• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Saran untuk Sekolah

a. Guru diharapkan melakukan pengajaran secara efektif dengan

menggabungkan metode serta materi yang bervariasi dan menarik

sehingga anak mampu memahami materi.

b. Guru diharapkan lebih aktif dalam memberikan motivasi agar anak

retardasi mental mampu untuk mengerjakan tugasnya secara

mandiri.

c. Guru diharapkan dapat merancang rencana pelaksanaan

pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berhitung

siswa dalam kehidupan sehari-hari.

d. Pihak sekolah diharapkan untuk melakukan penerimaan siswa

sesuai standar, seperti melakukan assesmen, observasi, dan tes

intelegensi, sehingga siswa dapat diklasifikasikan sesuai dengan

2. Saran untuk Peneliti

a. Penelitian berikutnya disarankan untuk melakukan penelitian lain

seperti penelitian eksperimen untuk mengembangkan kemampuan

berhitung anak retardasi mental.

b. Penelitian berikutnya disarankan kepada peneliti untuk

memperdalam pengamatan dari segi sosial dan keluarga anak

retardasi mental sehingga diperoleh data tambahan mengenai

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M, Dr. (2009). Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Jakarta: Rineka Cipta.

Alimin, Zaenal. (2008). Hambatan belajar dan hambatan perkembangan pada anak-anak tunagrahita. Diunduh tanggal 7 Desember 2012 dari http://z-alimin.blogspot.com/2008/04/hambatan-belajar-dan-hambatan.html

Alimin, Zaenal. (2008). Model Pembelajaran Anak Tunagrahita Melalui Pendekatan Konseling. Diunduh tanggal 28 April 2013 dari

http://z-alimin.blogspot.com/2007/07/model-pembelajaran-anak.html

Alimin, Zaenal. (2008). Orientasi pendidikan kebutuhan khusus. Diunduh

tanggal 11 Maret 2013 dari

http://z- alimin.blogspot.com/2008/03/orientasi-pendidikan-kebutuhan-khusus.html

American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorder (4th ed-text revision). Washington, DC: APA.

Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen penelitian (edisi baru). Jakarta : Rineka Cipta.

Delphie, Bandi. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Refika Aditama.

Depdiknas. (2004). Kurikulum pendidikan dasar. Jakarta : Depdiknas Mangunsong, Frida. (2009). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan

khusus. Jilid 1. Depok: LPSP3 UI.

Maslim, Rusdi. (2002). Diagnosis gangguan jiwa. Jakarta.

Poerwandari, E. Kristi. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).

Payne, James S. (1981). Strategies for teaching the mentally retarded. Colombus: CE. Merrill Pub. Co.

Somantri, Sutjihati. (2007). Psikologi anak luar biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sujarwo. Motivasi Berprestasi sebagai Salah Satu Perhatian dalam Memilih Strategi Pembelajaran. Diunduh 1 Mei 2013 dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Sujarwo, %20M.Pd./MOTIVASI%20BERPRESTASI%20%20SEBAGAI% 20DASAR%20%20DALAM%20PEMILIHAN%20STRATEGI%2 0PEMBELAJARAN.pdf

Stenberg, Robert J. (2008). Psikologi Kogitif: Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

61

Tabel Koding Observasi Subjek DAS

OBS.1.SUB-1

Hasil observasi Koding

1. Pelajaran dimulai setelah jam istirahat. Danang masuk ke dalam kelas dan kemudian duduk di kursinya. Ia terlihat diam, kemudian ibu guru

menyuruhnya duduk dengan rapi dan mengeluarkan buku pelajarannya. 2. Ibu guru meminta Danang menuliskan angka dari 1 hingga 10 di papan tulis

sementara ibu guru pergi keluar kelas.

3. Setelah beberapa saat ibu guru kembali ke dalam kelas dan memperhatikan Danang menulis angka. Karena tulisan Danang terlalu kecil guru meminta Danang menulis ulang angka-angka dengan huruf yang lebih besar. Saat mengulangi tulisannya Danang menuliskan angkanya semakin membesar tetapi ibu guru menyuruh Danang mengulang menuliskan angka.

4. Guru berkata “Danang nek ra konsen ndak boleh dolanan laptope Bu Nanik.” Danang lalu menulis angka 1-10 dengan lebih baik.

5. Setelah menyelesaikan angka 1-10, guru meminta Danang melanjutkan menulis angka 11 hingga 20. Tapi saat Danang hendak menulis angka 16 Danang terlihat kebingungan dan kemudian dia melihat ibu guru. Danang

p1.ok.1 guru1.mp1 guru1.mp2 guru1.mp3 mt1.ok.1 di1.ok.1

bertanya seperti apa angka 20 lalu guru meminta Danang menulis angka 16 terlebih dahulu, Danang masih terlihat kebingungan kepada ibu guru dan kemudian ibu guru mengulangi perintah kepada Danang untuk menulis angka 16. Danang kemudian menulis dengan lancar angka 16-20. 6. Ibu guru lalu mulai menuliskan soal penjumlahan sambil memberitahu

Danang untuk menghitung dengan menggunakan turus.

7. Danang melihat ke arah Akmal dan kemudian kembali memperhatikan ibu guru.

8. Soal 5 + 4 = ...

9. Ibu guru lalu meyuruh Danang mengerjakan sambil berkata, “Pelan-pelan lho, koyo biasane coret hitung.”

10.Danang mulai menulis turus sambil menghitung, tetapi turus yang dibuat Danang ditulis hingga 6. Guru bertanya kepada Danang angka berapa yang harusnya ditulis, Danang menjawab 5 dan ibu guru memintanya menghapus kelebihan turus.

11.Danang menulis turus terlalu kecil dan berdekatan sehingga sulit untuk dibaca. Ibu guru lalu menyuruh Danang menghapus turus dan mengulangi menulis turus hingga tulisannya dapat terbaca. Karena masih kesulitan ibu guru lalu mencontohkan menulis turus. Danang harus mengulangi menulis

guru1.mp4 guru1.mp5 p1.ok.2 guru1.mp6 di1.ok.2 guru1.mp7 guru1.mp8

hingga beberapa kali hingga ia dapat menyelesaikan hitungannya.

12.Saat akan masuk ke soal nomor dua Danang sempat berhenti dan bermain dengan spidol dan penghapus papan tulis. Bu guru kemudian menanyakan ”Mana nomor 2, nomor 2.”, dan kemudian meminta perhatian Danang. Danang lalu kembali fokus dengan soalnya.

13.Danang menuliskan angka pertama lalu menulis tanda + tetapi langsung menulis tanda = dan melupakan angka kedua yang harus dijumlahkan, dan kemudian Danang diingatkan.

14.Jumlah penghitungan Danang ada yang salah, karena saat menghitung ada turus yang terlewat. Ibu guru lalu meminta Danang untuk menghitung ulang jumlahnya.

15.Setelah menyelasaikan 5 soal, ibu guru lalu menuliskan 5 soal lagi untuk dikerjakan. Danang sempat tidak mau mengerjakan soal, lalu ibu guru membujuk Danang agar mau mengerjakan soal. “Ayo dikerjakan, kamu dah pinter lho. Ngko ndak pintermu ilang.”

16.Danang lalu kembali mengerjakan soal.

17.Danang kelebihan saat menghitung angka dan bu guru kemudian mengingatkan dan Danang memperbaikinya. Danang juga salah saat

menghitung penjumlahannya, sehingga harus mengulangi menulis turus dan

guru1.mp9 di1.ok.3 guru1.mp10 guru1.mp11 guru1.mp12 mt1.ok.2

menghitungnya lagi.

18.Soal berikutnya Danang agak kesulitan sehingga ibu guru mendampingi disampingnya sehingga Danang bisa lancar menghitungnya.

19.Saat menghitung sempat ada guru lain yang masuk dan mengobrol dengan ibu guru yang mengajar Danang.

20.Danang kemudian berhenti menghitung dan ikut memperhatikan ke arah ibu guru. Ibu guru kemudian menyuruh Danang untuk menghitung kembali. 21.Saat menyelesaikan soal terakhirnya ibu guru berkata “Pinter...”.

22.Kemudian ibu guru memberikan pr kepada Danang dan mengingatkan Danang untuk mengerjakan pr yang diberikan oleh ibu guru.

23.Ibu guru lalu menyuruh Danang memasukkan buku serta alat tulisnya ke dalam tas dan kemudian memintanya duduk dengan rapi.

24.Ibu guru menyuruh Danang untuk membaca doa setelah belajar, sambil dibantu oleh ibu guru Danang menyelesaikan doanya.

25.Ibu guru lalu mengucapkan salam yang kemudian dijawab oleh Danang. Ibu guru kemudian berdiri dan Danang menghampiri ibu guru untuk menjabat tangan ibu gurunya. Danang juga menghampiri ibu guru yang ada di dalam ruang tersebut. Danang lalu berlari ke arah luar kelas, tetapi ibu guru memanggil Danang. “Ee nang belum salim sama mba e to, ayo salim dulu.”

guru1.mp13 guru1.mp14 p1.ok.3 guru1.mp15; mt1.ok.3 guru1.mp16 guru1.mp17 guru1.mp18

Danang masih terlihat malu saat menghampiri observer, kemudian Danang menjabat tangan observer dan kemudian berpamitan pulang.

Tabel Koding Observasi Subjek DAS

OBS.2.SUB-1

Hasil observasi Koding

1. Bel jam istirahat sudah berbunyi tetapi Danang belum memasuki ruang kelas. Ibu guru yang selama jam istirahat berada di dalam kelas lalu mencari Danang di tempat bermain. Setelah beberapa saat ibu guru kembali ke dalam kelas bersama Danang.

2. Ibu guru lalu menyuruh Danang duduk dengan rapi di kursinya dan mengeluarkan buku pelajarannya.

3. Saat pelajaran dimulai Danang masih melihat ke arah luar ruang kelas karena masih ada beberapa anak yang bermain di halaman. Ibu guru lalu meminta Danang untuk fokus dan menyuruh Danang mengeluarkan buku matematika. 4. Ibu guru kemudian menanyakan pada Danang pekerjaan rumah yang

kemarin diberikan oleh ibu guru. Danang menjawab bahwa dia belum mengerjakan pekerjaan rumahnya.

5. Lalu ibu guru menanyakan apa kegiatan Danang di rumah yang membuatnya tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Danang menjawab setelah pulang dia bermain dengan teman, dan malam harinya dia menonton televisi.

guru1.mp19

p1.ok.4

6. Ibu guru kembali bertanya apakah ibunya tidak memeriksa buku

pelajarannya, Danang menjawab tidak. Ibu guru kemudian berkata “Sesuk meneh nek ono pr ngendika kaleh ibu, kon ngajari ibu nggarap pr.” Danang tidak melihat ke arah ibu guru dan hanya mengangguk serta membuka-buka bukunya.

7. Danang lalu berhenti membuka bukunya dan menunjuk pekerjaan rumah yang diberikan oleh ibu guru. “Iki bu....”

8. Ibu guru lalu memulai pelajaran dengan mengerjakan pekerjaan rumah yang belum dikerjakan Danang. Materinya adalah pengurangan dengan

menggunakan turus.

9. Ibu guru bertanya “Angka berapa itu nang?”, Danang menjawab “13”. Ibu guru lalu menyuruh Danang menulis turus berjumlah 13.

10.Danang menulis satu persatu sambil menghitung turus pengurangnya kemudian menulis lambang operasi hitungnya.

11.Danang kemudian menghitung turus angka yang dikurangi di bagian turus angka pengurangnya, akan tetapi Danang sering melewatkan turus dan melebihi jumlah angka yang dikurangi.

12.Ibu guru kemudian mengingatkan “Ini tadi angka berapa nang?”, Danang menjawab “6”. Ibu guru berkata “Berarti yang dicoret berapa nang?”.

p1.ok.5

guru1.mp21

di1.ok.4

guru1.mp22 di1.ok.5

“Enam...” jawab Danang. Ibu guru kemudian menyuruh Danang agar mengulangi perhitungannya.

13.Setelah mengerjakan beberapa saat dan dengan bantuan ibu guru Danang menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

14.Memasuki materi selanjutnya perhatian Danang beralih kepada Rofin teman satu ruangannya yang selalu meminta keluar ruang. Ibu guru yang melihat lalu mendekati Danang dan duduk di sampingnya.

15.Ibu guru memulai pelajaran dengan memberitahu materi yang akan dipelajari yaitu materi penjumlahan. Ibu guru lalu menggambar benda-benda yang mudah untuk dikenali Danang di buku tulisnya yang digunakan sebagai soal penjumlahan.

16.Setelah ibu guru selesai menulis soal Danang mulai mengerjakan soal tersebut. Danang menghitung dengan teliti gambar yang ada sambil melihat lambang operasi hitung yang ditulisnya. Setelah yakin dengan

perhitungannya Danang menuliskan jawabannya.

17.Secara keseluruhan Danang dapat teliti menghitung jumlah gambar dengan jumlah akhir yang benar.

18.Danang cenderung tidak mengalami kesulitan saat melakukan penjumlahan dengan menggunakan gambar-gambar benda jika dibandingkan menghitung

p1.ok.6 guru1.mp23

dengan menggunakan turus.

19.Ibu guru kemudian menuliskan beberapa soal lagi agar Danang dapat berlatih kembali.

20.Saat menunggu ibu guru menulis soal, Danang mewarnai buku mewarnai yang disediakan oleh ibu guru. Sebelumnya ibu guru menjelaskan bagian-bagian mana yang diwarnai dan memberi contoh warna yang cocok. 21.Danang melihat ke arah Rofin yang sedang bermain dengan ibu gurunya.

Danang berdiri memperhatikan Rofin lalu duduk kembali. Lalu ibu guru mengingatkan Danang untuk melanjutkan mewarnai.

22.Danang tetap tidak bisa duduk diam, akhirnya ibu guru memegang tangan Danang dan menyuruhnya duduk. “Ayo kakinya dimasukkan, duduk yang rapi.”. “Ayo gek diwarnai lagi nang...”

23.Setelah ibu guru selesai menuliskan soal, ibu guru mengambil buku

mewarnai Danang dan memberinya buku tulis. “Sekarang Danang ngetung lagi, mewarnainya dilanjut nanti.”. Meskipun Danang terlihat agak malas, ia mematuhi perintah ibu guru dan mulai menghitung soal-soal yang diberikan. 24.Saat menghitung Danang sering melewatkan lambang operasi hitung dengan

tidak menuliskan lambang yang dimaksud. Ibu guru lalu mengingatkan “Abis gambar itu ada tanda apa Danang?”, “Tambah”. “Na, abis nulis angka

guru1.mp25 guru1.mp26 p1.ok.7 guru1.mp27 mt1.ok.4 di1.ok.6 guru1.mp28

kamu nulis tanda tambah dulu, baru nulis lagi angka selanjutnya”. 25.Setelah selesai mengerjakan soal-soal ibu guru kembali menuliskan soal

untuk Danang sebagai pekerjaan rumah.

26.Ibu guru lalu menyuruh Danang memasukkan buku serta alat tulisnya ke dalam tas dan kemudian memintanya duduk dengan rapi.

27.Ibu guru menyuruh Danang untuk membaca doa setelah belajar, sambil dibantu oleh ibu guru Danang menyelesaikan doanya.

28.Ibu guru lalu mengucapkan salam yang kemudian dijawab oleh Danang. Ibu guru kemudian berdiri dan Danang menghampiri ibu guru untuk menjabat tangan ibu gurunya. Danang juga menghampiri ibu guru yang mengajar Rofin. Meskipun masih terlihat malu kepada observer Danang menghampiri observer dan kemudian menjabat tangan observer.

guru1.mp29

guru1.mp30

Tabel Koding Observasi Subjek DAS

OBS.3.SUB-1

Hasil observasi Koding

1. Pelajaran dimulai setelah jam istirahat. Hari ini Danang belajar bersama Akmal karena guru yang seharusnya mengajar Akmal sedang berhalangan hadir.

2. Ibu guru lalu memulai materi pelajaran yaitu pengurangan dari angka 15 dengan menggunakan alat bantu sempoa. Ibu guru lalu menyuruh Danang mengeluarkan sempoanya sambil ibu guru menuliskan soal di buku Danang. 3. Sebelumnya Danang sudah diajari tentang cara pengurangan dengan

menggunakan alat bantu sempoa, sehingga saat Danang mulai mengerjakan ibu guru hanya memperhatikan dan mengingatkan jika Danang melakukan kesalahan.

4. Ibu guru bertanya “Angka berapa ini?”, “13”. “Sekarang ditarik 10 dulu, baru ditambahi 3.”. Danang lalu memindahkan 10 bulir dan kemudian menambahkan 3 bulir.

5. Ibu guru lalu beralih kepada Akmal yang tidak mengerjakan tugasnya tetapi hanya bermain dengan buku-buku yang dibawanya. “Ayo Akmal.. Yang itu

guru1.mp32

guru1.mp33

nanti, sekarang yang ini.”

6. Danang memindahkan bulir angka pengurangan. Ibu guru melihat bulir yang dipindahkan Danang, dan sudah benar. Setelah itu, ia memindahkan bulir angka yang akan dikurangkan. “Diambil berapa?”, “sebelas”. “Sekarang diambil 11..” Lalu Danang menghitung satu persatu bulir yang tersisa. 7. Saat menghitung bulir yang tersisa, Danang kadang melewatkan

hitungannya karena dua bulir yang diambil hanya dihitung satu bulir. Ibu guru kemudian mengingatkan Danang, “Ditunjuk jeru alon-alon..”. Setelah itu Danang menghitung bulir yang tersisa dan menuliskannya sebagai hasil pengurangan.

8. Soal yang kedua 13 –3 = .... Ibu guru bertanya “Trus berapa, berapa ini?”, “13”. “Tiga belas lagi, ambil tiga belas”. Danang memindahkan bulir sebanyak tiga belas, lalu Danang mengurangi bulir sebanyak tiga buah sesuai dengan angka yang dikurangi.

9. Danang kemudian menghitung bulir yang tersisa. Namun karena terburu-buru Danang tidak menghitung beberapa bulir. “Ulangi, ulangi lagi. Pelan -pelan,” Karena sempoa yang dipegang Danang terus menerus bergerak, ibu guru memberi tahu Danang agar menggunakan tangan kiri untuk memegang sempoa sementara tangan kanan untuk memindahkan bulir.

guru1.mp35 di1.ok.7 guru1.mp36 mt1.ok.5 guru1.mp37 di1.ok.8 guru1.mp38 guru1.mp39

10.Danang menghitung lagi namun masih ada bulir yang terlewat. “Tok liwati kok, lagi.... Satu ngene ki lho nang, satu... dua... (sambil memberi contoh).”. Sementara Danang menghitung Akmal ikut menghitung “Dua, tiga,

empat...” dan membuat Danang harus mengulangi hitungannya.

11.Danang kemudian menghitung kembali dan memperoleh jawaban yang benar. Danang kemudian menuliskan jawabannya di buku tulis.

12.Akmal hendak mengambil sempoa milik Danang, tetapi ibu guru sudah mengetahui dan memegang sempoa milik Danang. “Bentar le, bentar ...” 13.Soal selanjutnya 13 – 12 = ....

14.“Berapa lagi?”, “13”. Lalu Danang memindahkan tiga belas bulir. “Trus diambil berapa?”, “Dua”. “Dua, eh ini, berapa ini? (sambil menunjuk angka yang dikurangi)”, “Dua belas”. Danang lalu memindahkan bulir sebanyak dua belas buah. Danang menghitung pelan-pelan bulir yang dikurangi sambil mengucek matanya.

15.“Sekarang masih berapa?”, “Satu”. “Iyaa...” Danang kemudian menuliskan angka yang tersisa.

16.Akmal mengangkat buku tugasnya lalu ibu guru menyuruhnya agar

mengerjakan tugasnya dengan baik. Lalu Akmal mulai menulis lagi sambil memperhatikan Danang.

guru1.mp40

p1.ok.8

guru1.mp41

17.Danang menyelesaikan soal yang tersisa. Dari soal yang diberikan oleh ibu guru, Danang dapat mengerjakannya dengan baik dan jawaban yang benar dengan pengawasan dan bantuan dari ibu guru.

18.Ibu guru lalu berkata “Na, gampang to?”. Danang mendengarkan sambil tersenyum dan mengucek matanya.

19.Ibu guru lalu menyuruh Danang memasukkan buku serta alat tulisnya ke dalam tas dan kemudian memintanya duduk dengan rapi.

20.Ibu guru menyuruh Danang untuk membaca doa setelah belajar, sambil dibantu oleh ibu guru Danang menyelesaikan doanya.

21.Ibu guru lalu mengucapkan salam yang kemudian dijawab oleh Danang. Ibu guru kemudian berdiri dan Danang menghampiri ibu guru untuk menjabat tangan ibu guru.

22.Danang juga menghampiri observer dan menjabat tangannya, kemudian ia lari untuk segera pulang.

guru1.mp43

guru1.mp44

Tabel Koding Observasi Subjek DAS

OBS.4.SUB-1

Hasil observasi Koding

1. Soal tentang penjumlahan, pengurangan, dan ada pula tentang pemahaman waktu.

2. Danang dapat mengerjakan soal waktu dengan baik.

3. Saat mengerjakan soal hitungan Danang sering mengalami kesalahan dalam menghitung.

4. Guru membimbing Danang saat mengerjakan soal. Seperti saat ibu guru meminta Danang untuk mengulangi hitungannya jika hitungannya salah dikarenakan Danang tidak berkonsentrasi dengan hitungannya. Danang sering melewatkan hitungan pada soal hitungan gambar benda.

5. Pada soal penjumlahan ataupun pengurangan subjek juga menggunakan jari tangannya untuk menghitung.

guru1.mp46

p1.ok.9 di1.ok.9

Tabel Koding Observasi Subjek RK

OBS.1.SUB-2

Hasil observasi Koding

1. Pelajaran dimulai setelah jam istirahat. Suasana kelas masih ribut

dikarenakan anak-anak masih sibuk mengobrol dengan teman-temannya. Adapula anak yang menangis di dalam kelas dan perhatian Rizky dan anak-anak yang lain terpusat pada anak-anak tersebut.

2. Bapak guru kemudian menuliskan materi nilai tempat ribuan di papan tulis dan disertai dengan soal yang berkaitan dengan materi tersebut.

3. Bapak guru kemudian menjelaskan mengenai materi nilai tempat. Setelah menjelaskan bapak guru meninggalkan kelas beberapa saat dan menyuruh Rizky menyalin materi dan soalnya di buku tulis dan kemudian menyuruh Rizky mengerjakan soal-soal yang ada.

4. Rizky menulis materi yang diberikan oleh bapak guru, akan tetapi Rizky sering diganggu oleh Powel sehingga seringkali Rizky berhenti menyalin soal untuk mengobrol dengan Powel.

5. Untuk beberapa saat Rizky dan Powel hanya mengobrol dan memperhatikan teman lain dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan bapak guru.

p2.ok.1 guru2.mp1 guru2.mp2 guru2.mp3 p2.ok.2 p2.ok.3

6. Setelah bapak guru kembali ke dalam kelas Rizky dan Powel terlihat serius dalam menyalin dan mengerjakan soal sesuai dengan contoh yang diberikan oleh bapak guru.

7. Bapak guru mengecek soal yang dikerjakan Rizky dan Powel. Jawaban yang ditulis Powel sudah benar namun yang dikerjakan Rizky masih salah. Bapak guru lalu menjelaskan secara rinci kepada Rizky cara mengerjakan soal tersebut. Bapak guru juga membimbing Rizky mengerjakan salah satu soal. Setelah dijelaskan secara rinci Rizky mulai lancar mengerjakan soal-soal selanjutnya.

8. Powel menyerahkan pekerjaan pada bapak guru kemudian diteliti. Soal yang dikerjakan Powel sudah benar, kemudian bapak guru memberi soal

pengurangan ratusan kepadanya. Powel mengerjakan soal tersebut sambil menyenderkan kepalanya di atas meja namun tetap terlihat serius

menghitung.

9. Bapak guru kemudian meminta Rizky membaca soal nilai tempat yang ditulisnya.

10.Saat membaca, Rizky mengalami kesulitan. Lalu, kemudian bapak guru memberikan contoh membaca kepada Rizky.

11.Rizky mencoba membaca, namun dia mengalami kesulitan saat membaca

mt2.ok.1 guru2.mp4 guru2.mp5 mt2.ok.2 guru2.mp6 mt2.ok.3 guru2.mp7

angka puluhan. Rizky membacanya sebagai angka ratusan.

12.Rizky terlihat kebingungan dan bertanya kepada bapak guru cara membaca dengan benar, lalu bapak guru menjelaskan lagi kepada Rizky cara membaca angka tersebut.

13.Setelah beberapa kali mencoba akhirnya Rizky dapat membaca dengan benar. Setelah berhasil, Rizky meminta bapak guru agar memberinya soal seperti yang diberikan kepada Powel.

14.Akan tetapi, bapak guru terlihat sedang menuliskan materi kepada murid lain sehingga Rizky harus menunggu beberapa saat. Sambil menunggu Rizky menulis nama salah seorang teman di kelasnya dan kemudian mengobrol dengan temannya yang lain.

15.Bapak guru kemudian menyerahkan soal pengurangan kepada Rizky. Rizky kemudian mengerjakan soal yang diberikan oleh bapak guru. Rizky terlihat serius dan tidak mengalami kesulitan saat mengerjakan. Setelah

mengerjakan beberapa soal jam menunjukkan waktu pulang sekolah, sehingga bapak guru menyuruh Rizky mengerjakan sisa soal di rumah sebagai pekerjaan rumah.

16.Rizky dan Powel segera merapikan buku dan alat tulisnya dan duduk rapi dengan tangan di atas meja. Bapak guru lalu menyuruh Rizky dan Powel

mt2.ok.4

guru2.mp8

p2.ok.4

berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing. Setelah berdoa bapak guru mengucapkan salam dan kemudian di balas oleh Rizky. Rizky dan Powel kemudian menghampiri bapak guru dan menjabat tangannya. Keduanya juga menjabat tangan guru lain yang ada di satu ruangan dengannya. Rizky dan Powel kemudian menghampiri observer dan menjabat tangannya.

Tabel Koding Observasi Subjek RK

OBS.2.SUB-2

Hasil observasi Koding

Dokumen terkait