• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Penelitian yang telah dilakukan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu peneliti menyrankan sebagai berikut :

1. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model problem based learning masih belum terlaksana dengan sempurna. Tahapan-tahapan tersebut belum terlaksana dengan sempurna dikarenakan pengetahuan siswa dalam melakukan eksperimen terlalu fokus pada set eksperimen yang di berikan. Peneliti menyarankan sebaiknya melakukan penelitian berikutnya di sekolah yang pernah melaksanakan praktikum fisika

2. Keterlaksanaan penelitian juga dipengaruhi oleh kondisi guru yang mengajar. Guru yang mengajar kurang menguasai materi fisika dan model

terlalu mendadak dan dilakukan dengan waktu yang singkat. Peneliti menyarankan untuk penelitian berikutnya agar guru terlebih dahulu diberikan penyampaian model dan simulasi dapat berupa TOT tentang model problem based learning jauh-jauh hari sebelum melaksanakan penelitian.

3. Hasil penelitian juga dipengaruhi oleh kondisi keadaan siswa yang mengikuti pelajaran. Mungkin karena pembelajaran fisika di SMK bersifat adaftif yang tidak telalu diperhitungkan dibandingkan dengan pebelajaran yang produktif (dengan kata lain produktif 70% adaftif 30%). Selain itu siswa masih belum semangat untuk mengikuti pelajaran karena siswa baru saja selesai PSG jadi terlebih dahulu perlu pencerahan. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya bisa di ujicobakan ke SMA atau SMK untuk materi yang lain pada siswa kelas X (siswa yang tidak mengikuti PSG).

4. Karena pembelajaran di SMK sebagian bersifat produktif dan pada kurikulum siswa dituntut untuk lebik kreatif. Peneliti menyarankan agar pembelajaran di SMK sebaiknya bersifat inkuiri (penemuan).

5. Jika PBL ingin dicobakan di sekolah yang belum pernah melakukan kegiatan PBL siswa sebaiknya terlebih siswa terlebih dahulu dikondisikan dengan menjelaskan tahapan-tahapan pembelajaran dan tujuan pembelajaran serta siswa seharusnya diberikan konsep yang dasar dari materi yang akan diajarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, Orhan dan Tandogan, R, O. (2007) The Effects Of Problem-Based Learning In Science Education On Students’ Academic Achievement, Attitude And Concept Learning : Eurasia Journal Of Mathematics, science & Technology Educational, 3(1), 71-81.

Amin, M. (1987). Mengajar IPA dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry Bagian I. Jakarta : Depdikbud.

Amir. (2010). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana.

Arends. (2008). Learning To Teach belajar untuk mengajar (seventh ed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arsyad. (2007), Media Pembelajaran, Jakarta : Raja grafindo persada.

Baharuddin. (1982). Peranan kemampuan dasar intelektual sikap dan pemahaman dalam fisika terhadap kemampuan siswa di Sulawesi Selatan membangun model mental. Disertasi Doktor FPS IKIP Bandung, IKIP Bandung: Tidak Diterbitkan.

Beers, W Geri. (2005). The Effect of Teaching Method on Objective Test Scores : Problem-Based Learning Versus Lecture : Journal Of Nursing Education. 44 (7), ProQuest, 305

Bilgin, ibrahim. (2009). The Effects Of Problem-Based Learning Instruction on University Students’ Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts : Eurasia Journal Of Mathematics, science & Technology Educational, 5(2), 153-164.

Dahar, R.W. (1996), Teori-teori belajar. Jakarta : Erlangga.

Dahar, R.W. (2006). Teori-teori belajar dan pembelajaran. jakarta : erlangga Daryanto. (2010), Media pembelajaran perannya sangat penting dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Yogyakarta : gava media. Ennis. (1995). Critical thinking. New Jersey : Prentice Hall.

Fahrizal. M. (2009). Model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan penguasaan konsep cahaya dan keterampilan proses sains siswa smp. Tesis, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Fraenkell, J.R. and Wallen, N (1993), How to design and evaluate research in

education, N.Y : Mc. Graw Hill.

Giancoli. (2001). Fisika (fith ed.) jakarta: Erlangga.

Hake, R. (1997). Interactive-Engagement Versus Tradisional Methods : A Six- Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data For Introductory Physics Courses: Journal american association of physic teacher. 66, 1, 64-74.

Haratua, Stepanus, Hairida. (2002), Penerapan Model Belajar Generatif Dalam Pembelajaran Fisika di SMU. Pontianak : FKIP UNTAN.

Herayanti. (2009). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Generik Sains Mahasiswa Fisika Pada Materi Listrik Statis. Tesis, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Ibrahim, M dan Nur, M. (2005). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: University Press.

Komalasari. (2010), Pembelajaran kontekstual konsep dan aplikasi. Bandung : refika aditama.

Liliasari. (2002). Pengembangan Model Pembelajaran Kimia untuk Meningkatkan Strategi Kognitif Mahasiswa Calon Guru dalam Menerapkan Berpikir Konseptual Tingkat Tinggi. Laporan Penelitian Hibah Bersaing IX Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2001-2002. Bandung : FMIPA UPI.

M. Nur. (2011). Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah jilid 2. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya

Mitra Arnold. (2008), Penyampaian Konsep Fisika yang Sering Keliru pada Pendidikan Dasar. (Online). (jeperis.blogspot.com/penyampaian- konsep-fisika-yang-sering.html diakses pada tanggal 16 September 2008).

Rusman. (2010), Model-model pembelajaran mengembangkan profesional guru. Jakarta: raja grafindo persada.

Sahin, mahmet. (2009). A comparison of problem based learning and traditional lecture students’ expectations and course grades in an introductory physics clasroom : Scientific Research and Essay, 4(8) 753-762.

Sahin, mahmet. (2009). Explorating University Students’ Expectations and Beliefs about Physics Learning in a Problem-Based Learning context : Eurasia Journal Of Mathematics, science & Technology Educational, 5(4), 321-333.

Sanjaya. (2010). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Sari. (2009). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep IPA Siswa Sekolah Dasar. Tesis, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Serway. (2008). Physics for scientist and engineers with modern physics edisi 7. USA : Thomson higher eduction

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bandung : Rineka cipta.

Stiggin, R.J. (1994). Student-Centered Classroom Assessment. New York : Macmillan College Publishing Company, Inc.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Suparno, paul. (2007). Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik Dan Menyenangkan. Yogyakarta : univeresitas sanata dharma.

Suratman. (2010). Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Simulasi Virtual untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP Pada Konsep Tekanan. Tesis, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Teplitsky, et, al (2006). Problem- Based Learning and Creative Instructional Approaches for Laboratory Exercises in Introductory Crop Science : Journal of Natural Resources and Life Sciences Educational, 35, ProQuest,209.

Tipler. (1991), Fisika untuk sains dan teknik (third ed) jilid 1 alih bahasa lia prassetyo. Jakarta : Erlangga.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konsrtruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wenning. (2005). Levels of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices and inquiry processes : J. Phys. Tchr. Educ. Online 2(3). Hal 3-11.

Wenning. (2011). Experimental inquiry in introductory physics courses. J. Phys. Tchr. Educ. Online, 6(2), hal 2-8.

Yuristira. (2010). Penerapan Problem Based Learning pada Konsep Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Dokumen terkait