BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan pembelajaran dengan simulasi PhET, pelatihan dengan simulasi PhET sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali, dan memastikan bahwa siswa sudah siap dan mengerti dalam menjalankan simulasi PhET dan juga LKS yang akan digunakan. 2. Bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan pembelajaran dengan
simulasi PhET, instrumen dari soal yang digunakan lebih dicek lagi, sehingga memang seimbang dan dapat digunakan dikedua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3. Waktu yang digunakan dalam pengambilan data diusahakan supaya lebih banyak atau lama sehingga penyampaian materi dan pelaksanaan simulasi PhET dapat dilakukan dengan optimal.
4. Meskipun sudah menggunakan LKS sebagai petunjuk menjalankan simulasi PhET tetapi jangan melupakan buku yang digunakan sebagai referensi, sehingga siswa tidak hanya terpaku pada LKS saja tetapi juga bisa membaca-baca buku pegangan sebagai referensi.
66
DAFTAR PUSTAKA
Alessi, S. M. & Trollip, S. R. (2001). Multimedia For Learning: Methods and
Development (3rded). Massachusetts: Allyn & Bacon.
Djamarah, Syaiful Bahri, Ziain, Aswan. 2010. Metode Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta
Finkelstein, N. 2006. “Hightech Tools For Teaching Physics: The Physics Education Technology Project”. Merlot journal of online learning and teaching. Vol. 2 (3): 110-121.
Jacobsen, A. David, dkk. 2009. Methods for teaching. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
Kartika Budi, Fr. Y., 1987; “ KONSEP: pembentukan dan Penanamannya”,
Sumbangan Pikiran terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika hal. 233 –
246, Yogyakarta: Sanata Dharma.
Majid, Abdul. 2015. Metode Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Marthen, Kanginan. 2010. Physics 2B : for senior high school grade XI 2nd
semester. Jakarta: Erlangga.
Perkins, Katherine., dkk. 2006. “PhET: Interactive Simulations for Teaching and
Learning Physics”. Dalam The Physics Teacher, Vol.44, Januari 2006. Hal 18-23.
Prihatiningtyas, S., dkk. 2013. Implementasi Simulasi PhET dan Kit Sederhana untuk Mengajarkan Keterampilan Psikomotor Siswa pada Pokok Bahasan
Alat Optik. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1): 18-22, (http://journal.unnes.ac.id) diakses 15 Oktober 2015.
Skripsi Efraim Decoberten Peters. 2013. Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving Dalam Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Jatuh Bebas di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
Skripsi Onto Kisworo, 2012. Pengaruh Metode Inquiry Berbasis Media Pembelajaran Simulasi Phet (Circuit Construction Kit) Terhadap Prestasi Belajar Fisika Di SMA Pangudi Luhur Sedayu Kelas X.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistik Untuk Pendidikan & Psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suyanto & Djihad, A. 2013. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Utari, Retno. Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK. Dalam
http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/article/766/1-Taksonomi%20Bloom%20-%20Retno-ok-mima+abstract.pdf diakses 25 mei 2016.
Wieman, C. E. & Perkins K. K. (2006). “A powerful tool fpr teaching science”.
Dalam Nature Physics, Vol. 2, Mei 2006. Hal 290- 292.
Wieman, C. E., et. al. (2008). Oersted Medal Lecture 2007: Interactive simulations for teaching physics: What works, what doesn‟t, and why.
Dalam Am. J. Phys., Vol 76. No. 4 & 5, April/May 2008. Hal. 393-399.
Wieman, C. E., et. al. (2010). “Teaching Physics Using PhET Simulations”.
Tabel 12. Data Penelitian SMA Negeri 2 Klaten
No
Kelas XI IPA 6 (Kelas Kontrol) Kelas XI IPA 5 (Kleas Eksperimen) Skor Pre-Test Skor Post-Test Gain skor Skor Pre-Test Skor
Post-Test Gain skor
1 4 8 4 9 8 -1 2 6 10 4 9 9 0 3 3 6 3 7 8 1 4 2 2 0 7 8 1 5 5 9 4 5 6 1 6 1 10 9 7 8 1 7 7 9 2 7 8 1 8 5 10 5 4 7 3 9 4 9 5 7 8 1 10 9 9 0 8 9 1 11 3 8 5 7 8 1 12 4 6 2 7 9 2 13 5 8 3 4 7 3 14 4 6 2 9 8 -1 15 3 4 1 7 8 1 16 4 6 2 6 8 2 17 2 3 1 9 9 0 18 4 10 6 2 5 3 19 5 8 3 8 9 1 20 5 8 3 8 9 1 21 5 10 5 2 6 4 22 10 9 -1 8 9 1 23 3 5 2 6 8 2 24 5 7 2 3 7 4 25 7 9 2 7 8 1 26 10 9 -1 10 9 -1 27 2 3 1 5 9 4 28 5 8 3 10 9 -1 29 5 8 3 7 6 -1 30 5 7 2 9 9 0 31 8 9 1 32 5 8 3 33 7 8 1 ̅ 4,7333 7,467 2,7333 6,7879 8 1,2121
Tabel 13. Data Penelitian SMA Negeri 1 Prambanan
No
Kelas XI IPA 1 (Kelas Kontrol) Kelas XI IPA 4 (Kleas Eksperimen) Skor Pre-Test Skor Post-Test Gain skor Skor Pre-Test Skor
Post-Test Gain skor
1 6 7 1 5 8 3 2 5 7 2 3 3 0 3 5 5 0 6 4 -2 4 5 5 0 1 3 2 5 2 8 6 5 3 -2 6 0 5 5 4 5 1 7 5 8 3 2 2 0 8 4 8 4 1 5 4 9 3 7 4 5 4 -1 10 4 8 4 1 4 3 11 2 5 3 1 2 1 12 0 5 5 5 6 1 13 2 9 7 3 5 2 14 3 6 3 3 7 4 15 6 7 1 2 1 -1 16 1 8 7 3 6 3 17 3 5 2 5 7 2 18 3 4 1 2 6 4 19 1 5 4 1 5 4 20 3 7 4 4 5 1 21 2 9 7 2 3 1 22 5 8 3 2 4 2 23 5 9 4 2 4 2 24 1 8 7 3 5 2 25 3 6 3 3 4 1 26 5 8 3 1 5 4 27 3 5 2 3 6 3 28 1 8 7 4 7 3 29 5 7 2 2 5 3 30 1 5 4 4 6 2 31 6 7 1 5 5 0 32 5 4 -1 33 2 3 1 ̅ 3,2258 6,7419 3,516 3,0303 4,6061 1,5758
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : Kelas XI IPA/ Semester 2
Materi Pembelajaran : Hukum Boyle dan Hukum Gay Lussac Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : 3. Menerapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi, dan sumber energi dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor
B. Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis pesamaan umum keadaan gas ideal
C. Indikator
1. Menjelaskan hukum Boyle 2. Menjelaskan hukum Gay Lussac
3. Menentukan hubungan variabel pada hukum boyle dan hukum gay-lussac
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan hukum Boyle 2. Siswa dapat menjelaskan hukum Gay Lussac
3. Siswa dapat menentukan hubungan variabel pada hukum boyle dan hukum gay-lussac
E. Materi Pembelajaran
1. Hukum-hukum tentang gas ideal : Hukum Boyle dan Hukum Gay-Lussac F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah 3. Membaca buku teks dan laman internet 2. Tanya Jawab
G. Alat, Bahan, dan Media
2. Media: buku dan internet H. Sumber Belajar
1. Buku pegangan peserta didik (Fisika SMA/MA Kelas XI)
2. Sumber lain yang relevan (misalnya internet, CD/DVD pembelajaran) I. Langkah Pembelajaran
Rincian Kegiatan Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru mendata kehadiran siswa
Apersepsi (menyampaikan kepentingan)
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
15 menit
Kegiatan Inti
Siswa bersama guru merumuskan persamaan hukum boyle dan hukum gay lussac, serta mengerjakan contoh soal
60 menit
Kegiatan Penutup
Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut
Guru memberikan evaluasi belajar
15 menit
Soal Latihan
1. Suatu ruangan tertutup mengandung gas dengan volume 1,5 liter. Jika tekanan ruangan tersebut adalah 2 atm, hitunglah tekanan gas pada ruangan yang volumenya 3 liter?
2. Sejumlah gas ideal pada mulanya mempunyai volume: V dan suhu: T. Jika gas tersebut mengalami proses isobarik sehingga suhunya menjadi 2 kali suhu semula maka volume gas berubah menjadi?
3. Gas ideal berada dalam ruang tertutup dengan volume: V, tekanan: P dan suhu: T. Apabila volumenya mengalami perubahan menjadi 1/2 kali
semula dan suhunya dinaikkan menjadi 4 kali semula, maka tekanan gas yang berada dalam sistem tersebut menjadi?
Jawaban: 1. Diketahui: V1 = 1,5 liter P1 = 2 atm V2 = 3 liter Ditanya: P2...??? Jawab: P1V1 = P2 V2 (2 atm) (1,5 lt) = P2 (3 lt) 3 atm lt = P2 3 lt P2 = = 1 atm 2. Diketahui: V1 = V T1 = T T2 = 2 T1 Ditanya: V2...??? Jawab: = = V2 = 2 V 3. Diketahui: V1 = V T1 = T P1 = P T2 = 4 T1 V2 = ½ V1 Ditanya: P2...??? Jawab: � � � = � � � �� � = � � � ½ P2VT = 4 PVT P2 = 8 P
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : Kelas XI IPA/ Semester 2 Materi Pembelajaran : Hukum-hukum tentang gas ideal Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : 3. Menerapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi, dan sumber energi dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor
B. Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis pesamaan umum keadaan gas ideaL
C. Indikator a. Kognitif
a. Produk
a) Siswa dapat mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi Hukum-hukum tentang gas ideal Siswa dapat menjelaskan hukum Gay Lussac
b) Siswa dapat menjelaskan Hukum-hukum tentang gas ideal
c) Siswa dapat menganalisa masalah dalam peristiwa yang terjadi pada Hukum-hukum tentang gas ideal
b. Proses
Merencanakan dan melaksanakan eksperimen untuk membuktikan hukum Boyle dan Hukum Charless-Gay Lusssac dengan menggunakan simulasi PhET
a) merumuskan masalah b) merumuskan hipotesis
c) mengidentifikasi variabel control d) mengidentifikasi variabel manipulasi
e) mengidentifikasi variabel respon f) melaksanakan eksperimen
g) membuat tabel pengamatan dan membuat grafik h) melakukan analisis data
i) merumuskan kesimpulan D. Tujuan Pembelajaran
a. Kognitif i. Produk
a) Melalui simulasi PhET, Siswa dapat mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi Hukum-hukum tentang gas ideal yaitu Hukum Boyle dan Hukum Gay Lussac
b) Melalui simulasi PhET, siswa dapat menjelaskan Hukum-hukum tentang gas ideal yaitu Hukum Boyle dan Hukum Gay-Lussac sesuai dalam bahan ajar
c) Melalui simulasi PhET, Siswa dapat mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi Hukum-hukum tentang gas ideal yaitu Hukum Boyle dan Hukum Gay-Lussac
b. Proses
Diberikan bahan ajar dan LKS tentang Hukum Boyle dan Hukum Gay Lussac, siswa dapat melakukan eksperimen dengan menggunakan simulasi PhET untuk menyelidiki hubungan antara suhu, tekanan, dan volume sesuai rincian tugas kinerja dalam LKS.
Prosesnya meliputi merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variable control, mengidentifikasi variable manipulasi, mengidentifikasi variabel respon, melaksanakan eksperimen, membuat table pengamatan, membuat grafik, melakukan analisis data, dan merumuskan kesimpulan. E. Materi Pembelajaran
F. Metode Pembelajaran
3. Diskusi 4. Membaca buku teks dan laman internet 4. Survei/pengamatan 5. Tanya jawab
5. Eksperimen/percobaan G. Alat, Bahan, dan Media
1. Alat dan bahan: Laptop
2. Media : Simulasi PhET, internet, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan LCD
H. Sumber Belajar
3. Buku pegangan peserta didik (Fisika SMA/MA Kelas XI)
4. Sumber lain yang relevan (misalnya internet, CD/DVD pembelajaran) I. Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Rincian Kegiatan Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru mendata kehadiran siswa
Apersepsi (menyampaikan kepentingan)
Menyampaikan tujuan pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagikan LKS
Guru meminta siswa untuk mempelajari LKS terlebih dahulu dan siswa diminta untuk memprediksi jawabannya
Menyajikan informasi berupa rumusan masalah tentang hukum Boyle: Bagaimana pengaruh volume terhadap tekanan pada suhu yang tetap dengan mengacu pada LKS: persamaan Hukum Boyle
Menyajikan informasi berupa rumusan masalah tentang
Rincian Kegiatan Waktu hukum Gay-Lussac: Bagaimana pengaruh suhu terhadap
tekanan pada volume tetap dengan mengacu pada LKS: persamaan Hukum Gay-Lussac
Menghubungkan antara motivasi awal dengan rumusan masalah, jika volume diperbesar dan suhu tetap, apa yang terjadi pada tekanan? (Berhipotesis)
Menghubungkan antara motivasi awal dengan rumusan masalah, jika suhu diperbesar dan volume tetap, apa yang terjadi pada tekanan? (Berhipotesis)
Guru memberikan simulasi tentang phET yang akan digunakan
Siswa secara berkelompok melakukan percobaan tentang Hukum Boyle yaitu menyelidiki pengaruh volume terhadap tekanan pada suhu tetap dan melakukan percobaan tentang Hukum Gay-Lussac yaitu menyelidiki pengaruh suhu terhadap tekanan pada volume tetap dengan menggunakan simulasi PhET
Guru mengamati siswa dalam kelompok untuk menjalankan percobaan dengan menggunakan simulasi PhET
Siswa dalam kelompok mencatat data yang diperoleh dari percobaan dengan simulasi PhET pada tabel sesuai dengan LKS
Guru menjelaskan bagaimana cara membuat grafik
Setiap kelompok membuat grafik hubungan tekanan terhadap volume pada suhu tetap dan grafik hubungan tekanan terhadap suhu pada volume tetap
Siswa mempersentasikan hasil data yang diperoleh
Rincian Kegiatan Waktu
Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut
Guru memberikan evaluasi belajar
Soal Latihan
1. Suatu ruangan tertutup mengandung gas dengan volume 1,5 liter. Jika tekanan ruangan tersebut adalah 2 atm, hitunglah tekanan gas pada ruangan yang volumenya 3 liter?
2. Sejumlah gas ideal pada mulanya mempunyai volume: V dan suhu: T. Jika gas tersebut mengalami proses isobarik sehingga suhunya menjadi 2 kali suhu semula maka volume gas berubah menjadi?
3. Gas ideal berada dalam ruang tertutup dengan volume: V, tekanan: P dan suhu: T. Apabila volumenya mengalami perubahan menjadi 1/2 kali semula dan suhunya dinaikkan menjadi 4 kali semula, maka tekanan gas yang berada dalam sistem tersebut menjadi?
Jawaban: 1. Diketahui: V1 = 1,5 liter P1 = 2 atm V2 = 3 liter Ditanya: P2...??? Jawab: P1V1 = P2 V2 (2 atm) (1,5 lt) = P2 (3 lt) 3 atm lt = P2 3 lt P2 = = 1 atm 2. Diketahui: V1 = V
T1 = T T2 = 2 T1 Ditanya: V2...??? Jawab: = = V2 = 2 V 3. Diketahui: V1 = V T1 = T P1 = P T2 = 4 T1 V2 = ½ V1 Ditanya: P2...??? Jawab: = = ½ P2VT = 4 PVT P2 = 8 P
LEMBAR KERJA GURU (COACHING)
MENGAMATI PERGERAKAN PARTIKEL ZAT GAS A. Dasar Teori
Apa yang dinamakan gas monoatomik? mono berarti satu atomik berarti atom. Jadi gas monoatomik berarti gas yang partikel-partikelnya berupa atom tunggal. Seperti pada gambar disamping. Contoh gas monoatomik adalah gas helium, neon, dan argon. Untuk kelas XI SMA ini masih dibatasi gas monoatomik. Sebenarnya ada gas yang lain, seperti gas diatomik; oksigen (O2), Nitrogen (N2), dan ada lagi gas triatomik; Karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
A. Tujuan
Mengetahui bagaimana pergerakan partikel zat gas B. Alat dan Bahan
FreeDownload PhET Software Interactive Simulations dari University of Colorado at Boulder alamatsitushttp://phet.colorado.eduSimulation: Gas Properties
C. RumusanMasalah
Bagaimana pergerakan partikel pada zat gas? D. Hipotesis
E. Prosedur Percobaan
1. Buka aplikasi PhET Interactive Simulations. Pilih dan jalankan Gas properties
Pilih constant prameter : klik None, Gas in Chamber : Heavy Species diisi jumlah partikel, Gravity: 0, dan averaging time tidak dipakai).
Gambar 1. Tampilan simulasi gas propertis
Gambar 2. Tampilan simulasi setelah di enter datanya
Catat jumlah partikel sebelum menekan enter. Catat pada tabel Dengan partikel yang berada di tabung. Selanjutnya amati pergerakan partikelnya Ulangi percobaan dengan jumlah partikel sesuai keinginan anda. Catat pembacaan Jumlah partikel (N) dan catat semua kejadian yang anda lihat pada Tabel 1.
F. Data dan Hasil Percobaan Tabel 1. Pengamatan:
Jumlah
partikel Hasil pengamatan 2
Partikelnya bergerak ke segala arah di dalam tabung, saling bertumbukan antar partikel atau dinding tabung dan selalu bergerak.
…… ………
G. Analisis
1. Apa yang terjadi pada partikel?
Partikel terus bergerak, saling bertumbukan antar partikel dan dengan dinding tabung.
Berdasarkan Pengertian gas ideal yang menyebabkan partikel bergerak ke segala arah itu menyatakan apa?
a. Gas merupakan kumpulan dari partikel-partikel suatu zat yang jaraknya cukup jauh dibandingkan dengan ukuran partikelnya.
Tidak ada gaya tarik menarik antar partikel Semua partikel bergerak secara acak
Terjadi tumbukan antar partikel atau dinding yang bersifat lenting sempurna.
Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dalam wadah H. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima? Diterima
Kesimpulan apa yang dapat dibuat?
Hipotesis diterima, yaitu partikel selalu bergerak kesegala arah dan saling bertumbukan antar partikel dan dinding volume
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok : Anggota Kelompok : ………. ………. ………. ………. HUKUM-HUKUM GAS IDEAL
A. Dasar Teori 1. Hukum Boyle
Dikemukakan oleh seorang fisikawan Inggris yang bernama Robert Boyle. Boyle menyelidiki hubungan antara tekanan (P) dan volume (V) ketika gas berada dalam suhu (T) tetap. Jika suhu gas pada ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas tersebut berbanding terbalik dengan volumenya. Hal ini dikenal sebagai hukum Boyle.
Secara umum, hukum Boyle berbentuk:
PV = tetap atau P1V1 = P2V2 2. Hukum Gay Lussac
Dikemukakan oleh seorang kimiawan Prancis yang bernama Joseph Gay Lussac. Gay Lussac menyelidiki hubungan antara tekanan (P) dan suhu (T) ketika gas berada dalam volume (V) tetap. Jika volume gas pada ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas tersebut sebanding dengan suhunya. Hal ini dikenal sebagai hukum Gay Lussac.
Secara umum, hokum Gay Lussac berbentuk: atau B. Tujuan
1. Menyelidiki pengaruh volume terhadap tekanan pada suhu tetap. 2. Menyelidiki pengaruh suhu terhadap tekanan pada volume tetap.
C. Alat dan Bahan
Laptop, Simulasi PhET (Physics Education Technology) : Gas Properties D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh volume terhadap tekanan pada suhu tetap? 2. Bagaimana pengaruh suhu terhadap tekanan pada volume tetap? E. Hipotesis 1. ……… ……… ……… 2. ……… ……… ……… F. Variabel 1. Hukum Boyle
a) Variabel tetap : Suhu
b) Variabel yang diubah (bebas) : Volume c) Variabel yang merespon (terikat) : Tekanan 2. Hukum Gay Lussac
a) Variabel tetap : Volume
b) Variabel yang diubah (bebas) : Suhu c) Variabel yang merespon (terikat) : Tekanan G. Langkah-langkah:
1. Hukum Boyle
a) Membuka simulasi PhET: Gas Properties b) Melakukan pengaturan seperti berikut:
1) Memilih salah satu variabel sebagai variabel yang dijaga tetap pada bagian “Constant Parameter”
2) Mengisi jumlah partikel gas yang akan dimasukkan ke dalam
wadah kotak pada bagian “Heavy Species”, kemudian tekan “enter”
4) Dalam bagian “Tools & Options” , buka “Measurement Tools”
kemudian pilih: “Layer Tool” untuk mengetahui tinggi wadah kotak, dan “Ruler” untuk mengetahui panjang wadah kotak.
Gambar 1. Fungsi dan pengaturan pada simulasi untuk hukum Boyle c) Mengamati nilai dari variabel yang dibuat tetap (suhu)
d) Melakukan pengukuran terhadap volume wadah kotak (volume = panjang kotak x tinggi kotak), kemudian mengamati nilai tekanannya. e) Memvariasikan (mengubah) volume wadah kotak dan catat hasilnya,
kemudian mengamati kembali nilai tekanan wadah (seperti langkah ke-d), hingga didapat 4 data.
*Setelah mengubah volume wadah, pastikan kembali bahwa suhu wadah tetap sama seperti sebelumnya, barulah mengamati nilai tekanannya.
f) Mencatat data hasil pengamatan pada Tabel 1. 2. Hukum Gay Lussac
a) Membuka simulasi PhET: Gas Properties b) Melakukan pengaturan seperti berikut:
1) Memilih salah satu variabel sebagai variabel yang dijaga tetap
pada bagian “Constant Parameter”
Skala suhu Skala tekanan Panjang kotak tinggi kotak Ubah volume
2) Mengisi jumlah partikel gas yang akan dimasukkan ke dalam
wadah kotak pada bagian “Heavy Species”, kemudian tekan “enter”
3) Memilih keadaan gravitasi sama dengan nol
4) Dalam bagian “Tools & Options” , buka “Measurement Tools” kemudian pilih: “Layer Tool” untuk mengetahui tinggi wadah kotak, dan “Ruler” untuk mengetahui panjang wadah kotak.
Gambar 2. Fungsi dan pengaturan pada simulasi untuk hukum Gay Lussac c) Mengukur nilai dari variabel yang dibuat tetap (volume)
d) Mengamati nilai suhu didalam wadah kotak, kemudian mengamati nilai tekanannya.
e) Memvariasikan (mengubah) suhu didalam wadah kotak dan catat nilainya, kemudian mengamati kembali nilai tekanan wadah (seperti langkah ke-d), hingga didapat 4 data.
*Setelah mengubah suhu didalam wadah, pastikan kembali bahwa volume wadah tetap sama seperti sebelumnya, barulah mengamati nilai tekanannya.
f) Mencatat data hasil pengamatan pada Tabel 2. Skala suhu Skala tekanan tinggi kotak panjang kotak Ubah suhu
H. Data dan hasil percobaan 1. Hukum Boyle
Tabel 1. Data hasil pengamatan percobaan hukum Boyle
Suhu: …………. K
No Volume/luas kotak (nm2) Tekanan (Atm) 1
2 3 4
2. Hukum Gay Lussac
Tabel 2. Data hasil pengamatan percobaan hukum Gay Lussac Volume/luas kotak: ………… nm2
No Suhu (K) Tekanan (Atm)
1 2 3 4 P (Atm) V (nm2) 0
I. Analisis Data 1. Hukum Boyle
a) Informasi apa yang didapat berdasarkan data pada Tabel 1.?
……... ... ... b) Informasi apa yang didapat berdasarkan grafik pada Gambar 3.?
……...
... ... 2. Hukum Gay Lussac
a) Informasi apa yang didapat berdasarkan data pada Tabel 2.?
……... ... ... b) Informasi apa yang didapat berdasarkan grafik pada Gambar 4.?
……... ... ... J. Kesimpulan P (Atm) T (K) 0
1. Hukum Boyle
Apa kesimpulan Anda?
……... ... ... ... Apakah hipotesis diterima?
………..
2. Hukum Gay Lussac Apa kesimpulan Anda?
……...
... ... ...
Apakah hipotesis diterima?
KUNCI LKS
1. HUKUM BOYLE
A. Dasar Teori
Keadaan tekanan, volume dan suhu gas dimulai penjelasannya oleh Boyle. Boyle mengalami keadaan gas yang suhunya tetap. Pada saat gas ditekan ternyata volumenya mengecil dan saat volumenya diperbesar tekanannya kecil. Keadaan di atas menjelaskan bahwa pada suhu yang tetap tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. Maka dapat dituliskan dengan persamaan Hukum Boyle sebagai barikut:
PV = tetap dengan:
P = tekanan (atm) V=Volume (m) B. Tujuan
Menyelidiki bagaimana pengaruh volume terhadap tekanan pada suhu tetap C. Alat dan Bahan
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.eduSimulation: Gas Properties
D. Rumusan Masalah
Mengetahui bagaimana pengaruh volume terhadap tekanan pada suhu tetap? E. Hipotesis
F. Variabel :
1. yang dijaga konstan : Suhu (T), Jumlahpartikel (N) 2. yang dimanipulasi : Volume (V)
3. yang merespon : Tekanan (p) G. Prosedur Percobaan
3. Buka PhET Interactive Simulations. 4. Pilih dan jalankan Gas properties
1. Hubungkan seluruh alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1. (constant prameter : None, Gas in Chamber : Heavy Species diisi jumlah partikel, Gravity: 0, layer tool: untuk mengukur tinggi volume dan tekanan, ruler untuk mengukur lebar volume)
Gambar 1. Tampilan simulasi gas propertis
2. Catat pembacaan suhu (T), Jumlah partikel (N), volume (v) = (tinggi X lebar) tabung, dan tekanan (p) pada Tabel 1 sementara partikel belum ada yang dimasukan dalam tabung. Seperti ditunjukkan pada Gambar3. Lalu amati apa yang terjadi pada volume dan tekanan pada suhu tetap.
Gambar 2. Tampilan simulasi gas propertis
3. Dengan 300 partikel berada di tabung dengan volume yang berbeda. Catat tekanan (p) yang teramati pada Tabel 1. Seperti ditunjukkan pada
Gambar 4. Tampilan simulasi gas propertis setelah di enter data 4. Lakukan lagi langkah 5 dengan volumenya diubah-ubah dan catat
tekanan (p) yang teramati. H. Data dan Hasil Percobaan
Tabel 1. Pengamatan: Suhu (T) : 300k Jumlah partikel (N) : 300 No Volume (nm) Tekanan (atm) 1 10.6 4.25
2 21.2 2.45
3 31.8 1.67
4 42.4 1.22
Gambar 3. Grafik hubungan antara tekanan terhadap volume pada suhu tetap I. Analisis
1. Dari data yang diperoleh, informasi apa yang anda dapatkan? Semakin besar volumenya maka tekanannya semakin kecil 2. Dari grafik diatas, informasi apa yang anda dapatkan?
Semakin besar volumenya maka tekanannya semakin kecil J. Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima ? Iya.
2. Kesimpulan apa yang anda buat ?
Bahwa Semakin Besar volumenya, maka tekanannya semakin kecil pada suhu tetap.
0 1 2 3 4 5 0 5 10 15 20 25 T e k a n a n ( a tm ) Volume (nm)
Tekanan vs Volume
2. HUKUM CHARLESS-GUY LUSSAC A. Dasar teori
Menurut Charless-Guy Lussac, pada gas yang tekanannya tetap maka volumenya akan sebanding dengan suhunya. Jika ada gas dalam ruang tertutup dengan tekanan tetap dipanaskan maka volumenya akan berubah. Hubungan ini dapat dir umuskan sebagai berikut.
dengan:
V= Volume T= Waktu
Persamaan di atas jika digabung akan menjadi satu persamaan yang dapat menggambarkan keadaan perubahan P, V dan T (tidak ada yang tetap). Persamaan gabungan itulah yang dinamakan hukum Boyle-Guy Lussac. Persamaannya dapat kalian lihat di bawah.
Persamaan diatas akan berlaku jika perubahan keadaan gas terjadi pada ruang tertutup dan jumlah partikelnya tetap.
B. Tujuan
Menyelidiki bagaimana pengaruh suhu terhadap volume pada tekanan tetap. C. Alat dan Bahan
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.eduSimulation: Gas Properties
D. RumusanMasalah
Bagaimana hubungan suhu terhadap volume pada tekanan tetap? E. Hipotesis
Menyelidiki bagaimana pengaruh suhu terhadap volume pada tekanan tetap F. Variabel :
2. yang dimanipulasi : Suhu (T) 3. yang merespon : Volume (V)
G.
Prosedur Percobaan1. Buka PhET Interactive Simulations. 2. Pilih dan jalankan Gas properties
3. Hubungkan seluru halat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1. (constant prameter : None, Gas in Chamber : Heavy Species diisi jumlah partikel, Gravity: 0, layer tool: untuk mengukur tinggi volume dan tekanan, ruler untuk mengukur lebar volume)
Gambar 1. Tampilan simulasi gas propertis
4. Catat dahulu yang sebagai variabel kontrolnya (tekanan dan jumlah partikel, kemudian variabel bebas (suhu) dan variabel terikatnya (volume). Pada Tabel 1 sementara partikel belum ada yang dimasukan dalam