• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.2. Saran

Agar usaha industri Tenun Serat ini dapat tetap bertahan dan meningkat serta dapat lebih bersaing dipasar bebas, maka perlu keseriusan dan konsistensi perusahaan dalam menerapkan kebijaksanaan perubahan strategi Pemasaran tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Afiff, F. 1982. Strategi Pemasaran. Angkasa, Bandung.

Amirullah dan S.B. Cantika. 2002. Manajemen Strategik. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Carthy, Mc. J. E. And Jr. Pereaulth, D. W, 1993. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Rajawali Press, Jakarta.

Cravens, D. W, 1996. Pemasaran Strategis, Edisi Keempat. Terjemahan. PT. Prenhallindo. Jakarta.

David, F.R.2006. Manajemen Strategi. Jakarta. PT. Prenhallindo.

Hubeis, M. 2001. Modul : Pengantar Industri Kecil Menengah. Program Magister Profesional Industri Kecil Menengah, Program Pascasarjana Penyelenggaraan khusus IPB, Bogor.

Kinnear, T.C. and J.R. Taylor. 1991. Marketing Research, an Applied Approach. Fourth Edition. New York. Mc Graw Hill.

Kotler, P. dan G. Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta. Erlangga.. Kotler, P. dan A.B. Susanto. 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis,

Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta. Salemba Empat..

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Ed. Milenium. Terjemahan. Prentice-Hall. Inc. New Jersey.

Lupiyoadi, R. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat, Jakarta.

Nangoi, R. 1988. Menentukan Strategi Pemasaran dalam Menghadapi Persaingan. Rajawali Grafindo Persada, Jakarta.

Pearce, J.A. dan Robinson, R.B. 1997. Manajemen Strategik, Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I. Bina Rupa Aksara Jakarta. Rangkuti, Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Saladin, D. 2004. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian. Bandung. Linda Karya.

Scott, D. 1991. Customer Satisfaction Cara Praktis Membangun Hubungan yang Menguntungkan dengan Pelanggan (Terjemahan). Penerbit PPM, Jakarta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Revisi. Alfabeta, Bandung Wilson, M.T. 1992. Manajemen Pemasaran : Ancaman Baru Dalam Pemasaran di

Dunia Bisnis yang Semakin Tajam Persaingannya. Seri Manajemen no. 111. PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Lampiran 1. Kuesioner kajian

ANALISA STRATEGI PEMASARAN

TENUN SERAT PT. RETOTA SAKTI

Hari Subagyo

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Lanjutan Lampiran 1.

Dalam rangka memenuhi tugas akhir pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, kami bermaksud melakukan kajian yang berjudul “Analisa Strategi Pemasaran Tenun Serat PT. Retota Sakti“. Untuk itu, kami akan melakukan kajian lapangan melalui pengisian kuesioner.

Tujuan

Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data ataupun gambaran umum aktivitas usaha pada PT. Retota Sakti.

Kegunaan Kuesioner

Data yang diperoleh akan digunakan sebagai pendukung dalam melakukan analisis terhadap penerapan strategi pemasaran selama ini untuk selanjutnya berusaha memberi masukan tentang strategi pemasaran bagaimana yang akan digunakan agar dapat mengembangkan usahanya.

Demikan hal ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya mengisi kuesioner ini, diucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Hari Subagyo

Mahasiswa Program Pasca Sarjana MPI Institut Pertanian Bogor

Lanjutan Lampiran 1. Daftar pertanyaan Kuisioner (untuk Manajemen Perusahaan)

A. Latar Belakang Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Status kepemilikan :

6. Pendidikan : SD /SLTP/SLTA/Diploma Sarjana

7. Status :  Kawin/ Belum Kawin

8. Jumlah tanggungan keluarga :

B. Latar Belakang Usaha

1.Tahun berdirinya usaha : 2. Nama Perusahaan : 3. Bentuk Badan Hukum :

Perorangan CV

PT Koperasi

Lainnya, sebutkan : ...

4. Jenis produk anda jual :

Jenis produk Harga Daerah pemasaran

5. Perkembangan usaha Tahun Barang Jumlah Penjualan Jumlah Tenaga Kerja ( orang) Omset ( Rp) 6. Jenis Modal : Modal sendiri Pinjaman

Kerjasama

Lainnya, sebutkan : ...

7. Dari mana anda mendapatkan barang dagangan tersebut ?

__________________________________________________________________ __________________________________________________________________ _________________________________________________________

C. Barang Dagangan

1. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penyediaan produk? Ketersediaan bahan baku

SDM

Transportasi

Lainnya, sebutkan : ___________________________________ 2. Bagaimana sifat produksi dari barang yang diperdagangkan ?

Kontinu Pesanan Musiman

Lainnya, sebutkan : ____________________________________

3. Bagaimana mutu produk yang dihasilkan : Baik

Jelek

Lainnya, sebutkan : ___________________________________ 4. Apakah pernah mengalami kesulitan menghasilkan produk

Ya Tidak 5. Jika ya,

Apa penyebabnya ?

Bagaimana mengatasinya dalam rangka memenuhi pesanan konsumen

__________________________________________________________

__________________________________________________________

D. Pemasaran Produk

1. Dengan cara apa anda memasarkan produk Di jual langsung ke konsumen Di jual langsung ke toko Di jual ke penjual lainnya

Lainnya, sebutkan : ____________________________________ 2. Berapakah jumlah penyalur (toko-toko)

< 5 buah 5-10 buah > 10 buah

3. Berapa rata-rata jumlah kapasitas pembelian oleh penyalur dalam setiap kali transaksi ? _____________________________________________

4. Alat angkutan pemasaran yang digunakan : Mobil

Motor

Lainnya, sebutkan : ____________________________________ 5. Berapakah jumlah tenaga pemasaran yang anda pekerjakan? _________ 6. Berdasarkan apa sistem pemasaran yang anda lakukan :

Pesanan Kontinu

Lainnya, sebutkan _____________________________________ 7. Berapa rata-rata jumlah produk yang terjual perhari : _______

8. Dilihat dari beraneka ragam produk, menurut anda produk apa yang paling laku di pasaran ? _______________________

9. Adakah retur (pengembalian barang) dari pihak pembeli ? Ya Tidak 10.Jika Ya , berapa kali dalam sebulan pernah terjadi :

< 5 kali 5-10 kali > 10 kali

E. Pesaing

1. Apakah ada pedagang sejenis/sama disekitar lingkungan usaha anda ? Ya Tidak

2. Jika Ya :

Ada berapa banyak : _______

Apakah terjadi persaingan ? Ya Tidak

Apakah ada asosiasi dilingkungan para pedagang sejenis? Ya Tidak

Apakah dilakukan kerjasama dalam memasarkan barang ? 3. Jika terjadi persaingan, usaha apa yang anda lakukan ?

_________________________________________________________ 4. Alat informasi yang digunakan :

Telepon Radio TV

Lainnya, sebutkan : ____________________________________

5. Apakah informasi pemasaran produk dapat diperoleh dengan mudah Ya Tidak

6. Jika Ya, darimanakah dapat diperoleh : Media

Lainnya, sebutkan : ____________________________________

F. Biaya

Biaya Tenaga Kerja

a. Tenaga kerja tetap : b. Tenaga kerja tidak tetap :

Biaya pemasaran

a. Transportasi :

b. Telepon :

c. Promosi :

Nama Barang Jumlah Umur ekonomis

Harga (Rp) Total Biaya (Rp)

Lanjutan Lampiran 3. Daftar pertanyaan Kuisioner (untuk Konsumen) A Identitas Responden 1. Jenis Kelamin Pria Wanita 2. Umur : ______ tahun 3. Pendidikan terakhir SD SLTP SLTA Perguruan tinggi Lainnya, sebutkan __________________________________ 4. Lokasi tempat tinggal/ usaha

Pemukiman padat Kompleks perumahan Perumahan Mewah Pertokoan Lainnya, sebutkan ____________________________________ 5. Perkerjaan Pelajar Pegawai/Karyawan Pengusaha/Wirausaha

Profesional (dokter, konsultan, notaris, pengacara, dll)

Lainnya, sebutkan ___________________________________

B Produk

1. Cara pembayaran yang biasa anda lakukan Cash/tunai

PO

2. Produk yang sudah dibeli, apakah sudah sesuai dengan mutu dan ukurannya Ya

3. Ketepatan waktu pengiriman Tepat

Tidak tepat

C Pemasaran

1. Bagaimana anda bisa membeli produk di PT. Retota Sakti Di tawarkan langsung

Dari orang lain

Lainnya, sebutkan ____________________________________ 2. Lokasi tempat pembelian produk yang biasa anda datangi

PT. Retota Sakti

Toko lainnya, sebutkan ______________________ 3. Alasan anda memilih membeli produk di PT. Retota Sakti

Harga murah Pelayanan cepat Mutu barang bagus

Ukuran barang sesuai dengan order

Lainnya, Sebutkan : ________________________________________ 4. Apakah PT. Retota Sakti juga memberikan konsultasi / saran mengenai barang

dagangannya : Ya Tidak

5. Seberapa sering anda memesan produk pada PT. Retota Sakti Tidak pernah

1 3 kali /minggu 4- 7 / minggu

Lainnya , _____________________________________________ 6. Apakah anda puas dengan pelayanan yang di berikan

Puas Tidak puas

7. Jika tidak puas, seberapa sering anda dikecewakan Jarang

Sering

8. Apakah ada kemungkinan anda akan beralih ke toko yang lain Ada

ABSTRACT

HARI SUBAGYO. Marketing Strategy Analysis of Woven Fiber, Pekalongan Regency, Central Java Province. Advised by MH. BINTORO DJOEFRIE as committee chairman and PARULIAN HUTAGAOL as member.

Currently small and medium business sector increasingly stretched as the support of the national economy. It is seen from experience that is able to get through the crisis that ever happened in this country. The development of infrastructure to support community life are now under way into the land and provide equal employment opportunity for all types of businesses. Potential weaving industry nationally as one of the SMEs so far have not unearthed the maximum due to the development of production management systems. PT. Retota Way is one of the local weaving company located in Pekalongan, founded in 1988. Situation of intense competition and must be faced by PT. Retota Sakti has prompted company management to enhance the creative abilities tenunnya always accompanied by the application of more precise marketing strategies that correspond with the development of competition situation that occurred in the weaving industry. The purpose of this study was (1) internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats) for the development of PT. Retota Sakti, (2) analyze how marketing strategies are implemented today and should be taken in the future. Analyzed in a descriptive study to emphasize the aspect of Marketing., Covering demand products to meet market needs; offer, which gives an overview about the availability of products in the process of cultivation and the balance of factors between demand and supply prices. To examine the marketing strategies carried out by quantitative SWOT analysis. The results of factor identification strategy, there are five key factors of internal strengths and weaknesses of four key factors. While the external environment there are five key factors of opportunities and threats of five factors. IFE values 2.842 and 2.530 EFE value. The combination of these two values in the matrix IE indicates that the marketing strategy lies in the quadrant of five, namely the growth and stability, where the strategies that can run the market penetration, product developmentand market. The results of SWOT analysis for PT. Sakti Retota obtained alternative strategies may be applied, a combination of (1) Strategy SO, (2) Strategy WO, (3) ST Strategies, (4) Strategies WT. QSP is based on matrix calculations obtained the most attractive strategy to be applied is the marketing aspect, namely to expand market share in major Indonesian cities by utilizing the media campaign with a total value of 5.218 appeal.

I.1. Latar Belakang

Saat ini sektor Usaha kecil menengah semakin menggeliat sebagai penopang ekonomi nasional. Hal tersebut terlihat dari pengalaman yang mampu melewati masa krisis yang pernah menimpa di negeri ini. Perkembangan infrastruktur untuk menunjang kehidupan masyarakat saat ini dan memberikan kesempatan kerja yang sama bagi semua jenis usaha yang ada. Hal ini diharapkan dapat menjadi titik tolak perkembangan dunia usaha kecil untuk dapat menjadi lebih besar.

Di Indonesia, peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peranan yang cukup penting terutama bila ditilik dari segi jumlah unit usaha dan tenaga kerja yang diserapnya. Dalam upaya pemberdayaan usaha kecil dan menengah khususnya sebelum krisis, telah dikeluarkan suatu perangkat hukum tentang usaha kecil yang mencakup antara lain aspek pembinaan dan pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Dibidang produksi, pembinaan dan pengembangan dilakukan melalui peningkatan kemampuan manajemen serta teknik produksi. Dibidang pemasaran dilakukan dengan melaksanakan penelitian dan pengkajian pasar, menyediakan sarana serta dukungan promosi.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah salah satu usaha yang survive dibandingkan dengan usaha besar. Dalam rangka pemberdayaan perekonomian rakyat, pilihan yang paling tepat adalah adanya suatu kebijakan dari pemerintah untuk memberdayakan UKM dalam konteks yang lebih luas terutama masyarakat ekonomi lemah dan pedesaan.

Tenun merupakan salah satu seni budaya kain tradisional lndonesia yang diproduksi di berbagai wilayah di seluruh Nusantara (Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok, Sumbawa, Jawa Tengah). Tenun memiliki makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, dan jenis bahan serta benang yang digunakan dan tiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Tenun sebagai salah satu warisan budaya tinggi merupakan kebanggaan bangsa Indonesia, dan mencerminkan jati diri bangsa. Oleh sebab itu, tenun baik dari

segi teknik produksi, desain dan produk yang dihasilkan harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya, serta dimasyarakatkan kembali penggunaannya.

Potensi industri tenun nasional sebagai salah satu UKM sampai saat ini belum tergali secara maksimal akibat tidak berkembangnya sistem manajemen produksi. Padahal jika digarap serius tenun diprediksi bisa menyaingi produk batik yang sudah lebih dahulu menjadi ikon tekstil nasional. Saat ini para perajin tenun tradisional mulai enggan melanjutkan produksinya. Mereka merasa kalah bersaing dengan para perajin batik. Kurangnya minat para perajin itu antara lain karena dalam produksinya memakan waktu yang cukup lama dan kurangnya apresiasi dari masyarakat terhadap tenun tradisional Indonesia. Hal itu tentu sangat memprihatinkan. Apabila tidak diselamatkan, lama-lama tenun Indonesia akan punah.

Produk kerajinan khas Indonesia ini sudah dikenal hingga ke manca negara. Tidak hanya sekadar hasil seni dan budaya, produk kerajinan komoditas ekspor bernilai ekonomi tinggi. Untuk itu, para produsen atau perajin harus didorong untuk terus menggali dan mengembangkan produk kerajinan, sehingga tetap diminati pembeli.

Usaha kecil dan menengah (UKM) produk kerajinan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terbukti bisa terus eksis meski dalam kondisi krisis. Bahkan sektor kerajinan menjadi penyedia lapangan kerja di saat industri skala besar mengalami kesulitan dan harus mengurangi banyak tenaga kerja.

Sudah sepatutnya sektor kerajinan mendapat perhatian pemerintah. Dalam hal ini, kreativitas dan inovasi para perajin maupun produsen produk kerajinan harus terus dikembangkan. Industri kreatif ini bisa menjadi andalan pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan dengan pola pemberdayaan ekonomi rakyat. Selama ini, para perajin atau produsen produk kerajinan memanfaatkan sumber kekayaan alam Indonesia sebagai bahan baku. Para perajin menciptakan nilai tambah yang besar terhadap sumber daya alam seperti tanah liat, kayu, logam, batu-batuan dan serat alam. Ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara penyedia produk kerajinan terbesar di dunia. Apalagi Indonesia memiliki modal keragaman seni dan budaya yang tidak dimiliki negara lain. Karena itu, Asosiasi Pengerajin Indonesia terus berupaya mempromosikan dan memasarkan produk kerajinan Indonesia, baik di forum nasional maupun internasional. Adanya globalisasi memberikan tawaran dua

kemungkinan, yaitu perubahan tersebut sebagai peluang emas bagi perusahaan yang siap bersaing, di sisi lain perubahan tersebut sebagai ancaman atau predator bagi perusahaan yang tidak memiliki daya saing.

PT. Retota Sakti adalah salah satu perusahaan tenun lokal yang terletak di Pekalongan yang sepenuhnya dimiliki dan dikelola oleh orang-orang ’pribumi’ untuk permintaan ekspor. Sejak awal didirikan pada tahun 1981 yang merupakan cikal bakal dari sebuah usaha tenun serat, PT, Retota Sakti mampu bertahan dan berkembang ,meskipun harus bersaing dengan puluhan perusahaan tenun nasional yang sudah besar dan mapan.

Situasi persaingan yang ketat dan harus dihadapi oleh PT. Retota Sakti dalam melawan para kompetitornya, baik berasal dari sesama perusahaan sejenis lokal maupun global, telah mendorong pihak manajemen perusahaan untuk selalu meningkatkan kemampuan kreatif tenunnya dan disertai dengan penerapan strategi pemasaran lebih tepat yang sesuai dengan perkembangan situasi kompetisi yang terjadi di industri pertenunan. Namun demikian, suatu produk tidak akan berarti tanpa adanya pemasaran. Dalam kaitannya dengan merebut pasar, penerapan strategi pemasaran yang tepat sangat menunjang keberhasilan suatu produk di pasaran. Strategi pemasaran dapat dikatakan sebagai strategi bersaing, karena salah satu tujuannya adalah untuk memenangkan persaingan bagi produk-produk lama atau yang sudah ada. Upaya untuk memperoleh atau merebut klien-klien baru biasanya dilakukan dengan menyusun strategi pemasaran perusahaan untuk dapat memperoleh pasar sasaran yang diberikan oleh para calon klien maupun secara langsung dari klien baru tersebut atas dasar citra reputasi perusahaan yang telah dimiliki oleh PT. Retota Sakti.

Penerapan strategi pemasaran harus mempertimbangkan faktor lingkungan perusahaan itu sendiri, baik eksternal maupun internal. Lingkungan eksternal terdiri atas berbagai faktor ancaman dan peluang yang berada di luar kontrol perusahaan, serta lingkungan internal yang terdiri atas berbagai faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi dan dalam kontrol manajemen. Dalam mendesain suatu strategi pemasaran, hal penting yang dilakukan oleh perusahaan adalah menerapkan konsep segmentation, targeting dan positioning

Lingkungan eksternal yang dominan terdiri atas sosio-ekonomi yang terdiri dari kondisi ekonomi, demografi dan sosial, teknologi berupa tingkat kemajuan teknologi, pemasok yang meliputi sistem pembelian dan harga, pesaing meliputi ancaman pendatang baru, daya tawar menawar pembeli dan pesaing dalam industri, pemerintah meliputi kebijakan pemerintah dan dukungan sarana dan prasarana (David, 2006).

Lingkungan internal yang dominan terdiri misi dan tujuan dari perkembangan organisasi, struktur organisasi, fasilitas dan kegiatan, sumber daya manusia (SDM), sumberdaya keuangan dan bauran pemasaran meliputi data produk, harga, distribusi dan promosi.

Dalam mengembangkan strategi pemasaran, terdapat titik tolak yang dapat dikombinasikan, yaitu : (1) Strategi umum organisasi, merupakan gambaran umum tujuan yang ingin dicapai dan pandangan dasar yang tumbuh sejak didirikannya organisasi; (2) Analisis situasi yang dapat dirumuskan sebagai suatu studi tentang faktor internal (kekuatan dan kelemahan yang terdapat di dalam organisasi) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman yang timbul di luar organisasi).

Berdasarkan hal tersebut, maka peranan pemasaran menjadi sangat penting dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi suatu produk. Dalam hal ini, pendekatan bauran pemasaran (marketing mix) dan analisis lingkungan (internal dan eksternal) dapat menjadi salah satu alternatif bagi PT. Retota Sakti dalam menyusunan strategi pemasaran beserta prospek pengembangan usahanya ditinjau dari kelayakan pengembangan produk.

Sehubungan dengan mekanisme yang terdapat di PT. Retota Sakti tersebut dalam menghadapi persaingan global, maka permasalahan dalam kajian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana posisi PT. Retota Sakti saat ini dan masa yang akan datang ? 2. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat menurut situasi dan kondisi yang

dimiliki oleh PT. Retota Sakti dalam memenangkan persaingan ?

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat disusun perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana posisi usaha PT. Retota Sakti yang menjadi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) maupun faktor eksternal (peluang dan ancaman) bagi pengembangan usaha PT. Retota Sakti ?

2. Bentuk strategi pemasaran bagaimanakah yang dijalankan saat ini maupun yang harus diambil ke depan ?

I.3. Tujuan

Tujuan dari kajian ini adalah :

1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi posisi Pemasaran PT. Retota Sakti berdasarkan faktor internal dan eksternal.

2. Menyusun strategi pemasaran yang tepat dalam mengembangkan usaha ke depan.

I.4. Kegunaan

1. Memberikan masukan/rekomendasi kepada manajemen PT. Retota Sakti untuk menyusun strategi pemasaran dalam persaingan.

2. Memberikan informasi dan sumbangan pengetahuan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam mengembangkan pengetahuan, khususnya mengenai pemasaran dalam menghadapi persaingan perusahaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Industri Kecil

Industri kecil menurut Biro Pusat Statistik (BPS, 1997) adalah sebuah perusahaan industri yang memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang, termasuk pekerja yang dibayar, pekerja pemilik dan pekerja keluarga yang tidak dibayar. Perusahaan industri yang memiliki pekerja kurang dari lima orang diklasifikasikan sebagai industri rumah tangga atau kerajinan rakyat.

Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan (1994), industri kecil adalah industri dengan total aset secara keseluruhan tidak lebih dari Rp 100 juta, mempunyai investasi mesin dan peralatan di luar tanah dan gedung tidak lebih dari Rp 70 juta dengan investasi per tenaga kerja Rp 625.000 ke bawah dan hanya boleh diusahakan oleh warga negara Indonesia.

1. Karakteristik Industri Kecil

Departemen Perindustrian dan Perdagangan (1994) menyebutkan bahwa industri kecil di Indonesia umumnya memiliki ciri-ciri berikut : a. Pemilik adalah golongan ekonomi lemah.

b. Pemilik juga menjadi pemimpin perusahaan dan masih membutuhkan bimbingan kewirausahaan.

c. Administrasi perusahaan masih bersifat sederhana dan kurang teratur, serta belum berbentuk badan hukum.

d. Pengusaha tidak dapat memberikan jaminan guna mendapat kredit dari perbankan.

e. Hubungan kerja antara pengusaha dan karyawan tidak formal dan bersifat kekeluargaan.

f. Proses produksi masih sederhana dan sebagian besar masih bersifat tradisional.

g. Mutu produk umumnya tidak tetap dan disain kurang mengikuti selera pasar.

h. Pemasaran produk masih lemah.

Menurut Allun (1987), karakteristik dari usaha kecil adalah :

a. Tipe pemilihan atau pengusaha yang cenderung kepada perseorangan artinya pemilik merangkap manajer.

b. Jumlah tenaga kerja per unit usaha relatif tidak banyak digunakan dan umumnya berasal dari anggota keluarga atau orang di lingkungan sekitar unit usaha tersebut.

c. Penggunaan energi mengarah pada sumber daya tradisional, yaitu dari tenaga manusia, tenaga hewan atau dengan menggunakan peralatan /mesin dengan tipe sederhana.

d. Teknologi yang digunakan biasanya sederhana dan bersifat tradisional, meskipun terbuka kemungkinan adanya penggunaan teknologi yang maju.

2. Penggolongan Industri Kecil

Industri kecil di Indonesia berkembang corak dan ragamnya, maka Departemen Perindustrian dan Perdagangan (1994) mengklasifikasikan industri kecil di Indonesia atas dua macam, yaitu :

a. Menurut sifat dan teknologinya. b. Menurut jenis industrinya.

Menurut Allun (1987), sifat dan teknologi, industri kecil dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :

1. Kelompok Industri Kecil Tradisional

Kelompok industry tersebut memiliki ciri menerapkan teknologi sederhana, berlandaskan dukungan unit pelaksana teknis dan berkaitan dengan sektor ekonomi lain secara regional.

2. Kelompok Kerajinan

Industri kecil yang termasuk di dalam kelompok kerajinan memiliki ciri menerapkan teknologi tepat guna tingkat madya dan sederhana, mengemban misi pelestarian budaya bangsa dan merupakan perpaduan industri kecil yang menerapkan proses modern dengan ketrampilan tradisional.

3. Kelompok Industri Kecil Modern

Ciri-ciri kelompok industri kecil modern adalah menerapkan teknologi madya hingga modern dengan skala produksi terbatas, berdasarkan dukungan penelitian dan pengembangan, serta menggunakan mesin-mesin produksi khusus.

1. Industri Kecil Pengolahan pangan, antara lain meliputi industri pengolahan hasil tanaman pangan dan peternakan.

2. Industri Kecil Sandang dan Kulit, antara lain industri pertenunan, industri batik, industri pakaian jadi, dan industri barang-barang dari

Dokumen terkait