• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian tentang efek antiinflamasi daun jambu biji (Psidium

guajava Linn.) dengan menggunakan larutan penyari yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, A., dan Jacob, T., 1992, Antropologi Kesehatan Indonesia, Jilid I, 20, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, edisi III, xxx, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, 5-17, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 8-10, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, 7, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, cetakan pertama, 10-11, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2003, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 1076/Menkes/Sk/Vii/2003 Tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, 3, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2004, Definisi dan Simbol Obat Tradisional (Sesuai SK Kepala BPOM RI no. HK.00.05.4.2411 tahun 2004), (online) (www.jombangkap.go.id/e-gow/satkerba/page/1.2.4.4/jamu, diakses tanggal 15 Mei 2008).

Anonim, 2008, Back to Nature (Berbagai Tanaman Yang Berkhasiat Obat), online (www.solusi herbal.blogspot.com/2008/01/, diakses tanggal 15 Mei 2008). Aisah, N., 2004, Efek Antiinflamasi Infusa Daun Jambu biji (Psidium guajava Linn.)

(Psidium Guajava L.) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV,608, diterjemahkan oleh Ibrahim, F., Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Atmaja, N. D., 2007, Aktivitas Antioksidan Fraksi Eter dan Air Ekstrak Metanolik Daun Jambu biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Radikal Bebas 1,1-difenil 2-pikrilhidrazil (DPPH), Skripsi, Fakultas Farmasi, USB, Surakarta.

Corsini, E., Paola R. D.,Viviani, B., Genovese, T., Mazzon, E., Lucchi, L., Galli, C.L., and Cuzzorcrea S., 2005, Increased Carragenan-Induced Acute Lung

Inflamation In Old Rats, Immunology, (online);115(2):253-261.

http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlender.fcw?artid=1782140 diakses tanggal 5 Januari 2008).

Dahliyanti, R., 2007, Penentuan Antioksidan Buah Jambu biji (Psidium guajava Linn.), Skripsi, Fakultas Farmasi, UGM, Yogyakarta.

Dalimarta, S., 2000, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, 71, Trubus Agrowijaya, Indonesia.

Domer, L. F., 1971, Animal Experiments in Pharmacological Analysis, 301-303, Departement of Pharmacological School of Medicine Tulane University New orleans, Lousiana.

Geisman, R. Z., 1976, The Chemistry of Flavonoid Compound, 584, The Mac Million Company, New York.

Gunawan, D., dan Mulyani, S, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I, 9-11, Penebar Swadaya, Jakarta.

Harbone, J. B., 1987, Metode Fitokimia; Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan, diterjemahkan oleh Padmawinata, K., 70, ITB, Bandung.

Katzung, B. G., 2001, Farmakologi Dasar dan Klinik, diterjemahkan oleh Dripa, S., 449-471, Salemba Medika, Jakarta.

Kee. J. L., dan Hayes. E. R, 1996 Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, edisi 5, diterjemahkan Peter. A., 310-317, Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Mutscher, 1986, Dinamika Obat Buku Aljabar Farmakologi dan Toksikologi, edisi

V, diterjemahkan oleh Widianto, M. B dan Ranti, A. S., 195, Penerbit ITB, Bandung.

Narayana, K. R., Reddy, M.R, Chaluvadi, M. R., 2001, Bioflavonoids Classification, Pharmacological, Biochemical Effects and Therapeutic Potential, Indian

Journal Pharmacology, (online), hal 2-16,

(http://medind.nic.in/ibi/t01/i1/ibit01i1p2.pdf, diakses tanggal 15 April 2007). Rowe, C., R., Sheskey, J. P., Weller, J. W., 2003, Handbook of Pharmaceutical

Excipien, 4 edition, 101-103, Pharmaceutical Press and American Pharmaceu. th

Siswanto, A., dan Nurulita N. A., 2005. Daya Antiinflamasi Infus Daun Mahkota

Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl) pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan, Prosiding Seminar Nasional TOI XXVII, 177-181, Batu

15-16 Maret 2005.

Soedibyo, M., 1998, Atlas Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan, 160-162, Balai Pustaka, Jakarta.

Sudarsono, Gunawan, D., Wahyono, S., Donatus, I.A., dan Purnomo, 2002,

Tumbuhan Obat II (Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan), 157-158,

Pusat Studi Obat Tradisional-Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sumanti, R., 2003, Uji Aktivitas Antifungi Infusa Daun Jambu biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Candida albicans serta Profil KLT, Skripsi, Fakultas Farmasi, UAD, Yogyakarta.

Takahashi, M., Umehara, N., Suzuki, S., Tezuka, M., 2001, Analgesic Action of a Sustained Release Preparation of Diclofenac Sodium in a Canine Urate-Induced Gonarthritis, Journal of Health Science, 464–467, (online), (http://jhs.pharm.or.jp/47(5)/47(5)p464.pdf, diakses tanggal 14 april 2007). Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-obat Penting Penggunaan dan Efek

Sampingnya, edisi 5, 309-310, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Tjokronegoro, A., dan Baziad, A., 1992, Etik Penelitian Obat Tradisional, 27, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Van Steenis, C. G. G. J., 1947, Flora untuk sekolah, diterjemahkan oleh Surjowinoto, M., Jurusan Botani Universitas Gadjah Mada, 34-69, 315-316, Pradnya Paramita, Jakarta.

Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan Noerono, S., edisi V, 551-564, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Wilmana, P. F., 1995, Analgesik Antipiretik Antiinflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, editor : Ganiswara,S.G., Setiabudi, R., Suyatna, F. D., Purwantyastuti, 208, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Penerbit Gaya Baru, Jakarta.

Yuniarti, P., 1991, Pengaruh Antibakteri Dekok Daun Jambu biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, Skripsi, Fakultas

rmasi, UGM, Yogyakarta. Fa

Lampiran 1. Tanaman jambu biji (Psidium guajava Linn.)

Gambar 8. Foto Tanaman Jambu Biji Diambil Dari Daerah Wonogiri pada Bulan Juli Tahun 2007

Lanjutan lampiran 2 Surat keterangan determinasi tanaman jambu biji

Lampiran 4. Surat keterangan Natrium diklofenak

Lampiran 5. Perhitungan pembuatan ekstrak etanol daun jambu biji. a. Penimbangan ekstrak

Bobot daun jambu biji basah : 1160 g. Setelah dilakukan pengeringan, sortasi didapatkan simplisia dengan bobot 457 g, setelah simplisia diserbuk dan dilakukan pengayakan didapatkan simplisia dengan bobot 390 g.

Rendemen simplisia = 100% basah daun berat kering daun berat × = 100% 1160 390 × g g = 33,62 %b/b

Maserasi : 200 g serbuk dimaserasi dengan 1500 ml etanol 70% selama 5 hari. Dilakukan remaserasi hingga diperoleh volume maserat 2000 ml. Maserat yang diperoleh kemudian diuapkan:

Bobot ekstrak yang diperoleh = 62,04 g

Rendemen ekstrak = 100% awal simplisia bobot diperoleh yang ekstrak total bobot × = 100% 200g 62,04g × = 31,02 %

b. Perhitungan dosis dan pembuatan larutan stok natrium diklofenak :

Berdasarkan dosis natrium Diklofenak 25mg/kgBB (manusia 70 kg) yang dikonversi ke tikus dengan berat 200 g, maka:

1. Dosis natrium diklofenak yang diberikan ke tikus (200 g) Faktor konversi manusia (70 kg) ke tikus (200 g) = 0,018 Dosis pemberiannya adalah = 25 mg x 0,018

= 0,45 mg/200 gBB = 2,25 mg/kgBB

2. Volume pemberian peroral = 0,45 mg/200 g

= 0,45 mg/2,5 ml ( 2,5 ml adalah setengah volume maksimal pemberian peroral pada tikus 200 g)

3. Pembuatan larutan stok

Jika dibuat stok sebanyak 100 ml, maka penimbangan = 0,45mg

2,5ml

100ml × = 18 mg

kemudian dilarutkan dengan aquadest ad 100 ml.

c. Penetapan dosis dan pembuatan larutan stok ekstrak etanol daun jambu biji

Dosis ekstrak 1,551g/kgBB yang setara dengan konsentrasi 40% yang diberikan pada tikus (200 g) = g ml g g 100 / 40 200 04 , 62 × = 12,408 g/100 ml = 0,3102 g/2,5 ml = 0,3102 g/200 gBB = 1,551 g/kgBB

Ekstrak konsentrasi 40% ~ Ekstrak dosis 1,551g/kgBB.

Pembuatan larutan stok dengan pemberian oral untuk konsentrasi 0,3102 g/2,5 ml,

jika dibuat dalam volume 100ml maka penimbangannya = mg

ml ml 3102 , 0 5 , 2 100 ×

Lampiran 6. Data orientasi dosis natrium diklofenak pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi karagenin 1%

Tabel 11. Hasil Orientasi Dosis Natrium Diklofenak pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Karagenin 1%

Perlakuan Tikus BB (g) Volume rata-rata kaki tikus (ml) pada jam ke AUC

(ml.jam) DAI (%) Vo 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 1 186,50 0,78 0,88 0,89 0,90 1,01 0,96 1,00 1,09 1,05 1,06 1,04 1,03 0,98 0,98 0,94 1,37 2 208,50 0,80 0,87 0,88 0,98 1,03 1,02 1,07 1,20 1,19 1,17 1,16 1,04 1,04 1,04 1,04 1,68 3 196,50 0,77 0,84 0,89 0,90 0,92 1,00 1,07 1,11 1,14 1,13 1,16 1,00 1,00 0,96 0,96 1,58 X 197,17 0,78 0,86 0,89 0,93 0,98 0,99 1,04 1,13 1,12 1,12 1,12 1,02 1,01 0,99 0,98 1,54 SD 11,02 0,02 0,02 0,03 0,05 0,03 0,04 0,04 0,07 0,05 0,07 0,01 0,02 0,02 0,04 0,15 Aquadest SEM 6,36 0,01 0,01 0,02 0,03 0,02 0,02 0,03 0,04 0,03 0,04 0,00 0,01 0,01 0,02 0,09 1 165,50 0,75 0,80 0,78 0,80 0,82 0,84 0,83 0,83 0,82 0,79 0,78 0,77 0,75 0,75 0,75 0,31 79,77 2 176,00 0,80 0,89 0,89 0,89 0,88 0,86 0,88 0,85 0,85 0,81 0,80 0,80 0,80 0,80 0,80 0,30 80,47 3 162,00 0,69 0,78 0,78 0,78 0,78 0,76 0,75 0,75 0,75 0,72 0,72 0,72 0,72 0,69 0,69 0,34 78,14 X 167,83 0,74 0,82 0,82 0,82 0,83 0,82 0,82 0,81 0,80 0,77 0,77 0,76 0,76 0,75 0,75 0,32 79,46 SD 7,29 0,02 0,03 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,01 0,01 0,00 0,00 0,02 1,20 Natrium Diklofenak 2,25mg/kgBB SEM 6,36 0,01 0,02 0,01 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,01 0,69 1 187,00 0,77 0,84 0,84 0,84 0,85 0,83 0,83 0,82 0,80 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 0,23 85,26 2 172,00 0,75 0,80 0,80 0,80 0,80 0,78 0,78 0,77 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,13 91,74 3 187,00 0,82 0,89 0,90 0,88 0,93 0,93 0,92 0,91 0,90 0,87 0,84 0,84 0,84 0,83 0,82 0,39 74,57 X 182,00 0,78 0,84 0,85 0,84 0,86 0,85 0,84 0,83 0,82 0,80 0,79 0,79 0,79 0,78 0,78 0,25 83,86 SD 8,66 0,01 0,02 0,01 0,03 0,04 0,04 0,04 0,04 0,03 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00 0,13 8,67 Natrium Diklofenak 6,75mg/kgBB SEM 5,00 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,08 5,01

Lampiran 7. Data hasil orientasi waktu pemberian kontrol positif natrium diklofenak dosis 2,25mg/kgBB pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi karagenin 1%

Tabel 12. Hasil Orientasi Waktu Pemberian Kontrol Positif Natrium Diklofenak Dosis 2,25mg/kgBB pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Karagenin 1%

Perlakuan Tikus BB (g) Volume Rata-rata Kaki Tikus (ml) Pada Jam ke AUC

(ml.jam) DAI (%) Vo 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 1 186,50 0,78 0,88 0,89 0,90 1,01 0,96 1,00 1,09 1,05 1,06 1,04 1,03 0,98 0,98 0,94 1,37 2 208,50 0,80 0,87 0,88 0,98 1,03 1,02 1,07 1,20 1,19 1,17 1,16 1,04 1,04 1,04 1,04 1,68 3 196,50 0,77 0,84 0,89 0,90 0,92 1,00 1,07 1,11 1,14 1,13 1,16 1,00 1,00 0,96 0,96 1,58 X 197,17 0,78 0,86 0,89 0,93 0,98 0,99 1,04 1,13 1,12 1,12 1,12 1,02 1,01 0,99 0,98 1,54 SD 11,02 0,02 0,02 0,03 0,05 0,03 0,04 0,04 0,07 0,05 0,07 0,01 0,02 0,02 0,04 0,15 Aquadest SEM 6,36 0,01 0,01 0,02 0,03 0,02 0,02 0,03 0,04 0,03 0,04 0,00 0,01 0,01 0,02 0,09 1 126,50 0.79 0.87 0.88 0.89 0.88 0.88 0.90 0.90 0.89 0.90 0.92 0.90 0.88 0.87 0.84 0,64 58,32 2 134,50 0.77 0.89 0.91 0.88 0.90 0.88 0.89 0.92 0.96 0.95 0.97 0.96 0.96 0.97 0.93 1,01 34,81 3 183,50 0.86 0.94 0.96 0.98 1.02 0.97 1.00 1.01 1.05 1.05 1.09 1.03 1.05 1.05 0.99 1,02 33,87 X 148,17 0.81 0.90 0.92 0.92 0.93 0.91 0.93 0.94 0.97 0.97 0.99 0.96 0.96 0.97 0.92 0,89 42,33 SD 30,86 0,02 0,02 0,01 0,03 0,01 0,02 0,02 0,05 0,04 0,05 0,04 0,06 0,06 0,06 0,02 13,86 Natrium Diklofenak 1Jam Sebelum Induksi SEM 17,82 0,01 0,01 0,00 0,02 0,01 0,01 0,01 0,03 0,02 0,03 0,02 0,03 0,04 0,03 0,01 8,00 1 176,50 0,87 0,93 0,93 0,96 1,02 0,98 1,00 1,04 1,05 1,08 1,10 1,10 1,12 1,13 1,15 1,10 28,81 2 188,50 0,86 0,93 0,92 0,97 0,97 0,98 0,99 1,00 1,01 1,02 1,00 1,02 1,03 1,01 1,00 0,89 42,54 3 139,50 0,82 0,91 0,89 0,88 0,89 0,87 0,88 0,87 0,88 0,89 0,89 0,90 0,92 0,94 0,93 0,48 68,69 X 168,17 0,85 0,92 0,92 0,94 0,96 0,95 0,96 0,97 0,98 1,00 1,00 1,01 1,02 1,03 1,02 0,82 46,68 SD 25,54 0,02 0,00 0,03 0,04 0,04 0,04 0,06 0,06 0,07 0,08 0,07 0,07 0,07 0,09 0,02 20,26 Na, Diklofenak 0,5Jam Sebelum Induksi SEM 14,75 0,01 0,00 0,02 0,02 0,02 0,02 0,03 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,05 0,01 11,70 1 171,50 0,86 0,92 0,92 0,96 0,96 0,94 0,95 0,93 0,93 0,96 0,95 0,97 1,00 0,96 0,94 0,57 63,26 2 174,50 0,80 0,91 0,94 0,95 0,96 0,97 0,96 0,95 0,96 0,97 1,01 1,01 1,01 1,00 1,06 1,12 27,57 3 137,50 0,76 0,85 0,86 0,86 0,86 0,83 0,82 0,84 0,85 0,89 0,86 0,87 0,85 0,85 0,85 0,60 60,91 X 161,17 0,81 0,89 0,90 0,92 0,93 0,91 0,91 0,91 0,91 0,94 0,94 0,95 0,95 0,94 0,95 0,76 50,58 SD 20,55 0,02 0,04 0,03 0,03 0,05 0,05 0,04 0,05 0,04 0,07 0,06 0,06 0,06 0,10 0,02 19,96 Na, Diklofenak Sesaat Sebelum Induksi SEM 11,86 0,01 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,03 0,02 0,04 0,03 0,03 0,04 0,06 0,01 11,52

Lampiran 8. Data hasil orientasi dosis ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) dosis 0,775g/kgBB dan 1,551g/kgBB pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi karagenin 1%

Tabel 13. Hasil Orientasi Dosis Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn.) Dosis 0,775g/kgBB dan 1,551g/kgBB pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Karagenin 1%

Perlakuan Tikus BB (g) Volume Rata-rata Kaki Tikus (ml) Pada Jam ke AUC

(ml.jam) DAI (%) Vo 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 1 186,50 0,78 0,88 0,89 0,90 1,01 0,96 1,00 1,09 1,05 1,06 1,04 1,03 0,98 0,98 0,94 1,37 2 208,50 0,80 0,87 0,88 0,98 1,03 1,02 1,07 1,20 1,19 1,17 1,16 1,04 1,04 1,04 1,04 1,68 3 196,50 0,77 0,84 0,89 0,90 0,92 1,00 1,07 1,11 1,14 1,13 1,16 1,00 1,00 0,96 0,96 1,58 X 197,17 0,78 0,86 0,89 0,93 0,98 0,99 1,04 1,13 1,12 1,12 1,12 1,02 1,01 0,99 0,98 1,54 SD 11,02 0,02 0,02 0,03 0,05 0,03 0,04 0,04 0,07 0,05 0,07 0,01 0,02 0,02 0,04 0,15 Aquadest SEM 6,36 0,01 0,01 0,02 0,03 0,02 0,02 0,03 0,04 0,03 0,04 0,00 0,01 0,01 0,02 0,09 1 165,50 0,75 0,80 0,78 0,80 0,82 0,84 0,83 0,83 0,82 0,79 0,78 0,77 0,75 0,75 0,75 0,31 79,77 2 176,00 0,80 0,89 0,89 0,89 0,88 0,86 0,88 0,85 0,85 0,81 0,80 0,80 0,80 0,80 0,80 0,30 80,47 3 162,00 0,69 0,78 0,78 0,78 0,78 0,76 0,75 0,75 0,75 0,72 0,72 0,72 0,72 0,69 0,69 0,34 78,14 X 167,83 0,74 0,82 0,82 0,82 0,83 0,82 0,82 0,81 0,80 0,77 0,77 0,76 0,76 0,75 0,75 0,32 79,46 SD 7,29 0,02 0,03 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,01 0,01 0,00 0,00 0,32 79,46 Natrium Diklofdenak 2,25mg/kgBB SEM 4,21 0,01 0,02 0,01 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,02 1,20 1 190,50 0,66 0,74 0,78 0,80 0,81 0,80 0,78 0,81 0,78 0,77 0,78 0,76 0,76 0,74 0.71 0,76 50,66 2 200,00 0,73 0,82 0,84 0,84 0,85 0,82 0,79 0,79 0,78 0,79 0,78 0,76 0,75 0,75 0.74 0,40 74,18 3 174,50 0,83 0,92 0,90 0,90 0,91 0,91 0,94 0,94 0,93 0,92 0,92 0,91 0,90 0,87 0.85 0,53 65,93 X 174,50 0,74 0,83 0,84 0,85 0,86 0,84 0,84 0,85 0,83 0,83 0,83 0,81 0,80 0,79 0.77 0,56 63,59 SD 12,89 0,01 0,03 0,04 0,04 0,03 0,04 0,05 0,04 0,03 0,04 0,04 0,04 0,03 0,02 0,18 11,94 Ekstrak 0,775g/kgBB SEM 7,44 0,00 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02 0,03 0,02 0,01 0,11 6,89 1 178,00 0,80 0,87 0,91 0,90 0,92 0,89 0,88 0,86 0,85 0,84 0,84 0,83 0,82 0,80 0,80 0,41 73,71 2 162,00 0,84 0,93 0,94 0,94 0,96 0,93 0,92 0,91 0,95 0,94 0,96 0,87 0,88 0,87 0,84 0,54 65,07 3 176,50 0,80 0,88 0,90 0,90 0,92 0,92 0,94 0,92 0,90 0,91 0,90 0,88 0,87 0,86 0,85 0,65 58,05 X 172,17 0,81 0,89 0,91 0,92 0,93 0,91 0,91 0,90 0,90 0,90 0,90 0,86 0,85 0,84 0,83 0,65 65,61 SD 8,84 0,01 0,01 0,00 0,00 0,02 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03 0,03 0,12 7,84 Ekstrak 1,551g/kgBB SEM 5,10 0,01 0,00 0,00 0,00 0,01 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01 0,02 0,02 0,07 4,53

Lampiran 9. Data hasil orientasi waktu pemberian ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) dosis 0,775g/kgBB pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi karagenin 1%

Tabel 14. Hasil Orientasi Waktu Pemberian Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn.), Kelompok Kontrol Negatif Aquadest, Kontrol Positif Natrium Diklofenak 2,25mg/kgBB dan Waktu Pemberian 1jam Sebelum Induksi Karagenin 1% pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Perlakuan Tikus BB (g) Volume Rata-rata Kaki Tikus (ml) Pada Jam ke AUC

(ml.jam) DAI (%) Vo 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 1 186,50 0,78 0,88 0,89 0,90 1,01 0,96 1,00 1,09 1,05 1,06 1,04 1,03 0,98 0,98 0,94 2 208,50 0,80 0,87 0,88 0,98 1,03 1,02 1,07 1,20 1,19 1,17 1,16 1,04 1,04 1,04 1,04 3 196,50 0,77 0,84 0,89 0,90 0,92 1,00 1,07 1,11 1,14 1,13 1,16 1,00 1,00 0,96 0,96 X 197,17 0,78 0,86 0,89 0,93 0,98 0,99 1,04 1,13 1,12 1,12 1,12 1,02 1,01 0,99 0,98 SD 11,02 0,02 0,02 0,03 0,05 0,03 0,04 0,04 0,07 0,05 0,07 0,01 0,02 0,02 0,04 Aquadest SEM 6,36 0,01 0,01 0,02 0,03 0,02 0,02 0,03 0,04 0,03 0,04 0,00 0,01 0,01 0,02 1 165,50 0,75 0,80 0,78 0,80 0,82 0,84 0,83 0,83 0,82 0,79 0,78 0,77 0,75 0,75 0,75 0,31 79,77 2 176,00 0,80 0,89 0,89 0,89 0,88 0,86 0,88 0,85 0,85 0,81 0,80 0,80 0,80 0,80 0,80 0,30 80,47 3 162,00 0,69 0,78 0,78 0,78 0,78 0,76 0,75 0,75 0,75 0,72 0,72 0,72 0,72 0,69 0,69 0,34 78,14 X 167,83 0,74 0,82 0,82 0,82 0,83 0,82 0,82 0,81 0,80 0,77 0,77 0,76 0,76 0,75 0,75 0,32 79,46 SD 7,29 0,02 0,03 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,01 0,01 0,00 0,00 0,32 79,46 Natrium Diklofdenak 2,25mg/kgBB SEM 4,21 0,01 0,02 0,01 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,02 1,20 1 160,00 0,83 0,91 0,89 0,95 1,05 1,06 1,07 1,09 1,10 1,09 1,09 1,09 1,06 1,07 1,04 1,40 9,52 2 158,50 0,80 0,89 0,89 0,91 0,96 0,97 0,97 0,95 0,96 0,95 0,93 0,93 0,89 0,90 0,89 0,86 44,61 3 163,00 0,80 0,88 0,85 0,93 0,98 1,00 1,01 1,02 1,01 1,00 0,99 0,99 0,95 0,91 0,90 1,07 30,57 X 160,50 0,81 0,89 0,88 0,93 1,00 1,01 1,02 1,02 1,02 1,01 1,00 1,00 0,97 0,96 0,94 1,11 28,23 SD 2,29 0,00 0,02 0,01 0,03 0,03 0,03 0,05 0,06 0,06 0,06 0,06 0,07 0,08 0,07 0,27 17,66 Ekstrak 1Jam Sebelum Induksi

Lanjutan lampiran 9

Tabel 15. Hasil Orientasi Waktu Pemberian Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn.) Kelompok Waktu Pemberian 0,5jam dan Sesaat Sebelum Induksi Karagenin 1% pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Perlakuan Tikus BB (g) Volume Rata-rata Kaki Tikus (ml) Pada Jam ke AUC

(ml.jam) DAI (%0 Vo 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 1 171,50 0,89 0,97 0,96 0,97 1,06 1,08 1,14 1,14 1,14 1,14 1,13 1,10 1,10 1,07 1,07 1,24 19,83 2 153,00 0,85 0,92 0,94 0,90 0,93 0,94 0,95 0,93 0,92 0,90 0,91 0,92 0,91 0,88 0,87 0,44 71,77 3 156,00 0,75 0,84 0,86 0,86 0,88 0,98 0,98 0,98 0,97 0,96 0,93 0,92 0,94 0,92 0,92 1,16 24,69 X 160,17 0,83 0,91 0,92 0,91 0,96 1,00 1,02 1,02 1,01 1,00 0,99 0,98 0,98 0,96 0,95 0,95 38,76 SD 9,93 0,01 0,02 0,03 0,05 0,08 0,08 0,09 0,10 0,10 0,09 0,07 0,08 0,09 0,09 0,44 28,68 Ekstrak 0,5jam sebelum Induksi SEM 5,73 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,05 0,06 0,06 0,05 0,04 0,05 0,05 0,05 0,26 16,56 1 186,00 0,83 0,87 0,92 0,96 1,02 1,06 1,11 1,12 1,13 1,11 1,10 1,08 1,06 1,05 1,04 1,45 6,06 2 184,00 0,78 0,86 0,90 0,90 1,00 1,00 1,04 1,05 1,02 0,99 0,97 0,96 0,95 0,95 0,93 1,25 19,02 3 183,00 0,80 0,88 0,90 0,91 0,95 0,95 1,00 0,98 0,97 0,97 0,96 0,95 0,94 0,92 0,89 0,96 37,54 X 184,33 0,80 0,87 0,91 0,92 0,99 1,01 1,05 1,05 1,04 1,02 1,01 1,00 0,98 0,97 0,95 1,22 20,87 SD 1,53 0,03 0,02 0,01 0,03 0,04 0,04 0,06 0,06 0,06 0,06 0,05 0,04 0,05 0,06 0,24 15,82 Ekstrak Sesaat Sebelum Induksi SEM 0,88 0,02 0,01 0,01 0,02 0,02 0,02 0,03 0,04 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04 0,14 9,13

Lampiran 10. Data hasil uji efek antiinflamasi ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi karagenin 1%

Tabel 16. Hasil Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn.) Kelompok Kontrol Negatif Aquadest, Kontrol Positif Natrium Diklofenak 2,25mg/kgBB dan Ekstrak Dosis 0,388g/kgBB pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Karagenin 1%

Perlakuan Tikus BB (g) Volume Rata-rata Kaki Tikus (ml) Pada Jam ke AUC

(ml.jam) DAI (%) Vo 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 1 198,00 0,90 1,00 1,01 1,00 0,97 1,02 1,05 1,05 1,05 1,02 1,02 1,05 1,06 1,10 0,99 0,82 2 190,50 0,88 0,94 0,93 0,95 1,04 1,11 1,19 1,24 1,23 1,21 1,28 1,21 1,22 1,24 1,21 1,81 3 175,00 0,90 0,99 0,96 0,99 1,06 1,09 1,16 1,18 1,14 1,13 1,12 1,09 1,10 1,10 1,09 1,24 4 168,00 0,84 0,93 0,94 0,94 0,98 1,03 1,05 1,06 1,05 1,04 0,98 0,97 0,97 0,96 0,93 1,00 5 196,50 0,77 0,84 0,89 0,90 0,92 1,00 1,07 1,11 1,14 1,13 1,16 1,00 1,00 0,96 0,96 1,58 X 185,60 0,86 0,94 0,95 0,96 0,99 1,05 1,10 1,13 1,12 1,11 1,11 1,06 1,07 1,07 1,04 1,29 SD 13,40 0,02 0,03 0,02 0,04 0,05 0,07 0,09 0,09 0,10 0,13 0,08 0,08 0,09 0,10 0,04 Aquadest SEM 5,99 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,03 0,04 0,04 0,04 0,06 0,04 0,04 0,04 0,04 0,02 1 160,50 0,83 0,90 0,90 0,86 0,90 0,85 0,90 0,90 0,91 0,90 0,87 0,87 0,86 0,85 0,84 0,32 75,02 2 173,50 0,88 0,96 0,95 0,91 0,94 0,93 0,96 0,95 0,94 0,94 0,91 0,90 0,89 0,89 0,89 0,30 76,45 3 160,50 0,85 0,93 0,93 0,88 0,91 0,91 0,94 0,95 0,94 0,92 0,91 0,89 0,88 0,87 0,88 0,37 71,38 4 160,50 0,86 0,94 0,91 0,91 0,91 0,91 0,93 0,95 0,93 0,91 0,87 0,87 0,86 0,86 0,86 0,25 80,70 5 182,50 0,94 1,02 1,00 0,99 0,97 0,98 1,02 1,00 1,03 1,01 0,98 0,95 0,95 0,95 0,95 0,31 76,25 X 167,50 0,87 0,95 0,94 0,91 0,93 0,92 0,95 0,95 0,95 0,94 0,91 0,90 0,89 0,88 0,88 0,31 75,96 SD 10,10 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,04 3,34 Natrium Diklofenak 2,25mg/kgBB SEM 4,52 0,00 0,01 0,00 0,01 0,01 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,02 1,49 1 198,50 0,82 0,88 0,90 0,89 0,90 1,04 1,07 1,09 1,09 1,12 1,08 1,02 1,00 0,99 0,96 1,23 4,55 2 169,00 0,86 0,95 0,96 0,92 0,91 1,01 1,02 1,03 1,05 1,08 1,02 1,01 1,00 0,99 0,94 0,88 31,41 3 191,00 0,97 1,06 1,08 1,07 1,06 1,10 1,09 1,10 1,11 1,10 1,06 1,05 1,04 1,02 0,99 0,65 63,86 4 158,00 0,78 0,85 0,85 0,84 0,84 0,92 0,97 0,99 1,00 0,99 0,96 0,96 0,94 0,92 0,92 0,95 26,62 5 200,00 0,90 0,99 1,01 0,98 0,98 0,98 0,97 1,02 1,04 1,04 0,99 1,00 0,96 0,96 0,92 0,60 53,34 X 179,13 0,87 0,95 0,96 0,94 0,94 1,01 1,02 1,05 1,06 1,07 1,02 1,01 0,99 0,98 0,95 0,86 35,96 SD 18,80 0,01 0,02 0,02 0,02 0,05 0,07 0,06 0,05 0,07 0,07 0,05 0,05 0,05 0,06 0,25 23,32 Ekstrak 0,388g/kgBB SEM 8,41 0,01 0,01 0,01 0,01 0,03 0,04 0,03 0,03 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03 0,03 0,11 10,43

Lanjutan lampiran 10

Tabel 17. Hasil Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn.) Ekstrak Dosis 0,775g/kgBB dan 1,551g/kgBB pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Karagenin 1%

Perlakuan Tikus BB (g) Volume Rata-rata Kaki Tikus (ml) Pada Jam ke AUC

(ml.jam) DAI (%0 Vo 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 1 170,00 0,88 0,96 0,97 0,96 0,96 0,97 1,04 1,04 1,03 1,02 1,05 1,04 1,00 1,00 0,96 0,85 33,90 2 177,00 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,42 67,77 3 189,00 0,92 1,00 1,01 1,00 0,99 1,08 1,08 1,10 1,09 1,09 1,02 1,04 1,02 1,01 0,99 0,78 39,11 4 176,50 0,84 0,93 0,90 0,90 0,91 0,92 0,94 0,95 0,93 0,92 0,92 0,91 0,90 0,87 0,86 0,53 59,23 5 181,00 0,88 0,96 1,05 1,05 1,04 1,05 1,05 1,02 1,02 1,01 0,98 0,98 0,98 0,94 0,92 0,83 35,87 X 178,70 0,88 0,97 0,98 0,97 0,97 1,00 1,02 1,02 1,01 1,01 0,99 0,99 0,97 0,95 0,93 0,68 47,18 SD 6,98 0,01 0,04 0,05 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04 0,04 0,04 0,03 0,20 15,32 Ekstrak 0,775g/kgBB SEM 3,12 0,00 0,03 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,09 6,85 1 182,00 0,92 0,99 1,00 0,98 0,98 0,98 1,01 1,01 1,00 1,00 0,97 0,98 0,95 0,93 0,92 0,40 69,07 2 182,00 0,87 0,96 0,95 0,94 0,96 0,96 0,97 0,97 0,95 0,94 0,92 0,91 0,91 0,88 0,88 0,44 65,96 3 175,50 0,87 0,94 0,95 0,94 0,93 0,95 1,00 1,00 1,01 1,03 1,01 1,02 1,01 0,98 0,93 0,73 43,51 4 189,00 0,99 1,09 1,06 1,05 1,02 1,06 1,08 1,07 1,06 1,10 1,06 1,04 1,00 1,00 1,00 0,38 70,17 5 158,00 0,84 0,92 0,91 0,91 0,92 0,93 0,95 0,96 0,94 0,93 0,91 0,89 0,86 0,85 0,85 0,46 64,02 X 177,30 0,90 0,98 0,97 0,96 0,96 0,98 1,00 1,00 0,99 1,00 0,98 0,97 0,94 0,93 0,92 0,48 62,55 SD 11,80 0,01 0,01 0,01 0,02 0,01 0,02 0,02 0,03 0,03 0,04 0,04 0,05 0,05 0,03 0,14 10,92 Ekstrak 1,551g/kgBB SEM 5,28 0,01 0,00 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,01 0,06 4,88

Lampiran 11. Hasil analisis statistik AUC hubungan volume udem terhadap waktu,

pada uji efek antiinflamasi ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium

guajava Linn.) pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi 0,1

ml karagenin 1%.

NPar Tests

Descriptive Statistics

25 .72520 .408984 .250 1.810 N Mean Std. Deviation Minimum Maximum AUC

sss One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

25 .72520 .408984 .142 .142 -.123 .708 .697 AUC N Oneway

Data diatas varian datanya tidak homogen sehingga perlu dilakukan transformasi. Bentuk transformasi datanya adalah menggunakan seper_squart dan dari hasil transformasi tersebut variansi datanya homogen sehingga dilanjutkan uji anova.

Mean al Parameters a,b Norm Std. Deviation Absolute Positive Most Ex D treme ifferences Negative Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b. Descriptives AUC 5 1.29000 .406817 .181934 .78487 1.79513 .820 1.810 5 .31000 .043012 .019235 .25659 .36341 .250 .370 5 .86200 .253515 .113375 .54722 1.17678 .600 1.230 5 .68200 .194602 .087029 .44037 .92363 .420 .850 5 .48200 .142197 .063592 .30544 .65856 .380 .730 25 .72520 .408984 .081797 .55638 .89402 .250 1.810 Kontrol negatif Kontrol positif Na diklofenak 2. 25mg/kgBB tikus Ekstrak etanol daun jambu biji 0. 388g/kgBB tikus Ekstrak etanol daun jambu biji 0. 775g/kgBB tikus Ekstrak etanol daun jambu biji 1. 551g/kgBB tikus Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances AUC

4.633 4 20 .008

Levene

Lampiran 12. Hasil analisis statistik data transformasi AUC uji efek antiinflamasi

ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi 0,1 ml karagenin 1% dengan bentuk seper_squart.

NPar Tests

Descriptive Statistics

25 1.3075 .35046 .74 2.00 SEPER_SQUART_AUC

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

25 1.3075 .35046 .132 .132 -.083 .661 .775 SEPER_ SQUART_ AUC N Oneway Mean ormal Parameters a,b

N Std. Deviation Absolute Positive M Di ost Extreme fferences Negative Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b. Descriptives SEPER_SQUART_AUC 5 .9082 .14737 .06591 .7253 1.0912 .74 1.10 5 1.8067 .12829 .05737 1.6474 1.9660 1.64 2.00 5 1.1050 .15970 .07142 .9067 1.3033 .90 1.29 5 1.2462 .20340 .09096 .9937 1.4988 1.08 1.54 5 1.4711 .17797 .07959 1.2502 1.6921 1.17 1.62 25 1.3075 .35046 .07009 1.1628 1.4521 .74 2.00 Kontrol negatif Kontrol positif Na diklofenak 2. 25mg/kgBB tikus Ekstrak etanol daun jambu biji 0. 388g/kgBB tikus Ekstrak etanol daun jambu biji 0. 775g/kgBB tikus Ekstrak etanol daun jambu biji 1. 551g/kgBB tikus Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound

95% Confidence Interval for Mean

Upper Bound Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances SEPER_SQUART_AUC .639 4 20 .641 Levene Statistic df1 df2 Sig. ANOVA SEPER_SQUART_AUC 2.401 4 .600 21.949 .000 .547 20 .027 2.948 24 Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups

Within Groups Total

Lanjutan lampiran 12

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Dependent Variable: SEPER_SQUART_AUC

LSD

95% Confidence Interval (I) PERLAKUAN (J) PERLAKUAN Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

Lower Bound Upper Bound

Na diklofenak 2.25mg/kgBB tikus -.89847(*) .10459 .000 -1.1166 -.6803 Ekstrak dosis 0.388g/kgBB tikus -.19676 .10459 .075 -.4149 .0214

Ekstrak dosis 0.775g/kgBB tikus -.33800(*) .10459 .004 -.5562 -.1198 Kontrol negatif

Ekstrak dosis 1.551g/kgBB tikus -.56291(*) .10459 .000 -.7811 -.3447 Na diklofenak

2.25mg/kgBB tikus Kontrol negatif .89847(*) .10459 .000 .6803 1.1166 Ekstrak dosis 0.388g/kgBB tikus .70171(*) .10459 .000 .4835 .9199

Ekstrak dosis 0.775g/kgBB tikus .56047(*) .10459 .000 .3423 .7786

Ekstrak dosis 1.551g/kgBB tikus .33556(*) .10459 .004 .1174 .5537

Kontrol negatif .19676 .10459 .075 -.0214 .4149

Na diklofenak 2.25mg/kgBB tikus -.70171(*) .10459 .000 -.9199 -.4835

Ekstrak dosis 0.775g/kgBB tikus -.14124 .10459 .192 -.3594 .0769 Ekstrak dosis

0.388g/kgBB tikus

Ekstrak dosis 1.551g/kgBB tikus -.36615(*) .10459 .002 -.5843 -.1480

Kontrol negatif .33800(*) .10459 .004 .1198 .5562

Na diklofenak 2.25mg/kgBB tikus -.56047(*) .10459 .000 -.7786 -.3423

Ekstrak dosis 0.388g/kgBB tikus .14124 .10459 .192 -.0769 .3594 Ekstrak dosis

0.775g/kgBB tikus

Ekstrak dosis 1.551g/kgBB tikus -.22491(*) .10459 .044 -.4431 -.0067

Kontrol negatif .56291(*) .10459 .000 .3447 .7811

Na diklofenak 2.25mg/kgBB tikus -.33556(*) .10459 .004 -.5537 -.1174

Ekstrak dosis 0.388g/kgBB tikus .36615(*) .10459 .002 .1480 .5843 Ekstrak dosis

1.551g/kgBB tikus

Ekstrak dosis 0.775g/kgBB tikus .22491(*) .10459 .044 .0067 .4431

Lampiran 13. Hasil analisis statistik DAI uji efek daya antiinflamasi ekstrak etanol

daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi 0,1 ml karagenin 1%.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

20 55.40950 20.815603 .208 .112 -.208 .928 .355 DAI N Oneway Descriptives DAI 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std.

Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum Na diklofenak 2,25 mg/kgBB tikus 5 75.96000 3.341100 1.494185 71.81148 80.10852 71.380 80.700 Ekstrak 0,388 g/kgBB tikus 5 35.95600 23.318450 10.428328 7.00232 64.90968 4.550 63.860 Ekstrak 0,775 g/kgBB tikus 5 47.17600 15.317881 6.850365 28.15634 66.19566 33.900 67.770 Ekstrak 1,551 g/kgBB tikus 5 62.54600 10.918852 4.883059 48.98845 76.10355 43.510 70.170 Total 20 55.40950 20.815603 4.654510 45.66750 65.15150 4.550 80.700

Test of Homogeneity of Variances DAI 4.557 3 16 .017 Levene Statistic df1 df2 Sig. Mean a,b Normal Parameters Std. Deviation Absolute Positive Most Extreme ferences Dif Negative Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Lampiran 14. Hasil analisis statistik data transformasi DAI uji efek antiinflamasi

ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi 0,1 ml karagenin 1% dengan bentuk bentuk DAI kuadrat.

Oneway Descriptives DAI_KUADRAT 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std.

Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum Na diklofenak 2,25 mg/kgBB tikus 5 5778.8520 508.44238 227.38234 5147.5374 6410.1666 5095.10 6512.49 Ekstrak 0,388 g/kgBB tikus 5 1727.8340 1678.89008 750.82247 -356.7833 3812.4514 20.70 4078.10 Ekstrak 0,775 g/kgBB tikus 5 2413.2850 1548.95775 692.71496 489.9999 4336.5700 1149.21 4592.77 Ekstrak 1,551 g/kgBB tikus 5 4007.3792 1226.65956 548.57883 2484.2802 5530.4782 1893.12 4923.83 Total 20 3481.8375 2010.21874 449.49857 2541.0262 4422.6489 20.70 6512.49

Test of Homogeneity of Variances DAI_KUADRAT

Lampiran 15. Hasil analisis statistik DAI dengan uji Kruskall-Wallis dan

Mann-Whitney pada uji efek antiinflamasi ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi 0,1 ml karagenin 1%.

NPar Tests

Kruskal-Wallis Test

Ranks

PERLAKUAN N Mean Rank

Ekstrak 0,388 g/kgBB tikus 5 4.80 Ekstrak 0,775 g/kgBB tikus 5 7.40 Ekstrak 1,551 g/kgBB tikus 5 11.80 Total 20 Lanjutan lampiran 15 3.382 3 16 .044 Levene Statistic df1 df2 Sig.

Test Statistics a,b

14.291 3 .003 Chi-Square df Asymp. Sig. DAI

Kruskal Wallis Test a.

Gr

Lanjutan lampiran 15 NPar Tests

Mann-Whitney Test

Ranks PERLAKUAN N Mean Rank Sum of Ranks

Na diklofenak 2,25 mg/kgBB tikus 5 8.00 40.00 Ekstrak 0,388 g/kgBB tikus 5 3.00 15.00 DAI Total 10 Test Statistics b .000 15.000 -2.611 .009 .008a Mann-Whitney U Wilcoxon W Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

DAI

Not corrected for ties. a.

Grouping Variable: PERLAKUAN b.

Ranks PERLAKUAN N Mean Rank Sum of Ranks Na diklofenak 2,25 mg/kgBB tikus 5 8.00 40.00 Ekstrak 0,775 g/kgBB tikus 5 3.00 15.00 DAI Total 10 Test Statistics b .000 15.000 -2.611 .009 .008a Mann-Whitney U Wilcoxon W Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

DAI

Not corrected for ties. a.

Grouping Variable: PERLAKUAN b.

Ranks

PERLAKUAN N Mean Rank Sum of Ranks Na diklofenak 2,25 mg/kgBB tikus 5 8.00 40.00 Ekstrak 1,551 g/kgBB tikus 5 3.00 15.00 DAI Total 10 Test Statistics b .000 15.000 -2.611 .009 .008a Mann-Whitney U Wilcoxon W Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

DAI

Not corrected for ties. a.

Grouping Variable: PERLAKUAN b.

Lanjutan lampiran 15

Ranks PERLAKUAN N Mean Rank Sum of Ranks Ekstrak 0,388 g/kgBB tikus 5 4.40 22.00 Ekstrak 0,775 g/kgBB tikus 5 6.60 33.00 DAI Total 10 Test Statistics b 7.000 22.000 -1.149 .251 .310a Mann-Whitney U Wilcoxon W Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

DAI

Not corrected for ties. a.

Grouping Variable: PERLAKUAN b.

Ranks

PERLAKUAN N Mean Rank Sum of Ranks

Ekstrak 0,388 g/kgBB tikus 5 3.40 17.00 Ekstrak 1,551 g/kgBB tikus 5 7.60 38.00 DAI Total 10 Lanjutan lampiran 15 Lanjutan lampiran 15 Test Statistics b 2.000 17.000 -2.193 .028 .032a Mann-Whitney U Wilcoxon W Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed

DAI

Sig.)] N

a. ot corrected for ties. Gr

b. ouping Variable: PERLAKUAN

Ranks PERLAKUAN N Mean Rank Sum of Ranks

Ekstrak 0,775 g/kgBB tikus 5 3.80 19.00 Ekstrak 1,551 g/kgBB tikus 5 7.20 36.00 DAI Total 10 Test Statistics b 4.000 DAI Mann-Whitney U 19.000 Wilcoxon W -1.776 Z .076 Asymp. Sig. (2-tailed)

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .095

a

Not corrected for ties. a.

Grouping Variable: PERLAKUAN b.

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL

DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.)

PADA TIKUS PUTIH JANTAN

GALUR WISTAR

MAKALAH

Oleh :

WENNY ANGGRAINI

K 100 04 0022

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA

PENGESAHAN MAKALAH

Berjudul:

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL

DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.)

PADA TIKUS PUTIH JANTAN

GALUR WISTAR

Oleh :

WENNY ANGGRAINI

K 100040022

Telah disetujui dan disahkan pada

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Pendamping

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

GALUR WISTAR

ANTIINFLAMMATORY EFFECT ETANOL EXTRACT OF LEAVES OF PSIDIUM (Psidium guajava Linn.)

IN WISTAR MALE RATS INTISARI

Inflamasi merupakan suatu respon jaringan pada tubuh terhadap cedera dan infeksi. Daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) secara empiris berfungsi sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya efek antiinflamasi ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi karagenin 1%.

Uji efek antiinflamasi ini menggunakan rancangan acak lengkap pola searah dengan hewan uji tikus putih jantan galur Wistar sebanyak 25 ekor umur 2-3 bulan, berat 150-200 g yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I diberi kontrol negatif dengan Akuades 2,5ml/200gBB, kelompok II diberi kontrol positif dengan natrium diklofenak 2,25mg/kgBB, kelompok III, IV dan V masing-masing diberikan perlakuan ekstrak etanol berturut-turut dosis 0,388g/kgBB, 0,775g/kgBB dan 1,551g/kgBB, semua perlakuan tersebut diberikan peroral. Pengukuran volume udem berturut-turut setiap 0,5 jam selama 6,5 jam. Dari data volume udem dihitung AUC (Area Under the Curve) yaitu luasan daerah di bawah kurva antara rata-rata volume udem terhadap waktu dan persen daya antiinflamasi. Data dianalisis dengan anova satu jalan dan dilanjutkan uji LSD (Least Significant Difference) dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jambu biji mempunyai efek antiinflamasi pada dosis 0,775g/kgBB dan 1,551g/kgBB (p<0,05). Persen daya antiinflamasi daun jambu biji dosis 0,775g/kgbB dan 1,551g/kgBB berturut-turut adalah 47,18% dan 62,55%.

Kata kunci : antiinflamasi, ekstrak etanol, daun jambu biji (Psidium guajava Linn.)

ABSTRACT

Inflammation is a tisue respon in the body to injury and infection. Empirically Guava leaf (Psidium guajava Linn.) has been used as medicine to reduce antiinflamatory. The research to know the effect of antiinflammatory of the leaf was evaluated using carrageenan 1%.

This research used the complete random design, with 25 Wistar male rats, 2-3 months old, 150-200 g to devide to five groups. Group I was treated negative control used Aquadest, group II treated by positive control using natrium diklofenac 2,25mg/kg and group III, IV and V were treated by gave etanol extract on 0,388g/kg, 0,775g/kg, and 1,551g/kg for each. The survey of udem’s volume at 0,5 hours since 6,5 hours. From this data could be accumulated AUC (Area Under the Curve)

between udem’s volume for time and % Antiinflamatory Activity. Oneway anova test result and LSD test (Least Significant Difference) with receiveable 95%.

The result indicated that leaf of psidium guajava have antiinflamatory activity in 0,775g/kg weigt dose and 1,551g/kg weigt dose. Percentase of the antiinflammatory effect from psidium guajava are 47,18% for 0,775g/kg and 62,55% for 1,551g/kg Key word : antiinflamatory, etanol extract, leaves of psidium (Psidium guajava Linn.

PENDAHULUAN

Banyak jenis tanaman yang dapat tumbuh di Indonesia yang sebagian besar dapat digunakan sebagai sumber bahan obat alam dan telah banyak digunakan oleh masyarakat secara turun temurun untuk keperluan pengobatan guna mengatasi masalah kesehatan. Obat tradisional tersebut perlu diteliti dan dikembangkan sehingga dapat bermanfaat secara optimal untuk peningkatan kesehatan masyarakat (Tjokronegoro dan Baziad, 1992). Masyarakat luas beranggapan bahwa penggunaan obat tradisional lebih aman dibandingkan dengan obat kimia sehingga mereka lebih suka menggunakan obat tradisional untuk menyembuhkan penyakitnya. Walaupun demikian bukan berarti obat tradsional tidak memiliki efek samping yang merugikan, bila penggunaannya kurang tepat. Dan kurangnya informasi tentang obat tradisional oleh masyarakat merupakan salah satu kendala dalam penggunaan obat tradisional sehingga penggunaannya menjadi kurang optimal

Inflamasi merupakan suatu gejala pada beberapa penyakit dan dirasa oleh banyak orang tidak nyaman. Obat modern yang biasa digunakan sebagai antiinflamasi adalah obat golongan AINS (Antiinflamasi Non Steroid) yang pada umumnya mempunyai efek samping tukak lambung, sehingga perlu dicari pengobatan alternatif untuk melawan dan mengendalikan rasa nyeri dan peradangan dengan efek samping yang relatif lebih kecil, misalnya obat yang berasal dari tumbuhan. Salah satu obat tradisional yang digunakan secara empiris sebagai antiinflamasi adalah tanaman jambu biji. Menurut Soedibyo (1998) bagian tanaman jambu biji yang dapat berkhasiat sebagai obat tradisional adalah daun dan buahnya. Daun jambu biji menurut resep obat tradisional dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi, hemostatik dan astringensia. Buahnya dapat digunakan sebagai obat disentri dan kencing manis.

Penelitian Aisah (2004) menunjukkan bahwa infusa daun jambu biji mempunyai aktifitas sebagai antiinflamasi dengan persen daya antiinflamasi 40,08% pada dosis 5g/kgBB. Dari beberapa hasil skrining fitokimia tanaman jambu biji ditemukan senyawa tanin, minyak atsiri, flavonoid, saponin dan kemungkinan senyawa golongan arbutin (Yuniarti, 2007; Atmaja, 2007 dan Sumanti, 2003). Flavonoid dapat menghambat beberapa enzim antara lain : aldose reduktase, xantin oksidase,

CA2+ ATPase, fosfodiesterase, lipooksigenase dan siklooksigenase (Narayana, 2001;

Geissman, 1962), sehingga senyawa yang diduga mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi adalah flavonoid karena dapat menghambat enzim siklooksigenase yang berperan dalam terjadinya inflamasi.

Flavonoid ini dapat diekstraksi dengan etanol 70% (Harborne, 1987; Anonim, 1979). Pelarut etanol dapat digunakan untuk menyari zat yang kepolaran relatif tinggi sampai relatif rendah, karena etanol merupakan pelarut universal, etanol tidak menyebabkan pembengkakan membran sel, dapat memperbaiki stabilitas bahan obat yang terlarut dan juga efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal (Voigt, 1994). Ekstrak etanol daun jambu biji ini didapatkan melalui maserasi yang merupakan metode penyarian yang cocok untuk senyawa yang tidak tahan

Dokumen terkait