• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan penelitian, dan pembahasan tentang pengaruh suhu pada adsorpsi kation Ca2+ oleh adsorben silika dari bagasse tebu saran yang dapat diajukan antara lain:

1. Melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bahan baku yang berbeda (mengganti bagasse tebu dengan bahan yang lain).

2. Melakukan penelitian dengan uji yang lain, misalnya uji untuk mengetahui faktor lain yang mempengaruhi adsorpsi (seperti uji porositas dll).

3. Menerapkan penelitian adsorpsi lebih lanjut pada kation yang berbeda untuk mengatahui apakah silika yang berasal dari bagasse tebu dapat diaplikasikan untuk mengikat kation selain Ca2+.

4. Melakukan penelitian keasaman setelah bagasse tebu menjadi adsorben yang berupa silika gel.

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, S., Setyawan, H., Winardi S., Purwanto, A. & Balgis, R. (2009). A Facile Method for Production of High Purity Silica Xerogel from Bagasse

Ash.Advanced Powder Technology20 (2009). 468–472.

Altaher, H., & ElQada, E. (2011). Investigation of the Treatment of Colored Water Using Efficient Locally Available Adsorbent. International Journal

of Energy and Environment. 2 (6):1113-1124

Akhinov, F. A., dkk. (2010). Sintesis Silika Aerogel Berbasis Abu Bagasse dengan Pengeringan Pada Tekanan Ambient. Prosiding: Seminar Rekayasa

Kimia dan Proses. Surabaya: ITS.

Amaria. (2012). Adsorpsi Ion Sianida Dalam Larutan Menggunakan Adsorben Hibrida Aminopropil Silika Gel Dari Sekam Padi Terimpregnasi Aluminium.Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 19, No.1: 56-65.

Anam, C., Sirojudin, & Firdausi, K. S. (2007). Analisis Gugus Fungsi Pada Sampel Uji, Bensin Dan Spiritus Menggunakan Metode Spektroskopi FTIR.

Berkala Fisika. Vol 10. No.1. 79-85.

Anggraeni, N. (2015). Penetapan Kadar Vitamin C dan Timbal dalam Kentang

(Solanum Tuberosum L). Diambil pada tanggal 15 Juni 2017, dari

http://documentslide.com/documents/penetapan-kadar-pb-dalam kentang.html

Arwida, S. D. (2008).Arabicum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Atkins, P.W. (1997).Kimia Fisika, Jilid 2, Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. Brinker, C.J., & W.J. Scherer. (1990). Sol-Gel Science: The Physics and

Chemistry of Sol Gel Processing. San Diego: Academic Press.

Budi, E. (2011). Kaidah Difraksi Sinar X dalam Analisis Struktur Kristal KBr.

Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. XI No. 1. Universitas Negeri Jakarta.

Buhani & Suharso. 2010. Modifikasi Silika Dengan 3-Aminopropiltrimetoksisilan Melalui Proses Sol Gel untuk Adsorpsi Ion Cd (II) dari Larutan. Jurnal

Sains MIPA. Vol. 16, No. 3, Hal: 177-183. ISSN 1978-1873. Lampung:

Universitas Lampung Indonesia.

Chakraverty, A., Mishra, P., dan Banerjee, D. (1988). Investigation of Combustion of Raw and Acid-Leached Rice Husk for Production of Pure Amorphous White Silica. Journal of Materials Science. Vol. 23. Hlm. 21-24.

Chandrasekhar, S., Pramada, P.N., dan Majeed, J. (2006). Effect of calcination temperature and heating rate on the optical properties and reactivity of rice husk ash.Journal of Materials Science.Vol. 41. Hlm. 7926-7933.

Cullity, B. D. (1992). Element of X-Ray Diffraction. Department of Metallurgical Enginering and Material Science. Edisson-Wesley Publishing Company: Inc. USA.

Govindarajan & Jayalakshmi G. (2011). XRD, FTIR and Microstructure Studies

of Calcined Sugarcane Bagasse Ash. Pelagia Research Library. 2(3). Hlm.

44-54.

Goyal, A., dkk. (2009). Properties and Reactivity of Sugarcane Bagasse Ash.Tottory: Tottory University.

Hanafi, A. & Nandang A. (2010). Studi Pengaruh Bentuk Silika dari Abu Ampas Tebu terhadap Kekuatan Produk Keramik. Jurnal Kimia Indonesia. Vol.5 (1). H.35-38.

Handayani, M. & Sulistiyono, E. (2009). Uji Persamaan Langmuir dan Freundlich pada Penyerapan Limbah Chrom (VI) oleh Zeolit. Prosding Seminar

Nasional Sains dan Teknologi NuklirPTNBR-BATAN.

Hariharan, V. & Sivakumar, G. (2013). Studies On Synthesized Nanosilica Obtained From Bagasse Ash. Internatinal Journal of ChemTech Research.

CODEN (USA): IJCRGG. ISSN: 0974-4290 Vol.5, NO.3, PP 1263-1266. Hartati, I., Riwayati, I. & Kurniasari, L. (2011). Potensi Xanthate Pulpa Kopi

Sebagai Adsorben pada Pemisahan Ion Timbal dari Limbah Industri Batik.

Momentum, Vol. 7, No. 2, halaman: 25- 30. Semarang: Fakultas Teknik

Universitas Wahid Hasyim.

Ikhsan, J., Sulastri, S. & Priyambodo, E. (2015). Measurement Of Rate Of Cation Exchange Reactions On Surface Of Silica Separated From Lapindo Mud.

International Confrence on Research, Implementation, Education of

Mathematics and Sciences (ICRIEMS 2015). Yogyakarta: FMIPA UNY. Indriyanti, N. Y., Nuryono, & Narsito. (2011). Kajian Adsorpsi-Desorpsi Au (III)

dalam Sistem Au/Cu/Ag pada Kolom Hibrida Merkapto-Silika. Prosiding

Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III. Surakarta: Program

Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS.

Jal, P.K., Patel, S., & Mishra, B.K. (2004). Chemical Modification of Silica Surface by Immobilization of Functional Group for Extractive Concentrations of Metal Ions.Talanta. 62(5). Hlm. 1005–1028.

Kalaphaty, U., Proctor, A., dan Schultz, J. (2000). Production and Properties of Flexible Sodium Silicate Fils From Rice Hull Ash Silica. Bioresource

Kamath, S. R. dan Proctor, A. (1997). Silica Gel from Rice Hull Ash: Preparation and characterization.AACC International.75 (4). 484-487.

Khopkar, S. M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Kristianingrum, S., Siswani, E. D., & Fillaeli, A (2011). Pengaruh Jenis Asam pada Sintesis Silika Gel dari Abu Bagasse dan Uji Sifat Adsorptifnya terhadap Ion Logam Tembaga (II). Prosiding Seminar Nasional Kimia

.Yogyakarta: UNY.

Kristanto, J. K. & Riandari, D. (2013). Analisis Pengaruh Kebisingan dan Temperatur Terhadap Produktivitas PembuatanSpare Part Motor Pada Ud. Sinar Abadi Waru Sidoarjo.JTM, Volume 01 Nomor 02. Universitas Negeri Surabaya.

Kundari, N.A. & Wiyuniati, S. (2008). Tinjauan Kesetimbangan Adsorpsi Tembaga dalam Limbah Pencuci PCB dengan Zeolit.Seminar Nasional IV

SDM Teknologi Nuklir. Yogyakarta: ISSN 1978-0179.

Kurnia, A. (-). Perunjuk Praktis Budidaya Stroberi. Jawa Barat: Pesona Depok II Estate.

Li-An’Amie, N.L. & Nugraha, A. (2014). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Melalui Desain Produk Perlengkapan Rumah. Jurnal Tingkat Sarjana

Senirupa dan DesainNo.1.

Migas. (2004). Produksi Furfural dan Turunannya: Alternatif Peningkatan Nilai Tambah Ampas Tebu Indonesia. Diambil pada tanggal 27 Maret 2017, dari http://migas-indonesia.com/2004/03/16/produksi-furfural-dan-turunannya-alternatif-peningkatan-nilai-tambah-ampas-tebu-indonesia/

Mujiyanti, D.R, Nuryono & Kunarti, E. S. (2010). Sintesis dan Karakterisasi Silika Gel dari Abu Sekam Padi yang Diimobilisasi dengan 3-(Trimetoksisilil)-1-Propantiol. Jurnal Sains dan Terapan Kimia, Vol.4, No.2, hal 150-167. Universitas Lambung Mangkurat.

Nicolet, T. (2001). Introduction to Fourier Transform Infrared Spectrometry. Thermo Nicolet Corpration.

Novitasari, C. D., Ani, A. & Ekawati, R. (2012). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu (Bagasse) untuk Produksi Bioetanol melalui Proses Sakarifikasi dan Fermentasi Serentak. PELITA, Volume VIII, Nomor 2. Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurhasni, Hendrawati & Saniyyah, N. (2014). Sekam Pdu untuk Menyerap Ion Logam Tembaga dan Timbal dalam Air Limbah. Valensi Vol.4 No. 1, (34-44). ISSN: 1978-8193. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nuryono & Narsito. (2005). Effect of Acid Concentration on Characters of Silica Gel Synthesized from Sodium Silicate.Indonesian Journal Chemistry, 5(1), 23-30. Gadjah Mada University.

Oscik, J. (1982).Adsorption.Chichester: Ellis Horwood Limited.

Prastiyanto, A., Azmiyawati, C. & Darmawan, A. (2006). Pengaruh Penambahan Merkaptobenzotiazol (MBT) Terhadap Kemampuan Adsorpsi Gel Silika dari Kaca pada Ion Logam Kadmium. Universitas Diponegoro Semarang. Rahman, I. A., & V. Padavettan. 2012. Synthesis of Silica Nanoparticles by

Sol-Gel: Size-Dependent Properties, Surface Modification, and Applications in Silica-Polymer Nanocomposites in Review.Journal of Nanomaterials, Vol. 2012: 1-15.

Rizky, A. (2011). Analisa Kadar Kalsium Oksida (CaO) dan Magnesium Oksida (MgO) Pada Pupuk Dolomit Dan Kiserit Secara Titrasi Kompleksometri.

Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Rusono, N., Suanri, A., Candradijaya, A., dkk. (2013). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Pangan dan Pertanian 2015-2019.RPJM.Indd. Direktur Pangan dan Pertanian.

Samadi, B. (2007).Kentang. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Sankari, G., Krishnamoorthy E., Jayakumaran S., dkk. (2010). Analysis of serum immunoglobulins using Fourier transform infrared spectral measurements. Research Article.Biology and Medicine, 2 (3): 42-48.

Sari, N. K. (2010).Analisa Instrumentasi. Klaten: Yayasan Humaniora.

Sastrohamidjojo, H. (1992). Spektroskopi Inframerah. Edisi Pertama. Cetakan

Pertama. Yogyakarta: Liberty.

Scott, R.P.W. (1993). Silica Gel and Bonded Phases, Their Production,

Properties and use in LC. New York: John Willey & Sons Inc.

Sriatun, Taslimah & Suryati, L. (2015). Pemanfaatan Katalis Silika Alumina dari Bagasse pada Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Sisa Pakai. Utilization of Silica Alumina Catalyst from Sugar Cane Bagasse on Biodiesel Synthesis from the Used Cooking Oil. Jurnal Teknologi Industri

Sriyanti, Taslimah, Nuryono & Narsito. (2005). Sintesis Bahan Hibrida AminoSilika Dari Abu Sekam Padi Melalui Proses Sol-Gel. JKSA. Vol. VIII. NO.1. Hlm. 1-10. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro. Stuart, Barbara. (2004). Infrared Spectorscopy: Fundamentals and Applications.

John Wiley & Sons, Ltd.

Sulastri, S. (2009). Modifikasi Silika Gel dalam Kaitannya dengan Peningkatan Manfaat. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan

Penerapan MIPA. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Sulastri, S. & Kristianingrum, S. (2010). Berbagai Macam Senyawa Silika: Sintesis, Karakterisasi dan Pemanfaatan. Prosiding Seminar Nasional

Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Sulastri. (2013). Sintesis dari Abu Sekam Padi Melalui Proses Sol Gel Sebagai Penukar Kation Logam Berat dalam Larutan. Laporan Akhir Penelitian

Disertasi. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Suseno, J. E., & Firdausi, K. S. (2008). Rancang Bangun Spektroskopi FTIR

(Fourier Transform Infrared) untuk Penentuan Kualitas Susu Sapi. Jurnal

Berkala Fisika. Vol 11, hal 23-28. ISSN: 1410-9662.

Sutedjo, M. M. & Kartasapoetra, A. G. (1988). Pengantar Ilmu Tanah;

Terbentuknya Tanah dan Tanah Pertanian. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Suwarto, Octavianty, Y., & Hermawati S. (2014). Top 15 Tanaman Perkebunan. Jakarta: Swadaya.

Syauqiah, I., Mayang, A., & Hetty, A. K. (2011). Analisis Variasi Waktu Dan Kecepatan Pengaduk Pada Proses Adsorpsi Limbah Logam Berat Dengan Arang Aktif.Info Teknik. Volume 12. No. 1. 11-20.

Tandy, E., Hasibuan, I. F., & Harahap, H. (2012). Kemampuan Adsorben Limbah Lateks Karet Alam Terhadap Minyak Pelumas dalam Air. Jurnal Teknik USU, Vol.1, No.2. Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik. USU.

Tokman. N., Akman, S. & Ozsan, M., (2003). Solid Phase Extraction of Bismuth, Lead and Nickel from Seawater using Silica Gel Modified with 3-Aminoproplytriethoxysilane Filled in a Syringe Prior to Their Determination by Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrometry,

Talanta, 59, 201-205.

Tutu, R., Subaer & Usman. (2015). Studi Analisis Karakterisasi dan Mikrostruktur Mineral Sedimen Sumber Air Panas Sulili Di Kabupaten Pinrang. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2. Hal 192-201. Universitas Negeri Makassar.

Vogel. (1990). Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

Wahyuni, M. S. & Hastuti E. (2010). Karakterisasi Cangkang Kerang Menggunakan XRD dan X Ray PHYSICS Basic Unit. Jurnal Neutrino

Vol.3, No 1.

Waseda, Y., Matsubara, E., & Shinoda, K. (2011). X-Ray Diffraction

Crystallography: Introduction, Examples and Solved Problems. London

New York: Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Wijayanti, W.A. (2008). Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di, Pabrik Gula Tjoekir PTPN X, Jombang, Jawa Timur; Studi Kasus Pengaruh Bongkar Ratoon Terhadap Peningkatan Produktivitas Tebu.

Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Winangun, Y. W. (2005). Membangun Karakter Petani Organik Sukses dalam

Era Globalisasi.Yogyakarta: PENERBIT KANISIUS.

Winarna, Sikanna R. & Musafira. (2015). Analisis Kandungan Timbal Pada Buah

Apel (Pyrus Malus.L) yang Dipajangkan Dipinggir Jalankota Palu

Menggunakan Metode Spektrofotometriserapan Atom. Online Jurnal of

Natural ScienceVol 4(1): 32-45. ISSN: 2338-0950.

Wogo, H. E., Segu, J. O., & Ola, P. D. (2011). Sintesis Silika Gel Termobilisasi Dhitizon Melalui Proses Sol-Gel.Jurnal Sains dan Terapan. Vol 5, No.01. Hal 82-92.

Zawrah, M. F., A. A. El-Kheshen, & H. M. Abd-El-Aal. (2009). Facile and Economic Synthesis of Silica Nanopareticles. Journal of Ovonic Research,

Vol. 5, No. 5: 129-133.

Zuryati, U. K. (2005). Pembuatan Silika Gel dari Abu Sekam Padi Menggunakan Asam Sitrat dan Asam Klorida serta Karakterisasinya. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Lampiran 1

Perhitungan untuk Sintesis Silika Gel dari Bagasse Tebu 1. Larutan NaOH 1 M

Larutan NaOH 1 M dibuat dengan cara melarutkan 20 gram kristal NaOH dengan aquades dan diencerkan dalam labu takar 500 mL hingga tanda batas. Perhitungan untuk banyaknya NaOH yang digunakan sebagai berikut:

M =

1 M =

0,5 mol =

Massa kristal NaOH = 0,5 mol x 40 gram/mol Massa kristal NaOH = 20 gram

2. Larutan HCl 1 M

Larutan HCl 1 M dibuat dengan cara mengencerkan larutan HCl 5 M sebanyak 100 mL dengan aquades ke dalam labu takar 500 mL hingga tanda batas. Pengambilan volume larutan HCl didasarkan persamaan pengenceran berikut:

1. 1 = 2. 2

1. 5 M = 500 mL . 1 M

1 =

3. Larutan HCl 0,1 M

Larutan HCl 0,1 M dibuat dengan cara memipet larutan HCl 1 M sebanyak 100 mL ke dalam labu takar 1000 mL, kemudian diencerkan hingga tanda batas. Pengambilan volume larutan HCl 1 M berdasarkan persamaan pengenceran berikut:

1. 1 = 2. 2

1. 1 M = 1000 mL . 0,1 M

1 =

Lampiran 2

Hasil Karakterisasi FTIR dan XRD Silika Gel 1. Spektrum FTIR Silika Gel Hasil Sintesis

Collection time: Wed Mar 08 10:07:45 2017 (GMT+07

Thu Mar 09 13:26:47 2017 (GM Thu Mar 09 13:26:38 2017 (GMT+07:00) FIND PEAKS: Spectrum: **0867 Silika Region: 4000,00 400,00 Absolute threshold: 114,378 Sensitivity: 50 Peak list: Position: 3464,81 Intensity: 89,634 Position: 1094,65 Intensity: 91,177 Position: 463,87 Intensity: 94,827 Position: 1638,19 Intensity: 100,409 Position: 797,25 Intensity: 104,623 4 6 3 ,8 7 7 9 7 ,2 5 1 0 9 4 ,6 5 1 6 3 8 ,1 9 3 4 6 4 ,8 1 90 95 100 105 110 % T ra n s mi tt a n c e 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 Wavenumbers (cm-1)

2. Hasil analisis FTIR kiesel gel 60 Merck

Collection time: Wed Mar 15 09:32:41 2017 (GMT+07

Wed Mar 15 10:27:58 2017 (G

Wed Mar 15 10:27:57 2017 (GMT+07:00) FIND PEAKS:

Spectrum: **0874 Silika Gel 60 Kiesel Region: 4000,00 400,00 Absolute threshold: 107,699 Sensitivity: 50 Peak list: Position: 1097,17 Intensity: 93,854 Position: 471,16 Intensity: 95,380 Position: 3462,86 Intensity: 95,624 Position: 1637,09 Intensity: 99,173 Position: 2361,20 Intensity: 99,866 Position: 800,85 Intensity: 100,600 4 7 1 ,1 6 8 0 0 ,8 5 1 0 9 7 ,1 7 1 6 3 7 ,0 9 2 3 6 1 ,2 0 3 4 6 2 ,8 6 92 94 96 98 100 102 104 106 % T ra n s mi tt a n c e 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 Wavenumbers (cm-1)

Lampiran 3

Perhitungan untuk Pembuatan Larutan Eksperimen Adsorpsi Mr Ca (NO3)2.4H2O = 40,0 + (2 . 14,01 + 6 . 16,00) + (8 . 1,00 + 4 . 16)

= 40,0 + 28,02 + 96,00 + 8,00 + 64,00 = 236, 02 gr/mol

1. Pembuatan Larutan Ca (NO3)2 konsentrasi 10 ppm dalam 1 L Massa Ca (NO3)2.4H2O =

= 59,005 mg = 0,059005 gram

aquademineralisata

0,059005 gram Ca (NO3)2.4H2O Labu Ukur 1000 mL

Diencerkan hingga tanda batas

2. Pembuatan Larutan Ca (NO3)2 konsentrasi 20 ppm dalam 1 L Massa Ca (NO3)2.4H2O =

= 118,01 mg = 0,11801 gram

aquademineralisata 0,11801 gram Ca (NO3)2.4H2O Labu Ukur 1000 mL

Lampiran 4

Penentuan Persamaan Garis Regresi Linear Larutan Standar Ca2+

A. Penentuan Persamaan Garis Regresi Linear Larutan Standar Ca2+ 1. Data konsntrasi dan absorbansi larutan standar Ca2+

Konsentrasi (ppm) Absorbansi 0,5000 0,0375 1,0000 0,1113 2,0000 0,1802 3,0000 0,2479 5,0000 0,3989 7,0000 0,5166 10,0000 0,6850

2. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Linear dan Uji Signifikasi Garis Regresi

Data Statistik Penentuan Persamaan Garis Regresi Linear Larutan Standar Ca2+ No X (ppm) Y (Absorbansi) X2 Y2 XY 1 0,5000 0,0375 0,25 0,00140625 0,01875 2 1,0000 0,1113 1 0,01238769 0,1113 3 2,0000 0,1802 4 0,03247204 0,3604 4 3,0000 0,2479 9 0,06145441 0,7437 5 5,0000 0,3989 25 0,15912121 1,9945 6 7,0000 0,5166 49 0,26687556 3,6162 7 10,0000 0,6850 100 0,469225 6,85 Ʃ 28,5 2,1774 188,25 1,00294216 13,69485

Berdasarkan data diatas, dapat ditentukan garis regresi linear y = ax + b

a

=

=

=

b

=

=

=

= 0,03875831

3. Penentuan Signifikasi Korelasi X (Konsentrasi Larutan Standar Ca2+ dengan Y Absorbansi

Korelasi X dan Y dapat ditentukan dengan teknik korelasi momen tangkar dari Pearson (product moment correlation), yaitu dengan menggunakan persamaan berikut: Rhitung

=

=

=

=

= 0,99594974

Berdasarkan persamaan di atas dapat diketahui persamaan regresi linear larutan standar Ca2+ adalah y = 0,06688042 x + 0,03875831 dengan R = 0,99594974. Harga R kemudian dikonsultasikan dengan nilai R momen tangkar dengan jumlah data 7 pada taraf signifikasi 1%. Berdasarkan hasil perhitungan

tersebut, didapatkan hasil yang menyatakan bahwa nilai R hitung lebih besar dari nilai R tabel (0,874). Sehingga ada korelasi signifikan antara X dan Y. 4. Perhitungan Linearitas Garis Regresi Linear Larutan Standar Ca2+

Persamaan garis regresi linear diuji linearitasnya terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menentukan konsentrasi sampel. Uji linearitas dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut:

Diket : k = 2, n=7 JKreg

=

=

=

dbreg = k–1 = 2–1 = 1 JKres =Ʃ Y2 JKreg = 1,00294216 0,99627579 = 0,00666637 dbres = n–k = 7–2 = 5

RJKreg

= = =

0,99627579

RJKres

= = =

0,001333274

F hitung

= = =

747,240095

Nilai F hitung dibandingkan dengan harga F tabel dengan db (1,5) pada taraf 1% yaitu 16,26. Nilai F hitung lebih besar dari harga F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresinya adalah linear dan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi Ca2+.

Lampiran 5

Analisa Adsorpsi dengan Spektrofotometer Serapan Atom

1. Adsorpsi Kation Ca2+ oleh Silika Gel denga Variasi Suhu 27°C dan 37°C pada Waktu 15 Menit dan 60 Menit.

2. Adsorpsi Kation Ca2+ oleh Silika Gel denga Variasi Suhu pada Waktu 15 Menit.

Lampiran 6

Data dan perhitungan untuk pengaruh suhu pada eksperimen adsorpsi kation Ca2+oleh adsorben silika dari bagasse tebu

Pada eksperimen adsorpsi variasi yang digunakan yaitu varisi suhu, yaitu 27oC, 32oC, 37oC, 42oC, 47oC dan 52oC. Adsorpsi dilakukan pada kondisi pH 5 dan waktu 15 menit.

Data Absorbansi pada Berbagai Variasi Suhu

Suhu(oC) Absorbansi Konsentrasi 10 ppm Konsentrasi 20 ppm 27 0,2700 0,5153 32 0,2738 0,5407 37 0,3831 0,5130 42 0,3723 0,5146 47 0,3388 0,5304 52 0,3193 0,5009

Perhitungan pada konsentrasi larutan 10 ppm Konsentrasi awal

Perhitungan konsentrasi awal Ca2+secara eksperimen Y = 0,06688X + 0,038758

0,7162 = 0,06688X + 0,038758 X =

X = 10,129

Untuk suhu 27oC pada silika gel Absorbansi pengikatan = 0,2700

1. Perhitungan konsentrasi sisa Ca2+secara eksperimen Y = 0,06688X + 0,038758

X =

X = 3,4576

2. Perhitungan % Ca2+yang terikat secara eksperimen

% terikat = x100% = x100% = 65,8650% Suhu (oC) X % terikat (%) 27 3,4576 65,8650 32 3,5144 65,3043 37 5,1487 49,1707 42 4,9872 50,7641 47 4,4863 55,7092 52 4,1947 58,5880

Perhitungan pada konsentrasi larutan 20 ppm Absorbansi = 0,6823 x faktor pengenceran

= 0,6823 x 2 =1,3646

Perhitungan konsentrasi awal Ca2+secara eksperimen Y = 0,06688X + 0,038758

1,3646 = 0,06688X + 0,038758 X =

Untuk suhu 27oC pada silika gel Absorbansi pengikatan = 0,5153

1. Perhitungan konsentrasi sisa Ca2+secara eksperimen Y = 0,06688X + 0,038758

0,5153 = 0,06688X + 0,038758 X =

X = 7,1253

2. Perhitungan % Ca2+yang terikat secara eksperimen

% terikat = x100% = x100% = 64,0576% Suhu (oC) X % terikat (%) 27 7,1253 64,0576 32 7,5051 62,1417 37 7,0909 64,2311 42 7,1149 64,1100 47 7,3511 62,9185 52 6,9100 65,1436

Lampiran 7 Skema Penelitian 1. Preparasi Bagasse Tebu

600°C, selama 5 jam

Ayakan 200 mesh Bagasse tebu

Dikeringkan

dibawah sinar Dibakar

Sampel dikalsinasi

Ditumbuk dan Diayak

Abu bagasse tebu halus berwarna abu-abu

2. Pembuatan natrium silikat Netral Filtrat Dicuci Disaring dengan penyaring Buchner 2 jam Diaduk dengan magnetic stirrer 1 L HCl 0,1 M Toples plastik 20 gr abu bagasse tebu 400 ml NaOH 1 M Teflon Oven, 80°C Abu bagasse netral Konstan Dipanaskan dan diaduk Disaring Residu Larutan Natrium Silikat Filtrat 90°C, selama 1 jam

3. Pembuatan Silika Gel Tetes demi tetes

Diaduk denganmagnetic stirrer

Dicuci hingga netral

Karakterisasi FTIR, Silika Gel Dikeringkan pada suhu

80°C selama 5 jam Hidrogel Silika Filtrat Disaring Gel, pH 7 Larutan Natruim Silikat HCl 1 M

4. Eksperimen Adsorpsi Variasi Suhu 0,2 gram silika gel

Erlenmeyer 200 mL larutan Ca(NO3)2 Memanaskan dan Mengaduk pH 5, waktu 15 menit

Setelah suhu teramati 27°C, 32°C, 37°C, 42°C, 47°C, dan 52°C

Sampel di AAS Centifuge Mengambil 5 mL

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian

Pengeringan abu bagasse

Pereaksian abu dengan HCl

Sintesis natrium silikat

Abu bagasse halus

Abu bagasse netral

Pemisahan residu dan filtrat natrium silikat

Dokumen terkait