• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, maka dalam skripsi ini penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Untuk bentuk perjanjian kerja antara perusahaan medan post dan wartawan alangkah baiknya jika perjanjian tersebut disepakati dan dibuat bersama-sama antara kedua pihak atas kesepakatan bersama sesuai dengan Pasal 1320 KUH Perdata tentang syarat sahnya perjanjian.

2. Hendaknya kedua belah pihak yaitu pihak perusahaan medan post dan juga wartawan menguasai apa yang menjadi pelaksanaan hak dan kewajiban

masing-masing pihak, agar tidak terjadinya wanprestasi. Dan agar tidak ada yang dirugikan dikemudian hari antara wartawan tersebut.

3. Mengenai perlindungan hukum terhadap wartawan yang bekerja tanpa perjanjian kerja sarannya agar pihak perusahaan medan post dengan wartawan harus sesuai dengan apa yang tertuang dalam suatu perlindungan yang diberikan perushaan medan post kepada wartawan agar suatu saat tidak ada pihak yang saling di rugikan dan mendaptakan perlindungan hak-hak dan kewajiban tersebut.

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku

Adrian Sutedi. 2009. Hukum Perburuhan. Jakarta: Sinar Grafika.

Agus Yudha Hernoko. 2013. Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam

Kontrak Komersial. Jakarta: Kencana.

Asri Wijayanti. 2010. Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi. Jakarta: Sinar Grafika.

Ana Nadhya Abrar. 2015. Panduan Buat Pers Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Atmakusumah. 1996. Mengangkat Masalah Lingkungan Ke Media Massa. Jakarta: Lembaga Pers

Afifah Kesuma. 2013. Kontrak Bisnis Internasional. Jakarta: Sinar Grafika

Donald Albert Rumokoy. 2016. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

I Made Pasek Diantha. 2016. Metologi Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Kencana. Khairani. 2016. Kepastian Hukum Hak Pekerja OUTSOURCHING. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Lalu Husni. 2010 ,Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

M.L Stein. 1988. Bagaimana Menjadi Wartawan. Jakarta: Bina Aksara. Soekardono. 1993. Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.

Samsul Wahidin. 2005. Hukum Pers. Banjarmasin: Pustaka Pelajar.

Suharnoko. 2014. Hukum Perjanjian Teori Dan Analisa kasus. Jakarta: Kencana. Wishnu Basuki. 2015. Pers Dan Penguasa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

B. Ilmu Perundang-Undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Peraturan Dewan Pers nomor 1/ Peraturan-DP/ II/ 2010 Tentang Standar Kompetensi wartawan.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers

C. Internet

Anonim. “Bayarkan Upah Sebelum Keringat Kering “melalui https://rumaysho.com/3139-bayarkan-upah-sebelum-keringat-kering.html, diakses Senin, 18 Februari 2019, pukul 13:00 wib.

Uliansyah, “Empat Teori Pers Dunia dan Aplikasinya di Indonesia”, melalui.http://www.artikelsiana.com/2015/03/teori-teori-pers-pengertian-teori-pers tentang.html, diakses Minggu.13 Januari 2018, pukul 13:00 wib.

KUHPerdata dijelaskan syarat syah perjanjian ada empat yaitu: 1. Sepakat mereka yang mengikat dirinya

2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan 3. Suatu hal tertentu

4. Suatu sebab yang halal

2. Bagaimana perjanjian kerja yang dibuat oleh wartawan dengan media massa?

Jawab : Perjanjian kerja yang dibuat oleh wartawan dengan media massa itu seperti halnya ketika mereka melamar bekerja sebagaimana wartawan perusahaan medan pos meminta seperti halnya riwayat hidup,ktp,skck, dan juga pernyataan ingin bekerja sebagai wartawan yang handal dan jujur.

3. Bagaimana sistem wartawan bekerja tanpa adanya perjanjian kerja?

Jawab : Sistem wartawan bekerja dengan perusahaan medan pos seperti halnya apabila pimpinan redaksi menyuruh wartawan kelapangan untuk mencari berita dengan mengasih Surat Tugas. Itulah yang menandakan seorang wartawan bekerja di perusahaan medan pos.

4. Bagaimana menurut undang-undang ketenagakerjaan tentang wartawan yang

bekerja tanpa adanya perjanjian kerja?

Jawab : Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan didefinisikan sebagai perjanjian antara pekerja dengan pengusaha/pemberi pekerjaan yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Perjanjian kerja merupakan bagian dari hubungan kerja atau ketenagakerjaan yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, jadi para pihak tidak dapat

Jawab : Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyebutkan:

Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu:

a. pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya

b. pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun

c. pekerjaan yang bersifat musiman, atau

d. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.

6. Bagaimana pelaksanaan hak dan kewajiban wartawan?

Jawab : Pelaksanaan hak dan kewajiban wartawan juga pasti ada seperti halnya mengasih upah dan juga memberikan bonus kepada wartawan yang bekerja dengan sungguh-sungguh, hak wartawan juga dilaksanakan dan juga kewajiban wartawan juga dilaksanakan, walaupun seorang wartawan tidak memiliki perjanjian kerja mereka tetap diberikan hak dan kewajiban seperti halnya karyawan yang mempunyai perjanjian kerja.

7. Bagaimana cara wartawan yang bekerja tanpa perjanjian kerja?

Jawab : cara wartawan bekerja dengan perusahaan medan pos apabila pimpinan redaksi mengeluarkan surat tugas kepada wartawan untuk pergi kelapangan mencari berita.

memiliki hak dan kewajiban tersebut.

9. Bagaimana tentang kode etik wartawan yang bekerja tanpa adanya perjanjian

kerja?

Jawab : Kode Etik Wartawan yang akhirnya pada tanggal 6 Agustus 1999 sebanyak 24 dari 26 Organisasi wartawan berkumpul di Bandung dan mentanda tangani Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI). Dan menyebutkan tentang Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar;

a. Wartawan Indonesia menempuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi;

b. Wartawan Indonesia menghormatia asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dan opini, berimbang dan selalu meneliti kebenaran informasi, serta tidak melakukan plagiat;

c. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis, dan cabul, serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila;

d. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi kewartawanannya

e. Wartawan Indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang dan off the record sesuai kesepakatan;

11. Bagaimana perlindungan terhadap wartawan yang bekerja tapi tidak adanya

perjanjian kerja?

Jawab : Mereka para wartawan tetap dilindungi oleh perusahaan medan pos walaupun mereka bekerja tidak adanya perjanjian kerja ataupun kontrak kerja.

12. Apakah wartawan dilindungi tanpa adanya perjanjian kerja?

Jawab : ya, wartawan sangat dilindungi oleh perusahaan karena dewan pers sendiri pun menjamin keselamatan para wartawan.

13. Bagaimana cara wartawan itu dilindungi tanpa adanya perjanjian kerja?

Jawab : Dalam kaitannya dengan perlindungan wartawan, Undang-Undang Pers dengan tegas menyatakan bahwa dalam melaksanakan profesinya wartawan mendapatkan perlindungan hukum. Lebih lanjut dari penjelasan Undang-Undang Pers diketahui bahwa perlindungan hukum yang dimaksud adalah jaminan perlindungan pemerintah dan atau masyarakat kepada wartawan dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban, dan peranannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku Dari frasa “sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku tulisan ini menyimpulkan bahwa sepanjang tidak dijumpai pengaturannyadi dalam Undang-Undang Pers.

14. Apakah wartawan tetap dilindungi apabila mereka bekerja tanpa perjanjian

kerja?

Jawab: wartawan indonesia sangatlah dilindungi karena mereka adalah profesi yang mulia karna mereka bekerja ke lapangan dengan mempertaruhkan keselamatan mereka, maka dari itu perusahaan tetap

Jawab : Undang – Undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers Pasal 8 menyatakan ” Dalam melaksanakan profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum Yang dimaksud dengan perlindungan hukum diatas adalah jaminan perlindungan pemerintah dan atau masyarakat kepada wartawan dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Medan, 17 Januari 2019

Mahasiswa Responden

Dokumen terkait