• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Saran bagi petugas unit hemodialisis

Agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan terhindar dari HAIs, sebaiknya setiap petugas di unit hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Gamping selalu menggunakan APD pada saat bekerja sesuai dengan indikasi pekerjaan yang akan dilakukan ataupun sesuai SOP yang telah ditentukan oleh pihak rumah sakit.

2. Saran bagi pihak Rumah Sakit

Sebaiknya bagi pihak rumah sakit perlu diperhatikan penyediaan alat pelindung diri yang lengkap bagi petugas medis untuk menekan angka kejadian HAIs. Selain itu pihak rumah sakit lebih memperhatikan lagi mengenai peraturan penggunaan alat pelindung diri serta perlu dilakukan

pengawasan pada saat petugas unit hemodialisis sedang bertugas. Hal ini karena berhubungan dengan keselamatan petugas, pengunjung, maupun masyarakat sekitar RS PKU Muhammadiyah Gamping. Selain itu juga perlu diperhatikan penyediaan alat pelindung diri yang lengkap bagi petugas medis untuk menekan angka kejadian HAIs.

3. Saran bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan terkait, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan atau materi pembelajaran baik kalangan mahasiswa pendidikan sarjana maupun profesi agar dapat melaksanakan pencegahan serta pengendalian HAIs yang berhubungan dengan penggunaan APD. 4. Saran bagi peneliti selanjutnya

Agar lebih baik, peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan variabel lain yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD untuk mencegah terjadinya HAIs, seperti tingkat pengetauan, masa kerja, jenis kelamin dan usia. Untuk mengukur kepatuhan agar dilakukan lebih dari satu kali untuk hasil yang maksimal. Untuk pengukuran kepatuhan sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali.

81

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, dkk. (2012). Hubungan Pengetahuan, Motivasi, Dan Supervisi Dengan Kinerja Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rsud Haji Makassar.

Anawati, dkk. (2012). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Perawat Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa. Diakses pada 21 September 2016 dari http://perpusnwu.web.id/repositorynwu/documents/19.docx

Andy, dkk. (2015) Gambaran Penderita Infeksi Luka Operasi pada Pasien Pasca Operasi Bersih (Clean) Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Oktober - Desemeber 2013. JOM FK Volume 2 No. 2.

Angelis. (2010). Estimating the impact of healthcare-associated infections on length of stay and

costs.

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1469-0691.2010.03332.x/full diunduh pada 28 Februari 2016 pukul 9.50 WIB APIC (Association for Professional in Infection Control and Epidemiology).

2010. Guide to the elimination of catheter-associated urinary tract infection. Washington DC. www.apic.org

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ashish, P. (2014) .Incidence and factors associated with surgical site infections in a teaching hospital in Ujjain, India.

http://www.ajicjournal.org/article/S0196-6553%2813%2901092-4/abstract diunduh pada tanggal 28 February 2016 pada pukul 20.31

Asti, H. (2012). Hubungan antara Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Petugas Cleaning Service Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. thesis.umy.ac.id/datapublik/t24460.pdf Diunduh pada tanggal 21 September 2016 pukul: 18.00 WIB

Budiman & Agus. 2013. Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Budiman & Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba.

Carpenito. (2000). Buku Saku Diagnosa Keprawatan (Edisi 8). Jakarta: EGC. Centers for Disease Control(CDC). (2014) . Multistate Point-Prevalence Survey

of Health Care–Associated Infections

http://www.cdc.gov/media/dpk/2014/docs/hai/Multistate-Point-Prevalence.pdf diunduh pada 23 Februari 2016 pukul 19.20 WIB. Daugirdas, J, T.,Blake, P, G.,& Ing, T, S. (2007) Handbook Of Dialysis 4th

Edition. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins.

Dharmeizar. 2012. Epidemiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik. Simposium Nasional Peningkatan Pelayanan Penyakit Ginjal Kronik Masa Kini dan Indonesian Renal Registry Joglosemar 2012. 18 Februari 2012. PERNEFRI: 5-13.

Erika M.C. D’Agata., David B. Mount., Valerie T., & William S. (2000). Hospital-Acquired Infections Among Chronic Hemodialysis Patients. American Journal of Kidney Diseases, Vol 35, No 6 : pp 1083-1088. Esty Mampuni Pangastuti. (2014). Evaluasi Kepatuhan Penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD) pada Perawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.

Glance. 2011. Increases in Mortality, Length of Stay, and Cost Associated With Hospital-Acquired Infections in Trauma

Patients. http://archpedi.jamanetwork.com/data/Journals/SURG/22568/soa 15002_794_801.pdf .diunduh pada 28 Februari 2016 pukul 09.00 WIB Glorieux. G., Schepers E.,& Vanholder R.C.(2007) Uremic Toxins in Chronic

Renal Failure.Sec. Biol. Med Sci XXVIII/1: 173–204.

Herdiansyah, H. (2010) Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Humau, Dina C. 2012. Beberapa Faktor yang Behubungan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada Pekerja Bagian Ring Frame PT. Lotus Indah Textile Industries di Surabaya. Skripsi; Surabaya: FKM Universitas Airlangga.

Jannah, Noer. 2009. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian APD Pada Pekerja Laboratorium Patologi Klinik RSUD Sidoarjo. Skripsi; Surabaya: FKM Universitas Airlangga

Karmila. (2014). Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Kepatuhan Perawat terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sari Mutiara Medan.

International Federation of Infection Control. 2011. IFIC Basic Concepts of Infection Control 2nd Edition. Ireland: IFIC

Komite PPI RS PKU Muhammadiyah Gamping. (2015). Sistem Informasi RS PKU Muhammadiyah Gamping. Diakses dari

http://192.168.20.6/rapat/index.php/laporan surveilens infeksi rs Kozier, B., Erb, Glenora., Berman, A., dan Snyder, S. (2010). Buku Ajar

Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 7 Volume 2. Penerjemah Pamilih Eko Karyuni dan Dwi Widiarti. Jakarta : EGC Linnemann .CC Jr, McKee. E,& Laver (1978) Staphylococcal infections in a

hemodialysis unit. Am J Med Sci. 1978 Jul-Aug;276(1):67-75.

Loho, T.,& Pusparini. (2000). Infeksi nosokomial pada hemodialisis. Majalah Kedokteran Indonesia, 50 (3), 132-144

Lulu, V. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Keselamatan Kerja Dengan Kepatuhan Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Karyawan Di Pt. Abg Surabaya. http://repository.wima.ac.id/2149/1/Abstrak.pdf. Diunduh pada tanggal 21 September 2016 pukul 18.00 WIB

Minga dkk., (2001) Clinical consequences of infected arteriovenous grafts in hemodialysis patients. Am J Kidney Dis. 2001 Nov; 38(5): 975-978. Moist, dkk. (2008). Increased hemodialysismcatheter use in Canada and

associated mortality risk: data from the Canadian organ replacement registry 2001-2004. Clin. J. Am. Soc.

Nephrol. 3, 1726-1732.

Nahampun, H. (2009). Gambaran Pelaksanaan Prosedur Tetap Pengelolaan Limbah Cair di Instalasi Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.

Niven, N. (2008). Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat dan Profesional. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmojo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (2nd.ed). Jakarta: Salemba Medika

Pisoni, R. L. et al.(2002) Vascular access use in Europe and the United States: results from the DOPPS. Kidney Int. 61, 305-316.

Potter, P. A and Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4 Volume 1. Penerjemah Yasmin Asih, dkk. Jakarta : Salemba Medika. (2007).

Putra, Kuswantoro Rusca dan Yuliarini, Cantika Tri. (2010). Hubungan Supervisi Kepala Ruangan, Sikap Perawat dengan Kepatuhan Pelaksanaan Prosedur Tetap (PROTAP) Pemasangan Infus pada Pasien di Ruang Inap Rumah Sakit Daerah Balung Jember. Jurnal Ilmu Keperawatan Volume 5, No. 1 Tahun 2010. Jember.

Putra, M. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Prilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Mahasisw Profesi Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.lib.ui.ac.id/file?file=digital/20301537-S42026-Moch.UdinKurnia%20Putra.pdf. Diunduh pada tanggal 21 September 2016 pukul: 18.00 WIB

Ratna, dkk. (2012). Infeksi Nosokomial di RSUD Setjonegoro Kabupaten Wonosobo. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 11 / No.1 http://opac.say.ac.id/215/1/Naskah%20publikasi%20skripsi%20by%20Ka rdi.pdf

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. (2015). Panduan Pemakaian Alat Pelindung Diri. Yogyakarta: RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Sukandar, E. 2006. Gagal Ginjal Dan Panduan Terapi Dialisis. Fakultas

Kedokteran UNPAD. Bandung

Tjokroprawiro, Askandar. (2002). Diabetes Mellitus Klasifikasi Diagnosis dan Terapi, Edisi ketiga PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wagner, L. 2014 . Impact of infection preventionists on Centers for Medicare and Medicaid quality measures in Maryland nursing homes)

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24388467 diunduh pada tanggal 28 February 2016 pukul 20.22

World Health Organization. 2011. Health care-associated infections Fact Sheet. http://www.who.int/gpsc/country_work/gpsc_ccisc_fact_sheet_en.pdf. Diakses pada Kamis, 25 Februari 2015

Zimlichman. 2013. Health Care–Associated InfectionsA Meta-analysis of Costs and Financial Impact on the US Health Care System.

http://archinte.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=1733452&resultcli ck=3 diunduh pada 27 Februari 2016 pukul 09.00 WIB.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Informed Consent)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya mahasiswa Strata Satu Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Nama : Rizka Kharisma Putri NIM : 20130310125

Bermaksud akan melaksanakan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan APD Perawat Unit Hemodialisis RS PKU

Muhammadiyah Gamping.” Saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat sukarela dan tidak akan memberikan dampak yang membahayakan. Semua informasi yang saudara berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan dalam penelitian ini. Bila data saudara/i dipublikasikan, kerahasiaannya tetap akan dijaga. Oleh sebab itu saya sangat mengaharapkan kesediaan Saudara/i mengisi kuesioner ini dengan jujur dan tanpa tekanan.

Atas kerja sama dan kesediaan waktu saudara sekalian, saya ucapkan terimakasih.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (Informed Consent)

Nama : Jenis Kelamin : Usia :

Dengan ini saya menyatakan setuju untuk menjadi responden penelitian dari Rizka Kharisma Putri (20130310125) yang berjudul “Hubungan

Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Perawat Unit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Gamping.” Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat buruk terhadap saya dan keluarga saya. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga oleh peneliti dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Responden

KUESIONER

PENGETAHUAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PERAWAT DI UNIT HEMODIALISIS RS PKU MUHAMMADIYAH

GAMPING Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan Terakhir : Lama Kerja : Petunjuk Pengisian :

Kuesioner ini berisi pertanyaan mengenai penggunaan alat pelindung diri juga mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi. Berilah tanda (×) pada pilihan

jawaban yang sesuai dengan pengetahuan anda berdasarkan pertanyaan yang ada.

1. Tenaga kesehatan memiliki resiko tinggi untuk terpapar infeksi yang ada di tempat kerjanya. Disebut apakah infeksi yang didapat oleh pasien saat perawatan di fasilitas kesehatan atau rumah sakit dan infeksi tersebut tidak muncul sebelum atau dalam masa inkubasi saat masuk rumah sakit/fasilitas kesehatan ?

a. Health-care associated infections (Infeksi Nosokomial) b. Community-acquired Infection (Infeksi dari Komunitas) c. Non Infectious Disease (Infeksi tidak menular)

d. Severe Acute Respiratory Syndrome (Infeksi virus SARS)

2. Bagaimana cara pencegahan penularan penyakit TBC khususnya kepada petugas kesehatan?

a. Menjaga pola hidup baik dengan mengonsumsi makanan tinggi protein

b. Menggunakan masker yang sesuai saat kontak langsung dengan pasien TBC Aktif

c. Melakukan kontak langsung dengan pasien TBC tanpa alat pelindung agar pasien

tidak tersinggung

d. Penggunaan barang pribadi secara bersama – sama tidak akan menyebabkan penularan penyakit TBC.

3. Penerapan pencegahan infeksi nosokomial sudah diterapkan di masing – masing rumah sakit dengan pembentukan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Yang manakah dibawah ini merupakan susbtansi yang dapat ditularkan?

a. Darah, debu, dan semua jenis cairan tubuh pasien

b. Darah, sinar matahari, dan semua jenis cairan tubuh pasien c. Darah, sekret, dan semua jenis cairan tubuh pasien

d. Darah, bau tidak sedap, dan semua jenis cairan tubuh pasien

4. Apakah yang dimaksud dengan APD ?

a. Alat yang dipakai untuk melindungi diri dari penyakit akibat kerja b. Alat yang melindungi diri dari kemungkinan timbulnya bahaya

kecelakaan maupun penyakit akibat kerja

c. Alat yang melindungi diri dari bahaya kecelakaan ditempat kerja d. Alat yang melindungi diri dari kemungkinan timbulnya bahaya

akibat kerja

5. Bagaimanakah prinsip – prinsip atau pedoman dalam penggunaan APD yang tepat?

a. Semua tindakan atau kegiatan yang dapat menimbulkan potensi bahaya bagi tenaga kerja maupun pasien di Rumah Sakit/Faskes harus menggunakan APD

b. Pengguaan jenis – jenis APD yang digunakan pada tindakan medis setiap instalasi sama.

c. Penggunaan APD dapat mencegah transmisi penularan penyakit hanya tenaga kesehatan kepada pasien, tidak pada pasien kepada tenaga kesehatan.

d. APD dapat digunakan dengan tidak lengkap dalam tindakan medis dan kondisi apapun.

6. Apakah tujuan dari penggunaan APD ?

a. Alat pelindung diri digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, esksreta kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien. b. Alat pelindung diri digunakan hanya untuk melindungi petugas

kesehatan dari paparan yang dapat menyebabkan inflamasi.

c. Alat pelindung diri digunakan hanya untuk melindungi kulit dan selaput lendir pasien dari resiko adanya paparan degenerasi pada petugas kesehatan.

d. Alat pelindung diri digunakan hanya untuk melindungi tubuh dari kontaminasi kotoran

7. Apakah perbedaan jenis masker yang biasa dipakai petugas medis dengan masker N95?

a. Jenis yang biasanya digunakan petugas medis adalah masker kain katun. Sedangkan untuk melindungi pernapasan dari partikel kecil digunakan masker sintetis.

b. Jenis yang biasanya digunakan petugas medis adalah masker N95. Sedangkan untuk melindungi pernapasan dari partikel kecil digunakan masker biasa.

c. Jenis yang biasanya digunakan petugas medis adalah masker sintetis. Sedangkan untuk melindungi pernapasan dari partikel kecil digunakan masker kain katun.

d. Jenis yang biasanya digunakan petugas medis adalah masker biasa. Sedangkan untuk melindungi pernapasan dari partikel kecil digunakan masker N95.

8. Apa yang anda ketahui tentang fungsi Goggles?

a. Melindungi petugas dari percikan darah atau cairan tubuh lain dengan cara melindungi mata.

b. Melindungi petugas dari percikan darah atau cairan tubuh lain dengan cara melindungi daerah muka.

c. Melindungi petugas dari percikan darah atau cairan tubuh lain dengan cara melindungi darah muka kecuali mata.

d. Melindungi petugas dari sengatan cahaya dau terpapar radiasi dengan cara melindungi daerah muka.

9. Bagaimana penggunaan Topi sebagai alat pelindung diri?

a. Topi digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala. Topi tidak harus cukup besar untuk menutup semua rambut.

b. Topi digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit dan rambut tidak masuk ke dalam luka selama pembedahan. Topi harus cukup besar untuk menutup semua rambut.

c. Topi digunakan hanya untuk menutup rambut sehingga rambut tidak masuk ke dalam luka selama pembedahan. Topi boleh tidak cukup besar untuk menutup semua rambut.

d. Topi digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga tidak ada bakteri infeksius yang bisa mengenai petugas.

10.Apakah kegunaan dari pelindung kaki?

a. Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam atau benda berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja.

b. Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari cedera saat berjalan.

c. Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari cairan infeksius dan benda tajam yang mungkin jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki.

d. Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari kontaminasi lingkungan ketika berjalan.

11.Manakah alat pelindung kaki yang digunakan oleh petugas kesehatan yang paling dianjurkan digunakan?

a. Sandal jepit b. Sepatu boot kulit c. Sepatu boot kain d. Sepatu boot karet

12.Apa saja alat pelindung diri yang penting di gunakan untuk pelayanan pasien dengan resiko menular berbahaya yang memiliki luka?

a. Masker N95, Topi

b. Spectacle googles, masker bedah

c. Masker bedah, sarung tangan bersih atau steril tergantung dari jenis luka

13.Seorang pasien baru datang dengan diagnosis TBC, manakah alat yang tepat digunakan dalam merawat pasien tersebut?

a. Masker kain dan Sarung tangan steril b. Topi dan spectacle google

c. Apron dan Masker N95

d. Masker N95 dan Sarung tangan bedah bersih

14.Apakah alat pelindung diri pernapasan hidung dan mulut yang penting digunakan untuk pada pasien dengan risiko terpapar cairan tubuh minimal?

a. Venturi Mask b. Masker Bedah c. Masker Hilmor d. Masker N95

15.Bagaimanakah langkah urutan melepas alat pelindung diri yang tepat? a. Sarung tangan bagian luar – celemek – pelindung mata – penutup

kepala – masker – pelindung kaki – sarung tangan bagian dalam b. Sarung tangan bagian luar – sarung tangan bagian dalam – celemek

– pelindung mata – penutup kepala – masker – pelindung kaki c. Pelindung Kaki – Celemek – Gaun luar – Masker – pelindung mata

– penutup kepala – sarung tangan bagian luar – sarung tangan bagian dalam

d. Masker – Pelindung Mata – Penutup kepala – sarung tangan bagian luar – sarung tangan bagian dalam – celemek – pelindung kaki

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Informed Consent)

Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta:

Nama : Rizka Kharisma Putri NIM : 20130310125

Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Perawat Unit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Gamping”. Untuk terlaksananya kegiatan tersebut, Saya mohon kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner berikut. Jawaban Saudara akan Saya jamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila Saudara berkenan mengisi kuesioner yang terlampir, mohon kiranya Saudara terlebih dahulu bersedia menandatangani lembar persetujuan menjadi responden (informed consent).

Demikianlah permohonan Saya, atas perhatian serta kerjasama Saudara dalam penelitian ini, Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Peneliti,

(Rizka Kharisma Putri) Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ...

Umur : ...

Jenis Kelamin : ...

Alamat : ...

Pekerjaan : ...

Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Rizka Kharisma Putri (20130310125), mahasiswa Fakultas Kedokteran, Program Studi Kedokteran Umum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Perawat Unit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Gamping”. Saya mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi responden pada penelitian ini. Yogyakarta,...2016

Responden ( )

No. Nama Petugas Tindakan

Alat Pelindung Diri (APD)

yang digunakan Alasan jika tidak menggunakan Sarung

Tangan Topi Sepatu Masker Gaun/Apron Goggles Tidak tahu Tidak ada indikasi Alat tidak tersedia Buru-buru Y T Y T Y T Y T Y T Y T 1 Catatan: 2 Catatan: 3 Catatan: 4 Catatan: 5 Catatan: 6 Catatan: 7 Catatan: 8 Catatan: 9 Catatan: 10 Catatan:

Lembar Observasi Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Perawat Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Gamping Unit Kerja/Instalasi:

No. Nama

Petugas Tindakan

Alat Pelindung Diri (APD)

yang digunakan Nilai

Sarung

Tangan Sepatu Masker Gaun/Apron Y T Y T Y T Y T 1 P1 Pemasangan dan insersi akses vaskuler 1 1 1 0 75% 2 P2 Pemasangan kateter. 1 1 0 0 50% 3 P3 Pemasangan dan insersi akses vaskuler 1 1 1 0 75% 4 P4 Pemasangan dan insersi akses vaskuler 1 1 1 0 75% 5 P5 Pemasangan kateter 1 1 0 0 50% 6 P6 Pemasangan kateter 1 1 1 0 75% 7 P7 Pemasangan dan insersi akses vaskuler 1 1 1 0 75% 8 P8 Pemasangan dan insersi akses vaskuler 1 1 1 0 75% 9 P9 Pemasangan dan insersi akses vaskuler 1 1 1 0 75% 10 P10 Pemasangan dan insersi akses vaskuler 1 1 1 0 75%

Frequency Table Jenis_kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid L 5 50.0 50.0 50.0 P 5 50.0 50.0 100.0 Total 10 100.0 100.0 Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid D3 9 90.0 90.0 90.0 S1 1 10.0 10.0 100.0 Total 10 100.0 100.0 Pengetahuan 2 20,0 20,0 20,0 8 80,0 80,0 100,0 10 100,0 100,0 Cukup Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent Kepatuhan 2 20,0 20,0 20,0 8 80,0 80,0 100,0 10 100,0 100,0 Tidak patuh Patuh Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Uji Analisa Chi-Square Test dan Fisher’s Exact Test

Crosstabs

Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan.

Pengetahuan * Kepatuhan Crosstabulation

2 0 2 100,0% ,0% 100,0% 100,0% ,0% 20,0% 20,0% ,0% 20,0% 0 8 8 ,0% 100,0% 100,0% ,0% 100,0% 80,0% ,0% 80,0% 80,0% 2 8 10 20,0% 80,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 20,0% 80,0% 100,0% Count

% wit hin Pengetahuan % wit hin Kepatuhan % of Total

Count

% wit hin Pengetahuan % wit hin Kepatuhan % of Total

Count

% wit hin Pengetahuan % wit hin Kepatuhan % of Total

Cukup

Baik Pengetahuan

Total

Tidak patuh Patuh Kepatuhan Total Chi-Square Tests 10,000b 1 ,002 4,727 1 ,030 10,008 1 ,002 ,022 ,022 9,000 1 ,003 10 Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases Value df Asy mp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Computed only f or a 2x2 table a.

3 cells (75,0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is ,40.

b.

Symmetric Measures

,707 ,002

10 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pengetahuan .287 10 .019 .795 10 .013

Kepatuhan .482 10 .000 .509 10 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Correlations

Pengetahuan Kepatuhan

Spearman's rho Pengetahuan Correlation Coefficient 1.000 .728*

Sig. (2-tailed) . .017

N 10 10

Kepatuhan Correlation Coefficient .728* 1.000

Sig. (2-tailed) .017 .

N 10 10

Diri (APD) pada Perawat Unit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Gamping

Rizka Kharisma Putri

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMY

ABSTRACT

Background: Healthcare-Acquired Infections (HAIs) often be an adverse effect of health service that increase the morbidity, mortality, and cost in hospitalized patients. One of the ways to prevent HAIs is using a standardized personal protective equipment (PPE).

Purpose: To analyze the relations between knowledge and the adherence is using personal protective equipment (PPE) in hemodialysis employees at PKU Muhammadiyah Gamping Hospital to lessen the number of HAIs in Hemodialysis unit PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

Methods: This is a quantitative with analytic-observational design and

cross-sectional approach’s research. They are collected by a total sampling technique. Results and Discussion: 80% of all respondents have the highest level of knowledge while 7 respondents (70%) obey in using the PPE. There is a

significant positive relation between knowledge and hemodialysis employees’

adherence in using PPE in Hemodialysis unit PKU Muhammadiyah Gamping

Hospital with statistical calculation using Fisher’s Exact Test (p=0,022). The

higher the knowledge about PPE, the higher the adherence in using PPE in Hemodialysis unit PKU Muhammadiyah Gamping Hospital (p=0,013) using

Dokumen terkait