• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Bagi Guru

Diharapkan metode bernyanyi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan metode pembelajaran yang efektif bagi anak autis dalam

123

melatih atau meningkatkan kemampuan berbicara siswa (peserta didik). Untuk memaksimalkan kemampuan berbicara anak, melalui aktivitas bernyanyi guru dapat sekaligus melatihkan organ berbicara anak (adanya aktivitas menggerakkan mulut) dengan menekankan pada pengucapan yang jelas, benar dan lancar.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian mengenai pengaruh metode bernyanyi terhadap kemampuan berbicara pada anak autis kelas V Sekolah Dasar dapat dipergunakan sebagai salah satu informasi dalam menentukan atau menyusun kebijakan kurikulum di sekolah yang berkaitan dengan kemampuan berbicara siswa (peserta didik) dan metode bernyanyi.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian mengenai pengaruh metode bernyanyi terhadap kemampuan berbicara pada anak autis kelas V Sekolah Dasar dapat dipergunakan sebagai dasar bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang pengaruh metode bernyanyi terhadap kemampuan berbicara pada anak autis. Selain itu, keterbatasan penelitian yang ditemui pada hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh peneliti yang lain sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan tindakan yang tepat terkait faktor tersebut di dalam penelitian yang selanjutnya.

124

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2006). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ahmad Nawawi, dkk. (2009). Media Komunikasi Augmentatif Bagi Anak Autis Spektrum Disorder (ASD). Bandung: PLB FIP UPI. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195412071 981121-AHMAD_NAWAWI/AUGMENTATIF_BAGI_ANAK_ASD.pdf pada tanggal 1 Desember 2014.

Astati. (1995). Terapi Okupasi, Terapi Bermain dan Terapi Musik Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Bandi Delphie. (2009). Pendidikan Anak Autis. Sleman: KTSP.

Bonny Danuatmaja. (2003). Terapi Anak Autis di Rumah. Jakarta: Puspa Swara. Burhan Nurgiyantoro. (2013). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFFE.

Campbell, Don. (2002). Efek Mozart - Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh. Terj. T. Hermaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Chorina Purnama Sari. (2012). “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Strategi Bernyanyi Pada Anak Kelompok A TK Pancasila I Kecamatan Karang Pilang Surabaya”. Paud Teratai. Vol. 2, Nomor 1, Januari. Diakses dari: http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paud- teratai/article/view/1809/baca-artikel pada tanggal 1 Desember 2014. Christie, Phil., at all. (2011). Langkah Awal Berinteraksi dengan Anak Autis. Terj.

Yana Shanti Manimuspika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Cozby, Paul C.(2009). Methods in Behavioral Research, Ninth Edition. Terj. Maufur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depdikbud. (1991). Pedoman Guru Bidang Pengembangan Pengetahuan di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Proyek Pembinaan Mutu Taman Kanak- kanak.

Depdikbud. (1994). Petunjuk Teknis Proses Belajar Mengajar di Taman Kanak- kanak. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu Taman Kanak-kanak.

Dwi Sunar Prasetyono. (2008). Serba-Serbi Anak Autis(Autisme dan Gangguan Psikologis Lainnya). Yogyakarta: Diva Press.

125

Emira Martini. (1995). Terapi Okupasi, Bermain dan Musik Untuk Anak Tunagrahita. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Etty Indriati. (2011). Kesulitan Bicara dan Berbahasa Pada Anak: Tertapi dan Strategi Orang Tua. Jakarta: Prenada.

Endang Supartini. (2003). Patologi Wicara (Buku Pegangan Kuliah). Yogyakarta: PLB FIP UNY.

Fera Diana. (2013). “Penerapan Metode Bernyanyi Dengan Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Di Kelompok B2 Taman Kanak-kanak Aisyiyah II Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Skripsi. Prodi Sarjana S1 Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan, FKIP, Universitas Bengkulu. Diakses dari: http://repository.unib.ac.id/4156/1/I,II,III-1-13-fer-FI.pdf pada tanggal 1 Desember 2014.

Galih A Veskarisyanti. (2008). 12 Terapi Autis Paling Efektif & Hemat untuk Autisme, Hiperaktif dan Retardasi Mental. Yogyakarta: Galangpress. Griffin, Simone & Dianne Sandler. (2010). Motivate to Communicate 300

Permainan dan Aktivitas untuk Anak Autis. Terj. Yana Shanti Manimuspika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hallahan, Daniel P., James M. Kauffman & Paige C. Pullen. (2009). Exeptional Learners: An Introduction to Special Education. United State of America: Pearson.

Handojo Y. (2003). Autisma: Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi Untuk Mengajar Anak Normal, Autis dan Perilaku Lain. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Harimurti Kridalaksana. (2005). Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Harun Rasyid. (2012). Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Heidy Claudia. (2013). “Model Pembelajaran Bernyanyi Untuk Meningkatkan Artikulasi Bicara Anak Autis”. Tesis. Program Studi Pendidikan Seni, Sekolah Pasca Sarjana, UPI. Diakses dari: http://repository.upi.edu/2121/2/T_PSN_1101123_Abstract.pdf pada tanggal 1 Desember 2014.

Henry Guntur Tarigan. (2008). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

126

Jasa Ungguh Muliawan. (2009). Manajemen Play Group dan Taman Kanak- kanak. Yogyakarta: DIVA Press.

Juang Sunanto. (2006). Penelitian dengan Subjek Tunggal. Bandung: UPI Press. ____________. (2012). “Desain Penelitian Subjek Tunggal (Single Subjek

Design)”. Makalah disajikan dalam Seminar dan Workshop Single Subject Research dalam Pendidikan Luar Biasa, pada 23 November 2012 di Universitas Negeri Yogyakarta.

Muhammad Sugiarmin. (2014). Bahan Ajar Anak Autis. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195405271 987031-MOHAMAD_SUGIARMIN/ANAK_AUTIS.pdf pada tanggal 17 November 2015.

Made Widyadhita Surya dan Achmad Syarief. (2013). “Sarana Aktivitas Gerak Untuk Anak Autisme Menggunakan Stimuli Cahaya Dengan Wireless Remote Control”. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain.Vol. 2,

Nomor 1. Diakses dari: http://jurnal-

s1.fsrd.itb.ac.id/index.php/product/article/viewFile/280/248 pada tanggal 1 Desember 2014.

Maria Assumpta Rumanti. (2002). Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta: PT Grasindo.

Mirza Maulana. (2012). Anak Autis – Mendidik Anak Autis dan Gangguan Mental Lian Menuju Anak Cerdas dan Sehat. Yogyakarta: Kata Hati.

Muhammad Fadillah & Lilif Mualifatu Khorida. (2013). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini: Konsep & Aplikasinya dalam PAUD. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Muhammad Fadillah. (2012). Desain Pembelajaran PAUD: Tinjauan Teoretik & Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Muhdar Mahmud. (2010). Anak Autis. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195707041 981031-MUHDAR_MAHMUD/Artikel/ANAK_AUTIS.pdf pada tanggal 21 November 2014.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Reggy Panggabean. (2003). “Neurologi Gangguan Bicara”. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme-I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI.

127

Rien Safrina. (2002). Pendidikan Seni Musik. Bandung: CV. Maulana.

Rini Lestari. (2012). “Nyanyian Sebagai Metode Pendidikan Karakter Pada Anak”. Prosidiing Seminar Nasional Psikologi Islami. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses dari: http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/123456789/1760 pada tanggal 1 Desember 2014.

Rio Wijaya. (2014). “Efektivitas Terapi Musik Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Anggota Tubuh Bagi Anak Tunagrahita Sedang Di Kelas II C1 SLB Negeri Padang”. E-JUPEKhu. Vol. 3, Nomor 3, September. Diakses dari: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/article/view/3492 pada tanggal 1 Desember 2014.

Rosemary Kessick. (2011). Autisme dan Pola Makan yang Penting untuk Anda Ketahui. Terj. Intan Dewi Savitri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Saifuddin Azwar. (2015). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sasanti Yuniar. (2003). “Masalah Perilaku pada Gangguan Spektrum Autisme

(GSA)”. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme-I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI.

Sekolah Luar Biasa Autisma Dian Amanah Yogyakarta. (2013). Dokumen II Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan SDLB. Yogyakarta: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta.

________________________________________________. (2013). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan SDLB. Yogyakarta: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sheppard, Philip. (2007). Music Makes Your Child Smarter – Peran Musik dalam Perkembangan Anak. Terj. Henry Wisnu Dewanto. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Siti Halidjah. (2010). “Evaluasi Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan (J-VIP). Vol. 2, Nomor 1,

Januari. Diakses dari:

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jvip/article/view/367/370 pada tanggal 5 Desember 2014.

Smith, Deborah Deutsch & Naomi Chowdhuri Tyler. (2010). Introduction to Special Education: Making a Difference. United State of America: Pearson.

128

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sulih Prastiya. (2010). “Menyanyi Sebagai Metode Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Santriwan-santriwati Kelas Umar Bin Khatab Masjid Pangeran Diponegoro Yogyakarta”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga. Diakses dari: http://digilib.uin-suka.ac.id/5579/ pada tanggal 1 Desember 2014. Tarmansyah. (1996). Gangguan Komunikasi. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti. Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia

Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Wardani I G. A. K. (1995). Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Williams, Christ dan Barry Wright. (2004). How to live with Autism and Asperger Syndrome. Terj. Tim DR. Jakarta: Dian Rakyat.

129

130 Observasi ke :

Hari/Tanggal :

Durasi : 30 menit, dari sampai Nama subjek : AGS (Inisial)

Perilaku : Kemampuan berbicara anak autistik Pengamat : Intan Maharani D.M.

Aspek yang diamati Deskripsi Kosa kata

(semua kata yang mampu diucapkan, kata yang paling

sering diucapkan) Artikulasi

(kejelasan pengucapan vokal dan konsonan) Kelancaran berbicara (terbata-bata, keutuhan kata

yang diucapkan) Kontak mata (menunjukkan perhatian)

Membuat kalimat (mengucapkan minimal 2

kata yang mempunyai makna, misalnya mau minum atau mau makan)

Dokumen terkait