• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tentang partisipasi sosial masyarakat terhadap pengembangan pariwisata di kawasan Lappa Laona, dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Pemerintah harus mengeluarkan persyaratan yang bisa menjadi panitia pelaksana seperti minimal memiliki ijazah SMA di bawah daripada itu tidak dibolehkan untuk ikut berpartisipasi, ataukah pemerintah membatasi jumlah pengelolah yaitu maksimal satu orang perwakilan dari satu rumah agar ada juga dana yang dialokasikan di wisata Lappa Laona tidak semua ke masyarakat karena sebagian masyarakat juga bisa mengandalkan objek wisata ini dengan cara berjualan di tempat tersebut.

2. Diharapkan kepada pemerintah setempat segera meminta izin kepada provinsi terkait wisata ini agar pengembangan wisata Lappa Laona semakin berkembang sesuai pengharapan masyarakat khususnya di dusun Waruwue.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M.K. (2015). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Lengkap Terbaru.

Abdulsyani (2007). Sosiologi Skema, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Abdulsyani. (2006). Masyarakat Dinamika, Kelompok dan Implikasi Kebudayaan Ali, Baginda Syah. 2016. Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Daya Tarik Minat Wisatawan Di Darajat Pass (Waterpark) Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut. Garut: Universitas Pendidikan Indonesia.

Cahaya I Made Baskara, dkk. (2017). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Potensi Pariwisata Subak Sukawayah UBUD. Jurnal ilmiah sosiologi.

Dan Pembangunan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Eko Riyani. (2018). “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Obyek Wisata Alam Air Terjun Jumog Dan Dampak Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat (Studi Di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah)”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Elwan L. (2018). Partisipasi Masyarakat Dan Dampak Kebijakan Pembangunan Dermaga Lautan Usuku Di Kabupaten Wakatobi. PUBLICUHO 1(3): 22-32 doi: 10.35817/jpu.v1i3.6331

Hamdani Hamid, Pengembangan Sistem Pendidikan Di Indonesia (Bandung:

Pustaka Setia, 2013), h. 125

Hartini G. Kartasapoetra. 2007. Kamus Sosiologi dan Kependudukan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Hessel Nogi S Tangkilisan. Manajemen publik. (Jakarta: PT. Grasindo, 2005), hal.

323-324.

Hodijah Tuti. (2020). “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Objek Wisata Curug Ciangin: Penelitian Di Desa Cibeusi Kabupaten Subang”.

Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Masyitah. (2020) “ Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Daerah Wisata Lappa Laona High Land, Kecamatan Tanete Riaja, Kab.Barru). Meraja Jurnal.

Muhammad Ridwan Syah. “ Partisipasi Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Pada Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Zona Madina Dompet Dhuafa”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017

71

72

Murniati. “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Deskriptif Tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Wirun Kecamatan Mojalaban Kabupaten Sukoharjo).

Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2008

Nasrah. (2020). Dampak Sosial Ekonomi Objek Wisata Lappa Laona Kabupaten Barru. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nursalam, Suardi. (2016). Sosiologi Pengantar Masyarakat Indonesia.

Yogyakarta: Penerbit Writing Revolution.

Nursalam, Suardi. (2016). Teori Sosiologi (Klasik, Modern, Posmodern, Sainfik, Hermeneutik, Kritis, Evaluation Dan Integratif). Yogyakarta: Penerbit Writing Revolution.

Pendidikan Sosiologi. (2019). Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi.

Makassar: Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Rifqy, Widayuni. (2019). “ Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Di Desa Sidokaton Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus”

Rina Munawaroh. (2017). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Di Taman Nasional Gunung Merbabu Suwanting. Magelang. Jurnal Student 1(2).

Rumyati Eva. (2020). “Peran Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat”. Skripsi. Universitas Negeri Tulungagung.

Saihu. (2020). Pendidikan Sosial Yang Terkandung Dalam Surah At-Taubah Ayat 71-72. Jurnal Pendidikan Islam. H.131.

Sigit Nurdiyanto.( 2015). “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi di Desa Wisata Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta

Syah, Ali. (2016). “ Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Daya Tarik Minat Wisatawan Di Darajat PASS (Waterpark) Pasir Wangi Kab.

Vina Naru Lita. (2019). “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Ekowisata Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur”. Skripsi. Universitas Lampung Bandar Lampung. Bandar Lampung.

L A M

P

I

R

A

N

74

74 Tabel 1 Batas-batas Desa

Batas Desa/kelurahan Kecamatan Sebelah Utara Desa Anabanua Barru Sebelah Selatan Desa Bacu-Bacu Pujanantin

Sebelah Timur Desa Gattareng Marioriwawo Kab. Soppeng Sebelah Barat Desa Libureng Tanete Riaja

Sumber: Data Profil Desa Harapan 2016

Tabel 2

Luas Wilayah Menurut Penggunaannya.

No Wilayah Luas Tanah

1. Pemukiman 6.945 Ha/ M2

2. Perkebunan 874,75 Ha/M2

3. Pertanian 1,473,91 Ha/M2

4. Perkantoran 15.00 Ha/M2

5. Perkuburan7 4,5 Ha/M2

6. Tegal/Ladang 874,75 Ha/M2

7. Hutan 1280,50 Ha/M2

8 Prasarana umum lainnya 3.131,69 Ha/M2

Tabel 3

Jumlah Jiwa Penduduk setiap Dusun di Desa Harapan

Nama Dusun Jumlah

Sumber: hasil Sensus Penduduk Profil Desa Harapan Tahun 2016

Tabel 4

Jumlah Penduduk setiap dusun di Desa Harapan berdasarkan Usia N

76

Sumber : Sensus Penduduk Profil Desa Harapan Tahun 2016

Lampiran 1

Tabel 5 Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara Pertanyaan

Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di kawasan Lappa Laona Kab.Barru?

1. Bagaimanakah partisipasi masyarakat terhadap pengembangan pariwisata di kawasan Lappa Laona?

2. Apakah masyarakat selalu dilibatkan dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona?

3. Bagaimanakah bentuk-bentuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Lappa Laona?

4. Apakah bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona cukup membantu?

Apakah faktor yang mendukung dan menghambat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona?

1. Apakah faktor yang mendukung dan menghambat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam

78

pengembangan pariwisata di pariwisata Lappa Laona Kab.Barru?

2. Apakah ada masalah-masalah dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona?

3. Bagaimana mengatasi masalah tersebut?

Lampiran 2

80

Informan 7

Nama : Lukman (LN) Umur : 31 Tahun

Pekerjaan : Kepala Desa Alamat : Mendrong

Informan 9

Nama : Ramlah.S (RS) Umur : 24 Tahun Alamat : Waruwue

Informan 8

Nama : Rosdiana (RA) Umur : 24 Tahun Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Waruwue

Informan 10

Nama : Serli Yuliana Sari (SY) Umur : 23 Tahun

Alamat : Waruwue

Lampiran 3

Transkip Wawancara

Informan 1

Peneliti :Siapa nama anda?

Informan :DW

Peneliti :Berapa umur anda?

Informan :27

Peneliti :Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di kawasan Lappa Laona?

Informan :Begini dek mengenai partisipasi masyarakat di Lappa Laona sejauh yang kutau toh semua masyarakat khususnya di dusun Waruwue itu dilibatkan ji, karena setiap ada pembentukan kepanitiaan ataukah setiap mau dibentuk ini pengelolaannya Lappa Laona alhamdulillah saya disini sebagai pemerintah setempat kami dilibatkan bahwa siapa-siapa orang yang mau dilibatkan, saya pribadi sebagai kepala dusun disini menyarankan kepada pemerintah bahwa satu rumah satu orang yang dilibatkan di LappaLaona.

Peneliti :Apakah masyarakat selalu dilibatkan dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona?

Informan :Iya, artinya sejauh ini selalu kenapa saya bilang selalu karena baik kayak pembangunan-pembangunan apa, infrastruktur di dalam situ artinya semua masyarakat, bukan semua sih masyarakat itu

82

dilibatkan baik itu tukangnyakah, ataukah gurunya ataukah pengelolaannya di dalam situ masyarakat di dusun waruwue disini itu dilibatkan.

Peneliti :Bagaimanakah bentuk-bentuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Lappa Laona?

Informan :Bentuk-bentuk kegiatan yah paling kalau dalam pariwisata itu sejarah yang saya lihat disini kaya yang pertama, pengelolaannya bagaimana artinya cara menyambut orang ketika ada yang datang itu bagaimana, yang kedua cara menjaga kebersihan dari pada wisata tersebut kan begitu, ya kita sudah menghimbau agar masyarakat di Dusun Waruwue dan juga pengunjung yang datang ke objek wisata bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan Lappa Laona. Dan ada beberapa fasilitas yang disiapkan oleh pekerja disini dan setiap pekerja sudah memiliki peran masing-masing, baik itu yang mengurus wahana, WC, gazebo, mushola, kantin, maupun karcis untuk masuk.

Peneliti :Apakah bentuk partisipasi tersebut cukup membantu?

Informan :Jadi gini bentuk partisipasi masyarakat itu cukup membantu sebenarnya karena sebuah wisata ketika partisipasi masyarakat itu kurang pasti wisata tersebut tidak berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan oleh pemerintah khususnya pariwisata-pariwisata itu sendiri kan begitu yah kalau dari saya sebagai pemerintah setempat yah cukup membantu sih.

Peneliti :Apakah faktor yang mendukung dan menghambat masyarakat untuk ikut berpartisipasi di wisata Lappa Laona?

Informan :Kalau faktor yang mendukung yah itu tadi bahwa masyarakat disini sudah bisa menerima atau siap menerima orang banyak bagaimana caranya mengukur bahwa masyarakat di dusun Waruwue ini siap menerima atau tidak artinya kita melihat sejarah bahwa dulu sebelum adanya wisata ini semua masyarakat disini mayoritas petani, petani padi artinya ataukah petani cengkeh toh jadi dulu itu rata-rata masyarakat yang rumahnya di pinggir jalanan, padi baik padi atau cengkeh itu jemuran di jalan-jalan karena mereka berpikir bahwa yang lewat jalan ini kan mereka sendiri kemudian hanya motor-motor yang lewat yakan kalau mobil itu kan dihitung ditau oh mobil ini mau keluar atau tidak jadi masyarakat tau, jadi mendukungnya itu dilihat bahwa masyarakat ini mendukung karena sekarang itu masyarakat sudah tidak melakukan seperti itu lagi jadi artinya masyarakat sudah siap dalam artian mendukung masyarakat sudah siap menerima orang banyak untuk datang di kampungnya. Yang menjadi penghambat terbesarnya di Lappa Laona ini dek karena pemerintah belum mampu untuk membendung masyarakat untuk terlibat di dalam situ karena kalau kita liat yang sekarang faktanya mulai dari anak kecil sampai orang tua itu semua terlibat di dalam situ artinya sebenarnya secara sosial bagus ceritanya karena tidak ada faktor

84

kecemburuan di dalamnya karena semua masyarakat itu dilibatkan cuman yang menjadi persoalan adalah ketika semua orang dilibatkan otomatis kan mereka-mereka ini kan harus digaji toh, harus digaji jadi kalau semua masyarakat di gaji artinya bagus sebenarnya cuman yang menjadi persoalan tidak ada tabungan wisata Lappa Laona artinya tidak ada uang yang bisa disimpan untuk pengembangan wisata tersebut, yah bisa dibilang faktor ekonominya jadi artinya pemerintah ini seharusnya kan sebagai perwakilan dari masyarakat kita sebenarnya butuh bagaimana caranya baik dari Dinas Pariwisata sendiri ataukah pemerintah Desa melihat wisata tersebut bahwa kita harus punya sebuah persyaratan kah atau data, bagaimana caranya mengurangi pengelolah tersebut karena kan terlalu banyak nah jadi bagaimana kalau dengan cara memberikan syarat, yang menjadi syarat utamanya itu adalah harus mempunyai Ijazah

Peneliti :Apakah ada masalah-masalah dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona?

Informan :Yah masalahnya itu karena itu tadi karena artinya pemerintah belum artinya pemerintah terkait itu belum mengatasi persoalan pengelolaan setiap bulan, misalnya pengelolaan di bulan ini terganti selalu di ini artinya belum efektiflah pengelolaannya kenapa seperti itu karena itu tadi semua orang mau terlibat yang menjadi persoalan di dalam pariwisata itu kan harus ada

pengembangannya juga, bagaimana caranya wisata tersebut bisa berkembang ketika misalnya uang yang mau di pakai untuk mengembangan wisata tersebut lari semua ke yang mengelolah jadi artinya tidak ada sumbangsinya ini wisata untuk pengembangan, semua yang diharap itu adalah uang APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) atau apalah itu yang sumber dari pemerintah kan artinya tidak ada gunanya saya hadir untuk bagaimana caranya punya penghasilan sendiri kan seperti itu, tapi ketika apa tempat sersebut atau wisata tersebut mengembangkan sendiri artinya pemerintah gagal dalam membuat wisata tersebut berkembang seperti itu, yah kalau menurut pandangan dari kami sebagai pemerintah setempat, karena yah masalah terbesarnya karena di aturan atau di aturan perda atau Pemerintah Daerah itu disitu syaratnya adalah tidak ada syarat bahwa Ijazah minimal seperti ini tidak ada, jadi semua orang bisa terlibat nah disitulah kewalahannya pemerintah bahwa bagaimana caranya ini mengurangi masyarakat atau pengelolah tersebut nah semua orang mau terlibat siapa tidak mau kan seperti itu, artinya kita taulah persoalannya bahwa ketika bertani itu bagaimana kerasnya kan ketika kerja di tempat ini misalnya hanya berdiri bersih-bersihkan artinya lebih gampanglah daripada bertani kan seperti itu nah kita bisa dapat gaji setiap bulan kan begitu. Kita bertani misalnya petani hanya bisa gajian satu kali dalam enam bulankah ataukah satu kali

86

dalam setahun kan begitu jadi tidak ada gaji tiap bulan, tetapi ketika kita bekerja disana kan kita bisa dapat gaji setiap bulan, kita sudah tau berapa minimalnya dan rata-rata orang mau seperti itu mereka menganggap agak gampang ini uangnya sudah jelas yang menjadi persoalan itu tadi tidak sisanya untuk pengembangan semuanya mau dipakai membayar pekerja tadi.

Peneliti :Bagaimana mengatasi masalah tersebut?

Informan :Yah, kalau pandangan dari kami sebagai pemerintah daerah setempat yah pemerintah terkait itu harus melihat persoalan itu bahwa ketika mau aman melihat ini Lappa Laona berkembang seperti halnya wisata-wisata lain kaya misalnya wisata alam yang ada di Bulukumba kah atau di Soppeng kah atau di daerah manapun itu bisa berkembang karena pengelolaannya itu efektif artinya pemerintah jeli atau lihai melihat persoalan sehingga mereka itu bisa mengatasi artinya kalau di dalam aturan itu tidak bisa atau tidak ada batasan bahwa seperti ini artinya kebijakan yang kita pake kan seperti itu bahwa supaya masyarakat ini tidak bertengkar, tidak mau terlibat semua artinya bukan pemerintah yang melarang bahwa kamu, kamu tidak bisa bekerja disini jadi artinya kebijakan pemerintah itu mengeluarkan suatu kebijakan yah misalnya persyaratan bahwa orang-orang hanya kategori-kategori yang ini yang bisa bekerja artinya pemerintah hadir itu tidak melarang siapapun yang mau bekerja disitu cuman dirinya sendiri

yang melarang dirinya untuk bekerja karena kenapa mereka tidak masuk dalam persyaratan kan seperti itu.

Informan 2

Peneliti :Siapa nama anda?

Informan :Saperuddin

Peneliti :Berapa umur anda?

Informan :40 tahun

Peneliti :Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di kawasan Lappa Laona?

Informan :Yah menurut saya mbak bagusji tidak adaji masalah-masalahnya kek keamanannya apa bagusji semua.

Peneliti :Apakah masyarakat selalu dilibatkan dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona?

Informan :Mungkin ada juga, kalau bagi saya tidak pernah kudengar kalau harus terlibat dalam pengembangan wisata Lappa Laona.

Peneliti :Bagaimanakah bentuk-bentuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Lappa Laona?

Informan :Ituji pemerintah membentuk kelompok-kelompok agar wisata Lappa Laona bisa dikembangkan dengan cara masyarakat bekerja sama dalam hal membangun sarana dan prasarana begitu. Dan pihak pengelolah telah merancang dengan baik seluruh fasilitas berdasarkan kebutuhan masyarakat meskipun belum terlalu

88

memadai setidaknya sudah tersedianya mushola,WC dan fasilitas lainnya sehingga dapat menarik minat pengunjung.

Peneliti :Apakah bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona cukup membantu?

Informan :Yah cukup membantu ji menurut saya, karena tanpa masyarakat terlibat pasti tidak akan berjalan sesuai apa yang diharapkan.

Peneliti :Apakah faktor yang mendukung dan menghambat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata di kawasan Lappa Laona Kab.Barru?

Informan :Menurut saya faktor yang mendukungnya yaitu pemerintah memberikan motivasi kepada masyarakat agar masyarakat ikut terlibat dalam pariwisata motivasinya misalnya toh bisaki mendapatkan penghasilan lebih. Kalau faktor yang menghambatnya saya kira tidak ada ji.

Peneliti :Apakah ada masalah-masalah dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona?

Informan :Yang menjadi masalah dalam pengembangan pariwisata khususnya di Lappa Laona adalah banyaknya masyarakat yang mau terlibat mulai dari anak-anak sampai dewasa, padahal kan harus ada aturan dari perda (Pemerintah Daerah) misalnya persyaratannya adalah harus memiliki ijazah minimal SMA di luar daripada itu tidak bisa diikutsertakan. Nah disitulah kewalahan pemerintah bahwa bagaimana caranya ini mengurangi masyarakat atau

pengelolah tersebut.

Peneliti :Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

Informan :Yah kita serahkan sajalah kepada pemerintah setempat agar pemerintah setempat mengusulkan bagaimana jika membuat persyaratan-persyaratan apa saja yang bisa ia buat agar tidak ada kendala lagi dalam pengembangan pariwisata ini.

Informan 3

Peneliti :Siapa nama anda?

Informan :Elsa

Peneliti :Berapa umur anda?

Informan :25 tahun

Peneliti :Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di kawasan Lappa Laona?

Informan :Yah sangat bagus artinya masyarakat berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Peneliti :Apakah masyarakat selalu dilibatkan dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona?

Informan :Iya sangat dilibatkan karena setiap ada kegiatan pasti masyarakat gotong-royong

Peneliti :Bagaimanakah bentuk-bentuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Lappa Laona?

Informan :Bentuk kegiatannya seperti menjaga kebersihan lingkungan sekitar Lappa Laona, menjaga keselamatan pengunjung.

90

Peneliti :Apakah bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembanga pariwisata cukup membantu?

Informan :Iya sangat membantu karena tanpa partisipasi masyarakat wisata Lappa Laona tidak berkembang.

Peneliti :Apakah faktor yang mendukung dan menghambat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona Kab.Barru?

Informan :Yang mendukung adalah banyaknya pengunjung yang datang sehingga membantu perekonomian sebagian warga. Kalau yang menghambat adalah pemerintah belum bisa memaksimalkan secara keseluruhan warga sehingga tidak semua terlibat seperti menjaga pos/karcis.

Peneliti :Apakah ada masalah-masalah dalam pengembangan wisata Lappa laona?

Informan :Masalahnya yaitu modal untuk pengembangan pariwisata Lappa Laona tidak memadai karena banyak sekali masyarakat yang mau terlibat dengan begitu masyarakat tersebut pasti bakalan digaji kan seperti itu.

Peneliti :Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

Informan :Cara mengatasi masalah tersebut adalah pemerintah setempat menghimbau agar masyarakat harus dibatasi terkait keikutsertaan dalam pengembangan wisata ini.

Informan 4

Peneliti :Siapa nama anda?

Informan :Etti Mayasari Peneliti :Berapa umur anda?

Peneliti :28 tahun

Peneliti :Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di kawasan Lappa Laona?

Informan :Partisipasi masyarakat disini sangat bagus mbak kami akan dilibatkan ketika ada kegiatan-kegiatan.

Peneliti :Apakah masyarakat selalu dilibatkan dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona?

Informan :Iya kami sebagai masyarakat disini itu dilibatkan karena yang sangat berpartisipasi disini kan masyarakat pemerintah hanya mengarahkan.

Peneliti :Apakah bentuk-bentuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Lappa Laona?

Informan :Kalau menurut saya mbak bentuk kegiatan partisipasi masyarakat disini itu seperti menjaga kebersihan lingkungan dan juga menjaga sarana dan prasarana disini begitu kalau menurutku mbak.

Peneliti :Apakah bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona cukup membantu?

Informan :Iya cukup membantu sih menurut saya mbak.

92

Peneliti :Apakah faktor yang mendukung dan menghambat masyarakat untuk ikut berpartisipasi di wisata Lappa Laona?

Informan :Begini mbak salah satu yang mendukung masyarakat dalam berpartisipasi di wisata Lappa Laona ada beberapa faktor terutama masyarakat dapat memiliki penghasilan seperti kegiatan menjual.

Karena saya sebagai warga Waruwue diberikan izin oleh pemerintah setempat untuk berjualan disini tetapi dengan syarat kami harus menjaga terus kebersihan disini hanya itu sih syarat yang dikasi oleh pemerintah setempat. Alhamdulillah mbak kalau hari minggu disini lumayan ramai sih tetapi kalau hari biasanya ada yang datang sih cuman hanya beberapa orang kan biasanya kalau hari-hari libur pasti berombongan yang datang apalagi pada saat hari raya biasanya macet sih mbak sangkin banyaknya pengunjung yang datang, meskipun sekali-kali ramai tapi saya sangat bersyukur setidaknya ada penghasilan yang masuk. Dan semoga ke depannya juga makin tambah ramai. Kalau faktor penghambatnya apa yah, mungkin pemerintah belum bisa memaksimalkanlah karena yang saya lihat apa yah hampir semua masyarakat disini mau terlibat mungkin itu sih mbak penghambatnya.

Peneliti :Apakah ada masalah-masalah dalam pengembangan wisata Lappa Laona?

Informan :Kalau menurut saya mbak itu saya bilang tadi pemerintah belum maksimal dalam mengatur pengelolah karena saya liat banyak

sekali masyarakat mau ikut serta dalam pengembangan ini wisata.

Informan 5

Peneliti :Siapa nama anda?

Informan :Syahrul

Peneliti :Berapa umur anda?

Informan :27 tahun

Peneliti :Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di kawasan Lappa Laona?

Informan :Masyarakat sangat mendukung dalam pengembangan wisata Lappa Laona, karena masyarakat harus menjaga keamanan dan kebersihannya.

Peneliti :Apakah masyarakat selalu dilibatkan dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona?

Informan :Iya karena setiap ada kegiatan yang akan diadakan di Lappa Laona harus dilibatkan masyarakat dan masyarakat pun siap membantu.

Peneliti :Apakah bentuk-bentuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Lappa Laona?

Informan :Setiap seminggu sekali diadakan kegiatan kebersihan di sekitar area Lappa Laona. Dan juga sarana di wisata tersebut pengelolah telah merancang dengan baik akses yang dibutuhkan oleh masyarakat meskipun itu belum terlalu sempurna setidaknya akses di tempat wisata Lappa Laona sudah menarik minat pengunjung

94

Peneliti :Apakah bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata Lappa Laona cukup membantu?

Informan :Sangat membantu apalagi pada saat menjaga kebersihan itu sangat membantu sekali.

Peneliti :Apakah faktor yang mendukung dan menghambat masyarakat untuk ikut berpartisipasi di wisata Lappa Laona?

Informan :Salah satu yang mendukung masyarakat dalam berpartisipasi di wisata Lappa Laona ada beberapa faktor terutama masyarakat bisa membuat usaha dengan cara berjualan di lokasi wisata Lappa Laona. Terkadang yang menjadi penghambat masyarakat berpartisipasi di wisata Lappa Laona karena belum ada arahan dari

Informan :Salah satu yang mendukung masyarakat dalam berpartisipasi di wisata Lappa Laona ada beberapa faktor terutama masyarakat bisa membuat usaha dengan cara berjualan di lokasi wisata Lappa Laona. Terkadang yang menjadi penghambat masyarakat berpartisipasi di wisata Lappa Laona karena belum ada arahan dari

Dokumen terkait