• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

C. Saran

tersedia ruang kesenian,ruang ketrampilan, ruang UKS dan ruang BP.

d. Sistem administrasi yang baik, hal ini dapat memberikan informasi dan pelayanan pendidikan yang prima.

e. Pengembangan pengelolaan pendidikan masih terus mengalami peningkatan secara bertahap.

f. Partisipasi masyarakat masih terbatas dan perlu ditingkatkan.

g. Hasil lulusan belum baik terbukti rata-rata UN mencapai 5.68, namun demikian perlu ditingkatkan untuk mencapai yang lebih baik lagi.

h. Prestasi akademik dan non akademik sudah cukup baik namun masih perlu ditingkatkan pembinaannya dengan lebih baik dan terarah. i. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah menerapkan

pendidikan karakter namun perlu perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan.

j. Kurikulum 2013 akan mulai diterapkan ditahun pelajaran 2014 –

2015 ini

k. Kemampuan sumber daya manusia baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan dalam bidang IT, masih perlu adanya upaya-upaya pembinaan dan pelatihan untuk memenuhi tuntutan IPTEK.

2. Tujuan Pendidikan, Visi, Misi, Dan Tujuan Sekolah a. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Disiplin, Jujur, hidup bersih, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

b. Visi

37

“ Terwujudnya Lulusan SMP yang Beriman, Bertakwa, Disiplin, Jujur, Hidup Bersih dan Unggul dalam Prestasi serta Berwawasan

Lingkungan“

Indikator :

1) Unggul dalam aktifitas keagamaan.

2) Unggul dalam perolehan Nilai Ujian Akhir.

3) Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4) Unggul dalam kerja sama ilmiah remaja 5) Unggul dalam lomba kreativitas

6) Unggul dalam lomba kesenian 7) Unggul dalam lomba olahraga 8) Unggul dalam kejujuran 9) Unggul dalam disiplin

10) Unggul dalam menjaga kebersihan, dan berwawasan lingkungan.

11) Unggul dalam kepedulian sosial.

c. Misi

1) Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak baik di lingkungan dalam dan luar sekolah.

2) Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan mandiri.

3) Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, aman, rapi, bersih, dan nyaman.

4) Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis. 5) Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan

manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.

6) Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan hidup demokratis.

d. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

1) Semua kelas melaksanakan pendekatan “pembelajaran aktif” pada

semua mata pelajaran.

2) Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa.

3) Mengembangkan budaya sekolah yang kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan dasar.

4) Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan budaya dan karakter bangsa.

5) Menjalin kerja sama lembaga pendidikan dengan media dalam memublikasikan program sekolah.

6) Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk sebesar-besarnya dalam proses pembelajaran.

3. Struktur Organisasi SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

Struktur organisasi sekolah dibuat dalam rangka pengaturan aktifitas sekolah agar semua kegiatan dan proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini yang menjadi dasar bagi SMP Negeri 14 Tangerang Selatan untuk mengatur dan mengkoordinir seluruh elemen dan staf sekolah agar sesuai dengan job description yang ada dibuatlah struktur organisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran.

4. Guru dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

Guru SMP Negeri 14 Tangerang Selatan mendidik dengan hati, yang tidak hanya pandai mengajar, melainkan juga mampu membimbing, melatih, mengarahkan dengan penuh perhatian dan kasih-sayang. Guru SMP Negeri 14 Tangerang Selatan terus belajar meningkatkan

39

kemampuan dirinya melalui training, workshop, seminar, dan Iain-Iain, yang diadakan di dalam maupun di luar sekolah, baik tingkat nasional maupun internasional.

Guru PAI SMP Negeri 14 Tangerang Selatan merupakan seorang guru PAI terbaik tingkat propinsi Banten. Kualifikasi akademik pendidik dan tenaga kependidikan cukup memadai (pendidik 100 % S1). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran.

5. Deskripsi Siswa/I SMPN 14 Tangerang Selatan

Jumlah siswa SMP Negeri 14 Tangerang Selatan dalam tiga tahun terakhir

Tabel 3.1

Data siswa SMP Negeri 14 Tangerang Selatan Tiga tahun terakhir

Tahun Pelajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

Jumla h Romb el Jumla h Romb el Jumla h Romb el Jumla h Romb el 2012/2013 320 8 314 8 288 8 922 24 2013/2014 344 8 320 8 305 8 969 24 2014/2015 370 9 345 8 300 8 1015 25

6. Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

SMP Negeri 14 Tangerang Selatan dibangun di lahan seluas 7.378 m2 milik pemerintah. Fasilitas sekolah merupakan salah satu peran yang penting dalam menentukan kesuksesan suatu pembelajaran.

a. Ruang kelas

Tabel 3.2 Data ruang kelas

a. Ruang kelas asli 12 b. Ruang lainnya yang

mengunakan ruang kelas (b) Yaitu : 1. R. Guru 1 2. R. Kepsek & TU 1 3. R. Lab. Komputer 1 4. R. Lab. Bahasa 1

c. Ruang Lab. IPA /Ruang Perpustakaan

1

Jumlah Ruang Seluruh 17

b. Ruang belajar lainnya

Tabel 3.3

Ruang belajar lainnya

Jenis ruang Jml Uk.

(m2) Jenis ruang Jml

Uk (m2)

1.Perpustakaan 1 9x7 4. Lab.Bahasa 1 9 x 7

2.Lab. IPA 1 15x8 5. Rg.Keterampilan - - 3.Lab.

Komputer

1 9x7 6. Multi Media - -

c. Lapangan

1) Lapangan olahraga.

(tersedia lahan tanah untuk lapangan olahraga, namun belum diadakan pengerasan)

2) Lahan kosong yang tersedia/belum terbangun seluas + 6.226 m2.

a) Potensi lingkungan sekolah

Letak SMP Negeri 14 berada dalam lingkungan yang sangat strategis, kondusif dan aman. Sehingga nyaman untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

41

Masyarakat sekitar Sekolah sangat antuas dan peduli terhadap dunia pendidikan, hal tersebut terbukti dalam keikutsertaan di berbagai kegiatan sekolah.

7. Pengembangan Diri di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.

Tabel 3.4

Kegiatan pengembangan diri

Kegiatan Pelaksanaan

Layanan dan kegiatan pendukung konseling Layanan BK

 Individual

 Kelompok: tatap muka guru BK masuk ke kelas

 Layanan Orientasi  Layanan Informasi

 Layanan Penempatan dan Penyuluhan  Layanan Penguasaan Konten

 Layanan Konseling Perorangan  Layanan Bimbingan Kelompok  Layanan Konseling Kelompok  Layanan Konsultasi  Layanan Mediasi  Layanan Advokasi Ekstrakurikuler  Rohis  Kepramukaan (wajib)  Volly  Futsal  Silat  Seni musik  Seni Tari  Englis Club  Science Club  Paskibra

Kegiatan Pelaksanaan

 Jurnalistik

Eksrakurikuler wajib, yaitu Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut

Kegiatan ekstrakurikuler umumnya dilaksanakan setiap hari sabtu. Mulai dari jam 08:00 pagi sampai jam 12:00 siang. Untuk ekstrakurikuler

rohis dilaksanakan pada hari senin sampai jum’at sesuai jadwal yang

dibuat. SMP Negeri 14 Tangerang Selatan mewajibkan ekstrakulikuler rohis dan pramuka bagi setiap siswa. Kebijakan ini dibuat karena SMP Negeri 14 Tangerang Selatan memiliki program pendidikan karakter utama yakni religious, discipline dan bersih.

8. Muatan Lokal

Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama.

Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan.

43

Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5

Muatan Lokal SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

No. Jenis Muatan Lokal Alokasi Waktu

VII VIII IX 1. Seni Budaya 2 2 2 2. Prakarya 2 2 - 3. BTQ 2 2 - 4. English Conversation - - 2 5. Budi Pekerti 1 1 1

B. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMP SMP Negeri 14 TAngerang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan melalui pengamatan langsung ke lokasi yang di jadikan obyek penelitian yang berorientasi pada temuan atau gejala yang bersifat alami. Penelitian ini menggambarkan proses implementasi hidden curriculum dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Peneliti akan mengamati aktivitas yang dilakukan guru pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

C. Metodologi Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah;

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivism, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.1

Pola-pola yang biasa digunakan dalam metode deskriptif biasanya adalah survey, case-study, causal comparative, correlation, dan

developmental.2 Dalam penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih

diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Menurut Samiaji Sarosa dalam bukunya menjelaskan bahwa;

Studi kasus merupakan satu metodologi penelitian yang mengunakan bukti empiris (bukan hasil eksperimen laboratorium) untuk membuktikan apakah suatu teori dapat diimplementasikan pada suatu kondisi atau tidak. Studi kasus didefinisikan sebagai pendekatan penelitian yang melakukan eksplorasi suatu fenomena dalam konteksnya dengan menggunakan data dari berbagai sumber.3

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. 17, h. 9.

2 Ine I. mirman Yousda dan Zainal Arifin, Penelitian dan Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1993), h. 21.

45

Pada dasarnya penelitian dengan jenis studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode studi kasus untuk mencari tahu tentang bagaimana implementasi hidden curriculum yang ada di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum mencakup observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Peneliti menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk validasi temuan. Sumber data yang berbeda-beda ini kemudian dibandingkan dengan teknik lain dalam suatu proses yang disebut triangulasi.4

Untuk lebih jelas peneliti merangkumnya dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 3.6

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

No Sumber data Metode Instrumen

1. fenomena, aktifitas sosial, peristiwa berupa kata-kata dan tindakan

Observasi Pedoman observasi

2. Informan Interview Pedoman wawancara dan tape recorder

3. Dokumen Dokumentasi Pedoman Dokumentasi dan Arsip Sekolah

1. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Metode

observasi yang akan digunakan adalah observasi langsung dengan cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk kepentingan tersebut.5

Dalam observasi ini, teknik yang akan digunakan adalah

participant observation dimana peneliti mengamati kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru PAI. Observasi partisipasi yang dilakukan peneliti adalah partisipasi pasif (passive participation): means the research is present at the scene of action but does not

interact or participate.6 Jadi, dalam hal ini peneliti datang di tempat

kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Tabel 3.7 Observasi Penelitian

No Panduan Observasi Rincian Observasi

1 Siapa atau apa yang diobservasi ?

Implementasi hidden curriculum dalam pembelajaran PAI

2 Dimana lokasinya ? di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

3 Kapan Observasi dilakukan ?

Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan belajar mengajar 2. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang ke dua adalah wawancara. Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Wawancara sendiri terbagi dua yaitu: wawancara tidak terpimpin atau wawancara yang tidak terarah dan wawancara terpimpin, yaitu Tanya jawab yang terarah untuk mengumpulkan data

5 Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 66.

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), cet. 17, h.227

47

yang relevan saja.7 Wawancara dilakukan dengan beberapa orang yang terkait dengan masalah dalam penelitian ini.

Dalam melakukan wawancara peneliti membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara. Di dalam instrument tersebut peneliti telah merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan objek penelitian. Lebih spesifik, instrument ini peneliti lampirkan pada lembar lampiran.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan sumber non manusia, sumber ini adalah sumber yang cukup bermanfaat, merupakan sumber yang stabil dan akurat sebagai cermin situasi/kondisi yang sebenarnya serta dapat dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan.8 Dalam penelitian ini, dokumentasi diperoleh dari arsip guru mata pelajaran PAI mengenai pembelajaran di SMPN 14 Tangerang Selatan, diantaranya adalah silabus, RPP, program tahunan, program semester dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan.

Data yang diperoleh di lapangan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi tersebut dikelompokkan sesuai pertanyaan penelitian, kemudian dilakukan penyesuaian data. Data dari ketiga metode tersebut tidak bisa dipisahkan, karena satu sama lain saling melengkapi.

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang objektif. Karena itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui keabsahan data kredibilitas (kepercayaan) penelitian kualitatif dapat tercapai. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Lexy J. Moleong mengemukakan bahwa “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

7 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 56.

terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya”.9

Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini dilakukan triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan:

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara

b) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti bagian HRD, R&D, kepala madrasah, koordinator mata pelajaran, guru, dan juga staf jika penelitiannya disebuah madrasah/sekolah.

c) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

d) Membandingkan hasil temuan dengan teori.10

Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan tirangulasi, peneliti dapat

me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai

sumber, metode, atau teori.

F. Analisis Data

Analisis data ialah kegiatan mengategorikan data untuk mendapatkan pola hubungan, tema, menaksirkan apa yang bermakna, serta menyampaikan kepada orang lain yang berminat.11

Sugiyono mengutip pendapat Miles and Huberman yang mengemukakan bahwa, “aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 330.

10Ibid., h. 331

11 Husaini Usman dan PurnomoSetiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008) cet. 1, h. 84

49

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu, data

reduction, data display, dan conclusion drawing/verification”.12

1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Pada penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta

(participant observation), wawancara mendalam dan dokumentasi.13

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak relevan.

3. Display Data

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teksnaratif. Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan.

4. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and Verification)

Merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.

12 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), cet. 17, h. 246

Antara display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas analisis data yang ada. Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang terkait.

Selanjutnya data yang telah dianalisis, dijelaskan dan dimaknai dalam bentuk kata-kata untuk mendiskripsikan fakta yang ada di lapangan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kemudian diambil intisarinya saja.

Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses tersebut dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data, dengan menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan dan dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya melalui metode observasi, wawancara yang didukung dengan studi dokumentasi.

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data

Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yakni, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut ini adalah deskripsi data yang peneliti peroleh melalui teknik-teknik tersebut. Yang pertama adalah data dari hasil observasi. Observasi ini peneliti lakukan pada minggu pertama penelitian, yaitu mulai tanggal 10 November 2014 sampai 14 November 2014.

Teknik pengumpulan data yang kedua adalah dengan wawancara. Melalui wawancara dengan ketiga narasumber tersebut, peneliti memperoleh informasi sebagai berikut:

Data

Hasil

Observasi

Melalui observasi peneliti memperoleh data sebagai berikut:

 Sikap warga sekolah di SMP 14 Tangerang Selatan sangat ramah.

 Lingkungan sekolah sangat bersih. Tempat sampah relative banyak dan mudah ditemui di sekitar halaman sekolah dan kelas.

 Sekolah SMPN 14 Tangsel memiliki tulisan-tulisan yang berisi pesan pendidikan di sepanjang lorong kelas.

 Setiap hari selalu ada aktivitas di Mushola.

 Di Mushola banyak terpampang poster-poster tentang sejarah ilmuan-ilmuan Islam dan karya-karya mereka.

Pengumpulan data yang ketiga menggunakan teknik dokumentasi. Data yang peneliti peroleh adalah sebagai berikut:

Data Hasil

Wawancara

 SMP Negeri 14 Tangerang Selatan memiliki banyak visi dan misi. Salah satunya adalah menginginkan agar para siswa/i memiliki tiga karakter utama.

 Karakter tersebut adalah karakter religious, disiplin, dan bersih.

 Untuk menyukseskan tujuan tersebut maka pendidikan karakter diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran.

 Guru PAI selalu menyisipkan pesan-pesan moral dan pendidikan di setiap pembelajaran yang dilakukan dengan harapan agar siswa dapat memaknai dan menjiwai setiap pelajaran yang diberikan.

Data

Dokumentasi

 Struktur dan muatan kurikulum SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

 Pengembangan diri tidak terprogram:  Rutin: berdoa, piket kelas, ibadah,

bakti sosial, dan sebagainya.

 Spontan: memberi dan menjawab salam, membuang sampah pada tempatnya, dan sebagainya.

 Keteladanan: performa guru, menaati tata tertib, berpakaian rapi. Dan sebagainya.

53

B.Pembahasan

1. Kurikulum di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

Pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat berperan dalam pembentukan karakter atau akhlak. Membentuk manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia adalah tujuan dari pendidikan Islam. Untuk mencapai tujuan dari pendidikan Islam tersebut maka dirumuskanlah kurikulum PAI dengan sebaik-baiknya.

SMP Negeri 14 Tangerang Selatan merupakan sekolah umum atau bukan sekolah yang berbasis agama. Kurikulum yang berlaku di sekolah SMP Negeri 14 Tangerang Selatan adalah kurikulum 2013 untuk kelas VII dan VIII, dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas IX.

Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran, yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal. Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SMPN 14 Tangsel terdiri atas sepuluh (10) mata pelajaran. Disini penulis hanya mengutip mata pelajaran Pendidikan Agama. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di lampiran.

Muatan Kurikulum Pendidikan Agama adalah sebagai berikut: a. Tujuan:

Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMPN 14 meliputi agama Islam. Pendidikan agama Kristen dilaksanakan pada hari Jumat. Untuk agama selain islam dan Kristen, kegiatan pembelajarannya dilaksanakandi tempat ibadatnya masing–masing. Nilai-nilai yang ditanamkan adalah jujur, disiplin, mencintai kebersihan, kerapihan, religius, cinta damai, peduli sosial, toleran, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, percaya diri, bertanggung jawab, saling berbagi.

b. Ruang Lingkup:

1) Menerapkan tata cara membaca Al-qur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca “Al”- Syamsiyah dan “Al”- Qomariyah sampai kepada menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf.

Dokumen terkait