BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Bagi remaja
Diharapkan agar para remaja memperhatikan serta menyadari
pentingnya kebutuhan tidur untuk meningkatkan kualitas hidup
mengingat dampak gangguan tidur yang telah dipaparkan. Perlu
diwaspadai jenis gangguan tidur pada remaja dalam transisi tidur-
bangun serta gangguan memulai dan mempertahankan tidur.
Upaya sosialisasi kepada remaja mengenai kebutuhan tidur hendaknya
dilakukan baik oleh pihak sekolah bagian BP maupun instansi lain yang
terkait dengan penyuluhan maupun promosi kesehatan masyarakat. Hal
ini dapat memudahkan remaja untuk mengungkapkan permasalahan
mereka terhadap kebutuhan tidur dan dapat memberikan saran terbaik
untuk remaja dalam mengatasinya.
3. Bagi pendidikan keperawatan
Diharapkan dapat meningkatkan peran perawat khususnya perawat anak
maupun perawat jiwa dalam promosi kesehatan sebagai health educator
tentang gangguan tidur remaja. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai
evidence based bagi perkembangan ilmu keperawatan serta dapat
menambah bahan literatur mengenai kebutuhan tidur remaja.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif mengenai gangguan
tidur remaja. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengeksplor lebih
dalam mengenai gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan
tidur pada remaja, serta penanganan gangguan tidur atau terapi untuk
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz dan Musrifatul Uliyah. (2008). Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan ed.2. Jakarta : Salemba medika
American Academy of Sleep Medicine.(2008).Sleep Deprivation. (www.aasmnet.org) diakses pada tanggal 06 Januari 2016 jam 03.08 WIB Blunden S, Lushington K, Lorenzen B, dkk. Are sleep problems under-recognised
in general practice? Arch Dis Child. 2004;89;708-12.
Bruni O, Ottaviano S, Guidetti V. The Sleep disturbances Scale for Children (SDSC) construction and validation of an instrument to evaluate sleep Disturbancess in childhood and adolescence. J. Sleep Rrs. 1996;5:251-61. Didapat dari: http://www3.interscience.wiley.com/cgi- bin/fulltext/119222084/PDFSTART. Diunduh pada 26 Desember 2014 jam 19.31 WIB.
Budiharto. Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.2008.
Buysse & Mai.(2008). Insomnia: Prevalence, Impact, Pathogenesis, Differential Diagnosis, and Evaluation.
Buysse, Daniel J.The Pittsburgh Sleep Quality Index: a new instrument for psychiatric practice and research. PubMed: 1989:28(2):193-213.
Carlson, N. R., 1994, Physiology of Behavior, 5th edition. Boston: Allyn & Bacon Carney, Paul R. et all. (2001). Clinical Sleep Disorders; second edition. USA:
Lippincott Williams & Wilkins
Chiu, Sufen.(2014).Pediatric Sleep Disorders.Journal of Medscape (www.emedicine.medscape.com). diakses tanggal 13 Januari 2016 pukul 03.04 WIB
Chung K, Cheung M. Sleep-wake patterns and sleep disturbance among Hong Kong Chinese adolescents. Sleep: 2008;31:185-94.
Davis, M, Elshelman, E.R dan Mathey Mckay.(1995).Panduan Relaksasi dan Reduksi Stres Edisi III. Alih bahasa: Budi Ana Keliat dan Achir Yani.Jakarta: EGC
Dawson P. Sleep and sleep disorders in children and adolescents: information for parents and educators.National Association of School Psychologists: Helping children at home and school II; handouts for families and educators. Bethesda: NASP; 2004.h.301-10.
Dewi, Yulia Irvani., Sabrian, Febriana., & Vaora, Muthia.Hubungan Kebiasaan Merokok Remaja dengan Gangguan Pola Tidur.Jurnal Keperawatan Jiwa.Volume 2, No. 1, Mei 2014; 58-66
Djiwandono & Wuryani, S.E. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta. Grasindo. Efendi, Ferry & Makhfudli.(2009).Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika
Eggermont, S. (2005).Young Adolescents‟ Perceotions of Peer Sexual Behaviours: The Role of Television Viewing.Blackwell Publishing Ltd, Child Care, Health & Development, 31, 4, 459-468
Fauzia. Ristina. Hubungan Pemanfaatan PIK KRR Dengan Perilaku Seksual Remaja di Desa Rempoah Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas.Skripsi.Purwokerto: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jendral Soedirman; 2012
Fitrisyiah, Rahmadona & Ismayadi.(2012).Relaksasi Otot Progresif Dengan Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia.Jurnal Keperawatan Klinis.2012; 1(1); 31-36
Friedman, L., Bliwise, D.L., Yesavage, J.A., and Salom, S.R., 1991, A Peliminary Study Comparing Sleep Restriction Therapy and Relaxation Treatments for Insomnia in Older Adults, Journal of Gerontology, Vol 46, No. 1. pp. 1-8.
Guyton, A. C. and Hall, J. E. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC.
Haryono, Adelina, Almitra Rindiarti, Alia Arianti, dkk.Prevalensi gangguan tidur pada remaja 12 - 15 tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama.Sari Pediatri, 2009;11(3):149-54
Heffron, Thomas M. (2013). Sleep and Caffeine. (www.sleepeducation.org) Diakses tanggal 20 Desember 2015 jam 17.45 WIB
Hidayat, A.A. (2006).Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Edisi 2.Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.Jakarta: Salemba Medika
Hungu.(2007).Demografi Kesehatan Indonesia.Jakarta: Grasindo
Huntley, A., White, A. R., and Ernst, E., 2002, „Relaxation Therapies for Asthma: A Systematic Review‟, Thorax, Vol 57., No. 2., pp. 127-131.
Iglowstein I, Jenni OG, Molinari L, Largo RH. Sleep duration from infancy to adolescencr; reference values and generational trends. Pediatrics.2003; 111:302–307
Jennifer S. Silk, Ronald E. Dahl, et al. (2008). Caffeine Consumption, Sleep, and Affect in the Natural Environments of Depressed Youth and Healthy Controls. Journal of Pediatric Psychology, 33(4): 358-367
Johnson EO, Roth T, Schultz L, Breslau N.Epidemiology of DSM-IV insomnia in adolescence: lifetime prevalence, chronicity, and an emergent gender difference. Pediatrics. 2006; 117:247-256
Johnson JG, Cohen P, Kasen S, First MB, Brook JS. Association between television viewing and sleep problems during adolescence and early adulthood. Arch Pediatr Adolesc Med. 2004; 158:562-568.
Kahn A, Franco P, Groswasser J, Scaillet S, Kelmanson I, Kato I, dkk. Sleep characteristics and sleep deprivation in infants, children and adolescence. WHO Technical Meeting on Sleep and Health; 2004 Jan 22-24; Bonn, German. Diunduh dari: http://www.euro.who.int/document/E84683_1.pdf. Diakses 25 Januari 2015 pukul 21.08 WIB
Kazdin, A. E., 2001, Behavior Modification in Applied Settings, 3th edition. Belmont, CA: Wadsworth/Thompson Learning.
Krucik, George. (2012). What causes difficulty sleeping? (http://www.healthline.com/symptom/difficulty-sleeping). Dikutip 25 Januari 2015 pukul 22.29 WIB
Krucik, George. (2014).17 Effect of Caffeine on the Body (www.healthline.com). Dikutip tanggal 20 Desember 2015 jam 22.44 WIB.
LeBourgeois MK, Giannotti F, Cortesi F, Wolfson AR, Harsh J. The relationship between reported sleep quality and sleep hygiene in Italian and American adolescents. Pediatrics. 2005; 115:257-65
Liu X, Uchiyama M, Okawa M, Kurita H. Prevalence and correlates of self reported sleep problems among Chinese adolescents. Sleep. 2010;23:27- 34.
Kahn A, Franco P, Groswasser J, Scaillet S, Kelmanson I, Kato I, dkk. Sleep characteristics and sleep deprivation in infants, children and adolescence. WHO Technical Meeting on Sleep and Health; 2004 Jan 22-24; Bonn,German. (http://www.euro.who.int/document/ E84683_1.pdf.). Diunduh pada tanggal 20 Desember 2014 jam 21.05 WIB.
Karyono. 1994. Efektivitas Relaksasi dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita Hypertensi Ringan. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UGM.
Markou. (2011). A neuronal mechanisme underlying development of nicotine dependence; implication for novel smoking-cessation treatments.
Addiction science and clinical
practice. (ejournal.unlam.ac.id/index.php/).Diperoleh pada tanggal 09 Agustus 2013 jam 23.40 WIB.
Marliyah, Lina, Fransisca I.R.D, dan P.Tomy Y.S Suyasa.Persepsi.Jurnal Provitae.2004, 1(6); 61-81
Miltenberger.(2004).Relaksasi. http://www.eworld-indonesia.com. Diakses tanggal 28 Desember 2014 jam 09.45 WIB.
Morton, Richard F. Epidemiologi dan Biostatistika: Panduan Studi. Ed.5. Jakarta: EGC. 2008.
Murata C., Yatsuva H., Tamakoshi K., Otsuka R., Wada K., Tovoshima H. Faktor psikologis dan insomnia antara PNS laki-laki di Jepang.Tidur Med.2007, 8:209-214
Natalita, Christine; Sekartini, Rini; dan Poesponegoro, Hardiono. Skala Gangguan Tidur untuk Anak (SDSC) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Tidur pada Anak Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Sari Pediatri, 2011;12(6):365-72
National Sleep Disorders Research Plan. Normal sleep, sleep restriction and
health consequences.(2011)
(http//www.nhlbi.nih.gov/health/prof/sleep/res_plan/section4/section4d.ht ml) Diakses 24 Januari 2015 jam 17.15 WIB
National Sleep Foundation.(2006). Sleep in America Poll.(www.sleepfoundation.org) Diakses 06 Januari 2016 jam 03.27 WIB Notoatmodjo, Soekidjo.(2010).Metode Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka
Cipta
Ohida T, Osaki Y, Doi Y, Tanihata T, Minowa M, Suzuki K, dkk. An epidemiologic study of self-reported sleep problems among Japanese adolescents. Sleep. 2004;27:978-85. Didapat dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15453558. Diunduh pada 26 Desember 2014.
Owens, Judith. Insufficient Sleep in Adolescents and Young Adults: An Update on Causes and Consequences.Pediatrics, 2014;134:e921–e932
Parrot. (2007). Does cigarette smoking cause stress. Journal of clinicanpsycology (ejournal.unlam.ac.id/index.php/bk/article/download/260/217). Dikutip tanggal 6 agustus 2015 jam 20.27 WIB
Potter, P.A.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik edisi Empat Volume 2. EGC: Jakarta
Prasadja.(2009).Ayo Bangun! Dengan Bugar karena Tidur yang Benar.Hikmah:Jakarta
Prawitasari. J.E. (1988), „Pengaruh Relaksasi terhadap Keluhan Fisik‟. Laporan Penelitian. Fakultas Psikologi UGM: Yogyakarta
Priyatno, D. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Nonparametrik dengan SPSS. Gava Media: Yogyakarta
Purdiani, Monica. (2014). Hubungan Penggunaan Minuman Berkafein Terhadap Pola Tidur dan Pengaruhnya pada Tingkah Laku Mahasiswa/I Universitas Surabaya.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol 3 No. 1 Santrock, J.W. (2003).Adolescence Perekembangan Remaja (terjemahan).Jakarta
: Erlangga.
Sastroasmoro, S. (2008).Pemilihan Subyek Penelitian. Dalam: Sastroasmoro, S., Israel, S. Ed. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. CV Sagung Seto: Jakarta..
Schurman, Jennifer V.Sleep problems and functional disability in children with functional gastrointestinal disorders: An examination of the potential mediating effects of physical and emotional symptoms.BMC Gastroenterology, 2012; 12:142
Seaward, Brian Luke. (2014).Essential of Managing Stress, Third Edition.USA: Jones & Bartlett Learning
Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007.
Subandi, A.(2008).Yoga Insomnia: 29 Gerakan Yoga Insomnia untuk Menyembuhkan Susah Tidur Secara Alami.Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sugani, dr.Surya, & Priandarini, Lucia.(2010).Cara Cerdas untuk Sehat: Rahasia Hidup Sehat Tanpa Dokter.Cipedak, Jakarta Selatan: Transmedia Pustaka Sugiyono. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2008.
Sholehah, Liya Rosdiana. Management Insomnia.E-journal Medika Udayana. 2013: 2(5), 933-954
Soetjiningsih.(2004).Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.Jakarta: Sagung Seto
USDA, Nutrient Database for Standard Reference. 2015. Nutrient: Caffeine (mg). (www.ndb.nal.asda.gov). Diakses tanggal 20 Desember 2015 jam 23.05 WIB
Utami, M.S. (1991), „Efektivitas Relaksasi dan Terapi Kognitif untuk Mengurangi Kecemasan Berbicara di Muka Umum, Tesis, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Utami, M.S., (2001), “Prosedur-prosedur Relaksasi”, dalam Subandi, M.A., Psikoterapi, Pendekatan Konvensional dan Kontemporer, Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM & Pustaka Pelajar.
Vallido T, Jackson D, O'Brien L. Mad, sad and hormonal: the gendered nature of adolescent sleep disturbances. Journal Child Health Care. 2009; 13:7-18 WHO.(2009).Night noise guidelines for Europe.(www.euro.who.int/en/health-
topics/environment-and-health/policy/who-night-noise-guidelines-for- europe). Diakses tanggal 31 Desember 2015 pukul 16.53 WIB
Weinberg, Bennet A. & Bealer, Bonnie K.(2010).The Miracle of Caffeine.Jakarta:Mizan
Zee C. The normal duration of daily sleep for different groups.2005. Diunduh dari : http//www.cme.medscape.com/viewarticle/511229. Diakses 25 Januari 2015
Lampiran 1
PERMOHONAN PARTISIPASI PENELITIAN
Assalamu‟alaikum wr.wb,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Tri Ayu Putri Purbasari NIM : 1111104000035
Jurusan : Ilmu Keperawatan
Fakultas : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Institusi : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Akan melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Gangguan Tidur pada Remaja Awal Usia 12-15 Tahun di Tangerang Selatan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena atau gambaran masalah tidur yang terjadi pada remaja saat ini. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber referensi peneliti lain serta meningkatkan pelayan kesehatan dalam keperawatan mengenai gangguan tidur pada remaja.
Lembar kuesioner serta data identitas dari responden akan dijaga kerahasiaannya dan tidak dipublikasikan. Partisipasi dalam penelitian ini tidak dalam paksaan dan bersifat sukarela.
Demikian penjelasan dari saya, Wassalamu‟alaikum wr.wb
Peneliti,
Tri Ayu Putri P. NIM.1111104000035
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)
SURAT PERSETUJUAN
Saya, yang bertanda tangan di bawah ini; Inisial :
Umur : Jenis Kelamin :
Setelah mendapatkan penjelasan dari penulis, Saya menyatakan (bersedia / tidak bersedia)* menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam penelitian yang berjudul:
“Gambaran Gangguan Tidur pada Remaja Awal Usia 12-15 Tahun di Tangerang Selatan”
Demikian surat persetujuan ini Saya buat dengan sejujur – jujurnya tanpa ada paksaan dan tekanan dari pihak manapun.
Jakarta, 2015 Mengetahui,
Peneliti Responden
( ) ( )
Lampiran 3 KUESIONER Nomor responden : Inisial : Usia : Jenis kelamin : Alamat :
Sleep Disturbances Scale for Children
1. Berapa jamkah anak tidur pada malam hari ? 1. 9 - 11 jam
2. 8 - 9 jam 3. 7 - 8 jam 4. 5 - 7 jam
5. Kurang dari 5 jam
2. Butuh berapa lama anak akan tertidur setelah di tempat tidur ? 1. Kurang daari 15 menit
2. 15 - 30 menit 3. 30 - 45 menit 4. 45 - 50 menit 5. 50 - 60 menit
3. Apakah anak malas untuk pergi ke kamar tidur ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
4. Apakah anak merasa kesulitan memulai tidur di malam hari ? 1. Tidak pernah
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
5. Apakah anak merasakan gelisah atau takut saat akan tidur ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
6. Apakan anak pernah terkejut atau tersentak saat tidur ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
7. Apakah anak pernah melakukan gerakan berulang seperti menggoyangkan badan atau kepala terantuk saat sedang tidur ?
1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
8. Apakah anak pernah merasakan bermimpi seperti benar-benar terjadi saat sedang tidur ?
1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
9. Apakah anak banyak berkeringat saat tidur ? 1. Tidak pernah
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
10.Apakah anak pernah terbangun lebih dari 2 kali pada saat tidur di malam hari?
1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
11.Apakah anak setelah terbangun dimalam hari sulit untuk tidur lagi ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
12.Apakah anak sering menyentakkan kaki saat tidur atau mengubah posisi saat tidur atau sering menendang-nendang selimut pada saat tidur? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
13.Apakah anak pernah merasakan sulit bernapas sepanjang malam? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
14.Apakah anak merasa kesulitan bernapas diwaktu tidur ? 1. Tidak pernah
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
15.Apakah anak anda mendengkur ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
16.Apakah anak berkeringat berlebihan selama tidur ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
17.Apakah anak pernah berjalan saat tidur ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
18.Apakah anak pernah mengigau saat tidur ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
19.Apakah anak pernah menggertakan gigi saat tidur ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
4. Sering (3-5 kali/minggu) 5. Selalu (setiap hari)
20.Apakah anak pernah terbangun sambil berteriak dan merasa kebingungan tetapi kejadiannya tidak dapat diingat keesokan harinya ?
1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
21.Apakah anak pernah mengalami mimpi buruk yang tidak dapat diingat keesokan harinya ?
1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
22.Apakah anak sulit bangun dipagi hari ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
23.Apakah saat bangun dipagi hari ada perasaan letih atau capek ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
24.Apakah anak merasa sulit bergerak ketika bangun dipagi hari ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
4. Sering (3-5 kali/minggu) 5. Selalu (setiap hari)
25.Apakah anak merasa mengantuk disiang hari ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
5. Selalu (setiap hari)
26.Apakah anak pernah tiba-tiba tertidur di saat yang tidak tepat ? 1. Tidak pernah
2. Jarang (1-2 kali/ bulan)
3. Kadang-kadang (1-2 kali/minggu) 4. Sering (3-5 kali/minggu)
Lampiran 4
SKOR SDSC DAN TIPE GANGGUAN TIDUR
Subtype Gangguan Tidur Total Skor Persentil
T-Score
Gangguan memulai dan mempertahan tidur (jumlah nomor pertanyaan 1,2,3,4,5,10.11) Gangguan pernapasan saat tidur
(jumlah nomor pertanyaan 13,14,15) Gangguan kesadaran
(jumlah nomor pertanyaan 17,20,21) Gangguan transisi tidur-bangun
(jumlah nomor pertanyaan 6,7,8,12,18,19) Gangguan somolen berlebihan
(jumlah nomor pertanyaan 22,23,24,25,26) Hiperhidrosis saat tidur
(jumlah nomor pertanyaan 9,16)
Total Skor Kesimpulan
Lampiran 5
Hasil Perhitungan SPSS 16.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid laki-laki 25 26.0 26.0 26.0 perempuan 71 74.0 74.0 100.0 Total 96 100.0 100.0 Statistics Total jawaban SDSC N Valid 96 Missing 0 Mean 53.7396 Std. Deviation 1.03459E1 Percentiles 25 47.0000 50 53.0000 64 56.0800 70 59.8000 75 61.0000 Total jawaban SDSC
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 31 1 1.0 1.0 1.0 32 1 1.0 1.0 2.1 34 1 1.0 1.0 3.1 37 1 1.0 1.0 4.2 38 1 1.0 1.0 5.2 39 4 4.2 4.2 9.4
40 1 1.0 1.0 10.4 41 2 2.1 2.1 12.5 42 2 2.1 2.1 14.6 43 2 2.1 2.1 16.7 44 1 1.0 1.0 17.7 45 3 3.1 3.1 20.8 46 2 2.1 2.1 22.9 47 5 5.2 5.2 28.1 48 6 6.2 6.2 34.4 49 2 2.1 2.1 36.5 50 4 4.2 4.2 40.6 51 2 2.1 2.1 42.7 52 3 3.1 3.1 45.8 53 5 5.2 5.2 51.0 54 4 4.2 4.2 55.2 55 4 4.2 4.2 59.4 56 5 5.2 5.2 64.6 57 1 1.0 1.0 65.6 58 4 4.2 4.2 69.8 60 4 4.2 4.2 74.0 61 4 4.2 4.2 78.1 63 5 5.2 5.2 83.3 64 2 2.1 2.1 85.4 65 1 1.0 1.0 86.5 66 1 1.0 1.0 87.5 68 3 3.1 3.1 90.6 71 2 2.1 2.1 92.7 72 2 2.1 2.1 94.8 73 3 3.1 3.1 97.9 76 2 2.1 2.1 100.0 Total 96 100.0 100.0
Score sdsc * Jenis Kelamin Crosstabulation Count Jenis Kelamin Total laki-laki perempuan score 31 0 1 1 32 1 0 1 34 0 1 1 37 0 1 1 38 0 1 1 39 0 4 4 40 0 1 1 41 2 0 2 42 0 2 2 43 1 1 2 44 0 1 1 45 1 2 3 46 1 1 2 47 2 3 5 48 2 4 6 49 0 2 2 50 1 3 4 51 0 2 2 52 1 2 3 53 2 3 5 54 1 3 4 55 2 2 4 56 0 5 5 57 0 1 1 58 0 4 4 60 1 3 4 61 3 1 4 63 2 3 5
64 0 2 2 65 1 0 1 66 1 0 1 68 2 1 3 71 0 2 2 72 0 2 2 73 0 3 3 76 0 2 2 Total 27 69 96