• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang validasi metode penentuan kadar piperin dalam ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) dengan mengunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) Densitometri (TLC-Scanner).

Arifin, Helmi., Anggraini, Nelvi., Handayani, Dian., Rasyid, Roslinda. 2006.

Standarisasi Ekstrak Etanol Daun Eugenia Cumini Merr. J. Sains Tek. Far ., 11(2), 2006.

BPOM RI.2010. Acuan Sedian Herbal, Volume kelima edisi pertama. Jakarta: Direktorat OAI.

Departemen Kesehatan RI. 1980. Materia Medika Indonesia. Jakarta: Diktorat Jendral POM–Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Diktorat Jendral POM–Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. 1987. Analisis Obat Tradisional. Jakarta: Diktorat Jendral POM–Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Medika, Jilid.VI. Jakarta: Diktorat Jendral POM–Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.Jakarta: Diktorat Jendral POM–Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta: Diktorat Jendral POM–Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta: Diktorat Jendral POM–Depkes RI.

Gandjar, I. G., Rohman, A. 2008. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunawan, Didik dan S. Mulyani.2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi Jilid I). Jakarta: Penebar swadaya.

Gritter, Roy J., Bobbitt, James M., Schawarting, Arthur E. 1991. Pengantar Kromatografi edisi kedua. Bandung: ITB.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Moderen Menganalisa Tumbuhan. Bandung : ITB.

Harborne, J.B.1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Moderen Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Heinrich, Michael., Barnes, Joanne., Gibbons, Simon., Williamso, Elizabeth M.

2004. Fundamental of Pharmacognosy and Phytotherapi. Hungary: Elsevier.

http://www.chemnet.com/cas/id/94-62-2/piperine.html (Akses Tanggal 13 Maret 2013, jam 10.56).

Hutapea, J. R et al, 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Irianty, Rozanna Sri., Verawati, Riris. 2012. Variasi Komposisi Pelarut Metanol-Air pada Ekstraksi Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb). ISSN. 1907-0500.

Irhamanhayati et al. 2012. Info POM. Jakarta: BPOM RI.

Joy Beena, Sandhya C P, and Ramitha K R. 2010. Comparison and Bioevaluation of Piper longum fruit Extract. India: JOCPR.

Kolhe Smita R, Borole Priyanka, Patel Urmi. 2011. Extraction and Evaluation Of Piperine From Piper nigrum Linn. India: IJABPT.

Kusumaningtyas, Eni., Astuti, Estie., Darmono. 2008. Sensitivitas Metode Bioautografi kontak dan agar Ovorlay Dalam penentuan Senyawa Antikapang. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, September 2008, Hal 75-79 Vol 6, No.2.

Kumoro, A.C., Singh, Harcharan., Hasan, Masitah. 2009. Solubility Of Piperine In Super Critical and Near Critical Carbon Dioxide. Chinese Journal Of Chemical Engineering, 17 (6) 1014-1020.

Lesbani, Aldes., Yusuf, Setiawati., Melviana, R.A Mika. 2011. Karakterisasasi Kitin dan Kitosan dari Cangkang Kepiting Bahan (Scyll Serrata). Jurnal Penelitian Sains Volume 14 Nomer 3(C) 14307.

Manoj, P., Soniya. E. V., Banerjee, N.S., Ravichandran, P. 2004. Recent Studies On Well-Know Spice, Piper Longum Linn.USA: Natural Product Radiance vol 3(4).

Mun’im Abdul, Hanani Endang. 2011. Fitoterapi Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.

Murrukmihadi, Mimiek., Wahyuono, Subagus., Marchaban., Martono, Sudibyo. 2013. Penetapan Kadar Alkaloid Dari Ekstrak Etanolik Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.). Yogyakarta : Traditional Medicine Journal.

Nohong.2009. Skrining Fitokimia Tumbuhan Ophiopogon Jaburan Lodd dari Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Pembelajaran Sains Vol. 5 No. 2.

Pardede, Antoni., Ratnawati, Devi., H.P, Agus Martono.2013. Ekstraksi dan Karakterisasi Pektin dari Kulit Kemiri (Alleurites Mollucana Willd). ISSN 2085-3548.

Prawirosujanto,Sunato. 1977. Materia Medika Indonesia Jilid I. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Rohman, Abdul. 2009. Kromatografi Untuk Analisis Obat. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Saifudin, Azis et al. 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Swapna, Deepthi. P. R., V, Junise., P, Shibin., S. Senthila., S, Rajesh. R. 2012.

Isolation, Identification and Antimycobacterial Evaluation Of Piperine From Piper Longum. USA: Scholars Research Library.

Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi edisi V. Yogyakarta: Universitas Gaja Mada Pres.

Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Alih Bahasa Drs. Soendani Noerono Soewandhi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta ; 577-578. Vyas, A., Jain, V., Singh, D., Singh, M., Shukla, S S., Pandey, R., Swarnlata,

Syaraf., Saraf, S. 2011. TLC Densitometric Method for the Estimation of Piperine in Ayurvedic Formulation Tricatu Churna. India: Oriental Journal of Chemistry.

Wood A. Bet al. 1988. Piperine Determination in Pepper (Piper nigrum L .) and its Oleoresins A Reversed phase high performance Liquid Cromatographic method. London: Flavour and Fragrance Journal.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4. Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian

Gambar 1. rotary evaporator Gambar 2. Tanur Gambar 3. Camber Gambar 4. TLC-Scanner

Bahan yang digunakan dalam penelitian

Gambar 5.

Lampiran 5. Alur Penelitian

Ditimbang 2 Kg Simplisia Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus)

Dihaluskan Dengan Cara Diblender

Skrining Fitokimia (Alkaloid) Serbuk Simplisia Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus)

Diekstraksi

Parameter Spesifik

Parameter Spesifik Ekstraksi Cara Panas

Ekstraksi Cara Dingin

Ekstrak Sokletasi Ekstrak Maserasi Parameter Non Spesifik Parameter non-spesifik

Penetapan Kadar Piperin Dalam Ekstrak Etanol 95% Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus) Dengan Mengunakan Metode kromatografi lapis tipis (KLT) Densitometri (TLC-Scanner)

Kadar Piperin

3 Kg Simplisia Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus) diperoleh dari BALITRO (Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat)

Skrining Fitokimia (Alkaloid)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6. Cara Kerja Metode Ekstraksi Secara Maserasi

- Sampel dimasukan kedalam botol maserasi

- Ditambahkan pelarut etanol 95% sebanyak 400 mL - Direndam selama 24 jam sambil sesekali diaduk - Disaring dengan kapas dan kain kasa kemudian

dengan kertas saring

- Ditambahkan pelarut etanol 95% sebanyak 400 mL - Direndam selama 24 jam sambil sesekali diaduk - Disaring dengan kapas dan kain kasa kemudian

dengan kertas saring

-P

-Perlakuan sama seperti yang diatas

-Perlakuan sama seperti yang diatas

-Hasil filtrat maserasi mendekati warna pelarut etanol 95%

(tersari sempurna)

Ditimbang 40 gram Serbuk Simplisia Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus)

Filtrat 1 Ampas

Filtrat 2 Ampas

Filtrat 3 Ampas

Filtrat 4 Ampas

Dibuang

Filtrat 1,2,3,4 Digabung Kemudian Dipekatkan Dengan rotari evaprator

pada suhu 500C

Didapat Ekstrak Kental Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus)

Lampiran 7. Cara Kerja Metode Ekstraksi Secara Sokletasi

Ditimbang 40 gram Serbuk Simplisia Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus)

Dibungkus Dengan Kertas Saring

Dimasukan Kedalam Alat Sokletasi

Dimasukan Pelarut Etanol 95% Sebanyak 400 mL Kedalam Labu Sokletasi

Dirangkai Alat Sokletasi

Dilakukan Sokletasi Dengan Suhu 700C Sampai Tetesan Siklus Tidak Berwarna Lagi (Tersari Sempurna)

Hasil Sokletasi Dipekatkan Dengan

rotary evaporator Dengan Suhu 500C

Didapat Ekstak Kental Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8. Cara Kerja Metode KLT Densitometri

Pembuatan Larutan Induk dan Deret Standar Piperin

Pembuatan larutan uji ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil maserasi untuk diukur kadar piperin dengan mengunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) Densitometri

Ditimbang Seksama 20 mg Standar Piperin

Dimasukan Kedalam Labu Ukur 10 mL

Tambahkan Etanol p.aKemudian Dikocok Pelan-Pelan Hingga Larut Kemudian di add 10 mL

Kemudian Diencerkan Larutan Induk Standar Piperin Dengan Konsentrasi 200, 400, 600, 800, 1000 ppm

Ditimbang Seksama 50 mg Ekstrak Etanol 95% Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus) Hasil Maserasi

Masukan Kedalam Labu Ukur 10 mL

Tambahkan Etanol p.a Kocok Pelan-Pelan Hingga larut Kemudian di add 10 mL

Sehingga Didapat Konsetrasi 2000 ppm

Didapat Larutan Ekstrak Buah Cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) dengan konsentrasi 1000 ppm

Pembuatan larutan ekstrak etanol 95 % buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil sokletasi untuk diukur kadar piperin dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) Densitometri

Penentuan Linearitas

Tentukan Linearitas Dengan Menotolkan Larutan Deret Standar Piperin Sebanyak 1 μL

Elusi Dengan Fase Gerak Yaitu Diklorometan

Scan Lempeng Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Dengan Alat TLC-Scanner Untuk Menentukan Kadar Piperin Pada Hasil ekstraksi Masearsi

Kemudian Dikeringkan Plat (KLT) Hasil Elusi dengan cara didiamkan

Ditimbang Seksama 50 mg Ekstrak Etanol 95% Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus) Hasil Sokletasi

Dimasukan Kedalam Labu Ukur 10 mL

Tambahkan Etanol p.a Kocok Pelan-Pelan Hingga Larut Kemudian Ditambahkan Sampai Dengan 10 mL

Didapat Larutan Ekstrak Buah Cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) dengan konsentrasi 1000 ppm

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 9. Organoleptik Ekstrak Etanol 95 % Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus)

Ekstak Etanol 95% Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus)

Hasil Maserasi

Ekstrak Etanol 95% Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus)

Lampiran 10. Hasil Skrining Fitokimia Golongan Alkaloid

Pengujian

Hasil Skrining Ekstrak Etanol 95% Buah

Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus) Hasil Maserasi

Ekstrak Etanol 95% Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti

fructus) Hasil Sokletasi

Tes Mayer

Tes Dragendorff

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 12. Perhitungan Nilai Rendemen

1. Nilai rendemen ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil ekstraksi secara maserasi.

a. Ekstrak 1

Bobot ekstrak yang didapat = 6,94 gram

Bobot serbuk simplisia yang diekstraksi = 40 gram

b. Ekstrak 2

Bobot ekstrak yang didapat = 5,65 gram

Bobot serbuk simplisia yang diekstraksi = 40 gram

c. Ekstrak 3

Bobot ekstrak yang didapat = 5,33 gram

Bobot serbuk simplisia yang diekstraksi = 40 gram

Rata-rata:

2. Nilai rendemen ekstrak etanol 95% (Piperis retrofracti fructus) buah cabe jawa hasil ekstraksi secara sokletasi.

a. Ekstrak 1

Bobot ekstrak yang didapat = 4,81 gram

Bobot serbuk simplisia yang diekstraksi = 40 gram

5 b. Ekstrak 2

Bobot ekstrak yang didapat = 6,88 gram

Bobot serbuk simplisia yang diekstraksi = 40 gram

c. Ekstrak 3

Bobot ekstrak yang didapat = 5,11 gram

Rata-rata:

Lampiran 13.Parameter Non Spesifik Perhitungan Kadar Air

% Kadar air 

1. Kadar air ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil ekstraksi secara maserasi.

Berat awal = 1,0064 gram Berat akhir = 0,8479 gram

% Kadar air 

2. Kadar air ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil ekstraksi secara sokletasi.

Berat awal = 1,0013 gram Berat akhir = 0,8438 gram

% Kadar air 

Perhitungan Kadar Abu Total

Kadar Abu Total =

× 100%

1. Ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil ekstraksi secara maserasi.

Berat sampel = 1 gram

Berat cawan kosong = 23,8643 gram

Berat cawan + ekstrak setelah pemijaran = 23,9155 gram

Berat abu = 23,9155 gram – 23,8643 gram

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta %Kadar abu total 

2. Ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil ekstraksi secara sokletasi.

Berat sampel = 1,0015 gram

Berat cawan kosong = 23,3649 gram

Berat cawan + ekstrak setelah pemijaran = 23,4013 gram

Berat abu = 23,4013 gram – 23,3649 gram

= 0,0364 gram %Kadar abu total 

Perhitungan Kadar Abu Tidak Larut Asam

Kadar Abu Tidak Larut Asam =

× 100%

1. Ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil ekstraksi secara maserasi.

Berat sampel = 1 gram

Berat cawan kosong = 41,3934 gram

Berat cawan + ekstrak setelah pemijaran = 41,3955 gram

Berat abu = 41,3955 gram – 41,3934 gram

= 0,0021 gram %Kadar abu tidak larut asam 

×100% = 0,21%

2. Ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil ekstraksi secara sokletasi.

Berat sampel = 1,0015 gram

Berat cawan kosong = 33,2385 gram

Berat cawan + ekstrak setelah pemijaran = 33,2402 gram

Berat abu = 33,2402 gram – 33,2385 gram

= 0,0017 gram %Kadar abu tidak larut asam 

Lampiran 14. Perhitungan Pengenceran Larutan Baku Standar Piperin

Larutan Induk : 20 mg standar piperin dalam 10 mL etanol p.a (2000 ppm) a. 200 ppm N1×V1= N2×V2 2000 ppm× V1 = 5 mL×200 ppm 2000 ppm× V1 = 1000 V1 =

V1 = 0,5 mL (Jumlah yang dipipet dari larutan induk piperin) Kemudian ditambahkan etanol p.a sampai dengan 5 mL di labu ukur b. 400 ppm N1×V1= N2×V2 2000 ppm× V1 = 5 mL×400 ppm 2000 ppm× V1 = 2000 V1 =

V1 = 1 mL (Jumlah yang dipipet dari larutan induk piperin) Kemudian ditambahkan etanol p.a sampai dengan 5 mL di labu ukur c. 600 ppm N1×V1= N2×V2 2000 ppm× V1 = 5 mL×600 ppm 2000 ppm× V1 = 3000 V1 =

V1 = 1,5 mL (Jumlah yang dipipet dari larutan induk piperin) Kemudian ditambahkan etanol p.a sampai dengan 5 mL di labu ukur d. 800 ppm N1×V1= N2×V2 2000 ppm× V1 = 5 mL×800 ppm 2000 ppm× V1 = 4000 V1 =

V1 = 2mL (Jumlah yang dipipet dari larutan induk piperin) Kemudian ditambahkan etanol p.a sampai dengan 5 mL di labu ukur

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta e. 1000 ppm N1×V1= N2×V2 2000 ppm× V1 = 5 mL×1000 ppm 2000 ppm× V1 = 5000 V1 =

V1 = 2,5 mL (Jumlah yang dipipet dari larutan induk piperin) Kemudian ditambahkan etanol p.a sampai dengan 5 mL di labu ukur

Lampiran 15. Perhitungan Konversi Baku Standar Piperin yang ditotolkan di kromatografi lapis tipis (KLT) dari ppm ke ng

Larutan Induk Piperin = 2000 ppm = 2000 μg/mL V= 10 mL 2000 μg/mL × 10 mL

= 20000 μg

= 20 mg (bobot piperin dalam larutan induk induk 2000 ppm) Deret Standar piperin

Standar Piperin 200 ppm = 200 μg/mL

= 200 μg/103μL

V= 5 mL 200 μg/mL × 5 mL = 1000 μg

= 1 mg (bobot piperin dalam larutan standar piperin 200 ppm)

V= 1 μL 200 μg/103μL × 1 μL

= 200 × 10-3 × 1

= 0,2 μg (bobot piperin yang ditotolkan dalam plat KLT) Standar Piperin 400 ppm = 400 μg/mL

= 400 μg/103μL

V= 5 mL 400 μg/mL × 5 mL = 2000 μg

= 2 mg (bobot piperin dalam larutan standar piperin 200 ppm)

V= 1 μL 400 μg/103μL × 1 μL

= 400 × 10-3 × 1 = 0,4 μg

= 400 ng (bobot piperin yang ditotolkan dalam plat KLT) Standar Piperin 600 ppm = 600 μg/mL

= 600 μg/103μL

V= 5 mL 600 μg/mL × 5 mL = 3000 μg

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

V= 1 μL 600 μg/103μL × 1 μL

= 600 × 10-3 × 1 = 0,6 μg

= 600 ng (bobot piperin yang ditotolkan dalam plat KLT) Standar Piperin 800 ppm = 800 μg/mL

= 800 μg/103μL

V= 5 mL 800 μg/mL × 5 mL = 4000 μg

= 4 mg (bobot piperin dalam larutan standar piperin 200 ppm)

V= 1 μL 800 μg/103μL × 1 μL

= 800 × 10-3 × 1 = 0,8 μg

= 800 ng (bobot piperin yang ditotolkan dalam plat KLT) Standar Piperin 1000 ppm = 1000 μg/mL

= 1000 μg/103μL

V= 5 mL 1000 μg/mL × 5 mL = 5000 μg

= 5 mg (bobot piperin dalam larutan standar piperin 200 ppm)

V= 1 μL 1000 μg/103μL × 1 μL

= 1000 × 10-3 × 1 = 1 μg

Lampiran 16. Luas Area Standar Piperin Standar Piperin 200 ppm

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Standar Piperin 600 ppm

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 17. Luas Area Ekstrak

1. Ekstrak Etanol 95% Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus) Hasil Ekstraksi Secara Maserasi.

2. Ekstrak Etanol 95% Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus) Hasil Ekstraksi Secara Sokletasi.

Lampiran 18. Perhitungan Kadar Piperin

Dari kurva kalibrasi didapat persamaan garis y = a+bx, Dimana y = Luas puncak / area

x = Berat a = Nilai Intersep b = Nilai Slope r = Koefisien Korelasi r = 0,990026 a = 2058.521 b = 8,128485 y = 2058,521+8,128485x x =

1. Ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil ekstraksi maserasi diketahui AUC ekstrak hasil ekstraksi secara maserasi yaitu 2632,60. x = x = x = 70,6455 ng %KadarPiperin= = × 100% = 8,8281 %

Hasil % kadar piperin ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil ekstraksi secara maserasi pada larutan dengan konsentrasi 800 ppm yaitu 8,8281 %.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil

ekstraksi secara sokletasi diketahui AUC ekstrak hasil sokletasi yaitu 3082,79. x = x = x = 126,0098 ng %Kadar Piperin= = × 100% = 15,7512 %

Hasil % kadar piperin ekstrak etanol 95% buah cabe jawa (Piperis retrofracti fructus) hasil ekstraksi secara sokletasi pada larutan dengan konsentrasi 800 ppm yaitu 15,7512 %.

Dokumen terkait