• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan dari penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Untuk sekolah agar menyediakan anggaran khusus bagi program pengembangan guru dengan mencari dana lain agar selanjutnya lebih mudah untuk mengadakan program pengembangan guru.

2. Untuk kepala sekolah agar mengikusertakan guru sesuai dengan kebutuhan dan melakukan evaluasi setelah program pengembangan dilaksanakan dengan menanyakan respon guru yang mengikuti program pengembangan tersebut berupa pre test dan post test supaya terlihat hasil yang didapatkan dari program pengembangan yang telah dilaksanakan.

3. Untuk guru agar lebih tertarik pada program pengembangan guru supaya bertambah kompetensi yang dimiliki.

Armstrong, Michael. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 1994.

Bangun, Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga, 2012. Danim, Sudarwan. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta,

2013.

Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen Sumber Daya Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Iswanto, Yun dan Adhie Yusuf. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Universitas Terbuka, 2011.

Kunandar. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. Manajemen Sumber Daya Manusia, Terj. Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat, 2009.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet. Ke- 22, 2006.

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar, Teori dan Paktik. Jakarta: Kencana, 2011.

Notoatmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-3, 2003.

PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Purnawanto, Budy. Manajemen SDM Berbasis Proses, Pola Pikir Baru Mengelola SDM Pada Era Knowledge Economy. Jakarta: Grasindo, 2010. Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi, Birokrasi dan

Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama, Ce. Ke-5, 2011.

Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke- 16, 2008.

Suhendra dan Murdiyah Hayati. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: UIN Press, 2006.

Suprihatiningrum, Jamil. Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi Guru. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2013.

Suwatno dan Donni Juni Priansa. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik. Bandung: Alfabeta, 2013.

UU No.20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Di SMPN 131 Jakarta Selatan

Nama : Jeani Kartika

NIM : 1110018200042

Dosen Pembimbing : Dr. Zahruddin, Lc., M. Pd

No. Judul Buku Halaman

Skripsi Halaman Referensi Paraf Pembimbing BAB I

1. Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN Press, 2006)

1 23

2. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas 1

3. Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN Press, 2006)

6. Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru Di Era Global, (Jakarta: Erlangga, 2013)

3 34

7. UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen 3

8. Toni Setiawan, Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja, Motivasi, Kepuasan Kerja dan Produktivitas, (Jakarta: Platinum, 2012)

4 102

BAB II

1. Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012) 8 200

2. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012)

(Bandung: Alfabeta, 2013)

5. Dadi Permadi dan Daeng Arifin, Panduan Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Nuansa Aulia, 2013)

10 8

6. Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi Guru, (Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2013)

10 23

7. Suhendra dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN Press, 2006)

11 65

8. Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2013)

12 30-33

9. Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi, Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2011), Cet. Ke-5

13 167

10. Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Terj. Diana Angelica, (Jakarta: Salemba Empat, 2009)

14 318

Aksara, 2012)

14. Yun Iswanto dan Adhie Yusuf, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta; Universitas Terbuka, 2011)

20 85

15. Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi, Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2011), Cet. Ke-5

20 169

16. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012)

20 70-72

17. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012)

23 68

18. Michael Armstrong, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 1994)

24 208-209

19. Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. Ke- 16

24 183-184

22. Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) Cet. Ke-3

28 9-12

23. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012)

30 85-86

24. UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen 32

25. Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar, Teori dan Praktek, (Jakarta: Kencana, 2011)

32 27

26. Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar, Teori dan Praktek, (Jakarta: Kencana, 2011)

32 28

27. Kunandar, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007)

30. Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar, Teori dan Praktek, (Jakarta: Kencana, 2011)

34 30-54

31. Kunandar, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007)

35 51

BAB III

1. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), Cet. Ke -22

Jakarta, 08 Desember 2014 Dosen Pembimbing

Dr. Zahruddin, Lc., M. Pd NIP. 19730302 200501 1 002

Narasumber : Drs. Djoko Towo HB, M. M. Pd

Jabatan : Kepala Sekolah SMPN 131 Jakarta Selatan

Tanggal Wawancara : Senin, 08 September 2014 Waktu Wawancara : 09.30-11.00

Lokasi : Kantor Kepala Sekolah

Pokok pembicaraan :

1. Sudah berapa lama Bapak menjabat sebagai sebagai kepala sekolah SMPN 131 Jakarta Selatan?

Jawaban:

Saya sudah menjabat di sini dari tahun 2012 sampai dengan sekarang. 2. Ada berapa jumlah tenaga pendidik di SMPN 131 Jakarta Selatan?

Jawaban:

Guru di SMPN 131 Jakarta ada 44 orang guru termasuk saya dan wakil kepala sekolah.Semua guru di sini sudah disertifikasi.

3. Apa saja visi dan misi dari SMPN 131 Jakarta Selatan terkait profesionalisme guru?

Jawaban:

Visinya Unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa serta berjiwa kreatif, inovatif, dan kompetitif.Indikatornya unggul dalam kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Sedangkan misinya melaksanakan pengembangan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Apa yang bapak lakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru? Jawaban:

Dalam hal ini saya membuat program pengembangan guru dan mengikutsertakan guru pada program pengembangan di luar sekolah.

5. Apa saja program pengembangan guru di SMPN 131 Jakarta Selatan untuk meningkatkan profesionalisme guru yang sudah dilaksanakan?

Jawaban:

Dari internal ada MGMP dalam ruang lingkup sekolah, pelatihan komputer, dan penyusunan program KBM yang di dalamnya terdapat workshop

pembuatan silabus dan RPP. Dari eksternal ada MGMP, pelatihan implementasi kurikulum 2013, seminar Bahasa Indonesia, danSeminar peningkatan profesionalisme guru.

6. Apakah program tersebut berjalan dengan baik? Jawaban:

Saya rasa sudah berjalan cukup baik dengan guru mau mengikuti pelatihan walaupun beberapa guru ada yang enggan untuk mengikuti.

Mengetahui,

Narasumber : Drs. Djoko Towo HB, M. M. Pd

Jabatan : Kepala Sekolah SMPN 131 Jakarta Selatan

Tanggal Wawancara : Rabu, 17 September 2014 Waktu Wawancara : 09.00-10.00

Lokasi : Kantor Kepala Sekolah

Pokok pembicaraan :

1. Apa saja tujuan dan manfaat dari kegiatan penyusunan program KBM? Jawaban:

Kegiatan dalam penyusunan program KBM semata-mata diberikan kepada guru hanya untuk menambah pengetahuan guru serta dapat mempraktekkan silabus dan RPP yang di dalamnya berisi tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa serta proses pelaksanaan pembelajaran sehingga guru mengerti bagaimana membuat silabus dan RPP yang baik dan benar serta mampu mengembangkannya.

2. Bagaimana pelaksanaan pada kegiatan penyusunan program KBM yang terdapat workshop pembuatan silabus dan RPP? Di mana diadakannya? Siapa saja yang diikutsertakan? Materi apa yang diajarkan? Siapa yang menyampaikan materi tersebut? Bagaimana evaluasinya?

Jawaban:

Kegiatannya dilaksanakan pada rapat kerja di sekolah setiap tahunnya dengan melibatkan guru sebagai peserta tentunya. Rencana dari kegiatan ini pada bulan Juni 2014 dilaksanakan pada 21 Juni-awal Juli 2014 di sekolah yang diikuti oleh semua guru. Materi pada kegiatan ini mengenai kurikulum 2013 dengan mengundang 2 orang ahli bidang kurikulum dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). Alasannya sebagai persiapan guru untuk mengenal kurikulum 2013 dan diharapkan dapat mempraktekkannya ke dalam pembelajaran. Narasumber menjelaskan seperti apa kurikulum 2013 dan setelah itu guru membuat silabus dan RPP. Evaluasinya dengan RPP yang dibuat oleh guru dinilai seminggu kemudian sebagai bahan pertimbangan mengenai silabus dan RPP yang dibuat guru perlu perbaikan atau tidak.

3. Apa tujuan dan manfaat dari pelatihan komputer? Jawaban:

Pelatihan komputer bertujuan untuk menambah pengetahuan cara menggunakan komputer dengan baik sehingga nantinya mengubah metode mengajar guru dengan metode ceramah dan dapat mengembangkannya dengan mencari materi ajar menggunakan internet.

4. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pelatihan komputer? Siapa saja yang diikutsertakan? Di mana dilaksanakannya? Materi apa yang diajarkan? Siapa yang memberikan materi? Lalu bagaimana evaluasinya?

Jawaban:

Kami merencanakan pelatihan ini pada bulan Juli 2013 dan dilaksanakan pada bulan yang sama yaitu Juli 2013. Pelaksanaannya diikuti oleh semua guru hanya saja yang diwajibkan pada guru yang belum bisa komputer tetapi guru yang lain boleh mengikuti. Pelatihan dengan mengundang ahli komputer dari lembaga kursus komputer yang dilakukan di sekolah. Materi yang diajarkan seputar bagaimana menggunakan komputer dengan mengoperasikan word dan excel serta membuat slide saat mengajar agar lebih menarik. Setelah itu guru diberi tugas latihan mengoperasikan word dan excel. Pelatihan komputer tidak diadakan evaluasi. Pelatihan tersebut lalu dilanjutkan oleh guru bidang TIK kepada guru-guru yang mau belajar tentang komputer karena sekolah tidak mempunyai dana untuk melanjutkan pelatihan tersebut.

5. Apa tujuan dan manfaat dari kegiatan seminar Bahasa Indonesia dan seminar peningkatan profesionalisme guru dan dosen?

Jawaban:

Seminar bahasa Indonesia dan seminar peningkatan profesionalisme guru dan dosen bertujuan untuk memberi kesempatan kepada guru untuk menambah wawasan dan kemampuan yang lain sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai guru.

6. Bagaimana pelaksanaan kegiatan seminar Bahasa Indonesia dan seminar peningkatan profesionalisme guru dan dosen? Siapa yang diikutsertakan? Di mana diadakannya? Bagaimana evaluasinya?

Jawaban:

Seminar yang dihadiri para guru dari kampus UNJ dan UI sesuai undangan yang diberikan. Undangan diumumkan kepada guru dengan menanyakan kepada guru yang ingin ikut. Seminar bahasa Indonesia dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 oleh 4 orang guru dan seminar peningkatan profesionalisme guru dan dosen pada bulan Agustus 2013 oleh 3 orang guru. Ketika guru selesai mengikuti tidak ada evaluasi hanya melihat kinerjanya saja.

7. Apa tujuan dan manfaat diikutsertakannya guru pada MGMP? Jawaban:

Tujuannya agar guru dapat terlibat dalam kegiatan MGMP dan menimba ilmu dari guru-guru dari sekolah yang lain mengenai permasalahan yang tengah dihadapi. Sehingga pada akhirnya kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional para guru akan meningkat. Yang pada akhirnya dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. 8. Bagaimana pelaksanaan kegiatan MGMP? Siapa saja yang mengikutinya? Di

mana dilaksanakannya? Bagaimana cara mengevaluasinya? Jawaban:

Teknis dari kegiatan MGMP ini dimulai dari sekolah mengadakannya pada minggu pertama oleh guru pada tiap-tiap mata pelajaran yang sudah terjadwal. Pada minggu pertama yaitu Senin: Bahasa Inggris dan Agama, Selasa: IPS dan Seni Budaya, Rabu: Matematika dan Olahraga, Kamis: IPA dan Bahasa Indonesia, Jum’at: TIK. Frekuensi waktu MGMP di sekolah dalam satu semester bisa 10 kali. Berlanjut pada tingkat Kecamatan pada November 2014. Yang melanjutkan pada tingkat Kecamatan ini hanya ketua koordinator masing-masing mata pelajaran. Frekuensinya dalam satu semester 2 kali. Setiap kegiatan MGMP guru mendapatkan sarana laptop untuk keperluan MGMP agar mempelajari metode yang bervariasi. Selanjutnya dilakukan kegiatan MGMP pada tingkat Kotamadya. Kegiatannya diskusi permasalahan pembelajaran, penyusunan dan pengembangan silabus dan RPP, analisis kurikulum, pelatihan terkait dengan penguasaan materi yang mendukung

pembelajaran, pelatihan kompetensi kepribadian guru di kelas seperti pakaian yang digunakan harus serasi dan sesuai, bahasa yang digunakan harus dimengerti dan tutur kata yang baik ketika menyampaikan pembelajaran harus ditata sedemikian rupa. Hasil dari guru yang mengikuti MGMP dibagikan kepada guru masing-masing mata pelajaran. Selanjutnya saya melihat hasilnya pada kinerja guru.

9. Apa tujuan dan manfaat dari pelatihan implementasi kurikulum 2013? Jawaban:

Tujuan diikutsertakan guru pada kegiatan pelatihan implementasi kurikulum 2013 untuk pengetahuan mengenai kurikulum 2013 dan dapat mempraktekkannya.

10.Bagaimana pelaksanaan kegiatan pelatihan implementasi kurikulum 2013? Siapa saja yang diikutsertakan? Di mana dilaksanakannya? Bagaimana evaluasinya?

Jawaban:

Pelatihan implementasi kurikulum 2013 dilaksanakan pada tanggal 20-24 Oktober 2014 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dengan mengikutsertakan guru sesuai dengan undangan bidang studinya dan tempat pelatihannya berbeda-beda. Saat ini baru beberapa saja yang mengikutinya. Evaluasinya tidak dilakukan.

11.Bagaimana respon guru terhadap program pengembangan guru tersebut? Jawaban:

Respon guru diketahui pada rapat kerja dengan menanyakan kepada guru yang mengikuti. Dan hasilnya bahwa guru yang diikutsertakan merasa senang karena diperhatika oleh pihak sekolah.

12.Apa tujuan sekolah secara keseluruhan terhadap program pengembangan yang telah dilaksanakan tersebut?

Jawaban:

Tujuannya sesuai dengan indikator visi sekolah yang unggul dalam kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Kemudian misinya melaksanakan pengembangan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan. Hal tersebut agar guru dapat meningkatkan kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional. Sehingga guru mampu melakukan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai guru.

13.Lalu apa saja manfaat yang didapat oleh guru yang mengikuti? Apakah ada pihak lain yang merasakan manfaatnya?

Jawaban:

Guru mendapatkan ilmu baru, guru tidak akan terbebani oleh tuntutan tugas sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik, guru merasakan kualitas mengajar meningkat karena kompetensi sebagai guru juga meningkat. Bagi sekolah: tingkat pengawasan berkurang karena guru mampu melakukan tugas tanpa diawasi, kepercayaan masyarakat pada sekolah bertambah karena guru mampu meluluskan siswa dan sekolah akan mudah mencapai visi.

14.Apa saja faktor pendukung dan penghambat dilaksanakannya program pengembangan guru?

Jawaban:

Faktor Pendukung: Adanya kebutuhan guru terhadap program pengembangan sehingga sekolah mengadakan program pengembangan, adanya respon guru yang baik terhadap program pengembangan karena mereka merasa diperhatikan sehingga dapat membantu mereka dalam meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.

Faktor Penghambat: Masih ada guru yang kurang tertarik untuk ikut dalam program pengembangan, tidak adanya anggaran khusus untuk program pengembangan sehingga dibuat skala prioritas karena anggaran program pengembangan sudah menjadi kewajiban sekolah.

15.Apakah ada persyaratan khusus bagi guru yang ingin mengikuti pelatihan dan pengembangan?

Jawaban:

Tidak ada persyaratan khusus semua guru boleh mengikutinya.

16.Berapa kali kesempatan yang diberikan sekolah kepada guru yang ingin mengikuti pelatihan dan pengembangan?

Jawaban:

Selama masih ada kegiatan tersebut semua guru diberikan kesempatan.

Mengetahui,

Narasumber : Yani Yuniartini, S. Pd

Jabatan : Guru BK

Tanggal Wawancara : Jum’at, 17 Oktober 2014 Waktu Wawancara : 09.30-10.30

Lokasi : Kantor Guru

Pokok pembicaraan :

1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar di SMPN 131 Jakarta Selatan? Jawaban:

Saya sudah bekerja dan mengajar di sekolah ini sekitar 10 tahunan.

2. Metode apa yang sering Bapak/Ibu gunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas?

Jawaban:

Ceramah, diskusi, tanya jawab, melakukan pendekatan pada siswa yang bermasalah.

3. Apakah Bapak/Ibu membuat silabus dan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)sebelum memulai pembelajaran?

Jawaban:

Membuat, karena untuk memulai pembelajaran harus berdasarkan pada silabus dan RPP yang dibuat sehingga pembelajaran dapat terkontrol.

4. Media apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam proses pembelajaran? Jawaban:

Papan tulis, lcd untuk menampilkan materi pembelajaran yang mengharuskan menggunakan lcd, materi yang didapat dari internet dan media lain sesuai dengan kondisi pembelajaran.

5. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti program pengembangan guru pada tahun 2013-2014 baik yang diadakan oleh sekolah maupun dari Dinas Pendidikan? Apa saja program pengembangan guru tersebut?

Jawaban:

Saya sebagai ketua coordinator dalam MGMP yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan tetapi sebelumnya ada perkumpulan dengan MGMP mata

pelajaran BK di sekolah, workshop, dan pelatihan implementasi kurikulum 2013.

6. Apakah program pengembangan guru tersebut sesuai dengan masalah yang dihadapi Bapak/Ibu?

Jawaban:

Sesuai. Masalah siswa banyak sehingga guru BK sangat berperan untuk itu perlu pemecahan lain atas masalah yang berbeda-beda dari siswa.

7. Apakah ada manfaat yang diperoleh dari program pengembangan guru tersebut?

Jawaban:

Diikutsertakan dalam MGMP karena sebagai ketua koordinator. Dalam MGMP diajarkan bagaimana menangani anak yang bermasalah dengan sesama guru BK serta kaitannya dengan pengajaran sebagai guru BK. Adapun pengetahuan kecerdasan spiritual guru BK sangat berperan pada pelatihan implementasi kurikulum 2013.

8. Apakah Bapak/Ibu dapat menerapkannya dengan baik? Jawaban:

Iya, masalah pada anak sekarang terlalu rumit jadi mesti ada penanganan yang tepat dan sudah diterapkan dengan baik, mengarahkan anak pada bakat yang dimiliki sesuai fungsi dan tugas guru BK.

9. Apa saja perubahan yang dirasakan dari program pengembangan guru? Jawaban:

Pendekatan kepada siswa jadi lebih baik karena mampu membangun komunikasi dengan siswa sehingga siswa mau untuk membicarakan permasalahan yang sedang dirasakan. Bila dirasa masalah dengan orang tua siswa, maka harus dibicarakan juga dengan orang tua siswa.

10.Menurut Bapak/Ibu apakah ada kendala selama program pengembangan guru tersebut?

Jawaban:

Mengetahui,

Narasumber : M. Ridwan

Jabatan : Guru Mata Pelajaran TIK

Tanggal Wawancara : Senin, 20 Oktober 2014 Waktu Wawancara : 09.00-10.00

Lokasi : Kantor Guru

Pokok pembicaraan :

1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar di SMPN 131 Jakarta Selatan? Jawaban:

Sudah 11 tahun mengajar.

2. Metode apa yang sering Bapak/Ibu gunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas?

Jawaban:

Lebih pada praktek, walaupun tetap ada ceramah interaktif dengan siswa. 3. Apakah Bapak/Ibu membuat silabus dan menyusun RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) sebelum memulai pembelajaran? Jawaban:

Iya membuat. Silabus dan RPP sebagai acuan dalam pembelajaran yang sudah dinilai kepala sekolah.

4. Media apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam proses pembelajaran?

Komputer, laboratorium komputer, white board, dalam laboratorium ada lcd untuk praktek dan penggunaan internet sekolah dan pengumpulan tugas melalui email.

5. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti program pengembangan guru pada tahun 2013-2014 baik yang diadakan oleh sekolah maupun dari Dinas Pendidikan? Apa saja program pengembangan guru tersebut?

Jawaban:

Pelatihan komputer, MGMP sekolah, workshop, seminar peningkatan profesionalisme guru dan dosen.

6. Apakah program pengembangan guru tersebut sesuai dengan masalah yang dihadapi Bapak/Ibu?

Jawaban:

Sebagai guru TIK harus menambah keahlian dalam menggunakan komputer. 7. Apakah ada manfaat yang diperoleh dari program pengembangan guru

tersebut? Jawaban:

Seminar peningkatan profesionalisme guru dan dosen dengan tema profesionalisme guru dan dosen tuntutan zaman sebagai upaya pihak sekolah dalam mengembangkan diri guru karena dapat memperoleh ilmu baru, dapat bertemu dengan guru-guru dari sekolah lain, dan memperdalam ilmu yang sudah dimiliki. Seminar ini saya ikuti atas kemauan dari diri saya sendiri karena pasti bermanfaat membantu dalam mengajar. Begitu juga dengan pelatihan komputer untuk memperdalami ilmu agar bisa membantu guru yang lain yang belum memahami, menggunakan email sebagai cara mengumpulkan tugas siswa.

8. Apakah Bapak/Ibu dapat menerapkannya dengan baik? Jawaban:

Ya. Sudah menerapkannya dengan baik.

9. Apa saja perubahan dalam diri bapak/Ibu dari program pengembangan guru? Jawaban:

Pengetahuan tentang tugas dan fungsi guru meningkat dengan adanya seminar peningkatan profesionalisme guru dan dosen.

Mengetahui

Narasumber : Drs. Harwiyoto

Jabatan : Guru Mata Penjasorkes

Tanggal Wawancara : Jum’at, 26 September 2014 Waktu Wawancara : 09.00-10.00

Lokasi : Kantor Guru

Pokok pembicaraan :

1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengajar di SMPN 131 Jakarta Selatan? Jawaban:

Sudah kurang lebih 13 tahun mengajar di sekolah ini.

2. Metode apa yang sering Bapak/Ibu gunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas?

Jawaban:

Olahraga lebih banyak ke praktek. Sesekali di kelas dengan metode ceramah dan diskusi.

3. Apakah Bapak/Ibu membuat silabus dan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebelum memulai pembelajaran?

Jawaban:

Harus membuat silabus dan RPP karena sebagai acuan dalam proses belajar mengajar walaupun bukan di kelas bukan berarti tidak menggunakan acuan dalam pembelajaran.

4. Media apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam proses pembelajaran?

Alat-alat olahraga, kalau di kelas menggunakan buku LKS, white board, dan lcd proyektor.

5. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti program pengembangan guru pada tahun 2013-2014 baik yang diadakan oleh sekolah maupun dari Dinas Pendidikan? Apa saja program pengembangan guru tersebut?

Jawaban:

Hanya workshop sekolah rutin setiap rapat kerja dan MGMP selebihnya belum pernah lagi mengikuti pelatihan.

6. Apakah program pengembangan guru tersebut sesuai dengan masalah yang dihadapi Bapak/Ibu?

Jawaban:

Pelajaran olahraga menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam pelajaran tersebut agar terlihat bakat yang diminati siswa dan sebagai guru memfasilitasinya. MGMP membahas cara melaksanakan pembelajaran yang aktif dan partisipatif siswa.

7. Apakah ada manfaat yang diperoleh dari program pengembangan guru tersebut?

Jawaban:

Manfaat MGMP yaitu diajarkan untuk menjadi guru teladan yang akan ditiru oleh siswa seperti mengajar tepat waktu, memakai celana training pada saat olahraga, berbahasa yang baik kepada siswa, menggunakan hukuman lain bila

Dokumen terkait