• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Model pembelajaran CPS secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep fluida statis dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Dari perbandingan nilai rata-rata < > penguasaan konsep fluida statis kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata < > penguasaan konsep fluida statis kelas kontrol, menunjukkan bahwa penerapan model CPS lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep dibanding penerapan pembelajaran konvensional.

2. Model pembelajaran CPS secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep fluida statis dibandingkan model pembelajaran konvensional. Dari perbandingan nilai rata-rata < > kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata < > kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol, menunjukkan bahwa penerapan model CPS dapat lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dibanding penerapan pembelajaran konvensional.

3. Guru memberikan tanggapan positif (setuju) terhadap penerapan model pembelajaran CPS pada konsep fluida statis. Menurut guru model CPS dapat membantu melatihkan siswa berpikir kreatif dan kritis yang diperlukan dalam

91 mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan menanamkan konsep fluida statis, melatih siswa menyampaikan gagasan dan berkomunikasi, dan menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

4. Secara umum siswa memberikan tanggapan positif (setuju) terhadap model CPS pada konsep fluida statis. Model CPS menarik bagi siswa, memfasilitasi siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri dalam memperkuat penguasaan konsep, memfasilitasi pengembangan kemampuan pemecahan masalah siswa, memotivasi siswa untuk berkomunikasi dan memberi gagasan, serta aktif dalam pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan model CPS pada konsep fluida statis, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar menghindari kebingungan dan kesalahan siswa dalam menyatakan permasalahan, guru hendaknya memberikan batasan antar sub konsep ketika memulai konsep baru dalam menggunakan pembelajaran model CPS.

2. Agar diskusi yang dilakukan siswa dalam masing-masing kelompoknya saat tahap pencarian masalah hingga pemilihan solusi tidak memakan banyak waktu, guru hendaknya mampu mengatur kesesuaian waktu yang tersedia sehingga pembelajaran dapat terlaksana lebih maksimal.

3. Guru sebaiknya mengelola persentasi siswa lebih optimal dan tepat waktu agar dapat memberikan penguatan konsep pada saat menanggapi persentasi kelompok dan pertanyaan siswa.

92

DAFTAR PUSTAKA

Anita. (2007). Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) pada Topik Larutan Penyangga Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara

Barbara Kerr. (2009). Encylopedia Of Giftedness, Creativity and Talent Volume 2. USA: SAGE Publication Asia-Pasific PTE. Ltd

Cahyono, A.N. (2005). Pengembangan Model Creative Problem Solving Berbasis Teknologi Dalam Pembelajaran Matematika Di SMA. [online] tersedia di http://www.adi-negara.blogspot.com/ [2 November 2010]

Cheolil Lim, Kyungsun Park and Miyoung Hong. (2010). An Instructional Model with an Online Support System for Creative Problem Solving. Seoul National University, Korea. International Journal for Educational Media and Technology. Vol.4, No.1, pp.4-12

Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas.. Jakarta: Depdiknas

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Strategi Pembelajaran MIPA. Dikti Ditjen PMPTK Jakarta

Elizabeth jaya joseph. (2009). Effectiveness Of Khatena Training Method On The Creativity Of Form Four Students In A Selected School. Disertasi. University of malaya doctor of philosophy in education.

Gamze Sezgin Selçuk, dkk. (2008). The Effects of Problem Solving Instruction on Physics Achievement, Problem Solving Performance and Strategy Use.[online] tersedia di http://www.journal.lapen.org.mx. Lat. Am. J. Phys. Educ. Vol. 2, No. 3, Sept. 2008 [15 Agustus 2010]

93 Gulo, W. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia

Heller, P & Hollabaugh. (1992). Teaching problem solving through cooperative grouping. Part I: Group versus individual problem solving. American Journal of Physics. 60, (70).

Hidayati. (2008). Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMK pada Materi Momentum dan Impuls. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan Lee, Jong-Yeon, dkk. (2010). Development and Implementation of a Web-based

Tool to Support Creative Problem Solving (CPS). International Journal for Educational Media and Technology.Vol.4, No.1, pp.21-36

Mahjardi. (2000). Analisis Kesulitan Siswa Kelas 1 MAN dalam Pemahaman Konsep Fisika Pokok Bahasan Suhu dan Kalor. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan

Margendoller, J.R, Maxwell, N.L, dan Bellisimo, Y. (2006). The Effectivenes of Problem-Based Instruction: A Comperative Study of Instructional Methods and Student Charactheristics. The Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning, Volume 1 No 2

National Science Teachers Association in Collaboration with the Association for the Education of Teachers in Science. (2003). Standards for ScienceTeacher Preparation.

Osarizalsyam. (2006). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) Pada Konsep Ekosistem untuk Kemampuan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar siswa. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Paul D. Reali. (2008). Creating the Future: Conceptualizing a How-to Guide to Creative Problem Solving. Thesis: Buffalo State College, State University of New York. International Center for Studies in Creativity

Poedjiadi, A. (2003). Interaksi dalam Pembelajaran Menggunakan Model Sains Teknologi Masyarakat. Makalah. Bandung: tidak diterbitkan.

94 Poerwadarminta ,W. (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai

Pustaka.

Pucio, G Kristin.(1994). An Analisis of an Observational Study of Creative Problem Solving for Primary Children. Thesis: University of College at Buffalo. Center for Studies In Creativity.

Puccio, G, dkk. (2005). Current development in creative problem solving form organization: A focus on thinking skill and styles. The Korea Journal of thinking & Problem Sloving, 15(2), 43-76

Purba, Janulis P. (2003). Pengembangan Dan Implementasi Model Pembelajaran Fisika Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah. Disertasi. PPs UPI Bandung: tidak diterbitkan

Ridwan Efendi. (2010). Kemampuan Fisika Siswa Indonesia Dalam Timss (Trend Of International On Mathematics And Science Study. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010. ISBN : 978-979-98010-6-7

Santyasa, I Wayan. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Makalah disajikan dalam pelatihan tentang penelitian tindakan kelas bagi guru-guru smp dan sma di nusa penida, tanggal 29 Juni s.d 1 Juli 2007

Santyasa, I Wayan. (2004). Model Problem Solving Dan Reasoning Sebagai Alternatif Pembelajaran Inovatif. Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia V: Surabaya

Santyasa, I Wayan. (2007). Pengembangan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Bagi Siswa Sma Dengan Pemberdayaan Model Perubahan Konseptual Berseting Investigasi Kelompok. Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Ganesha Saprudin.(2010). Pengembangan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Untuk

Mengembangkan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam Pembelajaran Fisika di SMP. Prosiding Seminar nasional Fisika 2010. ISBN: 978-979-98010-6-7

Steven Baptist. (2010). Distinctive Creativity Endeavour Model For CreativeThinking: An Expansion Of Osborn-Parnes Creative

95 Problem Solving Approach. SEGi College Kuala Lumpur Vol. 3 No.1. [online] tersedia di

http://www.segi.edu.my/onlinereview/abstract.php?aid=13&&vol= 2&&series=2. [10 November 2010]

Sudjana. 1996. Metode Statistika. Tarsito: Bandung.

Tipler, P.A. (1998). Fisika Untuk Sains dan Teknik. (alih bahasa : Lea Prasetio dan rahmad W). Jakarta: Erlangga

Walpole, Ronald. (1995). Pengantar Statistika (Edisi ke-3). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wirtha, I Made dan Ni Ketut Rapi. 2008. Pengaruh Model Pembelajaran Dan Penalaran Formal Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Negeri 4 Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Lembaga Penelitian. Undiksha

Yamasari, Yuni. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang Berkualitas. Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010 ISBN No. 979-545-0270-1

Dokumen terkait