• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan follow up (edukasi ulang) untuk mempertahankan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden agar tetap baik. 2. Kuesioner yang digunakan untuk pengukuran post intervensi dan pre

intervensi sebaiknya berbeda dalam hal pengacakan nomor pernyataan.

3. Pada penelitian selanjutnya, pengambilan sampel menggunakan random

57

DAFTAR PUSTAKA

American Academy of Family Physicians, 2009, Controlling Antibiotic Resistance : Will We Someday See Limited Prescribing Autonomy?, American

Academy of Family Physicians, http :

www.aafp.org/afp/2001/0315/P1034.html, diakses tanggal 24 Februari 2015.

Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, pp. 151.

Azwar, S., 2011, Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya, 2nd ed., Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 45.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, pp. 40.

Bindawas, S.M., 2013, Evidence-based Health Care Continuing Education Seminars Improve Academic Staff Knowledge and Attitudes in Saudi Arabia, Pak. J. Med. Sci., 29(3), 703-709.

Bisht, R., Katiyar, A., Singh, R., dan Mittal, P., 2009, Antibiotic Resistance – A Global Issue of Concern, Asian Journal of Pharmaceuticals and Clinical Research, 2(2).

BPOM, 2011, Pesan Hari Kesehatan Sedunia 2011 : Gunakan Antibiotika Secara

Rasional, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Budi dan Riyanto, 2013, Kapita Selekta Kuesioner:Pengetahuan dan Sikap dalam

Penelitian Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta, pp. 15-20.

CDC, 2013, Antibiotic Resistance Threats : in the United States, 2013, Department of Health and Human Services, USA, pp. 13.

Depkes, 2009, Sistem Kesehatan Nasional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes, tanggal 22 desember 1949, Undang-undang Obat Keras St. No.419, Departemen Kesehatan, Jakarta.

Djojodobroto, R.D., 2004, Tradisi Kehidupan Akademik, Galang Press, Yogyakarta, pp. 67.

Hu, Y., 2015, Does an Education Seminar Intervention Improve the Parents' Knowledge on Vaccination? Evidence from Yiwu, East China, Int. J.

Environ. Res. Public Health, 12(4), 3469-3479.

Ida, F.K., 2007, Pengaruh Edukasi tentang Penyakit Menular Seksual Terhadap Perilaku dalam Penggunaan Antibiotika pada Pekerja Seks Komersial di Lokasi Jalanan Yogyakarta Tahun 2006, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Indijah, Nida, dan Suprapti, 2013, Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Penggunaan Antibiotika dengan Metode CBIA di Kelurahan Rempoa Ciputat Timur, Sanitas, 6 (3), 207.

Jha, N., Bajracharya, O., dan Shankar, P.R., 2013, Knowledge, Attitude, and Practice towards Medicine among School Teachers in Lalitpur District, Nepal Before and After an Educational Intervention, BMC Public Health, 13, 652.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Buku Panduan Hari Kesehatan Sedunia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Pedoman Umum Penggunaan

Antibiotik.

Kumboyono, Hanafi, M., dan Lestari, E.P., 2004, Perbedaan Pengaruh Pendidikan Seks Metode Simulasi dan Diskusi Kelompok Terhadap Sikap Remaja pada Upaya Pencegahan Perilaku Seks Menyimpang, Jurnal Kedokteran

Brawijaya, 20 (1), 46-49.

Marvel, M., 2012, Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Antibiotika di Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta Tahun 2011, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Maulana, H.D.J., 2009, Promosi Kesehatan, EGC, Jakarta, pp. 193-203.

Mikail, B, 2011, Pengaturan Antibiotik, Pemerintah Latah, Kompas, http://health.kompas.com/read/2011/04/07/13492620/Pengaturan.Antibioti k.Pemerintah.Latah, diakses tanggal 10 April 2015.

Mustafa, Z.E.Q., 2009, Mengurai Variabel dan Instrumentasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Notoatmodjo, S., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, pp. 60.

Nurnahdiaty, Sanil, M., dan Said, M.B., 2014, Peranan Perempuan Sebagai Provider dalam Upaya Meningkatkan Taraf Kesehatan Keluarga di Kelurahan Banta-Bantaeng Makassar, Jurnal Analisis, 1 (3), 1-7.

Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan, 2nd ed., Salemba Medika, Jakarta, pp. 236.

Octavyani, R., 2008, Pengaruh Ceramah tentang Kanker Serviks dan Pap-smear Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan No.347/MENKES/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek No.1, Depkes,

Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan No.924/MENKES/SK/VII/1993 tentang Obat Wajib Apotek No.2, Depkes,

Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan, 1999, Peraturan Menteri Kesehatan No.1176/MENKES/SK/VII/1999 tentang Obat Wajib Apotek No.3, Depkes,

Jakarta.

Prabandari, Y.S., dan Prawitasari, J.E., 1995, Pendidikan Kesehatan Melalui Seminar dan Diskusi sebagai Alternatif Penanggulangan Perilaku Merokok pada Remaja SLTA di Kodya Yogyakarta, BPPS-UGM, 8 (2A), 159-173. Pratiknya, A.W., 2001, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, pp. 134.

Rossetyowati, 2012, Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penggunaan Antibiotika dengan Metode Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA) di Kabupaten Jember, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Royston, P., 1995, Remark AS R94: A Remark on Algorithm AS 181: The W-test for Normality, Journal of the Royal Statistical Society. Series C (Applied

Statistics), 44 (4), 547-551.

Sadikin, Z.D., 2011, Penggunaan Obat yang Rasional, J. Indon. Med. Assoc., 61 (4), 145.

Santoso, B., 2010, Skema dan Mekanisme Pelatihan: Panduan Penyelenggaraan

Sarwono, S., 2012, Sosiologi Kesehatan : Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Simamora, N.R.H., Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan, EGC, Jakarta, pp. 57-58.

So Sun, K., Seongmi, M., and Eun Jung K., 2011, Public Knowledge and Attitudes Regarding Antibiotic Use in South Korea, J. Korean Acad.

Nurs., 41 (6), 742-749.

Suharnan, 2005, Psikologi Kognitif, Srikandi, Surabaya.

Suryawati, S., 1995, Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat

dengan Metode CBIA, Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Swandari, S., 2013, Penggunaan Obat Rasional melalui Indikator 8 Tepat dan 1

Waspada, BBPK Makassar,

http://bbpkmakassar.or.id/index.php/Umum/Info-Kesehatan/Penggunaan-Obat-Rasional-POR-melalui-Indikator-8-Tepat-dan-1-Waspada.phd, diakses tanggal 25 Februari 2015.

Tavakol, M., dan Dennick, R., 2011, Making Sense of Cronbach`s Alpha,

International Journal of Medical Education, 2, 53-55.

Tjay, T.H., dan Raharja, K., 2007, Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan

Efek-efek Sampingnya, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 65-66.

Utami, E.R., 2012, Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi, SAINSTIS, 1 (1), 125.

Warburton, A.L., 2006, Changes in the Levels of Knowledge and Attitudes of Dental Hospital Staff about Domestic Violence Following Attendance at an Awareness Raising Seminar, British Dental Journal, 201, 653-659. Wawan, A., dan Dewi, M., 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia, Nuha Medika, Yogyakarta, pp. 11-12.

WHO, 2001, Interventions and Strategies to Improve the Use of Antimicrobials in

Developing Countries, World Health Organization, USA.

Widayati, A., Suryawati, S., Crespigny, C., dan Hiller, J., E., 2012, Knowledge and Beliefs about Antibiotics Among People in Yogyakarta City Indonesia: A Cross Sectional Population-based Survey, Antimicrobial

Wowiling, C., Goenawi, L.R., dan Citraningtyas, G., 2013, Pengaruh Penyuluhan Antibiotika Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Kota Manado,

Lampiran 1. Kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN WANITA DEWASA TENTANG ANTIBIOTIKA DENGAN METODE SEMINAR

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN Dengan hormat,

Melalui surat ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama :

Umur :

Menyatakan bersedia secara sukarela dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun untuk mengikuti kegiatan penelitian selama periode penelitian berlangsung, memberikan jawaban dan atau data-data lain yang diperlukan guna mendukung penelitian yang berjudul : ”Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Wanita Dewasa tentang Antibiotika dengan Metode Seminar”. Data-data yang saya berikan tersebut merupakan data yang sebenar-benarnya tanpa rekayasa apapun.

Sekian dan terima kasih.

Hormat saya, Yogyakarta, / /2014

( )

Data Responden

Tuliskan data Bp/Ibu/Sdra/Sdri pada tempat yang telah tersedia di bawah ini. Data ini hanya untuk keperluan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.

Nama : _______________________

Umur :________________________

Alamat :________________________

Pendidikan Terakhir* :

SD / SMP / SMA / SMK jurusan_________________ Diploma / Akademi / Sarjana jurusan______________

Pekerjaan* :

PNS / Guru / Wiraswasta / Karyawan / Buruh / Petani / Ibu Rumah Tangga/ Tenaga Kesehatan

I. Pengetahuan Responden Terkait Antibiotika Berilah tanda cek (√) pada kolom yang

No PERNYATAAN JAWABAN

Ya Tidak

1 Antibiotika dapat digunakan untuk mengobati segala jenis penyakit.

2 Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit infeksi jamur. 3 Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit yang

disebabkan oleh infeksi bakteri.

4 Antibiotika yang aman dapat juga dibeli di toko/warung obat. 5 Antibiotika yang aman harus dibeli di apotek.

6 Antibiotika bisa diperoleh dari bidan/mantri.

7 Amoksisilin bisa diperoleh di apotek dengan resep dokter. 8 Neomisin salep dapat diperoleh di apotek tanpa resep dokter. 9 Penggunaan antibiotika dihentikan jika gejala penyakit sudah

hilang.

10 Antibiotika harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. 11 Antibiotika harus digunakan sampai habis meskipun gejala sudah

hilang.

12 Antibiotika dapat diminum bersama susu, teh atau kopi.

13 Jika saya lupa meminum antibiotika maka saya harus segera minum sesuai dengan dosis dan aturan pakai.

14 Antibiotika dapat diminum kapan saja, ketika merasa sakit. 15 Antibiotika diminum 3-4 kali sehari selama 5 sampai 7 hari. 16 Neomisin salep dioleskan/digunakan 1 kali sehari.

17

Resistensi (kekebalan kuman) artinya bakteri kebal terhadap antibiotika jadi siapapun yang terserang bakteri tersebut tidak dapat diobati dengan antibiotika apapun.

18 Jika terjadi resistensi maka antibiotika tidak dapat membasmi bakteri yang bersangkutan.

19 Terjadinya resistensi dapat disebabkan oleh penggunaan antibiotika yang tidak sesuai anjuran dokter.

20 Penggunaan antibiotika yang tepat dapat membahayakan semua orang.

II. Sikap Responden Terkait Antibiotika

Berilah tanda cek (√) pada kolom tersedia yang anda anggap paling sesuai: SS jika Sangat Setuju

S jika Setuju TS jika Tidak Setuju

STS jika Sangat Tidak Setuju

No PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

1

Menurut saya, saya dapat memberikan antibiotika yang saya gunakan kepada anggota keluarga yang sedang sakit.

2 Saya suka menyimpan antibiotika di kotak obat untuk persiapan.

3 Saya lebih memilih meminum antibiotika ketika batuk daripada obat yang lain.

4

Setiap kali sakit, saya memilih tidak berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan antibiotika.

5

Saya lebih memilih menggunakan antibiotika yang diresepkan dokter daripada menggunakan sisa antibiotika keluarga lain.

6 Saya lebih suka menghabiskan antibiotika yang digunakan untuk menghindari resistensi.

7 Saya lebih suka memperoleh informasi tentang antibiotika dari dokter daripada bidan atau perawat. 8

Saya lebih suka memanfaatkan media internet yang terpercaya sebagai sumber informasi tentang antibiotika daripada brosur/leaflet.

9 Saya lebih suka membeli antibiotika di apotek meskipun mahal.

10

Saya lebih suka membeli antibiotika di toko/warung obat karena lebih murah.

III. Tindakan Responden Terkait Antibiotika

Berilah tanda cek (√) pada kolom tersedia yang anda anggap paling sesuai: SS jika Sangat Setuju

S jika Setuju TSjika Tidak Setuju

STS jika Sangat Tidak Setuju

No PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

1 Saya dapat memberikan sisa antibiotika yang saya gunakan kepada anggota keluarga lain yang sedang sakit.

2

Saya akan langsung membeli antibiotika di apotek tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar lebih hemat.

3

Saya akan memberikan antibiotika yang sedang saya gunakan pada hewan peliharaan yang sakit agar lekas sembuh.

4 Saya akan mengatur alarm agar tidak lupa minum antibiotika.

5

Antibiotika yang sudah diresepkan oleh dokter akan saya gunakan sampai habis.

6 Jika merasa sudah sembuh, saya akan menghentikan penggunaan antibiotika. 7 Jika ada luka bernanah, saya tidak akan menggunakan

antibiotika untuk mengobatinya dengan cara ditaburkan. 8 Jika terjadi reaksi alergi antibiotika maka saya akan memeriksakannya ke dokter. 9 Saya tidak akan minta diresepkan antibiotika jika saya periksa ke dokter supaya sakitnya segera sembuh.

Lampiran 5. Data demografi responden

No Nama Umur Alamat Pendidikan Pekerjaan

1 WNT 31 RT 05 SMA IRT

2 UNA 29 RT 05 SMK IRT

3 YTM 41 RT 05 SMK IRT

4 RMN 42 RT 05 SMK IRT

5 STR 33 RT 05 SMK IRT

6 NVY 31 RT 05 SMA IRT

7 TMY 30 RT 05 SMP IRT

8 RRS 37 RT 05 S1 IRT

9 SWG 41 RT 05 SMK IRT

10 SGY 43 RT 05 SMA Petani

11 YPA 42 RT 02 D3 Peg. swasta

12 MSN 35 RT 02 SD IRT 13 MTT 43 RT 02 SMA IRT 14 SMN 35 RT 02 SMP IRT 15 NDN 37 RT 02 SD IRT 16 SSH 26 RT 02 SMP IRT 17 PTN 28 RT 02 SD IRT 18 SYT 43 RT 02 SMK IRT

19 DRY 32 RT 02 SMA IRT

20 EWT 41 RT 02 SMA IRT

21 MGS 42 RT 02 S1 IRT 22 DST 30 RT 02 SMK IRT 23 DSS 31 RT 02 SMK Wiraswasta 24 SMK 35 RT 02 SMP IRT 25 STN 45 RT 02 SD Buruh 26 SZT 39 RT 02 SMP Wiraswasta 27 TTA 44 RT 02 SMP IRT

28 NRY 41 RT 02 SMA IRT

29 RDH 38 RT 02 SD IRT

30 TGR 31 RT 02 SMP Buruh

31 RBK 30 RT 02 SD Petani

Lampiran 12. Hipotesis

Ho = µ1 ≥ µ2 µ1 = pre intervensi H1 = µ1 < µ2 µ2 = post intervensi

Ho = tidak terjadi peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan secara signifikan karena nilai pre intervensi lebih besar atau sama dengan nilai post intervensi. H1 = terjadi peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan secara signifikan karena

Lampiran 16. Materi seminar

Apa yang perlu diketahui tentang ANTIBIOTIKA?

Antibiotika adalah :

Obat yang digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Penyakit infeksi dapat pula disebabkan oleh jamur atau virus.

Akan tetapi hanya infeksi bakteri yang dapat disembuhkan oleh antibiotika.

Apa yang perlu diketahui tentang ANTIBIOTIKA?

Mengapa antibiotika dapat menyembuhkan infeksi bakteri?

Antibiotika mengandung suatu zat yang dihasilkan oleh suatu mikroorganime (bakteri atau jamur)

Zat tersebut dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri yang lain.

Apakah yang dimaksud dengan INFEKSI?

Masuknya suatu mikroorganisme (bakteri/jamur/virus) ke dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan timbulnya penyakit.

Bagaimana cara ANTIBIOTIKA menyembuhkan INFEKSI?

Dengan jalan menghambat pertumbuhannya sehingga

jumlah bakteri tidak bertambah atau membunuh bakteri secara

langsung

Apa saja Jenis obat ANTIBIOTIKA?

Amoksisilin  dibeli di apotek harus dengan resep dokter Salep Neomisin  dapat dibeli di apotek tanpa resep

dokter, penggunaannya dioleskan 2-4x sehari (Obat Wajib Apotek)

Bagaimana Cara menggunakan antibiotika agar dapat menyembuhkan penyakit?

Umumnya antibiotika digunakan minimal selama 5 hari, dengan aturan pakai 2-3 kali sehari secara rutin dan tepat waktu sesuai dosis yang dianjurkan dan harus dihabiskan.

Tidak diminum bersama susu, teh, atau kopi. Dosis, lama penggunaan, aturan pakai

dan cara penggunaan antibiotika berbeda satu dengan yang lain, tergantung jenis penyakit yang dialami.

Apa yang dimaksud dengan RESISTENSI? Suatu kondisi dimana suatu bakteri sudah tidak dapat dihambat atau dihentikan pertumbuhannya dengan menggunakan antibiotika tertentu sehingga dibutuhkan antibiotika jenis lain:

“BAKTERI KEBAL TERHADAP ANTIBIOTIKA”

Mengapa

RESISTENSI

bakteri

berbahaya?

Pemicu terjadinya RESISTENSI

Menghentikan penggunaan antibiotika karena gejala sakit berkurang/hilang

Menggunakan antibiotika sisa orang lain

Menggunakan antibiotika tidak sesuai anjuran dokter/apoteker

Menyimpan antibiotika untuk digunakan lain waktu baik bagi diri sendiri, orang lain, atau hewan peliharaan

Membeli antibiotika tanpa resep dokter

Bagaimana cara mencegah RESISTENSI ? Tips Penggunaan Antibiotika Secara‘Aman’ 1. Gunakan antibiotika :

secara teratur

sesuai aturan dosis

Sesuai aturan waktu penggunaan

Sesuai cara penggunaan yang dianjurkan dokter/apoteker 2. Jika terlambat/lupa minum obat ?

Segeralah minum obat sesuai dengan aturan yang dianjurkan dokter/apoteker

Tips Penggunaan Antibiotika Secara ‘Aman’

3. Jika minum obat lain di samping antibiotika ? Konsultasikan dengan Apoteker terutama waktu minumnya

4. Jika ada alergi ?

Segera konsultasikan dengan Apoteker/Dokter jangan membuat keputusan sendiri

5. Jika badan merasa sudah nyaman tapi obat masih ?

Tetap wajib dilanjutkan minum obat sesuai aturan sampai habis

KESIMPULAN tentang ANTIBIOTIKA? Antibiotika hanya menyembuhkan infeksi bakteri.

Antibiotika tidak dapat menyembuhkan penyakit infeksi Jamur, virus, atau gatal-gatal pada kulit.

Tidak semua luka pada bagian tubuh luar/kulit selalu membutuhkan antibiotika.

Penggunaan antibiotika harus secara teratur, sesuai aturan dosis, waktu penggunaan, dan sesuai cara penggunaan yang dianjurkan dokter/apoteker

Sudah banyak ANTIBIOTIKA yang tidak mempan terhadap bakteri karena sudah resisten.

BIOGRAFI PENULIS

Elisabet Asri Yunita Sari, dilahirkan di Bandarjaya, Lampung Tengah pada tanggal 30 Juni 1993. Merupakan putri bungsu dari tiga bersaudara, dari pasangan Herman Yosef Sartono dan Fransiska Sunarti. Penulis telah menyelesaikan jenjang pendidikan di TK Yos Sudarso Bandarjaya tahun 1998-1999, SD Yos Sudarso Bandarjaya tahun 1999-2005, SMP Pangudi Luhur Kalibawang tahun 2005-2008, SMAN 1 Sleman tahun 2008-2011 dan sejak tahun 2011 hingga saat ini penulis sedang menempuh jenjang S1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada lingkup universitas, penulis pernah tergabung dalam organisasi DPMF (Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas) tahun 2012-2013 dengan menjabat sebagai anggota divisi Quality Control. Penulis juga terlibat dalam beberapa kepanitiaan yaitu sebagai Pendamping Kelompok (Dampok) dalam kegiatan TITRASI (Tiga Hari Temu Akrab Farmasi) pada tahun 2012 dan 2013, sebagai sekretaris dalam panitia Seminar Nasional Menyongsong Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) tahun 2013, dan sebagai anggota sie expo dalam acara Pharmacy Days tahun 2012.

Dokumen terkait