BAB II KAJIAN TEORI
B. Konsep Dasar Sarana dan Prasarana
2. Klasifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana pendidikan dapat dibagi menjadi 3 macam, menurut Barnawi dan Arifin (2012:49) berdasarkan habis tidaknya dipakai, berdasarkan bergerak tidaknya, dan berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran. kalau dilihat dari habis tidaknya dipakai, terbagi menjadi dua macam, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama. Apabila dilihat dari bergerak atau tidaknya juga terbagi menjadi dua macam, yaitu bergerak dan tidak bergerak. Sementara jika dilihat dari hubungan sarana tersebut terhadap proses pembelajaran, ada tiga macam, yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pembelajaran. Pengklasifikasian sarana dan prasarana menurut Barnawi dan Arifin di atas dapat dilihat pada bagan berikut ini:
19
Gambar 1. Bagan Klasifikasi Sarana Pendidikan (Barnawi dan M. Arifin, 2012:49)
a. Sarana pendidikan habis pakai
Sarana pendidikan yang habis pakai merupakan bahan atau alat yang apabila digunakan dapat habis dalam waktu yang relatif singkat. Misalnya, kapur tulis, tinta, kertas tulis, dan bahan-bahan kimia untuk praktik.
b. Sarana pendidikan tahan lama
Sarana pendidikan tahan lama adalah bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus-menerus atau berkali-kali dalam waktu yang relatif lama. Contohnya meja dan kursi, komputer, papan tulis, dan alat-alat olahraga.
c. Sarana pendidikan bergerak
Sarana pendidikan yang bergerak merupakan sarana pendidikan yang dapat digerakkan atau dipindah-tempatkan sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Contohnya, meja dan kursi, lemari arsip dan alat-alat praktik.
Sarana Pendidikan
Habis tidaknya Bergerak tidaknya Hubungan dalam proses pembelajaran Habis pakai Tahan lama Bergerak Tidak bergerak Alat pelajaran Alat peraga Media pembelaja ran
20 d. Sarana pendidikan tidak bergerak
Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah sarana pendidikan yang tidak dapat dipindahkan atau sangat sulit jika dipindahkan, misalnya saluran kabel listrik, LCD yang dipasang permanen, dan AC yang sudah terpasang.
e. Alat pelajaran
Menurut Barnawi dan M. Arifin (2008:50) alat pelajaran adalah alat yang dapat digunakan secara langsung dalam proses pembelajaran, misalnya, buku, alat peraga, alat tulis, dan alat praktik. Menurut Hartati Sukirman, dkk (1999:44) “alat pelajaran adalah semua benda yang dapat dipergunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar”. Kesimpulan dari dua pendapat di atas adalah, alat pelajaran merupakan alat yang digunakan secara langsung oleh guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar.
f. Alat peraga
Menurut Suharsimi dan Lia Yuliana (2008:274) “Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran”. Menurut Hartati Sukirman, dkk (1999:44) alat peraga adalah alat bantu pendidikan dan pelajaran (benda atau perbuatan dari yang paling konkrit sampai yang paling abstrak) untuk memudahkan pemberian pengertian pada siswa. Dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat bantu pendidikan dan pelajaran yang berupa benda atau perbuatan untuk memperagakan materi pelajaran sehinga dapat memberikan pengrtian kepada siswa.
21 g. Media pembelajaran
Umar Suwito (B. Suryosubroto, 2004: 115) mejelaskan bahwa media pendidikan adalah “sarana pedidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan”. Menurut Hartati Sukirman, dkk (1999:44) “media pendidikan adalah perantara proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi pendidikan, dapat sebagai pengganti peranan guru”. Pendapat yang senada dikemukakan oleh Suharsimi dan Lia Yuliana (2008:274) “Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi pendidikan”. Barnawi dan M. arifin (2012:50) mengklasifikasikan media pengajaran menjadi tiga jenis, yaitu media visual, media audio, dan media audiovisual. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk memperjelas penyampaian informasi dalam pembelajaran, memaksimalkan tingkat efektif dan efisien dalam pembelajaran, dan alat yang dapat menggantikan peran guru.
Barnawi dan M. Arifin (2012:51), prasarana pendidikan di sekolah diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu prasarana langsung dan prasarana tidak langsung Adapun bagan klasifikasi prasarana menurut Barnawi dan M. Arifin sebagai berikut:
22
Gambar 2. Bagan Klasifikasi Prasarana Pendidikan (Barnawi dan M. Arifin, 2012:51)
Prasarana langsung adalah prasarana yang secara langsung digunakan dalam proses pembelajaran, misalnya ruang kelas, ruang laboratorium, dan ruang praktik. Prasarana tidak langsung adalah prasarana yang tidak digunakan dalam proses pembelajaran, tetapi sangat menunjang proses pembelajaran, misalnya kantin, UKS, ruang guru, toilet, dll
Berdasarkan uraian klasifikasi sarana dan prasana di atas, maka sarana terbagi menjadi tiga macam, yaitu: berdasarkan habis tidaknya, berdasarkan bergerak tidaknya, dan berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran. prasarana terbagi menjadi dua macam, yaitu prasarana langsung dan prasarana tidak langsung.
Sarana dan prasarana Program Keahlian Tata Boga apabila merujuk kepada paparan di atas dapat diklasifikasikan sebagai berikut, prasarana langsung berupa ruang praktik yang terdiri dari ruang praktik dapur latih, ruang praktik dapur produksi, ruang praktik persiapan, ruang praktik mini bar, ruang praktik tata hidang, ruang penyimpanan dan instruktur. Ruang praktik ini untuk Program Keahlian Restoran. Sedangkan untuk Program Keahlian Patiseri prasarana langsung berupa ruang praktik yang terdiri dari ruang praktik dapur kue basah, ruang praktik dapur kue kering, ruang penyimpanan dan instruktur. Hal ini
Prasana Pendidikan
23
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 tentang standar sarana dan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
Sedangkan sarana dapat diklasifikasikan menjadi: (1) sarana tahan lama yang terdiri dari meja kerja, kursi kerja, rak alat dan bahan, lemari simpan alat dan bahan, peralatan, media pendidikan, dan perlengkapan lain, (2) sarana bergerak berupa meja kerja, kursi kerja, dan peralatan, (3) sarana tidak bergerak berupa kotak kontak dan media pendidika yang berupa papan tulis, (4) alat pelajaran berupa peralatan, (5) media pelajaran berupa papan tulis. Hal ini juga berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 tentang standar sarana dan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).