• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. BPOM RI sebaiknya memberikan informasi lebih banyak tentang lipstik yang

mengandung timbal kepada masyarakat sehingga konsumen dan pedagang dapat lebih berhati-hati memilih lipstik yang akan mereka gunakan atau jual dan dapat terhindar dari gangguan kesehatan yang diakibatkan logam timbal. 2. BPOM RI sebaiknya lebih memperhatikan komposisi bahan lipstik yang

beredar di pasar.

2. Pihak Pasar sebaiknya lebih mengawasi peredaran lipstik yang beredar di Pasar Petisah kota Medan.

4. Bagi peneliti lain agar melakukan penelitian mengenai bahan kimia berbahaya lain yang terdapat pada lipstik.

DAFTAR PUSTAKA

Adytiowati, P., BPOM Rilis 10 Kosmetik Berbahaya, Apa Saja?. http://www.tempo.co/read/news/2014/12/19/060629716/BPOM-Rilis-10- Kosmetik-Berbahaya-Apa-Saja. Diakses pada 07 Maret 2015.

Akbar, M., Waspadalah! BPOM Keluarkan Daftar 68 Kosmetik Berbahaya. http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/19/ngttdg-

waspadalah-bpom-keluarkan-daftar-68-kosmetik-berbahaya. Diakses pada 07 Maret 2015.

Akhadi, M., 2009. Ekologi Energi Mengenali Dampak Lingkungan Dalam Pemanfaatan Sumber-Sumber Energi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Ardyanto, D., 2005. Deteksi Pencemaran Timah Hitam (Pb) dalam Darah Masyarakat yang Terpajan Timbal (Plumbum). Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2(1): 73.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2003. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.00.05.4.1745 Tentang Kosmetik. Jakarta.

, 2010. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.23.12.10.11983 Tahun 2010 Tentang Kriteria dan Tata Cara Pengajuan Notifikasi Kosmetika. Jakarta.

, 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetika. Jakarta.

, Waspada Keracunan Akibat

Kandungan Logam Berat pada Kosmetik.

http://ik.pom.go.id/v2014/artikel/Waspada-Keracunan-Akibat-Logam- Berat-Pada-Kosmetik.pdf. Diakses pada 01 April 2015.

Bentley, V., 2005. Siasat Jitu Awet Muda. Panduan Lengkap Mengungkap Rahasia Awet Muda. Erlangga. Jakarta.

Darmono, 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan. Jakarta.

Fardiaz, S., 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta.

Gusnaldi, 2007. Instant Make – Up. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hafizh, Ipstik Berfungsi Mewarnai Bibir Agar Lebih Cantik dan Secara Keseluruhan. https://www.scribd.com/mobile/doc/229748803. Diakses pada 15 Mei 2015.

Hasan, W., 2012. Pencegahan Keracunan Timbal Kronis pada Pekerja Dewasa dengan Suplemen Kalsium. Makara, Kesehatan. 16(1): 1-8.

Hepp, N. M., Mindak, W. R., Cheng, J., 2009. Determination Of Total Lead In Lipstick: Development And Validation of A Microwave-Assisted Digestion, Inductively Coupled Plasma–Mass Spectrometric Method.

Journal of Cosmetic Science. 60: 406.

Ismunandar, 2007. Kimia Populer Dari Kasus Merkuri sampai Energi Matahari. Penerbit ITB. Bandung.

Kurniawan, W., 2008. Hubungan Kadar Pb dalam darah Dengan Profil Darah pada Mekanik Kendaraan Bermotor di Kota Pontianak. Tesis Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Diponegoro. Semarang.

Lu, F. C., 1995. Toksikologi Dasar, Asas, Organ, Sasaran, dan Penilaian Risiko. Edisi kedua. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. 1998. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 445/Menkes/Per/V/1998 Tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet, dan Tabir Surya pada Kosmetika. Jakarta. Mustika, A. A., Andriyanto, Wientasih, I., Margarita, L., 2014. Kemampuan

Berbagai Putih Telur Unggas Sebagai Kelator dalam Mengatasi Keracunan Timbal. Jurnal Veterine. 15(3): 407.

Naria, E., 2005. Mewaspadai Dampak Pencemar Timbal (Pb) Di Lingkungan Terhadap Kesehatan. Jurnal Komunikasi Penelitian. 17(4): 69-70.

Nightray, W. X., Makalah Zat Toksin Timbal dan Adme. http://nightray13- kuro.blogspot.com/2013/09/toksikologi-makalah-zat-toksik-timbal.html. Diakses pada 24 April 2015.

Notoadmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta.

_________ ____, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 1990. Peraturan Pemerintah Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta.

_________ __ __, 1999. Peraturan Pemerintah Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Jakarta.

Pohan, D. D., 2014. Analisis Timbal (Pb) dan Tingkat Pengetahuan Orang Tua dan Guru Tentang Timbal (Pb) Pada Mainan Edukatif Balita di Taman Kanak-Kanak (TK) Kecamatan Medan Denai Tahun 2014. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Medan.

Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Rostamailis, 2005. Penggunaan Kosmetik, Dasar Kecantikan & Berbusana yang Serasi. PT Rineka Cipta. Jakarta

Sitorus, E., 2007. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Supir angkutan Kota pada Trayek Medan Bus Martubung-Amplas tentang Pencemaran Udara di Kota Medan. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Medan. Sartono, 2002. Racun dan Keracunan. Widya Medika. Jakarta.

Simamora, B., 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Soerjopranoto, D. M., Poerwosoenoe, T., 1984. Tata Rias Wajah Siang, Sore, Malam, Panggung dan Fantasi. Karya Utama. Jakarta.

Sugiharyanto, 2007. Geografi dan Sosiologi 2. Yudhistira. Yogyakarta.

Suherni, 2010. Keracunan Timbal di Indonesia. Macquarie University. Sydney. Sunu, P., 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. PT

Grasindo. Jakarta.

Sutresna, N., 2007. Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XII. Grafindo Media Pratama. Bandung.

Tranggono, R.I., Latifah, F., 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Utami, R., 2011. Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Beras Ketan Hitam (Oryza Sativa L Var Forma Glutinosa) Sebagai Pewarna. Skripsi Farmasi USU. Medan.

Utomo, T. A. T., 2005. Health Quotient Cerdas Kesehatan untuk Eksekutif. PT Grasindo. Jakarta.

Veegha, Pencemaran Tanah. https://veegha.wordpress.com/2008/05/03/pencemaran-tanah/. Diakses pada 23 April 2015.

Vida, B., Yantih, N., Andayani, N., 2012. Analisis Cemaran Timbal dalam Lipstik yang Beredar di Jakarta Selatan Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Jakarta.

Wasitaatmadja, S. M., 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Widaningrum, Miskiyah, Suismono, 2007. Bahaya Kontaminasi Logam Berat dalam Sayuran dan Alternatif Pencegahan Cemarannya. Buletin Pasca Panen Pertanian. 3: 18.

Widowati, W., Sastiono, A., Rumampuk, R. J., 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. ANDI. Yogyakarta. Yatimah, Y. D., Analisa Cemaran Logam Berat Kadmium dan Timbal pada

Lipstik yang Beredar di Daerah Ciputat dengan Menggunakan Spektrofotomrtri Serapan Atom (SSA). Skripsi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.

Yola, 2013. Proses Pembuatan Lipstik. https://www.scribd.com/olla_yola. Diakses pada 15 Mei 2015.

Ziarati, P. I., 2012. Risk Assesment of Heavy Metal Contens (Lead and Cadmium) in Lipstiks in Iran. IJCEA: 3(6): 450-452.

Dokumen terkait