• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pengalaman yang diperoleh peneliti ketika melakukan penelitian, maka saran-saran yang peneliti dapat berikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru Bidang Studi Matematika

Guru dapat lebih memanfaatkan berbagai macam media pembelajaran yang dapat meningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa, salah satunya media pembelajaran Lembar Kerja Siswa yang menarik untuk siswa. Guru dapat menerapkan model pembelajaran yang inovatif sehingga siswa tidak akan bosan dengan pembelajaran dan akan lebih bersemangat untuk belajar. Guru dapat lebih memanfaatkan media pembelajaran lain berupa alat peraga sehingga pembelajaran akan menyenangkan untuk siswa.

2. Bagi Lembaga Sekolah

Sebaiknya pihak sekolah dapat memberikan arahan pada guru agar lebih sering menggunakan LKS dalam pembelajaran. LKS membantu siswa untuk dapat memahami materi yang disampaikan guru, permasalahan dan

latihan soal dalam LKS akan membantu siswa untuk mengeksplorasi pengetahuannya.

3. Bagi Peneliti dengan Topik yang Serupa

Sebaiknya peneliti mencoba meneliti topik ini dengan materi yang berbeda karena LKS dapat digunakan untuk materi lain selain Bangun Ruang Sisi Datar. Peneliti lebih baik mengujikan instrumen tes pada subjek siswa yang cukup banyak agar hasil validitasnya lebih terlihat. Instrumen observasi keaktifan siswa lebih baik dibuat untuk dapat melihat keaktifan masing-masing siswa agar analisis hasilnya lebih mudah. LKS lebih baik diujikan pula pada subjek agar dapat melihat ketertarikan siswa dan penggunaan bahasa yang dapat dimengerti oleh siswa.

120

DAFTAR PUSTAKA

Adinawan, M. Cholik & Sugijono. 2013. Matematika untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Erlangga.

Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. Arafah, Sherlly Ferdiana, dkk. 2012. “Pengembangan LKS Berbasis Berpikir Kritis

pada Materi Animalia, UNS, Semarang”. Jurnal. Edisi 2012.

Budi, Kartika. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitas, dan sikap Merdeka Pada Strategi tersebut. USD: Widya Dharma edisi April 2001.

Endrayanto, Herman Yosep Sunu & Yustiana Wahyu Harumurti. 2014. Penilaian Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: PT Kanisius.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Jihad, Asep. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Johnson, Elaine B. 2010. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa.

Kustandi, Cecep & Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Marsigit. 2009. Matematika 2 SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.

Mulyasa, H.E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta: Diva Press.

Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana.

Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pressindo.

Sukino & Wilson Simangunsong. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Taniredja, Tukiran. 2011. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Tampomas, Husein. 2007. Matematika Plus 2B SMP Kelas VIII Semester Kedua. Bogor: Yudhistira.

Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.

LAMPIRAN 1

Surat Ijin Penelitian Bappeda dan

Surat Selesai Penelitian

LAMPIRAN 2

SILABUS Sekolah : SMP Negeri 1 Kasihan Bantul

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VIII

Semester : 2 (dua) Kompetensi Inti :

KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Kegiatan Pembelajaran Instrumen Penilaian

Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar. 3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas. 4.9 Membuat

jaring-jaring kubus dan balok. Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) MENGAMATI

 Mengamati benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus dan balok.  Mencermati contoh kubus dan

balok yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.  Menyebutkan benda-benda

lain yang berbentuk kubus dan balok dalam kehidupan sehari-hari.

MENANYA

 Menanya tentang kubus dan balok dari permasalahan yang muncul.

 Menanya tentang luas pemukaan dan volume kubus balok

TUGAS

 Membuat jaring- jaring kubus dan balok. OBSERVASI  Mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan berhubungan dengan materi pembelajaran.  Menggunakan

sumber belajar dan media

pembelajaran yang tersedia.

 Mengerjakan tugas atau latihan soal yang diberikan guru secara individu maupun berkelompok. 3 x 2 JP Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Kementrian Keguruan dan Kebudayaan. LKS Kubus dan Balok Jaring-jaring kubus dan balok, kubus satuan.

 Mencatat apa yang disampaikan guru ketika pembelajaran.  Berdiskusi dalam kelompok, menyampaikan ide atau gagasan untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikan tanggapan terhadap pendapat teman dalam kelompok.  Mengomunikasikan hasil pekerjaan di depan kelas atau memberikan

tanggapan terhadap hasil pekerjaan siswa lain.

TES

 Unsur- unsur kubus dan balok

 Jaring- jaring kubus dan balok

 Luas permukaan dan volume kubus dan balok.

MENGUMPULKAN INFORMASI Menghimpun berbagai konsep

tentang kubus dan balok

Menghimpun berbagai konsep tentang unsur-unsur kubus dan balok.

Menghimpun berbagai konsep mengenai jaring-jaring kubus dan balok.

Menghimpun berbagai konsep tentang luas permukaan kubus dan balok.

Menghimpun berbagai konsep tentang volume kubus dan balok.

MENGASOSIASIKAN

Menganalisis unsur- unsur dan jaring- jaring kubus dan balok. Menganalisis luas permukaan dan

volume kubus dan balok.

Mengaplikasikan rumus luas permukaan dan volume kubus dan balok untuk memecahkan masalah.

MENGKOMUNIKASIKAN

Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Memberikan tanggapan hasil prsentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, sanggahan dan alasan, memberikan tambahan informasi, atau melengkapi informasi.

Membuatkesimpulan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Kasihan Bantul Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII/Dua

Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar Alokasi Waktu : 3 pertemuan ( 6 JP)

A. Kompetensi Inti

K.1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

K.2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

K.3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

K.4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

3.9 Menentukan Luas Permukaan dan Volume Kubus, Balok, Prisma dan Limas.

4.9 Membuat jaring-jaring kubus dan balok. C. Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1. 1.1Menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianutnya.

1.1.1 Bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika. 1.1.2 Serius dalam mengikuti

pembelajaran matematika. 2. 2.2Memiliki rasa ingin tahu,

percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

2.2.1 Suka mencari permasalahan dalam kehidupan nyata yang terkait dengan bangun ruang sisi datar.

2.2.2 Berani mengemukakan penda-pat, bertanya atau menjawab pertanyaan di hadapan guru dan teman-teman.

2.2.3 Mengerjakan tugas yang berkai-tan dengan bangun ruang sisi datar.

2.2.4 Mencari informasi dari sumber belajar lain seperti buku maupun internet.

2.2.5 Berani mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. 3 3.9 Menentukan Luas Permukaan

dan Volume Kubus, Balok, Prisma dan Limas

3.9.1 Menyebutkan unsur-unsur kubus 3.9.2 Menyebutkan unsur-unsur

balok.

3.9.3 Menghitung luas permukaan kubus.

3.9.4 Menghitung luas permukaan balok.

3.9.5 Menghitung volume kubus. 3.9.6 Menghitung volume balok. 4 4.9 Membuat jaring-jaring

kubus dan balok

4.9.1 Membuat jaring-jaring kubus 4.9.2 Membuat jaring-jaring balok. D. Deskripsi Materi Pembelajaran

1. Unsur-unsur kubus dan balok 2. Diagonal kubus dan balok 3. Jaring-jaring kubus dan balok 4. Luas permukaan kubus

5. Luas permukaan balok

6. Volume kubus

7. Volume balok.

Uraian Singkat Materi KUBUS

Kubus merupakan bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh enam persegi yang kongruen.

Pemberian nama pada kubus diurutkan menurut titik sudut sisi alas dan sisi atapnya dengan menggunakan huruf kapital.

A. Unsur-unsur Kubus 1. Sisi

Sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Kubus terdiri dari enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

Gambar 1: Kubus ABCD.EFGH

Perhatikan gambar berikut yang merupakan gambar Kubus ABCD.EFGH:

Sisi ABCD, EFGH, ABFE, DCGH, ADHE, BCGF merupakan sisi-sisi dari kubus ABCD.EFGH.

Sisi kubus dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu: a. Sisi datar

Sisi datar terdiri atas sisi alas dan sisi atap (tutup). Pada Gambar 2, alas kubus yaitu ABCD dan atap kubus yaitu EFGH saling sejajar.

b. Sisi tegak

Sisi tegak kubus merupakan sisi kubus yang tegak lurus dengan alas. Pada Gambar 2 sisi tegak kubus terdiri dari sisi ABFE, DCGH, ADHE, dan BCGF.

2. Rusuk

Rusuk kubus adalah ruas garis yang merupakan perpotongan dua sisi kubus. Perhatikan kembali kubus ABCD.EFGH pada Gambar 2. Pada gambar tersebut AB, BC, CD, DA, AE, BF, CG, DH, EF, FG, GH, HE merupakan 12 rusuk dari kubus ABCD.EFGH.

Rusuk kubus dibagai menjadi dua bagian besar yaitu: a. Rusuk datar

Rusuk datar terdiri dari rusuk alas dan rusuk atas. Rusuk alas kubus dan rusuk atas kubus masing-masing ada 4. Rusuk alas kubus pada Gambar 2 adalah AB, BC, CD, dan DA, sedangkan rusuk atasnya adalah EF, FG, GH, dan HE.

b. Rusuk tegak

Rusuk tegak adalah rusuk yang tegak lurus dengan rusuk alas. Rusuk tegak kubus pada Gambar 2 adalah AE, BF, CG, dan DH.

Pada rusuk datar, rusuk-rusuk yang saling sejajar yaitu AB//DC//EF//HG dan AD//BC//EH//FG. Sedangkan pada rusuk tegak, rusuk-rusuk yang saling sejajar yaitu AE//BF//CG//DH. 3. Titik Sudut

Titik sudut kubus merupakan titik persekutuan dari tiga rusuk kubus yang berdekatan. Titik sudut pada kubus ada 8 buah. Titik sudut sering disebut juga titik pojok.

Perhatikan kembali kubus ABCD.EFGH pada Gambar 2. Pada gambar tersebut titik A, B, C, D, E, F, G, H merupakan 8 titik sudut dari kubus ABCD.EFGH.

B. Diagonal Kubus

Diagonal merupakan ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut sebidang yang saling berhadapan. Di dalam kubus ada diagonal sisi, bidang diagonal, dan diagonal ruang.

1. Diagonal Sisi Kubus

Diagonal sisi kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada sisi kubus. Kubus memiliki 6 buah persegi sebagai sisi kubus. Masing-masing sisi kubus mempunyai dua buah diagonal yang disebut diagonal sisi yang jumlahnya 6 x 2 = 12 buah. Semua diagonal sisi mempunyai panjang yang sama.

Berikut ini adalah adalah gambar kubus ABCD.EFGH:

Dari gambar kubus ABCD.EFGH di atas, AF merupakan salah satu diagonal sisi kubus. Diagonal sisi lainnya pada kubus ABCD.EFGH yaitu BE, CH, DG, AC, BD, EG, FH, AH, DE, BG, CF.

2. Diagonal Ruang

Diagonal ruang kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak terletak dalam sisi kubus yang sama.

Berikut ini adalah gambar kubus ABCD.EFGH:

Dari gambar kubus ABCD.EFGH di atas, ruas garis BH merupakan salah satu diagonal ruang kubus. Diagonal ruang lain dari kubus ABCD.EFGH di atas adalah ruas garis AG, CE, dan DF.

3. Bidang Diagonal Kubus

Bidang diagonal merupakan bidang yang memuat sepasang diagonal ruang kubus yang saling berpotongan. Bidang diagonal kubus berbentuk persegi panjang dan bidang diagonal kubus dibatasi oleh empat garis lurus, yaitu dua rusuk kubus dan dua diagonal sisi yang saling sejajar. Sebuah kubus mempunyai 6 buah bidang diagonal.

Berikut adalah gambar kubus ABCD.EFGH:

Gambar 4: Diagonal Ruang pada Kubus ABCD.EFGH

Dari gambar kubus ABCD.EFGH di atas, sisi ACGE merupakan salah satu bidang diagonal kubus. Bidang diagonal kubus lainnya antara lain sisi ADGF, DCFE, ABGH, BDHF, dan BCHE.

BALOK

Balok merupakan bangun ruang sisi datar yang dibentuk oleh tiga pasang persegi panjang yang saling sejajar dan kongruen.

Balok mempunyai nama dengan penamaan diurutkan menurut nama sisi alas dan sisi atasnya seperti penamaan pada kubus.

A. Unsur-unsur Balok 1. Sisi

Balok memiliki tiga pasang sisi yang berbentuk persegi panjang yang saling sejajar dan kongruen.

Perhatikan gambar berikut yang merupakan gambar Balok ABCD.EFGH:

Sisi ABCD, EFGH, ABFE, DCGH, ADHE, BCGF merupakan sisi-sisi dari balok ABCD.EFGH.

Gambar 6: Balok ABCD.EFGH

Sisi balok dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:

a. Sisi datar terdiri atas sisi alas pada Gambar 7 (ABCD) dan sisi atas (EFGH) yang saling sejajar.

b. Sisi tegak, terdiri atas sisi depan pada Gambar 7 (ABFE) sejajar dengan sisi belakang (DCGH), sisi kiri (ADHE) sejajar dengan sisi kanan (BCGF).

2. Rusuk

Sebuah balok mempunyai 12 rusuk. Rusuk-rusuk tersebut terbagi dalam tiga bagian yang masing-masing terdiri atas empat rusuk yang sejajar dan sama panjang.

Perhatikan kembali balok ABCD.EFGH pada Gambar 7. Pada gambar tersebut AB, BC, CD, DA, AE, BF, CG, DH, EF, FG, GH, HE merupakan 12 rusuk dari balok ABCD.EFGH.

Rusuk balok dibagai menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Bagian pertama terdiri dari rusuk AB, DC, EF, dan HG yang disebut sebagai panjang balok.

2. Bagian kedua terdiri atas rusuk-rusuk tegak yaitu rusuk AE, BF, CG, dan DH yang disebut tinggi balok.

3. Bagian ketiga terdiri atas rusuk-rusuk miring yaitu rusuk AD, BC, EH, dan FG yang disebut lebar balok.

3. Titik Sudut

Tiga rusuk balok yang berdekatan akan bertemu pada satu titik. Titik tersebut disebut sebagai titik sudut balok. Pada Gambar 7

titik-titik sudut balok yaitu titik-titik A, B, C, D, E, F, G, dan H. Jumlah titik-titik sudut pada balok seluruhnya adalah 8.

B. Diagonal Balok 1. Diagonal Sisi

Balok mempunyai 12 buah diagonal sisi. Diagonal sisi pada balok tidak semuanya mempunyai panjang yang sama, bergantung pada ukuran sisi balok tersebut.

Berikut adalah gambar balok ABCD.EFGH:

Pada gambar balok ABCD.EFGH di atas, ruas garis AC merupakan diagonal sisi balok. Diagonal sisi balok lainnya yaitu ruas garis BG, CF, AF, BE, DG, CH, AC, BD, EG, FH.

2. Diagonal Ruang

Berikut ini adalah gambar balok ABCD.EFGH:

Gambar 8: Diagonal Sisi pada Balok ABCD.EFGH

Balok mempunyai 4 diagonal ruang. Dari gambar balok ABCD.EFGH di atas, salah satu diagonal ruang balok yaitu CE. Diagonal ruang balok lain adalah AG, BH, , dan DF.

3. Bidang Diagonal

Bidang diagonal balok merupakan bidang yang memuat sepasang diagonal balok yang saling berpotongan. Dalam balok, bidang diagonal dibatasi oleh dua rusuk balok yang sejajar dan sepasang diagonal sisi yang sejajar. Bidang diagonal balok berbentuk persegi panjang. Keenam diagonal pada satu balok merupakan tiga pasang daerah persegi panjang yang sepasang-sepasang saling kongruen.

Berikut ini adalah gambar balok ABCD.EFGH:

Dari gambar balok ABCD.EFGH di atas, sisi BDHF merupakan salah satu bidang diagonal balok. Bidang diagonal balok lainnya adalah ACGE, ADGF, BCHE, CDEF, dan ABGH.

JARING-JARING KUBUS DAN BALOK a. Jaring-jaring kubus

Jaring-jaring kubus diperoleh dari model kubus yang diiris pada beberapa rusuknya kemudian direbahkan sedemikian Gambar 10: Bidang Diagonal pada Balok ABCD.EFGH

sehingga masing-masing sisi saling bersekutu dengan sisi lain seperti pada gambar berikut ini:

Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian 6 buah persegi yang kongruen, tetapi rangkaian 6 buah persegi yang kongruen belum tentu merupakan jarring-jaring kubus.

b. Jaring-jaring Balok

Jaring-jaring balok diperoleh dari model balok yang diiris pada beberapa rusuknya sedemikian sehingga masing-masing sisi saling bersekutu dengan sisi lain, kemudian direbahkan. Jaring-jaring balok merupakan rangkaian 6 buah persegi panjang yang terdiri dari 3 pasang persegi panjang yang kongruen.

Gambar 11: Kubus dan Jaring-jaring Kubus ABCD.EFGH ABCD.EFGH

Gambar 12: Balok dan Jaring-jaring Balok ABCD.EFGH ABCD.EFGH

LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK 1. Luas Permukaan Kubus

Kubus di atas memiliki panjang rusuk = s. Luas permukaan kubus = × � �

= × ×

= 2. Luas Permukaan Balok

Balok di atas berukuran panjang = p, lebar = l, dan tinggi = t. Luas permukaan balok = � + � +

= � + � + s s s p l t Gambar 13: Kubus ABCD.EFGH

VOLUME KUBUS DAN BALOK

Volume adalah isi dari bangun-bangun ruang. Volume diukur dalam satuan kubik.

Bangun pada Gambar 3 disusun dari 16 buah kubus. Misalkan kubus kecil itu memiliki panjang sisi 1 cm, maka dikatakan bahwa kubus

tersebut memiliki volume “1 cm3”. Bangun pada gambar 3 memiliki

volume sebesar 16 kubus kecil atau 16 ×1 cm3 = 16 cm3. 1. Volume Kubus

Untuk menentukan volume (V) kubus, cari dulu luas alas (A), lalu dikalikan dengan tinggi (t).

� = × = = , maka rumusan volume kubus adalah

� = � × ↔ � = × × =

2. Volume Balok

Untuk menentukan volume (V) balok, cari dulu luas alas (A) lalu dikalikan dengan tinggi (t).

� = � × ↔ � = � × × E. Model/Metode Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) 1 cm

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama

1. Pendahuluan ( 5 menit )

 Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.  Guru menanyakan kehadiran siswa.

 Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran.

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

 Guru memberikan apersepsi yaitu contoh kubus dan balok yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

 Menyampaikan teknik penilaian.

 Siswa diberikan motivasi tentang manfaat belajar kubus dan balok dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

No Kegiatan Tahap

Pembelajaran

Alokasi Waktu 1  Siswa mengamati gambar yang ada di

LKS, gambar tersebut adalah contoh benda yang siswa temui dalam kehidupan sehari-hari.

Mengamati 15

menit

 Siswa diminta untuk menyebutkan benda-benda lain yang berbentuk kubus yang bisa mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

Mengamati

 Guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai kegiatan pengamatan yang telah dilakukan. Guru juga memberikan pertanyaan pancingan

seperti :”Berbentuk bangun ruang

apakah contoh gambar yang ada pada

LKS?”, atau “coba sebutkan contoh benda di sekitar kalian yang berbentuk kubus!”

 Siswa mengamati gambar kubus ABCD.EFGH yang ada di LKS. Siswa diminta untuk mengamati unsur-unsur apa saja yang ada pada bangun kubus tersebut.

Mengamati

 Siswa mencoba menemukan sendiri unsur-unsur yang ada pada bangun ruang kubus kemudian mengisikannya pada tempat yang telah disediakan di LKS.

Mencoba/ mengumpulkan data (informasi)

 Hasil dari mengamati benda-benda dalam kehidupan sehari-hari dan menemukan sendiri unsur-unsur pada kubus, siswa dapat memahami bahwa bentuk bangun ruang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dengan begitu siswa akan lebih mudah memahami unsur-unsurnya.

Mengasosiasikan

 Siswa mengamati gambar kubus yang ada di LKS untuk melihat diagonal sisi, bidang diagonal dan diagonal ruang dari masing-masing bangun.

Mengamati

 Siswa mencoba menemukan rumus menghitung diagonal bidang, bidang diagonal dan diagonal ruang pada bangun ruang kubus.

Mencoba/ mengumpulkan

data (informasi) 2  Siswa mengamati gambar yang ada di Mengamati

LKS, gambar tersebut adalah contoh benda yang siswa temui dalam kehidupan sehari-hari.

15 menit

 Siswa diminta untuk menyebutkan benda-benda lain yang berbentuk balok yang bisa mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

Mengamati

 Guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai kegiatan pengamatan yang telah dilakukan. Guru juga memberikan pertanyaan pancingan

seperti :”Berbentuk bangun ruang

apakah contoh gambar yang ada pada LKS?”, atau “coba sebutkan contoh

benda di sekitar kalian yang berbentuk

balok!”.

Menanya

 Siswa mengamati gambar balok KLMN.PQRS yang ada di LKS. Siswa diminta untuk mengamati unsur-unsur apa saja yang ada pada bangun balok tersebut.

Mengamati

 Siswa mencoba menemukan sendiri unsur-unsur yang ada pada bangun balok kemudian mengisikannya pada tempat yang telah disediakan di LKS.

Mencoba/ mengumpulkan

data (informasi)  Hasil dari mengamati benda-benda

dalam kehidupan sehari-hari dan

Dokumen terkait