Untuk Variabel Luas Panen di Sumatera Utara

Dependent Variable: LX1 Method: Least Squares Date: 07/18/07 Time: 13:35 Sample(adjusted): 1988 2006

Included observations: 19 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.335301 3.507413 0.665819 0.5156

LX2 -0.026042 0.085778 -0.303603 0.7656

LX3 -0.031791 0.086176 -0.368908 0.7174

LY(t-1) 0.829295 0.272962 3.038135 0.0083

R-squared 0.655647 Mean dependent var 13.55365 Adjusted R-squared 0.586776 S.D. dependent var 0.074751 S.E. of regression 0.048052 Akaike info criterion -3.048406 Sum squared resid 0.034635 Schwarz criterion -2.849577

Log likelihood 32.95986 F-statistic 9.519970

Lampiran 6. Hasil Uji Multikolinearitas Untuk Variabel Harga Beras di Sumatera Utara

Dependent Variable: LX2 Method: Least Squares Date: 07/18/07 Time: 13:51 Sample(adjusted): 1988 2006

Included observations: 19 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -25.61004 8.386382 -3.053765 0.0080

LX3 0.897215 0.117546 7.632915 0.0000

LY(t-1) 2.151096 0.880547 2.442908 0.0274

LX1 -0.234519 0.772453 -0.303603 0.7656

R-squared 0.976881 Mean dependent var 14.05531 Adjusted R-squared 0.972257 S.D. dependent var 0.865734 S.E. of regression 0.144198 Akaike info criterion -0.850597 Sum squared resid 0.311895 Schwarz criterion -0.651768

Log likelihood 12.08068 F-statistic 211.2734

Durbin-Watson stat 1.816678 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 7. Hasil Uji Multikolinearitas Untuk Variabel Harga Jagung di Sumatera Utara

Dependent Variable: LX3 Method: Least Squares Date: 07/18/07 Time: 13:54 Sample(adjusted): 1988 2006

Included observations: 19 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 12.95704 10.07392 1.286197 0.2179

LY(t-1) -0.588887 1.023528 -0.575350 0.5736

LX1 -0.282824 0.766651 -0.368908 0.7174

LX2 0.886358 0.116123 7.632915 0.0000

R-squared 0.965226 Mean dependent var 13.06079 Adjusted R-squared 0.958271 S.D. dependent var 0.701610 S.E. of regression 0.143323 Akaike info criterion -0.862773 Sum squared resid 0.308121 Schwarz criterion -0.663943

Log likelihood 12.19634 F-statistic 138.7847

Lampiran 8. Hasil Uji Multikolinearitas Untuk Variabel Ketersediaan Beras Tahun Sebelumnya di Sumatera Utara

Dependent Variable: LY(t-1) Method: Least Squares Date: 07/18/07 Time: 13:58 Sample(adjusted): 1988 2006

Included observations: 19 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.862914 1.968646 3.486109 0.0033

LX1 0.459353 0.151196 3.038135 0.0083

LX2 0.132313 0.054162 2.442908 0.0274

LX3 -0.036666 0.063728 -0.575350 0.5736

R-squared 0.925142 Mean dependent var 14.46964 Adjusted R-squared 0.910170 S.D. dependent var 0.119322 S.E. of regression 0.035763 Akaike info criterion -3.639162 Sum squared resid 0.019184 Schwarz criterion -3.440333

Log likelihood 38.57204 F-statistic 61.79290

Durbin-Watson stat 1.585717 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 9. Hasil Uji Autokorelasi Ketersediaan Beras di Sumatera Utara

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.643883 Probability 0.233896

Obs*R-squared 4.086114 Probability 0.129632

Test Equation:

Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 07/18/07 Time: 14:05

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.524176 0.782051 0.670258 0.5154 LX1 -0.067759 0.064469 -1.051030 0.3140 LX2 0.014375 0.019680 0.730439 0.4791 LX3 -0.017440 0.020591 -0.846977 0.4136 LY(t-1) 0.029016 0.072666 0.399309 0.6967 RESID(-1) 0.049670 0.267616 0.185601 0.8559 RESID(-2) -0.616675 0.340114 -1.813145 0.0949

R-squared 0.215059 Mean dependent var 1.40E-15 Adjusted R-squared -0.177412 S.D. dependent var 0.008998 S.E. of regression 0.009764 Akaike info criterion -6.142902 Sum squared resid 0.001144 Schwarz criterion -5.794951

Log likelihood 65.35757 F-statistic 0.547961

Dokumen terkait