• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Pelayanan kebidanan

Tenaga kesehatan harus lebih meningkatkan pemahaman dan informasi mengenai tanda-tanda bahaya bayi baru lahir melalui penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan di lingkungan tempat tinggal masyarakat untuk menambah pengetahuan dan pemahamannya tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.

2. Masyarakat

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi kepada masyarakat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir. Terutama pada ibu primigravida berusaha menggali informasi sebanyak mungkin mengenai pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir melalui media massa maupun langsung kepakarnya sehingga pengetahuannya dapat bertambah.

3. Peneliti

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti berharap untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yang lainnya agar dapat ditangani dengan segera dan masyarakat memiliki wawasan yang luas tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.

4. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat dikembangkan pada penelitian berikutnya dalam lingkup yang lebih luas.

53

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, adisi 2, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Djaja, Sarimawar. (2003). Penyakit Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal)

dan Sistem Pelayanan Kesehatan yang Berkaitan di Indonesia,

http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2003-sarimawar-881-neonatal.

Hasan, Rusepno. (2005). Ilmu Kesehatan Anak 3. Jakarta: Info Medika .

Hidayat, A. Aziz. Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis

Data. Jakarta: Salemba Medika.

. (2008). Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:

Salemba Medika.

Hurlock, B. Elisabeth. (1998). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Kosim, Sholeh. M. (2003). Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk

Dokter, Perawat, Bidan di Rumah Sakit Rujukan Dasar. Jakarta.: JNPK

Manik, M., Asnah., dan Asiah. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan: Program D-IV Bidan Pendidik FK. USU.

Mansjoer, Arief. M. (2003). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius. Maramis, Willy. F. (2006). Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya:

Airlangga University Press.

Maryunani, Anik dan Nurhayati. (2009). Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada

Muslihatun, Wafi. Nur. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan balita. Yogyakarta: Fitramaya.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Rudolf, Abraham. M. (2006). Buku Ajar Pediatri Volume 1. Jakarta: EGC. . (2006). Buku Ajar Pediatri Volume 3. Jakarta: EGC.

Saifuddin, Abdul Bahri. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Schwartz, M.William. (2005). Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC

Simkin, Penny. (2008). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan,& Bayi.Jakarta: Arcan.

Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan.. Jakarta: EGC

Syafrudin, dan Fratudhina, Yudia. (2002). Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Trans Info Medika

55

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Nurjannah/105102085 adalah mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir.

Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan ibu-ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini, dalam memberikan jawaban atas wawancara sesuai dengan pendapat ibu tanpa di pengaruhi oleh orang lain. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu. Partisipasi ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat sukrela, sehingga bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apa pun. Identitas pribadi ibu dan semua informasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan ini saja. Terimakasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.

Peneliti Medan, Februari 2011

Responden

Lampiran 2

LEMBAR KUESIONER

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TERHADAP TANDA-TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

DI KLINIK ANANDA MEDAN TAHUN 2011

Kode Responden: (diisi oleh peneliti)

I. Data Demografi

1. Umur :

2. Pendidikan : 3. Pekerjaan :

II. Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan diisi oleh responden

2. Lingkari atau silang salah satu jawaban yang benar pada pertanyaan pengetahuan

III. Pengetahuan

1. Suhu normal pada bayi baru lahir adalah? 36 o C b. 37o C c. 38o C

2. Suhu berapa dikatakan bayi mengalami suhu tubuh dingin? a. 36o C b. 37o C c. 38o C

3. Suhu tubuh dingin pada bayi dapat menyebabkan…. a. Bayi kejang

b. Bayi sakit c. Bayi meninggal

4. Apa penyebab suhu tubuh dingin pada bayi? a. Udara yang dingin

b. Kurang minum c. Terlalu banyak tidur

5. Apa yang harus segera dilakukan bila suhu tubuh bayi dingin? a. Membawa bayi langsung ke pelayanan kesehatan terdekat b. Segera menghangatkan bayi

c. Memanggil petugas kesehatan 6. Suhu berapa bayi dikatakan demam?

a. 360 C b. 370 C c. 380 C

7. Demam yang terlalu tinggi pada bayi dapat mengakibatkan…. a. Kerusakan pada otak

b. Bayi muntah c. Bayi rewel

8. Apa penyebab bayi demam tinggi? a. Kurang minum

b. Infeksi c. Kejang

57 9. Pertolongan pertama apa yang bisa dilakukan ketika bayi demam?

a. Kompres bayi dengan air dingin

b. Pakaikan pakaian yang tebal dan Selimuti bayi c. Kompres bayi dengan air hangat

10.Tanda bahaya demam yang harus diwaspadai yaitu… a. Tubuh bayi sangat panas

b. Bayi rewel dan muntah

c. Tubuh sangat panas, muntah, tidak mau minum dan rewel 11.Apa tanda-tanda kejang pada bayi?

a. gerakan yang tidak beraturan pada bayi seperti gerakan tidak menentu dan mengedip-ngedipkan mata

b. tubuh bayi kaku

c. gerakan yang berulang-ulang.

12.Apa penyebab kejang pada bayi baru lahir? a. Infeksi

b. Suhu tubuh yang panas c. Muntah

13.Kejang pada bayi baru lahir dapat menyebabkan... a. Bayi demam

b. Kerusakan otak c. Bayi lemah

14.Apa bahaya kejang pada bayi baru lahir? a. Bayi sakit

b. Bayi meninggal

c. Bayi tidak sadarkan diri

15.Apa yang harus dilakukan ketika bayi kejang? a. Selimuti bayi

b. Memanggil petugas kesehatan

c. Segera bawa bayi ke pelayanan kesehatan terdekat 16.Apa yang dimaksud dengan bayi kuning?

a. Mata dan seluruh kulit bayi kuning b. Tubuh bayi terlihat kuning

c. Mata bayi terlihat sangat kuning

17.Bagaimana kita menilai bayi kuning merupakan gejala suatu penyakit? a. Mata dan kulit yang kuning pada bayi tidak menghilang dalam 10 hari b. Bayi terlihat lemah, pucat dan sakit

c. Mata dan kulit yang kuning pada bayi menghilang setelah 10 hari 18.Apa penyebab bayi kuning yang merupakan gejala suatu penyakit?

a. Kurang minum dan kebanyakan tidur b. Kelainan darah pada bayi

19.Apa bahaya bayi kuning yang merupakan suatu penyakit? a. Bayi meninggal

b. Bayi cacat c. Bayi sakit

20.Apa yang harus dilakukan bila bayi kuning lebih dari 10 hari? a. Jemur bayi di bawah sinar matahari pagi

b. Beri bayi ASI sesering mungkin c. Konsulkan bayi pada dokter anak

21.Muntah yang bagaimana yang harus diwaspadai?

a. Keluarnya seluruh isi lambung selesai bayi menyusu b. Muntah menyembur

c. Muntah terus menerus dan suhu tubuh panas 22.Apa penyebab muntah pada bayi yang bahaya?

a. Bayi demam b. Bayi infeksi c. Bayi kekenyangan

23.Muntah terus menerus pada bayi dapat mengakibatkan… a. Bayi kekurangan cairan

b. Bayi lemah c. Bayi demam

24.Apa bahaya muntah pada bayi yang terus menerus? a. Bayi sangat haus

b. Bayi meninggal c. Bayi sangat rewel

25.Apa yang harus dilakukan bila bayi muntah terus menerus? a. Memperhatikan pemberian susu pada bayi

b. Beri bayi minum sesering mungkin dan segera bawa ke pelayanan kesehatan c. Jangan memberi banyak minum bayi

IV. Sikap No Hipotermi SS S TS STS 1 2.. 3. 4. 5.

Bila suhu tubuh bayi dingin ibu dapat menghangatkannya dengan meletakkan bayi di atas dada ibu dan berada dalam satu pakaian. Bila suhu tubuh bayi dingin ibu akan segera membawa bayi ke pelayanan kesehatan terdekat.

Suhu tubuh dingin pada bayi baru lahir merupakan hal yang biasa, jadi ibu tidak perlu khawatir.

Jika pakaian bayi basah ibu akan segera menggantinya

Bila tubuh bayi teraba dingin ibu tidak perlu membungkus bayi dengan pakaian dan selimut yang tebal

.No Hipertermi/demam SS S TS STS

59 7.

8. 9. 10.

Jika bayi demam ibu akan menyelimuti dan memakaikan pakaian tebal pada bayi

Ibu akan memberikan ASI (Air Susu Ibu) sesering mungkin jika bayinya demam

Bila bayi demam ibu akan membuka seluruh pakaian dan menggunakan pakaian yang tipis pada bayi

Ibu akan segera membawa bayi ke pelayanan kesehatan terdekat bila panas tidak turun.

No Kejang SS S TS STS 11. 12. 13. 14. 15.

Bila bayi kejang ibu akan memberinya minum

Apabila bayi kejang ibu akan segera membawa bayi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Kejang biasa terjadi pada bayi baru lahir, jadi ibu tidak akan khawatir Bila bayi baru lahir bergerak tidak biasa seperti tiba-tiba menangis melengking, gerakan tidak menentu, tubuh kaku, gerakan mulut seperti mengunyah dan menelan maka ibu segera menyimpulkan bahwa itu adalah kejang.

Jika bayi kejang disertai demam tinggi ibu akan menyelimuti bayi dengan selimut tebal.

No Ikterus/Kuning SS S TS STS 16. 17. 18. 19. 20.

Jika bayi kuning ibu akan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi

Jika bayi kuning ibu akan memberi ASI sesering mungkin pada bayi Ibu akan waspada bila bayi kuning timbul pada minggu pertama Ibu akan mengonsultasikan bayi jika kuning pada mata dan kulit bayi tidak menghilang setelah 10 hari.

Bila bayi kuning kotorannya berwarna pucat, ibu merasa ini gejala biasa dan tidak perlu penanganan serius.

No Muntah SS S TS STS 21. 22. 23. 24. 25.

Bila bayi banyak muntah ibu takut memberi minum banyak pada bayi Saat bayi muntah ibu akan segera memperhatikan bentuk muntah bayi Muntah pada bayi hal yang biasa jadi ibu tidak akan khawatir, cukup hanya mengganti baju bayi yang basah terkena muntah.

Untuk mencegah muntah pada bayi, selesai menyusu ibu selalu menyendawakan bayi.

Bila bayi muntah terus menerus ibu akan segera membawanya ke pelayanan kesehatan

Keterangan:

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju

KUNCI JAWABAN 1. B 11. A 21. C 2. A 12. A 22. B 3. C 13. B 23. A 4. A 14. B 24. B 5. B 15. C 25. B 6. C 16. A 7. A 17. A 8. B 18. C 9. C 19. A 10.C 20. C

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

Nama : Nurjannah

Tempat/ Tanggal lahir : Sei Rampah, 30 Januari 1987 Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke : 4 dari 5 bersaudara Agama : Islam

Alamat : Dsn II Desa Cemp Lobang Kec. Sei Rampah Kab. Serdang Bedagai

DATA ORANG TUA

Nama ayah : Alm. Sutrisno Pekerjaan : -

Nama ibu : Hj. Mestika Pekerjaan : Pensiunan PNS

Alamat : Dsn II Desa Cemp Lobang Kec. Sei rampah Kab. Serdang Bedagai

PENDIDIKAN

Tahun 1993-1999 : SD Negeri 104302 Cempedak Lobang Tahun 1999-2002 : SLTP Negeri 1 Sei Rampah

Tahun 2002-2005 : SMA Negeri 1 Sei Rampah

Tahun 2005-2008 : Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2010-2011 : Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fkep USU Medan

Dokumen terkait