BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif dapat berjalan dengan baik dan efektif seperti apa yang diharapkan. Namun, perlu kiranya pembelajaran generatif sebaiknya diterapkan pada awal siswa masuk sekolah, agar siswa terbiasa dengan kegiatan yang dirancang pada pembelajaran generatif tersebut.
2. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan pembelajaran generatif pada konsep getaran dan gelombang karena pada konsep ini siswa lebih banyak melakukan pengamatan langsung atau eksperimen sehingga dapat tercipta kegiatan pengalaman yang mendukung terlaksananya pembelajaran generatif.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Arikunto, Suharsini, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002, cet. Ke-3.
Barnhart, Thorndike, Advanced Junior Dictionary, New York, Second Edition. Bayyati, Pengaruh Model Pembelajarn Konstruktivisme Dengan Strategi
Generatif Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Perubahan Materi, Jakarta: 2007
Chamberlain, Kathleen, reading, Writing & Inquiry in the Science Classroom Grades 6-12, California: Corwin Press, 2009.
Cohen, Louis dkk, Efffective Teaching, London: Sage Publication, 2005.
Cohen, Louis, A Guide To Teaching Practice, New York: Routledgefalmer, 2006. Cruickshank, Donald. R. The Art Of Teaching, United State: Mc Graw Hill, 2006. Curiculum in Primary Practice, Science 7-11 developing Primary Teaching Skills,
USA dan Canada: Clive Carre dan Carrie Ovens, 1994.
E. Mulyasa, Kurikilum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2002. Grouws, Generative, http//121.ed.psu.edu/success/lessons/lesson3/ISCa3 L.HTM,
2009 /Strategi Pembelajaran Generatif.htm.
Hendrawan,Sanerya, Spiritual Managemen, Bandung, Mizan Pustaka: 2009. Hutapea, Parulina dkk, Kompetensi Plus Teori, Desain,Kasus, dan Penerapan
Untuk HR dan Organisasi yang Dinamis, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2008.
IB. Putu Mardan, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMUN 3 Singaraja Melalui Implementasi Model Pembelajaran Generatif, Aneka Widya IKIP Negri Singaraja, No. 2 Th. XXXIV, April 2001.
Ismail, Zurida, Kaedah Mengajar Sains, Bukit Tinggi: PTS Profesional Publishing, 2005.
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2001.
Mahayukti. Ayu, Pengembangan model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja, Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001.
Makmun, Abin Syamsudin, Psikologi Kependidikan; Perangkat Sistem
Pengajaran Modul, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.
Mardana, IB Putu, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMUN 3 Singaraja Melalui Implementasi Model Pembelajaran Generatif, Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Mason, George, Strategi Generative Learning Error! Hyperlink reference not valid.. 2009/ Strategi Pembelajaran Generatif.htm.
Pannen, Paulina dkk, Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Draft Bahan Ajar PEKERTI/AA, Jakarta:PAU-PPAI-UT, 2001.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya CV. Bandung, 1984.
Redhana I Wayan dan I Dewa Ketut Sastrawidana, Pembelajaran Generatif Dengan Strategi Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Kimia Dasar II, Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2
Th XXXIV, April 2001.
Semiawan, Conny, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2002.
Subarinah, Sri, Pengembangan Rancangan Mata Kuliah Geometri Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme pada Program Studi Pendidikan Matemetika FKIP Universitas Mataram, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 053, Tahun ke-11. Maret 2005.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, cet. Ke-5.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, cet. Ke-14.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Preoses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.
Sumadi, Made, Pengembangan Strategi Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Aktivitas Mengajukan Masalah, Kemampuan Berargumen dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SLTP Negeri I Singaraja, Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No. 2 Th. XXXIV, April 2001.
Sumadi. Made, Pengembangan Strategi Pembelajaran Generatif Untuk
meningkatkan Aktivitas Mengajukan Masalah, Kemampuan
Berargumentasi, dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SLTP Negeri 1 Singaraja, Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, cet. Ke-9.
Tika, Ketut, Efektivitas Model Belajar Generatif Dalam Pembelajaran Fisika
Pada Siswa SMU Negeri Di Singaraja, Aneka Widia IKIP Negeri
Singaraja, No.2 Th XXXIV, April 2001.
Tika. I Ketut, Model Belajar Generatif Sebagai Alternatif Perbaikan Kesalahan Konsepsi Dalam Perkuliahan Fisika Dasar Mahasiswa Jurusan
Pendidikan MIPA STKIP Singaraja, Aneka Widia IKIP Negeri Singaraja,
No.2 Th XXXIV, April 2001.
Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Wittrock, Stategi Pembelajaran Generatif, http:/ /www. stemnetnf.ca/ dfurey/metacog/generate .html 2000/Strategi Pembelajaran Generatif.htm.
Perhitungan Daya Pembeda soal Uji Coba
Untuk menghitung daya pembeda soal menggunakan rumus: D=PA− PB , dimanaPA = BA
JA dan PB=
BB JB
Untuk soal no. 1 ; PA=7
9 =0,77 dan PB= 4
9=0,44 maka D=0,77 - 0,44=0,33
Taraf Kesukaran Soal Uji Coba
No soal BA JA BB JB PA PB D Keterangan 1 7 9 4 9 0,78 0,44 0,34 Cukup 2 8 9 9 9 0,89 1 -0,11 Drop 3 7 9 0 9 0,78 0 0,78 Baik Sekali 4 8 9 5 9 0,89 0,56 0,33 Cukup 5 9 9 4 9 1 0,44 0,56 Baik 6 2 9 2 9 0,22 0,22 0,00 Buruk 7 8 9 8 9 0,89 0,89 0,00 Buruk 8 7 9 0 9 0,78 0 0,78 Baik sekali 9 6 9 3 9 0,67 0,33 0,34 Cukup 10 7 9 4 9 0,78 0,44 0,34 Cukup 11 5 9 3 9 0,56 0,33 0,23 Cukup 12 6 9 3 9 0,67 0,33 0,34 Cukup 13 7 9 3 9 0,78 0,33 0,45 Baik 14 7 9 6 9 0,78 0,67 0,11 Buruk 15 8 9 2 9 0,89 0,22 0,67 Baik 16 6 9 6 9 0,67 0,67 0,00 Buruk 17 7 9 2 9 0,78 0,22 0,56 Baik 18 8 9 8 9 0,89 0,89 0,00 Buruk 19 8 9 6 9 0,89 0,66 0,23 Cukup 20 6 9 2 9 0,67 0,22 0,45 Baik 21 5 9 2 9 0,56 0,22 0,34 Cukup 22 7 9 0 9 0,78 0 0,78 Baik sekali 23 6 9 3 9 0,67 0,33 0,34 Cukup 24 5 9 5 9 0,56 0,56 0,00 Buruk 25 7 9 0 9 0,78 0 0,78 Baik sekali 26 8 9 2 9 0,89 0,22 0,67 Baik 27 5 9 5 9 0,56 0,56 0,00 Buruk 28 8 9 3 9 0,89 0,33 0,56 Baik 29 8 9 2 9 0,89 0,22 0,67 Baik 30 7 9 2 9 0,78 0,22 0,56 Baik 31 6 9 3 9 0,67 0,33 0,34 Cukup 32 7 9 0 9 0,78 0 0,78 Baik sekali 33 4 9 2 9 0,44 0,22 0,22 Cukup 34 2 9 3 9 0,22 0,33 0,11 Drop 35 8 9 2 9 0,89 0,22 0,67 Baik
Perhitungan Distribusi Frekuensi, Rata-Rata (Avarage) dan Standar Deviasi Kelas Eksperimen
A. Pretest
1. Distrbusi Frekuensi
Diketahui data skor hasil belajar peserta didik sebagai berikut:
45 45 50 50 50 55 55 55 60 60
60 60 60 60 60 60 65 65 65 65
65 70 70 70 75 75 75 80 90 90
Langkah-langkah dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: a. Rentang kelas (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 90 – 45 = 45
b. Banyak kelas interval (K) = l – 3,3 log n = 1 – 3,3 log 30 = 1 + 4,875
= 5,875 dibulatkan menjadi 6 c. Panjang kelas interval (i) = ��=45
6 = 7,5 dibulatkan menjadi 8
d. Distribusi frekuensi pretest
No Interval f X fX Bts bwh Bts atas fka X 2 fX2 1 45 – 52 5 48,5 242,5 44,5 52,5 5 2352,52 11761,25 2 53 – 60 11 56,5 621,5 52,5 60,5 16 3203,56 35239,16 3 61 – 68 5 64,5 322,5 60,5 68,5 21 4160,25 20801,25 4 69 – 76 6 72,5 435 68,5 76,5 27 5256,25 31537,5 5 77 – 84 1 80,5 80,5 76,5 84,5 28 6480,25 6480,25 6 85 - 92 2 88,5 177 84,5 92,5 30 7832,25 15664,5 Jumlah 30 - 1879 - - - - 121483,91 Keterangan:
f = frekuensi Bts atas = skor terakhir ditambah 0,5
2. Rata-rata (average) a. Mean ( X ) = fXN = 1879 30 = 62,6 b. Median (Mdn) = l+ l 2N-fkb fi × i, dengan
l : batas bawah dari interval yang mengandung median (1/2 N) N : jumlah frekuensi
fkb : frekuensi kumulatif yang terletak dibawah interval yang mengandung median fi : frekuensi dari interval yang mengandung median
maka, Mdn = 52,5 +
1
2 30 −14
11 × 8 = 52,5−0,73 = 53,23
c. Modus (Mo) = u- fb
fa+fb ×i , dengan
u : batas atas dari interval yang mengandung modus
fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus maka, Mo =60,5− 5 +55 × 8 = 60,5−4 = 56,5
3. Standar deviasi/simpangan baku (SD) = fX
2 N
-fX N 2 = 121483 ,91 30
−
1879 30 2 = 4049,46−3922,93 = 11,25 B. Postest 1. Distribusi frekuensiDiketahui data skor hasil belajar peserta didik sebagai berikut:
40 50 55 55 55 55 60 60 60 60
65 65 65 65 65 70 70 75 75 80
Langkah-langkah dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: a. Rentang kelas (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 95 – 40 = 55
b. Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 30 = 1 + 4,875
= 5,875 dibulatklan menjadi 6 c. Panjang kelas interval (i) = R
K= 55
6 =9,2 dibulatkan menjadi 9
d. Tabel distribusi frekuensi postest
No Interval f X fX Bts bwh Bts atas fka X2 fX2 1 45 – 53 2 49 98 44,5 53,5 2 2401 4802 2 54 – 62 8 58 464 53,5 62,5 10 3364 26912 3 63 – 71 7 67 469 62,5 71,5 17 4489 31423 4 72 – 80 6 76 456 71,5 80,5 23 5776 34656 5 81 – 89 1 85 85 80,5 89,5 24 7225 7225 6 90 – 98 6 84 564 89,5 98,5 30 8836 53016 Jumlah 30 - 2136 - - - - 157943 2. Rata-rata (avarage) a. Mean (X) = fX N = 2136 30 = 71,2 b. Median (Mdn) = l+ 1 2 N-fkb fi ×i = 62,5 + 1 2 30−13 7 × 9 = 62,5 + 2,57 = 65,07 c. Modus (Mo) = u - fb fa+fb ×i = 62,5− 7 7+2 × 9 = 62,5−7 = 55,5
3. Standar deviasi/simpangan baku (SD) = fX 2 N
-
fX N 2 = 157943 30−
2136 30 2 = 5264,77−5069,44 = 13,98Perhitungan Distribusi frekuensi, rata-rata (average) dan standar deviasi (Kelas Kontrol)
A. Pretest
1. Distribusi frekuensi
Diketahui data skor hasil belajar peserta didik sebagai berikut:
40 45 45 50 50 55 55 55 60 60
60 60 60 60 60 65 65 65 65 65
65 70 70 70 75 75 75 80 80 85
Langkah-langkah dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: a. Rentang kelas (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 85 – 40 = 45
b. Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 30 = 1 + 4,875
= 5,875 dibulatklan menjadi 6 c. Panjang kelas interval (i) = dibulatkan menjadi 8 d. Tabel distribusi frekuensi postest
No Interval f X fX Bts bwh Bts atas fka X 2 fX2 1 40 – 47 3 43,5 130,5 39,5 47,5 3 1892,25 5676,75 2 48 – 55 5 51,5 257,5 47,5 55,5 8 2652,25 13261,25 3 56 – 63 7 59,5 416,5 55,5 63,5 15 3540,25 24781,75 4 64 – 71 9 67,5 607,5 63,5 71,5 24 4556,25 41006,25 5 72 – 79 3 75,5 226,5 71,5 79,5 27 5700,25 17100,25 6 80 – 87 3 83,5 250,5 79,5 87,5 30 6972,25 20916,75 Jumlah 30 - 1889 - - - - 122743 Keterangan:
f = frekuensi Bts atas = skor terakhir ditambah 0,5
2. Rata-rata (avarage) a. Mean (X)
=
=
= 62,97 b. Median (Mdn)=
l = c. Modus (Mo) = =3. Standar deviasi/simpangan baku (SD) =
= = = 11,25
B. Postest
1. Distribusi frekuensi
Diketahui data skor hasil belajar peserta didik kelas kontrol sebagai berikut:
40 40 45 45 50 50 50 50 50 55
55 55 60 60 60 60 60 65 65 65
70 70 70 70 75 75 75 80 80 85
Langkah-langkah dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: a. Rentang kelas (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 85 – 40 =45
b. Banyak kelas interval (K) = l – 3,3 log n = 1 – 3,3 log 30 = 1 + 4,875
= 5,875 dibulatkan menjadi 6
c. Panjang kelas interval (i) = dibulatkan menjadi 8 d. Distribusi frekuensi pretest
No Interval f X fX Bts bwh Bts atas fka X 2 fX2 1 40 – 47 4 43,5 174 39,5 47,5 4 1892,25 7569 2 48 – 55 8 51,5 412 47,5 55,5 12 2652,25 21218 3 56 – 63 5 59,5 297,5 55,5 63,5 17 3540,25 17701,25 4 64 – 71 7 67,5 472,5 63,5 71,5 24 4556,25 31893,75 5 72 – 79 3 75,5 226,5 71,5 79,5 27 5700,25 17100,25 6 80 - 87 3 83,5 250,5 79,5 87,5 30 6972,25 20916,75 Jumlah 30 - 1833 - - - - 116399 Keterangan:
f = frekuensi Bts atas = skor terakhir ditambah 0,5
2. Rata-rata (avarage) a. Mean ( X ) =
=
b. Median (Mdn) = l , dengan
l : batas bawah dari interval yang mengandung median (1/2 N) N : jumlah frekuensi
fkb : frekuensi kumulatif yang terletak dibawah interval yang mengandung median
fi : frekuensi dari interval yang mengandung median
maka, Mdn =
c. Modus (Mo) = , dengan
u : batas atas dari interval yang mengandung median
fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus
fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus
maka, Mo = 55,5
3. Standar deviasi/simpangan baku (SD) =
=
Siswa Pretest Postest 1 45 40 2 45 50 3 50 55 4 50 55 5 50 55 6 55 55 7 55 60 8 55 60 9 60 60 10 60 60 11 60 65 12 60 65 13 60 65 14 60 65 15 60 65 16 60 70 17 65 70 18 65 75 19 65 75 20 65 80 21 65 80 22 70 80 23 70 80 24 70 85 25 75 95 26 75 95 27 75 95 28 80 95 29 90 95 30 90 95 N = 30 1905 2140 S2 129,5689 117,4713 F 1,10 Ft 1,85
Uji Homogenitas Kelas Eksperimen
Uji Homogenitas menggunakan rumus:
Dari perhitungan di atas diperoleh harga Fhitung sebesar 1,10, sedangkan harga Ftabel dengan n = 30 dan taraf keyakinan 0,05 sebesar 1,85 karena Fhitung < Ftabel yaitu 1,10 < 1,85 maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas eksperimen bersifat homogen.
Uji Homogenitas Kelas Kontrol
Uji homogenitas menggunakan rumus:
F =
dengan S2
=
Siswa Pretest Postest
1 40 40 2 45 40 3 45 45 4 50 45 5 50 50 6 55 50 7 55 50 8 55 50 9 60 50 10 60 55 11 60 55 12 60 55 13 60 60 14 60 60 15 60 60 16 65 60 17 65 60 18 65 65 19 65 65 20 65 65 21 65 70 22 70 70 23 70 70 24 70 70 25 75 75 26 75 75 27 75 75 28 80 80 29 80 80 30 85 85 N = 30 1885 1830 S2 68,7644 51,3793 F 1,34 Ft 1,85
Dari perhitungan di atas diperoleh harga Fhitung sebesar 1,34, sedangkan harga Ftabel
dengan n= 30 dan taraf keyakinan 0,05 sebesar 1,85, karena Fhitung < Ftabel yaitu 1,34 < yaitu
1,34 < 1,85, maka dapat disimpulkan bahwa sampel bahwa sampel kelas kontrol bersifat homogen.
Kisi-Kisi Instrumen
Sekolah : MTs Jamiatus Solihin Cipondoh
Kelas : VIII (Delapan)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Alokasi Waktu : 1 x 2 Jam Pelajaran
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Jawa
Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Energi dan Perubahannya Menunjukkan bentuk-bentuk energi
1. Alat berikut yang menghasilkan energi listrik adalah …. a. solder c. setrika listrik b. baterai d. bahan makanan *C Memahami pengertian energi kinetik
2. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena …. a. geraknya c. panasnya b. kedudukannya d. kecepatannya A Mengaplikasikan konsep energi
3. Kendaraan bermotor membutuhkan bahan bakar seperti bensin, solar dan lain-lain. Energi yang dibutuhkan kendaraan bermotor tersebut adalah energi ….
a. kinetik c. mekanik b. kimia d. bunyi *B Mengaplikasikan contoh energi
4. Benda yang digesek-gesekkan memiliki energi …. a. potensial dan energi kalor c. mekanik dan potensial b. listrik dan energi mekanik d. kalor dan energi kinetic
*D
Mengaplikasikan contoh energi
5. Sebuah benda yang dilempar mengenai dinding memiliki energi ….
a. kinetik dan potensial c. listrik dan kalor b. kinetik dan mekanik d. mekanik dan potensial
*A
Mengaplikasikan perubahan energi
6. Perubahan energi potensial dan energi kinetik pada roller coaster terjadi pada saat ….
a. energi potensial pada saat roller coaster bergerak menurun A
dan energi kinetik terjadi pada saat roller coaster bergerak naik
b. energi potensial pada saat roller coaster bergerak naik dan energi kinetik terjadi pada saat roller coaster bergerak menurun
c. energi potensial pada saat roller coaster bergerak menurun dan energi kinetik terjadi pada saat roller coaster diam. d. energi potensial pada saat roller coaster diam dan energi kinetik terjadi pada saat roller coaster bergerak naik
Memahami proses terjadinya energi
7. Urutan proses terjadinya listrik pada kincir angin yang benar adalah ….
a. energi angin yang memutar kincir angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang kincir angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik
b. energi angin memutar rotor pada belakang generator yang akan memutar kincir sehingga terjadilah energi listrik
c. energi angin akan memutar kincir sehingga akan menghasilkan energi listrik pada generator
d. energi angin akan memutar rotor sehingga akan menghasilakan energi listrik pada generator
A
Memahami perubahan energi
8. Perubahan energi yang terjadi pada kipas angin listrik adalah energi ….
a. gerak menjadi energi listrik b. listrik menjadi energi gerak c. kinetik menjadi energi panas d. panas menjadi energi kinetic
B
Memahami perubanhan energi
9. Benda yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak adalah ….
a. bohlam c. kompor
b. kipas angin listrik d. biola
*B
Memahami perubahan energi
10. Perubahan energi yang terjadi pada batu baterai dan aki adalah energi ….
a. panas menjadi energi kimia b. gerak menjadi energi kimia c. kimia menjadi energi listrik d. panas menjadi energi listrik
Memahami perubahan energi
11.
Perubahan energi yang terjadi adalah…. a. kinetik menjadi energi panas
b. potensial menjadi energi gerak c. kinetik menjadi energi potensial d. kinetik menjadi energi gerak
C
Mengaplikasikan perubahan energi
12. Pada saat benda bergerak jatuh, besaran yang berkurang adalah ….
a. energi kinetik c. energi mekanik
b. energi potensial d. kecepatan jatuh
*B
Mengaplikasikan perubahan energi
13. Jika sebuah benda yang bergerak memiliki massa 4 kg dan energi yang dimilikinya 200 J, maka kecepatan benda tersebut adalah ….
a. 10 m/s b.20 m/s c. 30 m/s d. 40 m/s
*A
Mengaplikasikan perubahan energi
14. Sebuah benda pada ketinggian 10 m memiliki energi 400 J. Jika percepatan gravitasi 10 m/s, maka massa benda tersebut adalah …. a. 2 kg b. 4 kg c.6 kg d. 8 kg B Energi Potensial dan Energi Kinetik Memahami konsep energi kinetik
15. Benda yang bergerak memiliki energi ….
a. mekanik b. panas c. potensial d. kinetic *D
Memahami konsep energi potensial
16. Energi potensial gravitasi adalah ….
a.energi yang dimiliki sebuah benda karena ketinggiannya terhadap titik acuan
b. energi yang dimiliki sebuah benda karena geraknya
c.energi yang dimiliki sebuah benda karena kecepatannya d. energi yang dimiliki sebuah benda karena massanya Mengaplikasikan konsep energi potensial A 17. B C D
Pada gambar diatas keempat bola identik dan diletakkan pada tempat seperti gambar. Energi potensial terbesar dimiliki oleh bola…. a. A b. B c. C d. D *A Mengaplikasikan konsep energi potensial
18. Buah kelapa tergantung pada tangkainya pada ketinggain 10 m. Jika massa buah kelapa 800 gram dan percepatan gravitasi ditempat itu 10 m/s2, maka energi potensialnya adalah…. a. 80 J b. 85 J c. 95 J d. 105 J A Mengaplikasikan konsep energi potensial
19. Sebuah benda bermassa 1 kg dilempar vertikal keatas dengan kecepatan 20 m/s. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2 maka ketinggian benda saat Ek = 4/3 Ep adalah…
a. 1,5 m b. 10,0 m c. 15,0 m d. 20,0 m C Mengaplikasikan konsep energi potensial
20. Sebuah benda dengan Ep = 2 Ek, massa yang dimiliki benda 5 kg. Jika benda jatuh dari ketinggian 10 m, maka kecepatannya adalah ….
a. 5 m/s b. 10 m/s c. 15 m/s d. 20 m/s
*B
konsep energi kinetik
72 km/jam dan 36 km/ jam, jika masing-masing benda memilki massa 15 kg dan 20 kg maka perbandingan besar energi benda p dan q adalah ….
a. EkP > Ek q c. EkP = Ek q
b. EkP < Ek q d. EkP = Ek q = 0
Menganalisis konsep energi potensial
22. Dua buah benda p dan q tergantung di pohon dengan ketinggian masing-masing 5 m dan 8 m, massa benda p = 4 kg, jika energi potensial total = 400 J, maka massa benda q adalah …. a. kg b. 1,5 kg c. 2 kg d. 2,5 kg *D Menganalisis konsep energi kinetik
23. Benda A dan B masing-masing memiliki massa 5 kg dan 2 kg, jika kecepatan benda B = 10 m/s dan energi kinetik total = 2350 J, berapakah kecepatan benda A ….
a. 10 m/s b. 20 m/s c. 30 m/s d. 40 m/s *C Energi Mekanik Mengetahui hukum kekekalan energi mekanik
24. Bunyi hukum kekekalan energi adalah …. a. energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan b. energi dapat dimusnahkan dan diciptakan
c. energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi tidak dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lainnya
d. energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya
D
Memahami hukum kekekalan energi mekanik
25. Hubungan antara Em , Ek dan Ep yang benar adalah …. a. Em = Ek + Ep c. Em = Ek – Ep b. Em = Ek/Ep d. Em = Ep/Ek *A Memahami hukum kekekalan energi mekanik
26. Untuk memperoleh bentuk energi sesuai dengan kebutuhan kita dapat mengubah bentuk energi satu kebentuk lainnya. Selama terjadi perubahan bentuk energy tidak ada energi yang hilang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa….
a. energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan b. energi dapat dimusnahkan dan diciptakan
c. energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi tidak dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lainnya
d. energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya
Mengaplikasi hukum kekekalan energi mekanik
27. Perhatikan tabel dibawah ini!
Ek Ep
1 80 60 20
2 60 50 20
3 40 20 20
4 20 20 20
Yang menyatakan hubungan Em, Ek dan Ep adalah …. a. 1 dan 2 b.2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 1 dan 3
D
Mengaplikasi hukum kekekalan energi mekanik
28. Sebuah benda memiliki energi mekanik 100 J, jika energi kinetiknya 75 J, maka energi potensial benda tersebut adalah …. a. 25 J b. 50 J c. 75 J d. 100 J *A Menganalisis hukum kekekalan energi mekanik
29. Dua buah benda A dan B masing-masing bermassa 2 kg dan 4 kg memiliki kecepatan 4 m/s dan 5 m/s. Jika benda A berada pada ketinggian 10 m dan energi mekanik total yang dimiliki kedua benda 586 J, maka ketinggian benda tersebut adalah ….
a. 6 m b. 8 m c. 10 m d. 12 m
*A
Usaha Mengetahui
pengertian usaha
30. Hasil kerja suatu gaya yang mengakibatkan suatu benda berpindah tempat disebut ….
a. energi b. usaha c. gaya d. daya *B
Memamai aplikasi usaha
31. Sebuah benda dengan gaya 40 N berpindah sejauh 10 m. Berapa usaha benda tersebut ….
a. 400 J b. 200 J c. 100 J d. 50 J
A
Mengaplikasi pengertian usaha
32. Buah pepaya (m= 1 kg) jatuh dari tangkainya setinggi 4 m. Jika percepatan gravitasi di tempat itu 10 m/s2, maka usaha yang bekerja pada pepaya sebesar….
a. 20 J b. 40 J c. 50 J d. 60 J *B
Mengaplikasi pengertian usaha
33. Nur dan Ani mendorong sebuah peti masing-masing dengan gaya 60 N dan 75 N. akibat dorongan mereka maka peti berpindah sejauh 2m. Usaha bersama yang mereka
lakukan adalah….
a. 15 J b. 30 J c. 135 J d. 270 J Menganalisis
aplikasi usaha
34. Nuri dan Mari masing-masing mendorong sebuah balok, usaha total yang mereka lakukan sebesar 900 N. Nuri mendorong dengan gaya 200 N dan benda tersebut sama-sama berpindah sejauh 2 m, maka massa benda yang didorong Mari adalah ….(gaya gravitasi 10 m/s2
) a. 10 kg b. 15 kg c. 20 kg d 25 kg D Menganlisis aplikasi usaha
35. Ani dan Ina mendorong sebuah peti dengan usaha 900 J, jika Ina mendorong dengan gaya 250 N dan benda berpindah sejauh 2 m, maka gaya yang dilakukan Ani adalah ….
a. 200 N b. 400 N c. 600 N d. 800 N
*A
* soal yang valid yang digunakan untuk pretes dan postes C1 : Ingatan
C2 : Pemahaman C3 : Aplikasi C4 : Analisis
Lembar Kerja Siswa(LKS) Nama Sekolah : Mts Jamiatul Gulami Kelas / semester : VIII / 2
Mata Pelajaran : fisika
Materi pokok : Energi Potensial
Nama Kelompok :
A. Judul : Energi Potensial
B. Tujuan : Menguji energi potensial
C. Alat dan Bahan : Dua buah buku dengan perbedaan yang cukup besar.
D. Prosedur percobaan
1. Kita misalkan buku yang ringan sebagai buku A dan yang lebih berat sebagai buku B. Jatuhkan buku A terlebih dahulu dari ketinggian 1 , kemudian jatuhkan buku B dari ketinggian yang sama.
2. Jatuhkan buku B dari ketinggian 20 m. Kemudian sekali lagi jatuhkan buku dari ketinggian 100 m.
Diskusi:
1. Dari percobaan yang telah kamu lakukan tulis perubahan energi yang terjadi.
2. Pada ketinggian yang sama yaitu langkah 1, buku mana yang lebih memilki energi potensial paling besar? Jelaskan jawabanmu.
3. Berdasarkan langkah 2, tentukan posisi dimana energi potensial buku B paling besar dan paling kecil.
Kesimpulan:
Lembar Penugasan Siswa Nama :
Kelas : Materi Pokok :
Lengkapilah pernyataan di bawah ini:
1. Energi potensial adalah ….
2. . Energi potensial (EP) berbanding …. Dengan berat benda (w). Makin besar berat benda, makin …. energi potensialnya. Makin kecil berat benda, makin …. energi potensialnya.
Kita dapat menuliskan hubungan EP dan w sebagai:
EP ~ ….
3. Energi Potensial (EP) berbanding …. Dengan ketinggian benda (h). Makin tinggi posisi benda, makin …. energi potensialnya. Makin rendah posis benda, makin …. energi
potensialnya. kita dapat menuliskan hubungan EP dan h sebagai:
EP ~ ….
4. Berat (w) adalah hasil perkalian massa benda (m) dan percepatan gravitasi (g), sehingga energi potensial (EP) dapat dirumuskan :
Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama Sekolah : Mts Jamiatus Sholihin Kelas / semester : VIII / 2
Mata Pelajaran : fisika
Materi pokok : Usaha dan Energi Nama Kelompok :
A. Judul : Perubahan energi
B. Tujuan : Untuk mengetahui dan memahami terjadinya perubahan energi cahaya.
C. Alat dan Bahan : 1. Mobil mainan berlampu 2. Baterai
3. Lampu
4. Kawat penghantar
D. Prosedur Percobaan
1. Hubungkan kawat penghantar pada kedua kutub baterai, kemudian sentuhlah kawat-kawat tersebut pada kulit! Apa yang kamu rasakan?
2. Pasangkan sebuah baterai pada mobil maianan yang memiliki lampu, kemudian nyalakan saklar mobil mainan tersebut! Amati perubahan yang terjadi!
3. Hubungkan kedua kutub baterai dengan kawat penghantar! Kemudian masing-masing ujung kawat dihubungkan dengan lampu (gambar di bawah ini). Apakah yang terjadi?
BATERAI
Gambar. Susunan Listrik Sederhana 4. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas!
Perhitungan Uji-t Postes Kelas Kontrol Postes Kelas Eksperimen 40 40 40 50 45 55 45 55 50 55 50 55 50 60 50 60 50 60 55 60 55 65 55 65 60 65 60 65 60 65 60 70 60 70 65 75 65 75 65 80 70 80 70 80 70 80 70 85 75 95 75 95 75 95 80 95 80 95 85 95 1830 2140
Setelah dilakukan uji persyaratan analisis, kemudian untuk pengujian hipotesis data dianalisis dengan uji-t dengan rumus:
S =
= = = 11,11
sehingga thitung = = =
Adapun kriteria pengujiannya adalah:
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak
Berdasarkan data diatas diperoleh harga thitung sebesar 2,73 sedangkan harga ttabel pada taraf signifikasi 5 % sebesar 2.00. Karena thitung > ttabel yaitu 2,73 > 2,00 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak sedangkan hipotesis alternative (H1) diterima.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MTs. JAMI’ATUS SHOLIHIN CIPONDOH Mata Pelajaran : IPA FISIKA
Kelas / Semester : VIII / 2
Materi Pokok : ENERGI DAN USAHA
A. Standar Kompetensi
Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari. B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Materi Konsep Energi
D. Indikator
1. Menjelaskan konsep energi.
2. Menunjukkan bentuk-bentuk energi.
3. Menunjukkan contoh energi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
E. Alokasi Waktu
2 x 40 menit ( 2 jam pelajaran) F. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menjelaskan konsep energi.
2. Menunjukkan bentuk-bentuk energi.
3. Menunjukkan contoh energi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
G. Metode Pembelajaran 1. Eksperimen 2. Diskusi kelompok
H. Langkah-Langkah Kegiatan
Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar Waktu
Guru Peserta didik
Pendahuluan
Kegiatan inti
Penutup
Guru memberikan apersepsi: Kenapa kita dapat melakukan aktifitas?
Guru menyampaikan tujuan pelajaran.
Guru memberikan motivasi: Apa yang dimaksud dengan energi? Fase Orientasi
Guru memberikan sedikit pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
Fase Aktivasi
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.
Guru membimbing peserta didik dalam melakukan eksperimen. Guru membagikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan bersama.
Fase Penilaian
Guru membimbing persentasi oleh masing-masing kelompok. Fase Perluasan
Guru memberikan kesimpulan dari meteri energi.
Peserta didik bersiap-siap mencari jawaban.
Peserta didik berkelompok sesuai dengan yang ditentukan.
Peserta didik melakukan eksperimen tentang energi. Peserta didik berdiskusi dengan kelompok masing-masing tentang tugas yang telah diberikan.