• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa hal yang direkomendasikan terkait topik penelitian, yaitu bagi:

1. Perawat

Perawat dapat menggunakan APD dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan trasmisi yang mungkin terjadi dan memperhatikan penggunaan APD antara pasien satu dengan pasien yang lainnya, agar semua yang berada di lingkungan tersebut terhindar dari infeksi silang bukan hanya melindungi diri sendiri.

2. Kepala Perawat

Setelah dilakukan penelitian ini, diharapkan kepala perawat lebih mengawasi dalam hal pemakaian APD. Pemakaian masker sesuai dengan trasmisinya dan sarung tangan selalu diganti untuk setiap pasien walaupun pada tindakan yang sederhana, misalnya injeksi. 3. Bagian Pengendalian dan Pencegahan Infeksi

Setelah dilakukan penelitian ini, diharapkan bagian PPI membuat SOP pemakaian APD sesuai dengan trasmisi yang mungkin terjadi. Agar pemakaian APD tepat sesuai dengan kebutuhan. Serta sosialisai tentang kepatuhan dalam hal melepaskan sarung tangan sebelum meninggalkan area perawatan pasien, yang terdapat di panduan pemakaian APD.

4. Direktur Rumah Sakit

Setelah dilakukan penelitian ini, diharapkan direktur rumah sakit dapat lebih banyak mengadakan pelatihan dalam hal pengendalian dan pencegahan infeksi. Karena hal ini sangatlah penting untuk kemajuan rumah sakit, apabila angka infeksi dapat dikendalikan.

5. Peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan topik yang sama, tetapi tempat penelitian tidak hanya dilakukan di satu bangsal saja. Peneliti selanjutnya dapat juga memperhatikan faktor yang mempengaruhi dalam variabel yang diteliti atau lebih memfokuskan pada poin yang belum terdapat datanya.

November 2015, dari http://apic.org/Resource/TinyMceFileManager/Aca demy/ASC101_resources/Assessment_Checklist/StandardPrecautionsCom pliance Assessment_Tool.doc.

Akib, K.M., Lebang, Y., Samudra, E., et al. (2008). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Diakses pada 1 Februari 2016, dari: https://www.k4health.org/sites/default/files/IPC%20Techni cal%20Guideline %202008%20small.pdf.

Amalia, et al. (2011). Analisis Tingkat Kepatuhan Personal Dalam Mendukung Pencapain Zero Accident Pada Kesehatan Dan Keselamtan Kerja (K3): Jurnal Ekonomi: Universitas Negeri Malang. Diakses pada 11 Mei 2015, dari: http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2012/08/Jurnal-S1-Manajemen -Firda-Rizki-A.pdf.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Aw T.C., Gardiner K., Harrington, J.M. (2007). Pocket Consultant Occupational Health,5th ed. Oxford: Blackwell Publishing.

Boscart, V. M., Fernie. G. R., Jaglal. S. B., Lee J. H. (2012). Using Psychological Theory To Inform Methods To Optimize The Implementation Of A Hand Hygiene Intervention. Implementation Science. Diakses pada 20 November 2015, dari: http://www.implementationscience.com /content/ pdf/1748-5908-7-77.

Centers for Disease Control and Prevention. Guidance for the Selection and Use of Personal Protective Equipment (PPE) in Healthcare Setting. Diakses pada tanggal 7 November 2015, dari: http://www.Mtpinnacle .com/pdfs/guideline_occupationalhealth.pdf.

Darmadi. (2008). Infeksi nosokomial: Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika. Diakses pada 15 juni 2016, dari: http://books.google.co.id/books?id=BdkOHaf5RIC&printsec=frontcoverhl =id#v=onepage&q&f=false

Demak, D.L.K. (2013). Analisis Penyebab Perilaku Aman Bekerja pada Perawat Di RS Islam Asshobirin Tangerang Selatan Tahun 2013. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. FKIK. PSKM. Diakses pada 20 November

2015, dari: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/1234 56789/24156/1/ DENISA%20LISTY%20KD-fkik.pdf.

Departemen Kesehatan RI, Ditjen Pelayanan Medik. (2007). Petunjuk Penyusunan Pedoman Pengendalian Infeksi Nasokomial Rumah Sakit. Jakarta. Diakses pada tanggal 7 November 2014, dari: http://apps. who.int/iris/bitstream/10665/69707/14/WHO_CDS_EPR_2007.6_ind.pdf. Dharma, K. K. (2011). Metode Penelitian Keperawatan: Panduan Melaksanakan

dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media.

Efendi. F, & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Efstathiou, G., Papastavrou, E., Raftopoulos, V., Merkouris, A. (2011). Factors influencing nurses compliance with Standard Precautions in order to avoid occupational ecposure to microorganism. Diakses pada 7 Maret 2016, dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21255419.

Emaliyawati, E. (2009). Tindakan Kewaspadaan Universal Sebagai Upaya untuk Mengurangi Resiko Penyebaran Infeksi. Universitas Padjadjaran Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan. Diakses pada 1 Februari 2016, dari: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/tindakankewa spadaan_universal.pdf

Elaine, M. (2007). Occupational Health and Safety Management Programme for Nurses. Geneva: International Council of Nurses.

Ernawati, E., R. Tri, A., Wiyanto, S. (2014). Penerapan Hand Hygiene Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya. Diakses pada 15 Juni 2016, dari: http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view /523/409.

Evaldiana, (2013). Kepatuhan Perawat terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam Menangani Pasien TB Paru Di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Diakses pada 6 Maret 2016, dari: http://repository.uksw.edu/handle/12345 6789/6706.

Fatmasari, A. (2010). Penentuan Faktor-Faktor Bahaya yang Dihadapi Perawat Di RSUD Kabupaten Karanganyar dan Usulan Pencegahan Menggunakan Metode AHP. Skipsi. UNS-F. Teknik Jur. Teknik Industri. Diakses pada 10 November 2015, dari: http://eprints.uns.ac.id/3518/1/1746518112011 07531.pdf

Hidayat, A. A. (2009). Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

KEMENKES, RI. (2010). Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit (K3RS). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

KKPRS-PERSI, KARS DepKes. (2006). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety). Diakses pada 20 juni 2015, dari: http://www. inapatsafety-persi.or.id/data/panduan.pdf.

Kozier, B., Erb. G., Berman, A., Snyder, S. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC.

Madyanti, D.R. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Bidan saat Melakukan Pertolongan Persalinan di RSUD Bengkalis tahun 2012. Skripsi Universitas Indonesia. Fak. Kesehatan Masyarakat, Jur. Kebidanan Komunitas. Diakses pada 6 Juli 2016, dari http://diglib.ui.ac.id>file>20311974-S-DonaRiska/12364pdf.

Mashuri, Rosa, E. M., Istanti, Y. P. (2013). Pengaruh Penerapan Universal Precaution (Hand Hygiene dan APD) dalam Mencegah Insiden Hepatitis C pada Pasien Hemodialisa di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Diakses pada 15 juni 2016, dari: http://journal.umy.ac.id/index.php/mjn/article/view/656/808. Maria, S.P.I., Wiyono, J., Candrawati, E. (2015). Kejadian Kecelakaan Kerja

Perawat Berdasarkan Tindakan Tidak Aman. Jurnal Care. vol. 3, No. 2. Diakses pada 15 Juni 2016, dari: http://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care / article /view /387/395.

Mulyanti, D. (2008). Factor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Normal Di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh Tahun 2008. Diakses pada 31 Mei 2015, dari: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7034/1/08 E00 883.pdf.

Ningsih, Shely. S. R. (2014). Gambaran Perilaku Perawat Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung. Thesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses pada 11 November 2015, dari: http://repository.upi.edu/15871/.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka

Nursalam dan Ninuk. (2007). Asuhan Keperawatn Pada Pasien Terinfeksi. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Oakley, K. (2008). Occupational Health Nursing. 3th Edn. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data. Singapore: Markono Print Media Pte Ltd. Patricia B. Strasser, Helen K. Maher, Georgia Knuth, Lawrence J. Fabrey. (2006).

Occupational Health Nursing 2004 Practice Analysis Report. AAOHN Journal. Diakses pada 13 November 2015, dari http://crawl.prod proquest. com.s3.amazonaws.com/fpcache/13dc14fcf60259eeb3e5dab8be195c20.pd f?AWSAccessKeyId=AKIAJF7V7KNV2KKY2NUQ&Expires=14473060 86&Signature=tEvIr0FpsPRpbGaW9sKXur8lrMM%3D.

Perdalin. (2010). Handout Pengendalian Infeksi Nosokomial. Jakarta.

Prabandari, Y.S. (2011). Metode Penelitian: Penelitian Observasional. Fakultas Kedokteran UGM. Diakses pada 17 Desember 2015, dari http://hpm.fk. Ugm.ac.id/hpmlama/images/Metodologi_Penelitian_2011/TA.2012-2013/ sesi7ysp_penelitian_observasional.pdf.

Prakasiwi, R.F. (2010). Hubungan Faktor Penentu Perilaku Keselamatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Tertusuk Jarum Suntik pada Perawat di RSD dr. Soebandi Jember. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Jember. Diakses pada 15 Juni 2016, dari: http://repository .unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/16090/rizqifitri1.pdf?sequence=1 Polit, D.F., Beck, C.T. (2012). Nursing Research: Generating and Assessing

Evidence for Nursing Practice. (9th edition). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Potter A. Patricia & Perry A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep dan Praktik, Vol.1 Edisi 4. Jakarta: EGC.

Potter A. Patricia & Perry A. G. (2006). Clinical Nursing Skills & Techniques. Edisi 6. America: Mosby Inc.

Rohani., Setio, H. (2010). Panduan Praktik Keperawatan Nosokomial. Yogyakarta: Citra Aji Parama.

Richmod, J. (2010). Standart Precautions Clinical Governace. Journal of Nursing Vol 13, Chapter 147.

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. (2015). Panduan Penggunaan Alat Pelindung Diri. Yogyakarta

Sahara, A. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dan Bidan dalam Penerapan Kewaspadaan Universal/Standar di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor tahun 2011. Skripsi Universitas Indonesia. Diakses pada 3 Juni 2016, dari : http://lontar.ui.ac.id/file?fil e=digital/20288831-S-Ayu%20Sahara.pdf.

Setianingsih, R. (2014). Adakah Perbedaan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Perawat Bangsal Kelas Non Utama Dan Utama Di Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto. Jurnal FIKES UMP. Diakses pada 2 Juni 2015, dari: http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/26/jh ptump-ump-gdl-ratnasetia-1289-3-babii.pdf.

Setiadi, (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Siburian, A. (2012). Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Terhadap Keselamatan Kerja Perawat IGD RSUD Pasar Rebo. Skripsi Universitas Indonesia Diakses pada 31 Mei 2015, dari: http://lib.ui.ac.id /file?file=dig ital/20310394-S43080-Gambaranpenggunaan.pdf.

Siagian, J. (2012). Pengaruh Pengawasan dan Kepatuhan terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Umum Daerah Kisaran. Tesis Universitas Sumatera Utara. Diakses pada 31 Mei 2015, dari: http://repository.usu.ac.id/handle /123456789/38093.

Squires, J. E., Bruce. N., Gartke. K., Graham, I. D., Karovitch, A., Linklater, S., et al. (2013). Improving Physician Hand Hygiene Compliance Using Behavioural Theories: A Study Protocol. Bio Medical Central. Diakses pada 20 November 2015, dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articels /PMC35719 66/pdf/1748-5908-8-16.pdf.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Slamet et al, (2013). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Kasus Konfirmasi Atau Probabel Infeksi Virus Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (Mers-Cov). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 7 Maret 2016, dari: http://www.depkes.go.id/re sources/download/puskes-haji/5-pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-i nfeksi-mers-cov.

Tietjen, L. (2005). Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: YBP Sarwono Prawiroharjo.

World Health Organization. (2002). Good Practice in Occupational Health Service: a Contribution to Workplace Health, Copenhagen: WHO. Diakses pada 20 November 2015., dari: http://www.euro.who.int/data /assets/ pdf_file/ 0007/115486/E77650.pdf.

______. (2002). The World Health Report 2002-Reducing Risks, Promoting healthy life. Diakses pada 20 November 2015, dari: www.who.int/whr /2002/en/index.html.

______. (2009). WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety Challenge Clean Care Is Safer Care. Diakses pada 24 November 2015, dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK144047 /#parti ch23.s1.

______. (2014). Infection Prevention and Control in Health Care. Diakses pada 7 Maret 2016, dari: http://www.who.int/csr/bioriskreduction/infectioncontrol /en/.

Winkansari, N., Hestiningsih, R., Raharjo, B. (2012). Pemeriksaan Total Kuman Udara dan Staphylococcus Aureus di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Diakses pada 24 November 2015, dari: http://eprints.undip.ac.id/38370/1/4453.

Yuliana, C. (2012). Kepatuhan Perawat terhadap Kewaspadaan Standar di RSKO Jakarta tahun 2012. Skripsi. Universitas Indonesia. Diakses pada 3 Juni 2016, dari: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20355664-S-Citra%20Yulian a .pdf.

Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI KETEPAAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Jenis Transmisi APD Hasil Observasi

Kontak

Cuci Tangan Sarung Tangan Gaun

Droplet Masker

Airborne/Udara Maker respirator (N95)/Masker bedah* Masker Bedah *Minimal Sarung tangan Gaun Kacamata/goggles  Bila melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul aerosol. Keterangan:

1. Berikan tanda ceklis (√) jika tepat

Form Penilaian Kepatuhan Standard Precautions

UNIT: ___________________________________________________

PENGAMBIL DATA/OBSERVER: _______________________________________________________

METODE PENGAMBILAN DATA: Pengamatan Langsung_____________________________

TANGGAL PENELITIAN: DIMULAI: ________ BERAKHIR: _________ BESAR SAMPEL:

___________________________________________________

FOKUS PENELITIAN:

PASIEN ALASAN PENELITIAN:

RESIKO TINGGI

STAFF

VOLUME TINGGI

SISTEM

MASALAH RAWAN

Indikator

Petunjuk Untuk Pengamatan: + = YA

Total Hasil yang

diharapkan Fakta - = TIDAK

0 = PENGECUALIAN (Dianggap YA) + - 0

1. Mencuci tangan sebelum memberikan perawatan kepada pasien

2. Gunakan sarung tangan apabila kontak dengan darah/cairan tubuh, membrane mukosa atau kulit yang tidak utuh pada semua pasien. 3. Lepas sarung tangan sebelum

meninggalkan area perawatan pasien. 4. Mencuci tangan setelah melepaskan

sarung tangan.

5. Buang jarum pada tempat

pembuangan tanpa menutup kembali. 6. Gunakan gaun, kacamata atau

pelindung wajah ketika adanya percikan atau semprotan dari cairan tubuh.

7. Ketika menggunakan sarung tangan kotor jangan menyentuh area bersih

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh: DEWI ARINA HAYATI

20120320005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016

Muhammadiyah Yogyakarta.

Nama : Dewi Arina Hayati NIM : 20120320005

Judul : Ketepatan dan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Perawat di Bangsal Ar-Royan RS PKU Muhammadiyah Gamping

Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing sebagai co-author.

Demikian harap maklum. Yogyakarta, Agustus 2016

Pembimbing Mahasiswa

Novita Kurnia Sari, S. Kep., Ns., M. Kep Dewi Arina Hayati

Di Bangsal Ar-Royan Rs Pku Muhammadiyah Gamping Dewi Arina Hayati1, Novita Kurnia Sari2

1

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY, 2Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY

ABSTRACT

The use of the Nurses’ Personal Protective Equipment (PPE) is a crucial issue in conducting nursing actions. Nurses’ in accuracy and incomplience in using the Personal Protective Equipment (PPE) will result in the risk of having healthcare-associated infection (HAIs) such as HIV/AIDS viruses and Hepatitis. This fact obliges nurses to be accurate and compliance in using the Personal Protective Equipment (PPE) in hospitals. This research aims to find out the accuracy and compliance in using the nurses’ Personal Protective Equipment (PPE) at the Ar-Royan Wards in RS PKU Muhammadiyah Gamping.

This research is a quantitative research by using descriptive observational method. The research samples are 400 nursing actions including the contact possibility of 346 nursing actions and 57 actions using syringe, 3 out of 57 actions using syringe have the contact possibility. The sample collecting technique uses incidental sampling technique. The data analysis uses frequency distribution. The research instrument uses two kinds of observation sheet which are based on the Personal Protective Equipment (PPE) provision of guidance from the Ministry of Health and the Association for professionals in Infection Control and Epidemiology.

The research result shows that 298 nursing actions (74.5%) use accurate Personal Protective Equipment (PPE). As an additional, the indicator of the use of the Personal Protective Equipment (PPE) is washing hands after removing gloves has the highest score in the compliance category that is 316 actions (91.30%). Meanwhile, the indicator of removing gloves before leaving the patient treatment area has the highest score in the incompliance category that is 237 actions (68.5%).

Most of the use of the Nurses’ Personal Protective Equipment (PPE) has been accurate and most of the use of the Personal Protective Equipment (APD) has been compliance. The researcher recommends the next researches to focus on the same topic and pay more attention to the influencing factors.

Keywords: Accuracy and Compliance, Nurses, Personal Protective Equipment (PPE).

associated Infection (HAIs) seperti virus HIV/AIDS dan Hepatitis. Hal tersebut mengharuskan perawat agar patuh dan tepat dalam penggunaan APD di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri perawat di Bangsal Ar-Royan RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan deskriptif observasional. Sampel dalam penelitian berjumlah 400 tindakan keperawatan terdiri dari kemungkinan kontak 346 tindakan keperawatan dan 57 tindakan yang menggunakan jarum suntik, 3 tindakan dari 57 tindakan penggunaan jarum suntik terdapat kemungkinan kontak. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik incidental sampling. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Instrumen penelitian menggunakan dua macam lembar observasi yang berdasarkan ketetapan panduan penggunaan APD KEMENKES dan Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology.

Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 298 tindakan keperawatan (74.5%) penggunaan APD tepat. Serta hasil kepatuhan penggunaan APD yaitu, indikator mencuci tangan setelah melepaskan sarung tangan memiliki nilai tertinggi pada kategori patuh sebanyak 316 tindakan (91.30%) . Sedangkan indikator melepaskan sarung tangan sebelum meninggalkan area perawatan pasien memiliki nilai tertinggi tidak patuh yaitu sebanyak 237 tindakan (68.5%).

Ketepatan pada penggunaan APD perawat sebagian besar sudah tepat dan kepatuhan penggunaan APD perawat mayoritas sudah patuh. Peneliti menyarankan pada penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama tetapi lebih diperhatikan pada faktor yang mempengaruhi.

pasien dan bahaya-bahaya di rumah sakit, hal tersebut membuat perawat beresiko terkena Healthcare- associated Infection (HAIs). HAIs merupakan infeksi yang terjadi selama dalam proses asuhan keperawatan ataupun selama bekerja di rumah sakit atau di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya22.

Prevalensi HAIs di negara-negara berkembang berkisar antara 5,7-19,1%, sementara di negara-negara berkembang berkisar antara 3,5-12%24. Sedangkan prevalensi kejadian HAIs di Indonesia sebesar 7,1%25. Pengendalian dan pencegahan penyebaran HAIs salah satunya dengan menggunakan APD merupakan bagian dari kewaspadaan isolasi yang termasuk dalam kewaspadaan standar atau universal precaution2,12. Serta sekitar 3 juta kasus tertusuk jarum atau perlukaan lain oleh benda tajam yang terkontaminasi pada tenaga kesehatan diseluruh dunia23.

Penggunaan APD adalah bagian dari usaha perawat dalam menciptakan lingkungan yang terhindar dari infeksi dan sebagai upaya perlindungan diri serta pasien terhadap penularan penyakit16. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Bangsal Ar-Royan RS PKU Muhammadiyah Gamping, dari 29 tindakan yang dilakukan terdapat 19 tindakan yang tidak tepat dalam penggunaan APD. Hasil wawancara dengan Kepala Ruangan bangsal Ar-Royan meskipun perawat sudah mengetahui peraturan penggunaan

penggunaan APD perawat pada bangsal tersebut.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif observasional. Populasi merupakan subjek dalam penelitian yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan14. Populasi dalam penelitian ini adalah semua tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat di bangsal Ar-Royan RS PKU Muhammadiyah Gamping. Sampel dalam penelitian ini adalah tindakan yang dilakukan perawat di bangsal Ar-Royan RS PKU Muhammadiyah Gamping yang berjumlah 400 tindakan keperawatan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling insidental yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan19.

Penelitian ini terdapat dua variabel berupa variabel dependen yaitu ketepatan dan kepatuhan perawat dalam penggunaan APD saat melakukan tindakan keperawatan. Instrument yang digunakan adalah dua macam lembar observasi (ceklist), yang terdiri dari lembar observasi ketepatan penggunaan APD dan kepatuhan kewaspadaan standar yang dispesifikkan pada penggunaan APD. Instrumen diambil dari PERDALIN tahun 2008 dan Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC).

Pengumpulan data melalui pengamatan langsung pada setiap

menggunakan uji univariat, yaitu analisis yang dilakukan bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel. Bentuk analisis univariat ini tergantung dari jenis datanya11. Hasil data akan dianalisa secara deskripsi dalam bentuk frekuensi dan prosentase.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini mengukur ketepatan dan kepatuhan penggunaan APD, menggunakan sampel yang berjumlah 400 tindakan keperawatan. Penyajian data dimulai dari kategori responden, ketepatan penggunaan APD, dan dilanjutkan kepatuhan penggunaan APD yang meliputi 8 indikator yaitu: (1) Mencuci tangan sebelum memberikan perawatan kepada pasien; (2) Mengguunakan sarung tangan apabila kontak dengan darah/cairan tubuh, membrane mukosa atau kulit yang tidak utuh pada semua pasien; (3) Lepas sarung tangan sebelum meninggalkan area perawatan pasien; (4) Mencuci tangan setelah melepaskan sarung tangan; (5) Buang jarum pada tempat pembuangan tanpa menutup kembali; (6) Menggunakan gaun, kacamata atau pelindung wajah ketika adanya percikan atau semprotan dari cairan tubuh; (7) Ketika menggunakan sarung tangan kotor jangan menyentuh area bersih dari ruangan/pasien; (8) Needleboxes tidak diisi dengan penuh/diisi.

Karakteristik APD (n) % Transmisi Kontak Sarung tangan Cuci tangan 346 86.5 Transmisi Droplet Masker 54 13.5 Total 400 100.0

Sumber: Data Primer, 2016 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar trasmisi adalah tindakan keperawatan yang memiliki kemungkinan transmisi kontak, yaitu sebanyak 346 responden (86.5%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Transmisi Berdasarkan Ketepatan Penggunaan APD Perawat Bangsal Ar-Royan pada Mei-Juni 2016 (N=400) Ketepatan Penggunaan APD Transmisi Kontak Transmisi Droplet n % n % Tepat 298 81.87 0 0 Tidak Tepat 66 18.13 36 100 Total 364 100 36 100

Sumber: Data Primer, 2016 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar penggunaan APD pada transmisi kontak tepat, sebanyak 298 tindakan keperawatan (81.87%). Sedangkan pada hasil trasmisi droplet seluruhnya tidak

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketepatan Penggunaan APD Perawat Bangsal Ar-Royan pada Mei-Juni 2016 (N=400) Ketepatan Penggunaan APD n % Tepat 298 74.5 Tidak Tepat 102 25.5 Total 400 100.0

APD secara keseluruhan tepat, yaitu sebanyak 298 tindakan keperawatan (74.5%).

3. Gambaran Kepatuhan

Penggunaan APD

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Penggunaan APD Perawat Bangsal Ar-Royan pada Mei-Juni 2016 (N=400)

Dokumen terkait