• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Donita Frozen FoodMemanfaatkan media online/media cetak di Kota medan untuk mengiklankan produk Donita Frozen Foodyang berkualitas serta aman dikonsumsi, Memanfaatkan media online para artis untuk meng-endorse produk Donita Frozen Food,Memanfaatkan tenaga anak muda/mahasiswa yang banyak menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk Donita Frozen Food,Memberikan garansi/ jaminan uang kembali bila produk yang dibeli konsumen tidak sesuai dengan yang telah dijanjikan Donita Frozen Food,Aktif dalam mengikuti perkembangan informasi mengenai MEA serta melakukan kegiatan pemasaran hingga ke mancanegara, Melakukan Inovasi dan Differensiasi produk, untuk terus dapat memenuhi kebutuhan Konsumen.

2. Donita Frozen Foodmemang cukup terkenal bagi kalangang pengusaha dan Reseller mereka. Namun nama mereka masih kurang familiar di telinga masyarakat , terutama di Kota Medan. promosi melalui media online penting, namun mempromosikan secara langsung/ bertemu muka dengan pelanggan juga tidak kalah penting. Donita Frozen Foodkurang dalam melakukan interaksi dengan konsumen mereka dipasar . Untuk itu, diharapkan kedepannya Donita dapat melakukan interaksi secara langsung dengan konsumen mereka.

3. Donita Frozen Foodperlu membidik pasar anak muda atau mahasiswa sebagai media untuk kegiatan pemasaran mereka. Biasanya dikota-kota besar yang memiliki institusi pendidikan setingkat Universitas, banyak pelajar/mahasiswa yang diharuskan untuk merantau ke kota tersebut untuk banyak alasan. Biasanya pelajar/mahasiswa yang nge-kost memanfaatkan makanan praktis untuk dikonsumsi. Donita Frozen foodbisa menawarkan produk yang praktis serta aman dikonsumsi kepada para pelajar/mahasiswa tsb. Tidak hanya itu, pelajar/ mahasiswa yang merantau biasanya juga sering mengalami kesulitan keuangan, Donita Frozen Foodseharusnya dapat melihat ini sebagai peluang untuk memanfaatkan semangat anak muda tersebut untuk menjual produk mereka.

4. Donita Frozen Foodmerupakan usaha baru yang baru berjalan sekitar dua tahun. Masih banyak hal yang perlu ditingkatkan oleh usaha ini untuk dapat terus berkembang serta harus tetap konsisten untuk terus berinovasi.

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1Strategi

2.1.1 Definisi Strategi

Menurut K.Stephanie K. Marrus (Umar,2001:31), pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Chandler dalam Rangkuti (2013: 3), mendefenisikan strategi sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Defenisi ini menjelaskan bahwa strategi adalah tinjuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pemanfaatan dan pengalokasian seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan usaha untuk mencapai tujuan dengan melihat dan memadukan lingkungan eksternal dan internal sehingga menghasilkan rencana, keputusan dan tindakan yang tepat.

2.1.2 Konsep Strategi

Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yag berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep – konsep tersebut adalah sebagai berikut :

a. Distinctive competence

Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki “Distinctive Competence”. Konsep ini menjelaskan kemampuan spesifik suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley (1988) dalam buku Freddy Rangkuti (2014:5), identifikasi distinctive competence dalam suatu organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya. Dua faktor tersebut dapat menyebabkan perusahaan tersebut dapat lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Dengan memiliki kemampuan melakukan riset pemasaran yang lebih baik, perusahaan dapat mengetahui secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun strategi pemasaran yang American Marketing Association 1960 dalam Assauri (2004:3).

b. Competitive Advantage

Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu: cost leadership, diferensiasi, dan fokus. Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibanding dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai/kualitas

13

produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan karena memanfaatkan skala ekonmis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku, dan sebagainya.

2.1.3 Tipe Strategi

Strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis.

a. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakuakan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.

b. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan, kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.

c. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi – strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.2Konsep Pemasaran

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu fungsi dari kegiatan pokok perusahaan, di samping fungsi yang lain selain seperti keuangan, produksi, dan personalia. Kegiatan pemasaran sebagaimana telah diketahui bersama adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan agar barang atau jasa yang diproduksi atau dihasilkan dapat sampai ke tangan konsumen sebagai pihak yang membutuhkan. Disamping itu, kegiatan pemasaran juga bertujuan memperoleh laba yang maksimal untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

American Marketing Association (AMA) dalam Assauri (2004:215), pemasaran diartikan sebagai hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang langsung dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Menurut Sunarto (2004:11) pemasaran berarti mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran dan hubungan, dengan tujuan menciptakan nilai dan memuaskan kebutuhan dan keinginan. Seseorang atau kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan, dengan menciptakan dan saling menukarkan produk dan nilai dengan orang lain.

Sedangkan Kotler dalam Anoraga (2009:12), mendefenisikan pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai dengan lainnya.

Dari pengertian pemasaran diatas, ada beberapa konsep yang perlu diperhatikan, yaitu:

15

1. Kebutuhan adalah suatu keadaan ketika dirasakannya ketiada kepuasan dasar tertentu yang sifatnya ada dan terletak dalam tubuh dan kondisi manusia. Misalnya kebutuhan sandang, pangan dan papan, keamanan dan penghargaan.

2. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam tadi.

3. Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk yang tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya.

4. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. produk dapat berupa barang, jasa, maupun ide-ide.

5. Nilai adalah estimasi konsumen terhadap kapasitas produk secara keseluruhan untuk memuaskan kebutuhannya.

2.2.2 Unsur-unsur Utama Pemasaran

Menurut Freddy Rangkuti (2008:49), unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 unsur yaitu :

1. Unsur Strategi Persaingan

Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni :

1) Segmentasi Pasar, yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli secara terpisah.

2) Targetting, yaitu suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

3) Positioning, yaitu penetapan posisi pasar yang bertujuan untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam pemikiran pelanggan.

2. Unsur Taktik Pemasaran

Unsur taktik pemasaran memiliki dua unsur, yakni :

1) Diferensiasi, yaitu berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan.

2) Bauran pemasaran, yaitu berkaitan dengan kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat.

3. Unsur Nilai Pemasaran

Unsur nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi 3, yakni :

1) Brand yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.

2) Service yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen.

3) Process yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan pelanggan.

2.2.3 Lingkungan Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:78), lingkungan pemasaran merupakan pelaku di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan konsumen sasaran. Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro (micro environment) terdiri dari

17

pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani konsumennya, termasuk perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, konsumen, pesaing, dan masyarakat. Berikut ini adalah penjabaran lingkungan mikro perusahaan:

a. Perusahaan

Dalam merancang rencana pemasaran, manajemen pemasaran memperhitungkan kelompok lain perusahaan seperti manajemen puncak, keuangan, riset, dan pengembangan, pembelian, operasi dan akuntansi. Semua kelompok yang saling berhubungan ini membentuk lingkungan internal.

b. Pemasok

Pemasok membentuk hubungan penting dalam keseluruhan sistem penghantar perusahaan. Mereka menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasanya. Masalah pemasok sangat mempengaruhi pemasaran. Manajer pemasaran harus mengawasi ketersediaan pasokan, kelangkaan, penundaan pasokan, pemogokan kerja, dan kejadian-kejadian lain yang dapat merugikan penjualan alam jangka pendek dan merusak kepuasan konsumen dalam jangka panjang.

c. Perantara

Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran ini meliputi penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran dan perantara keuangan. Perantara pemasaran merupakan

komponen penting dalam keseluruhan sistem penghantar nilai perusahaan. Dalam usahanya menciptakan hubungan konsumen yang memuaskan, perusahaan harus bertindak lebih dari sekedar mengoptimalkan kinerja mereka sendiri. Perusahaan harus bermitra secara efektif dengan perantara pemasaran untuk mengoptimalkan kinerja keseluruhan sistem.

d. Konsumen

Suatu perusahaaan berhubungan dengan para pemasok dan perantara agar perusahaan itu dapa menyediakan produk dan jasa secara efesien dan efektif kepada pasar sasarannya. Pasar sasaran dapat terdiri dari lima, yaitu pasar konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Pasar bisnis membeli barang dan jasa untuk memroses lebih lanjut untuk digunakan dalam proses produksi mereka, sementara pasar penjual perantara membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi mendapatkan laba. Pasar pemerintah terdiri dari badan-badan pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk menghasilkan pelayanan umum atau menyalurkan barang dan jasa ke pihak lain yang membutuhkan mereka. Terakhir, pasar internasional terdiri dari para pembeli di negara lain.

e. Pesaing

Konsep pemasaran menyatakan bahwa agar berhasil, perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasan konsumen yang lebih besar daripada pesaingnya. Oleh karena itu, pemasar harus melakukan lebih dari sekedar menyesuaikan diri denngan kebutuhan kosumen sasaran. Mereka juga

19

harus meraih manfaat strategis dengan menempatkan penawaran mereka secara kuat menghadapi penawaran pesaing dalam pikiran konsumen. f. Masyarakat

Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan. Masyarakat dapat memperlancar atau menghambat kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Karena masyarakat dapat secara nyata mempengaruhi nasib baik suatu organisasi, maka organisasi yang bijak perlu mengambil langkah nyata untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat umum.

Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro, kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan budaya.

a. Lingkungan Demografi

Demografi adalah ilmu tentang populasi dalam hal ukuran, kepadatan, lokasi, umur, jenis kelamin, mata pencaharian dan statistik lainnya. Lingkungan demografi adalah kepentingan utama bagi pemasaran karena lingkungan ini melibatkan orang-orang, dan orang-orang membentuk pasar.

b. Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola membeli konsumen. Pemasaran harus memberikan perhatian intens terhadap perubahan pendapatan dan pola pengeluaran konsumen. c. Lingkungan Alam

Lingkungan alam melibatkan sumber daya alam yang dibutuhkan sebagai input oleh perusahaan atau yang dipengaruhi kegiatan pemasaran. Pemasaran harus mewaspadai beberapa tren dalam lingkungan alam, seperti semakin berkurangnya bahan mentah, meningkatnya harga sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan meningkatnya intervensi pemerintah dalam manajemen sumber daya alam.

d. Lingkungan teknologi

Lingkungan teknologi merupakan kekuatan paling dramatis yang sekarang membentuk dunia. Teknologi berkembang dengan cepat. Teknologi yang baru kemungkinan menciptakan pasar yang baru. Jadi, perusahaaan harus mengamati lingkungan teknologi secara dekat. Perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan kehilangan kesempatan dalam meraih pasar yang baru.

e. Lingkungan politik

Keputusan pasar sangatlah kuat dipengaruhi oleh perkembangan politik. Lingkungan politik terdiri dari hukum, agen pemerintah, dan kelompok-kelompok penekan yang mempengaruhi serta membatasi organisasi dalam masyarakat.

f. Lingkungan budaya

Lingkungan budaya dibentuk oleh lembaga-lembaga dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, dan perilaku masyarakat. 2.3Strategi Pemasaran

Semua organisasi membutuhkan pemasaran untuk mencapai tujuan dan objektifnya, setiap perusahaan memiliki tujuan dan objektif yang berbeda-beda.

21

Oleh karena itu, diperlukan strategi yang berbeda-beda pula untuk digunakan sebagai pedoman masing-masing tingkat perusahaan dalam jangka panjang.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran didasarkan pada analisis manajer perusahaan akan lingkungan perusahaan, baik internal maupun eksternal.

Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:193), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspetasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program (seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan produk) memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasikan program-program pemasaran agar program-program itu sejalan dan terintegrasi dengan sinergistik.

2.3.1 Pemilihan Strategi Pemasaran

Proses pemilihan strategi pemasaran perlu pertimbangan cermat atas sejumlah informasi. Menurut Fandy Tjiptono dan Chandra (2012:195), hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan strategi pemasaran adalah :

1. Tujuan atau sasaran produk

Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar strategi yang dibutuhkan. Contoh, jika tujuan utama produk adalah meningkatkan penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya

alternatif utama yang dipertimbangkan adalah strategi pemasaran selektif yang berfokus pada upaya merebut konsumen dari pesaing atau memperluas pasar yang dilayani.

2. Peluang Pasar

Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk dan siapa yang tidak membelinya. Informasi tersebut dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam memilih strategi dan program guna meningkatkan jumlah pasar.

3. Kesuksesan Pasar

Perusahaan harus memahami jenis keunggulan bersaing dan tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan bisa memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas persaingan yang ada, dan keunggulan apa yang harus dikembahgkan dalam rangka bersaing secara efektif menghadapi pesaing. Sedangkan analisis profitabilitas dan produktivitas bermanfaat dalam mengindentifikasi konsekuensi laba dari berbagai strategi dan program yang diperlukan untuk mencapai sasaran pangsa pasar.

23

2.4Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2014: 19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses, serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).

Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT menurut David dan Fred R. (2009:47), yaitu :

1. Kekuatan (Strengths)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan

pasar yang diharapkan perusahaan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

2. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

25

Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT

3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi agresif turn-around

4. Mendukung strategi diversifikasi 2. Mendukung strategi defensif

Sumber: Rangkuti (2014: 20)

Kuadran 1: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/ pasar).

Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

BERBAGAI PELUANG KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL BERBAGAI ANCAMAN

Kuadran 4: ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. (Rangkuti, 2014: 20).

2.5Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM) 2.5.1 Pengertian UMKM

Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) :

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

27

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 - 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 - 99 orang.

2.5.2 Kriteria UMKM

Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut undang-undang nomor 20 tahun 2008, kriteria usaha mikro yaitu :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000

(tiga ratus juta rupiah).

Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut :

1. kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan

2. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Kriteria UKM di negara-negara asing didasarkan pada aspek-aspek sebagai berikut : (1) jumlah tenaga kerja, (2) pendapatan dan (3) jumlah aset. Paparan berikut adalah kriteria-kriteria UKM di negara-negara atau lemabaga asing.

World Bank, membagi UKM ke dalam 3 jenis, yaitu :

Dokumen terkait