• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mempunyai saran antara lain:

1. Bagi orangtua

Anak merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ini. Alangkah baiknya jika orangtua memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak. Memperhatikan setiap apa yang dilakukan anak serta lebih ketat dan tegas dalam mendidik moral anak

2. Bagi anak

Agar mengembangkan diri dan memperbanyak kegiatan yang positif dan menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat.

3. Bagi pemerintah daerah

Generasi penerus yang ada di Kampung Jambon merupakan aset besar yang dimiliki oleh Kelurahan Cacaban pada khususnya. Lebih baik jika sarana dan prasarana umum ditingkatkan, dan difasilitasi untuk kegiatan olahraga agar warga dapat memanfaatkannya dengan baik. Membentuk kegiatan yang positif sehingga terhindar dari perilaku menyimpang.

Untuk pemerintah Kota Magelang agar segera merevisi Perda No 16 Tahun 2002 dan menetapkan undang- undang bgi konsumen minuman

keras (miras) agar menimbulkan efek jera, karena konsumen miras yang akan mendapatkan dampak buruk dari miras tersebut.

4. Bagi kepolisian

Kepolisian untuk lebih memperhatikan dan menertibkan warga agar tercipta suasana yang aman dan nyaman bagi warga.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, J, Nurihsan & Mubiar, Agustin. (2013). Dinamika Perkembangan

Anak dan Remaja: Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan.

Bandung: Refika Aditama.

Agus Wibowo. (2012). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Andi Prastowo. (2012). Metode Penelitian Kualitatif: Perspektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Azizah N. (2006). Perilaku Moral dan Religius Siswa Berlatar Belakang

Pendidikan Umum dan Agama. Jurnal Psikologi. 33, 94-109.

Bertens, K. (2004). Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Danny I Yatim & Irwanto. (1991). Kepribadian, Keluarga, dan Narkotika. Jakarta: Arcan.

Darmiyati Zuchdi. (2008). Humaisasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Duska, Ronald & Whelan, Mariellen. (1982). Perkembangan Moral. (alih

bahasa: Dwija Atmoko). Yogyakarta: Kanisius.

Dwija Atmoko. (1982). Perkembangan Moral. Yogyakarta: Kanisius.

Googde, William, J. (2007). Sosiologi Keluarga. (alih bahasa: Lailahanoum Hasyim). Jakarta: Bima Aksara.

Hasbullah. (2009). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali. H Sutirna. (2013). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi Offset

Hendrianti Agustiani. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Refika Aditama.

Hurlock, Elizabeth, B. (1978). Perkembangan Anak. (alih bahasa: Meitasari Tjandra). Jakarta: Erlangga.

Hurlock, Elizabeth, B. (1990). Perkembangan Anak. (alih bahasa: Meitasari Tjandra). Jakarta: Erlangga.

Lexy, J, Moleong. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Posdakarya.

Mohammad Ali & Mohammad Asrori. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.

Muhammad Hasyim A & Dona Eka P. (2009). Kecerdasan Moral pada

Remaja yang Mengalami Deviasi Mothering. Jurnal Psikologi, 2.

Muhibbin Syah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

M Farid Irsyadul. (2012). Dinamika Penerapan Moral Dikalangan Remaja

Desa Beran Ngawi Jawa Timur. Skripsi. Yogyakarta: Lembaga

Penelitian UIN.

Nucci, Larry, P & Narvaez, Darcia. (2014). Handbook Pendidikan Moral dan

Karakter. (alih bahasa: Imam Baehaqie dan Derta Sri Widowatie).

Bandung: Nusa Media.

Nurul Zuriah. (2007). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti: Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ny. Singgih Gunarsa & Singgih Gunarsa. (1995). Psikologi untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.

Ny. Singgih Gunarsa & Singgih Gunarsa. (2007). Psikologi Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

Paul Suparno, dkk. (2003). Pendidikan Budi Pekerti. Yogyakarta: Kanisius. Ratnawati Shinta. (2001). Keluarga Kunci Sukses Anak. Jakarta: Kompas. Rijalihadi G. (2011). Fenomena Kenakalan Remaja Di Indonesia. Artikel

BkkbN.

Shanthut K. A. (1998). Menumbuhkan Sikap Sosial, Moral, dan Spiritual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sharma Hari D. (2007). Kiat Membentuk Karakter Anak dengan Lebih Baik. (alih bahasa: Helen Ishwara). Jakarta: Intisari Mediatama.

Sjarkawi. (2006). Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Aksara. Singgih D Gunarsa. (1983). Pedoman Perkembangan Anak dan Remaja.

Jakarta: Gunung Mulia.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Soemarno Soedarsono. (2002). Charakter Building: Membentuk Watak. Jakarta: Gramedia

Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Lampiran. 1

Pedoman Observasi

A. Mengamati lokasi dan keadaan di kampung Jambon, Cacaban, Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah

1) Lingkungan di sekitar kampung Jambon 2) Masyarakat di sekitar kampung Jambon B. Mengamati interaksi antar warga masyarakat

1) Suasana di kampung Jambon

2) Kegiatan apa yang dilakukan warga kampung Jambon 3) Interaksi antar warga masyarakat kampung Jambon

Lampiran. 2

Pedoman Dokumentasi a. Foto kegiatan pemuda di kampung Jambon

Lampiran. 3

Pedoman Wawancara A. Orangtua

1) Bagaimana pendidikan agama yang ibu/bapak ajarkan kepada anak di rumah?

2) Apakah ibu/bapak mengajarkan nilai-nilai sosial seperti membantu tetangga yang sedang tertimpa musibah?

3) Seperti apa ibu/bapak mengajarkan nilai sosial tersebut?

4) Apakah ibu/bapak mengajarkan kesetraraan gender atau persamaan derajad laki-laki dan perempuan kepada anak?

5) Dalam keluarga apakah ada perlakuan khusus terhadap anak perempuan atau laki-laki?

6) Apakah anak diberikan kebebasan berpendapat? Dalam hal apa atau memutuskan masalah apa?

7) Ketika anak berbohong, apa yang orangtua lakukan? menghukum atau memberikan pengertian?

8) Apakah orangtua selalu membantu anak atau membiarkan anak menyelesaikan persoalannya sendiri?

9) Ketika anak merasa putus asa, adakah motivasi yang diberikan dengan cara apa?

10)Tanggung jawab seperti apa yang orangtua berikan ketika anak di rumah?

11)Apakah orangtua selalu memberikan contoh atau teladan kepada anak? Dalam hal apa saja?

12)Bentuk kasih sayang seperti apa yang orangtua berikan kepada anak? 13)Orangtua lebih sering memberikan nasehat atau memarahi? Jika

memberikan nasehat bagaimana caranya?

14)Adakah usaha orangtua dalam mengontrol pergaulan anak? Dengan pengawasan, kebebasan, atau kekangan?

15)Dalam keluarga siapa yang lebih berperan mendidik anak? 16)Adakah kerjasama antara ayah dengan ibu?

17)Apakah ayah memberikan teladan serta nasehat kepada anak? 18)Apakah ibu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga

dapat mengawasi perkembangan anak?

19)Adakah campur tangan masyarakat dalam mengawasi pergaulan anak di luar rumah?

20)Apakah lingkungan ikut berpengaruh dalam perkembangan anak? 21)Lingkungan lebih berpengaruh negatif atau positif?

22)Apa kegiatan sehari-hari keluarga?

23)Adakah waktu untuk berkumpul atau menemani anak belajar?

24)Apakah ada kegiatan keluarga ketika libur? Piknik atau sekedar makan diluar?

25)Dari kampung apakah ada kegiatan untuk pemuda? Kegiatan seperti apa?

26)Kegiatan apa yang diadakan oleh kampung sebagai rutinitas mengisi waktu libur dengan hal-hal yang positif?

B. Anak

1) Bagaimana pendidikan agama yang orangtua ajarkan di rumah? 2) Apakah orangtua k mengajarkan nilai-nilai sosial seperti membantu

tetangga yang sedang tertimpa musibah?

3) Seperti apa orangtua mengajarkan nilai sosial tersebut?

4) Apakah orangtua mengajarkan kesetaraan gender atau persamaan derajad laki-laki dan perempuan?

5) Dalam keluarga apakah ada perlakuan khusus terhadap anak perempuan atau laki-laki kepada anda?

6) Apakah anda diberikan kebebasan berpendapat? Dalam hal apa atau memutuskan masalah apa?

7) Ketika anda berbohong, apa yang orangtua lakukan? menghukum atau memberikan pengertian?

8) Apakah orangtua selalu membantu anda atau membiarkan anda menyelesaikan persoalannya sendiri?

9) Ketika anda merasa putus asa, adakah motivasi yang diberikan dengan cara apa?

11)Apakah orangtua selalu memberikan contoh atau teladan kepada anda? Dalam hal apa saja?

12)Bentuk kasih sayang seperti apa yang orangtua berikan kepada anda? 13)Orangtua lebih sering memberikan nasehat atau memarahi? Jika

memberikan nasehat bagaimana caranya?

14)Adakah usaha orangtua dalam mengontrol pergaulan anda? Dengan pengawasan, kebebasan, atau kekangan?

15)Dalam keluarga siapa yang lebih berperan mendidik anda? 16)Adakah kerjasama antara ayah dengan ibu?

17)Apakah ayah memberikan teladan serta nasehat kepada anda?

18)Apakah ibu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga dapat mengawasi perkembangan anak?

19)Adakah campur tangan masyarakat dalam mengawasi pergaulan anak di luar rumah?

20)Apakah lingkungan ikut berpengaruh dalam perkembangan anak? 21)Lingkungan lebih berpengaruh negatif atau positif?

22)Apa kegiatan sehari-hari keluarga?

23)Adakah waktu untuk berkumpul atau menemani anda belajar?

24)Apakah ada kegiatan keluarga ketika libur? Piknik atau sekedar makan diluar?

25)Dari kampung apakah ada kegiatan untuk pemuda? Kegiatan seperti apa? 26)Kegiatan apa yang diadakan oleh kampung sebagai rutinitas mengisi

C. Lurah Cacaban

1) Apakah bapak sudah memahami betul kehidupan warga bapak terutama yang berada di kampung Jambon?

2) Seperti apa tanggapan bapak sebagai lurah di kelurahan Cacaban?

3) Perhatian seperti apa yang bapak berikan ketika melihat kehidupan warga? 4) Adakah program khusus dari pemerintah untuk mengantisipasi adanya hal-

hal negatif yang terjadi pada warga bapak?

D. Kapolsek Magelang Tengah

1) Apakah bapak sudah memahami betul kehidupan warga bapak terutama yang berada di kampung Jambon?

2) Seperti apa tanggapan bapak sebagai kapolsek yang kebetulan kantor bapak berada di kampung Jambon?

3) Perhatian seperti apa yang bapak berikan ketika melihat kehidupan warga? 4) Adakah program khusus dari kepolisian untuk mengantisipasi adanya hal- hal negatif yang terjadi pada warga kecamatan Magelang Tengah khususnya kampung Jambon?

             

Dokumen terkait