• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Adapun saran yang diberikan penulis kepada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kabanjahe dalam mensejahterakan perekonomian dimasyarakat dan meningkatkan keinginan masyarakat untuk menyimpan uangnya dalam bentuk kredit, yaitu :

1. Analisis pembiayaan harus lebih selektif dalam menentukan fasilitas pembiayaan yang akan diberikan dalam menentukan maksimal pembiayaan. Agar pembiayaan yang diberikan tepat fasilitas dan maksimal pembiayaannya, maka pemberian pembiayaan harus disesuaikan pada jenis usaha, kondisi usaha dan rencana bisnis calon mudharib. Apabila pembiayaan yang diberikan terlalu rendah dengan kebutuhan mudharib tidak mencapai sasaran dan pembiayaanpun tidak dapat dikembalikan.

2. Sebaiknya calon-calon mudharib diberikan proses / prosedur pembiayaan yang lebih cepat dan ringkas sehingga tercapai kepuasan nasabah dan efisiensi dalam pelayanan perbankan sehingga tingkat profitabilitas dapat ditingkatkan, namun tetap memperhatikan tingkat safety. Perlakuan tersebut hendak memperhatikan kondisi calon mudharib yang relatif heterogen, baik dari segi karakter, kemampuan, kondisi usaha dan angunan yang ada. Selain itu, pengelompokan pembiayaan berdasarkan maksimal pembiayaan hendaknya memerlukan teknik yang berbeda guna mempermudah calon mudharib memperoleh pembiayaan. Untuk pembiayaan dengan maksimal pembiayaan yang rendah hendaknya calon mudharib diberi keringanan dalam melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan pada tahap permohonan pembiayaan mudharabah.

3. Melakukan peninjauan secara langsung terhadap operasioanal perusahaan yang akan dibiayai sehingga memperoleh informasi yang akurat tentang kelayakan calon mudharib menerima pembiayaan, selain itu inspeksi terhadap perkembangan usaha dan keadaan calon debitur sebaiknya

dilakukan secara mendadak. Hal ini disebabkan tujuan peninjauan kelapangan adalah untuk memastikan bahwa objek yang dibiayai sesuai dengan laporan calon mudharib.

4. Bank Syariah Mandiri harus meningkatkan mutu karyawan, terutama karyawan yang ada dalam unit pemasaran, karena unit pemasaran memegang peranan penting sehubungan pengkoordinasian seluruh kegiatan yang ada dalam proses pembiayaan terutama pembiayaan mudharabah sekaligus dalam menseleksi dan mencari nasabah-nasabah yang potensial. Sehingga dapat memberikan kontribusi bagi hasil yang besar bagi penyimpan dana dan diharapkan lebih kompetitif dengan tingkat bunga bank konvensional, sehingga penyimpan dana lebih tertarik untuk menyimpan dananya di Bank Syariah Mandiri dibandingkan dengan bank konvensional

7 A. Sejarah Ringkas

Kehadiran Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997,yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk panggung politik nasioanal, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali di dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Peagawai (YKP), PT. Bank Dagang Negara, dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan empat bank ( Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bank Bepindo) menjadi satu bank baru menjadi PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijkan penggabungan tersebut juga menempatkan

dan menetapkan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Bank Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 1 tahun 1998, yang memberikan peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Bank Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Bank Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastruktur, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensioan menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaiman tercamtum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH No. 23 tanggal 23 September 1999.

Perubahan kegiatan BSB menjadi bank umum syariah dilakukan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keptusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DSG/1999, BI meyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT. Bank Syariah Mandiri secara resmi beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai- rohani, yang melandasi kegiata operasionalnya. Harmoni antara idealisme dan usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadikan salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya diperbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kabanjahe adalah berbentuk garis dan pada manajemen puncak telah dilakukan penataan fungsi dan peran kerja yang lebih koordinatif.Upaya ini diikuti pula dengan berbagai penyempurnaan struktur organisasi perusahaan.Penyempurnaan tata laksana organisasi perusahaan ini dijabarkan melalui penyederhanaan maupun peningkatan status, fungsi, dan tanggung jawab. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kabanjahe adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

11 bagiannya masing-masing, antara lain :

1. Kepala Cabang 1. Tujuan Jabatan

Memimpin, mengelola, mengawasi/mengendalikan, mengembangkan kegiatan dan mendayagunakan sarana organisasi Cabang untuk mencapai tingkat serta volume aktivitas pemasaran, operasional, dan layanan Cabang yang efektif dan efesien sesuai dengan target yang telah ditetapkan

2. Tanggung Jawab Utama Jabatan

a. Memastikan tercapainya target bisnis Cabang yang telah ditetapkan berikut unit kerja dibawah koordinasinya, meliputi: pendanaan, pembiayaan, fee based, dan laba bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

b. Memastikan kepatuhan, tingkat, kesehatan dan prudensialitas seluruh aktivitas cabang.

c. Memastikan pengendalian dan pembinaan Cabang dan jaringan yang ada dibawah koordinasinya.

d. Memastikan terlaksananya Standar Layanan Nasabah di Cabang dan jaringan yang di bawahnya.

e. Memastikan pelaporan (intern dan ekstern) dilakukan secara akurat dan tepat waktu.

f. Memastikan kelengkapan, kerapihan dan keamanan dari dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Memastikan tndaklanjut hasil audit intern /ekstern. 3. Tanggung Jawab Umum Jabatan

a. Mengkoordinasi dan menetapkan rencana kerja dan anggaran tahunan Cabang, agar selaras dengan visi, misi, dan strategi jangka panjang Bank.

b. Mengkoordinasi dan menetapkan serta mengevaluasi target kerja seluruh bagian di unit kerjanya, untuk mendukung tercapainya tujuan Bank.

c. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja Cabang untuk memastikan tercapainya target unit kerja yang telah ditetapkan secara tepat waktu.

d. Memastikan terlaksananya IT Security Awareness, antara lain tidak sharing password, standarisasi aplikasi yang telah ditetapkan. e. Memastikan kepatuhan penggunaan wewenang limit transaksi

operasional oleh bawahannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Melakukan analisa SWOT secara berkala untuk mengetahui posisi cabang terhadap posisi pesaing di wilayah kerja setempat.

g. Memastikan pemeliharaan dan keamanan harta tetap dan inventaris unit kerja.

h. Mengevaluasi penggunaan jasa Pihak Ketiga sesuai dengan wewenangnya.

i. Menetapkan kebutuhan dan strategi pengembangan SDM di cabangnya masing-masing, untik memastikan jumlah dan kualifikasi SDI sesuai dengan strategi Bank.

4. Wewenang

a. Memutus pembiayaan sesuai dengan wewenang dan ketentuan yang berlaku.

b. Memberikan persetujuan / penolakan transaksi operasional sesuai dengan wewenang dan ketentuan yang berlaku.

c. Mengesahkan dokumen berharga Bank.

d. Memberikan teguran lisan / tertulis terhadap pelanggaran peraturan. e. Menetapkan hasil penilaian kinerja pegawai Cabang.

f. Menetapkan rotasi jabatan bawahannya dengan kondisi jabatan dan jod grade yang sama.

g. Menyetujui pengeluaran sesuai anggaran.

h. Memberikan spesial nisbah dan penyesuaian pricing pembiayaan sesuai dengan wewenang dan ketentuan yang berlaku.

i. Mewakili Direksi dalam berhubungan dengan pihak eksternal Bank sesuai dengan Surat Kuasa Direksi.

2. Marketing Manager 1. Tujuan Jabatan

Memastikan tercapainya terget-terget pembiyaaan, dana dan Fee BasedIncome Cabang yang telah ditetapkan Kantor Pusat.

2. Tanggung Jawab Utama

a. Merumuskan strategi pemasaran Cabang.

b. Memastikan tercapainya target pembiayaan Cabang. c. Memastikan tercapainya target pendaan Cabang.

d. Memastikan tercapainya terget fee based income Cabang. e. Memastikan kelayakan nota analisa pembiyaan.

f. Memastikan kualitas aktiva produktif dalam kondisi terkendali dan pelaksanaan pengawalan terhadap seluruh nasabah Cabang.

g. Memastikan penyelamatan seluruh pembiayaan bermasalah di Cabang.

h. Memastikan ketetapan pembayaran seluruh kewajiban nasabah Cabang.

i. Memastikan implementasi standar pelayanan prima kepada nasabah prioritas.

3. Tanggung Jawab Umum

a. Membuat evaluasi pelaksanaan rencana kerja mingguan / bulanan di bagiannya untuk memastikan kesesuaiannya dengan rencana kerja unit kerjanya.

b. Mengkoordinasi dan menetapkan serta mengevaluasi target kerja seluruh pegawai Bawahan Langsung, untuk memastikan tercapainya target kerja bagiannya.

c. Melakukan supervisi terhadap proses pekerjaan di seluruh Sub-Unit Bagian, untuk memastikan seluruh pekerjaan dilaksnakan sesuai dengan rencana / target kerja dan SOP yang berlaku.

d. Membuat dan mengkaji laporan pelaksanaan rencana kerja bagiannya untuk memastikan tersedianya data yang akurat dan mutakhir sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan atasan.

e. Memastikan kepatuhan penggunaan wewenang limit transaksi operasional oleh bawahannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Memastikan terlaksananya IT Security Awareness, antara lain tidak sharing password, standarisasi aplikasi yang ditetapkan.

g. Mengusulkan kebutuhan penambahan pegawai di bagiannya sesuai dengan hasil perhitungan Manning Analysis dan kebutuhan Bank. h. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan bawahan, agar

memenuhi persyaratan minimum jabatan sehingga dapat melakukan pekerjaannya sesuai standar dan SOP.

i. Mengkaji dan mengusulkan permintaan barang atau peralatan kerja, untuk memastikan penggunaan yang paling efektif terhadap seluruh barang dan peralatan kerja.

3. Operation Manager 1. Tujuan Jabatan

Memastikan aktivitas operasional Cabang terkelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan target bidang operasional cabang tercapai sesuai ketetapan Kantor Pusat.

2. Tanggung Jawab Utama

a. Memastikan terkendalinya biaya opersional Cabang dengan efesien dan efektif.

b. Memastikan transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan dan SOPyang telah ditetapkan.

c. Memastikan terlaksanya standar layanan nasabah yang optimal di kantor Cabang.

d. Memastikan ketersediaan likuiditas Cabang yang memadai.

e. Memastikan pelaksaan seluruh kegiatan administrasi, dokumentasi dan kearsipan sesuai dengan peraturan berlaku.

f. Memastikan pemenuhan kewajiban pelaporan sesuai dengan peraturanyang berlaku (internal dan eksternal).

g. Memastikan kebenaran dan kewajaran pencatatan laporan keungan cabang.

h. Mengelola fungsi-fungsi administrasi kepegawaian Cabang. i. Mengelola saran dan prasarana Kantor Cabang.

3. Tanggung Jawab Umum

a. Membuat evaluasi pelaksanaan rencana kerja mingguan / bulanan di bagiannya untuk memastikan kesesuaiannya dengan rencana kerja unit kerjanya.

b. Mengkoordinasi dan menetapkam serta mengevaluasi target kerja seluruh pegawai Bawahan Langsung, untuk memastikan tercapainya target kerja bagiannya.

c. Melakukan supervisi terhadap proses pekerjaan di seluruh Sub-Unit Bagian, untuk memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana / target kerja dan SOP yang berlaku.

d. Membuat dan mengkaji laporan pelaksanaan rencana kerja bagiannya untuk memastikan tersedinya data yang akurat dan mutakhir sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan atasan.

e. Memastikan kepatuhan pengunaan wewenang limit transaksi operasional oleh bawahannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Memastikan terlaksanya IT Security Awareness, antara lain tidak sharing password, standarisasi aplikasi yang telah ditetapkan. g. Mengusulkan kebutuhan penambahan pegawai di bagiannya sesuai

h. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan bawahan, agar memenuhi persyaratan minimum jabatan sehingga dapat melakukan pekerjaannya sesuai stndar dan SOP.

i. Mengkaji dan mengusulkan permintaan barang atau peralatan kerja untuk memastika penggunaan yang paling efektif terhadap seluruh barang da peralatan kerja.

4. Account Officer 1. Tujuan Jabatan

Merealisasikan target pembiayaan dan fee based income yang didistribusikan oleh Marketing Manager.

2. Tanggung Jawab Utama

a. Mendapatkan calon nasabah pembiayaan yang prospektif. b. Memastikan kelengkapam dokumen aplikasi pembiyaan.

c. Menindaklanjuti permohonan pembiayaan nasabah dalam bentuk NAP.

d. Memastikan persetujuan atau penolakan permohonan pembiayaan yang diajukan.

e. Menindaklanjuti persetujuan atau penolakan permohonan pembiayaan nasabah.

f. Memastikan proses pencairan poembiayaan sesuai dengan keputusan Komite Pembiayaan.

h. Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah yang dikelola agar kolektibilitas lancar.

i. Menyelesaikan fasilitas pembiayaan bermasalah.

j. Merealisasikan pendapatan fee based income dari nasabah pembiayaan

5. Funding Officer (FO) 1. Tujuan Jabatan

Merealisasikan target pendanaan dan fee based income yang didistribusikan oleh Marketing Manager.

2. Tanggung Jawab Utama

a. Memasarkan produk pendanaan, treasury dan haji sesuai strategi pemasaran yang telah ditetapkan.

b. Memasarkan produk bancassurance (produk asuransi yang dipasarkan oleh Bank), produk investi dan jasa non-Bank lainnya. c. Meningkatkan business relation antara Bank dengan nasabah sesuai

dengan target yang ditetapkan.

d. Memutakhirkan dokumen dan data nasabah pendanaan sesuai kelolaan.

e. Memberikan pelayanan khusus dalam setiap interaksi dengan nasabah prioritas.

6. Pelaksana Marketing Support (PMS) 1. Tujuan Jabatan

Tercapainya pelaksana kegiatan administrasi pendanaan dan pembiayaan.

2. Tanggung Jawab Utama

a. Memastikan kelengkapan persyaratan penandatanganan akad dan pencairan pembiayaan nasabah.

b. Memdokumentasikan current file.

c. Menerbitkan surat peringatan pembayaran kewajiban nasabah. d. Membuat pengajuan BI/Bank/ Trade Checcking.

e. Memantau pemenuhan dokumen TBO.

f. Membuat SP3 atau surat penolakan atas permohonan pembiyaan nasabah yang ditolak.

g. Melakukan korespondensi berkaitan dengan pendanaan baik intern dan ekstern.

h. Menyusun laporan portofolio dan profitability nasabah, baik pembiayaan maupun pendanaan, sesuai dengan target Cabang. i. Memelihara data profil nasabah pendanaan.

j. Menyusun laporan pencapaian target MM, AO, dan FO.

7. Customer Service Representatif (CSR) 1. Tujuan Jabatan

Melaksanakan kegiatan operasional dan pelayanan Nasabah sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan.

2. Tanggung Jawab Utama

b. Memproses permohonan pembukaan dan penutupan rekening tabungan, giro, dan deposito.

c. Memblokir Kartu ATM nasabah sesuai permintaan nasabah.

d. Melayani permintaan buku Cek/Bilyet Giro, surat referensi bank/surat keterangan bank dan sebagainya.

e. Mendistribusikan salinan rekening koran kepada nasabah.

f. Menginput data customer dan loan facility yang lengkap dan akurat.

g. Memelihara persediaan Kartu ATM sesuai kebutuhan.

h. Menyampaikan dokumen berharga Bank dan Kartu ATM kepada nasabah.

i. Membuat laporan pembukaan dan penutupan rekening, keluhan nasabah serta stock opname kartu ATM.

j. Memproses transaksi pengiriman dan pembayaran melalui western union.

k. Memastikan tersedianya media promosi prosuk dan jasa BSM di Cabang.

8. Teller

1. Tujuan Jabatan

Melayani kegiatan penyetoran dan penarikan uang tunai (rupiah dan valuta asing), pengambilan/penyetoran non tunai dan surat-surat berhaga dan kegiatan kas leinnya serta terselenggaranya layanan

bagian kas secara benar, cepat, dan sesuai dengan standar pelayanan Bank.

2. Tanggung Jawab

a. Melakukan transaksi tunai dan tunai sesuai dengan SOP. b. Mengelola saldo kas Teller sesuai limit yang ditentukan. c. Mengelola uang yang layak dan tidak layak edar / uang palsu. d. Menjaga keamana dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan. e. Melakaukan cash account akhir hari.

f. Mengisi uang tunai di mesin ATM BSM. g. Menyediakan laporan transaksi harian.

9. Pelaksana Admin Pembiayaan dan Trade Service 1. Tujuan Jabatan

Memenuhi komite Bank dan memelihara dokumen pencairan maupun legal yang berkaitan dengan pencairan pembiayaan, transaksi ekspor / impor di SKBDN.

2. Tanggung Jawab Utama 1. Loan Administration

a. Memastikan kelengkapan pemenuhan dokumen pembiayaan sebelum fasilitas dicairkan berdasarkan prasyarat / syarat yang telah disepakati.

b. Memelihara dokumen pencairan dan dokumen legal pembiayaan dengan tertib dan aman.

c. Memutakhirkan data-data nasabah dan persyaratan pembiayaan pasca pencairan.

d. Menyediakan informasi data nasabah. e. Memenuhi data dan informasi jaminan.

f. Membebankan biaya administrasi pembiayaan dan biaya lainnya yang terkait.

g. Menindaklanjuti proses pencairan pembiayaan kepada nasabah. 2. Ekspor dan SKBDN

a. Menertibkan notifikasi L/C kepada nasabah.

b. Membebankan advising commosion kepada nasabah.

c. Memastikan kelengkapan dan keabsahan dokumen sesuai dengan L/C atau SKBN.

d. Memenuhi kewajiban penbayaran Wesel Ekspor.

e. Mengirimkan dokumen ekspor kepada Bank Koresponden. f. Memlihara dokumen ekspor/SKBN dan dokumen legal.

g. Menyedikan laporan proses pengkreditan rekening nostro/Bank Indonesi atas realisasi transaksi ekspor/SKBN.

h. Membebankan biaya Bank Luar Negeri.

10.Pelaksana Domestic dan Clearing (D & C) 1. Tujuan Jabatan

Memastikan kecepatan dan kebenaran pelayanan transfer, inkaso, kliring dan aktivitas D & C lainnya untuk memenuhi kepuasan nasabah. 2. Tanggung Jawab Utama

a. Melaksanakan transaksi transfer keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku.

b. Melaksanakan transaksi kliring keluar masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku.

c. Melaksanakan transaksi inkaso keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku.

d. Melaksanakan transaksi domestik dan kliring lainnya ( a.l. payroll, payment point, pelimpahan transaksi valas ) sesuai ketentuan dan SOP yang berlaku.

e. Memelihara administrasi san dokumentasi seluruh transaksi. f. Menjaga kerahasiaan password yang menjadi wewenangnya.

g. Menggunakan wewenang limit transaksi operasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11. Pelaksana SDI GA dan Accounting 1. Tujuan Jabatan

Terpenihnya kebutuhan pegawai sesuai kondisi Cabang dan terlaksananya pengembangan karir pegawai sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan pegawai yag bersangkutan dan penyediaan kebutuhan sarana dan prasana kantor untuk meadukung kegiatan operasional dan marketing cabang.

2. Tanggung Jawab Utama 1. SDI dan Umum

a. Menatausahakan gaji pegawai, data lembur pegawai, dan fasilitas pegawai lainnya.

b. Menatausahakan absensi harian pegawai (pagi dan sore), cuti pegawai dan pemberian pinjaman pegawai.

c. Melakukan proses administrasi kepegawaiaan ke Kantor Pusat. d. Membuat proofing atas tiket-tiket KRR yang berada dalam

pengelolaannya yang berhubungan dengan personalia setiap kahir bulan atau akhir periode.

e. Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian sarana serta prasana kantor.

f. Melakukan tugas kesekretariatan.

g. Mengadministrasikan seluruh aset milik Bank.

h. Melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasana kantor. i. Melaksanakan penutupan asuransi seluruh aset milik bank. j. Memastikan pengamanan gedung dan inventaris kantor Cabang. k. Membuat laporan ralisasi biaya-biaya yang berkaitan dengan

logistik, a.l. biaya telepon, air, kendaraan bermotor, kebersihan, alat tulis kantor, barang cetakan dan berupaya untuk menekannya. l. Mengatur penggunaan kendaran dinas Cabang.

m.Melakukan penyusutan atas nilai buku inventaris kantor serta aktiva tetap milik kantor lainnya.

n. Membuat Laporan Proof Sheef Bulanan atas Rekening Persediaan Barang Catakan/Alat Tulis, Biaya Dibayar Dimuka, dan Biaya yang akan Dibayar.

o. Melakukan pengurusan perizinan yang dikelola oleh Cabang. 2. Accounting

a. Melakukan pelaporan kepada BI.

b. Melakukan perhitungan, pelaporan, dan pembayaran perpajakan. c. Melakukan penginputan data untuk pelaporan Kantor Pusat ke BI. d. Menyusun laporan rician akun-akun tertentu dlam laporan

Keuangan (proofsheet)

e. Melakukan rekonsiliasi dan penyelesaian posisi open item.

f. Melakukan administrasi dan pengarsipan terhadap seluruh dokumen terkait pelaporan.

D. Jaringan Usaha atau Kegiatan

Saat ini PT. Bank Syariah Mandiri memiliki jaringan outletyang luas, mencakup 864 kantor yang tersebar di 33 provinsi seluruh Indonesia, terdapat 921 unit ATM Syariah Mandiri, 11.886 unit ATM Mandiri, 60.922 unit (include ATM Mandiri dan ATM BSM), 74.050 unit ATM Prima, 196.870 unit EDC BCA, 10.596 unit ATM BCA, dan 12.010 unit Malaysia Electronic Payment System (MEPS).

E. Kinerja Usaha Terkini

Pada tahun 2013 BSM Kantor Cabang Kabanjahe mengalami peningkatan laba bersih. BSM Kantor Cabang Kabanjahe percaya bahwa kerja belumlah usai

dan bertekad untuk melanjutkan upaya dalam meningkatkan kemampuan dan mendorong inovasi demi memperkokoh posisi serta lebih mempercepat kemajuan demi mencapai visi kami untuk PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kabanjahe.

F. Rencana Kegiatan

PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kabanjahe merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan merupakan salah satu bank syariah di Indonesia.Visi dari perusahaan perbankan BSM ini adalah “Memimpin Pengembangan Peradaban Ekonomi yang Mulia”.Misi dari PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kabanjahe adalah :

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang berkesinambungan.

2. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyakuran pembiayaan pada segmen UMKM.

3. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat. 4. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. 5. Mengambangkan syariah universal.

1 A. Latar Belakang Masalah

Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, di lakukan di Indonesia setelah dikeluarkannya Undang-Undang No.72 tahun 1992 tentang perbankan syariah serta dikeluarkannya fatwa bunga haram dari majelis ulama Indonesia (MUI) tahun 2003. Banyak bank yang menjalankan operasionalnya secara prinsip syariah. Dengan diperkenalkannya jenis bank dengan prinsip bagi hasil, maka dalam sistem perbankan Indonesia selain bank umum yang kita kenal selama ini, bank dapat pula memilih kegiatan usaha berdasarkan sistem bagi hasil.

Perbedaan prinsip perbankan umum dengan bank bagi hasil terletak pada sistem bunga. Bank bagi hasil dalam menjalankan operasinya tidak menggunakan sistem bunga sebagai dasar untuk menentukan imbalan yang akan diterima atas jasa pembiayaan yang diberikan. Demikian pula imbalan yang diberikan kepada nasabah atas dana yang dititipkan kepada bank. Penetuan imbalan yang diinginkan dan yang akan diberikan tersebut semata-mata didasarkan pada prinsip bagi hasil. Pada bank umum imbalan didalam penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dihitung dalam bentuk bunga yang dinyatakan dalam persentase tertentu.

Berdasarkan hukum-hukum syariah tersebut bank syariah lebih mengutamakan unsur kepercayaan didalam pemberian pembiayaan yang dilakukan. Salah satu bentuk pembiayaan bank syariah adalah pembiayaan

Dokumen terkait